You are on page 1of 70

UNSUR

PERIODE
KETIGA
1
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

STANDAR KOMPETENSI
O Memahami karakteristik unsur-unsur penting,
kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di
alam

2
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KOMPETENSI DASAR
O 1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama
dan transisi di alam dan produk yang mengandung
unsur tersebut

3
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

INDIKATOR
O Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada
di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen,
alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon,
belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan
nitrogen)
O Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung
zat tersebut
4
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

PERIODE KETIGA
Keberadaan di Alam
Sifat-sifat
Pengolahan
Kegunaan
Pembuatan H
2
SO
4
5
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KETERATURAN SIFAT
Keteraturan sifat dalam sistem
periodik tidak hanya terjadi dalam
1 golongan
Di dalam 1 periode dari kiri ke
kanan juga terjadi perubahan sifat
Keteraturan perubahan sifat ini
terlihat dengan jelas pada unsur-
unsur periode ketiga.
6
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

DI DALAM
PERIODE KETIGA
SISTEM
PERIODIK
UNSUR UNSUR,
TERDAPAT 8
UNSUR, YAITU:
Natrium (Na)
Magnesium (Mg)
Alumunium (Al)
Silikon (Si)
Fosforus (P)
Belerang (S)
Klorin (Cl)
Argon (Ar)

7
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

UNSUR-UNSUR DI PERIODE 3
Natrium (golongan IA)
Magnesium (golongan IIA)
Aluminium (golongan IIIA)
Silikon (golongan IVA)
Fosfor (golongan VA)
Sulfur (golongan VIA)
Klorin (golongan VIIA)
Argon (golongan VIIIA)
8
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KEBERADAAN UNSUR
PERIODE KETIGA DI
ALAM
9
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ALUMINIUM (AL)
: Unsur aluminium tidak terdapat di alam
dalam keadaan bebas, tetapi senyawa
aluminium tersebar luas di kerak bumi
dengan persentase terbesar ketiga setelah
oksigen dan silikon.
: Mineral yang mengandung Al tersebar di
kerak bumi sebagai:
Aluminium silikat (Al
2
(SiO
3
)
3
)
Kriolit (Na
3
AlF
6
)
Korondum (Al
2
O
3
)
Bauksit ( Al
2
O
3
.2H
2
O)
Tanah liat ( Al
2
Si
2
O
7
2H
2
O )
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

10
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

: Secara ekonomis, bijih aluminium
diperoleh dari bijih bauksit yang
merupakan senyawa oksida aluminium
hidrat (Al
2
O
3
.2H
2
O).
: Tambang bauksit di Indonesia
terdapat di Pulau Bintan (Riau), Pulau
Bangka, dan Kalimantan Barat.
Aluminium (Al)
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

11
Silikon merupakan unsur terbanyak kedua di kerak bumi setelah
oksigen
Silikon tersebar di kerak bumi sebagai mineral silikat (SiO
3
2-
) dan
silikon dioksida atau kuarsa (SiO
2
)


12
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Mineral lain yang mengandung silikon :
Ortoklas (K
2
O.Al
2
O
3
.6SiO
2
)
Albit (Na
2
O.Al
2
O
3
.6SiO
2
)
. silika ( SiO
2
) atau pasir kuarsa
kaolin (Al
2
O
3
.3SiO
2
.2H
2
O) untuk
membuat porselen
Mika( KAl
2
Si
3
AlO
10
(OH)
2
)
Asbes ( Ca
2
Mg
5
Si
8
O
22
(OH)
2
)
semen ( Ca. Al. silika )


13
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Di alam, unsur fosforus ditemukan dalam
bentuk :
Kalsium Fosfat (Ca
3
(PO
4
)
2
)
Mineral apotit (Ca
9
(PO
4
)
6
.CaX
2

dengan X = F, Cl, atau OH)
Kalsium fosfit atau fosforit
( Ca
3
(PO
4
)
2
)
14
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

