You are on page 1of 20

ASAS-ASAS DAN KONSEP MENGENAI DAUR BIOGEOKIMIA 1.

Tipe-tipe dan Daur Biogeokimia Biogeokimia adalah pengkajian dari proses pertukaran atau perubahan yang terusmenerus (silkus) dari komponen-komponen biotik dan abiotik (G.E Hutchinson, 19441950). Dari 90% unsur-unsur di dalam yang telah diketahui, 30-40% nya merupakan unsur yang digunakan oleh organisme untuk melangsungkan hidupnya. Unsur yang digunakan dalam jumlah besar antara lain karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. a. Daur Nitrogen Jumlah nitrogen terbanyak ada di udara (sekitar 80%). Nitrogen (N2) yang bebas di alam tidak dapat dikomsumsi langsung oleh organisme. Namun ada beberapa oraganisme yang bisa langsung mengkonsumsi N2 antara lain : 1. Bacteri hidup bebas 2. Bakteri bintil-bintil : Anotobacter (aerobik) dan Clostridium (anaerobik) : Sinbiotik pada tumbuhan lagume Rizhobium.

3. Algae biru-hijau : Anabaena, Nostoc (Fogg and Stewart, 1966) Nitrogen yang terkandung pada protoplasma yang berupa organik diuraikan menjadi anorganik oleh bakteri pengurai (dekomposer). Nitrogen yang paling siap dikomsumsi oleh tumbuhan adalah dalam bentuk nitrat. Tahap-tahap dari protein turun ke nitrat memberikan energi untuk organisme-organisme yang melakukan penguraian, namun untuk

mengembalikannya memerlukan energi dari luar (contohnya energi sinar matahari). Misalnya bakteri khemosintesis, Nitrosomonas yang mengubah amonia menjadi nitrit, dan Nitrobakter yang mengubah nitrit menjadi nitrat. Sedangkan denitriying bakteri dan bakteri pengikat nitrogen memerlukan energi dari sumber lain untuk melakukan perubahannya. Kebutuhan karbohidrat untuk mengikat nitrogen telah dari model ekosistem kacang kedelai. Unsur molybdenum juga diperlukan sebagai bagian sistem enzim pengikat N.

Gambar 1. A) Daur Nitrogen yang terjadi di alam secara global dan B) adalah proses dari daur nitrogen yang memerlukan energi dari luar dan memberikan energi pada organisme penguarai

Pada Gambar 1. A ditunjukkan bagaimana proses daur nitrogen yang terjadi di alam. Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, asimilasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen. Daur nitrogen dimulai dari proses fiksasi nitrogen, dimana nitrogen bebas di udara di ubah secara biologis oleh mikroorganisme diazotrof menjadi ammonia (NH3), dengan bantuan enzim nitrogenaze. Reaksi fiksasi nitrogen biologis, sebagai berikut :

N2 + 8 H+ + 8 e 2 NH3 + H2

Selain itu, fiksasi nitrogen juga terjadi secara non-biologis, yaitu pada proses pembakaran bahan bakar fosil, mesin mobil dan pembangkit listrik termal, melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx). Dan proses lainnya yaitu pada proses Haber Bosh yang memfiksasi N2 dan H2 menghasilkan ammonia (NH3) yang digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Proses lain yang berperan dalam siklus nitrogen adalah proses asimilasi, dimana tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau ion ammonium (NH4+). Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, akan direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium digunakan sebagai pembentuk asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Dalam proses amonifikasi, jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur. Selanjutnya, dalam proses nitrifikasi, ion ammonium diubah menjadi ion nitrat oleh bakteri di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi seperti Nitrosomonas. Bakteri ini mengoksidasi amonium (NH4+) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman. Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini : 1. 2. 3. 4. 2NH3 + 3O2 + Nitrosomonas 2NO2- + 2H2O + 2H+ 2NO2- + O2 + Nitrobacter 2NO3NH3 + O2 NO2 + 3H+ + 2e NO2 + H2O NO3 + 2H+ + 2e-

Selanjutnya senyawa nitrogen dilepaskan kembali ke alam dalam proses denitrifikasi. Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2). Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Bakteri ini menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di dalam oksigen selama respirasi. Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut: NO3 NO2 NO + N2O N2 (g) Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks: 2 NO3 + 10 e + 12 H+ N2 + 6 H2O
3

Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung menjadi gas N2. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik NH4+ + NO2 N2(g) + 2 H2O Kemudian ditemukan bakteri ungu Rhodospirillium dan sejenisnya dari bakteri fotosintetik merupakan pengikat nitrogen, varietas dari bakteri tanah yang menyerupai pseudomonas juga memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen. Penelitian tentang kemampuan dalam mengikat nitrogen telah dilakukan dengan menggunakan isotop N15 dan metode reduksi acetylene (enzim pengikat N, sering disebut nitrogenase), yang mereduksi acetylene menjadi ethylene (stewart, 1967). Penelitian tersebut membuktikan bahwa kemampuan mengikat nitrogen dalam jumlah besar adalah mikroorganisme dalam proses fotosintetik, khemosintetik, dan heterofik. Disisi lain, ada bukti bahwa algae dan bakteri yang hidup pada daun dan epifit dalam hutan torfik basah mengikat nitrogen dalam jumlah besar. Namun sampai sekarang belum ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu mengikat nitrogen secara langsung dari udara. Legume dan jenis tumbuhan berpembuluh (misalnya Alnus, Casuarina, Coriana, Cesonothus, Myrica, Araucaria, Ginkgo, Elaeagnus) mengikat nitrogen dengan bantuan bakteri simbiotik. Demikian pula dengan lumut yang mampu mengikat nitrogen karena ada algae biru yang bersimbiotik. Jadi pada dasarnya, pengikatan nitrogen secara biologi oleh mikroorganisme yang hidup bebas dan bersimbiotik berlangsung secara autotrofik dan heterotrofik dari ekosistem, baik secara aerobik dan anaerobik pada tanah dan sedimen perairan. Hutchinson telah menafsirkan bahwa jumlah nitrogen yang diikat dari udara berkisar antara 140 dan 170 mg per meter persegi pertahun dari keseluruhan biosfer, hasil ini diperkirakan berasal dari pengikatan nitrogen secara biologi. Hanya sedikit pengikatan nitrogen secara elektrifikasi dan fotokimia (sekitar 35 mg per meter persegi pertahun).

Gambar 2. Daur fosfor yang terjadi di alam secara global

Sedangkan daur ulang lain yang terjadi di alam adalah daur fosfor. Daur fosfor dapat dilihat pada Gambar 2. Daur fosfor yang terjadi di alam lebih sederhana dibandingkan dengan daur nitrogen. Fosfor merupakan bagian dari protoplasma. Reservoir utama dari fosfor bukanlah udara, melainkan batu-batuan dan endapan yang sudah terbentuk berabadabad yang lalu. Endapan fosfor ini lama kelamaan akan terkikis dan melepaskan fosfat ke ekosistem di alam. Sebagian besar fosfat lepas ke laut dan mengendap di laut dangkal dan laut dalam. Upaya-upaya untuk mengembalikan fosfor ke daurnya selama ini tidak seimbang dengan laju hilangnya fosfor ke laut. Belum ada di dunia ini suatu upaya atau tindakan yang melakukan pengangkatan sedimen fosfor di laut ke daratan. Organisme yang memiliki peran penting dalam menjaga siklus fosfor adalah burung laut dan ikan. Burung laut melakukan pemindahan fosfor dan unsur-unsur lain ke daratan, begitu juga dengan penangkapan ikan yang secara tidak langsung sudah merupakan proses pemindahan fosfor dari lautan ke daratan. Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor, hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. Fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral. fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik
5

dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Alfosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman. Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan. Hucthinson menafsirkan bahwa hanya 60.000 ton fosfor pertahun yang dapat dikembalikan ke daratan, namun jumlah ini tidak seimbang dengan lepasnya fosfor ke laut yang jumlahnya mencapai dua juta ton pertahun (akibat proses alami dan kegiatan pertambangan). Sampai sekarang memang belum perlu sangat dikawatirkan tentang hal ini, karena menurut para ahli pertanian, cadangan fosfor di darat masih dalam jumlah banyak.

