You are on page 1of 50

PESONA GARUDA WISNU KENCANA

Karya Tulis Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mengikuti Ujian Nasional Pada Sekolah Pertama Negeri 1 Kartasura Tahum ajaran 2012 / 2013

Oleh : ABDY NAGORO IX A / 12156 / 01

SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 KRTASURA

PESONA GARUDA WISNU KENCANA


Karya Tulis Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mengikuti Ujian Nasional Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Kartasura Tahun ajaran 2012 / 2013

Oleh : ABDY NAGORO IX /12156 / 01

SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 KARTASURA

PENGESAHAN
Karya tulis ini diterima dan disetujui guru pembimbing serta disahkan Oleh kepala Sekolah Menengah Peertama Negeri 1 Kartasura, pada hari tanggal .

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Haryati, S.Pd. NIP 19570510198703002

Drs. Tri Nugraha Joko.M NIP19611091983031015

Mengetahui Kepala SMP Negeri 1 Kartasura

Prihatin Budi Rahayu, S.pd. NIP 196112111983032015

MOTTO
1. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya . ( QS. Ali Imran ) 2. Motivasi utama kita untuk hidup adalah kehendak kita untuk menemukan makna untuk hidup. ( Viktor Franki ) 3. Keindahan itu tidak hanya terdapat dalam kesamaan tetapi terkandung justru muncul dalam perbedaan. (Mario Teguh ) 4. Untuk berfikir itu mudah, namun untuk melakukan itu mungkin itu sulit

5. Apa yang dipelajari murid sama dangan apa yang diajarkan oleh guru ( Louis . E Lebar ) 6. Segala sesuatu yang luar biasa itu, berasal dari hal hal yang sederhana

7. Gunaakanlah waktumu sebaik mungkin sebelum waktumu habis di dunia

8. Kesuksesan adalah 99% krja keras dan 1% bakat (Thomas Alfa Edison )

PERSEMBAHAN
Sebagai rasa hormat yang sangat dalam Karya Tulis ini penulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan Ibu yang tercinta yang telah mendukung serta bersedia merestui dan membiayai kegiatan study tour ke Pulau Dewata Bali.

2. Kepala SMP Negeri 1 Kartasura yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan perjalanan study tour ke pulau Bali.

3. Guru pembimbing yang telah membantu dan membimbing pelaksanaan karya tulis ini hingga selesai.

4. Rekan rekan yang telah bersedia membantu dan bekerja sama untuk menyelesaikan karya tulis tersebut.

5. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan, dan motivasi dalam membuat karya tulis ini agar terselesaikan tepat pada watunya.

6. Para pembaca yang budiman , semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu untuk memenuhi persyaratan Mengikuti Ujian Nasional pada tahun 2012 / 2013 di sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartas. Dalam menyusun Karya Tulis ini penulis sering mengalami kesulitan, tantangan, dan hambatan. Namun ,berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Oleh karena itu, penulis mengucappkan terima kasih kepada : 1. Prihatin budi rahayu, S.Pd. selaku kapala SMP Negeri 1 Kartasura yang telah memberikan izin untuk mengadakan pengamatan obyek secara langsung dari pulau Bali. 2. Haryati S.Pd. selaku wali kelas IX A sekaligus guru pembimbing karya tulis tahun ajaran 2012 / 2013 hingga selesai. 3. Bapak / Ibu guru SMP Negeri 1 Kartasura yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis sehingga penulis berusaha memberikan usaha yang terbaik. 4. Rekan rekan dan para sahabat penulis yang telah membantu penulis ketika mengalami kesulitan . Semoga

Penulis juga menyadari bahwa Karya Tulis ini jauh dari sempurna. Hal itu disebabkan oleh dangkalnya pengetahuan dan kurangnya pengalaman yang penulis miliki. Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk penulis pada khususnya dan para pembaca pada umum.

Sukoharjo, Penulis

ABDY NAGORO

BAB I
Pendahuluan
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara, terletak di garis Khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada diantara dua benua dan dua samudra, maka disebut juga sebagai Nusantara(Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.504 pulau. Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006. Indonesia adalah Negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan Negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah Negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Pewakilan Rakyat dan Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Ibukota Negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Kata Indonesia berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti Hindia dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti pulau. Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi Negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu. Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indie), atau Hindia (Indie); Timur(de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar {1859}, ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik tehadap kolonialisme Belanda). Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak

abad ke 7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan denganTiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah sekitar 350 tahun penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan Selanjutnya Indonesia mendapat tantangan dari

kemerdekaannya di akhir Perang Akhir II.

bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi, dan periode perubahan ekonomi yang pesat. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua, yang berarti keberagaman yang membentuk Negara. Selain memiliki populasi besar dan wilayah yang padat, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Indonesia memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 diantaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar Khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6LU-1108LS dan 95BB-14145BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania. Wilayah `Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km2, Sumatera dengan luas 473.606 km2, Kalimantan dengan luas 539.460 km2, Sulawesi dengan luas 189.216 km2, Papua dengan luas 421.981 km2. Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin, yaitu: - Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan.

- Selatan

: Negara Australia, Timor Leste dan Samudra Indonesia.

- Barat - Timur

: Samudra Indonesia : Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudra Pasifik.

Lokasi Indonesia juga terletak di lempeng tektonik, yang berarti Indonesia rawan terkena gempa bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak memiliki gunung berapi, salah satu yang sangat terkenal adalah gunung Krakatau, terletak di selat Sunda antara pulau Sumat. Indonesia saat ini tediri dari 33 provinsi, lima diantaranya daerah istimewa. Tiap provinsi memiliki badan legislatur dan gubernur. Provinsi dibagi menjadi kabupaten dan kota, yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadi kelurahan dan desa. Provinsi Aceh, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Papua, dan Papua Barat memiliki hak istimewa legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dari pemerintahan pusat daripada provinsi lainnya. Contohnya, pemerintahan Nanggroe Aceh Darussalam memiliki hak untuk membentuk sistem legal sendiri pada tahun 2003, Aceh mula menetapkan hukum Syariah. Yogyakarta mendapatkan status Daerah Khusus sebagai pengakuan terhadap peran penting Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi Indonesia. Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus tahun 2001. Jakarta adalah daerah khusus ibukota Negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi Timor Timur pada 1979-1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste. Provinsi di Indonesia dan ibukotanya: Aceh (Banda Aceh), Sumatera Utara (Medan), Sumatera Barat (Padang), Riau (Pekanbaru), Kepulauan Riau (Tanjung Pinang), Jambi (Jambi), Sumatera Selatan (Palembang), Kepulauan Bangka Belitung (Pangkal Pinang), Bengkulu (Bengkulu), Lampung (Bandar Lampung), Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Jakarta), Banten (Serang), Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Semarang), Daerah Istimewa Yogyakarta (Yogyakarta), Jawa Timur (Surabaya), Bali (Denpasar), Nusa Tenggara Barat (Mataram),

