Professional Documents
Culture Documents
LOGO
SEJARAH FMEA
Pertama kali dikembangkan pada tahun 60 an oleh NASA untuk proyek pendaratan manusia ke bulan.
LOGO
Diadopsi & dikembangkan pada industri otomotif di tahun 70an oleh FORD sebagai suatu reaksi terhadap menurunnya mutu & kehandalan produk otomotif Amerika. Pada tahun 80 diadopsi oleh banyak industri yang menekankan pada keselamatan, kehandalan dan mutu seperti: otomotif, electronic, penerbangan, Komputer. AIAG ( Automotive Industry Action Group ) dan American Society for Quality Control (ASQC) menetapkannya sebagai standar pada tahun 1993. Saat ini FMEA merupakan salah satu core tools dalam ISO/TS 16949:2002 ( Techical Specification for Automotive Industry ).
www.themegallery.com Company Name
DEFINISI FMEA
Secara Etimologi, FMEA tersusun dari kata Failure (Kegagalan) Mode (Bentuk) Effect (Akibat) and Analysis (Analisa). Sedang secara epistimologi, definisi FMEA sebagaimana disebutkan dalam QS : 9000 ialah merupakan suatu pendekatan sistematis untuk :
LOGO
Mengenal dan mengevaluasi potensi-potensi kegagalan dari suatu produk (proses) dan akibat dari kegagalan yang ditimbulkannya. Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi (menghilangkan) atau mengurangi peluang dari potensi kegagalan yang terjadi. Mendokumentasikan proses secara keseluruhan. Filosofi dasar dari FMEA adalah: CEGAH SEBELUM TERJADI
www.themegallery.com Company Name
DEFINISI (Lanjutan)
LOGO
Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu : 1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama siklus hidupnya, 2. Efek dari kegagalan tersebut, 3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses. FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa keandalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan keandalan dan keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi dasar mengenai prediksi keandalan sistem, desain, dan proses.
DEFINISI (Lanjutan)
Apakah sebabnya FMEA begitu banyak perhatian pada saat ini ?
LOGO
Pertama, analisa ini tidak memerlukan persamaan matematik atau statistik dan dapat diterapkan hanya kepada pengalaman & pengetahuan yang konvensional. Ini berarti setiap orang dapat dengan mudah meramal keandalan. Kedua, walaupun pada awalnya dimaksudkan untuk peningkatan produk dalam fase rancangan / desain, namun diperluas untuk peningkatan proses saat fase pembuatan produk.
LOGO
Terdapat lima tipe FMEA yang bisa diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, yaitu : 1. System, berfokus pada fungsi sistem secara global Efek dari kegagalan tersebut, 2. Design, berfokus pada desain produk 3. Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan 4. Service, berfokus pada fungsi jasa 5. Software, berfokus pada fungsi software
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
Suatu produk industri (misalnya : Thumb Drive atau Flash Disc, Lemari ES, Hand Phone, dll) tidak akan mungkin langsung diproduksi secara massal (Mass Production) tanpa melalui sebuah proses perancangan (Design) terlebih dahulu. Dari logika sederhana ini dapat disimpulkan bahwa FMEA itu perlu dilakukan di tahapan-tahapan :
1. Design (Perancangan)
FMEA pada tahapan ini akan difokuskan pada rancangan produk dan pengembangannya sebelum diproduksi secara massal sehingga lebih dikenal dengan Design FMEA (DFMEA). FMEA pada tahapan ini akan berorientasi pada rancangan proses dan pengembangannya dimana sudah berlangsung produksi secara massal yang didalamnya terdapat bebeapa potensi kegagalan. FMEA pada tahapan ini dikenal dengan Process FMEA (PFMEA).
2. Process (Proses)
LOGO
1. Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya 2. Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik signifikan 3. Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses 4. Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian terhadap produk dan proses, dan membantu mencegah timbulnya permasalahan.
www.themegallery.com Company Name
LOGO
1. Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk 2. Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan 3. Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan 4. Mengurangi waktu dan biaya pengembangan produk 5. Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat mengurangi resiko
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
4. 5.
