You are on page 1of 5

Pembahasan Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan tentang hasil pegamatan yang telah kami lakukan

menggunakan preparat yang telah disediakan. Pengamatan yang kami lakukan bertujuan untuk mengamati proses-proses apa saja yang ada pada pembelahan mitosis. Adapun bahan dan alat yang kami gunakan yaitu mikroskop dan preparat. Dari beberapa preparat yang ada, hanya dua preparat yang berhasil kami amati. Pengamatan pertama didapatkan fase interfase. Di mana terdapat membran inti berukuran bulat kecil tidak beraturan di sitoplasma. Warna dari membran sel dan membran inti itu sendiri berwarna merah keunguan. Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Selain itu pada tahp ini sel siap untuk mulai membelah, tetapi belum memperlihtakan kegiatan membelah. Lalu inti sel juga nampak keruh. Adapun tahap-

tahap pada interfase adalah : 1.) Fase G1 : sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan. Selai itu, sel-sel mengumpulkan materi dan energy dengan cara melakukan sintesis protein. 2.) Fase Sintesis (S) : DNA dalam inti mengalami penggandaan sehingga menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid. 3.) Fase G2 : replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan, peningkatan sintesis protein.

Sedangkan pada pengamatan yang kedua, kami menemukan tahapan profase. Pada tahap ini membran inti mulai menghilang. Karena dari pengamatan yang kami lakukan , kami sudah tidak melihat adanya membran inti yang terbentuk seperti tadi pada saat di profase berbentuk bulat kecil tidak beraturan. Lalu , kami juga mengamati bulatan membaran inti tersebut warnanya mulai pudar yaitu berwarna merah muda.

Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248). Profase merupakan tahap ketika sel akan membelah diri. Pada tahap ini, kromosom mula-mula terlihat sebagai benang-banang kromatin yang tipis dan pnjang. Selanjutnya benang-benang itu memendek dan menebal menjadi kromosom. Tiap-tiap benang kromosom menggandakan diri membentuk struktur simetris yang disebut kromatid. Setiap kromosom

yang terduplikasitampak sebagai dua (sepasang)kromatid yang identikdan melekat pada sentromer. Pada tahap profase, mebran nucleus dan nucleolus (anak inti) menghilang. Pada sel hewan, sentriol membelah diri menjadi dua kemudian masing-masing sentriol menuju kutubkutub yang berlawanan. Selanjutnya sentriol membentuk serabut-serabut gelendong tau benang-benag sepindel di antara dua kutub pembelahan.

Interfase adalah fase dimana sel sedang beristirahat dalam pembelahan. Namun, berisitirahat sejenak dan mengumpulkan materi untuk membelah lagi. Adapun tahap-tahap pada interfase adalah : 1.) Fase G1 : sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan. Selai itu, sel-sel mengumpulkan materi dan energy dengan cara melakukan sintesis protein. 2.) Fase Sintesis (S) : DNA dalam inti mengalami penggandaan sehingga menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid. 3.) Fase G2 : replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan, peningkatan sintesis protein.

Setelah interfase. Adapun, tahap-tahap pembelahan mitosis yang akan dilanjutkan dari TELOFASE adalah PROPHASE dengan ciri-ciri sebagai berikut : Membran inti menghilang Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromatid Kromatid akan berpasang-pasangan dan saling berikatan pada sentromer membentuk kromosom Setelah PROPHASE maka tahap pembelahan selanjutnya adalah METAPHASE, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Benang spindle menarik dan menyusun kromosom pada bidang equator Kromosom terikat pada benang spindle Setelah METAPHASE, tahap selanjutnya adalah ANAPHASE dengan ciri-ciri sebagai berikut : Benang spindle menarik masing-masing kromatid menuju ke kutub yang berlawanan Kromosom saling memisah dan membentuk kromatid Setelah ANAPHASE maka akan berlanjut kembali ke TELOPHASE kemudian mengalami interfase dan berlanjut seperti semula. Itulah tahap-tahap pembelahan mitosis.

Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang memiliki ciri-ciri antara lain: 1. pembelahan berlangsung satu kali; 2. jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah; 3. jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid); 4. sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya; 5. terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium; 6. tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau perbaikan sel yang rusak; 7. melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu siklus sel. Mitosis pada tumbuhan terjadi jaringan meristem, misalnya di ujung batang, ujung akar, dan cambium. Sedangkan pada hewan, terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh). Dua sel anakan yang dihasilkan memiliki jumlah kromososm seperti sel induknya. Jumlah kromosom yaitu Diploid (2n). adapun fungsi pembelahan mitosis

adalah untuk perbanyakan sel dan pertumbuhan; dan untuk membentukan sel gamet pada tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA Campbell, Reece. 2010. Biologi jilid 1 edisi kedelapan. Erlangga: Jakarta. Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta : Erlangga. Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta. Nugroho, L. Hartanto, Dkk. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya. Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. JICA:Malang. Stansfield, William D, dkk. 2003. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga. http://biologi.unnes.ac.id/web_bio Read more at: http://percobaandanpraktikum.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikummitosis-akar-bawang.html dikutip dari Percobaan dan Praktikum

You might also like