Gambar 3. Daur belerang yang terjadi di alam secara global

Selain nitrogen dan fosfor, Sulfat (SO4) atau sering disebut belerang juga merupakan unsur yang sangat penting, belerang merupakan bagian terpenting dalam asam amino
6

tertentu. Peran belerang bagi ekosistem tidaklah sebanyak jumlah nitrogen dan fosfor. Namun belerang merupakan salah satu kunci dalam prosen dekomposisi. Misalnya apabila sulfida besi dibentuk dalam sedimen, fosfor diubah dari bentuk tidak larut menjadi bentuk larut. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat an organik (SO4 ). Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur. Dalam daur belerang misalnya, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut : 1. H2S S SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu. 2. SO4 H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio. 3. H2S SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli. 4. S organik SO4 + H2S, Daur nitrogen dan belerang sering dipengaruhi oleh proses dari pembakaran fosil yang menimbulkan pencemaran udara. Oksidasi nitrogen (NO dan NO2) dan oksidasi belerang (SO2) merupakan tingkat peralihan daur masing-masing dan terdapat di alam dengan konsentrasi rendah. Namun kegiatan pabrik dan jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil dapat meningkatkan konsentrasi nitrogen dioksida dan belerang dioksida. Belerang dioksida dapat merusak porses fotosintesis, sedangkan oksida nitrogen dalam menyulitkan binatang dan manusia untuk melakukan respirasi.

2. Pengkajian Kuantitatif Daur-Daur Biogeokimia Laju pertukaran atau pemindahan-pemindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya lebih penting dalam menentukan struktur dan fungsi ekosistem daripada jumlah-jumlah yang ada pada satu waktu dan satu tempat dimana saja. Untuk memahaminya dan

karenanya lebih baih baik lagi mengendalikan peranan manusia dalam daur-daur bahanbahan, laju-laju pendauran dan juga standing state harus dikuantitatifkan. Selama 25 tahun yang lalu, perbaikan dalam pelacak-pelacak. Kimia massa, monitoring dan teknik penguinderaan jauh telah memungkinkan untuk mengukur laju pendauran dalam satuansatuan yang terukur seperti misalnya danau, dan hutan dan untuk memulai tugas-tugasa yang serba penting mengenai mengkuantitatifkan daur biogeokimia pada tingkatan dunia. Bagan 4_2, 4_3, dan 4_5 menampilkan hubungan kuantitatif yang diperlihatkan oleh tanda panah tentang bagaimana cepatnya dia bergerak dan masih sedikit sekali diketahui. Isotop-isotop radioaktif dapat dijadikan sebagai pelacak atau pening (karrtu tanda) untuk
7

mengikuti dari bahan-bahan. Perlu diketahui bahwa, pengkajian-pengkajian pelacakan di dalam ekosistem-ekosistem, seperti di dalam organism-organisme didesain sedemikian sehingga jumlah elemen radioaktif yang masuk sangat kecil/sedikit jika dibandingkan dengan jumlah unsur nonradioaktif yang telah ada di dalam sistem. Karenanya, baik ionion lainnya yang tidak radioaktif tidak mengganggu sistem, apa yang terjadi terhadap pelacak-pelacak (yang dapat diketahui dalam jumlah yang sangat kecil dengan radoasi tanpa dipancarkan) dengan mudah mencerminkan apa yang lazim terjadi terhadap bahan tertentu di dalam sistem. Kolam-kolam dan danau-danau merupakan tempat-tempat yang baik untuk pengkajian karena daur hara mereka secara relatif merupakan sistem pengisisan sendiri dalam waktu yang pendek. Beberapa peneliti yang meneliti tentang daur fosfor antara lain : Percobaan perintis : Coffin, Hayes, Jodrey, dan Whiteway (1949), dan Hutchinson dan Bowen (1948, 1950) Teknik canggih : Hutchinson (1957, dan Pomeray (1970) Telah umum ditemukan bahwa fosfor tidak bergerak secara merata dan lancar dari organisme ke lingkungan dan kembali ke organism seprti tertera pada gambar 4_3. Meskipun telah kita nyatakan bahwa keseimbangan jangka waktu lama cenderung untuk dapat dipertahankan. Pada saat kapan saja, kebanyakan fosfor banyak terikat pada organism atau dalam batuan (yakni, kotoran/sisa-sisa organic dan butiran-butiran organic yang merupakan sedimen). Di dalam danau, 10% merupakan tingkat maksimum yang wajar dalam bentuk terlarut dan terjadi sirkulasi yang cepat, hanya saja sirkulasi fosfor yang ekstensif antara keadaan yang pejal dan terlarut sering tersendat-sendat dengan periodeperiode pelepasan bersih dari sedimen-sedimen diikuti oleh periode-periode pengambilan bersih oleh organism atau sedimen tergantung pada keadaan temperature musiman dan kegiatan-kegiatan organisme. Umumnya laju pengambilan lebih cepat daripada laju

