You are on page 1of 7

Kelimpahan Unsur di Alam

@ Kelimpahan unsur di Alam


Tuhan yang Mahakaya telah melimpahkan beragam unsur untuk kepentingan mahluknya.Oleh karna itu kita harus dapat memanfaatkan unsur-unsur itu dengan secara bijak dan bertanggung jawab. Unsur-unsur alam yang dalm bentuk bijih mineral dan ada juga berbentuk unsur bebas. A. Kelimpahan Alumunium (Al)

Aluminium Metal Alumunium merupan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Kelimpahanya menempati urutan ke-3 setelah okigen dan silicon. Aluminium ditemukan dalam batuan aluminium silikat (senyawa yang tersusun atas unsure Al, O, dan Si), bijih bauksit (Al2O3.2H2O), dan kriolit (Na3Alf6). Aluminium kali pertama di isolasi pada 1825 oleh ilmuan Denmark, Hans Oersted (1777-1851). Adapun Aluminium murni, dimurnikan kali pertama oleh Friedrich Whler dua tahun setelahnya (1927) dengan cara mencampurkan Aluminium klorida dengan kalium. Nama Aluminium berasal dari kata latin yaitu alumen, yang berarti tawas. Bijih utama Aluminium yang sering digunakan untuk membuat logam adalah bauksit. Di Indonesia, bauksit banyak terdapat di Pulau Bintan dan Kalimantan Barat. B. Kelimpahan Silikon (Si)

Dampak neagatif pada silikon Di Alam, silikon dapat berada dalam bentuk silika (SiO2) atau pasir kuarsa (SiO2), aluminosilikat, ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2), kaolin (Al2O3.3SiO2.2H2O), dan albit (Na2O.AlO3.6SiO2. Silikon dapat diperoleh dengan cara mereduksi SiO2 pada suhu tinggi Menggunakan preduksi karbon. SiO2(s) + 2 C(s) dipanaskan Si(s) + 2CO(g) Silkon yang diperoleh dari proses ini belum murni. Pemurnian dapt dilakukan menggunakan klorin, berdasarkan reaksi berikut: Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(g)

Senyawa SiCl4 yang dihasilkan, kemudian direduksi dengan hydrogen pada suhu tinggi sehingga diperoleh silikon murni. SiCl4(g) + 2H2(g) dipanaskan Si(s) + 4HCl(g) C. Kelimpahan Besi (Fe)

Batu Badar besi Besi merupakan unsur logam kedua yang melimpah di alam setelah Aluminium. Besi juga merupakan unsur keempat yang paling banyak terdapat di bumi. Bijih utama unsur logam besi terdapat dalam mineral hematite (Fe 2O3), Magnetit (Fe3O4), Limonit (FeO(OH)), dan siderit (FeCO3). Di Indonesia bijih-bijih besi ini banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi tengah dan Pulau Jawa.

D. Kelimpahan Kromium (Cr)

Struktur Melekul Kromium Kromium di temukan di alam dalam bentuk mineral kromit (FeCr2O4). Di Indonesia mineral ini terdapat di Sulawesi Tengah.

E. Kelimpahan Tembaga (Cu)

Tembaga di Alam terdapat dalam bentuk mineral. Kalkopirit (CuFeS2) dan malakit (Cu(OH)2CO3). Di Indonesia mineral ini terdapat di Papua. F. Kelimpahan Belerang (S)

Nama Belerang berasal dari nama latin sulphurium, yang artinya Batu Belerang. Belerang (Sulfur) merupakan unsur periode ke-3 yang terdapat di Alam dalam keadaan bebas, maupun dalam bentuk senyawanya. Dalam keadaan bebas Umumya belerang terdapat dalam gunung berapi. Adapun dalam bentuk senyawanya, Belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu Belerang juga terkanung dalam gas Alam, seperti H2S dan SO2. G. Kelimpahan Karbon (C)

Daur Karbon Karbon di Alam terdapat dalam bentuk unsur karbon dan senyawa karbon organik. 1. Unsur Karbon Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk, yaitu: Bentuk Amorf Bentuk Grafit Bentuk Intan 2. Senyawa karbon Karbon merupakan penyusun makromelekul ini merupakan komponen penting dalam mahluk hidup, oleh karna itu semua jasad mahluk hidup pasti mengandung senyawa karbon organik.

