You are on page 1of 9

STRUKTUR BIJI A . Pendahuluan 1 .

Latar Belakang Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagian-bagian biji terdiri atas testa (kulit biji), cadangan makanan (endosperm/kotiledon), dan embrio. Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan. 2 . Tujuan Praktikum Praktikum acara struktur biji bertujuan untuk mengetahui struktur biji dari berbagai tanaman pangan yang tergolong monokotil dan dikotil.

B . Tinjauan Pustaka Benih merupakan bahan tanam yang berasal dari biji. Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk keperluan dan perkembangan usaha tani memiliki fungsi atau merupakan komponen agronomi. Bagian tanaman yang terpilih untuk membudidayakan atau memproduksi individu baru (Rubenstin 2008). Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda (Kamil 2002). Selain cadangan makanan kulit biji juga mempunyai struktur yang bermacam-macam. Kulit biji seharusnya merupakan perkembangan integumen tetapi kadang-kadang tidak hanya integument saja. Jaringan yang mungkin membentuk kulit biji adalah kalaza, raphe, dan sebagian jaringan nuselus, sel tannin, sel skelerenkim, dsb. Jaringan yang mugkin tampak pada penampang melintang biji diantaranya : jaringan kulit biji yang tersusun dari lapisan sel makrosklereida atau osteosklereida, hilum, endospermae yang berisi butir amilum atau bahkan mungkin aleuron, embrio dsb (Savitri 2008). Secara umum kedelai terdiri atas 8% kulit biji, 90% kotiledon dan 2% hipokotil. Kulit biji terdapat pada lapisan permukaan luar yang disusun oleh beberapa lapisan sel, sedangkan kotiledon adalah permukaan sel yang ditutupi oleh sel epidermis serta mengandung protein dan minyak pada bagian dalam. Penampakan fisik kedelai memiliki keragaman yang cukup luas. Warna, ukuran, bentuk biji, sifat fisik maupun sifat kimia kacang kedelai sangat bervariasi.

Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor varietas dan keadaan lingkungan tanamnya (Smith et al. 2007). Perkecambahan padi merupakan suatu rangkaian perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Perkecambahan benih, secara fisiologi adalah muncul dan berkembangnya struktur-struktur penting dari embrio benih sampai dengan akar menembus kulit benih. Proses metabolisme perkecambahan benih ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih adalah sifat dormansi dan komposisi kimia benih. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih adalah air, gas, suhu dan cahaya (Copeland et al. 2001). Jagung (Zea mays L) adalah jenis rerumputan/graminae dan termasuk tanaman semusim. Biji jagung disebut kariopsis yaitu memiliki dinding ovari atau perikarp yang menyatu dengan kulit biji atau testa membentuk daging buah. Lembaga merupakan bagian dari biji jagung yang cukup besar. Pada biji jagung tipe gigi kuda bagian lembaga meliputi 11.5% dari bobot keseluruhan biji. Lembaga tersusun atas dua bagian yaitu skutelum dan poros embrio (embryonic axis). Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung yaitu sekitar 85% dan keselurahannya terdiri atas karbohidrat. Tip cap adalah bagian yang menghubungkan biji dengan janggel (Inglett 2007). Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji terdiri atas lembaga dan keping biji, diliputi oleh kulit ari tipis (tegmen). Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji yang lain ketika di dalam polong. Warna kulit biji kacang tanah bervariasi yaitu merah jambu, merah, cokelat, merah tua, dan ungu. Ukuran bijinya juga bervariasi yaitu dari biji kecil berukuran sekitar 20 g/100 biji, biji sedang berukuran 50 g/100 biji, dan biji besar berukuran lebih dari 50 g/100 biji. Rendemen biji dari polong berkisar antara 50-70% (Pitojo 2005). C . Metodologi Praktikum 1 . Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum struktur biji dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2013 pukul 15.30 WIB bertempat di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman (EMPT) Fakultas Pertanian UNS Surakarta. 2 . Alat dan Bahan Alat a. Pisau atau silet b. Kaca pembesar Bahan a. Benih padi (Oryza sativa) b. Benih jagung (Zea mays) c. Benih kedelai (Glycine max) d. Benih kacang tanah (Phaseolus vulgaris) 3 . Cara Kerja a. Rendam benih yang akan diamati dengan air selama 12 jam b. Belah benih yang akan diamati, baik secara vertikal/membujur dan horizontal/melintang c. Amati dan gambar struktur luar benih, benih yang dipotong secara horizontal dan vertikal. d. Lengkapi dengan bagian-bagiannya D . Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1 . Hasil Pengamatan
No. 1 Komoditas Komoditas sativa) Jenis Tipe hipogeal biji bibit : : monokotil : Biji Utuh Biji Melintang Benih Padi (Oryza Biji Membujur Bagian dan Fungsi

Komoditas Benih (Zea mays) Jenis biji : dikotil Tipe bibit

: Jagung

: :

hipogeal Komoditas Benih vulgaris) Jenis biji : dikotil Tipe bibit

Kacang

Tanah (Phaseolus

: :

epigeal Komoditas Benih (Glycine max.)