pelepasan. Tumbuh-tumbuhan siap mengambil fosfor dalam gelap atau dalam keadaankeadaan lain jika mereka tidak menggunakannya. Selama periode pertumbuhan yang cepat dari produsen-produsen yang seringkali terjadi musim semi, semua fosfor yang tersedia terikat dalam produsen-produsen dan konsumen-konsumen. Sistemnya kemudian harus memperlambat sehingga tubuh-tubuh, kotoran-kotoran dan lain-lain dapat dibusukkan dan hara-haranya dilepaskan. Meskipun demikian, konsentrasi fosfor pada suatu saat dapat berhubungan dengan produktivitas ekosistem. Tingkat fosfor yang rendah dari fosfat yang
8

larut dapat berarti bahwa sistemnya dimiskinkan atau sistemnya secara metabolism sangat giat, hanya dengan pengukuran laju dari pemasukan keadaan sebenarnya dapat ditentukan. Pomeroy (1960) Pengukuran konsentrasi format yang larut dalam perairan alam memberikan indikasi yang sangat terbatas tentang tersedianya fosfat. Banyak atau

sebenarnya fosfat didalam suatu sistem mungkin berada dalam organisme hidup pada saatsaat tertentu, tetapi itu dikembalikan setiap jamnya dengan akibat bahwa aka nada suplay fosfat yang konstan agar organism mampu mengkonsentrasikannya dalam laruran yang encer.
Tabel 1. Perkiraan mengenai waktu pergantian fosfor dalam air dan dalam sedimen pada tiga danau seperti yang ditentukan dengan penggunaan 32p.

Luas Danau (km2) Bluff Punchborts Crecy 0.4 0.3 2.04

Dalam (m) 7 5.4 6 7.6 3.8 17.0

Waktu pergantian dalam hari Air sedimen 39 37 176

Nisbah P yang bergerak terhadap P dalam air 6.4 4.7 8.7

(Menurut Hutchinson, 1957) Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan, dan outputnya : fiksasi mineral dan pelindikan. Fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau
9

protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman. Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan. Tubuh-tubuh perairan tidak merupakansistem tertutup, tetapi perlu untuk dipandang sebagai bagian-bagian dari sistem daerah aliran yang lebih besar. Seperti telah pula ditunjukkan sistem-sistem daerah aliran sedemikian jauh memberikan semacam satuansatuan ekosistem minimum sebagai manajemen praktis.

ATMOSFIR
Hujan 3

BIOTA
50 Pembusukan dan pelepasan

PUL ABIOTIK
Pelapukan 5

Aliran ke luar sungai 8

TANAH dan BATU

Gambar 4. Nilai kuantitatif dari daur kalsium yang diteliti oleh Bormann dan Likens (1967) dan Ovington (1962)

Gambar 4 menggambarkan model kuantitatif mengenai daur kalium untuk daerah aliran kecil yang bergunung-gunungdan berhutan di New Hampshire. Curah hujan rata-rata 123 cm dan atau 58 cm dengan rata-rata daerah aliran 12 dan 48 hektare. Penyimpanan oleh dan pendaur ulang oleh hutan yang tidak terganggu membuktikan demikian efektipnya bahwa kehilangan yang diperkirakan oleh ekosistemnya hanya 8 kg pertahun kalsium, 3 kg diganti dari proses hujan sedangkan masukan 5 kg per hektar diperlukan untuk mencapai perimbangan dan hal ini diperkirakan akan mudah dibantu oleh laju biasa dari pelapukan
10

dari batu yang mengalasinya yang merupakan pool cadangan. Aliran sungai yang keluar dari ekosistem berasal dari penghapusan transpirasi tumbuhan, dan merupakan pembawa mineral tambahan.

AIR 30,0

FILTER FEEDER 175,0 (D)T

9.8

16.4

6 SEDIMEN 5 X 105

DETRITUS 104

(c)T
16.4 9.8

SPARTINA 660

Gambar 5. Diagram masuknya fosfor ke dalam ekosistem (Pomeroy, Johannes, Odum, dan Roffman, 1967)