BELERANG (S)
Unsur S merupakan unsur yang banyak
terdapat di alam dalam keadaan bebas.
Unsur ini banyak ditermukan di daerah gunung
berapi, seperti di pegunungan Dieng, Pegunungan
Tengger dan Bromo.
Selain itu, belerang juga terdapat di dalam perut bumi.
Di alam sebagai gas H
2
S dan dalam bentuk garam-
garam sulfida dan sulfat, seperti :
. Pirit (FeS
2
)
. Seng sulfida /Seng blende (ZnS)
. Gips (CaSO
4
)
. Barit (BaSO
4
)
15
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT-SIFAT
UNSUR
PERIODE
KETIGA
16
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODE
KETIGA
Sifat Periodik
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Sifat Asam-Basa
17
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

18
OUnsur unsur periode ketiga

Logam Metaloid nonlogam Gas
mulia
Na-Mg-Al Si P-S-Cl Ar
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KIMIA UNSUR
1
9
Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor Atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konfigurasi
elektron

2 2 2 2 2 2 2 2
8 8 8 8 8 8 8 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Energi Ionisasi
(KJ/mol)
496 738 578 786 1012 1000 1251 1527
Titik Cair, C 97,8 649 660 1410 44 113 -101 -148,2
Titik Didih, C 883 1090 2467 2680 280 445 -35 -185,7
Struktur
Kristal kristal kristal kristal molekul molekul molekul molekul
Logam l ogam logam kovalen poliatom poliatom diatom
monoatom
raksasa
Tingkat Oksidasi
Tertinggi
+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
Afinitas oksidasi
(KJ/mol)
-53 230 -44 -134 -72 -200 -349 35
Keelektronegatifan 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -
25/05/2013
SIFAT PERIODIK
Sifat periodik unsur
periode ketiga dapat
diamati dari
Jari-jari atom
Konfigurasi e
-

Energi ionisasi
Keelektronegatifan
20
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

JARI-JARI ATOM
Semakin ke kanan unsur periode ketiga,
semakin kecil jari-jari atomnya.

Na Mg
Al
Si P
S
Cl
Ar
kembali
21
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

JARI JARI ATOM
Kecenderungan
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana
perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3.


Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram
ini adalah berdasarkan pada:
OJari-jari metalik / ionik untuk Na, Mg dan Al;
OJari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl;
OJari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak
dapat membentuk ikatan yang kuat.
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

22
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

ENERGI IONISASI
0
200
400
600
800
1000
1200
11 12 13 14 15 16 17 18
kembali
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
23
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

PADA GRAFIK TERDAPAT PENYIMPANGAN EI UNTUK AL
DAN S
O Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan konfigurasi elektron valensi atom unsur
tersebut.



12
Mg : ( Ne) 3s
2

( orbital 3s berisi penuh bersifat lebih stabil atau
EI >> )



13
Al : ( Ne) 3s
2
3p
1
( orbital 3p berisi tidak penuh bersifat kurang stabil
EI << )
15
P : ( Ne ) 3s
2
3p
3

( orbital 3p berisi setengah penuh bersifat stabil
atau EI >> )
16
S : ( Ne ) 3s
2

3p
4
( orbital 3p berisi tidak setengah penuh bersifat
kurang stabil atau EI <<).





24
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ELEKTRONEGATIFITAS
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Na Mg Al Si P S Cl Ar
kembali
25
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT FISIKA
Sifat fisika unsur periode ketiga dapat
dilihat berdasarkan
Titik didih dan titik lebur
Sifat logam dan nonlogam
26
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

TITIK DIDIH DAN TITIK LEBUR
Titik didih dan titik lebur
naik secara teratur dari
Na sampai dengan Si,
kemudian turun tajam
pada unsur P dan
kemudian turun secara
teratur.
Perubahan ini
berdasarkan dengan
struktur dari masing-
maing zat dalam
keadaan bebas.
0
1000
2000
3000
4000
5000
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Titik Didih Titik Lebur
27
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT LOGAM DAN NONLOGAM
Sifat logam dari unsur periode ketiga
dikelompokkan sebagai berikut
O Unsur Logam : Na, Mg, Al
O Unsur Metaloid : Si
O Unsur Nonlogam : P, S, Cl
O Gas mulia : Ar
28
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

OUnsur unsur periode ketiga

Logam Metaloid nonlogam Gas
mulia
Na-Mg-Al Si P-S-Cl Ar
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

29
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

DAYA HANTAR ARUS LISTRIK
ONatrium, magnesium dan alumunium
semuanya merupakan penghantar /
konduktor arus listrik yang baik,
menunjukkan kilap logam yang khas, serta
bersifat ionik
OSilikon tergolong metaloid dan bersifat
semikonduktor;
OSisanya bukan merupakan konduktor.
(Fosfor, sulfur, Klorin, Argon)
3
0

KIMI
A
UNS
UR
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT KIMIA
Sifat kimia unsur periode ketiga
dapat dilihat berdasarkan
Sifat pereduksi
Sifat pengoksidasi
31
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT OKSIDATOR DAN SIFAT REDUKTOR
Daya pereduksi dan pengoksidasi juga
berkaitan dengan kecenderungan melepas
atau menyerap elektron, serta harga potensial
Reduksi


Na Mg Al Si P S Cl
Oksidator Besar

Reduktor Besar
32
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT PEREDUKSI
Unsur periode ketiga merupakan pereduksi
(mengalami oksidasi).
Unsur-unsur yang merupakan reduktor
antara lain :
Na, Mg dan Al : reduktor kuat
Si : reduktor lemah
Semakin ke kanan unsur periode ketiga
semakin lemah sifat pereduksinya (daya
oksidasi lemah)
kembali
33
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT PENGOKSIDASI
: Unsur-unsur periode ketiga yang
merupakan oksidator, antara lain.
P, dan S : oksidator lemah
Cl
2
: oksidator kuat
: Sifat pengoksidasi semakin ke
kanan dalam sistem periodik
unsur, semakin kuat.
kembali
34
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT ASAM-BASA HIDROKSIDA
PERIODE KETIGA
Rumus
Kimia
Hidroksida
NaOH Mg(OH)2 Al(OH)3 Si(OH)4
(H2SiO3)
P(OH)5
(H3PO4)
S(OH)6
(H2SO4)
Cl(OH)7
(HClO4)
Jenis
Ikatan


Sifat
Asam-
Basa
Ionik



Basa
Kuat
Ionik



Basa
Lemah
Ionik-
kovalen


Amfoter
Kovalen



Asam
Sangat
Lemah
Kovalen



Asam
Lemah
Kovalen



Asam
Kuat
Kovalen



Asam
Sangat
Kuat
KIMIA UNSUR
3
5
catatan: Al(OH)
3
--- HAl0
2
+ H
2
0
Al(OH)
3
+ HCl AlCl
3
+ H
2
O
Al(OH)
3
+ NaOH --- NaAlO
2
+ H
2
O

25/05/2013
SIFAT BASA-ASAM
Semakin ke kiri unsur periode ketiga
pada sistem periodik unsur, semakin kuat
sifat basanya karena sifat logamnya
semakin kuat.
Contoh:
NaOH : basa kuat.
Mg(OH)
2
: basa lemah.
Al(OH)
3
: amfoter
36
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SIFAT BASA-ASAM
Sifat asam semakin ke kanan dalam sistem
periodik unsur akan semakin berkurang.
Contoh.
HClO
4
: asam sangat kuat.
H
2
SO
4
: asam kuat.
H
3
PO
4
: asam lemah.
H
2
SiO
3
: asam sangat lemah.
37
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

LATIHAN SOAL
1.Gambarkan grafik hubungan antara no atom
dengan energi ionisasi serta jelaskan
penyimpangan besarnya energi ionisasi unsur
periode 3

