You are on page 1of 5

Pengertian kehamilan posterm Kehamilan posterm di sebut juga kehamilan serotinus, kehamilan lewat bulan waktu, kehamilan lewat

bulan, prolongned pregnancy, extended pregnancy, postdate/ postdatisme atau pasca maturitas adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih di hitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus neagle dengan siklus haid rata rata 28 hari Sering kali istilah pasca maturitas dipakai sebagai sinonim dismaturitas. Sebenarnya hal ini tidak tepat. Pascamaturitas merupakan diagnosis waktu yang di hitung menurut rumus naegele. Sebaliknya, dismaturitas hanya mengatakan kurang sempurnanya pertumbuhan janin dalam kandungan akibat plasenta yang tidak berfungsi dengan baik sehingga janin tidak tumbuh biasa. Hal ini dapat terjadi pada beberapa keadaaan seperti hipertensi, preeklamsi, gangguan gizi ataupun kehamilan posterm sendiri jadi janin dengan dismaturitas dapat dilahirkan kurang bulan, genap bulan, ataupun lewat bulan Istilah pascamaturitas lebih banyak di gunakan oleh dokter spesialis kesehatan anak sedangkan istilah postterm banyak di gunakan oleh dokter spesialis kebidanan. Dari dua istilah ini sering di menimbulkan kesan bahwa bayai yang bdi lahirkan pada kehamilan posterm di sebut juga pasca maturitas SEBAB TERJADINYA KEHAMILAN POSSTERM Seperti halnya teori bagaimana terjadinya persalinan sampai saat ini sebab terjadinya kehamilan posterm belum jelas. Beberapa teori yang di ajukan pada

umunya menyatakan bahwa terjadinya kehamilan posterm sebagai akibat gangguan terhadap tindakan persalinan. Beberapa teori di ajukan antara lain Pengaruh progesteron Penurunan hormon progeteron dalam kehamilan dipercaya merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses biomolekuler pada persalinan dan meningkat kan sensitivitas uterus terhadap oksitosin, sehingga beberapa penulis menduga terjadinya kehamilan posterm adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesteron Teori oksitosin Pemakaian oksitosin untuk induksi persaliana pada kehamilan posterm memberi kesean atau di percaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut di duga salah satu faktor penyebab kehamilan posterm. Teori Kortisol/ACTH janin Dalam teori ini diajukan bahwa pemberi tanda untuk dimulainya persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi progesterone berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutnya berpengaruh terhadap meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat bawaan janin seperti anensefalus hipoplasia adrenal janin dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol

janin tidak diproduksi dengan baik sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan. Saraf uterus Tekanan pada ganglion servikalis dari fleksus frankenhouser akan membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada tekanan pada fleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebab terjadinya kehamilan postterm. Herediter Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami kehamilan postterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan pada kehamilan berikutnya. Mogren (1999) seperti dikutip Cunningham menyatakan bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuannya akan mengalami kehamilan postterm. Diagnosis Tidak jarang seorang dokter mengalami kesulitan dalam menentukan diagnosis kehamilan postterm karena diagnosis ini ditegakkan berdasarkan umur kehamilan, bukan terhadap kondisi kehamilan. Beberapa kasus yang dinyatakan sebagai kehamilan postterm merupakan kesalahan dalam menentukan umur kehamilan. Kasus kehamilan postterm yang tidak dapat ditegakkan secara pasti diperkirakan sebesar 22%. Dalam menentukan diagnosis kehamilan postterm disamping dari riwayat haid, sebaiknya dilihat pula hasil pemeriksaan antenatal.

Riwayat Haid Diagnosis kehamilan postterm tidak sulit untuk ditegakkan bilamana HPHT diketahui dengan pasti. Untuk riwayat haid yang dapat dipercaya, penderita harus yakin betul dengan HPHT-nya, siklus 28 hari teratur, tidak minum pil antihamil setidaknya 3 bulan terakhir. Selanjutnya diagnosis ditentukan dengan menghitung menurut rumus Neagele. Berdasarkan riwayat haid, seorang penderita yang ditetapkan sebagai kehamilan postterm kemungkinan adalah sebagai berikut. Terjadi kesalahan dalam menentukan tanggal haid terakhir atau akibat menstruasi abnormal. Tanggal haid terakhir diketahui jelas, tetapi terjadi kelambatan ovulasi. Tidak ada kesalahan menentukan haid terakhir dan kehamilan memang berlangsung lewat bulan (keadaan ini sekitar 20-30% dari seluruh penderita yang diduga kehamilan postterm) Riwayat pemeriksaan antenatal Tes kehamilan. Bila pasien melakukan pemeriksaan tes imunologik sesudah terlambat 2 minggu, maka dapat diperkirakan kehamilan memang telah berlangsung 6 mingggu. Gerak janin. Gerak janin atau quickening pada umumnya dirasakan ibu pada umur kehamilan 18-20 minggu. Pada primigravida dirasakan sekitar umur kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu. Petunjuk umum untuk menentukan persalinan adalah quickening

ditambah 22 minggu pada primigravida atau ditambah 24 minggu pada multiparitas. Denyut Jantung Janin Dengan stetoskop leannec DJJ dapat didengar mulai umur kehamilan 1820 minggu, sedangkan dengan Doppler dapat terdengar pada usia kehamilan 10-12 minggu. Kehamilan dapat dinyatakan sebagai

You might also like