Gambar 5 menunjukkan model kompartemen dari pertukaran fosfor di dalam daerah aliran kuala rawa garam geografi yang lebih terbuka dari daerah aliran sungai pegunungan. Dari model tersebut, gerakan bahan-bahan tersebut tidak terus menerus menerus dan tidak linear dengan waktu. Didalam rawa terdapat denyutan utama dalam pertumbuhan rumput rawa selama bulan-bulan panas apabilla dipompa keatas melalui akar-akar rumput yang menembus kedalam daerah sedimen anaerobik. Peristiwa penyembuhan kembali ini secara percobaan telah dibuktikan dengan menyuntikkan 32P de dalam sedimen dalam. Maka terdapat dua denyutan utama dari pembelahan atau penguraian yang melepaskan fosfor kedalam air, satu dalam bagian yang terpanas dari musim panas, dan yang lain dalam musim gugur ketika banyak rumput yang mati. Manfaat dari binatang filter_feeder dan binatang pemakan detritus dalam pendauran fosfor dalam sistem kuala ini telah dibuktikan
11

dengan model. Kuenzler (1961) menunjukkan bahwa waktu pergantian fosfor butiran fosfor di dalam air hanya 2.5 hari. Kuenzler (1961a) menyimpulkan bahwa arus energy dari populasi kijing lebih penting bagi ekosistem sebagai agen biogeokimia daripada sebagai pengubah energi.

Daur Global CO2 Dan H2O CO2 dan H2O ditandai olkeh pool atmosferik yang relatif kecil yang mudah sekali dipengaruhi oleh gangguan manusia dan dapat mempengaruhi iklim. CO2 di udara bersumber dari pembakaran fosil dan sebagian lagi bersumber dari lahan pertanian.

Gambar 6. A) Daur CO2 dalm 109 ton yang bersirkulasi di udara dan B) Daur hidrologis yang bersirkulasi di alam dalam 1020 gram.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa kompartemen atmosferik H2O kecil, dan mempunyai laju pergantian yang lebih cepat dan waktu tinggal lebih pendek di atmosfir jika dibandingkan dengan CO2. D aur air, seperti daur CO2 mulai dipengaruhi manusia dalam skala luas. Asfek yang perlu mendapat perhatian dalam daur H2O adalah adanya

12

kenyataan lebih banyak air yang menguap dari laut dibandingkan dengan kembalinya air laut berupa air hujan

3.

Daur Sedimen Unsur atau senyawa yang ada di alam lebih cenderung berikatan dengan tanah, daur

sedimen dasar mengikuti pola erosi, sedimentasi, kegiatan vulkanis. Gerakan material atau unsur di bawah permukaan tanah sangat sedikit diketahui. Namun, pergerakan material atau unsur di udara dapat diteliti dengan jelas dan efeknya pun dapat dirasakan secara langsung (terhalang masuknya sinar matahari). Unsur kimia yang berada di biosfer sebagian berasal dari geokimia yang tersedimen dalam batuan-batuan dalam permukaan tanah. Karena ada proses tertentu sehingga unsur-unsur geokimia tersebut bisa muncul ke permukaan. Namun unsur-unsur yang paling banyak bersedimen adalah di bawah lautan, karena hampir semua proses daur ulang melibatkan ekosistem laut. Di bawa ini ditampilkan dalam bentuk tabel laju dan jumlah unsur yang terlepas ke laut.

Tabel 2. Arus sedimen tahunan yang diperkirakan dari beberapa kawasan.

Nama kawasan

Daerah Drainase 106 MIL2 8,0 7,5 7,7 2,0 3,6 10,4

Laju Pelepasan TON/MIL2 245 160 70 115 90 1530

Sedimen total 109 TON 1,96 1,20 0,54 0,23 0,32 15,91

Amerika Utara Amerika Selatan Afrika Australia Eropa Asia (Menurut Holeman,1968)

Penghilangan satu komponen dalam siklus akan mengakibat siklus tersebut tidak sempurna dan dapat merugikan siklus lainya. Suatu contoh, namun belum dibuktikan, adalah pembendungan ikan salmon. Ikan salmon merupakan ikan yang hidup di air tawar, dan ketika dewasa dia akan bermigrasi ke laut dan balik lagi ke air tawar untuk bereproduksi. Jika ikan salmon ini dibendung, maka suplay unsur hara seperti fosfor akan berkurang di daratan. Karena ikan salmon yang bertelur dan mati di air tawar memberikan suplay unsur hara yang sangat penting bagi ekosistem di daerah air tawar.