H. Kelimpahan Nitrogen (N)

Nitrogen Atomic 1. Unsur Nitrogen Nitrogen merupakan komponen gas terbesar dalam udara yaitu mencapai 78%. Nitrogen ini merupakan gas yang tidak reaktif (inert) serta memiliki titik didih -196oC dan titik beku -210oC. Perubahan dari unsur nitrogen menjadi senyawa nitrogen terjadi melalui sirklus nitrogen yang berlangsung melalui 2 cara berikut: a) Dengan adanya kilat (petir), gas N2 dan O2 dapat bereaksi dan membentuk oksida nitrogen. Kemudian oksida nitrogen ini akan larut dan terbawa oleh air hujan sehingga membentuk senyawa nitrat yang kemudian diserap tumbuhan. b) Gas N2 diikat (difiksasi) oleh suatu bakteri yang hidup bebas atau bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan, seperti kacang merah.

2. Senyawa Nitrogen Senyawa Nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah natrium nitrat (NaNO3) yang dikenal juga sebagai saltpeter chili. Senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi Chili.

I.

Kelimpahan Oksigen

Ada sebuah joke yang pernah daku baca dalam buku cabe rawit. Oksigen ditemukan tahun 1774 oleh Priestley, lalu sebelum itu manusia menghirup apa? Menurut daku, yang pertama menemukan oksigen adalah Bakteri. Ada banyak hal yang bisa kita tanyakan kepada seekor bakteri yang sedang brsantai di pinggiran karang. Mengapa oksigen bisa muncul? Dari mana datangnya? Dari air. Sebelum adanya air? Dari hujan kosmik. Ingatkah anda saat bumi baru saja lahir? Benda-benda langit begitu kacaunya sehingga planetoid berjatuhan ke bumi. Batuan-batuan angkasa ini memiliki kandungan oksigen

di dalamnya yang kemudian bercampur dengan hidrogen yang begitu melimpah ruah di antariksa. Batu-batu ini bisa berasal dari tata surya, bisa berasal dari bintang lain, bahkan bisa berasal dari galaksi lain. Mereka tercipta dari inti bintang yang meledak karena terlalu tua. Ledakan ini bernama supernova. Dan karena inti bintang mengandung oksigen maka letusannyapun mengandung oksigen. Kenapa oksigen ada di inti bintang? Di dalam inti bintang terjadi reaksi nuklir yang merubah hidrogen menjadi unsur berat. Dalam tabel berkala unsur-unsur, hidrogen adalah atom paling sederhana karena memiliki satu partikel penyusun nukleus. Tekanan dan suhu luar biasa tinggi di inti bintang, memaksa atom-atom hidrogen untuk bergabung menjadi atom-atom berat. Bila atom ini mengandung dua partikel penyusun nukleus, maka ia disebut helium. Bila mencapai delapan, ia disebut oksigen. Atom-atom berat ini tidak selalu berada di inti bintang, ia bisa terdepak keluar karena arus konveksi yang bergejolak. Sebagian tentu tetap mengendap dan berproses lebih jauh. Hingga nukleus atom terberat yang mungkin tercipta, yaitu besi. Setelah inti dipenuhi besi, inti bintang tidak mampu lagi mengubahnya dan akhirnya meledak. Letusan akbar tercipta. Bagian bintang yang terlempar ini mendingin seiring menjauhnya ia dari asalnya. Mendingin terus dan akhirnya menjadi padat. Menjadi batuan-batuan yang akhirnya jatuh ke bumi. Mengantarkan oksigen yang tercampur karbon dan hidrogen ke daratan dan lautan lahar. Kitapun menarik lapas lega karena pertanyaan kita terjawab. Dan nafas yang kita tarik benarbenar lega karena oksigen telah benar-benar penuh mengisi atmosfer, dua setengah miliar tahun setelah penciptaan bumi. Oksigen banyak terdapat di alam, kandunganya di udara sekitar 21%. Di atmosfer , terdapt oksigen dalam bentuk melekul diatomik (O2). Adapun okigen yang terletak di atas lapisan atmosfer terdapat dalam bentuk monoatomik (O) dan triatomik (O3). Gejala perubahan bentuk melekul ini disebut alotropi, berasal dari bahasa yunani, allos dan tropos, yang berarti cara lain. 1. Gas Oksigen Gas oksigen bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa serta memiliki titik didih -183oC dan titik beku -218,4oC. Dengan pengaruh tekanan yang besar (135 atm), oksigen dapat disimpan dalam tabung yang terbuat dari baja. Gas oksigen bersifat nonpolar, tetapi dapat larit dalam air. Gas oksigen terlarut ini sangat penting bagi kehidupan organisme yang hidup dalam air, misalnya ikan. 2. Gas Ozon Oson merupakan alotropi oksigen. Ozon terbentuk dari gas oksigen yang melewati aliran listrik atau terkena kilat di udara. 3O2(g) 2O3(g) 3. Senyawa Oksigen Air (H2O) merupakan senyawa yang mengandung atom oksigen dan nitrogen yang sangat berperan dalam kehidupan. Air merupakan senyawa yang paling banyak terdapat di alam sehingga unsur oksigen pun merupakan unsur yang paling banyak di alam, yaitu 58,4% (terdapat di kerak bumi, atmosfer dan larutan). Senyawa lain yang mengandung larutan yaitu: silikat (SiO2), kapur (CaO), dan garam seperti: garam karbonat, sulfat, nitrat, atau fosfat. Selain itu, oksigen juga terdapat dalam senyawa organik, seperti: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan hormon.

@ Cara Mengidentifikasi Unsur


Unsur maupun senyawa dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisiknya. Selain itu logam dapat diidentifikasi berdasarkan sifat kimianya menggunakan beberapa pereaksi tertentu. A. Identifikasi Aluminium Logam aluminium berwarna putih mengkilap, bersifat liat, dan dapat ditempa. Dalam bentuk serbuk, aluminium berwarna abu-abu. Aluminium mudah larut dalam larutan asam klorida encer, berdasarkan reaksi berikut: 2Al(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2(g) Selain larutan asam, larutan basa juga dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aluminium dalam bentuk Al3+ ini. Caranya dengan menambahkan larutan basa, seperti NaOH ke dalam larutan uji. Jika terbentuk endapan putih, berarti larutan mengandun ion Al3+. Jika penambahan larutan NaOH ini diteruskan, endapan putih tersebut akan larut kembali. Hal ini disebabkan endapan putih Al(OH)3(s) larutan dalam basa membentuk Al(OH)4-(aq) menurut reaksi berikut: Al(OH)3(s) + OH-(aq) Al(OH)4-(aq) B. Identifikasi Silikon Silikon dalam bentuk garamnya yaitu, natrium silikat (Na2SiO3), dapat diidentifikasi Dengan menggunakan: 1. Asam Klorida (HCl) 2. Larutan Perak Nitrat (AgNO3) 3. Larutan Barium Klorida (BaCl2) C. Identifikasi Besi Logam besi dapat larut dalam asam klorida atau asam sulfat encer membentuk gas Hidrogen dan besi (II) klorida atau besi (II) sulfat menurut reaksi berikut: Fe(s) + 2HCl(aq) Fe2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g) D. Identifikasi kromium Logam kromium berwarna putih, tidak begitu liat namun tidak dapat di tempa. Kromium Larut dalam larutan asam klorida encer dan membentuk ion Cr2+ dalam larutan menurut reaksi sebagai berikut: Cr(s) + 2H+(aq) Cr2+(aq) + H2(g) 2+ Ion Cr ini mudah teroksidasi menjadi ion Cr3+. Ion Cr3+ dapat diidentifikasi menggunakan larutan anomia. Jika ke dalam suatu larutan mengandung ion Cr3+ ini ditambahkan larutan amonia, akan terbentuk endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu.

E. Identifikasi Tembaga Tembaga merupakan logam berwarna kuning kecoklatan , lunak, liat, dan dapat ditempa. Tembaga dapat larut dalam asam nitrat 8 M menurut reaksi berikut: 3Cu(s) + 8HNO3(aq) 3Cu2+(aq) +6NO3-(aq) + 2NO(g) + 4H2O() 2+ Ion Cu dapat diidentifikasi menggunakan benda yang terbuat dari besi, misalnya paku. F. Identifikasi Belerang Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas maupun bentuk senyawa. Dalam bentuk unsur, belerang berwujut padatan kuning dengan bau khas yang menyengat, seperti belerang yang sering kita temui di kawasan Kec. Lahendong, di Kota Tomohon. Jika belerang tersebut kita bakar, maka akan menghasilkan nyala biru karna terbentuknya belerang dioksida (SO2). Identifikasi belerang dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara melarutkan padatan atau cairan yang diuji kedalam larutan piridin. Selanjutnya larutan ini dipanaskan dan ditambahkan larutan Soda Kue (NaHCO3). Panaskan kembali hingga mendidih. Jika bahan tersebut diuji mengandung belerang, akan terbentuk lrutan berwarna biru atau hijau

You might also like