You are on page 1of 33

LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG

Pada PT. DUTAPALMA NUSANTARA Perkebunan Sei. Koko Kec. Benai, kab. Kuantan singingi Provinsi Riau

Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. DELFI SATRIA BUDI ANDRI KUSNADI HELMI INDRA MIKO DENDI ZULHERI ERNAWATI YUMIATI ARINI UMIYANA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN UNGGULAN SWARNADWIPA TELUK KUANTAN 2012

LAPORAN KEGIATAN MAGANG


Pada PT. DUTAPALMA NUSANTARA Perkebunan Sei. Koko Kec. Benai, kab. Kuantan singingi Provinsi Riau

Oleh :
Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim : DELFI SATRIA BUDI : 0910119301078 : ANDRI KUSNADI : 0910119301088 : HELMI : 0910119301090 :INDRA MIKO : 0910119301078 :DENDI ZULHERI : 0910119301032 :ERNA WATI : 0910119301084 :YUMIATI : 0910119301085 : ARINI : 0910119301080 : UMIYANA : 0910119301072

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Untuk memperoleh lulusan mata kuliyah wajib magang mahasiswa Pada program studi Agroteknologi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN UNGGULAN SWARNADWIPA TELUK KUANTAN 2012

LAPORAN KEGIATAN MAGANG Pada PT. DUTAPALMA NUSANTARA Perkebunan sei kuko Kec. benai, Kab. Kuantan Singingi Propinsi Riau

Oleh :

Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim Nama Nim

: DELFI SATRIA BUDI : 0910119301078 : ANDRI KUSNADI : 0910119301088 : HELMI : 0910119301090 :INDRA MIKO : 0910119301078 :DENDI ZULHERI : 0910119301032 :ERNA WATI : 0910119301084 :YUMIATI : 0910119301085 : ARINI : 0910119301080 : UMIYANA : 0910119301072

Menyetujui :

Dosen Pembimbing

Pimpinan Perusahaan

KHAIRIL, SP, MP

MUSLIMIN. SP

Mengetahui Ketua Program Studi Agroteknologi

Rover, SP.,MP

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, dengna rahmat dan karunianya sehingga penulisan laporan kegiatan magang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadipa (STIP-US) dapat diselesaikan. Dengan ini penulis menunjukan kemampuan berfikir secara ilmiah dan keterampilan menulis karya ilmiah. Laporan magang mahasiswa merupakan karya ilmiah yang wajib di kerjakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadwipa. Laporan magang mahasiswa menjadi bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk memperoleh kelulusan mata kuliah magang. Penulisan laporan magang ini dimaksudkan agar mahasiswa dalam membuat laporan kegiatan magang memiliki keseragaman penulisan. Sebagai sebuah tuntunan laporan, tentu saja laporan ini hanyan mencakup penulisan- penulisan yang umum. penulis bagian dari kelompok magang menyadari suatu karya dibidang apa pun tidak terlepas dari kekurangan, maka di himbau kepada pembaca untuk memberikan saran demi kesempurnaan. Dengan jiwa moral dan keilmuan, laporan ini akan terus disempurnakan sehingga dapat menampung aspirasi bersama. Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada semua Asisten dan Mandor yang telah membantu, memotifasi, dan mengilhami penulisan laporan magang ini.

Teluk Kuantan, 10, november 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelap sawit (elaes guanesis jack) bukan tanaman asli indonesia, namun kenyataannya mampu tumbuh dan berkembang baik di indonesia. Hingga saat ini kelapa sawit telah di kembangkan dalam bentuk perkebunan dan telah diolah menjadi berbagai bentuk olahan yg handal dimana peluang pasarnya di dalam negeri besar dan pasaran ekspornya senantiasa terbuka. Komoditas kelapa sawit, baik berupa bahan mentah maupun hasil olahannya, menduduki peringakt ke tiga penyumbang devisa non migas terbesar bagi negara setelah karet dan kopi. Kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat di andalkan, karena minyak yang dihasilkan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman lain.keunggulan tersebut diantaranya memiliki kadar kolestrol rendah, bahkan tanpa kolestrol. Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya di dalam negeri. Karen itu, berbagai negara tropis yang masih memiliki lahan yang cukup luas, indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit, baik melalui penanaman modal asing maupun skala perkebunan rakyat.