13

Gambar 7. Diagram daur sedimen yang melibatkan gerakan unsur-unsur yang berasal dari tanah

Secara teori, jika suatu unsur dapat bersedimen dalam jangka waktu yang cukup lama dan dapat dimanfaatkan oleh organisme di daratan secara bertahap (tidak berlebihan), maka semua siklus hara akan berjalan dengan baik, dan kelangsungan hidup ekosistem akan berjalan bagus. Namun dalam kenyataan sekarang, banyak aktifitas manusia yang mempercepat hilangnya unsur hara di daratan dan juga mempercepat terkikisnya sedimen unsur hara sehingga lepas ke lautan. Salah contoh adalah bencana erosi akibat penggundulan hutan,diman kejadian erosi ini telah mempercepat lepasnya unsur hara ke laut. Padahal seharusnya unsur tersebut harus bersimbiosis dengan ekosistem daratan.

4.

Daur Unsur-Unsur yang Tidak Perlu Unsur yang dimaksud tidak perlu terjadi di alam adalah unsur yang berbahaya dan

beracun bagi ekosistem. Pada topik fokus membahas unsur berbahaya dari unsur radioaktif. Unsur yang sifatnnya radioaktif adalah strontium. Strontium merupakan unsur radioaktif yang sangat berbahaya terhadap manusia dan hewan vertebrata lainnya. Strontium ini dapat bersifat layaknya seperti kalsium. Proses strontium masuk ke dalam siklus hara adalah strontium ikut dalam siklus kalsium. Dalam 1000 atom kalsium, terdapat 2,4 atom

14

strontium yang masuk ke lautan. Penyebaran strontium di udara meningkat tajam seiring penggunaan strontium dalam uji senyawa dan percobaan nuklir. Strontium merupakan bahan baru yang ditambahkan ke biosfer, karena merupakan pemecahan dari uranium. Strontium meskipun dalam jumlah sedikit, namun sudah penyebar di ekosistem darat dan laut. Strontium juga terdapat tiap gram tulang manusia yang jumlahnya berkisar 1 sampai 8 pico curie. Efek dari strontium adalah dapat menyebabkan berbagai kanker.

5. Daur Hara-Hara Organik Konsentrasi hara-hara organic dalam air atau tanah adalah demikian kecil sehingga mereka sewajarnya dapat dinamakan hara-hara makro, untuk membedakan dengan harahara makro seperti misalnya nitrogen atau hara-hara mikro seperti misalnya logam-logam langka, seringkali satu-satunya cara untuk mengukur mereka hanya dengan uji secara biologi (bio assay), dengan menggunakan galur-galur jasad renik khusus yang pertumbuhannya sebanding terhadap konsentrasi. Jadi jelaslah bahwa hara-hara organic memainkan peran penting dalam metabolisme komunitas, danhara-hara tersebut dapat dibatasi. Penghasil utama vitamin B12 adalah mikro organisme (terutama bakteri), walaupun demikian ganggang autotrofik juga merupakan penghasil langsung yang penting dari vitamin tersebut; atau setelah mati ia merupakan makanan bagi mikroorganisme penghasil vitamin. Bakteri dan ganggang merupakan konsumen langsung yang utama, meskipun percobaan-percobaan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa hewan, khususnya yang memiliki saringan makanan (filter feeder) dengan insang yang lebar dan sangat permeable, dapat menyerap vitamin langsung dalam bentuk larutan. Partikel tak bernyawa (lempung, misel organic, detritus) menyerap sejumlah besar vitamin B12 dan pada makanan mensuplai fogotrof dengan vitamin. Tidak diketahui berapa banyak pembuangan vitamin dari vartikel mempengaruhi daur vitamin.kita juga tidak mengetahui apakah partikel-partikel ini menempatkan vitamin dalam keadaan tetap atau hanya sementara. Apakah elusi parsial mempertahankan vitamin pada suatu tingkat tertentu sebagai larutan selama vitamin ini dikonsumsi oleh fithoplankton. Elusi dilumpur yang dalam dapat menyuburkan air yang mengalir keatas.

15

Gambar 8. Penyebaran karbon organik yang dikumpulkan dalam kompartemen abiotik (tanah) dan biotik (kayu dan daun)

Faktor-faktor tumbuh seperti vitamin B12 berprilaku seperti variable nutrisional lainnya yang secara ekologi penting, tetapi apakah mereka membatasi dan dimana? Mungkin tidak diperairan pantai dimana konsentasinya sering kali kurang dari pada 0,1 m g/liter. Dilaut Sargasso, dimana konsentrasi, dimana konsentrasi B12 sering kali demikian rendah serasa tidak dapat diukur, mahluk yang dominan adalah flagelata yang tidak memerlukan vitamin ini dan mempunyai juga kebutuhan yang rendah akanhara-hara lainnya. Perpaduan analisis kimia dan bioassay dengan percobaan-percobaan pengkayaan serta penentuan ni vitro sifat-sifat nutrisional jenis-jenis dominan dapat memberikan gambaran yang baik mengenai masalah atau kejadian ekologis.

