You are on page 1of 5

KESAKSIAN GUSHLAN ESTER (PAKISTAN) tanah yang kaya raya.

Mereka membuat rencana matang untuk menunaikan


ibadah haji. Dua domba kurban dipesan untuk setiap orang agar doa mereka
Gulshan Esther lahir dengan nama asli Gulshan Fatima Shah di tahun 1952 diterima.
dari keluarga Islam Shiite Pakistan yang saleh dan kaya. Dia berasal dari
garis keturunan Sayed, yang merupakan keturunan langsung dari Fatima, Gulshan duduk di atas kursi roda dan didorong menuju perkemahan haji.
anak Muhammad. Garis keturunan ini dipercaya sebagai anugerah untuk Lalu Gulshan diletakkan di atas usungan kayu dan diangkat oleh empat
masuk surga. Tapi akses masuk surga ini bisa batal andaikata orang itu orang laki mengelilingi Ka'abah. Gulshan bahkan diizinkan mencium batu
melakukan dosa besar seperti bunuh diri. hitam itu, dengan sangat yakin bakal sembuh karenanya.
Pada usia enam bulan, Gulshan menderita penyakit tipus, dan setelah itu,
polio, yang mengakibatkannya lumpuh berat. Bagian kiri tubuhnya lumpuh, Setelah ternyata Gulshan tidak sembuh jua, dia lalu dimandikan dengan air
dengan kedua kaki dan tangan menggantung dan tidak berfungsi. Seringkali zam-zam, yang terkenal sebagai air suci yang bisa menyembuhkan, dan dia
pada masa kecilnya, ia melihat dengan iri anak2 lain yang bermain, loncat, juga lalu mengunjungi makam Muhammad di Medina. Dia bahkan diberi izin
dll, menyadari bahwa ia tidak akan bisa melakukan hal itu untuk selamanya. khusus untuk berdoa di tempat itu minta disembuhkan. Karena belum juga
sembuh, mereka lalu mengunjungi berbagai tempat suci Islam di Yerusalem
Ayah Golshen adalah pemimpin umat Muslim yang sangat dihormati. Dia dan Irak, tapi hasilnya tetap nihil.
menyekolahkan Gulshan in di sekolah Islam sejak usia muda. Gulshan tidak
pernah lalai sembahyang lima kali sehari dan pada usia 7 tahun ia mulai Setelah melakukan perjalanan selama sebulan, mereka lalu pulang kembali
mengenakan pakaian wanita Muslim. Ia merinding melihat cara berpakaian ke Pakistan dengan rasa kecewa berat. Jika penunaian ibadah haji
wanita Barat yang tidak menutupi kepala dan kaki mereka. merupakan 'jalan ke surga' seperti yang ayah Gulshan kira, maka pintu
Meskipun ia anak paling kecil dari lima bersaudara, ayah Gulshan selalu surganya ternyata tetap tidak dibukakan.
memberikan perhatian khusus untuknya karena kelumpuhan fisiknya.
Dengan tidak mengecilkan rasa cinta pada anaknya, ayah Gulshan Celakanya, kelumpuhan Gulshan semakin meningkat. Bukan hanya tidak ada
sebenarnya memberikan perhatian khusus ini juga demi menghormati obat, tapi dia juga sekarang (seperti yang kemudian hari ia tulis) "lumpuh
keinginan almarhum ibu Gulshan yang memintanya untuk tidak menikah lagi secara jiwa dan raga" dengan arti rasa putus asa benar2 sudah meliputinya.
(diperbolehkan dalam Qur'an) untuk merawat Gulshan. Ia dengan senang Segala usaha pertolongan dari manusia dan Illahi telah dicoba dan hasilnya
hati menerima dan melakukan permintaan ibu Gulshan dengan sekuat nol.
tenaga sampai akhir hayatnya.