Nusa Tenggara Timur (Kupang), Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Tengah

(Palangkaraya), Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Kalimantan Timur (Samarinda), Sulawesi Utara (Manado), Gorontalo (Gorontalo),

Sulawesi Tengah (Palu), Sulawesi Barat (Mamuju), Sulawesi Selatan (Makassar), Sulawesi Tenggara (Kendari), Maluku (Ambon), Maluku Utara (Ternate), Papua (Jayapura), Papua Barat (Manokwari). Karena Indonesia terdiri dari beberapa pulau, salah satu pulau yang yang menarik perhatian penulis adalah pulau Bali. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni dan budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata . Sawah di sekitar puri Gunung Kawi, Tampaksiring, Bali. Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000 2500 SM. Yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman Prasejarah, kemudian berakhir dengan datangnya orang-orang Hindu dari India pada 100 SM. Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (12931500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara

beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan,

pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan

penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mem- percayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibat-kan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para Gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau umumnya tidak berubah. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya

kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang. Pada 20November1940 pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota Batalyon Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.

Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan yaitu sebagai salah satu negara

saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat, ketika Belanda

mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatan-nya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia. Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan

perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke bagai wilayah lain di Indonesia. Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap Pemerintah Nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum. Serangan. teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri

pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 82523 Lintang Selatan dan 1151455 Lintang Timur yang mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi.

Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungaisungai. Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur. Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan. Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya orang-orang Hindu dari India pada 100 SM. Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (12931500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara

beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para Gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang. Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi didesa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel IGusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun,

memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.

Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia. Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum. Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini. Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Budha.Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya

masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma; meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai. Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi. Jenis kendaraan umum di Bali antara lain: Dokar (kendaraan) dengan menggunakan kuda sebagai penarik), Ojek (taksi sepeda motor), Bemo (melayani dalam dan antarkota), Taksi, dan Bus (melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat jam. Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai, dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai. Daftar kabupaten dan kota di Bali : Kabupaten Badung (Badung), Kabupaten Bangli (Bangli), Kabupaten Buleleng (Singaraja), Kabupaten Gianyar (Gianyar), Kabupaten Jembrana (Negara), Kabupaten Karangasem (Karangasem), Kabupaten Klungkung (Klungkung), Kabupaten Tabanan (Tabanan), Kota Denpasar (Denpasar).

Budaya Bali terdiri dari musik, tari, dan pakaian daerah. Musik Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya Gamelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding, dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben, serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya. Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong, dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling mempengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok, yaitu: gamelan, jegog, genggong, dan silat Bali.
Tari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya. Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan

tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Tarian Wali Sang Hyang Dedari, Sang Hyang Jaran, tari Rejang, tari Baris, dan tari Janger. Tarian Bebali Tari Topeng dan tari Gambuh. Tarian Balih-balihan Tari Legong, Arja, Joged Bumbung, Drama Gong, Barong, tari Pendet, tari Kecak, dan Calon Arang.

Pakaian daerah Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan / upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status social dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya. Pria Busana tradisional pria umumnya terdiri dari: udeng (ikat kepala), kain kampuh, umpal (selendang pengikat), kain wastra (kemben), sabuk, keris, beragam ornamen hiasan. Sering pula dikenakan baju kemeja, jas, dan alas kaki sebagai pelengkap. Wanita Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari: gelung (sanggul), sesenteng (kemben songket), kain wastra, sabuk prada (stagen) membelit pinggul dan dada, selendang songket bahu ke bawah, kain tapih atau sinjang di sebelah dalam. Dan beragam ornamen hiasan. Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap. Seperti di pulau-pulau lain di Indonesia yang mempunyai makanan khas, di Bali juga mempunyai makanan khas yang juga unik. Makanan itu misalnya: Ayam Betutu, Babi Guling, Bandot, Be Kokak Mekuah, Be Pasih Mesambel Matah, Bebek Betutu, Berengkes, Grangasem,

Jejeruk, Jukut Urab, Komoh, Lawar, Nasi Bubur, Nasi Tepeng, Penyon, Sate Kablet, Sate Lilit, Sate Pentul, Sate Penyu, Timbungan, Tum, dan Urutan Tabanan. Bali juga mempunyai jajanan yang khas dan enak. Jajanan itu antara lain: Bubur Sagu, Bubur Sumsum, Bubur Tuak, Jaja Batun Duren, Jaja Begina, Jaja Bendu, Jaja Bikang, Jaja Engol, Jaja Godoh, Jaja Jongkok, Jaja Ketimus, Jaja Klepon, Jaja Lak-lak, Jaja Sumping, Jaja Tain Buati, Jaja Uli misi Tape, Jaja Wajik, Kacang Rahayu, Rujak Bulung, Rujak Kuah Pindang, Rujak Manis, Rujak Tibah, dan Salak Bali. Selain musik, tari, dan pakaian daerah yang menjadi budaya Bali. Senjata di Bali pun juga dapat dikategorikan sebagai budaya Bali. Senjata itu antara lain: Keris, tombak, tiuk, taji, kandik, caluk, arit, udud, gelewang, berang, blakas, dan pengiris. Rumah Adat Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China) Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan,dan parahyangan. Untuk itu pembangun an sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan symbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung. Tidak beda halnya dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Usaha mempertahankan kemerdekaan pun juga terjadi di Bali. Ada tiga pahlawan di Bali yang ikut mempertahankankemerdekaan Indonesia. Pahlawan itu antara lain: 1. Untung Suropati lahir di Bali tahun 1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang di Pulau Jawa Ia telah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional Indonesia berdasar trisula, panah, penampad, garot, tulud, kis-kis, anggapan,

kan S.K. Presiden No. 106 / TK / 1975 tanggal 3 November 1975. Nama

aslinya tidak diketahui. Menurut Babad Tanah Jawi ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten Van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makassar. Kapten Van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karir dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama Si Untung. Ketika Untung berumur 20 tahun, ia dimasukkan penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya yang bernama Suzane. Untung kemudian

menghimpun para tahanan dan berhasil kabur dari penjara dan menjadi buronan. Pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa raja Banten dikalahkan VOC. Putranya yang bernama Pangeran Purbaya melarikan diri ke Gunung Gede. Ia memutuskan menyerah tetapi hanya mau dijemput perwira VOC pribumi. Kapten Ruys (pemimpin benteng Tanjung pura) berhasil menemukan kelompok Untung. Mereka ditawari pekerjaan sebagai tentara VOC daripada hidup sebagai buronan. Untung pun dilatih ketentaraan, diberi pangkat letnan, dan ditugasi menjemput Pangeran Purbaya. Untung menemui Pangeran Purbaya untuk dibawa ke Tanjungpura. Datang pula pasukan Vaandrig Kuffeler yang memperlakukan Pangeran Purbaya dengan kasar. Untung tidak terima dan menghancurkan pasukan Kuffeler di Sungai Cikalong, 28 Januari 1684. Pangeran Purbaya tetap menyerah ke Tanjungpura, tapi istrinya yang bernama Gusik Kusuma meminta Untung mengantarnya pulang ke Kartasura. Untung kini kembali menjadi buronan VOC. antara lain ia pernah menghancurkan pasukan Jacob Couper yang mengejarnya di desa Rajapalah. Ketika melewati Cirebon, Untung bertengkar dengan Raden Surapati anak angkat sultan. Setelah diadili, terbukti yang bersalah adalah Suropati. Surapati pun dihukum mati. Sejak itu nama Surapati oleh Sultan Cirebon diserahkan kepada Untung. Untung alias Suropati tiba di Kartasura mengantarkan Raden Ayu Gusik Kusuma pada ayahnya, yaitu Patih Nerangkusuma. Nerang kusuma adalah tokoh anti VOC yang gencar mendesak Amangkurat II agar mengkhianati

perjanjian dengan bangsa Belanda itu. Nerangkusuma juga menikahkan Gusik Kusuma dengan Suropati. Kapten Francois Tack (perwira VOC senior yang ikut berjasa dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa) tiba di Kartasura bulan Februari 1686 untuk menangkap Suropati. Amangkurat II yang telah dipengaruhi Nerang kusuma, pura-pura membantu VOC. Pertempuran pun meletus di halaman keraton. Pasukan VOC hancur. Sebanyak 75 orang Belanda tewas. Kapten Tack sendiri tewas di tangan Pangeran Puger (adik Amangkurat II) yang menyamar sebagai prajurit Suropati. Amangkurat II takut pengkhianantannya terbongkar. Ia merestui Suropati dan Nerang kusuma merebut Pasuruan. Di kota itu, Suropati mengalahkan bupatinya, yaitu Anggajaya, yang kemudian melarikan diri ke Surabaya. Bupati Surabaya bernama Adipati Jangrana tidak melakukan pembalasan karena ia sendiri sudah kenal dengan Suropati di Kartasura.Untung Suropati pun mengangkat diri menjadi bupati Pasuruan bergelar Tumenggung Wira negara. Pada tahun 1690 Amangkurat II pura-pura mengirim pasukan untuk merebut Pasuruan. Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui VOC. Sepeninggal Amangkurat II tahun 1703 terjadi perebutanTakhta Kartasura antara Amangkurat III melawan Pangeran Puger. Pada tahun 1704 Pangeran Puger meng-angkat dirinya menjadi Pakubuwana I dengan dukungan VOC. Tahun 1705 Amangkurat III diusir dari Kartasura dan berlindung ke Pasuruan. Pada bulan September 1706 gabungan pasukan VOC, Kartasura, Madura, dan Surabaya dipimpin Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruan.

Pertempuran di benteng Bangil akhirnya menewaskan Untung Suropati alias Wiranegara tanggal 17 Oktober 1706. dirahasiakan. Makam Suropati pun dibuat rata dengan tanah. Perjuangan dilanjutkan putra - putranya dengan membawa tandu berisi Suropati palsu. Pada tanggal 18 Juni 1707 Herman de Wilde memimpin ekspedisi mengejar Namun ia berwasiat agar kematiannya

Amangkurat III. Ia menemukan makam Suropati yang segera dibongkarnya. Jenazah Suropati pun dibakar dan abunya dibuang ke laut. Putra - putra Untung Suropati, antara lain Raden Pengantin, Raden Suropati, dan Raden Suradilaga memimpin pengikut ayah mereka (Campuran orang Jawa dan Bali). Sebagian dari mereka ada yang tertangkap bersama Amangkurat III

tahun 1708 dan ikut dibuang ke Srilangka. Sebagian pengikut Untung Suropati ber- gabung dalam pemberontakan Arya Jayapuspita di Surabaya tahun 1717. Pemberontakan ini sebagai usaha balas

dendam atas dihukum matinya Adipati Jangrana yang terbukti diam-diam memihak Suropati dalam perang tahun 1706. Setelah Jayapuspita kalah tahun 1718 dan mundur ke Mojokerto, pengikut Suropati masih setia mengikuti. Mereka semua kemudian bergabung dalam pemberontakan Pangeran Blitar menentang Amangkurat IV yang didukung VOC tahun 1719. Pemberontakan ini berhasil dipadam-kan tahun 1723. Putra-putra Untung Suropati dan para pengikutnya dibuang VOC ke Srilangka. Kisah Untung Suropati yang legendaris cukup banyak ditulis dalam bentuk sastra. Selain Babad Tanah Jawi, juga terdapat antara lain Babad Suropati. Penulis Hindia Belanda Melati van Java (nama samaran dari Nicolina Maria Sloot) juga pernah menulis roman berjudul Van Slaaf Tot Vorst, yang terbit pada tahun 1887. Karya ini kemudian diterjemahkan oleh FH Wiggers dan diterbitkan tahun 1898 dengan judul Dari Boedak Sampe Djadi Radja. Penulis pribumi yang juga menulis tentang kisah ini adalah sastrawan Abdul Muis dalam novelnya yang berjudul Surapati. 2. I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Bali, 30 Januari 1917 dan meninggal di Marga, Tabanan, Bali, 20 November 1946 pada umur 29 tahun) adalah seorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, Bali. Beliau memiliki pasukan yang bernama "Ciung Wenara" melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama Puputan Margarana. (Puputan, dalam bahasa bali, berarti "habis-habisan", Sedangkan Margarana berarti

"Pertempuran di Marga"; Marga adalah sebuah desa ibukota kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali). Bersama 1.372 anggotanya pejuang MBO (Markas Besar Oemoem) Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK) dibuatkan nisan di Kompleks Monumen de Kleine Sunda Eilanden, Candi Marga, Tabanan. Detil perjuangan I Gusti Ngurah Rai dan resimen CW dapat disimak dari beberapa buku, seperti "Bergerilya Bersama Ngurah Rai" (Denpasar: BP, 1994) kesaksian salah seorang staf MBO DPRI SK, I Gusti Bagus Meraku Tirtayasa peraih "Anugrah Jurnalistik Harkitnas 1993", buku "Orang-orang di Sekitar Pak Rai: Cerita Para Sahabat Pahlawan Nasional Brigjen TNI (anumerta) I Gusti Ngurah Rai" (Denpasar: Upada Sastra, 1995), atau buku "Puputan Margarana Tanggal 20 Nopember 1946" yang disusun oleh Wayan Djegug A Giri (Denpasar: YKP, 1990). Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta). Namanya kemudian diabadikan dalam nama bandar udara di Bali, Bandara Ngurah Rai. 3. I Gusti Ketut Jelantik (??? - 1849) adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Karangasem, Bali. Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849. Perlawanan ini bermula karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta seluruh isinya. Ucapannya yang terkenal ketika itu ialah "Apapun tidak akan terjadi. Selama aku hidup aku tidak akan mangakui kekuasaan Belanda di negeri ini". Perang ini berakhir sebagai suatu puputan, seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya bertarung mempertahankan daerahnya sampai titik darah penghabisan. Namun akhirnya ia harus mundur ke Gunung Batur, Kintamani. Pada saat inilah beliau gugur.

