You are on page 1of 18

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Mikroekonomi

Oleh: Julian Pujianto Safaris Lutfi Zakaria Abdusomad Ramdan Ramadhan Febrianto Handy Pranata 125020100111009 125020100111028 125020100111007 125020100111055 125020107111029

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

PASAR MONOPOLI
1.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLI Pasar monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos yang berarti satu dan polein yang berarti menjual. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Pengertian lain dari pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai monopolis. Sebagai penentu harga atau Prince maker, seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang substitusi (pengganti) produk tersebut atau bahkan lebih buruk lagi yaitu mencarinya di pasar gelap (black market). Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha. Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual. 1.2. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 1.2.1 Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan

Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. 1.2.2 Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. 1.2.3 Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar. 1.2.4 Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang di kehendakinya. 1.2.5 Promosi Iklan Kurang Diperlukan Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1.3.1 Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki oleh Perusahaan Lain. Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan air minum di suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya yang unik. 1.3.2 Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi (Economies of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi. Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api. 1.3.3 Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaanperusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan

kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :

1. Peraturan paten dan hak cipta Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh

perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak oleh perusahaan lain. Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan. 2. Hak usaha eksklusif Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga rendah. Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah : a. Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu. b. Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan angkutan kereta api. Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga / tarif yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli akan menetapkan harga/ tarif penjualan dari barang / jasa yang disediakan perusahaan tersebut. 1.4 PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI

Untuk memaksimumkan koperasi ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu: a. Biaya total dan hasil penjualan total b. Biaya marginal dan hasil penjualan marginal 1.5 PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN Karena hanya ada satu pasar dalam monopoli, maka permintaan dalam industri juga dapat dikatakan sebagai permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan barang (makin sedikit jumlah suatu barang, makin tinggi harga barang), menyebabkan kurva permintaan atas suatu barang adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan yang ada dalam pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat monopoli harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya marginal. Apabila harga semakin menurun, pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka : a. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat produksi tertentu, pertambahan akan negatif. b. Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya lebih rendah daripada harga Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat dihitung dengan formula keuntungan=hasil penjualan marginal. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan hasil penjualan total sebagai berikut: a b c Jika perusahaan tidak beroperasi berarti jumlah produksi = 0. Biaya marginal akan semakin rendah apabila produksi ditambah. Biaya total akan semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.

1.6 KEMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT UNTUNG YANG BERLEBIHAN Banyak orang menganggap bahwa keuntungan besar merupakan fenomena penting dalam monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan pandangan yang kurang tepat, karena dalam monopoli juga berlaku empat kemungkinan dalam jangka pendek seperti dalam pasar persaingan sempurna; mendapat untung melebihi normal, untung normal, rugi masih dapat membayar kembali biaya tetap, mengalami kerugian. 1.7 KETIADAAN KURVA PENAWARAN DALAM MONOPOLI Di dalam perusahaan monopoli atau perusahaan besar lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya, bersifat menurun dari atas ke kanan bawah, kurva penawarannya

tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan yang tepat di antara harga dan jumlah yang ditawarkan/ produksi oleh perusahaan tersebut. 1.8 DISKRIMINASI HARGA DALAM MONOPOLI Untuk memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat menggunakan

diskriminasi harga. Dalam hal ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan harga tiap tiap unit barang berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan sifat permintaan di setiap pasar untuk pasar dalam dan luar negeri. 1.8.1 Syarat-syarat Diskriminasi Harga Adapun syarat syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai berikut: a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain. b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga. c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat berbeda. d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut e. Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional konsumen. 1.8.2 Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga a. Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh perusahaan monopoli pemerintah. Misalnya adanya tarif yang berbeda antara tarif listrik dan tarif listrik perusahaan. b. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa jasa profesional. c. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.