6. Daur Hara dalam Daerah Tropik Cukup menarik dalam perbandingan ini kedua ekosistem mengandung jumlah organic karbon yang kurang lebih sama, tetapi lebih dari separuh terdapat dalam serasah dan tanah untuk hutan-hutan daerah utara, sedangkan lebih dari nya terdapat dalam vegetasi dihutan tropic. Sekitar 58% dari total nitrogen terdapat dalambiomas di hutan tropika, 44% dari padanya diatas tanah dibandingkan dengan 6% dan dan 3%, terdapat dihutan tusam di Inggris.
16

Apabila hutan daerah beriklim sedang disingkirkan, tanahnya mempertahankan hara dan strukturnya dapat dijadikan lahan pertanian untuk waktun yang cukup lama dengan cara konvensional yang melibatkan pembajakan sekali atau lebih dalam setahun, menanami dengan jenis setahun, dan menggunakan pupuk organic. Selama musim dinginsuhu yang membekukan membantu pengikatan hara-hara dan pengendalian hama dan parasit. Daerah tropic yang lembab,penyingkiran hutan menyingkirkan kemampuan tanah mengikat dan mendaur ulang hara-hara (demikian juga memerangi hama) dalam menghadapi temperature yang tinggi sepanjang tahun dan periode-periode musim hujan yang bersifat mencuci. Terlalu sering produktivitas tanaman turun sangat cepat dan lahannya ditinggalkan, menciptakan pola pertanian berpindah-pindah. Pendaran hara khususnya dan pengendalian komunitas pada umumnya cenderung bersifat fisik didaerah utara dan lebih bersifat biologis didaerah selatan. Dua tipe ekosistem demikian itu yang sangat produktif adalah batu karang dan hutan hujan tropika. Pengkajian-pengkajian yang telah dilakukan selama 20 tahun yang lalu menunjukkan bahwa simbiose yang rumit antara autotrof dan heterotrof yang melibatkan jasad renik perantara khusus mungkin merupakan kunci dari keberhasilan dalam kedua tifeekosistem tadi. Pada batu karang hal itu mungkin merupakan simbiose koral algae yang unik. (H.T. Odum dan Pigeon, 1970), menunjukan sejumlah mekanisme konservasi tentang hara, diantara mereka itu mikoriza cendawan yang berasosiasikan dengan sistim perakaran. Berdasarkan Went dan Stark (1968) mengusulkan apa yang mereka namakan teori pendauran mineral langsung sebagai berikut : teori ini didasarkan kepada kenyataan bahwa jumlah mineral yang tersedia dalam ekosistem hutan hujan tropic terikat didalam systemsistem organic yang mati dan hidup. Sedikit mineral yang tersedia yang selalu terdapat bebas dalam tanah pada suatu saat. Mikoriza yang sangat banyak pada permukaan serasah dan humus tipis dari lantai hutan dianggap mampu mencerna serasah organic mati dan melakukan mineral-mineral dan senyawa makanan melalui hifanya kesel-sel akar yang hidup. Dalam cara demikian sedikit mineral yang larut merembes kedalam tanah dimana ini semua kemudian dapat hilang tercuci. Menurut Sears, teras sawah ini terbaur dengan kelompok-kelompok hutan yang dilindungi oleh ketabuan agamauntuk menghindari apa yang oleh Hutchinson (1967a) dinamakan kesulitan dadakan secara teknologi dengan suatu reaksi tidak baik secara

ekologi, kita harus menyelidiki apakah pencampuran hutan dan sawah mempunyai pengaruh tertentu dengan perimbangan yang mengagumkan iyu sebelum kita memburunya
17

dan menyarankan bahwa hutan harus disingkirkan (dibajak) untuk penanaman lebih banyak padi lagi.

