You are on page 1of 5

Bagaimana cara mengukur tekanan darah1 Ada dua jenis pengukuran tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik

dan diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm. Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik. Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.
http://perempuanditamandzikir.wordpress.com/2010/06/01/cara-mengukur-tekanan-darah/

CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH Posted BY rahmawati97 ON Dec 11, 2012 (6) Nilai tekanan darah merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kekuatan jantung dan indikator untuk mengetahui kekuatan jantung. Normalnya tekanan darah orang dewasa normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastol. Sistol: Tekanan darah karena karena jantung memompa darah keluar (bilik jantung mengempis) Diastol: Tekanan darah karena jantung menerima darah (bilik jantung mengembang) Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan metode yaitu: 1. Metode Langsung: Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus 2. Metode Tak Langsung: Metode yang menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan 2 cara yaitu 1. Palpasi yang mengukur tekanan sistolik tanpa menggunakan stetoskop dan 2. Auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan

stetoskop ALAT dan BAHAN 1. Sfigmomanometer (Tensimeter) yang terdiri dari: 1. Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka 2. Manset udara 3. Slang karet 4. Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup 2. Stetoskop 3. Buku catatan tanda vital 4. Pena PROSEDUR KERJA Cara Palpasi/Perabaan (Tanpa Stetoskop) 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien 4. Letakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang 5. Lengan baju dibuka 6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar 7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra dengan jari tangan kita 8. Podmpa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialis tidak teraba 9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba 10. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam. 11. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi dan tak mungkin dengan cara ini menemukan tekanan diastolik 12. Catat hasil 13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan Cara Auskultasi/Pendengaran (Dengan Stetoskop) 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien 4. Letakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang 5. Lengan baju dibuka 6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar 7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra dengan jari tangan kita 8. Pompa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialis tidak teraba 9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba 10. Letakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan 11. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam. 12. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai ini menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir terdengar, niali ini menunjukkan

tekanan dastolik. 1. Suara Korotkoff I : Menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi 2. Suara Korotkoff IV/V: Menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi 13. Catat hasilnya pada catatan pasien 14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan sumebr: kapukpkusolo.blogspot.com copas by Adniwan Zaki ( http://zakiberbagi.blogspot.com/ )
http://rahmawati97.siswa.sman1-slo.sch.id/2012/12/11/cara-mengukur-tekanan-darah/

Sahabat sekaian kali ini saya ingin share mengenai cara mengukur tekanan darah. Alat yang digunakan umumnya dalah dengan manset dan stetoskop, manset digunakan untuk melihat ukuran tekanan yang ditunjukkan denganskala ketinggian dari air raksa ( merkuri ) pada alat tersebut, stetoskop untuk mendengarkandenyut aliran darah pada daerah yang di ukur.

Cara menggunakannya yaitu : Posisi pasien yang akan diukur bisa berbaring, duduk atau berdiri, dengan catatan posisitangan atau lengan rileks tidak tegang. Yang paling ideal adalah posisi berbaring dengan kondisitenang dan tidak berbicara. Manset dilingkarkan diseputar lengan dan di pompa agar udara masuk ke manset dan menekanarteri. Fungsinya adalah menghentikan aliran darah sementara di lengan.

Stetoskop di tempelkan di lengan bagian depan tepat diatas siku, atau di daerah pembuluhdarah arteri. Udara dari manset dikeluarkan secara perlahan sambil dengan stetoskop mendengarkan denyut tekanan. Ketika suara ketukan denyut pertama, merupakan petunjuk bahwa pada saat itu merkuri di alatukur menunjukkan tekanan darah sistolik. Ketika proses mengeluarkan udara dari manset berlangsung, lama kelamaan suara ketukandenyut tekanan akan hilang, nah pada saat hilangnya suara denyut tersebut merupakan patokan dimana merkuri pada alat ukur menunjukkan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan maksimum yang diproduksi jantung saat jantungberdenyut dan memompa darah masuk ke dalam arteri, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan didalam arteri sesaat diantara denyut jantung. Penunjukan kuran menggunakan satuanmm Hg dan penulisan hasil pengukuran sebagai contoh seperti berikut : 130 / 80 mm Hg, yang artinya tekanan sistolik 130 mm Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg. Mungkin selama ini kita bingung dengan yang namanya tekanan darah tinggi karena hampir srmuamasyarakat indonesia mengidap tekanan darah tinggi karena kita tidak pernah yang namanyamengontrol atau mrnjaga pola makan kita sehati-hari bahkan kita enggan untuk melakukan suatu penjagaan mungkin kita akan menyadari jika kita ini sudah mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi kita akan sadar jika kita sudah dalam tahab setadium empat atau sudah parah artinya kita sudahtidak bisa melakukan aktifitas suatu apapun tapi kita tidak usah kuwatir sob kini sudah ada carabagaimana cara untuk mengatasi semua itu mungkin dengan cara ini kita bisa menghindari ataumrngurangi tekanan darah tinggi. Karena Tekanan darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang saat ini, apalagi bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Tekanan darah tinggi atau hipertensimenjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, dan juga gagal ginjal. Dan akibat terburukdari penyakit ini adalah kematian. Karena itu, jika bisa, penyakit ini harus dicegah. Jika Anda memilikitekanan darah yang tinggi, Anda dapat mengendalikan penyakit ini. Bagaimana cara mencegah danmengendalikan darah tinggi atau hipertensi ? Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenalterlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan kliniske dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alatuntuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis. Saat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yangdimaksud angka-angka tersebut?. Sistolik Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berdetak(sistol). Sering disebut tekanan atas. Diastolik Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara saatpemompaan. Sering disebut tekanan bawah.

Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring,karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantungudara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukanpengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. [ ]
http://asalasah.blogspot.com/2012/10/cara-langkah-mengukur-tekanan-darah.html apa itu perkusi

You might also like