Seluruh keluarga Sayed berduka dan dengan sia2 berusaha membangkitkan
Ayah Gulshan selalu berharap ia bisa menemukan obat yang bisa semangat Gulshan. Gulshan dengan setia tetap melakukan ibadahnya, tetapi
menyembuhkan anak perempuannya. Tapi pencariannya di Pakistan tidak semakin merasa putus asa.
menghasilkan apapun. Karena putus asa, pada tahun 1966, ia membawa
anaknya ke Inggris dengan keyakinan bahwa dokter2 Inggris mampu Lalu, dua tahun setelah perjalanan ke tanah suci, ayah Gulshan tiba2
menyembuhkan Gulshan. Begitu besar rasa percayanya sehingga dia sudah meninggal karena radang paru2. Kejadian ini terlalu berat buat Gulshan dan
merencanakan perjalanan ke Mekah dan Medinah untuk menyatakan terima beberapa kali dia berpikir serius untuk bunuh diri. Hanya berpikir untuk
kasih kepada Allah karena telah menyembuhkan anaknya. bunuh diri atau benar2 berbuat saja bisa2 membuat Gulshan tidak bisa
masuk surga untuk bertemu dengan ayahnya nanti. Meskipun ingin bunuh
Rasa percayanya yang besar itu kemudian sirna. Pada pemeriksaan oleh diri sekalipun, ia juga tidak bisa melakukannya sebab tangan dan kakinya
dokter di kamar hotel di London, dokter menyatakan bahwa Gulshan tidak tidak bisa digerakkan untuk menggantung diri, mengambil pisau, atau
punya harapan untuk bisa disembuhkan. Gulshan mengingat kejadian itu lagi meminum racun. Gulshan berdoa kepada Allah untuk mengambil nyawanya.
di kemudian hari dan kala itu dia mendengar dokter berkata pada Dia tidak mengerti mengapa orang sebaik ayahnya yang berguna melayani
ayahnya,"Tiada obat bagi putrimu, yang ada hanya doa." Waktu itu Gulshan masyarakat diambil nyawanya oleh Tuhan, sedangkan anaknya yang lumpuh
heran bahwa orang kafir bisa berkata demikian. dan tidak bisa apa2 dibiarkan hidup. Kenapa tidak dia saja yang mati?
Benar2 tidak adil!
Biarpun dikatakan oleh orang kafir atau bukan, ayah Gulshan ternyata
percaya akan hal itu. Dia lalu tetap dengan rencananya melakukan ibadah Sejak masa kecilnya, Gulshan melakukan sembahyang pertama jam 3 pagi
haji di Mekah, bukan untuk berterimakasih pada Tuhan seperti rencana setiap hari. Tapi setelah kematian ayahnya, dia patah semangat dan merasa
semula, tapi untuk melakukan usaha penyembuhan anaknya. Semua usaha sukar menjalani kebiasaan sembahyangnya. Beberapa saat, dia hanya
manusia sudah dicoba dan gagal. Sekarang waktu untuk (ucapan dia sendiri) berbaring saja, sambil mendengarkan suara pelayannya yang menyiapkan
"mengetuk pintu surga." kegiatan hari itu. Gulshan dipenuhi perasaan bahwa keberadaannya di dunia
tidak ada gunanya.
Segera Gulshan, ayahnya, dan kedua pembantunya pergi ke Mekah. Mereka
diterima di Jeddah oleh seorang Sheikh, kawan ayah Gulshan dan pemilik Untuk pertamakali dalam hidupnya, Gulshan tidak mengucapkan ayat2
sembahyang yang seharusnya dalam bahasa Arab. Bahkan karena rasa
putus asanya, dia hanya menangis pada Tuhan di dalam bahasanya sendiri Pada waktu itu, Gulshan tidak pernah ingat pernah mendengar nama Yesus.
(Urdu) dan berkata,"Saya mau mati saja, tidak mau hidup lebih lama lagi." Semestinya ia pernah mendengar nama itu sewaktu belajar Qur'an, tapi
tentunya waktu itu nama tersebut tidak ada arti baginya. Tapi sekarang
Pada saat itu, dia mengalami perasaan yang sama sekali baru. Meskipun dengan membaca Sura Maryam untuk pertama kali dalam hidupnya dengan
tidak bisa dijelaskan, sepertinya ia merasa dalam sanubarinya bahwa ada bahasanya sendiri ia bisa membaca:
keyakinan pasti tangisannya didengar. Dia sangat merasakannya. Seseorang Malaikat bicara pada Maryam: Allah menganugerahkan FirmanNya bagimu.
