You are on page 1of 14

PERPINDAHAN KALOR SEBAGAI SUMBER ENERGI UTAMA DALAM PENGEMBARAAN DI ALAM PLATO Perpindahan Kalor Sebuah perkenalan awal

dengan kata Perpindahan yang 31 tahun yang lalu (saat kuliah), mulanya biasa saja, tidak berarti banyak hanya sebuah kata yang mencerminkan adanya pergerakan benda dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan Kalor dipelajari sebagai sebuah mata kuliah di beberapa jurusan dalam bidang teknik, terjemahan dari Heat Transfer (Ing) atau Transfer de chaleur (Prancis). Di banyak tempat diperkenalkan dengan nama mata kuliah yaitu Perpindahan Panas yang berarti bila di telaah lebih lanjut dua kata ini tidak membedakan arti antara heat dan hot. Panas dalam bahasa Indonesia bisa mengandung dua arti, satu berarti kata sifat dan yang lain berarti kata benda, sedangkan Kalor sudah pasti kata benda. Definisi sederhana menyatakan Perpindahan Kalor adalah ilmu yang mempelajari perpindahan kalor dari satu system ke system lain dengan berbagai aspek yang menjadi implikasinya. Driving force Adakah diantara anda yang mampu melihat angin ? Kita hanya bisa merasakan kesejukannya tatkala angin bertiup. Demikian juga dengan Kalor, indera mata tidak mampu melihatnya namun kulit kita bisa merasakan panas atau dingin sebagai akibat dari berpindahnya Kalor. Lalu mengapa Kalor berpindah dari satu tempat ke tempat lain ? Sebab utamanya adalah karena adanya perbedaan temperatur. Jadi perbedaan itulah yang menjadi Gaya Penggerak atau Driving Force berpindahnya sejumlah kalor dari satu tempat ke tempat lain. Kalor juga merupakan salah satu bentuk energi sehingga kandungan energi dari sebuah benda atau sistem bisa kita pantau dari indikasi temperaturnya. Pada setiap saat di setiap titik terjadi perpindahan kalor (berarti juga perpindahan energi) di alam ini. Lalulintas energi yang terjadi setiap saat ini sering kurang disadari keberadaannya oleh manusia sehingga bila suatu saat terjadi kemacetan lalulintas kalor di tubuh manusia seringkali berarti manusia itu jatuh sakit dan karenanya kita memerlukan polisi lalulintas untuk mengatur, yang dalam hal ini adalah dokter agar si pasien meriang itu bisa sembuh. Steady-state Keadaan permanen (Steady state condition) dari sebuah sistem berarti temperatur dari sistem itu tetap tidak berubah dari waktu ke waktu. Namun bukan berarti tidak ada lalu-lalang energi, yang terjadi sebenarnya adalah kalor yang masuk kedalam sistem ditambah dengan produksi kalor di sistem itu sama dengan kalor yang keluar dari sistem itu. Bila tidak ada produksi maka si Input sama dengan si Output, yang indikasinya adalah temperatur yang tidak naik dan tidak turun dari waktu ke waktu. Inilah sebenarnya fenomena alam yang selalu terjadi setiap saat. Newtons law of cooling

Dua ratus limapuluh tahun yang lalu seorang pakar fisika menetapkan hukum pertamanya yang dikemudian hari dikenal dengan Newtons Law of Cooling. Hukum konveksi ini menetapkan bahwa jumlah kalor yang berpindah adalah sesuai dengan perbedaan temperatur dan areal dari tatap muka perpindahan, sebagai konsekuensinya maka muncul koefisien perpindahan sehingga secara dimensional, energi yang pergi dari suatu tempat sama dengan energi yang tiba di tempat lain. Kesetimbangan energi inilah yang menjadi dasar dari semua perhitungan dan rancangan kalor dikemudian hari. Jadi si pakar bukan saja pikirannya tergerak karena tertimpa buah apel di kepalanya (sehingga menemukan hukum gravitasi) namun idenya muncul juga dari setiap kali memasak air untuk minuman hangat di dapurnya. Konduksi kalor Batang logam yang digunakan pandai besi selalu terasa panas di sisi pegangannya sebaliknya bila batang kayu yang digunakan untuk pengaduk pegangannya tidak pernah terasa panas. Rupanya kalor punya jalan favorit mana yang bisa langsung tanpa hambatan seperti jalan tol (melalui batang logam) mana yang dia sulit untuk lewat (melalui batang kayu). Dengan logika yang sama berarti jumlah kalor yang mengalir bisa lancar atau terhambat rambatannya karena adanya koefisien konduksi (rambatan) kalor pada benda padat. Maka bila diinginkan kalor cepat mengalir di benda padat, pilihlah bahan dengan koefisien konduksi yang besar, sebaliknya bila ingin menghambat laju kalor maka pilihlah bahan dengan karakteristik koefisien yang kecil. Dengan kata lain koefisien ini menunjukkan sifat rambatan kalor dari sebuah benda. Radiasi Disadari kemudian bahwasanya kalor bisa juga berpindah tanpa media. Berkat energi foton cahaya, bumi bisa memanfaatkan kalor yang dipancarkan oleh permukaan matahari melalui ruang hampa antara bumi dan matahari yang berjarak 1,5 juta km. Tingginya temperatur permukaan matahari yang mencapai 5000 derajat Celsius, menjadikan kehangatan pagi di sebagian bumi. Tumbuhan serta dedaunan menanti penuh harap datangnya sang matahari yang dengan berbagai variasi panjang gelombang memancarkan sinarnya menjadikan proses fotosintesa berjalan dari waktu ke waktu. Benda hitam sempurna (blackbody) tidaklah selalu merupakan benda berwarna hitam. Namun benda ini merupakan batas imajiner dari benda yang menyerap seluruh radiasi yang datang padanya dan dipihak lain juga mengemisikan seluruh energi radiasi yang dimilikinya. Adakah benda tersebut dalam kenyatannya ? Mungkin sulit menunjukkannya, tapi cobalah keluar rumah anda dimalam hari membawa senter. Nyalakan senter dan arahkan ke langit. Adakah pantulan baliknya dari sinar yang dipancarkan oleh senter anda ? Tentu tidak ada. Maka itu berarti seluruh sinar yang dipancarkan seakan-akan terserap oleh langit. Itulah sebuah pendekatan terhadap benda hitam sempurna. Sedangkan daya serap dan daya emisi benda lain diperbandingkan terhadap benda hitam dengan koefisien emisinya. Semua terjadi bersamaan Densitas kalor yang pindah dari satu sistem ke sistem lain berbanding lurus

dengan beda temperatur antara keduanya dan koefisien perpindahan.. Hanya satu itu formula umumnya, dan itu juga bukan formula yang istimewa karena semua hukum perpindahan menggunakan cara yang sama. Sedikit beda muncul untuk radiasi, pakar fisika jaman baheula Stefan Boltzman, menyatakan bahwa bedanya berpangkat empat. Para kolega di filsafat senang menyebut metodologi ini dengan rekonstruksi dan dekonstruksi. Dari awal mulai belajar fisika kalor secara terpisah kita fahami fenomena-fenomena yang terjadi, dengan setengah menghafal ada paksaan untuk mengenal eksistensi tiga mekanisme perpindahan kalor konveksi konduksi dan radiasi. Sekarang kita satukan menjadi formula umum yang baru saja disinggung diatas dan.. mari kita pilah lagi lebih rinci disisi koefisien perpindahan. Namun lebih baik bila kita eksplor sedikit saja untuk menunjukkan model dekonstruksi tadi. Koefisien ini bila kita lihat lebih dalam juga merupakan gabungan dari koefisien karena tiga cara pindah tadi. Coba kita lihat satu saja yang berasal dari radiasi. Pertama sudah ada konstanta SB tadi, lalu faktor emisi benda, kemudian posisi geometri tatap muka. Cukup sampai disini kita bahas karena semua itu secara detail termasuk diagram dan tabeltabelnya dijadikan satu dalam buku setebal 200 an halaman. Uraian dekonstruksi ternyata kemudian lebih panjang dari bahan dasar rekonstruksi awalnya, bahkan hanya langit yang akan menjadi batasnya. Yang perlu diketahui juga pada kenyataannya adalah bahwa semua mekanisme itu terjadi secara bersamaan. Hanya para engineers kerjanya adalah membuat sesuatu yang rumit menjadi sederhana berarti akan selalu bisa kita pisah mana mekanisme yang dominan dan mana yang tidak. Daripada repot menghitung semua kemungkinan, lebih baik kita urus yang dominan saja yang lain kita abaikan sejauh kondisi masih memenuhi standar keamanan. Perubaan fase Sejauh ini perpindahan kalor yang kita bahas selalu dikendalikan oleh ada tidaknya beda temperatur, namun adakah perpindahan tanpa beda temperatur ? Alhamdulillah ADA ternyata. Ini terjadi pada peristiwa pendidihan (boiling), dikala kalor terus mengalir kedalam sistem tanpa adanya perbedaan temperatur secara teoritis. Namun sebagai gantinya terjadi peristiwa lain yaitu peristiwa perubahan fase. Seperti