2. Jelaskan urutan unsur yang terdapat dalam
periode 3 berdasarkan kenaikan sifat logam dan
non logam.
38
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

39
3. jelaskan kecenderungan besarnya potensial reduksi
(E
o
) unsur periode 3 dari Na ke Cl dan jelaskan
hubungan antara E
o
dengan sifat pengoksidasi dan
sifat pereduksi.
4.Jelaskan kecenderungan sifat asam dan basa unsur
periode 3 dari Na ke Cl dan sebutan nama asam dan
basa yang dibentuk.
2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

40
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ALUMINIUM (AL)
Unsur Al merupakan logam yang ringan, tahan
korosi, dan tidak beracun sehingga banyak
digunakan untuk peralatan rumah tangga, seperti
panci dan wajan.
Aluminium foil digunakan sebagai pembungkus
makanan, obat-obatan, dan rokok.
Al memiliki daya hantar listrik dua kali lebih besar
dari unsur tembaga sehingga dapat digunakan
sebagi kabel pada pada tiang listrik
Al digunakan sebagi zat reduktor untuk senyawa
oksida MnO
2
dan Cr
2
O
3
Campuran unsur Al, Cu, dan Mg (duralium)
digunakan untuk rangka bangunan.
Campuran unur Al dan Mg (Magnalium) digunakan
untuk pembuatan pesawat terbang.
41
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ALUMINIUM
Thermit (Al+Fe
2
O
3
) untuk mengelas
logam.
Al
2
SO
4
17H
2
O sebagai pewarna tekstil.
KAl(SO
4
)
2
12H
2
O (tawas) sebagai
penjernih air.
Bahan pembersih bersama padatan
NaOH.
Bubuk Al untuk menjalankan roket.
42
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SILIKON
Kegunaannya :
Campuran aluminium-silikon sebagai
penghasil alat tuangan.
Ramuan penting dalam batu-bata dan
semen portland.
Silikon karbida sebagai bahan las.
Komponen utama dalam pembuatan
kaca.

43
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SILIKON (SI)
Sebagai bahan untuk membuat
kalkulator, komputer,
transistor, dan baterai
pengubah energi matahari.
Silika gel digunakan sebagai
bahan untuk menghilangkan
kelembapan pada wadah obat-
obatan, kamera, serta
peralatan rumah tangga.
Siloksan digunakan dalam
operasi plastik, pelarut,
pembersih dan bahan pengkilap.
44
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Fosforus putih digunakan sebagai bahan baku
pembuatan asam fosfat dalam berbagai industri
Fosforus merah dicampur dengan pasir halus dan
SbS3 digunakan sebagai bahan bidang gesek
korek api.
Garam fosfat ((Ca
3
(PO
4
)
2
) digunakan sebagai
bahan pembuatan pupuk fosfat, seperti TSP,
DSP, dan ESP.
Natrium fosfat (Na
3
PO
4
) digunakan sebagai
bahan tambahan pada pembuatan sabun atau
detergn
Garam fosfat Na
3
PO
4
, Na
2
HPO
4
, dan H
3
PO
4
banyak
digunakan di laboratorium untuk membuat
larutan penyangga.
Garam fosfat Ca
3
(PO
4
)
2
terdapat di dalm tulang
dan berfungsi untuk mengeraskan tulang.
45
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

BELERANG
Unsur sulfur banyak digunakan sebagai bubuk mesiu,
insektisida, industri ban, atau bahan kimia tertentu.
Senyawa H
2
S digunakan sebagai pereaksi dalam
analisis kualitatif di lab.
Senyawa Na
2
S digunakan dalam industri kimia organik,
zat pereduksi, bahan untuk pembuatan zat pewarna,
dan menghilangkan bulu dari kulit ternak.
CdS ialah senyawa berwarna kuning dan digunakan
sebagai pewarna cat.
CS
2
merupakan pelarut nonpolar dan digunakan dalam
pembuatan rayon / CCl
4
.
Senyawa SO
2
digunakan sebagai fungisida, insektisida,
dan pengawet makanan.
Senyawa Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O digunakan dalam pencucian
film.
46
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