mendengar tangisnya. Dengan pengetahuan dan keyakinan ini, muncul rasa Namanya adalah Mesiah (Juru Selamat), Jesus anak Maryam. Dia akan
berani dalam dirinya untuk melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah dimuliakan di dunia dan di surga. Allah akan menyayangiNya. Dia akan
terlintas di benaknya. Dia seakan sadar bahwa yang mendengarnya adalah berkhotbah untuk manusia dari tempat lahirnya (ayunan bayi) dan pada
Tuhan, dan Gulshan sendiri berbicara sepertinya Dialah yang memegang waktu dewasa dia akan memimpin hidup yang benar…
kendali hidupnya. Selama tiga tahun Gulshan membaca bagian Qur'an tentang Yesus berulang-
ulang, terutama pada malam hari setelah sembahyang terakhir di hari itu.
Dengan cara yang sangat tidak Islami dalam mengahadapi Tuhan, Gulshan Sekali dia tanya pada bibinya apakah dia tahu tentang Yesus. Bibinya dengan
menantang Dia dengan pertanyaan,"Dosa apa yang aku lakukan sehingga raut muka yang tidak suka bilang bahwa Yesus adalah nabi di Qur'an yang
Engkau membuatku sesengsara ini? Sejenak setelah aku lahir, Kau ambil mencelikkan orang buta, menghidupkan orang mati, dan akan datang lagi ke
ibuku. Lalu aku lumpuh. Sekarang Kau ambil ayahku. Katakan padaku, dunia.
mengapa Kau hukum aku seperti ini?"
Tidak banyak yang terjadi selama tiga tahun itu, tetapi Gulshan terus-
Setelah ledakan pertanyaan ini, sunyi sejenak. Lalu terdengar suara menerus berdoa melalui ayat2 pendek itu. Ia mulai merasa punya harapan
lembut,"Aku tidak akan membiarkanmu mati. Aku akan tetap membuatmu padahal sebelumnya ia putus asa sama sekali. Dia jadi yakin jika ada yang
hidup." menyembuhkan, pasti Dia itu Yesus! Tapi dia juga mulai lelah menunggu dan
mulai berdoa langsung pada Yesus. Gulshan menantangNya, jika Dia bisa
Di kemudian hari Gulshan menerangkan bahwa suaran itu sangat jelas menyembuhkan orang sakit kusta dan membangkitkan orang mati, apakah
terdengar, meskipun dia tidak bisa menjelaskan suara itu seperti apa. Dia Dia akan menyembuhkannya? Gulshan bahwa mulai menambah
mengumpakan suara seperti "hembusan udara" yang menembus sembahyangnya dengan kalimat "O Yesus anak Maryam, sembuhkanlah
melewatinya, tapi itu adalah komunikasi yang jelas sehingga dia juga bisa aku." Dia mengulang kata2 ini setiap kali sembahyang dan bahkan juga
menerangkan bahwa suara itu berbahasa Urdu. sewaktu memegang satu persatu manik2 kalung doa yang dia beli dari
Mekah.
Pesan suara itu tidak menyenangkan hati Gulshan. Dia tidak ingin
mendengar Tuhan membiarkannya hidup. Ia ingin Tuhan mengambil Suatu pagi, Gulshan bangun jam 3 pagi seperti biasa dan duduk di tempat
nyawanya. Lalu ia berkata padaNya, "Apa gunanya membiarkanku hidup? tidurnya, siap untuk membaca, tapi diam2 dia mulai berdoa minta
Saya lumpuh. Waktu ayah masih hidup, paling sedikit saya bisa membagi kesembuhan. Tiba2 dia berhenti berdoa. Beberapa pertanyaan timbul di
perasaan dengan dia. Sekarang dia telah pergi dan saya tidak punya harapan kepalanya. Kenapa sampai sekarang dia belum juga disembuhkan? Apakah
dan tiada guna hidup ini." dia tidak berdoa pada Yesus dan tidak cukup membaca Sura Maryam itu?
Kenapa Yesus memberinya harapan tapi lalu tidak melakukan apa2 padanya?