1.9 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi 1.9.1 Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan Untuk memaksimumkan manfaat keuntungan dari pasar monopoli tersebut memerlukan campur tangan dari pemerintah yang dapat menjamin perusahaan tersebut menguntungkan masyarakat. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan mengendalikan dan menentukan harga tetap atas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat di mana produksi mencapai tingkat paling minimum. 1.9.2 Campur Tangan Pemerintah Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar monopoli, pemerintah perlu campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu dapat meringankan konsumen barang produksi monopoli, tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menetapkan harga dan jumlah penawaran yang mencukupi adalah dengan menetapkan harga di mana harga = biaya rata rata (P= AC). 1.10 KEBAIKAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI 1.10.1 Efisiensi Kegiatan Monopoli Penggunaan sumber sumber daya yang tidak optimal, menimbulkan akibat: a. Produksi dan penawaran barang adalah relatif dan ini meninggikan. b. Biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata rata yang optimum. 1.10.2 Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu biaya produksinya sama dan apabila biaya produksinya berbeda. a. Biaya produksinya sama, yaitu perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksi barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit. b. Biaya produksi berbeda yaitu kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah sama dengan monopoli. 1.10.3 Perkembangan Teknologi dan Inovasi Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan teknologi dan inovasi. Alasan alasan dari masing-masing pendapat ini diterangkan di bawah ini: 1. Pandangan I: monopoli tidak merangsang inovasi Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada pelanggan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk melakukan perubahan. 2. Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi

Golongan yang berpendapat bahwa monopoli merangsang perkembangan inovasi melandaskan alasannya sebagai berikut: a. Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit dan meninggikan keuntungan. b. Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber dari terwujudnya monopoli. 1.10.4 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam persaingan sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli berpendapat monopoli menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan pemerataan (distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata.

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK


2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan Monopolistik adalah satu pasar di mana terdapat banyak produsen dalam satu industri yang menghasilkan barang yang sama yang berbeda corak. Banyaknya penjual dalam satu industri menyebabkan pasar monopolistik lebih dekat pada analisa pasar persaingan sempurna, sedangkan adanya perbedaan output dari masing-masing penjual menyebabkan analisisnya lebih dekat pada pasar monopoli. 2.2 CIRI-CIRI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut : 1. Terdapat banyak penjual. 2. Barangnya berbeda corak. 3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga. 4. Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah. 5. Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah. 2.3 PERMINTAAN DARI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual produk yang serupa akan tetapi tidak persis sama, karena produk tersebut tidak homogen maka harganya tidak sama seperti dalam persaingan sempurna. Sekelompok perusahaan ada juga yang menjual produk yang sama pada tingkat harga yang berbeda. Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat dua bentuk permintaan yaitu : 1. Permintaan industri yang mempunyai kemiringan negatif. 2. Permintaan perusahaan yang lebih horizontal daripada permintaan industri.

Dua model permintaan ini dibangun dari anggapan bahwa satu produk dari satu perusahaan terkait erat dengan produk dari perusahaan lainnya, sehingga kebijaksanaan

perusahaan menurunkan harganya tidak akan mendapatkan imbalan kenaikan kuantitas seperti yang diharapkan, begitu pula karena adanya anggapan bahwa produk satu perusahaan merupakan berang substitusi dari produk perusahaan lainnya maka kenaikan harganya seolaholah akan menurunkan kuantitas yang sangat besar yang diperkirakan disebabkan oleh berpindahnya konsumen pada produsen lain. Gambar di atas, DD merupakan permintaan industri atau sering pula disebut permintaan proporsional karena permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta dari satu barang, sedangkan dd merupakan permintaan yang dihadapi oleh perusahaan, sering pula disebut permintaan konvensional. Misalnya pada harga P0 perusahaan mencapai situasi keseimbangan dengan output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penurunan harga dari produk yang dijualnya, ia berharap akan melakukan ekspansi besar-besaran dalam penjualannya yang diakibatkan oleh : a. Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan bertambah. b. Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama, maka ia akan dapat menyerap sebagian dari pangsa pasar mereka. Di samping dipengaruhi oleh dua hal di atas, kurva DD bisa dipengaruhi pula oleh masuknya perusahaan lain dalam industri. Semakin banyak perusahaan lain yang masuk pasar maka permintaan DD yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin curam (semakin inelastis). Apabila perusahaan menaikkan harga di atas P, karena adanya anggapan bahwa barang yang ia produksi terkait era dengan barang lainnya maka ia memperkirakan akan memperoleh penurunan kuantitas penjualan yang amat besar karena : a. Penjualan pada pelanggan yang sudah akan berkurang. b. Pelanggan akan berpindah pada produsen lain. Jadi, dd merupakan permintaan yang diharapkan oleh perusahaan apabila ia menurunkan harganya dengan anggapan tidak ada perusahaan lain memasuki pasar atau semua perusahaan tetap mempertahankan harga mereka, sedangkan DD merupakan penjualan aktual yang dapat dicapai sebagai akibat dari penurunan harga. 2.4 KESEIMBANGAN PASAR JANGKA PENDEK

Analisis harga dan output dalam jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik sangat mirip dengan keadaan pasar yang lain. Justru kelebihan analisis pasar monopolistik terletak pada analisis jangka panjangnya. Keseimbangan akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan keseimbangan secara bersamaan. Setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas dan derajat diferensiasi produknya untuk memaksimalkan keuntungannya. Berikut adalah ilustrasinya.

