You are on page 1of 12

LAPORAN AKHIR MAKALAH RANGKAIAN SENSOR SUARA

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Saklar Otomatis Kendali Suara Pada Program Studi Teknik Industri

Disusun Oleh : Kelompok IV Rudini Mulya Azis Mukhsin Ardiyansyah Muhamad Radityo Reksana (41610010035) (41610010015) (41610010023)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan akan cahaya. Namun selama ini sumber-sumber cahaya yang ada belum di manfaatkan secara maksimal untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber-sumber cahaya yang ada di bumi ini dibedakan menjadi 2 yaitu yang berasal dari bahan yang berpijar karena membara misalnya matahari, lampu pijar, dan lampu busur arang. Sumber cahaya yang berpijar karena lucutan elektri misalnya lampu merkuri, lampu natrium, dan tabung geisser. Sebagai contoh pemanfaatan cahaya adalah cahaya matahari dan lampu pijar. Cahaya matahari sangat berpengaruh bagi proses pemanasan atau penjemuran. Dalam bidang industri misalnya pabrik kerupuk, yang membutuhkan cahaya matahari untuk menjemur kerupuk. Disamping itu dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung menyukai hal-hal yang bersifat otomatis, contoh lampu jalan, lampu pakir, lampu taman atau lampu-lampu yang ada di dalam rumah. Dalam hal ini manusia berarti sedang memanfaatkan sumber cahaya yang berasal dari lampu pijar. Intensitas cahaya yang berasal dari lampu pijar apabila diarahkan ke sebuah sensor suara dapat dimanfaatkan untuk sistem otomatis penyalaan jumlah lampu. Untuk itu dalam mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan alat yang bisa mengontrol sistem otomatis penyalaan beberapa lampu

1.2 Tujuan Tujuan pembuatan saklar lampu otomatis dengan menggunakan sensor suara sebagai masukan pengendalian untuk system otomatisasi melalui suara manusia dengan kata kata yang elah ditentukan

1.3 Manfaat Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam bidang elektronika dapat digunakan sebagai alat kendali yang berjalan secara otomatis. 2. Dapat diaplikasikan langsung dalam bidang kelistrikan khususnya aplikasi langsung pada lampu rumah. 3. Penghematan listrik khususnya dalam pembayaran tagihan rekening listrik 1.4 Batasan Makalah Pada penulisan makalah ini penulis memberikan batas masalah yaitu : 1. Saklar, Suara, Relay 2. Rangkaian Sensor Suara 3. Analisa alat 4. Cara Kerja Alat

1.4 Metode Penulisan Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalahmetode Literatur.Metode yang mana materi pembahasannya berasal dari buku referensi, modul-modul, dan blog-blog yang ada di internet.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Untuk memudahkan dalam pembahasan dan juga agar dapat diperoleh suatu pemahaman terhadap cara kerjanya rangkaian maka perlu diuraikan pengertianpengertian yang terdapat dalam alat ini. 2.1 Saklar Saklar Otomatis Kendali Suara adalah rangkaian saklar listrik otomatis yang dikenda-likan oleh suara. Selama rangkaian tidak mendapat input maka rangkaian berada dalam keadaan terbuka (close loop), sirkit akan menutup apabila rangkaian dihubungkan dengan sebuah rangkaian aktif

Gambar 2.1 Saklar Otomatis Kendali Suara 2.2 Suara Suara ini membutuhkan tegangan \`+12 V untuk mengaktifkannya yang dapat diperoleh dari tegangan PLN yang diberikan catu daya. Alat ini sangat mudah digunakan karena akan bekerja apabila timbul suara yang masuk melalui microphone condenser lalu menggerakkan relay. Apabila timbul suara dari luar maka transistor yang berfungsi sebgai penguat dua tingkat sebagai penguat sinyal listrik yang dikeluarkan dari blok input akan memperkuat sinyal yang masih kecil tersebut dapat diproses ke blok selanjutnya dan melalui kopling RC (Filter) untuk

meredam muatan listrik yang dapat mengganggu proses kerja dari rangakaian tersebut serta mengaktikan Dual Negatif-edge-triggered JK Flip-Flop with reset. 2.3 Relay Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. NC(Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common. NO(Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC-->NO atau NO-->NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik. Akibatnya relay akan bekerja dan mengaktifkan switch yang dihubungkan ke suatu alat tertentu/yang diinginkan sehingga alat tersebut berfungsi atau menyala dengan hanya melalui suara. Untuk mengembalikan ke posisi semula, kita masih tetap mengeluarkan suara.