Suara itu terdengar lagi, "Siapa yang memberi mata pada orang buta? Siapa
yang menyembuhkan orang sakit? Siapa yang menyembuhkan orang sakit Dia lalu berkata dengan berani pada Yesus, "Yesus," katanya, "Saya tahu
kusta dan membangkitkan orang mati? Sayalah Yesus, anak Maria. Baca Engkau hidup. Engkau sudah bicara padaku. Tertera di Qur'an bahwa Engkau
tentang Aku di dalam Qur'an mu, di Sura Maryam." menyembuhkan orang sakit. Engkau dapat menyembuhkan aku tapi aku
tetap saja lumpuh. Kenapa?"
Malam berikutnya, Gulshan meminta pelayannya memberinya bagian Qur'an
yang berisi Sura Maryam. Tetapi ia merasa kesusahan membaca huruf Arab Doanya dijawab dengan kesunyian. Sekali lagi dia menangis keras, "Jika
dan tidak begitu mengerti apa yang tertulis. Lalu terlintas pikiran untuk Engkau bisa, sembuhkan aku! Kalau tidak, katakan kenapa? Aku tidak bisa
membaca Qur'an versi Urdu. Ini pikiran yang radikal buat Muslim sejati. hidup seperti ini." Seketika ruangan dipenuhi lautan cahaya. Pertama-tama,
Muslim percaya bahwa bahasa Arab adalah bahasa Surgawi dan Qur'an Gulshan berpikir bahwa ini pasti cahaya yang datang dari lampu bacanya,
semestinya dimengerti melalui bahasa aslinya. Menerjemahkan Qur'an ke tapi lampu itu jauh terlalu redup. Pikirnya, mungkin lampu dari luar
bahasa lain dianggap dapat menghilangkan sebagian maknanya. dinyalakan oleh tukang kebun untuk menakuti pencuri mangga atau,
mungkin, tukang kebun itu menyiram tanaman di pagi buta. Tapi semua
Meskipun begitu, karena Gulshan berpikir bahwa Yesus bicara dengan dia pintu dan gorden tertutup dan tidak ada cahaya luar yang bisa masuk ke
dalam bahasa Urdu, Tuhan tentunya tidak keberatan dengan bahasa Urdu dalam rumah.
dan Qur'an versi Urdu semestinya diterima juga olehNya.
Pada saat ini, Gulshan mulai takut dan bersembunyi di bawah selendangnya. yang telah terterpa sinar yang begitu dahsyat masih terasa sakit bahkan
Tapi sesuatu membuatnya terus melihat cahaya yang terus-menerus untuk melihat lampu bacanya yang redup. Dia meraba dan membuka laci
bertambah terang sampai lebih terang dari cahaya di siang hari. Perlahan, mejanya dan menemukan kacamata gelap yang biasa dipakainya di kebun.
tidak jauh dari tempat tidurnya, di tengah2 cahaya tampak 13 sosok Setelah dipakai, dia bisa membuka matanya dengan enak.
manusia yang semakin jelas. 12 orang berdiri berbaris, tapi yang ke-13 (di Ini menunjukkan bahwa penampakan Illahi itu (meskipun tidak bisa
tengah2) tampak lebih besar dan bersinar lebih terang dibandingkan yang dibuktikan) bukanlah khayalan pribadi Gulshan. Kita diingatkan tentang
lain. perjalanan Paulus ke Damaskus dan Sundar Singh dan pada kenyataan
bahwa mereka berdua mengalami penampakan Illahi akan Yesus yang
Sekarang Gulshan gemetar ketakutan dan berdoa pada Tuhan untuk berbeda dengan Gulshan.
memberitahu siapa orang2 ini dan bagaimana mereka bisa masuk kamarnya
padahal semua pintu dan jendela ditutup. Sekarang sudah jam 4 pagi. Satu jam sudah berlalu setelah Gulshan bangun
tidur. Dipenuhi rasa syukur yang tidak pernah dialaminya selama 19 tahun
Ketika itu pula Orang yang berdiri di tengah berkata. "Bangun, " masa hidupnya, ia tidak bisa tidak berjalan-jalan mengelilingi kamar tidurnya
perintahNya. "Inilah jalan yang telah kaucari. Akulah Yesus, anak Maryam, sambil memuji Tuhan. Bibinya yang mendengar langkah kaki di kamarnya
kepada siapa engkau berdoa dan sekarang Aku berdiri di depanmu. Bangun menuduhnya berbohong waktu Gulshan berkata bahwa dialah yang berjalan-
dan kemarilah." jalan itu.