Tempat-tempat wisata di pulau Bali

1.

Tanah Lot merupakansalah satu objek wisata di Bali yang sangat dikenal dikalangan

wisatawan dan tentu belum lengkap jika anda liburan ke Bali belum sempat mengunjung tempat ini. Obyek wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Tanah Lot merupakan suatu Pura ( tempat suci bagi umat Hindu ) yang terletak di atas bongkahan batu besar ditengah pantai. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pemandangan di Tanah Lot akan sangat indah bila kita berkunjung di sore hari karena pemandangan sunset sangat indah dilihat dari Tanah Lot. Tanah Lot dibangun pada abad ke-16 oleh Danghyang Nirartha seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Pura Tanah Lot dikunjungi hampir setiap wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke Bali. Namun wisatawan ang berkunjung tidak sembarangan boleh masuk ke arel suci Pura Tanah Lot hanya orang yang hendak sembahyang yang bole masuk ke areal suci pura. Para wisatawan biasanya hanya diperbolehkan melihat dari luar areal suci pura. Disebelah pura Tanah terdapat juga bongkahan batu besar yang berbentuk Goa dan didalam goa tersebut terdapat ular suci yang memiliki ekor pipih seperti ikan berwarna hitam berbelang kuning dan memiliki racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Konon ular ini juga merupakan perubahan wujud dari selendang Danghyang Nirartha yang ditugaskan untuk menjaga Pura Tanah Lot. Untuk memasuki goa ini kita akan dijaga oleh seorang sesepuh disana untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan dan sebagai imbalannya kita bisa memberikan sumbangan sukarela yang akan digunakan untuk menjaga kelestarian Pura Tanah Lot. 2. Bedugul Bali merupakan salah satu tempat wisata di bali yang memiliki pemandangan

danau yang indah. Tempat wisata ini terletak di wilayah kabupaten Tabanan Bali Beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi di daerah bedugul seperti, Kebun Raya, lalu Danau Beratan (danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampe Pasar Tradisional Candi Kuning yang menyediakan buah segar dan sayur sayuran yang masih segar. Di Bedugul anda bisa menikmati buah Strawbery yang masih segar dan bisa langsung memetik dari pohonnya. Di sini terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, mulai dari yang indah-indah seperti bunga rose sampe yanghoror and berduri-duri juga ada. Danau juga menarik. Selain airnya segar,

kita bisa sewa kendaraan air yang bisa dibawa sendiri atau sekalian dibooking sama sopirnya. Kendaraan airnya sendiri beragam. Ada perahu dayung, perahu mesin sampai motor boat. Pasar Candikuning adalah tempat yang cocok untuk belanja oleh-oleh terutama buah. Bedugul yang dikenal maniak soal produksi buah. Ada strawberry, jagung, markisa, dan lainya. Sebenernya, hal yang paling asyik di Bedugul itu udaranya yang dingin banget. Trus pemandangannya yang bisa ngeliat hampir seantero Bali. Kalo di jawa, Bedugul ini mungkin mirip-mirip Puncak. 3. Pantai Kuta Bali. Siapa yang tidak tau dengan keindahan pantai kuta walaupun hanya melihat melalui photo dan internet. Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia.Daerah ini merupakan daerah tujuan wisata dari local maupun mancanegara dan karena itu pantai kuta Pantai Kuta para wisatawan dapat menikmati ombak yang menantang untuk para surfer dan keindahan sunset ( matahari terbenam ). menjdai objek wisata andalan Pulau bali sejak tahun 70-an. Di sekitar kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, bar,hotel dan tempat permandian yang terletak di pantai kuta. Selain pantai yang indah dikuta juga terdapat banyak hiburan malam seperti Hard Rock Caf, Kamasutra dan masih banyak lagi. Selain itu diKuta juga terdapat pasar tradisional yang menjual pernak-pernik Bali dengan harga yang terjangkau. Kuta bisa desebut dengan kota internasional dikarenakan tamu yang berkunjung berasal dari berbagai negara dan disetiap jengkal pantai kuta anda akan menemui para wisatawan mancanegara. 4. Pura Uluwatu atau Pura Luhur Uluwatu terletak di ujung barat daya pulau Bali. Pura ini didirikan di atas batu karang terjal, tinggi dan menjorok ke laut. Pura Uluwatu dipercaya oleh

umat Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin atau disebut dengan Pura Sad Kahyangan.Pura ini juga dikenal dengan keindahan sunset-nya.Pura Uluwatu didirikan pertama kali oleh Empu Kuturan pada abad XI sebagai tempat untuk menurunkan ajaran Desa adat dengan segala aturanaturannya dan selanjutnya pura ini dipakai untuk memuja oleh seorang pendeta suci bernama Dang Hyang Nirartha yang mengakhiri perjalanan sucinya di tempat ini dengan apa yang dinamakan Ngeluhur atau Moksa. Di Pura ini dipertunjukan tari Kecak pada sore hari dengan latar belakang sunset yang indah.

5.

