You are on page 1of 15

KOMPOSISI PENDUDUK

Anggota Kelompok : 1) Septia Noviani (121000431) 2) Yati Octarina (121000439) 3) Rizky Septiyanisah (121000443) 4) Nurul Noverina (121000447) 5) Kristi Juliana Hutabarat (121000457) 6) Ivana Afrilia Stacia (121000460) 7) Vinda Suryana (121000461) 8) Dini Angriani (121000465) 9) Diani Ruth (121000467) 10)Rafika Yanti (121000521)

PENGERTIAN KOMPOSISI PENDUDUK

Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu (komposisi penduduk), merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk. Pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar yang digunakan umumnya untuk menyusun komposisi penduduk adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan. Contoh: Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.

Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

ASPEK BIOLOGIS meliputi umur dan jenis kelamin. ASPEK SOSIAL meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya.

ASPEK EKONOMI meliputi lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
ASPEK GEOGRAFIS berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten, dan sebagainya.

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN.

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:


- Umur 0 14 tahun usia muda/usia belum produktif - Umur 15 64 tahun usia dewasa/usia kerja/usia produktif - Umur 65 tahun keatas usia tua/usia tak produktif/usia jompo

Struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:

- Struktur penduduk muda bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda. - Struktur penduduk dewasa bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa. - Struktur penduduk tua bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN


Komposisi (susunan) penduduk berdasarkan pendidikan adalah susunan penduduk (pengelompokkan penduduk) didasarkan pada jenjang pendidikan yang ditempuhnya.

Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem pendidikan nasional terdiri atas : a. pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs), b. pendidikan menengah (SMA/MA), c. pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas)

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan penduduk. Saat ini pendidikan menjadi kebutuhan pembangunan yang harus dipacu peningkataannya. Perencanaan pendidikan yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai akan menghasiilkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk mengembangkan daerahnya. Status pendidikan penduduk dapat diukur dan tingkat partisipasi sekolah penduduk usai sekolah, serta angka putus sekolah. Partisipasi sekolah erat kaitannya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Sedangkan angka putus sekolah dapat disebabkan karena masalah perekonomian masyarakat yang kurang mendukung disamping faktor lain seperti kurangnya sarana pendidikan, atau kurangnya kemauan untuk sekolah. Tingkat pendidikan yang tinggi sangat berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia. Dengan meningkatnya jenjang pendidikan penduduk suatu daerah dapat diketahui. Dengan meningkatnya jenjang pendidikan kualitas daerah tersebut semakin meningkat.

Komposisi penduduk menurut pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
Komposisi Penduduk menurut Agama Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

CARA PENYAJIAN DAN PENGHITUNGAN KOMPOSISI PENDUDUK


Penyajian data komposisi penduduk dapat disajikan dengan grafik yang berbentuk pyramid yang disebut dengan Piramida Penduduk. Piramida Penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan grafik batang yang menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap tiap kelompok usia. Dengan piramida penduduk, data akan terbaca dengan lebih jelas. Riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piramida penduduk negri yang bersangkutan. Cara penggambaran piramida penduduk :
1)
2) 3) 4) 5) 6) 7)

Sumbu vertikal untuk distribusi umur Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat absolut maupun persentase. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan. Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0 4) tahun semakin ke atas untuk umur yang lebih tua Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan sistem open end interval artinya, misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75+. Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki laki dan bagian sebelah kanan untuk pnduduk perempuan Besarnya balok diagram untuk masing masing kelompok umur harus sama. Piramida penduduk

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan Piramida Penduduk. Piramida Penduduk terbagi atas 3 jenis yaitu :

a.Piramida Penduduk Muda (Expansive) Bentuk piramida penduduk muda makin ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Piramida ini menggambarkan penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan pesat dimana usia muda berada dalam jumlah yang besar. Hal ini disebabkan adanya angka kelahiran yang tinggi dan kematian yang rendah

b.Piramida Penduduk Tetap (Stationer) Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal itu menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah Penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.

c. Piramida bentuk tua (constrictive) Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian,sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.

Dengan piramida penduduk akan dapat diketahui gambaran mengenai:


1)

2)

3)
4) 5)

6)
7)

8)

Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan. Penduduk kelompok anak-anak, dewasa dan orang tua. Jumlah angkatan kerja. Jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan. Angka ketergantungan. Rasio laki-laki perempuan. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Perkiraan jumlah kelahiran yang akan datang.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita. Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagian besar penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingkat kelahiran akan tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio) Rumus untuk menghitungnya:

Selain perhitungan, juga ada perbandingan Rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas). Rumus untuk menghitungnya:

Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang.

You might also like