Gulshan mulai menangis dan protes bahwa dia terlalu lumpuh untuk Gulshan berkata, "Datang ke sini dan lihat sendiri!"
menuruti perintahNya. Tapi Dia mengulangi perintahNya dan sekali lagi Seluruh rumah heran sekali melihat apa yang terjadi. Orang2 dari daerah
mengatakan bahwa Dia itu Yesus. sekitar atau jauh datang melihat sendiri keajaiban ini.
Penglihatan rohani akan Yesus terjadi lagi. Melalui penglihatan ini, Yesus
Gulshan masih ragu dan Dia mengatakan kalimatNya untuk kedua kalinya … menyuruhnya untuk memiliki Kitab Perjanjian Baru (KPB). Dia diberitahu
lalu ketigakalinya pada waktu Gulshan belum juga bereaksi. Pelan2 Gulshan tentang hamba Tuhan dan bahkan diberi petunjuk di mana orang ini berada.
mulai merasakan kekuatan baru mengalir di anggota2 tubuhnya yang Orang ini, menurut penglihatan itu, bisa memberinya sebuah KPB.
lumpuh. Dia meletakkan satu kakinya di lantai dan berdiri. Lalu, ajaib, dia
lari dan bersimpuh di hadapan kakiNya. Gulshan merasa mandi cahaya yang Dengan mengikuti petunjuk itu, dia menemukan hamba Tuhan ini yang
termurni seakan matahari dan bulan bersama-sama menyinarinya. Cahaya ternyata seorang Mayor Bala Keselamatan (Salvation Army) dan juga punya
itu tampaknya menembus hatinya, menampakkan banyak hal pada saat itu. beberapa buah KPB. Dengan sedikit ragu, dia memberi sebuah KPG untuk
Gulshan dan membantunya mengambil langkah pertama dalam kehidupan
Yesus meletakkan tanganNya di kepala Gulshan, dan pada saat itu pula, ia spiritualnya.
melihat ada lubang di tanganNya dan melalui lubang ini cahaya menembus
dan menyinari gaun tidurnya yang berwarna hijau sedemikian terangnya Gulshan telah membaktikan dirinya kepada Yesus sebagai Juru Selamatnya
sampai gaun itu tampak putih. Dia berkata, "Akulah Yesus. Akulah dan bukan hanya sebagai Penyembuh. Karena itu, ia berangsur-angsur yakin
Immanuel. Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Aku hidup dan sebentar lagi bahwa dia harus mengumumkan kenyataan ini melalui baptis.
Aku datang. Mulai hari ini, engkau jadi saksiKu. Apa yang kau lihat sekarang Bala Keselamatan biasanya tidak menerima sakramen baptis dalam bentuk
dengan matamu dan kau dengar dengan telingamu harus kau sampaikan seutuhnya. Mereka melihat baptis sebagai di pengalaman dalam jiwa dan
pada umatKu. Mulai sekarang engkau harus menjaga jubah dan badanmu rohani ketika orang memberikan hidup pada Yesus. Tapi Gulshan bertambah
tetap tanpa noda. Kemanapun kau pergi, Aku akan menyertaimu dan mulai yakin pengalaman di 'dalam' bathin (setidaknya dalam kasusnya) ini harus
hari ini engkau harus berdoa seperti ini …" juga dinyatakan di 'luar' (jasmani).

