You are on page 1of 1

UPAYA MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN ABSTRAK Definisi tentang sistem pertanian yang berkelanjutan (subtainability) telah banyak dikemukakan

oleh berbagai pihak, sehingga perlu ada persamaan persepsi diantara para pembaca buku ini mengenai istilah berkelanjutan. Oleh karena itu perlu adanya suatu kriteria yang disepakati bersama untuk menentukan apakah suatu sistem pola tanam yang dilaksanakan memenuhi tingkat keberlanjutan. a. Dapat mempertahankan sumber alam sebagai penunjang produksi tanaman jangka panjang b. Dapat mempertahankan produktivitas lahan dengan tenaga kerja yang cukup c. Dapat mengatasi resiko gagal panen akibat musim yang kurang cocok, hama. Penyakit dll. d. Dapat menyediakan dan memberikan peluang untuk perbaikan dan pengembangan. e. Tidak ada efek negatif terhadap lingkungan. f. Tidak terdapat kelaparan tanah (yang berkaitan dengan A dan B). g. Tidak ada ketergantungan terhadap sarana produksi yang berasal dari industri ataupun bahan import. h. Tidak menimbulkan masalah emisi gas yang dapat merubah komponen iklim. Seperti yang telah di uraikan pada bab 3 bahwa pada prinsipnya ada 4 masalah aktual utama pada tanah masam yaitu rendahnya kadar bahan organik tanah dan kadar unsur hara, dangkalnya perakaran tanaman, kekeringan, gangguan gulma alang-alang (imperata aflindrica) serta diperparah oleh erosi dan pencucian unsur hara. Masalah-masalah tersebut sering kali menyulitkan suatu usaha tani untuk mencapai produksi yang tinggi secara berkelanjutan. Tingkat produksi yang tinggi dapat dicapai melalui berbagai upaya yang dapat mempertahankan kesuburan tanah yakni dengan penerapan sistem pengeluaran yang tepat. Salah satu cara pengeluaran yang terbukti dapat mempertahankan tanah-tanah masam adalah dengan menanam tanaman tahunan (pepohonan) bersama-sama dengan tanaman semusim dalam sebidang lahan yang sama (kebun campuran). Pada saat ini banyak macam usaha pengelolaan tanah masam yang dapat ditemukan diberbagai tempat, dimana masing-masing cara berkembang sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat. Upaya-upaya pengelolaan tanah 4 pemecahan masalah ditujukan untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan keberlanjutan suatu sistem usaha tani, yaitu mempertahankan produksi tanaman dari waktu kewaktu, mengontrol erosi dan mengatasi serangan hama, penyakit dan gulma (Van der heide etal. 1992) Pada prinsipnya ada tiga kelompok cara penanganan masalah tanah masam yang berhubungan dengan pengelolaan kesuburan tanah dan pengendalian gulma ditingkat masyarakat, yaitu cara kimia, cara fisik-mekanik dan cara biologi. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga dalam praktek ketiga cara tersebut diterapkan secara bersama-sama.

You might also like