Membantu menganalisis proses manufaktur baru. Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada proses manufaktur harus dipertimbangkan. Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat berfokus pada pengendalian untuk mengurangi munculnya produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi pada produk yang tidak sesuai tersebut. Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses. Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan di masa datang.
Company Name
www.themegallery.com
LOGO
1. 2. 3.
Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses. Daftar critical characteristic dan significant characteristic. Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan penyebab munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan deteksi terhadap produk cacat bila kapabilitas proses tidak dapat ditingkatkan.
FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus. Semua pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibuat untuk produk atau proses. Perubahan ini dapat dan sering digunakan untuk mengenal mode kegagalan baru. Mengulas dan memperbaharui FMEA adalah penting terutama ketika:
1. 2. 3.
4.
Produk atau proses baru diperkenalkan. Perubahan dibuat pada kondisi operasi produk atau proses diharapkan berfungsi. Perubahan dibuat pada produk atau proses (dimana produk atau proses berhubungan). Jika desain produk diubah, maka proses terpengaruh begitu juga sebaliknya. Konsumen memberikan indikasi masalah pada produk atau proses.
Company Name
www.themegallery.com
PERSYARATAN FMEA
LOGO
1. Memahami karakteristik produk, proses produksi ataupun jasa dengan melihat masalah secara menyeluruh dengan baik. Dalam hal ini diperlukan Drawing, Purchase Specifications, Flow Chart (aliran proses), Standard Operasional Procedure, dll. 2. Mengetahui keinginan, persyaratan dan kebutuhan customer (Voice of customers). 3. Pemahaman yang jelas dan memadahi terhadap tugas dan tanggung jawab dari tim FMEA mulai dari proses analisa, rekomendasi dan implementasi tindakan perbaikan. 4. Peran dan tanggung jawab yang tergambar dengan baik untuk setiap anggota tim FMEA.
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
1. Kerja sama antar anggota tim yang senantiasa perlu ditingkatkan dan dipelihara dengan baik. 2. Ketrampilan dalam pengelolalan Project yang perlu selalu dikembangkan. 3. Dukungan positip dan komitmen dari jajaran Management. 4. Ketersediaan tenaga ahli yang dapat memberikan masukan dan kontribusi dalam Project FMEA
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
Company Name
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
LOGO
NILAI
Nilai severity sangat tinggi bila kegagalan mempengaruhi keselamatan pengoperasian dan/atau melanggar peraturan pemerintah. Kegagalan terjadi tanpa peringatan. Nilai severity sangat tinggi bila kegagalan mempengaruhi keselamatan pengoperasian dan/atau melanggar peraturan pemerintah. Kegagalan terjadi dengan peringatan Kendaraan/item tidak dapat dioperasikan (kehilangan fungsi utama)
10
LOGO
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Minor
Sangat minor
Tidak ada
LOGO
Causes
Anggap input = OK Nyatakan secara spesifik dan sejelas mungkin Jangan nyatakan: Operator lalai Tetapi nyatakan: Operator salah mengumpan benda kerja Gunakan metoda problem solving
LOGO
Mencari cause
Metoda problem solving: Brainstroming Multi-voting Fish bone Jangan terburu-buru, Aplikasikan: Root cause analysis cycle
LOGO
Menilai seberapa sering suatu penyebab kegagalan akan terjadi Gunakan data historis produk similar (bila ada) Bila ada banyak penyebab dari suatu failure: beri bobot untuk setiap penyebab untuk mencari perkiraan nilai occurance
LOGO
LOGO