Kedelai

Jenis biji : dikotil Tipe epigeal bibit :

Sumber : Laporan Sementara 2 . Pembahasan Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-kacangan, dibelah menjadi dua, maka akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagianbagian biji tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman monokotil, misalnya jagung,

kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap jagung juga terdapat koleoriza makanan yang yang terdapat di dalam radikula endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada berfungsi melindungi (Rubenstin et al. 2008). Biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama yaitu perikarp, lembaga, endosperm dan tip cap. Perikarp merupakan lapisan pembungkus biji yang cepat mengalami perubahan selama proses pembentukan biji. Pada waktu kariopsis muda sel-selnya kecil dan tipis, tetapi seiring dengan bertambahnya umur biji sel-sel tersebut berkembang. Pada taraf tertentu lapisan ini membentuk membran yang dikenal sebagai kulit biji atau aleuron yang secara morfologi adalah bagian endosperm. Bobot lapisan aleuron sekitar 3% dari keseluruhan biji. Lembaga merupakan bagian dari biji jagung yang cukup besar. Pada biji jagung tipe gigi kuda bagian lembaga meliputi 11.5% dari bobot keseluruhan biji. Lembaga tersusun atas dua bagian yaitu skutelum dan poros embrio (embryonic axis). Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung yaitu sekitar 85% dan keselurahannya terdiri atas karbohidrat. Tip cap adalah bagian yang menghubungkan biji dengan janggel. Struktur biji kedelai terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kulit biji ( hull), keping biji (kotiledon) dan hipokotil. Kulit biji terdapat pada lapisan permukaan luar yang disusun oleh beberapa lapisan sel, sedangkan kotiledon adalah permukaan sel yang ditutupi oleh sel epidermis serta mengandung protein dan minyak pada bagian dalam. Penampakan fisik kedelai memiliki keragaman yang cukup luas. Warna, ukuran, bentuk biji, sifat fisik maupun sifat kimia kacang kedelai sangat bervariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor varietas dan keadaan lingkungan tanamnya. Tanaman padi memiliki tipe bibit hipogeal dimana munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah. Sewaktu perkecambahan pada padi, kotiledon yang di sini disebut scutellum, tetap tinggal di dalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai

organ penyerap makanan dari endosperma dan menghantarkannya kepada embryonic axis yang sedang tumbuh (food-absorbing and food-transporting organ). Sewaktu perkecambahan, yang pertama kali keluar adalah radikel. Pada benih kacang tanah terlihat jelas selaput benih, plumula yang menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Terlihat jelas hipokotil, epikotil, selaputbenih dan kotiledon. Manfaat mengetahui struktur biji tanaman adalah memahami perbedaan antara struktur biji monokotil dan dikotil. Selain itu juga memahami tipe bibit epigeal dan hipogeal serta karakteristik benih dari berbagai varietas atau spesies. E . Kesimpulan dan Saran 1 . Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum struktur biji, dapat diambil kesimpulan antara lain : a. Biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama yaitu perikarp, lembaga, endosperm dan tip cap b. Tanaman padi memiliki tipe bibit hipogeal dimana munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah c. Pada benih kacang tanah terlihat jelas selaput benih, plumula yang menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan d. Struktur biji kedelai terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kulit biji ( hull), keping biji (kotiledon) dan hipokotil e. Manfaat mengetahui struktur biji tanaman adalah memahami perbedaan antara struktur biji monokotil dan dikotil 2 . Saran

Saran untuk praktikum pada acara ini adalah agar praktikum tidak dibuat dobel sehingga praktikum fokus pada satu acara dan pembuatan laporan sementara.

DAFTAR PUSTAKA Copeland, Ance.G.2001. Teknologi Benih (Pengelolaan Benih dan Tuntutan Praktikum). PT Bina Aksara, Jakarta. Inglett,WM.Sc., Ph.D.2007.Teknologi Benih.http://www.fp.unud.ac.id. Di akses tanggal 14 Mei 2013 Kamil, Jurnalis. 2002. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung. Rubenstin, Irwin dkk. 2008. The Plant Seed. Academi Press Inc; USA Savitri, Evika Sandi. 2008. Anatomi Tumbuhan. Malang. Universitas Islam Negeri Malang Smith,Amstrong, W.P. 2007. The Peanut: A Subterranean legume. Diakses online melalui http://waynesword.palomar.edu/ecoph8b.htm,tanggal 14 Mei 2013

Pitojo,Journal.2005.Teknologi Benih Pada Padi. J.Floratek 14(9) : 345-360

You might also like