sama-sama sudah diketahui bahwa benda-benda dialam ini bisa berada dalam keadaan tiga fase. Fase padat cair dan gas (fase plasma tidak kita bahas disini). Pada saat terjadi proses perubahan dari satu fase ke fase lain dibutuhkan adanya perpindahan energi. Kita mulai saja dari zat cair yang mula-mula sekali dikenal manusia yaitu air. Pada saat air berubah fasenya menjadi uap dibutuhkan asupan energi kedalam sistem, sehingga sedikit demi sedikit sesuai dengan banyaknya energi dalam hal ini energi kalor, yang masuk kedalam sistem, air berubah menjadi uap. Bila ditengah perjalanan proses perubahan fase ini aliran kalor dihentikan, maka apa yang terjadi ? Proses perubahan juga berhenti, jadi hanya akan ada separuh air dan separuh uap didalam panci kita. Lanjutkan lah lagi memanaskan panci kita maka semua air akan habis dan berubah menjadi uap. Perlu disadari bahwa peristiwa masak air didapur itu bahasa kerennya atau bahasa ilmiahnya adalah

memindahkan energi kedalam sistem- (transfering energy to the system)-. Kalor laten Kalor yang dibutuhkan untuk bisa mengubah sejumlah air menjadi uap semua disebut kalor laten. Kalor yang tersembunyi karena tidak dapat kita monitor melalui perubahan temperatur. Kasus air diatas adalah satu dari sekian banyak kasus perubahan fase. Dalam dunia industri proses ini banyak dimanfaatkan dalam sistem siklus tertutup. Semua zat cair dalam bentuk fluida kerja (fluida yaitu zat cair dan atau gas disebut juga zat alir) di dalam siklus atau di dalam engine telah dipetakan dalam bentuk diagram sifat zat. Disinilah terjadi titik, garis atau bidang singgung dengan big brother Termodinamika. Sebutan zat ini sekarang berubah menjadi fluida karena dia bisa berada dalam dua keadaan cair dan gas. Di dalam siklus terjadi perubahan yang terus menerus dari cair ke gas ke cair lagi ke gas lagi demikian seterusnya. Mari kita berhenti sebentar di proses perubahan cair-gas. Investigasi lebih dalam menunjukkan adanya beberapa daerah dan jenis dari pendidihan. Pertama adalah daerah Pendidihan-Pra-Jenuh (subcooled boiling). Kembali ke diagram termodinamika air, daerah sebelah kiri garis disebut daerah prajenuh (subcooled), garis batasnya dari bawah keatas dan agak miring kekanan disebut garis jenuh cair lalu daerah Dua Fase yang dibatasi oleh garis jenuh uap lalu sebelah kanannya daerah uap lanjut (superheated steam). Proses pendidihan ini dalam termodinamika dikendalikan oleh dua parameter utama yaitu Tekanan dan Temperatur. Sementara kita singkirkan dulu parameter tekanan (kan begitu kerjaan engineers, make it everything more simple). Semua zat cair mendidih pada temperatur (dan tekanan) tertentu. Dan seharusnyalah zat cair itu mendidih bila temperatur pendidihan telah tercapai. Selama proses berlangsung temperatur tetap konstan tidak berubah yaitu temperatur pendidihan (disebut juga temperatur jenuh saturated temperature). Namun ternyata pendidihan terjadi juga sebelum temperatur pendidihan itu tercapai. Bagaimana mungkin Pendidihan terjadi sebelum temperatur jenuh tercapai ? Pendidihan prajenuh Singkat saja, tidak pernah terjadi temperatur itu seragam di semua titik. Bila kalor itu berasal dari dinding maka temperatur dinding lebih panas dari temperatur fluida. Demikian juga dengan temperatur fluida dekat dinding lebih panas dari temperatur fluida yang jauh dari dinding. Sehingga sangat mungkin terjadi fluida yang menempel di dinding sudah mencapai temperatur jenuh sedangkan fluida di kejauhan belum mencapai daerah jenuh atau berada pada temperatur borongan (bulk temperatur). Temperatur dinding yang sudah melebihi suhu jenuh menjadi syarat utama terjadinya gelembung. Pendidihan terjadi secara lokal dekat dinding saja, muncul gelembung setempat. Bila proses perpindahan kalor ini bertahan demikian disebut pendidihan prajenuh. Banyak sekali peralatan di industri yang memanfaatkan proses pendidihan ini karena dimungkinkannya perpindahan energi tanpa perubahan temperatur. Nanti akan disinggung peralatan-peralatan industri yang memanfaatkan proses ini.