47
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

NATRIUM
O Dibuat dari elektrolisis lelehan NaCl
O NaCl Na
+
+ Cl
-
Katoda: Na
+
+ e
-
Na
Anoda: 2Cl
-
Cl
2
+ 2e
-
O Natrium cair akan mengapung di atas cairan NaCl
48
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

MAGNESIUM
OPengolahan Mg dari air laut menurut proses Dow
melalui tahap-tahap sebagai berikut
OMula-mula air laut dicampur dengan CaO
sehngga Mg diendapkan sebagai Mg(OH)
2

OReaksinya : CaO + H
2
O 2Ca
2+

+ 2 OH
-


Mg
2+
+ 2OH
-
Mg(OH)
2(s)

Endapan Mg(OH)
2
yang terbentuk disaring
kemudian direaksikan dengan HCl pekat
menghasilkan larutan MgCl
2

Larutan MgCl
2
diuapkan sehingga diperoleh
kristal MgCl
2
kemudian dicairkan dan dielektrolisis
49
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ALUMINIUM
O Sumber Al terdapat dalam bauksit Al
2
O
3
n H
2
O

O Pengolahannya Al dari bauksit:
Tahap I :Pemisahan Al
2
O
3
( Alumina ) dari bauksit
Cara : 1. Bauksit dilarutkan dalam larutan NaOH Al
2
O
3

larut. Sedangkan pengotornya (SiO
2
, FeO
3
, dan TiO
2
) tidak.
Pengotor dipisahkan dengan penyaringan.
Al
2
O
3 (s)
+2NaOH
(aq)
+3H
2
O(l) 2NaAl(OH)
4(aq)
atau
Al
2
O
3(s)
+2OH
-
+3H
2
O 2Al(OH)
4
-
(aq)


50
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

2. Alumunium diendapkan dengan mengalirkan gas CO
2

dan pengenceran.
2NaAl(OH)
4(aq)
+CO
2
2Al(OH)
3(s)
+Na
2
CO
3
+H
2
O
atau
2Al(OH)
4
-
+CO
2(g)
2Al(OH)
3(s)
+CO
3
2-
+H
2
O

3. Endapan Al(OH)
3
disaring, dikeringkan lalu dipanaskan
sehingga diperoleh Al
2
O
3
murni (alumina).

2Al(OH)
3
Al
2
O
3
+3H
2
O
51
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

TAHAP II : REDUKSI ALUMINA MELALUI
ELEKTROLISIS MENURUT PROSES HALL
O Cara : Al
2
O
3(s)
dicampur dengan kriolit (Na
3
AlF
6
)
kemudian dilelehkan. Fungsi kriolit untuk menurunkan
titik leleh Al
2
O
3
dari 2000
o
c memjadi 1000
o
c dan juga
sebagai pelarut. Selanjutnya dielektrolisis dengan
menggunakan elektroda grafit.
O Persamaan reaksinya :
Al
2
O
3
2Al
3+
+3O
2-
Katoda: 2Al
3+
(l)
+6e
-


2Al

Anoda: 3O
2-
O
2
+6e
-
Al
2
O
3
2 Al + 1 O
2


52
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

SILIKON
O Silika dan kokas dipanaskan dalam tanur listrik kemudian
direaksikan dengan klorin sehingga terbentuk silikon
tetraklorida (SiCl
4
) menurut reaksi
SiO
2
+ C Si + 2CO
O Si + 2 Cl
2


SiCl
4

O SiCl
4
direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl
4

dengan gas H
2
pada suhu tinggi sehingga menghasilkan
Silikon murni
SiCl
4
+ 2H
2
Si + 4HCl
53
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

FOSFORUS
O Ca
3
(PO
4
)
2
dipisahkan dari batuan fosfat kemudian
dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi dengan pasir
(SiO
2
) dan kokas, uap fosfor yang terbentuk ditampung
dalam air.
2Ca
3
(PO
4
)
2
+SiO
2
+10C 2CaSi+10CO+P
4

UapP
4
dipadatkan menjadi fosfor putih(sangat beracun dan
bersinar diudara serta larut dalam CS
2
)
Jika fosfor putih dipanaskan akan berubah menjadi fosfor
merah (kurang beracun dan tidak bersinar diudara). Gejala
ini disebut alotropi
54
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

BELERANG
Belerang dapat diambil langsung di kawah
gunung atau dari belerang di bawah tanah
dengan cara Frasch.
O Mengalirkan air super panas ke dalam deposit
belerang di bawah tanah. Belerang yang sudah cair
tersebut kemudian dipaksa keluar dengan
memompakan udara panas. Selanjutnya belerang
dibiarkan membeku.
Belerang juga dapat dipisahkan dari hidrokarbon
(gas alam) yang mengandung H
2
S dalam kadar
tinggi.
55
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KLORIN
1. Metode Sel Air Raksa
Larutan air garam dimasukkan ke dalam sel melalui
pipa, kemudian larutan air garam tersebut dilarutkan
pada anoda karbon dan katoda air raksa yang
mengalir. Gas klorin terbentuk saat bereaksi dengan
anoda sebagai berikut:
2Cl
-
(aq)
Cl
2(g)
+2e
-
Ion natrium bereaksi dengan air raksa membentuk
amalgam dan dikeluarkan melalui pipa menuju tempat
pengolahan limbah.
56
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

2. METODE SEL DIAFRAGMA

Katoda dan anoda dipisahkan oleh membran
diafragma yang terbuat dari asbes. Anoda terbuat
dari titanium (kadang-kadang platina) dan katoda
dibuat dari baja. Larutan air garam (NaCl)
dimasukkan ke dalam sel. Selanjutnya ion Cl
-

mengalami reaksi di anoda membentuk Cl
2
.
2Cl
-
Cl
2
+2e
-
Di sisi katoda terjadi reaksi:
2H
2
O+2e
-
2OH
-
+H
2
Ion Na
+
melewati diafragma memasuki sisi katoda
membentuk larutan NaOH.
57
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ARGON
O Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan
banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4

C) tidak jauh beda dengan titik


didih gas oksigen (-182,8

C).
O Untuk menghilangkan gas oksigen dilalukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,
kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang
terbentuk.
O Untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara
distilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan
kemurnian 99,999%.

58
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

59
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

PEMBUATAN
ASAM SULFAT
Proses pembuatan asam sulfat
memiliki dua cara, yaitu :
Proses kamar timbal
Proses kontak
60
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3


PROSES KAMAR TIMBaL
Proses ini sudah mulai
ditinggalkan karena secara ekonomis
hasilnya kurang menguntungkan,
sebab hanya dapat dibuat H
2
SO
4

berkadar 77%. Sedangkan pada
proses kontak diperoleh H
2
SO
4

berkadar 98-99%
61
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

PEMBUATAN ASAM SULFAT DENGAN
PROSES BILIK TIMBAL
OProses ini dilakukan dengan menggunakan
wadah atau bilik yang berlapis timbal yang
berfungsi menampung asam sulfat yang
dihasilkan Katalis yang digunakan pada
proses ini adalah NO
OReaksi : S + O
2
SO
2



NO + O
2
NO
2

NO
2
+ SO
2
SO
3
+ NO
SO
3
+ H
2
O H
2
SO
4
( kadar77%)
62
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

PROSES KONTAK
Tiga langkah utama dalam
proses kontak, yaitu :
O Pembakaran belerang menjadi
belerang dioksida
O Oksidasi SO
2
menjadi SO
3
O Mereaksikan SO
3
dengan air
menjadi H
2
SO
4
63
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

