You are on page 1of 5

NAMA : ROBERTO SIALLAGAN NIM : 125060701111042 MOTOR BAKAR 2 TAK DAN 4 TAK Perbedaan Motor Bakar 2 Tak dengan

Motor Bakar 4 Tak dengan Perbandingan Siklus Otto, Proses-Proses Gas Ideal, dan Hukum-Hukum Gas Motor torak merupakan motor yang dimana komponennya terdiri atas silinder yang dilengkapi oleh piston. Berdasarkan perinsip kerjanya motor torak di bedakan atas 2, yakni motor 2 tak (two stroke) dan motor 4 tak (four stroke). Dalam aplikasinya, perinsip motor 2 dan 4 tak tidak lepas dari siklus otto, siklus otto sendiri merupakan acuan yang dipakai dalam kinerja motor 2 dan 4 tak. Dalam kinerjanya, mesin tersebut dapat digambarkan dalam siklus sebagai berikut :

Gambar : (a). Siklus pada motor bakar 4 tak (bensin) (b). Siklus pada motor bakar 2 tak (bensin) Pada titik a campuran bensin-udara memasuki silinder. Campuran kemudian dikompresi secara isentropik (Adiabatic reversible) ke titik b, lalu dinyalakan dengan bantuan api busi. Panas QH ditambahkan ke sistem oleh bensin yang terbakar sepanjang garis bc, dan langkah daya adalah ekspansi isentropik ke d. Gas didinginkan ke suhu udara luar sepanjang garis da, selama proses ini terjadi QC (nilai mutlak) Untuk menghitung efisiensi dari siklus ideal ini. Proses bc dan da adalah volume konstan, maka panas QH (panas masuk) dan QC (panas keluar) dihubungkan dengan suhu : QH = nCv (Tc - Tb) > 0 QC = nCv (Ta - Td) < 0 dimana Cv adalah kapasitas panas molar pada volume konstan, Ta, Tb, Tc, dan Td adalah suhu pada masing-masing titik siklus, dan n adalah jumlah mol gas ideal. Sementara efisiensi termal (e) pada sebuah mesin dapat dinyatakan dengan persamaan : e= ( ) kita memperoleh persamaan sebagai berikut

e= dengan menggunakan hubungan volume-suhu pada proses adiabatik gas ideal antara suatu keadaan awal sampai keadaan terakhir maka dapat dimasukkan ke persamaan : (T1V1)-1 = (T2V2)-1 dimana adalah rasio kapasitas panas, selanjutnya akan didapatkan persamaan untuk kedua proses adiabatik ab dan cd sebagai berikut Ta( rV)-1 = TbV-1 dan Td( rV)-1 = TcV-1 dengan membagi faktor umum V-1 dan mensubtitusikan hasilnya ke Tb dan Tc, didapat efisiensi termal pada siklus otto adalah sebagai berikut. e= = 1-

1. Motor bakar 4 tak Mesin empat tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi, langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel. Langkah dari torak tersebut adalah sebagai berikut : Langkah hisap (intake stroke) Pada langkah hisap, Torak bergerak dari Titik Mati Aatas ke Titik Mati Bawah Katup masuk terbuka, katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur di dalam karburator, masuk kedalam silinder melalui katup masuk. Saat torak berada di Titik Masuk Bawah katup masuk akan tertutup. Langkah kompresi (compression stroke) Torak bergerak dari Titik Mati Bawah keTitik Mati Atas. Katub masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup. Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA busi mengeluarkan bunga api listrik.Gas bahan bakar yang bercampur dengan udara telah mencapai tekanan tinggi dan terbakar.Akibat pembakaran bahan bakar, tekanannya akan naik menjadi kira-kira tiga kali lipat. Penulisan rekasinya adalah sebagai berikut.

Langkah kerja (expansion) Pada kondisi ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup.Gas terbakar dengan tekanan yang tinggi akan mengembang kemudian menekan torak turun ke bawah dari Titik Mati Atas ke Titik Mati Bawah. Tenaga ini disalurkan melalui batang penggerak, selanjutnya oleh poros engkol diubah menjadi gerak berputar.

