Professional Documents
Culture Documents
1. ELEKTROLIT KUAT
• Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang
mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena
zat terlarutnya di dalam pelarut (umumnya air),
seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha (α)=
1).
Yang tergolong Zat elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4,
HNO3 dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali
dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2,
Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl,
KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
LARUTAN ELEKTROLIT
2. ELEKTROLIT LEMAH
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
SATUAN KONSENTRASI
• Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan
kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi
larutan ada beberapa macam, di antaranya:
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen
dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A dan 7 mol zat terlarut B.
maka:
XA + XB = 1
SATUAN KONSENTRASI
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam
1000 gram pelarut.
m = g/Mr x 1000/p
Ket : g = gram zat terlarut, p = gram zat pelarut.
Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40)
yang terlarut dalam 500 gram air !
• molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x
2 mol)/1000 gram air = 0,2 m
SATUAN KONSENTRASI
4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam 1 liter larutan.
M = mol/ L, atau : M = g/Mr x 1000/ V
• Contoh:
Berapakah molaritas 9,8 gram H2SO4 (Mr = 98)
dalam 250 ml larutan ?
• Jawab :
Molaritas H2SO4 = (9,8/98) mol / 0.25 liter = (0.1
x 4) mol / liter = 0.4 M
SATUAN KONSENTRASI
5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat
terlarut dalam 1 liter larutan.
N = mol ek./ L
• Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding
dengan 1 mol ion H+.
• Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding
dengan 1 mol ion OH -.
• Antara Normalitas dan Molaritas terdapat
hubungan :
N = M x valensi
DERAJAT KEASAMAN LARUTAN
[H +] = [HCl] = 0.01 = 10 -2 M
pH = - log 10 -2 = 2
2. pH Basa Lemah
• Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya α ≠ 1,
maka untuk menyatakan konsentrasi ion OH - digunakan rumus:
• Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui
tetapan ionisasinya = 10 -5
Jawab:
• [OH - ] = √ (Mb . Kb) = √10 -3 . 10 -5 = 10 -4 M
pOH = - log [OH -] = - log 10 -4 = 4
Jadi pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10
Larutan Buffer
• Larutan buffer adalah:
a. Campuran asam lemah dengan garamnya (garam dari
asam lemah tersebut / basa konjugasinya).
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garamnya (garam dari
basa lemah tersebut / asam konjugasinya).
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan relatif tidak berubah jika ditambahkan ke
dalamnya sedikit asam kuat atau basa kuat.
CARA MENGHITUNG pH LARUTAN BUFFER
• Contoh : Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol
NH4OH dengan 0.1 mol HCl (Kb.NH4OH = 10-5)
• Jawab : NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)
• mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka
campurannya akan membentuk Larutan Buffer.
• [b] (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
[g] (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log [g] / [b] = -log 10-5 + log 10-1/10-1 = 5 + log 1 = 5
Jadi pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
HIDROLISIS
• Hidrolisis adalah terurainya garam dalam air yang menghasilkan
asam atau basa.
ADA 4 (EMPAT) JENIS GARAM, YAITU :
1.Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat
(misalnya NaCl, K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis.
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral).
2.Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah
(misalnya NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang
terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam).
3.Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat
(misalnya CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang
terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa).
4.Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah
(misalnya CH3COONH4 , Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis
total (sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya
tergantung harga Ka dan Kb.
pH Hidrolisis Larutan Garam
yang terbentuk dari asam kuat basa lemah
• Contoh:
• Jawab:
• Contoh:
Hitunglah pH larutan dari 100 ml 0.02 M NaOH dengan 100 ml 0.02
M asam asetat , (Ka = 10-5).
• Jawab:
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
mol NaOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol
mol CH3COOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol
• Karena mol basa yang direaksikannya sama dengan mol asam
yang direaksikan, maka tidak ada yang tersisa, yang ada hanya mol
garam (CH3COONa) yang terbentuk.
mol CH3COONa = 0.002 mol (lihat reaksi)
- [g] = 0.002 mol/200 ml = 0.002 mol/0.2 liter = 0.01 M = 10-2 M
- Nilai pH nya akan bersifat basa (karena garamnya terbentuk dari
asam lemah dengan basa kuat), besarnya: