You are on page 1of 2

INTISARI Tekanan darah manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah konsumsi kopi.

Hal ini dapat terjadi karena kopi mengandung kafein. Kafein memiliki erek antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin. Reseptor adenosin merupakan neuromodulator yang mempengaruhi sejumlah fungsi pada susunan saraf pusat yang berdampak pada vasokontriksi dan meningkatkan total resistensi perifer. Hal ini akan menyebabkan kenaikan tekanan darah. Tetapi konsumsi kopi secara berlebihan dapat menurunkan tekanan darah. Hal ini terjadi karena selain mengandung kafein, kopi juga mengandung polifenol dan kalium. Kedua komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah. Tubuh manusia memounyai regulasi hormonal yang dapat mentoleransi paparan kafein secara terus menerus. Sehingga tidak terjadi kenaikan tekanan darah. DASAR TEORI Tekanan darah manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pola hidup, asupan makanan, usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Selain itu konsumsi kopi juga dapat mempengaruhi tekanan darah manusia. Hal ini disebabkan karena kopi mengandung polifenol, kalium, dan kafein. Polifenol dan kalium bersifat menurunkan tekanan darah. Polifenol mencegah terjadinya atherogenesis dan memperbaiki fungsi vaskuler. Kalium menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin sehingga meningkatkan eksresi natrium dan air. Hal ini menyebabkan penurunan volume plasma, curah jantung, dan tekanan perifer sehingga tekanan darah akan turun. Sedangkan kafein bersifat menaikkan tekanan darah. Hal ini disebabkan karena kafein memiliki efek antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin. Adenosin merupakan neuromodulator yang mempengaruhi sejumlah fungsi pada susunan saraf pusat yang berdampak pada vasokontriksi dan meningkatkan total resistensi perifer. Kopi mengandung kafein yang meningkatkan debar jantung dan naiknya tekanan darah. Pemberian kafein 150 mg atau 2-3 cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah 5-15 mmHg dalam waktu 15 menit. Peningkatan tekanan darah ini bertahan sampai 2 jam, diduga kafein mempunyai efek langsung pada medula adrenal untuk mengeluarkan epinefrin. Konsumsi kopi menyebabkan curah jantung meningkat dan terjadi peningkatan sistole yang lebih besar dari

tekanan diastole. Hal ini terlihat pada orang yang bukan peminum kopi atau peminum kopi yang menghentikannya paling sedikit 12 jam sebelumnya (Sianturi, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Martiani dan Rosa Lelyana yang dilakukan pada subyek pria berusia 55-65, subyek yang mengkonsumsi kopi sebanyak 1-2 cangkir per hari memiliki tingkat risiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi dari subyek yang tidak biasa mengkonsumsi kopi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Michael J. Klag dkk yang menunjukkan bahwa risiko hipertensi konsumsi kopi 1-2 cangkir per hari lebih tinggi daripada tidak mengkonsumsi kopi sama sekali. Kandungan terbesar kopi adalah kafein yang memiliki efek terhadap tekanan darah secara akut, terutama pada penderita hipertensi. Peningkatan tekanan darah ini terjadi melalui mekanisme biologis antara kafein dengan reseptor adenosin, mengaktifasi sistem saraf simpatik dengan meningkatkan konsentrasi cathecolamines dalam plasma, dan menstimulasi kelenjar adrenalin serta meningkatkan produksi kortisol. Hal ini berdampak pada vasokontriksi dan meningkatkan total resistensi perifer, yang akan menyebabkan tekanan darah naik. Kandungan kafein dalam setiap jenis kopi berbeda-beda. Sebagian besar kopi yang diperdagangkan di Indonesia merupakan kopi robusta yang mengandung kafein (2-3%) lebih tinggi daripada kopi arabika (1-1,3%). Kandungan kafein tiap cangkir kopi adalah 60,4-80,1 mg. Hasil penelitian berikutnya dengan frekuensi konsumsi kopi lebih dari 3 cangkir per hari menunjukkan tidak ada nya peningkatan tekanan darah. Tubuh terlihat dapat mentoleransi efek kafein pada kopi. Tubuh manusia memiliki regulasi hormon kompleks yang bertugas menjaga tekanan darah yang dapat menyebabkan toleransi tubuh terhadap paparan kafein pada kopi secara humoral dan hemodinamik, ketika paparan kafein itu terjadi secara terus menerus. Selain itu, kopi juga memiliki komponen yang dapat menurunkan tekanan darah, yaitu polifenol dan kalium. Polifenol menghambat terjadinya atherogenesis dan memperbaiki fungsi vaskuler. Kalium menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air. Hal tersebut menyebabkan penurunan volume plasma, curah jantung, dan tekanan perifer sehingga tekanan darah akan turun. Polifenol dan kalium ini dapat menyeimbangkan efek kafein.

You might also like