7. Rintisan Rintisan Pendauran Ulang Dengan perbandingan arus energi 2 dapat dibedakan rintis utama untuk pendauran ulang atau regenerasi hara hara di dalam rantai pangan sebagai berikut: 1.pengembalian dari kotoran binatang 2. pengembalian melalui pembusukan mikro dari detritus. Sementara kedua gawai didalam ekosistem mana pun,rintisan pendaur ulang Dapat diharapkan lebih menonjol dalam komonitas plankton dan komonitas komonitas lainya di dalam mana energy utama adalah melalui rantai pangan perumputan. Sebaliknya, rintisan daur ulang akan menonjol dipadang rumput, hutanhutan mintakat beriklim sedang dan komonitas lainya dalam mana arus energi pokok melalui rantai pangan detritus, rintisan ketiga telah pula diusulkan melibatkan pendauran secara langsung dari tumbuhtumbuhan ke tumbuhtumbuhan melalui mikroorganisme simbiotik. Setelah memberikan garis besar gerakangerakan massa hara skala lokal dan global,tepatlah terkiranya kalau kita mengakhiri bab ini dengan memfokuskan pendauran hara di dalam bagian yang aktif dari ekosistem secara biologis. Rintisanrintisan daur ulang dalam cara umum yang sama seperti modelmodel yang sebanding untuk untuk rantairantai pangan, hanya di sini kita lebih memperhatikan prilaku peredaran sirkuler dari hara dari pada harus arah dari energi. Anggapan yang klasik adalah bahwa bakteri dan cendawan merupakan alat utama dalam genersai hara. Sebab rintisa daur ulang memang merupakan yang menonjol dalam tanah pada mintakat beriklim sedang dimana proses regenerasi paling banyak dikaji. Namun demikian berkenaan dengan laut Rittenberg (1963) dan Johannes (1968) berkebertan anggapan akan hal ini, Rettenberg menunjukkan bahwa penting bakteri dalam regenerasi hara dalam laut belum pernah dibuktikan dengan baik. Sedang Johannes berpendapat bahwa dalam tubuh air regenerasi nitrogen dan fosfor, paling tidak adalah dihasilkan terutama sekali dalam kotoran binatang seperti ditunjukkan oleh rintisan daur ulang. Kotoran dari yang sangat kecil atau krozooplankton yang terlalu kecil untuk dapat dikumpulkan dalam jarringjarring plankton dan karenanya telah diabaikan dalam kaji komonitas laut yang mulamula nampaknya sangat penting pengukuran laju pergantian
18

yang barubaru saja dilakukan menunjukkan bawha zooplankton pada umumnya herbivora dan karnivora.

Gambar 9. Rintisan-rintisan daur ulang hara. (Johannes, 1968)

Selama kurun waktu hidupnya melepaskan terlipat kali jumlah hara yang dihasilkan dari pembusukan mikrobrobial setalah kematiannya. Diduga harahara lainnya yang vital dihasilkan dengan cara demikian, miskipun kaji kuanlitatif belum dilakukan. Ringkasannya, dimana prodosen terbatas pada plankton dalam tubuh perairan, seperti dalam ekosistem air dalam rintisan daur ulang dapat diharapkan menonjol yang dapat menjelaskan mengapa para ahli mikrobiologi umumnya menemukan populisi mikroba di air laut yang sangat rendah. Miskipun demikian perlu ditambahkan, bahwa metode mensensus bakteri dan pengujian kegiatannya dialam masih primitive dan secara kauntitatif tidak teliti. Didalam okosistem lainnya pentingnya rintisan ini akan sebanding dengan pentingnya rantai pangan perumputan. Karena binatang binatang fagotrof seperti dibedakan dengan saprotrof. Meskipun telah dipelajari secara luas pembusukan mikrobial meliputi organisme dan jaringan pertukaran secara umpan balik yang rumit sehingga keseluruhan rintisan daur
19

ulang sebenarnya belum dipahami dengan baik. Beberapa proses yang lebih jelas dipahami serta pentingnya keterlambatan waktu telah ditinjau dalam bab terdahulu. Paling tidak untuk sementara seseorang harus dianggap seluruh komplek. detritus sebagai kotak hitam. Akhirnya harus ditunjukan bahwa harahara dapat dilepaskan dari tubuh tumbuh tumbuhan dan binatang yang mati dan dari butiran kotorannya.

Referensi : Wikipedia.2012.Bakteri nitrifikasi.Avaible at :http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_nitrifikasi. Diakses pada 25-10-2012 Tohib.20120.Daur Sulfur Atau Belerang. Avaible at : http://www.tohib.web.id/2012/05/daursulfur-atau-belerang.html. Diakses pada 25-10-2012 Okta Vienty. 2011. Daur/SiklusNitrogen. Avaible at : http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-nitrogen.html. Diakses pada 25-10-2012

20

You might also like