You are on page 1of 12

Makalah SNI 1972:2008 Cara Uji Slump Beton

Disusun oleh : Andrianus Yudi Pratomo (Fisika, 10/302351/Pa/13420 )

UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak dahulu, bahkan Indonesia zaman orde baru dimana pembangunan begitu giat dilakukan dengan gencar bahkan. Baik yang namanya

pembangunan fisik maupun nonfisik mengingat indonesia sedang berkembang saat itu, patokan standar belum terlalu begitu diperhatikan. Di negara maju standar adalah cara mereka untuk menjaga kualitas bahkan meningkatkan kualitas suatu obyek sehingga berbagai resiko baik itu kecil maupun besar dapat di minimalisasi sem minimal mungkin. Oleh karena itu penulis berniat untuk memberikan suatu gambaran tentang standar dan bagaimana hal tersebut dilakukan. penulis akan berfokus pada 1 topik yaitu standar cara uji slump. Pada bahasan-bahasan penulis berharap aga kedepannya kita dapat mengetahui serta mengerti betapa bermanfaat dan pentingnya standar itu. Rumusan masalah -Apa itu standar dan seberapa penting apa hal tersebut? -Bagaimana cara menguji Slump beton? Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah menyangkut berbagai hal tentang standar dan segala hal menyangkut SNI 1972:2008 Cara uji slump beton

Maksud dan Tujuan penulisan Memahami apa itu standar Mempelajari standar dari topik SNI 1972:2008 Cara uji Slump Beton Memenuhi tugas dari dosen

PEMBAHASAN a. Apa itu standar Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar

internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.

b. Apa itu SNI Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan standar yang diberlakukan secara nasional dan disusun berdasarkan konsensus dan bersifat sukarela. SNI tidak mempunyai nilai bila tidak digunakan oleh pelaku pasar. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menitipkan beberapa pertanyaan standardisasi pada Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendapatkan informasi penggunaan SNI di industri. Jumlah responden pada kajian ini adalah 12.723 industri pengolahan yang meliputi industri skala besar sebesar 3.034 (23.7%) dan industri skala sedang sebesar 9.753 (76.3%).

Jumlah industri pengguna SNI adalah 969 (7.6%), industri pengguna Standar

Internasional (SI) sebesar 282 (2.2%), industri pengguna SNI dan SI sebesar 354 (2,78%)dan industri yang tidak pengguna SNI maupun SI sebesar 8.353 (65.6%). Hasil survei Industri pengguna SNI berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2 digit menunjukkan bahwa industri pengguna SNI yang paling besar terkonsentrasi pada KBLI15 yaitu jenis makanan dan minuman (47.4%), KBLI 36 industri furniture dan industri pengolah lainnya (7.7%), KBLI 25 industri karet dan barang dari karet (6%), KBLI 24 industri Kimia dan barang-barang dari bahan kimia (5.4%) dan KBLI 20 industri Kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang-barang anyaman ( 5.3%.) Industri yang tidak menggunakan SNI dan tidak menggunakan SI adalah sebesar 8.353 industri (sekitar 65.7%). Alasan tidak menggunakan SNI maupun SI adalah tidak dipersyaratkan oleh pasar atau konsumen (37.6%); biaya mahal, prosedur sulit, tidak ada LPK dan tidak disyaratkan pasar (26.7%) dan biaya mahal, prosedur sulit, tidak tahu prosedur, tidak ada LPK dan tidak disyaratkan pasar (12.5%). Pengaruh penggunaan standar terhadap upah tenaga kerja, output per tenagakerja, produktivitas per tenaga kerja bagi industri, hasil survei BPS menunjukkan bahwa industri pengguna SNI dapat memberikan upah rata-rata per bulan sebesar 1,3 juta rupiah,pengguna SI sebesar 2,4 juta, pengguna standar SNI dan SI sebesar 2,87 Juta dan industri yang tidak menggunakan SNI maupun SI sebesar 1,67 juta rupiah per bulan; Industri pengguna SNI dapat menghasilkan output per tenaga kerja sebesar 330 juta, sedangkan perusahaan pengguna SI sebesar 2,9 milyar, pengguna SI & SNI sebesar 13,3 milyar, dan perusahaan yang tidak menggunakan standar SNI maupun SI sebesar 540 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan pengguna SNI belum mampu memberikan kontribusi rata-rata output per tenaga secara maksimal, sehingga penggunaan SNI masih banyak menghadapi kendala dan pengguna SNI dapat menghasilkan produktivitas per tenaga kerja sebesar 93 juta rupiah per tahun, pengguna SI sebesar 2 milyar dan pengguna SI dan SNI sebesar 13 milyar. Hal ini menunjukkan perpaduan penggunaan SI & SNI menghasilkan nilai tambah yang paling baik.

c. Tentang SNI 1972:2008 Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji slump beton revisi dari SNI 03 1972 1990 Metode pengujian slump. pada : 1. Ketentuan bahwa cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran maksimum agregat kasar hingga 37,5 mm (sebelumnya tidak ada ketentuan ukuran maksimum agregat kasar). 2. Ketentuan tebal logam bahan cetakan harus minimal 1,5 mm Adapun revisi terdapat

sebelumnya 1,2 mm). 3. Penjelasan mengenai persyaratan kondisi cetakan. 4. Ketentuan diizinkan menggunakan cetakan dengan material alternatif

selain logam. 5. Uraian langkah kerja yang lebih terperinci, termasuk petunjuk apabila

terjadi keruntuhan geser pada contoh uji. 6. Uraian mengenai ketelitian dan penyimpangan (sebelumnya tidak ada).