B. Tujuan 1. Sebagai salah satu mata kulia pokok yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu pertanian Unggulan Swarnadwipa Teluk Kuantan 2. Untuk menjalin silaturahmi antara pihak kakmpus dengan perusahaan dengan PT. DUTAPALMA NUSANTARA perkebunan sei. KUKO 3. Menambah pengalaman bagi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan magang di PT. DUTAPALMA NUSANTARA perkebunan sei. KUKO

C. Metode Metode yang digunakan didalam kegiatan magang yaitu dengan dua tahap, seperti teori dan diiringi dengan praktek langsung dilapangan, dalam pelaksanaan kegiatan diberikan bimbingan oleh asisten/mandor yang sesuai dengan bidang masing-masing, dan selanjutnya dengan metode pelaporan yang telah ditentukan oleh pihak kampus sebagai mana yang telah di jelaskan sebelumnya di sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadwipa (STIP-US) Teluk Kuantan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBIBITAN

Pembibitan merupakan kegiatan awal dilapangan yang bertujuan untuk mempersiapkan bibit siap ditanam agar bibit yang ditanam tersebut memenuhi syarat,baik umur maupun ukurannya.

1. Lokasi pembibitan Lokasi pembibitan harus memenuhi beberapa persyaratan agar pelaksanaan pembibitan dapat berjalan dengan baik dan aman. Syarat-syarat lokasi pembibitan yang perlu di perhatikan adalah berikut. a. Lokasi pembibitan sebaiknya datar dan rata, bila tidak datar sebaiknya di buat teras. b. Lokasi pembibitan dekat dngan air dan selalu tersedia air untuk keperluan penyiraman. c. Lokasi pembiibitan sebaik mungkin di tengah areal yang akan di tanami. d. Lokasi pembibitan harus bebas dari hama dan penyakit e. Lokasi pembibitan mudah di kunjungi dan diawasi serta tersedia bangunan bagi pekerj yang melakukan pemeliharaan dan pengawasan f. Drainase harus baik supaya apabila hujan air tidak tergenang 2 sistem pembibitan Pembibitan kelapa sawit dilaksanakan dalam dua tahap. a. Pebibitan awal ( pre-nursery) Tahap_tahap yang dilakukan pembibitan awal adalah sebagai berikut: Mempersiapkan bedenganpada areal yang telah diolah dengan ukuran lebar 1,6 m,panjang 20 m,dan tinggi 0,2 m, jarak antar tanaman 0,80 m yang berfungsi sebagai parit drainase sekaligus sebagai jalan untuk kegiatan di areal pembibitan.

Siapkan polybag ukuran 15 cm x 23 cm dan tebal. Isi polybag dengan tanah atas(top soil) yang telah disaring sampai hampir penuh. Sebelum bibit kecambah ditanam,polybag disiram dengan air agar tidak terbentuk rongga didalamnya. Bibit kecambah ditanam ditengah-tengah polybag sedalam 2-3 cm.pastikan arah plamulake atas dan arah calon akar ke bawa. Biasanya,setelah 7-10 hari plumula sudah muncul.

Siram bibit dalam polybagsecara teratur dua kali sehari yaitu pagi dan sore hhari. Untuk memperoleh bibit yang tumbuh subur,bibit perlu dipupuk dengan larutan urea 0,20 % dengan cara disemprotkan sekali seminggu. Untuk menghindari gangguan hama dan penyakit bibit dapat disemprot dengan pestisida seperti ditane m-45,zinet dan ditaburkan serbuk HCH Setelah berumur 2,5-3 bulan bibit yang tumbuh normal biasanya sudah berdaun 3-4 helai bibit ini siapkan dipindahkan ke pembibitan utama (main nursery)

2. Pembibitan Utama ( main nursery) Pembibitan utama memerlukan pembibitan yang luas karena bibit yang ditanam dengan jarak tanam yang lebih lebar.dilokasi pembibitan ini harus tersedia sumber air yang mencukupi kebutuhan dan instalasi penyiraman (springkler irigation).areal pembibitan harus bebas dari gulma, dan terhindar dari ganguan hewan liar ataupun hewan peliharaan. Proses pembibitan utama: a. Siapakn polybag berukuran 45 cm x 50 cm kemudian polybag diisi tanah yang halus dan tidak mengandung kerikil atau bahan kasar lainnya b. Setiap polybag diatur jaraknya dalam sistem segitiga sama sisi dg jarak 90 x 90 x 90 cm c. Jarak tanam bibit di persemaian menentukan kapasitas lahan pembibitan atau jumlah bibit yang tersedia untuk kebutuhan bibit

dilapangan.jika jarak tanam bibit 90x90x90cm,maka satu hektar pembibitan uatama mampu mencukupi lahan seluas 68,33 hektar. Cara menanam bibit pada polybag dipembibitan utama adalah sbb: a. buat lubang ditengah polybag besar dengan ukuran 10 x 12cm b. buang polybag dari pembibitan pendahuluan secara hati-hati,kemudian bibit tersebut ditanam pada lubang yang tersedia. Pangkal bibit berada 1,5-2 cm dibawah permukaan tanah polybag. Tanah di sekitar bibit ditekan agak sedikit kuat agar bibit dapat berdiri kokoh dan kuat. c. Bibit yang telah ditanam di polybag disiram agar kelembaban media tanam cukup. d. Bilah tersedia serasah (mulch,mulsa).permukaan polybag dapat diberi serasah untuk mengurangi penguapan, menstabilkan suhu tanah, dan mengurangi hilangnya butir-butir tanah karena penyiraman. Pemeliharaan bibit di pembibitan utama terdiri dari atas: a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari,penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan springkler irrigation. b. Penyiangan gulma yang tumbuh pada polybag dan sekitar polybag. c. Pemeliharan jalan dan parit untuk menjaga keadaan lokasi agar tetap baik. d. Pengawasan dan seleksi terhadap keadaan perrtumbuhan bibit dan perkembangan gangguan hama dan penyakit. e. Pemupukan tanaman untuk diperoleh bibit yang sehat, tumbbuh cepat dan subur. Pupk yang diberikan adalah urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk. f. Pengendalaian hama dan penyakit di pembibitan : HAMA -Ulat daun Menyerang daun yang masih muda -belalang Memakan daun kelapa sawit mulai dari tepi daun

PENYAKIT o Bercak daun Penyebab bercak daun adalah jamur antraknosa. Ciri penyerangan yaitu timbulnya bercak daun pada bagian daun. Pengendaliannya mengguankan fungisida seperti dithane agronil.dengan cara penyemprotan dilakukan 1x dalam 1 minggu dengan dosis 25cc/kap,denan cara amputasi sebelum bibit dipindahkan kelapangan harus dilakukan. o seleksi bibit o toping

B. PERAWATAN PEMUPUKAN 1. Jenis-jenis pupuk : Urea (46% N),ZA(21%N) Peranan : -Untuk menghijaukan daun (banyak mengadung klorofil) -mempercpat pertumbuhan vegetatif (tinggi,batang,tunas) -menambah kandungan protein dari hasil tanaman Gejala : Daun pada pelepah yang di sebelah bawah memucat secara menyeluruh Mop ( 60-62% K) Peranan: Gejala: Daun menguning pada bagian bidang diantara tulang daun, selanjutnya menguning dan mengering sampai pada ujung daun Borate (11% B) Peranan: Gejala: Anakan daun memendek Daun tidak membuka Ujung daun rapuh dan membentuk seperti mata pancing Metabolisme karbohidrat Pembelahan sel Pertumbuhan dan perkembangan serbuk sari Meeningkatkan turgor tanaman sehimgga tanaman jagur/kuat Membantu mempertahankan kadar air dalam tanaman Meningkatkan kualitas hasil tanaman Mengurangi serangan hama dan penyakit

Rock Phosphate (P) Peranan:

Memacu pertumbuhan akar Mempercepat pertumbuhan tanaman pada titik tumbuh Mempercepat pertumbuhan bunga Menambah daya tahan H dan P

TSP = 44 48% RP = 25 38% SP36 = 36% Magnesium (Mg) Peranan: Gejala: Bercak ungu pada daun Tanaman kerdil dan menyempit walaupun masih cukup hijau Produksi tanaman menurun Penyusunan kloropil dan translokasi P dalam tanaman Bersama hara S dan P meningkatkan kadar air dan meningkatkan kualitas minyak pada tanaman Membantu aktifitas enzim dalam tanaman

Kiserit = 27% Dolomit = 18 22% 2. Proses pemberien pupuk Penguntilan Proses penguntilan dilakukan dg tujuan yaitu untuk mempermudah pekerja melakukan proses penaburan pupuk dilapangan pada umumnya pekerja penabur pupuk dilapangan dilapangan adalah kaum wanita jadi apabila pupuk yng akan di taburkan di lapangan tidak di until maka para pekerja akan suit melakuakan penabuarann di lapangan karena keadaan lapangan yng pencurian.proses penguntils dilakukan di gudang pupuk sehari sebelum pemberian pupuk ke lapangan.jenis pupuk yang di until biasanya yaitu UREA dan MOP. Jenis jenis untilan

o Untilan 10 kg yaitu untuk dosis 1.25 kg/pokok tanaman o Untilan 12 kg yaitu untuk dosis 1.5 kg/pokok tanaman o Untilan 14 kg yaitu untuk dosis 1.75 kg/pokok tanaman o Untilan 16 kg yaitu untuk dosis 1 kg/pokok tanaman Sedangkan pupuk kiesrit, borate tidak dilakukan penguntilan karena 1 karungnya meiliki berat 25 kg yg bisa di bawa oleh dua orang penabur pupuk Untuk mengetahui dosis pupuk yg di butuhkan oleh tanaman yaitu dilihat dari sampel daun yg d ambil di lapangan kemudian di analisa di laboratorium. Cara penaburan pupuk. Setelah dilakukan penguntilan di lapangan maka pupuk tersebut di bawa ke lapangan yg di ankut menggunakan truk kemudian setelah sampai di lapangan pupuk di encer tujuannya agar mempermudah dalam penaburan pengenceran di lakukann menurut angkongan. Cara penaburan pupuk kepokok kelapa sawit yaitu: 1. Menyebar 2. Melingkar 3. Merata Aturan pemupukan yaitu: a. Tepat dosis b. Tepat cara c. Tepat waktu d. Tepat sasaran e. Tepat pelaporan Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian gulma Pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit dilakukan 2 tempat yaitu di piringan dan di gawangan. Ada 3 jenis gulma yg perlu dikendalikan: 1. Lalang di piringan dan di gawangan

Tujuannya yaitu: Pertumbuhan sangat cepat Tidak memberikan kontribusi penyediaan bahan organik Penyerapan unsur hara

2. Rumput-rumputan di piringan Tujuannya yaitu: Pada TBM mengurangi kompetisi unsur hara Mempermudah kontrol pemupukan Mempermudah pengutipan brondolan

3. Rumput pengganggu/anak kayu di gawangan 4. Tujuannya yaitu: Mengurangi kompetisi unsur hara, air, sinar matahari Mempermudah kontrol pekerjaan di gawangan Menekan populasi hama

C. PANEN 1. Panen adalah proses pengambilan buah masak dari pohon sampai ke TPH. a. Kriteria buah yang bisa di panen 24-30% buah sudah memberondol( minimal brondol 5) Warnanya sudah merah mengkilat

b. Alat-alat dan bahan Egrek Angkong Gancu Kampak Karung Ebor

c. Persiapan panen Mempersiapkan TPH Jalan untuk mengangkut buah Pembersihan pasar pikul Pembuatan tangga dan tapak kuda untuk areal berbukit

d. Cara panen dan pengumpulan buah Semua tandan yang matang harus di panen dengan egrek Tandan-tandan yang jatuh di potong dan di tarok digawangan mati Buah di letakan di TPH Janjang buah di potong 2cm dengan berbentuk V Buah di susun di TPH secara berbaris Pelukaan buah di lakukan seminimal mungkin.

e. Pengecekan buah di TPH Saat buah di TPH krani cek melakukan pengecekan hasil pemanen, selanjutnya krani transport mengecek buah yang akan di angkut ke PKS. 2. Pasca panen a. Pengangkutan dan penerimaan TBS Buah yang sudah di panen harus segera di angkut ke PKS agar dapat segera di olah, buah yang tidak segera di olah akan menghasilkan minyak dengan kadar asam lemak bebas (free fatty acid) tinggi, dan berpengaruh terhadap kualitas

minyak, untuk menghindari asam lemak bebas sebaiknya pengolahan di laksanakan paling lambat 8 jam setelah pemanenan. Asam lemak bebas(alb) pada minyak kelapa sawit yang mentah merupakan hasil kegiatan enzim lipase biasanya terjadi pemprosesan buah dilaksanakan. Buah kelapa sawit yang sudah mateng dan masih segar hanya mengandung 0,1% asam asam lemak bebas, tetapi buah yang sudah memar / pecah mengandung asam lemak bebas sampai 50%, bahkan apabila buah di biarkan begitu saja tanpa ada perlakuan khusus dalam waktu 24 jam kandungan asam lemak bebas dapat mencapai 67%. Utuk menghindarkan terbentuk nya asam lemak bebas adalah pengangkutan buah dari kebun ke PKS harus dilakukan secepatnya.

D. PASCA PANEN Tandan buah segar (TBS) diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil minyak dan intinya. Hasil olahan daripabik kelapa sawit merupakan produk setengah jadi yaitu berbentuk minyak mentah atau CPO ( crude palm oil) dan inti kelapa sawit (karnel) setelah itu baru di olah menjadi produk jadi seperti minyak goreng,mentega,dll A. STASIUN UTAMA Stasiun pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit (karnel) umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung.stasiun utama berfungsi sebagai berikut: o Penerimaan buah (fruit reception) o Rebusan (sterilizer) o Pemecahan (degester) dan pengempaan (presser) o Pemurnian (clarifier) o Pemisahan biji dan karnel Sementara stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut: o Pembangkit tenaga (power) o Laboratorium o Pengolahan air (water treatment) o Penimbunan produk (bulking)

1. Stasiun penerimaan buah a. Jembatan timbanngan Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yg masuk ke PKS yaitu pada saat masuk (berat mobil + TBS) dan pada saat keluar (berat mobil kosong). Dari selisih berat mobil saat masuk dan keluar akan di peroleh berat bersih TBS yg masuk ke pabrik. Umumnya yg digunakan di PKS berkapasitas 50-60 ton.

b. Loading ramp TBS yg telah di timbang di jembatan timbangan selanjutnya di bongkar di loading ramp dg menuang (dump) lansung dari truk. Loading ramp merupakan suatu bangunan dg lantai berupa kisi-kisi pelat besi yg berfungsi untuk memisahkan kotoran berupa pasir, kerikil, dan sampah yg terikut dg TBS. Loading ramp dilengkapi dg pintu-pintu keluaran yg digerakkan secara hidrolik sehingga memuddahkan dalam pengisian TBS ke dalam lori untuk proses perebusan. Setiap lori dapat dimuat dg 2,52,75 ton TBS (lori kecil) dan 4,5 ton TBS (lori besar) 2. Stasiun Rebusan (sterilizer) Lori-lori yg telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dg cara ditarek dg menggunakan capstand yg digerakkan motor listrik hingga memasuki sterilizer. Dalamproses perebusan TBS dipanaskan dg uap pada temperatur sekitar 135 dan tekanan 2,0 2,8 kg/cm2 selama 80-90 menit. Tujuan perebusan Menghentikan perkembangan asam lemak bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA) Memudahkan pemipilan Penyempurnaan dalam pengolahan Penyempurnaan dalam pengolahan inti sawit

3. Stasiun pemipilan (stripper) Pemipilan yaitu proses pemisahan brondolan dg janjang Kerugian pada pemipilan. Kerugian yg terjadi pada proses pemipilan yaitu kerugian minyak yg diserap oleh tandan kosong dan kerugian minyak dalam buah yg masih tertinggal di tandan 4. Stasiun pencacahan (digester) dan pengempaan (presser) Brondol yg telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut kebagian pengadukan atau pemecahan (digester).tujuan utama dari proses digesting yaitu mempersiapkan daging

buah untuk pengempaan (pressing) sehingga minyak dg mudah dapat dipisahkan dari daging buah dg kerugian yg sekecil-kecilnya. 5. Stasiun pemurnian a. Tujuan pemurnian Minyak kasar yg di peroleh dari hasil pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yg berupa padatan (solid), lumpur (sludge), maupun air. Tujuan dari pembersihan/pemurnian minyak kasar yaitu agar diperoleh minyak dg kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dg harga yg layak. b. Proses pemurniaan MKS Ada tiga metode yg dilakukan dalm pemurnian minyak kasar di PKS yaitu: o Metode pengndapan (settling) yaitu pemisahan minyak dan air karena terjadi pengendapan bagian yg lebih berat. Minyak berada dilapisan atas karena berat jenisnya lebih kecil. o Metode pemusingan (centrifuge) yaitu pemisahan dg cara memusingkan minyak kasar sehingga bagian yg lebih berat akan terlempar lebih jauh akibat adanya gaya sentrifugal o Metode pemisahan biologis yaitu pemecahan molekul molekul minyak sebagai akibat dari proses permentasi 6. stasiun pemisahan biji dan kernel proses pemisahan biji dan ampas bertujuan untuk memperoleh biji sebersih mungkin.kemudian,dari biji tersbut harus menghasilkan inti sawit secara rasional. a. Metode pmisahan biji serabut Cara yang umum digunakan untuk memisahkan biji dengan serabyut kelapa sawit yaitu dengan mekanis dan pneumatis,pemisahan dengan dengan pneumatis adlah memisahkan biji dengan serabut dengan menggunaka tarikan atau hisapan udara pad sebuah kolon pemisah.kumpalan ampam pengepaan dipecahkan dengan cake breaker conveyor,lalu dijatuhkan dibagian samping atas kolon pemisah sementara dari bagian tengah atas,diberi hisapan udara yang berasal dari fan.pemisahan terjadi akibat adnya perbedaan berat antara dua jenis bahan yang hendak dipisahkan(biji dan serabut).bahan yang lebih ringan (serabut) akan tertarik keatas sedangkan biji akan jatuh kebawah biji yang jatuh kebawah lansung memasuki nutpolihing drum(tromol pembersih biji) untuk membersihkan sisa serabut yang masih menempel pada biji selanjutnya biji yang telah bersih ditampung dan dikeringkan di nut silo