Langkah buang Pada kodisi ini Katup buang akan terbuka, dan katup masuk tertutup.Torak yang bearada di Titik Mati Bawah bergerak dari TMB ke TMA.Gas hasil sisa pembakaran akan terdorong oleh torak ke luar melalui katup buang. Sehubungan dengan diagram siklus otto yang telah dijelaskan sebelumnya, secara ilustrasi proses penghisapan bahan bakar + udara terjadi pada titik 0 hingga titik siklus a, proses kompresi pada siklus a ke titik siklus b secara adiabatik, proses pembakaran terjadi dari titik siklus b ke titik siklus c secara isokhoris, proses pelepasan energi pada titik siklus c ke titik siklus d secara adiabatik juga diikuti dengan pendinginan gas dengan udara luar dari titik d menuju titik a dengan pelepasan panas, dan yang terakhir adalah proses pembuangan dari titik a ke titik 0. Melalui gambar di bawah ini, hubungan antara siklus otto dan proses kerja mesin 4 tak terlihat dengan fase-fase yang cukup jelas.

2. Motor Bakar 2 Tak Motor bensin 2 (dua) langkah adalah mesin yang proses pembakarannya setiap siklus terdiri dari 2 (dua) langkah piston atau 1 (satu) kali putaran poros engkol. Piston yang bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas menyebabkan saluran masuk dan saluran buang akan tertutup. Dalam hal ini gas yang berada dalam ruang pembakaran dikompresikan. Sementara itu gas yang baru masuk ke ruang engkol, beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, busi akan meloncatkan bunga api sehingga akan terjadi pembakaran bahan bakar. Langkah yang terjadi pada mesin 2 tak yakni : Langkah Hisap dan Kompresi Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

Langkah Usaha dan Buang Hasil dari pembakaran membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan /dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar menuju saluran pembuangan.

Berbeda dengan siklus otto 4 tak, siklus otto 2 tak bekerja lebih singkat untuk menghasilkan energi, yaitu dari titik 0 ke titik a merupakan penghisapan bahan bakar+oli + udara, lalu kompresi dilakukan dari titik siklus a ke titik siklus b, proses pembakaran dari titik siklus b ke c dengan bantuang percikan api listrik busi, lalu proses pelepasan energi dari titik c ke d, karena siklus ini mengeluarkan sisa pembakaran bersamaan dengan penghisapan bahan bakar + udara, maka titik sikuls a dan d berada pada titik yang sama. Karna dalam pembuangan pada motor bakar 2 tak, bahan bakar tidak terbakar habis, sehingga dalam pembuangan, sisa bahan bakar dalam prose ikut keluar juga. Di dalam kerja motor bakar 2 dan 4 tak, beberapa proses-proses fase gas ideal telah terjadi namun, adapun beberapa proses gas ideal dijelas sebagai berikut : Isobarik Dalam proses isobarik,tekanan sistem dijaga agar selalu konstan.Karena yang konstan adalah tekanan,maka perubahan energi dalam (del U),kalor (Q),dan kerja (W) pada proses isobarik tidak ada yang bernilai nol.Dengan demikian,Persamaan hukum pertama termodinamika tetap utuh seperti semula. Dengan persamaan : W = P(V2-V1) Isothermal Proses Isothermal adalah proses suhu konstan . Dalam proses ini,suhu sistem dijaga agar selalu konstan.Suhu gas ideal berbanding lurus dengan energi dalam gas ideal dan tekanan sistem berubah menjadi (tekanan sistem berkurang). W = PV = nRT W=P=

W= = = nRT = nRT(lnV2/V1)

dimana V2 adalah kuantitas akhir perubahan volume dan V1 adalah kuantitas awal volume. Adiabatik Dalam proses adibiatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau meninggalkan sistem (Q = O). Proses adibiatik bisa terjadi pada sistem tertutup yang terisolasi dengan baik.Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik, biasanya tidak ada kalor yang dengan bebas mengalir kedalam sistem atau meninggalkan sistem. Proses adibiatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup yang tidak terisolasi. Proses dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem atau meninggalkan sistem. Isokhorik Dalam proses isokhorik, volume sistem dijaga agar selalu konstan. Karena volume sistem selalu konstan. Maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada lingkungan.Demikian juga sebaliknya,lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada sistem.

Referensi : 1. http://akrizz.blogspot.com (2012) 2. http://asalasah.blogspot.com (2012) 3. http://novimarandi4ic03.blogspot.com/2013/01/siklus-otto-ideal 4. http://blog.ub.ac.id/mochamat/2012/12/15/siklus-otto 5. Siklus Otto Pada Motor Bakar, Jurnal Teknik Mesin Universitas Mataram (2011) 6. www.majalahpendidikan.com (2011) 7. Universitas Mercubuana, Jurnal Motor Bakar Torak

You might also like