You are on page 1of 6

1. Jelaskan masing-masing jenis sample Karakteristik masing-masing Langkah-langkahnya Contohnya 2.

2. Jelaskan mengenai penentuan ukuran sample Metode Slovin = rumus dan contoh Metode Gay = rumus dan contoh JAWAB : 1. Jenis-jenis sample : a. Probability Sample (Random) i. Stratified Random Sample Dalam sampling acak stratifikasi, populasi dibagi menjadi dua segmen atau lebih yang mutually exclusive yang disebut strata, berdasarkan kategori-kategori dari atu atau lebih variabel yang relevan, baru kemudian dilakukan simple random sampling. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan Sampling adalah sebagai berikut : a. Membuat kerangka sampling, yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari unit dampling yang akan di amati yang telah terbagi dalam bentuk stratum. b. Menentukan banyaknya n sampel yang akan diamati pada setiap stratum. c. Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarang untuk setiap stratum. d. Untuk memenuhi jumlah sampel sebanyak n setiap statum maka, dilakukan pemilihan angaka dengan cara berjalan zig-zag kearah atas dan bawah atau ke arah kanan dan kiri. Dimana dalam angka acak, angka terakhir merupakan satuan, berikutnya puluhan, ratusan dan seterusnya Contohnya : Jumlah anggota populasi 2050 yang terdiri atas: Strata I : 1500 perbandingan 30 Strata II : 500 10 Strata III : 50 1 2050 41 Apabila ukuran sampel adalah sebanyak 82, maka jumlah sampel pada masing-masing strata dapat diambil secara proporsional sebagai berikut: Strata I : 30/41 x 82 = 60 Strata II : 10/41 x 82 = 20 Strata III : 1/41 x 82 = 2 82

ii. Systematic Random Sampling Dalam sampling acak sistematik ini hanya menentukan bilangan acak pertama saja untuk selanjutnya nourut yang terpilih merupakan selisih dengan angka yang sebelumnya dimana besar selisih telah ditentukan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Membuat kerangka sampling yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari unit sampling yang akan di amati. b. Menentukan banyaknya n sampel yang akan di amati. c. Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarangan. d. Menjumlahkan angka acak awal dengan selisih yang ditentukan untuk mendapatkan angka selanjutnya begitu juga seterusnya menjumlahkan angka sebelumnya dengan selisih sampai diperoleh sejumlah angka yang memenuhi n sampel. Contohnya : Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dori semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor I sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100. iii. Simple Random Sample Sampel yang dipih sedmikian sehingga masing-masing kemungknan sampel berukuran n memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Ada 2 tipe n yakni: - nDengan pengembalian - nTanpa Pengembalian sampling acak sederhana dari populasi tak terbatas merupakan sample yang dipilih sedemikian sehingga kondisi n masing-masing elemen dipilih dari populasi yang sama dan n setiap elemen dipilih secara bebas (independen) terpenuhi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Membuat kerangka sampling yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari unit sampling yang akan di amati. b. Menentukan banyaknya n sampel yang akan di amati. c. Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarangan. d. Untuk memenuhi jumlah sampel sebanyak n setiap statum maka, dilakukan pemilihan angaka dengan cara berjalan zig-zag kearah atas dan bawah atau ke arah kanan dan kiri. Dimana dalam angka acak, angka terakhir merupakan satuan, berikutnya puluhan, ratusan dan seterusnya Contohnya : Misal: N (Populasi) = 1000

n (Sampel) = 100 Besarnya kesempatan = n/N = 100/1000 = 0,1 Artinya setiap anggota populasi memiliki kemungkinan untuk dipilih sebagai sampel sebesar 0,1. Beberapa teknik sampling acak sederhana yaitu dengan cara undian, mengundi dengan bilangan random, serta berusaha sedapat mungkin dengan peluang yang sama bagi setiang anggota populasi untuk diikutsertakan dalam sampel tetap dipertahankan. iv. Cluster Sampling Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu Negara, Provinsi, atau Kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Contohnya : Di Indonesia terdapat 30 Provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 provinsi itu diambil secara random. Karena provinsi-provinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratifield random sampling. Propinsi di Indonesia ada penduduknya padat, ada yang kaya bahan tambangada yang mempunyai hutan banyak. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama mementukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. v. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling) Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK. Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil 2000. b. Non Probability Sampling i. Snowball Sample Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu/dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Teknik penarikan sampel bola salju