Penilaian dari current process control untuk mendeteksi adanya kegagalan dan mencegah terkirimnya part yang gagal Pemeriksaan sampling secara random tidak diperhitungkan, kecuali menggunakan metoda statistik CONTOH PENILAIAN DETECTION (TINGKAT DETEKSI)
DETEKSI Kriteria
Tipe Inspeksi
NILAI
Kontrol pasti tidak mendeteksi Kontrol mungkin tidak mendeteksi Kontrol mempunyai peluang yang kecil untuk mendeteksi Kontrol mempunyai peluang yang kecil untuk mendeteksi Kontrol mungkin mendeteksi
X X X X X X
Tidak dapat mendeteksi atau tidak dicheck Kontrol dilakukan dengan pengecekan tak langsung atau secara random Kontrol dilakukan dengan hanya inspeksi visual Kontrol dilakukan dengan inspeksi visual ganda Kontrol dilakukan dengan metoda charting, seperti SPC
10 9 8 7 6
LOGO
NILAI
Tinggi
Sangat tinggi
Hampir pasti
Kontrol mungkin mendeteksi Kontrol mungkin mendeteksi Kontrol mempunyai peluang yang besar untuk mendeteksi Kontrol hampir pasti mendeteksi Kontrol pasti mendeteksi
X X X
X
X
Kontrol dilakukan dengan menggunakan Go/No Go Gage untuk 100% part setelah part meninggalkan stasion kerja Deteksi error pada operasi berikutnya, atau dilakukan pengukuran waktu setup dan pengecekan part pertama. Deteksi error di stasion kerja, atau di proses berikutnya dengan menggunakan beberapa lapisan pemeriksaan. Tidak dapat menerima produk yang gagal Deteksi error di stasion kerja. Tidak dapat meluluskan produk yang gagal Part yang gagal tidak mungkin terjadi karena item telah dibuat anti salah pada perancangan proses.
5 4
2
1
LOGO
RPN = S x O x D
dimana; Makin tinggi nilai RPN, makin tinggi kebutuhan untuk mengambil suatu tindakan.
LOGO
Jika RPN > 100 = action? Merekomendasikan Corrective Action (Tindakan Perbaikan) yang mencakup penanggung jawab (Person In Charge), Batas waktu (Target completion Date) dan Tindakan yang telah diambil tersebut harus dicatat.
IMPLEMENTASI FMEA
Bila FMEA tidak diimplementasikan dengan baik, maka tidak akan ada perbaikan yang terjadi. Berikut case-case bila FMEA tidak diimplementasikan dengan baik berikut implementasi yang seharusnya dilakukan :
Kesalahan umum
FMEA diperlakukan sebagai dokumen saja Approach : menghindari nilai RPN yang tinggi supaya tidak menjadi pertanyaan oleh customer. FMEA diperlakukan sebagai sistem tunggal yang tidak berhubungan dengan sistem yang lain, misalnya control plan, preventive maintenance, pembuatan tooling, sistem packaging system, dll
LOGO
Untuk produk baru, FMEA dibuat dengan hanya mencopy dari FMEA sebelumnya (copy-paste model), tidak benar-benar digunakan sebagai alat analisa terhadap potensi kegagalan di proses FMEA dibuat setelah tooling selesai dan/atau setelah proses produksi sudah berjalan
FMEA is digunakan sebagai dokumen yang mati, tidak terkait/ berhubungan dengan claim dari customer dan/atau reject internal
LOGO
LOGO
PT INKA Madiun menerapkan sistem Make to Order dalam menjalankan bisnis perusahaannya dengan duration yang sudah ditentukan. Perusahaan ini bergerak di bidang manufacturing kereta api, jasa perawatan besar (overhall) kereta api, perdagangan lokal, impor & ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkeretaapian, produk pengembangan selain kereta api (diversifikasi). PT INKA Madiun pada periode 21 September 2006 sampai dengan 28 Februari 2007 sedang melaksanakan proyek manufacturing carbody kereta penumpang ekonomi (K3) sebanyak 6 gerbong pesanan dari PT KAI. Kondisi yang muncul di fabrikasi ternyata ada keterlambatan delivery carbody kereta penumpang ekonomi (K3) yang berpengaruh di bagian proses finishing yang dikerjakan oleh divisi kereta api. Pengerjaan kereta penumpang ekonomi (K3) dibedakan menjadi dua tempat yaitu di divisi manufaktur serta di divisi kereta api. Tiap tempat tersebut memberikan kontribusi sebesar 50% dalam pengerjaan manufacturing kereta penumpang ekonomi (K3).
