You are on page 1of 3

BASA NITROGEN

NOVTIARA DWITA PUTRI H1A012032

Basa Nitrogen ada 2 jenis utama: pirimidin dan purin. Pirimidin terdiri atas C, T, dan U (khusus pada RNA), purin terdiri atas A dan G. Pirimidin bercincin satu, sedangkan purin bercincin dua... Intinya, A selalu berpasangan dengan T, sedangkan G dengan C pada double helix, menjamin pewarisan yang (hampir) selalu sempurna. Ikatan G dan C lebih kuat dibandingkan A dan T, sehingga seleksi alam meyebabkan kebanyakan makhluk hidup di air panas proporsi G-C nya lebih besar dibandingkan A-T.

GAMBAR : STRUKTUR DNA Asam nukleat adalah suatu polimer nukleotida yang berperan dalam penyimpanan dan pemindahan informasi genetik. Asam nukleat dapat dibedakan menjadi dua struktur dasar, yaitu DNA dan RNA. Nukleotida sendiri suatu molekul yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Cincin purine atai pyrimidine Adalah basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 molekul gula pentosa (ribosa atau deolsi ribosa) melalui ikatan N-Glukosidik. Basa purine terdiri dari adenine (A) dan

guanine (G), sedangkan pyrimidine terdiri dari thymine (T), cytisine (C), dan urasil (U). Perbedaan antara DNA dan RNA yang terkait dengan basa nitrogen adalah pada DNA menggunakan thymine sedangkan pada RNA menggunakan urasil. Namun, pada beberapa molekul tRNA terdapat basa thymine dan juga pada beberapa bakteriofage, DNA nya tersusun atas urasil. Berikut adalah struktur basa basa nitrogen tersebut: 2. Gula pentosa Adalah molekul gula yang terdiri dari 5 atom C. Gula pentosa pada RNA adalah ribosa, sedangkan pada DNA adalah deoksiribosa. Perbedaan antara ribosa dengan deoksiribosa adalah pada atom C nomor 2 nya. Pada RNA, atom C nomor 2 berikatan dengan gugus hidroksil (OH), sedangkan pada DNA atom C nomor 2 nya berikatan dengan atom H/ 3. Gugus fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 melalui ikatan fosfoester yaitu ikatan antara OH dan fosfat. Di awal sudah dijelaskan bahwa nukleotida sebagai monomer dari asam nukleat terdiri dari tiga bagian utama, yaitu basa nitrogen, gula pentosa, dan fosfat. Jika tidak terdapat fosfat pada molekul tersebut, maka dinamakan nukleosida. Di dalam molekul DNA dan RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lainnya melalui ikatan fosfodiester. Basa nitrogen tidak berikatan antara satu dengan yang lainnya, dengan demikian yang berikatan pada polinukleotida tersebut adalah ikatan gula fosfat (ikatan fosfodiester) yang berselang seling dan memiliki ujung 5P dan 3OH.

Watson dan Crick pada tahun 1935 membuat model struktur DNA yang disebut double helix (untai ganda). Untaian ganda tersebut tersusun oleh dua rantai polinukleotida yang berpilin. Kedua rantai tersebut memiliki arah (orientasi) yang saling berlawanan. Kedua rantai tersebut dapat berikatan oleh karena adanya ikatan hidrogen antara basa purin dan

pirimidin. Adenin berikatan dengan timin (A T) berupa ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan guanin berikatan dengan sitosin (G S) dengan ikatan hidrogen rangkap tiga sehingga ikatan G-S lebih kuat dibandingkan dengan ikatan A T . Proporsi (kandungan) purine dan pyrimidine akan selalu sama, dan kandungan G C dan A T yang yang saling membedakan, maka dikenalah istilah GC content yang berkisar antara 26 74 %. Hal ini dkenal sebagai hukum Chargaff. Gambar struktur DNA dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber : Yuwono, T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 284 halaman http://www.Fmipa.ipb.ac.id. Basa nitrogen. Diakses tanggal 29 Maret 2013 pukul 16.00 WIB melalui google.com.

You might also like