Nusa Dua merupakan salah satu kawasan pariwisata di Bali yang terletak di Kabupaten

Badung. Kawasan yang merupakan kawasan percontohan yang menjadi kebanggaan Bali dan Indonesia ini mulai dibangun sejak tahun 1974. Pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada BTDC. Jarak kawasan Nusa Dua dari kota Denpasar adalah sejauh 30 km (melalui jalan kawasan Kuta ke selatan), dan jarak dari lapangan udara adalah 12 km. Kawasan ini memiliki fasilitas kepariwisataan paling lengkap di Bali, bahkan di Indonesia, seperti akomodasi, fasilitas olahraga, dan pusat pertokoan. Sampai sekarang di kawasan ini telah dibangun sembilan hotel berbintang. Kawasan ini juga memiliki pantai yang indah dan baik untuk digunakan berekreasi dan berolahraga. 6. Pantai Sanur terletak di sebalah timur kota Denpasar dan sudah terkenal sejak dahulu

kala, yaitu ketika perang PuputanBadung, pada tahun 1906. Dikalangan pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di sana sejak tahun 1937. Daya tarik Pantai Sanur adalah sebelah utaranya yang melingkar seperti setengah lingkaran dan bagian selatannya berbelok dari timur ke barat, serta ombaknya tak begitu besar. Fasilitas yang ada di Pantai Sanur, antara lain hotel bertaraf internasional, seperti Hotal Grand Bali Beach, Hotel Bali Hyatt, Hotel Sanur Beach, dan Hotel Natour Sindu Beach. Di samping itu, masih banyak lagi hotel di sepanjang timur dan tenggara Pantai Sanur. Kios barang kesenian dan art shop juga banyak di sana. Rumah makan dan Resturan yang menyediakan berbagai hidangan baik khas daerah maupun international terdapat disepanjang kawasan Sanur juga tersedia fasilitas rekreasi air seperti diving, snorkling, canoeing, surfing, jet ski, parasailing dan lain-lain. Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan sepanjang pantai . Bagi yang menyenangi olah raga jogging telah tersedia jalan setapak sepanjang kurang lebih 6 km disepanjang pantai Mertasari sampai Padanggalak. 7. Sangeh terletak 20 km di sebelah utara Denpasar, diseberang jalan menuju Pelaga. Daya tarik dari objek wisata ini adalah pura yang terletak di tengah pohon pala yang disebut dengan Pura Bukit Sari. Hutan pohon pala merupakan areal suci pura yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Adat Sangeh. Di tengah hutan lebat yang hijau terdapat kurang lebih 500 ekor kera jinak yang sering mempesona para wisatawan.

8.

Pasar Seni Sukawati sebagai kawasan kunjungan wisatawan dengan sasaran barang

kerajinan seni Bali. Dampaknya, banyak pula terpasang reklame untuk menarik minat pembeli di seputar Pasar Seni Sukawati dan Pasar Seni Guwang. Banyaknya reklame itu membuat kawasan tersebut menjadi kumuh. Salah satunya ada di kawasan Banjar Tebuana, Sukawati, Gianyar. Sebuah reklame yang terpasang di pinggir jalan sangat tak bersahabat dengan ikon Gianyar sebagai daerah seni. Rabu (3/6) kemarin, menurut warga setempat, kondisi reklame yang dipasang ukuran besar sekitar 4 x 5 meter tersebut terbuka setengah dan sudah terjadi sejak minggu lalu. Reklame yang dipasang di tempat yang sangat strategis dan terlihat sekali di pinggir jalan ini membuat kesan kumuh dan semrawut. Salah satu warga Sukawati menyampaikan, sangat menyayangkan

pemasangan reklame tersebut tanpa pengawasan dan pihak terkait. Terlebih lagi pemasangan yang dilakukan oleh pihak investor ini tanpa disertai pemeliharaan. Kondisi reklame yang sudah lusuh, serta rusak ini sama sekali tidak mendapatkan perhatian. Hal ini tentunya sangat ironis. Di tengah Gianyar sebagai barometer kota seni dan budaya yang menjadi tujuan wisatawan terdapat sejumlah reklame dengan kondisi yang lusuh dan rusak terpampang di hadapan mata. Keluh warga sekitar yang selama mi memperhatikan masalah sosial. Hasil pengamatannya, di beberapa tempat obyek wisata selain Sukawati juga terdapat sejumlah kasus yang serupa. Bukan saja reklame jenis spanduk, plastik serta baliho. Beberapa reklame permanen yang berukuran raksasa, dalam hal ini juga agar disikapi segera oleh Pemkab Gianyar. Mengingat, konteks reklame yang dipasang lebih banyak tidak memasukkan unsur seni dan budaya Gianyar. Meski sebagai tempat promosi, semestinya materi dalam reklame tersebut juga disisipkan pesan seni dan budaya yang menjadi jati diri Gianyar. 9. Kintamani adalah kawasan wisata yang paling favorit di desa Penelokan kecamatan Kintamani, Bangli. Desa ini memiliki udara pegunungan yang sejuk, terletak di tepi Gunung Batur adalah tempat yang paling indah untuk melihat pemandangan Gunung Batur dan danaunya. Jarak yang ditempuh ke kawasan ini kira-kira 2 jam perjalanan dari Denpasar atau Karangasem ataupun Lovin. 10. Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang artinya "burung Garuda Kendaraan Dewa Wisnu". Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, dan berjarak 25 km dari Denpasar / 15 km dari Bandara, Garuda Wisnu Kencana Cultural

Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. 11. Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. .

Latar Belakang Masalah Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. A. Kesenian di Bali Musik tradisional Bali

Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.

Gamelan Jegog

Genggong Silat Bali Tarian Tardisional Bali

Tari Topeng

Gambuh Tari Legong Arja Joged Bumbung Drama Gong Barong Tari Pendet Tari Kecak Calon Arang

B. Tempat Wisata Bali GWK (Graha Wisnu Kencana ) Tanah Lot Sangeh Pentas Seni Tari Barong Pantai Sanur Pantai Kuta Monumen Perjuangan Rakyat Bali

C. Makanan di Bali Makanan utama


Ayam betutu Babi guling Bandot Be Kokak Mekuah Be Pasih mesambel matah Bebek betutu Berengkes Grangasem

Jejeruk Jukut Urab Komoh Lawar Nasi Bubuh Nasi Tepeng Penyon Sate Kablet

Sate Lilit Sate pentul Sate penyu Sate Tusuk Timbungan Tum Urutan Tabanan

Jajanan

Bubuh Sagu Bubuh Sumsum Bubuh Tuak Jaja Batun Duren Jaja Begina Jaja Bendu Jaja Bikang Jaja Engol

Jaja Godoh Jaja Jongkok Jaja Ketimus Jaja Klepon Jaja Lak-Lak Jaja Sumping Jaja Tain Buati Jaja Uli misi Tape

Jaja Wajik Kacang Rahayu Rujak Bulung Rujak Kuah Pindang Rujak Manis Rujak Tibah Salak Bali

Tujuan Penulisan Setiap orang yang melakukan pekerjaan pasti memiliki maksud dan tujuan. Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini yang hendak dicapai, antara lain: 1.Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai Garuda Wisnu Kencana. 2.Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai letak Garuda Wisnu Kencana. 3.Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah Garuda Wisnu Kencana. 4.Penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang keunikan Garuda Wisnu Kencana dibandingkan dengan tempat wisata yang lain. 5.Penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang bangunan di sekitar Garuda Wisnu Kencana. 6.Penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang fungsi Garuda Wisnu Kencana.

MANFAAT PENULISAN

-Sebagai tambahan materi diluar sekolah.

-Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widaya wisata

-Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca siswa agar pengetahuannya lebih luas

1.2

Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis ini terbagi menjadi tiga bab. Pada ketiga

bab ini terdapat beberapa informasi mengenai Garuda Wisnu Kencana di Pulau Bali yang merupakan isi karya tulis ini. Sebelum memasuki isi Karya Tulis ini, didahului oleh halamn persembahan, kata pengantar, dan isi. Adapun sistematika dari Karya Tulis ini sebagai berikut : BAB I Pendahuluan yang berisi tentang : 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 BAB II Latar Belakang Masalah Ruang Lingkup Tujuan Penulisan Metodologi penelitian Sistematika

Pembahasan yang berisi tentang :

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5

Sejarah Garuda Wisnu Kencana Lokasi Garuda Wisnu Kencana Penggagas Garuda Wisnu Kencana Bagian-bagian dari Garuda Wisnu Kencana Fasilitas-fasilitas lain yang tersedia di Garuda Wisnu Kencana

BAB III Penutup yang berisi tentang : 3.1 3.2 Kesimpulan Saran

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH
Sejarah Garuda Wisnu Kencana
Pada awal mulanya berawal dari Begawan yang mempunyai dua istri. Istri pertama bernama Dewi Kaldu dan Istri kedua bernama Dewi Winata. Dari kedua istri tersebut tidak mempunyai anak, tetapi kedua istri Begawan tersebut di anugrahi dua bilah telur. Kemudian Dewi Winata memilih telur pertama, telur tersebut berisi dua anak. Lalu Dewi Kaldu memilih telur kedua, telur tersebut berisi seratus anak. Setelah beberapa hari kemudian, telur milik dewi kaldu menetas berupa ular. Dan Dewi Winata pun merasa iri karena telur miliki Dewi Winata belum menetas. Sehingga Dewi Winata memecahakan salah satu telurnya dengan paksa dan telur tersebut menetas berupa burung. Burung tersebut diberi nama burung Jatayung, Kerena belum saatnya menetas atau dalam istilahnya premature burung Jatayung hanya hidup dua puluh dua hari dan akhirnya meninggal. Dewi Winata merasa sedih lalu akhirnya telur yang satunya di tetaskan pada waktunya. Kemudian telur itu menetas berupa burung. Burung tersebut di beri nama burung Garuda. Dewi Winata dan Dewi Kaldu membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang kalah harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dan pada akhirnya Dewi Winata kalah dan harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dewi Winata merasa diperbudak dengan Dewi Kaldu. Dan untuk membebaskan Dewi Winata, putra Dewi Winata yang bernama Garuda harus mengambil air suci Dewa Wisnu, dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa Wisnu. Kemudian Garuda menyetujuinya. Dan akhirnya Dewi Winata terbebas dari ancaman Dewi Kaldu. Tetapi sayangnya, putranya harus menjadi Wahana Dewa Wisnu. Untuk mengenang pengorbanan Garuda kepada Ibunya, tempat tersebut diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi obyek wisata terkenal di Pulau Bali.

Lokasi Garuda Wisnu Kencana

Garuda Wisnu Kencana terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kabupaten Badung adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali. Daerah ini juga meliputi Kuta dan Nusa Dua adalah sebuah obyek wisata yang terkenal. Ibukotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar. Namun pada tahun 1999 terjadi kerusuhan besar dimana Kantor Bupati Badung di Denpasar dibakar sampai rata dengan tanah. Kabupaten Badung saat ini dipimpin oleh seorang Bupati yang saat ini dijabat oleh Anak Agung Gde Agung yang berasal daerah Mengwi, dan sebagai Wakil Bupati yaitu I Ketut Sudikerta. Badung mempunyai 6 Kecamatan : Kecamatan Petang Kecamatan Mengwi Kecamatan Abiansal Kecanatan Kuta Kecamatan Kuta Utara Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara,

Kabupaten Tabanan di barat, dan Kabupaten bangle, Gianyar serta kota Denpasar di sebelah timur. Garuda Wisnu Kencana dapat ditempuh dengan waktu Denpasar. Lokasi Garuda Wisnu Kencana berada di sekitar 30 menit dari

kiri jalan kearah utara Uluwatu

sekitar 300 meter setelah Kampus Politeknik Negeri Bali yang berdiri di atas bukit setinggi 146 meter dan 283 meter di atas permukaan Samudera Hindia. Lokasi garuda Wisnu Kencana mudah untuk dicari karena pintu masuk dari Garuda Wisnu Kencana

persis dipinggir jalan raya. Dari jalan raya itulah kita dapat langsung masuk ke areal wisata Garuda Wisnu Kencana.Disekeliling tempat wisata ini banyak ditemukan pohon palem. Oleh karena itu, tempat wisata ini terasa nyaman dan teduh meskipun berada di bukit kapur.

Penggagas Garuda Wisnu Kencana

Nyoman Nuarta dilahirkan di Tabanan, Bali, 14 November 1951. dari sembilan bersaudara,

Ia putra keenam

anak dari pasangan Wirjamidjana dengan Semuda. Nuarta

melanjutkan studinya setelah tamat SMA ke jurusan Seni Rupa ITB tahun 1972. Awalnya ia memilih seni lukis, namun ketika perkuliahannya sudah berjalan dua tahun, Nuarta pindah ke jurusan seni patung.Ya merasa berbakat dan kemampuan saya akan berkembang diseni patung katanya. Rupanya pilihannya tidak keliru, ketika masih mahasiswa pada tahun 1979, Ia memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia inilah yang telah meng-antarkannya ke jenjang ketenaran, sehingga saat ini Nuarta yang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB 1979 itu telah menghasilkan seratus lebih patung, semua karyanya mencerminkan seni patung modern bergaya naturalistic dan materi yang digunakan umunya dari tembaga dan kuningan. Walaupun sulit dibentuk, namun berkat tangan terampil, ketajaman logika dan kepekaan rasa seni Nuarta, kedua bahan yang kaku itu dapat dibentuk menjadi karya-karya halus dan indah. Bakat seninya secara alami telah diturunkan kedua putrinya. Yang sulung bernama Tania yang menekuni jurusan seni rupa disebuah perguruan tinggi di Melbourne, Australia dan adiknya Tasya, seringkali menemani Nuarta di studionya. Sebagai seorang pematung Nuarta telah membangun Taman Patung, yang sekarang hampir selesai. Ia membangun taman itu dikawasan Sarijadi, Bandung yang udaranya sejuk dan asri. Puluhan patung dalam berbagai bentuk dan ukuran bertebaran diareal seluas tiga hektar dan diperkirakan taman itu rampung setahun lagi. Disana dibangun gedung empat lantai yang akan digunakan

untuk pameran dan ruang pertemu- an dengan gaya artistic. Nuarta memiliki bakat seni yang andal, ia mampu mengubah seni patung dari karya individual menjadi kerja kolosal. Pada prinsipnya dalam menggeluti dunia seni, yang penting kerja keras. Syukur kalau dukungan keluarga cukup besar dalam menjalankan prinsip itu, sehingga tak ada beban moral bahwa menjadi seniman masa depannya akan suram. Dalam seni patung Nuarta tak pernah mempersoalkan aliran. Karena ia mengenal beberapa gaya dan ia percaya perubahan itu dalah kelebihan manusia dari makhluk lain. Kelebihan itu adalah suatu kreativitas. Picasso sendiri sering melakukan perubahan-perubahan, tetapi benang merah- nya tetap ada.