ASAM SULFAT
OPembuatan asam sulfat dengan proses
kontak
Belerang dipanaskan menghasilkan SO
2

kemudian gas SO
2
direaksikan dengan gas
O
2
menghasilkan SO
3
dengan
menggunakan katalis vanadium
pentaoksida ( V
2
O
5
)
Gas SO
3
dilarutkan dalam asam sulfat
pekat sehingga menghasilkan asam piro
sulfat (H
2
S
2
O
7
) lalu direaksikan dengan air
sehingga terbentuk asam sulfat pekat
dengan kadar 98%
64
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Proses kontak terdiri tiga tahap:
1. pembentukan belerang disulfida (SO2)
S + O2 SO
2

2. pembentukan belerang trioksida(SO3)
2SO
2
+ O
2
2SO
3
H= + 45 kkal

Catalysts vanadium penta-oksida (V
2
O
5
).
3. pembentukan asam sulfat(H2SO4)
SO
3
+ H
2
SO
4
H
2
S
2
O
7
(asam pirosulfat)
H
2
S
2
O
7
+ H
2
O 2 H
2
SO
4

65
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Untuk mengatasi hal tersebut maka diberikan
katalis V
2
O
5
(Vanadium oksida). Pemberian
katalis menyebabkan jalannya reaksi berubah.
Tahap 1:
2SO
2
(g) + V
2
O
5
(s) 2SO
3
(g) + V
2
O
4

(s)
Tahap 2:
V
2
O
4
(s) + O
2
(g)

V
2
O
5
(s)
Reaksi total:
SO
2
(g) + O
2
(g) SO
3
(g)
66
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

Kondisi optimal untuk pembentukan SO3
Faktor reaksi 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = -
191kJ
Kondisi optimal
Temperature





Tekanan





Catalyst
Reaksi nya eksoterm.Temperatur diturunkan
reaksi bergeser kekanan.Tetapi lajureaksi
lambat. Ketika memilih temperatur hendaknya
memperhatikan faktor lain

Jumlah mol reaktan lb besar datipada jumlah
mol pruduk. Tekanan akan bergeser kekanan
bila dinaikan Jika tekanan dinaikkan 2-3 atm
dihasilkan 97% SO3

Katalis tidak menggeser kesetimbangan tetapi
mempercepat reaksi.
450
o
C





2 3 atm





V2O5
67
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KEGUNAAN ASAM
SULFAT
Di laboratorium
Untuk membuat gas H
2
Untuk membuat gas CO
2
Untuk membuat senyawa
HNO
3
Untuk membuat senyawa HCl

68
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

KEGUNAAN ASAM SULFAT
Di Industri
Untuk memurnikan hasil minyak bumi
(pada proses penyulingan).
Untuk membuat serat rayon.
Untuk membuat eter.
Untuk melarutkan besi oksida sebelum
dilapisi logam lain, misalnya Zn.
Sebagai air aki.
69
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

LATIHAN SOAL
1. Sebutkan sumber sumber alam yang mengandung
alumunium dan jelaskan cara pengolahan alumunium !
2.Sebutkan sumber alam yang mengandung silikon dan
jelaskan cara pengolahan !
3. Sebutkan mineral-mineral yang menjadi sumber
pospor dan cara eksraksi fosfor dari senyawanya.
Sebutkan pula dua bentuk alotropi dari fosfor dan
perbedaan sifat keduanya !
4. Jelaskan cara pengambilan belerang yang ada
dibawah permukaan tanah secara singkat dan ebutkan
kegunaannya !
5. Jelaskan cara pembuatan asam sulfat berdasarkan
proses kontak dan Bilik Timbal serta kegunaannya !
70
K
I
M
I
A

U
N
S
U
R

2
5
/
0
5
/
2
0
1
3

You might also like