Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh : Eka Rizky Utami Maratul Hikmah Fadiah Nurchairani Wilda Gana Mahromi Agustin Arizkyani 11029093 11029095 11029111 11029122
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Maret 2012
BAB I PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi. Pemerintah berupaya mewujudkan tujuan tersebut melalui rencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang paling potensial dalam sebuah sistem manajemen terpadu. Sistem manajemen terpadu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan pengetahuan, dan evaluasi yang diselenggarakan secara sistematik dan menyeluruh. Selanjutnya, sistem manajemen tersebut dikembangkan secara komprehensif di berbagai tingkat administrasi kesehatan sebagai bagian dari pengembangan administrasi moderen. Sistem kesehatan Nasional merupakan suatu usaha cermin bangsa Indonesia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan seperti yang dimaksud dalam UU No.23 1945 tentang kesehatan Bab 1 pasal 1 yang menytakan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya menigkatkan kesehatan masyarakat kearah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit dan terhindar dari penyakit. Bentuk bentuk pelayanan kesehatan masyrakat tersebut dapat berupa posyandu, dana sehat, polindes (poliklinik desa), pos obat desa (POD), pengembangan masyarakat atau community development, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya peningkatan pendapatan (income genereting), pemberian imunisasi gratis, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apa pengertian dari imunisasi itu ? Apakah tujuan dari imunisasi ? Apa manfaat dari melakukan imunisasi ? Penyakit apa yang dapat dicegah dengan imunisasi ? Apa macam-macam imunisasi ? Apa saja jenis-jenis imunisasi ? Apa efek samping dari imunisasi ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuan sebagia berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian dari imunisasi 2. Untuk mengetaui tujuan dari imunisasi 3. Untuk mengetaui manfaat dari imunisasi 4. Untuk mengetahui macam-macam dari imunisasi 5. Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi 6. Agar mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
D. Manfaat
1. Agar bayi/balita negar Indonesia sehat 2. Agar bayi-bayi dinegara Indonesia terhindar dari penyakit-penyakit seperti TBC, Polio, hepatitis dan sebagainya 3. Terwujudnya masyarakat Indonesia sehat 2015
B. Tujuan Imunisasi
Pemerintah Indonesia sangat mendorong pelaksanaan program imunisasi sebagai cara untuk menurunkan angka kesakitan, kematian pada bayi, balita/ anak-anak pra sekolah. Adapun tujuan program imunisasi dimaksud bertujuan sebagai berikut : Tujuannya adalah untuk mengurangi angka penderitaan pada suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi : Hepatitis. Campak. Polio. Difteri. Tetanus. Batuk Rejan. Gondongan Cacar air TBC
C. Manfaat Imunisasi
Pemberian imunisasi memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Untuk anak, bermanfaat mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit menular yang sering berjangkit. 2. Untuk keluarga, bermanfaat menghilangkan kecemasan serta biaya pengobatan jika anak sakit. 3. Untuk negara, bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Depkes RI, 2001).
Imunisasi Pasif. Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yangz a t k e k e b a l a n t u b u h n y a d i d a p a t d a r i l u a r . C o n t o h n y a Penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum).Pada orang yangmengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah: Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placentas e l a m a m a s a k a n d u n g a n . m i s a l n y a a n t i b o d i t e r h a d a p campak. Imunisasi pasif ini di bagi yaitu: Imunisai pasif alamiah Ad al ah ant i bo di ya n g di d a pa t s e or an g k a re n a d i turunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandunglangsung ketika berada dalam kandungan. Imunisasi pasif buatan. A d a l a h k e k e b a l a n t u b u h y a n g d i p e r o l e h k a r e n a suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.
2. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella pertusis dengan gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik nafas panjang terdengar suara hup (whoop) yang khas, biasanya disertai muntah. Serangan batuk lebih sering pada malam hari. Akibat batuk yang berat dapat terjadi pedarahan selaput lendir mata (conjunctiva) atau pembengkakan di sekitar mata (oedema periorbital). Lamanya batuk bisa mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini sering disebut penyakit 100 hari. Pemeriksaan lab pada apusan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis). 3. Tetanus Tetanus adalah penyakit disebabkan oleh Clostridium tetani dengan terdiri dari tetanus neonatorum dan tetanus. Tetanus neonatorum adalah bayi lahir hidup normal dan dapat menangis dan menetek selama 2 hari kemudian timbul gejala sulit menetek disertai kejang rangsang pada umur 3-28 hari. Tetanus dengan gejala riwayat luka, demam, kejang rangsang, risus sardonicus (muka setan), kadangkadang disertai perut papan dan opistotonus (badan melengkung) pada umur di atas 1 bulan. 4. Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosa menyebar melalui pernapasan lewat bersin atau batuk, gejala awal adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan dapat terjadi batuk darah.
5. Campak Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles, disebarkan melalui droplet bersin atau batuk dari penderita, gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata merah), selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh, tangan serta kaki. 6. Poliomielitis Poliomielitis adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio type 1, 2, atau 3. Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP). Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani. 7. Hepatitis B Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati. Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui hubungan seksual. Infeksi pada anak
biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian. 8. Meningitis Meningokokus Meningitis adalah penyakit akut radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Meningitis penyebab kematian dan kesakitan diseluruh dunia, CFR melebihi 50%, tetapi dengan diagnosis dini, terapi modern dan suportif CFR menjadi 5 - 15%. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan kemoprofilkasis untuk orang-orang yang kontak dengan meningitis dan karier. 9. Demam Kuning (Yellow Fever) Demam kuning adalah penyakit infeksi virus akut dengan durasi pendek (inkubasi 3 sd 6 hari) dengan tingkat mortalitas yang bervariasi, disebabkan oleh virus demam kuning dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae, vektor perantara adalah Aedes aegypti. Icterus sedang ditemukan pada awal penyakit. Beberapa kasus berkembang menjadi stadium intoksikasi yang lebih berat ditandai dengan gejala hemoragik seperti epistaksis, perdarahan gingiva, hematemesis, melena, gagal ginjal dan hati, 20% - 50% kasus ikterik berakibat fatal.
A. Kesimpulan
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yangbaru lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.