Dia lalu mengajarinya doa yang kita kenal sebagai Doa Bapa Kami. Tentu Bala Keselamatan takut kalau tindakan di 'luar' ini bisa menimbulkan
saja Gulshan belum pernah mendengar doa ini, dan tidak tahu tentang doa bahaya. Ini bukan lagi masalah keTuhanan semata. Hamba Tuhan (Mayor)
ini. ini memberitahu Gulshan secara jelas bahwa dibaptis secara jasmani akan
sangat berbahaya baginya. Mayor bilang Gulshan mungkin tidak akan pernah
Pada waktu Gulshan melihat kaki dan tangannya, tampak di situ ada daging. bisa kembali ke rumahnya lagi dan bahkan bisa dibunuh. Bahkan keluarga
Tapi tangannya, meskipun punya tenaga dan tidak layu sama sekali, tetap yang sangat menyayangi seperti keluarganya sekalipun bisa berubah sama
terasa kurang sempurna. Waktu dia bertanya tentang ini pada Yesus, Ia sekali jika mereka melihat satu anggota keluarganya berpaling dari agama
menjawab dengan lembut bahwa ia harus menjadi saksiNya. Sisa2 Islam.
kelumpuhan pada tubuhnya untuk menunjukkan pada orang yang tidak
percaya bahwa kesembuhan telah terjadi di bagian tubuh yang lain. Paman Gulshan sudah melihat kemungkinan terjadinya badai keluarga. Dia
berkata bahwa Gulshan bisa memberikan apapun yang Yesus minta, selama
Dengan ini, penampakan Illahi pun berangsur hilang, tapi mata Gulshan dia tidak meninggalkan negerinya dan agamanya. Pada prinsipnya, paman
itu berkata Gulshan bisa memberikan apapun yang Yesus minta, asalkan yang gelap dan sepi.
jangan dirinya sendiri. Inilah tindakan yang Yesus inginkan dari setiap
pengikutNya. Tiba2, dia mendengar suara motor riksaw (becak Pakistan) di belakangnya.
Gulshan meminta becak itu berhenti dan minta diantar ke stasiun bis kota.
Kakak laki Gulshan yang bernama Safdar Shah berkata bahwa demi Tukang becaknya menganggukkan kepala dan mereka lalu meluncur ke jalan
kepentingan Islam, dia atau anggota keluarga lain bisa membunuhnya, dan raya, melampaui jarak 15 mil dengan kecepatan yang memecahkan rekord.
hal itu diizinkan dalam Qur'an. Sewaktu tiba, tukang becak mengangkut kopernya ke Jalur Bis Angkutan
Watan dan meletakkannya di bawah tempat duduk di salah satu bis. Gulshan
Meskipun begitu, Gulshan merasa dia tidak bisa menjadi saksi yang efektif tidak pernah melihat muka tukang becak itu sebab tampaknya mukanya
bagi Yesus Kristus jika dia tidak mengumumkan imannya. Dia berkata pada ditutupi topi dan dia berpakaian panjang warna coklat. Ketika Gulshan mau
Mayor, jika itu memang kehendak Tuhan, dia siap untuk mati demi Kristus bayar, tukang becak itu menggelengkan kepalanya dan berkata Tuhan telah
daripada harus hidup tanpa Dia. mengirim dia untuk menolong Gulshan dan dia berharap Gulshan bisa pergi
dengan rasa damai. Gulshan berhasil mengintip mata tukang becak itu,
Dengan ini, Mayor mengatur agar Gulshan pergi dengan istrinya ke sebuah yang, katanya, bersinar sangat terang sehingga sinar itu menutupi mukanya.
rumah di Jalan Karachi. Rumah ini milik Pendeta dan Nyonya Aslam Khan. Ketika tukang becak itu membalikkan tubuh dan pakaian panjangnya,
Pasangan ini punya pelayanan khusus bagi orang Islam yang berganti Gulshan melihat nama "Petrus" dalam bentuk huruf2 yang bercahaya di
agama. tangannya!