Salah satu gagasan Nyoman Nuarta yang sempat mengundang kontroversi adalah pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Tujuan pembangunan patung itu

menurut Nuarta untuk membantu para seniman tua yang sudah pensiun dan beberpa kelompok kesenian yang bangkrut karena kekurangan dana. Melihat perkembangan seni patung di Indo- nesia Nyoman Nuarta sebagai ahli patung modern sangat prihatin karena patung saat ini belum memiliki tempat yang layak dihati masyarakat. Padahal patung dapat digunakan untuk mempercantik lingkungan.

Bagian-Bagian Garuda Wisnu Kencana


1. Street Theatre Street theatre adalah salah satu titik penting dari wisata Garuda Wisnu Kencana yang menyerupai bulevar seluas 15 x 100 meter dengan kapasitas sekitar 800 orang. Di salah satu ujung area ini terdapat sebuah panggung sederhana berlatar belakang replika patung Garuda Wisnu Kencana. Street theatre biasanya digunakan untuk aktifitas dan kreatifitas para seniman pemula. Maka tidak jarang ada beberapa pemuda sedang main musik atau bermain teater ditempat ini. Tidak hanya itu, fasilitas Street Theatre juga kadang - kadang digunakan untuk kegiatan lain tidak harus seni atau budaya. Di Street Theatre terdapat beberapa pohon ketapang yang tidak terlalu besar dan tersedia bangku panjang untuk duduk para turis. minuman kecil. 2. Lotus Ponds Lotus ponds adalah bagian kedua yang biasanya dikunjungi para wisatawan. Tempat ini merupkan arena dengan luas sekitar 40 X 100 meter2 yang dapat Apalagi di tempat ini juga ada penjual makanan dan

menampung sekitar 7000 orang. Areal yang luas ini berundak sekitar tiga undakan. Lotus Ponds dikelilingi pilar-pilar bukit seperti bukit yang terdapat didepan Street Theatre. Oleh karena itu pengunjung merasa berada disebuah lembah.

Lotus Ponds terpisah oleh kafe dan juga toko souvenir serta terdapat beberapa tebing yang sengaja dibiarkan berdiri tegak. Uniknya tebing setinggi sekitar 10 meter itu sekaligus sebagai dinding penghalang dan tebing tersebut menimbulkan eksotisme sendiri bagi para pengunjung. Lotus Ponds sebagai tempat yang eksotis yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam menggelar even kolosal dan even lain yang spektakuler, seperti even-even musik bertaraf internasional. Beberapa diantaranya adalah Bali memorial Concert yang diadakan untuk mengenang para korban Bom Bali atau Bali for The World dalam rangka memulihkan kesan aman kepada Bali. Sejumlah pemusik local, nasional, maupun internasional pernah main ditempat ini. Tiap akhir tahun pun di tempat ini selalu dilaksanakan pergelaran musik melepas tahun dan menyambut tahun baru hingga pagi. Di belakang pentas yang biasanya di gunakan even musik kita bisa melihat patung Garuda yang masih dalam proses pengerjaan. Untuk ke tempat ini kita harus menaiki tangga dan tiba di lapangan rumput. Disitulah patung kepala Garuda yang terbuat dari tembaga itu

berdiri kearah barat, seperti mengucapkan selamat datang kepada pengunjung. 3. Taman Kura-kura Taman kura-kura merupakan bagian ketiga dari objek wisata Garuda Wisnu Kencana. Untuk menuju ke tempat ini pengunjung harus melewati Street Theatre lalu menaiki undakan. Setelah undakan pengunjung bertemu areal seluas sekitar 200 meter 2. tempat ini berada di bawah undakan sebelum menuju Penataran Wisnu. Di tempat ini terdapat telaga buatan kecil. Tidak sedikit pengunjung yang berhenti dahulu di tempat ini untuk beristirahat. Namun ada juga pengunjung yang mengambil foto bersama Ular Sanca. Di Taman Kura-kura ini memang terdapat penjual jasa untuk berfoto bersama

Ular Sanca. Mereka hampir setiap hari di lokasi tersebut. Tarif per foto jika menggunakan kamera penjual jasa itu biayanya sekitar Rp. 50.000,00. Sedangkan jika menggunakan kamera pengunjung tarif per foto sekitar Rp. 20.000,00. 4. Penataran Wisnu

Untuk sampai ke tempat ini yaitu Penataran Wisnu yang paling tinggi dan ramai dikunjungi turis pengunjung harus menaiki dua undakan lkagi. Setelah menaiki undakan pengunjung akan disambut oleh patung setengah badan Dewa Wisnu. Patung yang berdiri tegak ini tingginya sekitar 22 meter menghadap ke arah utara dimana pengunjung masuk. Patung itu terbuat dari tembaga dan berwarna hijau, sehingga sekilas lebih mirip batu. Daerah Penataran Wisnu ini sekaligus adalah tempat paling sacral dan ada juga bagian di Penataran Wisnu yang bernama Parahyang Somaka Giri untuk sembahyang. Ditempat ini pengunjung tidak di perbolehkan berkata kotor. Di satu sisi lain terdapat sebuah mata air

yang selalu mengalir meski sedang musim kemarau dan berada di tempat yang tinggi seperti daerah Desa Ungasan. Dulunya, masyarakat menganggap air itu memiliki kekuatan magis untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. 5. Bale Bengong Pengunjung biasanya beristirahat diu Bale Bengong untuk melepas lelah setelah mengelilingi Patung Dewa Wisnu. Bale Bengong berada di sebelah barat daya dari arah patung Dewa Wisnu. Bale Bengong itu terbuka ke segala arah dengan enam tiang kayu dan atap alng-alang. Didalamnya ada kul-kul (kentongan khas Bali) dan Replika patung Garuda Wisnu Kencana. Disekeliling Bale Bengong terdapat bunga kamboja dan juga