LOGO
Yang menjadi fokus amatan penelitian ini adalah di divisi manufaktur yang memproduksi carbody kereta penumpang ekonomi (K3). Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi, analisis, evaluasi serta penanganan risiko terhadap keterlambatan delivery carbody kereta penumpang ekonomi (K3) pada divisi manufaktur. Identifikasi risiko dilakukan oleh focus group dengan memperhatikan key performance indicator divisi manufaktur serta aliran fisik dan informasi proses manufacturing carboy kereta penumpang ekonomi(K3). Kemudian dilakukan analisis risiko dengan dengan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Hasil pengukuran ini belum dapat dijadikan acuan dalam menentukan level risiko, oleh karena itu dilakukan evaluasi risiko dengan menggunakan peta level risiko yang didesain secara khusus untuk hasil pengukuran dengan FMEA. Melalui pemetaan ini, didapat level untuk tiap risiko sehingga dapat ditentukan penanganan terhadap risiko tersebut.Dan dilakukan penanganan risiko dengan pendekatan value management. Kesimpulan:Dari hasil penelitian didapatkan dua belas risiko yang berpotensi mempengaruhi keterlambatan delivery carbody kereta penumpang ekonomi (K3). Tiga belas agen risiko pada level BA. Sepuluh agen risiko pada level ALARP sehingga memerlukan analisis lanjut untuk penanganan.
LOGO
Pesawat ulang alik - tidak seperti pesawat luar angkasa lainnya - badan utama ... Pada tanggal 28 januari 1986 pesawat Challenger meledak 73 detik setelah lepas landas education.feedfury.com/content/16689381pesawat_ulang_alik.html
Analisa Kasus Columbia Meledak : Roket pendorong inilah yang membuat Challenger meledak pada 28 Januari 1986. Saat itu cincin sambungan tubuh roket pendorong sebelah kanan menjadi getas dan retak karena udara terlalu dingin. Akibatnya, api roket menyemprot ke samping dan menyambar tangki bahan bakar Challenger di sebelahnya. Malapetaka tak terhindarkan, akhirnya pesawat itu meledak.
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/02/10/ILT/mbm.20030 210.ILT84969.id.html
LOGO
Pesawat Luar Angkasa Columbia sedang memasuki orbit. Tetapi sesuatu menjadi salah dan Columbia meledak. Semua 7 astronot di dalamnya tewas. ... 1 Februari 2003 id.wikipedia.org/wiki/Seconds_From_Disaster Analisa Kasus Columbia Meledak : Dari film yang direkam saat peluncuran, diketahui bahwa pada saat-saat awal peluncuran bagian dari insulasi (gabus) tangki bahan bakar utama yang berisi oksigen cair terlepas dan menghantam keping-keping keramik tahan panas sayap bagian bawah sebelah kiri hingga terlepas dan baru berefek saat pendaratan. Saat pendaratan bagian perut pesawat yang bergesekan langsung dengan udara mengalami pemanasan hebat (lebih dari 2000 C). Saat kejadian, kecepatan Columbia 18 kali kecepatan suara (kecepatan suara 330 m/det) http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/02/10/ILT/mbm.20030 210.ILT84969.id.html
LOGO
Saat itu Titanic membawa lebih dari 2220 penumpang, 1513 di antaranya tenggelam termasuk jutawan asal Amerika John Jacob Astor, Benjamin Guggenheim, ... news4joke.blogspot.com/2008_07_06_archive.html ANALISIS ahli metalurgi (logam) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, kapal Titanic tenggelam pada satu abad silam akibat dibangun menggunakan rivet (paku keling) berkualitas rendah. Karena rivet tersebut berkualitas sangat rendah, rivet-rivet itu pun rontok ketika lambung Titanic menghantam gunung es. Karena rivet-rivet itu jebol, lempengan-lempengan baja pada lambung Titanic pun menganga dan air laut masuk. Akibatnya, Titanic pun tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam setelah menabrak gunung es. Foecke memaparkan, teori penyebab tenggelamnya Titanic itu dalam buku berjudul What Really Sank the Titanic.
LOGO
Software inovatif ini disinyalir bisa dikerahkan untuk mengerem atau membelokkan arah mobil ketika berada dalam situasi darurat dan susah untuk mengelak karena himpitan macet.
LOGO
www.themegallery.com
Company Name