banyak digunakan para peneliti kualitatif dan juga peneliti kuantitatif, dimana informasi tentang populasi sangat terbatas. Contohnya : Penelitian pola penyebaran penyakit HIV/AIDS, dimulai dari suatu sampel dangan jumlah yang kecil pada suatutempat, lalu daerah, kemudian lebih besar dan meluas lagi hinnga ke dunia. ii. Purposive Sample Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik disuatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Contohnya : Jika peneliti ingin mengetahui penyebaran informasi medis diantara ahli medis, sampling snowball dapat digunakan untuk menentukan bagaimana seorang ahli medis akhirnya menggunakan obat2an dan peralatan tertentu. Metode tersebut dapat menggambarkan melalui kelompok ahli medis yang mana informasi tentang obat baru yang beredar. Apakah ahli medis tersebut membacanya dalm suatu jurnal medis atau mendengarkannya pada suatu konferensi medis, dan kalau memang demikian, siapa yang dihubungi diantara teman-teman ahli medisnya mengenai hal tersebut? Bagaimana informasi diantara ahli medis menyebar dalam suatu masyarakat tertentu? Sampling snowball dapat menjawab pertanyaan diatas. iii. Quota Teknik untuk menentukan sampel secara bebas dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Penggunaan teknis kuota sampel ini perlu menetapkan strata populasi berdasarkan tanda2 yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap variable yang akan diselidikan. Sedangkan penetapan kuota tergantung kepada kepentingan peneliti dapat berdasarkan factor social, factor ekonomi, factor geografis, atau factor politis. Contohnya : Akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.

2. Penentuan Ukuran Sample a. Metode Slovin Menggunakan rumus :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 5% Untuk menggunakan rumus tersebut, pertama-tama tetapkan terlebih dahulu taraf keyakinan atau confidence level (%) akan kebenaran hasil penelitian (yakin berapa persen?), atau taraf signifikansi toleransi kesalahan (0,..) terjadi. contoh : Misalnya taraf keyakinan 95%, yaitu yakin bahwa 95% hasil penelitian benar, atau taraf signifikansi 0,05 (hanya akan ada 5% saja kesalahan karena kebetulan benar terjadi). jika yang akan di teliti itu sebany ak 1.000 orang karyawan, dan taraf signifikansinya 0,05, maka besarnya sampel menurut rumus Slovin ini akan menjadi: n = N/(1 + Ne^2) = 1000/(1 + 1000 x 0,05 x 0,05) = 286 orang b. Metode Gay Menurut pendapat Gay dan Diehl (1992) sampel haruslah sebesarbesarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. 1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi 2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek 3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group 4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group Referensi : http://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/20/menentukan-ukuran-sampelmenurut-para-ahli (diakses pada 20 Mei 2013)

http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-slovin (diakses pada 20 Mei 2013) http://www.slideshare.net/guest35d07b/teknik-probabilitas-sampling (diakses pada 20 Mei 2013) http://meweks.blogspot.com/2012/04/sampel-probabilitas-dan-non (diakses pada 20 Mei 2013) http://fhienie.wordpress.com/2009/05/22/tekhnik-sampling-probabilitas-dan-nonprobabilitas (diakses pada 20 Mei 2013) http://blog.ub.ac.id/adiarsa/2012/03/07/jenis-sampel-grafik-dan-tabel-statistik (diakses pada 20 Mei 2013) http://af-file.googlecode.com/files/populasi-dan-sampel-.pptx (diakses pada 20 Mei 2013)

You might also like