Pemisahan dengan cara mekanis,model yang paling banyak diguankan digunakan yaitu model ayakan.ayakan ini berbentuk tromol segi delapan yang kedelapan sisinya berbentuk lembaran- lembaran bersih. b. Pengolahan dan pemisahan IKS Pengolahan dan pemisahan IKS dilakukan dengan proses pengeringan biji,pemisahan biji,pemecahan biji,serta pemisahan kernel dan cangkang dengan teknik pemisahan basa yang dilanjutkan dengan pengeringan kernel. Pengolahan limbah Air buangan pabrik merupakan faktor penyebab pencemaran media penerima untuk mengatasi pencemaran air limabah pabrik harus di proses sebelum dibuang ke lingkungan. Pengendalian limbah pabrik yg berasal dari pengolahan rebusan dan klarifikasi dari penampungan limbah tersebut pada fat fit dg bertujuan mengurangi kadar minyak melalui pengendapan setelah itu limbah didinginkan kemudian dialirkan kemenara pendingin kemudian ditampung ke kolam limbah. Pada kolam ini limbah dikendalikan dg proses permentasi anaerobik ataupun aerobik Limbah PKS banyak mengandung senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik lebih mudah mengalami pemecahan dibandingkan senyawa anorganik bahan bahan organik dapat di rombak dg bakteri baik secara anaerobik maupun secara aerobik.pembersihan perombakan bahan organik tergantung pada jumlah bakteri,jenis bakteri,dan kodisi limbah. Pada proses permentasi anaerobik(tidak mmerlukan oksigen),tugas utama bakteri yaitu memecahkan berbagai macam senyawa organik komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Air limbah yang keluar dari kolam anaerobik masih mengandung bahan organik sehingga perombakan harus dilanjutkan dengan perombakan secara aerobik.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Didalam pelaksanaan kegiatan magang ini penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan cukup baik. Penulis yang awalnya tidak mengenal cara kerja di perkebunan ini, dengan mengikuti kegiatan yang ada isyaallah penulis dapat mengambil pengalaman dari semua yang telah di jelaskan dan dipraktekkan oleh asisten, maupun mandor dan karyawan yang ada di PT. DUTAPALMA NUSANTARA. Penulis sangat berterima kasih kepada Menajemen PT. DUTAPALMA NUSANTARA yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa STIP-US Teluk Kuantan. Mudah - mudahan pengalaman yang kami terima permanfaat kepada kelompok magang secara individual, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas jasa baik Bapak/ Ibu yang membantu kami.

B. Saran Untuk mahasiswa kedepannya lebih meningkatkan kedisiplinan didalam semua hal yang akan dilakukan, baik untuk kepentingan pribadi maupun umum. Harapan kepada teman- teman sekalian janganlah kita pengabaikan kepercayaan orang lain, karena itu suatu peluang untuk masa depan.

Lampiran Fhoto Dokumentasi

Pembibitan

PERAWATAN

PENYEMPROTAN

PANEN

PASCA PANEN

LIMBAH

DAFTAR PUSTAKA

Abeywardena MY, McLennan PL, Charnock JS. Changes in myocardial eicosanoid production following long-term dietary lipid supplementation in rats. Am J Clin Nutr, 53(1991):1039S-1041S. American Palm Oil Council. Natures Gift to the World. 2004. Bai, Z.G., D.L. Dent, L. Olsson, and M.E. Schaepman. Global assessment of land degradation and improvement 1:identification by remote sensing. Report 2008/01, FAO/ISRIC - Rome/Wageningen.

You might also like