Satu perusahaan harus memilih tingkat harga pada kurva dd sama dengan DD, dan yang sesuai dengan output yang menggambarkan MR=MC. Pada gambar di atas terjadi pada Q*. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum, maka harga untuk kuantitas Qx dapat ditentukan dengan menarik sebuah arus vertikal melalui Qx tersebut menuju kurva dd. Keseimbangan produsen terjadi pada titik P* dengan kuantitas sebesar Q*. Pada keseimbangan tersebut, keuntungan per unit sebesar KL dan keuntungan total sebesar P*KLM seperti yang telah terdapat pada kurva di atas. Sebagaimana pada pasar lainnya, keuntungan jangka pendek dapat negatif, nol, atau positif. Gambar di bawah ini menunjukkan perusahaan yang memperoleh keuntungan positif karena harga tercipta pada (P) berada di atas kurva biaya rata-ratanya (AC) sehingga menghasilkan keuntungan per unit positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar OPAQ, sedangkan total biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian, keuntungan totalnya adalah sebesar PABC.

Namun, tidak semua perusahaan yang berada di pasar monopolistik akan memperoleh keuntungan. Hal itu terjadi apabila harga yang tercipta berada di bawah kurva biaya rataratanya. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar PABC, karena total penerimaannya hanya sebesar OCBQ sedangkan total biayanya sebesar OPAQ. Perusahaan bisa berada pada keadaan normal profit apabila harga yang terbentuk berada pada titik C yang menggambarkan total penerimaan sama dengan total biayanya.

2.5 KESEIMBANGAN PASAR JANGKA PANJANG Keseimbangan jangka panjang memerlukan pula syarat-syarat keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama dengan nol untuk suatu perusahaan yang representatif. Implikasi dari model persaingan monopolistik ini merupakan gabungan dari implikasi dari persaingan sempurna dan monopoli, antara lain: 1. Harga lebih besar dari marginal Cost (P>MC). Dalam pasar persaingan monopolistik ini situasinya berada antara pasar persaingan dan pasar monopoli maka harga tidak akan terjadi pada P=MC sebagaimana pasar persaingan sempurna, namun juga tidak semata-mata akan terjadi pada keuntungan maksimum pada posisi harga ditentukan berdasarkan MR=MC sebagaimana pasar monopoli. Harga jangka panjang dalam pasar ini akan terjadi pada

P>MC. Hal ini karena posisi perusahaan dalam pasar mendekati pasar monopoli, artinya ia mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga tetapi tidak mutlak. Jadi keseimbangan yang terjadi pada pasar monopolistik jangak panjang akan terjadi pada saat: 1) MR=MC. 2) Kurva dd dan kurva DD berpotongan pada tingkat harga dan kuantitas yang dapat memaksimalkan keuntungan. 3) Keuntungan sama dengan nol.

Pada gambar di atas, keseimbangan jangka panjang tersebut akan terjadi pada kuantitas QL dan harga PL. Pada titik E(QL,PL) tersebut, ketiga syarat di atas terpenuhi. 2. Keuntungan sama dengan nol. Keuntungan akan sama dengan nol dalam keseimbangan jangka panjang, karena ada kemudahan untuk memasuki pasar, sehingga keuntungan di atas tingkat yang normal akan segera hilang. Pada gambar di bawah, kurva dd akan bersinggungan dengan kurva LRAC dalam keseimbangan jangka panjang. Jika keuntungan sama dengan nol, maka P harus sama dengan AC. Jika kurva dd berada di atas kurva LRAC pada setiap titik, maka Peking tidak akan ada sebuah ukuran pabrik yang menghasilkan keuntungan yang positif.

Selama masih ada perusahaan yang memperoleh keuntungan positif, maka masih terdapat peluang bagi perusahaan lain untuk memasuki industri.

3. AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC. Pasar persaingan monopolistik bisa mengakibatkan kelebihan kapasitas, perhatikan kurva di bawah ini. Kurva permintaan yang berhadapan dengan sebuah perusahaan dalam persaingan monopolistik ber-slope negatif, dan kurva LRAC yang menyinggung kurva dd harus ber-slope negatif pula agar pada titik singgung tersebut terjadi P=AC (keuntungan normal).

Pada gambar terlihat bahwa LRAC sedang menurun pada saat terjadi titik singgung dengan kurva permintaan (dd). Artinya AC dapat diturunkan dengan peningkatan output setiap pabrik dan mengurangi jumlah pabrik yang dimilik dalam jangka panjang, dengan kata lain dalam pasar monopolistik akan terjadi kelebihan kapasitas.

2.6 PENYESUAIAN JANGKA PANJANG Keluar masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan kurva DD yaitu: a) Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri; b) Keluarnya perusahaan-perusahaan akan menggeser kedua kurva tersebut ke kanan. Pergeseran tersebut akan terjadi terus-menerus sampai semua syarat keseimbangan jangka panjang terpenuhi. Berikut ini adalah ilustrasi mengenai penyesuaian pasar persaingan jangka panjang.

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa jika pada harga sama dengan P menunjukkan kentungan positif, perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke pasar. Akibatnya sumbangan sebuah perusahaan terhadap industri akan menurun dan kurva permintaan yang proporsional akan bergeser dari DD ke DD, seperti yang ditunjukkan pada gambar (a). Dengan DD tersebut, perusahaan tidak akan mencapai tingkat penjualan yang ditunjukkan oleh kurva permintaan dd. Oleh karena itu, kurva permintaan yang konvensional juga akan bergeser ke kiri menjadi dd, sehingga pada harga yang sama hanya akan dicapai keseimbangan yang baru dengan kuantitas yang lebih sedikit. Sebaliknya apabila perusahaan ada yang keluar dari industri, maka kedua kurva tersebut akan bergeser ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Dengan demikian, akan terjadi kenaikan output pada tingkat harga yang sama. Keseimbangan jangka panjang bagi produsen ini menutup kemungkinan masuknya produsen baru karena produsen tersebut memproduksi outputnya pada SMC=LMC=MR dan pada saat itu SAC=LAC.

2.7 PERSAINGAN BUKAN HARGA Persaingan bukan harga pada prinsipnya mengandung kegiatan usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli. Persaingan bukan harga dapat dibedakan menjadi dua jenis: 1) Diferensi Produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lain. 2) Iklan Ana berbagai bentuk promosi penjualan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopoli adalah melakukan promosi penjualan secara iklan, dengan tujuan:

Untuk memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang diproduksinya. Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahaannya merupakan barang yang terbaik. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.

2.8 EFEK PERSAINGAN MONOPOLISTIK Apabila diungkapkan kembali analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka panjang, tampak terdapat dua efek penting yang patut untuk diuraikan, yaitu: a Terjadi ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi pada AC minimum. Hal ini merupakan akibat dari adanya kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan dengan AC, sehingga tidak mungkin terjadi pada AC minimum melainkan pada saat AC menurun. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat. b Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marjinal untuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan. Menurut penemuan Chamberlin, sebenarnya tidak bekerjanya perusahaan pada AC minimum tidak menimbulkan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, sebab masyarakat memperoleh kompensasi berupa keanekaragaman barang yang sanggup meningkatkan kepuasan konsumen. Menurutnya, keanekaragaman barang tidak hanya sekedar pada pembungkusnya, melainkan lebih dari itu dan akan memberikan tambahan kepuasan bagi konsumen karena bertambahnya barang yang dapat mereka pilih. Dengan kata lain, adanya kerugian karena tidak dapat digunakannya sumber ekonomi sepenuhnya dapat dinetralkan dengan keanekaragaman barang yang disediakan oleh perusahaan dalam pasar. 2.9 PENGATURAN PASAR MONOPOLISTIK Apabila keseimbangan pada harga dan kuantitas output keseimbangan dianggap timbul ketidakadilan, karena perusahaan belum berada pada AC minimum dan harga yang harus dibayar oleh konsumen melebihi biaya marjinalnya, maka terdapat dua tindakan yang mungkin akan dilakukan, yaitu:

1. Pemerintah membuat peraturan tentang kebijakan harga; atau 2. Pemerintah memberikan subsidi. Kedua tindakan tersebut dilakukan agar perusahaan bekerja pada MC=AC=P atau harga ditentukan seolah-olah dalam pasar persaingan sempurna. Pada posisi ini dianggap mempunyai tingkat kesejahteraan yang tinggi karena pada posisi ini berarti monopoli tidak sepenuhnya menggunakan haknya untuk membuat harga dan konsumen membayar abang sesuai dengan biaya marjinalnya.

You might also like