Aslam Khan membaptis Gulshan dan ini otomatis memisahkannya dari Panggilan Yesus pada Gulshan adalah agar dia pergi ke umat Tuhan, tapi dia
keluarganya. Pasangan Khan menerima Gulshan di rumah mereka. Awalnya, tidak begitu tahu siapakah 'umat Tuhan' itu. Suatu hari, ketika dia sedang
hubungan Gulshan dengan Ny. Khan kurang baik. Gulshan harus membantu berdoa, dia melihat ke atas dan melihat sebuah pilar berkabut yang berdiri
melakukan pekerjaan rumah tangga … sesuatu yang tidak pernah dari lantai ke langit2 kamarnya. Yesus berdiri di dalam kabut itu dan
dilakukannya. Tapi dengan contoh dari KPB waktu Yesus membasuh kaki2 memanggil dia untuk datang padaNya.
murid2Nya, Gulshan dapat memperbaiki diri dan hubungan dengan Ny. Khan
membaik. Yesus lalu meletakkan tanganNya ke atas kepala Gulshan dan dia merasa
tubuhnya naik ke atas seakan melayang di angkasa. Dia menutup matanya
Lalu ada masalah lain seperti cara pandang yang berbeda dengan Ny. Khan. dan setelah membuka lagi, dia ternyata berada di daerah terbuka yang tak
Segera setelah dibaptis, Gulshan dipenuhi keinginan untuk pergi ke luar dan terbatas. Terasa nyaman dan hijau dan figur orang2 tampak dengan jarak
memberitakan dunia apa yang terjadi pada dirinya. Tapi Pendeta Khan tidak yang berbeda-beda dari dirinya. Semua figur itu mengenakan mahkota di
setuju. Menurutnya, Gulshan cukup bersaksi melalui perbuatan and tidak kepalanya dan berpakaian sangat terang yang menyilaukan matanya.
dengan mulutnya. Dia tampaknya yakin bahwa penyebaran iman Gulshan
dilakukan di dalam rumah saja. Mayor lalu memberi pekerjaan buat Gulshan Suara musik yang merdu terdengar mengalun dan orang2 menyanyikan
untuk bekerja sebagai pengurus di sekolah bagi orang buta. Anehnya, 'Suci' dan 'Puji Tuhan', kata2 yang (pada saat itu) sangat asing buat
pasangan Khan tidak mencoba mengetahui bagaimana Gulshan menerima Gulshan. Orang2 tersebut semuanya memandang Yesus dan berkata, "Dialah
Yesus dan tidak pula belajar dari pengalaman rohaninya sampai tahun2 domba yang dipersembahkan. Dia hidup."
berikutnya di mana Gulshan sudah menjadi penginjil yang terkenal. Mungkin
karena pengalaman awal yang kurang menyenangkan, pasangan Khan lebih Lalu Yesus mengatakan pada Gulshan bahwa merekalah umatNya, dan
tertarik pada ketulusan hati Gulshan sewaktu hidup di Jalan Karachi. mereka bicara benar dan mereka tahu bagaimana berdoa sebab mereka
percaya pada Anak Allah.
Seperti yang telah diduga Mayor, dan Gulshan sendiri sudah tahu pasti,
hampir seluruh keluarganya menolaknya, meskipun beberapa anggota Gulshan lalu menyadari bahwa umatNya adalah orang Kristen dan dia yakin
keluarga bisa bertoleransi. Di suatu kejadian, keponakannya mengundang kepada merekalah dia harus menyampaikan pesanNya. Dia harus bersaksi
Gulshan untuk datang di perkawinannya. Gulshan ragu2 menyempatkan diri tentang apa yang Yesus lakukan pada dirinya dan mengatakan pada
untuk datang di tengah2 kegiatannya yang sibuk. Pengalamannya ternyata umatNya bahwa Yesus itu hidup dan akan segera datang lagi.
tidak enak karena beberapa anggota keluarga menuduhnya 'gila' dan bahkan Gulshan ingin segera meneriakkan pesan ini ke seluruh dunia. Tapi,
memutuskan hubungan keluarga. Setelah pesta selesai, tidak seorang pun pertama-tama, dia harus menjalani beberapa latihan penting, meskipun
mau memberi tumpangan kendaraan ke stasiun bis kota, padahal sudah latihan ini tampaknya membelokkannya dari tujuan semula. Pekerjaan
mulai malam. Sanak keluarganya berkata, "Kami tidak mau kau mengotori pertamanya di sekolah buta melatihnya untuk terus bersyukur di dalam
mobil kami." Mereka bilang, "Minta diantar saja sama Yesus-mu." masa sukar dan penderitaan. Anak2 muda buta di sekolah itu tidak
menghabiskan waktu mereka dengan mengeluh, tapi mencari kualitas diri
Inilah yang kemudian dilakukan Gulshan. Seketika itu juga, dia merasakan yang tadinya tidak mereka temukan dan dengan ini mereka mencari
kehadiran Tuhan di sekelilingnya dan membuatnya merasa aman di tempat kebahagiaan yang baru.
(catatan: buku ini berisi pengalaman rohani A.W. Tozer, Watchman Nee,
Pekerjaan Gulshan selanjutnya adalah menjadi wartawan majalah mingguan. Sadhu Sundar Singh, Gulshan Esther, dan Selwyn Hughes)
Meskipun pekerjaan ini sangat berbeda dengan panggilan Illahinya, tapi
pekerjaan ini mengajarnya bagaimana mewawancarai dan merekam dengan
seksama. Kemampuan ini nantinya sangat berguna sewaktu dia menulis
buku2nya.

Pada hari terakhir tahun 1975, dia menerima undangan pertama untuk
bicara di Foreman Christian College di Lahore. Setelah itu mulailah
perjalanannya ke segala penjuru Pakistan untuk mengunjungi kelompok2
tertentu dan memimpin kelas2 Alkitab.

Pada bulan September 1982, dia berangkat ke Inggris. Ini merupakan bagian
awal penginjilan internasional ke Eropa dan Kanada. Dia bicara di radio,
merekam kesaksiannya dalam tape dan akhirnya menulis dua buku. Ribuan
orang sekarang telah mendengar dan membaca kisahnya. Tak terhitung
jumlah umat Kristen yang dikuatkan imannya dan banyak Muslim yang
mempertanyakan iman mereka. Banyak orang yang menemukan Yesus
untuk pertama kali dalam hidupnya. Yang lain banyak yang menyerahkan
diri kembali pada Yesus. Tak terhitung jumlah yang menerima kesembuhan
jasmani, meskipun Gulshan tidak pernah ingin dikenal sebagai penyembuh,
atau bahkan mempromosikan Yesus sebagai Penyembuh. Baginya, yang
pertama dan merupakan kebutuhan yang terpenting adalah Keselamatan.
Dan ini berarti menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang hidup
dan yang akan datang lagi.

Hampir dua tahun berikutnya, dia kembali ke Pakistan. Di sini dia menjadi
lumpuh lagi. Kali ini dia mengalami stroke yang mengakibatkannya harus
berbaring di tempat tidur untuk sementara waktu. Kejadian ini dipakai kakak
lakinya sebagai kesempatan untuk mencobanya kembali ke Islam, tapi
Gulshan menolak pandangan kakaknya bahwa Yesus pasti sudah
meninggalkannya. Gulshan mengerti lebih baik dan bahkan menyadari
bahwa keadaan sakitnya saat itupun dipakai untuk memuliakan namaNya.
Karena Gulshan tetap tidak mau berubah iman, kakak laki2nya memutuskan
segala sisa hubungan persaudaraan yang masih ada. Sebagai tanda sayang
dan peduli, ia menyelipkan sejumlah uang di bawah bantal Gulshan sebelum
dia pergi meninggalkan kamar dan hidup Gulshan.

Gulshan tadinya berharap untuk tetap tinggal di Pakistan seumur hidupnya.


Tapi di awal tahun 1985, dia kembali lagi ke Inggris memakai kursi roda,
sama seperti 19 tahun pertama hidupnya. Kali ini tidak ada kesembuhan
tiba2. Tapi kenyataan bahwa dia sampai saat itu masih hidup pun sudah
dapat dianggap ajaib sebab para dokter di Pakistan setahun sebelumnya
bilang bahwa dia tidak punya harapan hidup lagi. Tak lama setelah itu,
Gulshan mengganti kursi rodanya dengan tongkat sebelum akhirnya tidak
memakai pertolongan apapun untuk berjalan. Kekuatannya secara perlahan
kembali dan sekali lagi dia berpergian ke seluruh dunia dan bicara di muka
umum tentang perjumpaan Illahinya yang luar biasa.

Terjemahan dari buku "Lamps of Candelabrum: Five Evangelical Mystics"


oleh David A.J. Seargent

You might also like