pohon ketapang. Sehingga pengunjung yang beristirahat ditempat tersebut merasa nyaman dan sangat teduh. Pengunjung dapat duduk di lantai berkeramik putih dan juga tiduran. Ada juga pengunjung yang memanfaatkan tempat ini untuk melihat kearah utara dimana Denpasar, Kuta, Sanur, Jimbaran dan Nusa Dua terlihat jelas. Di kejauhan tampak pula Bandara Internasional Ngurah Rai dengan segala aktifitasnya, seperti pesawat yang landing maupun take off. Bagi turis lokal menjadi hiburan tersendiri. 6. Exhibition Hall Bagian ini berupa bangunan tersendiri dengan bentuk L. Pada salah satu sisi

bangunan terdapat halaman rumput dan tanaman hijau berpagar dinding batu kapur yang terlihat asri. Ruangan pameran yang di setting sekaligus untuk Galeri ini luasnya sekitar 200 meter2 . Tidak jarang pelukis menggunakan tempat ini untuk pameran seni rupa

instalasi maupun seni rupa murni. Didalam Exhibition Hall kata bisa menyaksikan beberapa sket, foto-foto, serta market Kencana berawal dari ide perupa Made Nuarta untuk membuat ikon Bali berupa bangunan. 7. Amphitheatre Tempat ini disediakan untuk aktifitas seniman profesional dengan model pementasan dan kesenian yang mengarah ke tempat ke bentuk teatrikal drama. Tempat ini di lengkapai panggung berbentuk melingkar dengan tempat duduk penonton berkapasitas sekitar 800 orang. Dengan model semakin ke belakang semakin tinggi. Dilengkapi

dengan tata suara dan juga tata cahaya standar yang sangat bisa untuk dikembangkan dalam pementasan, maka tempat ini bisa jadi pilihan aktifitas kesenian. Fasilitas Garuda Wisnu Kencana 1. Tempat Parkir Di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana disediakan tempat parkir untuk para pengunjung yang memarkirkan kendaraan mereka. Dengan adanya tempat parkir ini pengunjung tidak mersa kesulitan untuk memerkirkan kendaran mereka dan pengunjung merasa aman dan nyaman selama berwisata di Garuda Wisnu Kencana. 2. Restoran dan Warung Untuk pengunjung yang ingin menikmati makan eksklusif bias mencoba di Restoran de Memedi. Lokasi restoran ini paling utara sehingga ketika makan pengunjung dapat menyaksikan indahnya panorama Kuta, Denpasar, Sanur, Nusa Dua dan Jimbaran dari tempat ini. Ketika malam datang tempat ini jauh lebih eksotis dengan pemandangan kota dibawahnya yang bermandikan cahaya. Tak heran tempat makan di Garuda Wisnu Kencana sering menjadi tempat jamuan makan malam tamu kehormatan negara seperti Presiden dan juga para Menteri. Tapi jika pengunjung ingin tempat makan yang sederhana di tempat wisata ini juga menyediakan fasilitas warung yaitu warung Nyoman yang terletak di lokasi pintu

masuk sekaligus pintu keluar. Di warung kecil dengan meja sekitar enam buah ini, harganya relative lebih murah. Asyiknya lagi, pengunjung dapat melihat pemandangan ke bawah lebih jelas. Sebab disana ada teropong jarak jauh. Tentu saja tidak gratis. Pengunjung harus membayar sekitar Rp5.000,00 untuk mendapatkan koin yang pengunjung masukkan ke binocular dilewatkan. tersebut. Dan pemandangan dibawah lokasi tersebut sangat sayang untuk

3. Tempat-tempat Peristirahatan Sejenak Pengunjung


Di tempat wisata ini juga disediakan tempat untuk beristirahat para pengunjung sebagai pelepas lelah karena telah mengitari Garuda Wisnu Kencana. Tempat-tempat itu seperti bangku panjang yang diletakkan dibawah pohon-pohon besar yang terdapat disana. Dan tempat itu sangatlah nyaman dan teduh untuk beristirahat pengunjung. Selain itu tersedia juga tempat khusus yang disebut Bale Bengong yang telah dijelaskan penulis diatas.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi langsung ke objek Wisata pulau Bali tepatnya di Garuda Wisnu Kencana, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Keindahan Keindahan alam membuat para wisatawan mancanegara senang memilih bali sebagai tempat pariwisata khususnya Garuda Wisnu Kencana yang memiliki keindahan dan keelokan arsitekturnya. 2. Mata air yang mengalir di sana menambah keindahan serta juga menambah keingintahu an para turis untuk ingin meniliti. 3. Banyak fasilitas yang tersedia disana membuat para wisatawan puas dengan fasilitas yang ada disana. 4. Patung Garuda Wisnu Indonesia. Kencana dapat menjadi symbol atau icon Wisata Bali dan

5. Garuda Wisnu Kencana bukan hanya sebuah tempat yang dijadikan obyek wisata saja, namun dapat juga tempat kunjungan spiritual.

Saran

Setelah mengadakan observasi secara langsung maka penulis mengemukakan saran-saran berhubungan dengan kepariwisataan di.Garuda Wisnu Kencana sebagai berikut : 1. Semoga pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana dapat terselaikan. 2. Semoga Pemerintah mampu menjaga dan terus melestarikan patung Garuda Wisnu Kencana sebagai aset Negara. 3. Pemerintah juga dapat memberi masukan positif terhadap Garuda Wisnu Kencana. 4. Sebagai generasi penerus bangsa diwajibkan untuk terus menjaga dan merawat obyek wisata yang tersedia. 5. Sebagai tempat wisata yang terkenal, sebaiknya tempat wisata tersebut menyediakan pemandu wisata untuk para wisatawan agar para wisatawan lebih jelas dan dapat bertanya mengenai obyek yang mereka kunjungi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Choir, 1984. Kamus Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah Andimardjo Gunawan Wibisono. 1992. Kiat bahasa. Semarang : Media Wiyata. Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka Harimukti Kridalaksana.1992. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia. Tim Redaksi. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. www.google.com www.baligwk.com www.Balegong.net www.Bali.co.id www.Google.co.id www.GarudaWisnuKencana.com www.vibizlife.com www.wikipedia.org www.negarakuindonesia.com

Keterangan : Peta Negara Republik Indonesia

Keterangan : Peta Pulau Bali

Keterangan : Peta Pariwisata Pulau Bali

Keterangan : Logo Garuda Wisnu Kencana

Keterangan : Patung Garuda Wisnu Kencana

Keterangan : Patung Dewa Wisnu

Keterangan : Patung Garuda

Keterangan : Kepala Dewa Wisnu

Keterangan : Tangan Dewa Wisnu

Keterangan : Miniatur Garuda Wisnu Kencana

Keterangan : Miniatur Lokasi Garuda Wisnu Kencana

Keterangan : Batu - Batu Kapur di GWK

You might also like