Di samping hal-hal tersebut di atas terdapat juga beberapa catatan berkaitan dengan uraian yang bersangkutan untuk lebih memperjelas

bagaimana seharusnya menerapkan cara uji ini tanpa adanya kesalahankesalahan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan.

Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 08:2007 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 5 Mei 2006 di Pusat Penilitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Bandung, oleh Subpanitia Teknik yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.

d. Korelasi Cara pengujiannya dihubungkan dengan berbagai konsep fisika yang ada Gambar Slump

Cara Pengujiannya a) Basahi cetakan dan letakkan di atas permukaan datar, lembab, tidak

menyerap air dan kaku. Cetakan harus ditahan secara kokoh di tempat selama pengisian, oleh operator yang berdiri di atas bagian injakan. Dari contoh beton yang diperoleh menurut Butir 6, segera isi cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis sekira sepertiga dari volume cetakan.

CATATAN 3 Sepertiga dari volume cetakan slump diisi hingga keketebalan 67 mm , dua pertiga dari volume diisi hingga ketebalan 155 mm.

b)

Padatkan setiap lapisan dengan 25 tusukan menggunakan batang

pemadat. Sebarkan penusukan secara merata di atas permukaan setiap lapisan. Untuk lapisan bawah akan ini akan membutuhkan penusukan secara miring dan membuat sekira setengah dari jumlah tusukan dekat ke batas pinggir cetakan, dan kemudian lanjutkan penusukan vertikal secar spiral pada seputar pusat permukaan. Padatkan lapisan bawah seluruhnya

hingga kedalamannya. Hindari batang penusuk mengenai pelat dasar retakan. Padatkan lapisan kedua dan lapisan atas seluruhnya hingga

kedalamannya, sehingga penusukan menembus batas lapisan di bawahnya.

c) Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas, lebihkan adukan beton di atas cetakan sebelum pemadatan dimulai. Bila pemadatan menghasilkan beton turun dibawah ujung atas cetakan, tambahkan adukan beton untuk tetap menjaga adanya kelebihan beton pada bagian atas dari cetakan.

Setelah lapisan atas selesai dipadatkan, ratakan permukaan beton pada bagian atas cetakan dengan cara menggelindingkan batang penusuk di

atasnya. Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara mengangkat dalam arah vertikal secara-hati-hati. Angkat cetakan dengan jarak 300 mm dalam waktu 5 2 detik tanpa gerakan lateral atau torsional. Selesaikan seluruh pekerjaan pengujian dari awal pengisian hingga pelepasan cetakan tanpa gangguan, dalam waktu tidak lebih dari 2 menit.

d) Setelah beton menunjukkan penurunan pada permukaan, ukur segera slump dengan menentukan perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan bagian pusat permukaan atas beton. Bila terjadi keruntuhan atau keruntuhan geser beton pada satu sisi atau sebagian massa beton

kemungkinan adukan beton kurang plastis. Sehingga pengujian haru diulang lagi dari awal atau kurang kohesif untuk dilakukan pengujian slump.

Catat nilai slump terdekat.

contoh uji dalam satuan milimeter hingga ketelitian 5 mm

Nilai Slump = Tinggi alat slump tinggi beton setelah terjadi penurunan

Korelasi dengan hukum fisika a. Cara a Tujuan dari perlakuan tersebut adalah untuk membuat slump terukur dengan ukuran yang sama(menggunakan besaran fisika), tidak berbedabeda sehingga kita bisa menerapkan rasio bahan-bahan campuran betin dengan benar. Hukum kekekalan masa perbandingan lavoisier b. Cara b Tujuan dari dilakukannya penusukan tersebut adalah untuk

mengeluarkan gas-gas yang muncul saat pengadukan, teknik-teknik penusukan yang (penusukan vertikal, penusukan vertikal secara spiral) dilakukan digunakan untuk memaksimalkan gas yang keluar. Sehingga yang diukur itu hanya slump bukan slump+gas c. Cara c Pada saat pengangkatan dilakukan tanpa gerakan lateral atau torsional, tepatnya hal ini dilakukan agar cetakan tetap konstan dan stabil tak mengalami gerakan tersebut yang nantinya akan berakibat pada bentuk dan pengukurannya hal ini berhubungan dengan Hukum Newton pertama tentang kelembaman suatu benda d. Cara d Pengukuran dilakukan dengan alat fisika dan besaran fisika.(

PENUTUP a. Kesimpulan Peran standar begitu pentung bagi kehidupan manusia Cara uji yang digunakan memang dilakukan dengan dasar hukum fisika, sehingga dalam kolerasinya antara cara uji dan hukum fisikan mereka bertautan erat

You might also like