Gambar 2.2 Relay 2.4 Driver Lampu Untuk memberikan kecerahan maksimum LED perlu didorong oleh rangkaian pulsa. Dengan cara ini, adalah mungkin untuk menempatkan 0,5 pulsa Amp arus melalui LED pada frekuensi sekitar 100Hz yang menipu mata ke dalam pemikiran bahwa melihat cahaya kontinyu.

Jika LED berjalan pada 0,5 Amps untuk waktu yang lama, itu akan membakar (biasanya dalam sepersekian detik). Dengan menjaga durasi pulsa yang relatif singkat, kita dapat menghindari overheating LED. Sirkuit ini memungkinkan menyesuaikan an dari lebar pulsa sehingga ratarata maksimum saat ini tidak lebih dari 50mA. Untuk memastikan kehidupan LED panjang, harus disesuaikan untuk kecerahan maksimum kemudian dikurangi sedikit ke arus rata-rata sekitar 40mA. Satu atau dua LED dapat digerakkan secara bersamaan. C1 bisa menjadi sekitar 1000uF dan bertindak sebagai reservoir karena rata-rata baterai tidak dapat menyediakan secara kontinyu setengah Amp pulsa arus. Sirkuit ini dapat dijalankan dari baterai atau penyediaan dc dari 9 sampai 12 volt

Gambar 2.3 Driver Lampu

2.5 Resistor dan Kapasitor Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika. Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian elekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar.

Gambar 2.4 Resistor Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk

menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau yang sering disebut kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama halnya dengan resistor yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.

Gambar 2.5 Kapasitor

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisis Alat Analisa ini menerangkan tentang analisa perbagian yaitu dimulai dengan awal mula rangkaian diberi tegangan lalu masuk ke blok input/Tranduser, lalu ke blok Penguat, kemudian keblok Filter, serta keblok Driver sebagai pemicu blok Output atau hasil dari kerja rangkaian Saklar Otomatis Sederhana Kendali Suara yang dihubungkan ke sebuah rangkaian atau alat yaitu Bel Pintu. Input Penguat Fil-ter Driver Output Blok diagram input berfungsi untuk masukan dari luar alat yaitu bentuk suara manusia (mulut) ke microfon (tranducer) yang berfungsi untuk menerima sinyal Masukan dalam bentuk sinyal suara kemudian merubahnya menjadi sinyal elektrik. Dengan kata lain tranducer berfungsi untuk merubah sinyal suara menjadi bentuk sinyal lain. Sebagai penerima sinyal input digunakan sebuah microphone kondensor, yang berfungsi juga untuk mengubah sinyal suara kedalam bentuk sinyal listrik. Suara yang diterima oleh microphone kemudian menggetarkan kristal tipis yang ada di dalam mic tersebut, kemudian getaran tersebut di-repsentasikan sebagai input bagi rangkaian. Input yang diberikan kini telah berubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Untuk mengatur besar kecilnya frekuensi yang masuk digunakan sebuah variable resistor yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya frekuensi dari sinyal input yang akan di proses tersebut

3.2 Cara Kerja Alat Alat ini dapat digunakan dimana saja, asal alat yang ingin dihubungkan harus menggunakan saklar (on/o_) karena alat yang dibuat oleh penulis adalah rangkaian saklar listrik otomatis yang dikendalikan oleh suara dan hanya dapat digunakan sebagai pengganti saklar sentuh (on/o_) cukup hanya menghubungkan switch dari masingmasing alat. Seperti pada sebuah Bel, lampu, kipas, dll.alat ini membutuhkan tegangan \`+12 V untuk mengaktifkannya yang dapat diperoleh dari tegangan PLN yang diberikan catu daya. Alat ini sangat mudah digunakan karena akan bekerja apabila timbul suara yang masuk melalui micro- phone condenser lalu menggerakkan relay.

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu:Lampu menyala ketika ada suara manusia melalui microphone sebagai alat untuk mengirimkan suara ke sensor, maka dengan itu lampu bisa menyala tanpa kita menakan tombola tau saklar yang biasanya kita gunakan.

4.2 Saran Saran yang penulis buat yaitu lampu yang digunakan masih tingkat rumah, belum tingkat yang lebih besar seperti gedung gedung. Selain itu semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk teman-teman mahasiswa lainya

10

DAFTAR PUSTAKA
http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/13025/saklar-otomatis-kendalisuara.html/ http://simpananbaru.wordpress.com/2011/06/04/driver-lampu-led/ www.google.com http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

11

DAFTAR GAMBAR Halaman


Gambar 2.1 Saklar Otomatis Kendali Suara Gambar 2.2 Relay Gambar 2.3 Driver Lampu Gambar 2.4 Resistor Gambar 2.5 Kapasitor

3
4 5 6 6

12

You might also like