Proses reversible dari pendidihan ini bisa terjadi dengan cara mengambil kalor dari sistem. Jadi bila dari uap, kita ambil kalornya dan kita ambil terus menerus bila temperatur jenuh telah tercapai maka uap juga akan berubah fase menjadi cair. Bayangkanlah bahwa pengambilan kalor itu terjadi secara perlahan. Maka dari tadinya berbentuk uap, perlahan namun pasti akan berubah menjadi air lagi. Mulanya yang dekat dinding saja yang berubah cair lama-lama semuanya karena kalor diambil dari dalam sistem. Peristiwa inilah yang disebut Pengembunan (condensation). Untuk mudahnya bisa dibayangkan bahwa Pengembunan merupakan proses kebalikan dari pendidihan walaupun pada pendalamannya akan banyak ditemui perbedaan. Belakangan akan terlihat bahwa memasukkan energi kedalam sistem jauh lebih mudah daripada mengeluarkan energi dari sistem -. Uraian yang lebih detil dari pengembunan ini berkaitan dengan sifat kontak antara fluida dengan dinding padat. Pendekatannya tentu dari dua arah itu, bagaimana fluidanya direkayasa atau permukaan dinding dilapis sedemikian rupa agar terjadi dropwise (terjadi butiran tetes) atau filmwise (lapisan tipis pada dinding). Aliran dua fase Penelitian di bidang perpindahan kalor dalam pendidihan dan pengembunan ini tetap berjalan terus dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dari berbagai sisi misalnya bagaimana agar kalor yang dipindahkan bisa lebih besar dengan areal yang makin kecil. Mengurangi atau menghilangkan korosi yang terjadi didalam pipa. Pengendalian turbulensi dalam pipa dimana terjadi gelembung uap. Geometri konstruksi dari peralatan agar perpindahan energi besar dengan menambah model sirip. Model perhitungan untuk berbagai variasi permukaan sampai dengan bentuk tak beraturan. Makin detil mendalam dan makin meluas (broad spectrum) apalagi dengan adanya kaitan dengan bidang ilmu lain. Bisa diambil contoh pertemuannya dengan Aliran Dua Fase (cabang dari Aliran Multifase). Aliran Dua Fase secara umum mempelajari aliran cairan dan gas secara bersamaan dan bila ditambah dengan aliran kalor yang terjadi bersamaan pada daerah prajenuh... Menyebutkannya sudah cukup sulit, tapi kira-kira dalam bahasa Inggris - Subcooled boiling heat transfer in two phase flow Untuk melengkapi perbendaharaan katanya baik juga bila kita cari tahu bahasa Prancisnya - Ebullition sousrefroidi dans un ecoulement diphasique Mekanika fluida Sudah terlanjur basah kita berada dalam aliran fluida, ada baiknya kita perkenalkan little sister yang cantik ini bernama mekanika fluida. Dalam banyak kasus industri dua jenis aliran ini terjadi simultan dan tidak bisa dipisahkan lagi. Walaupun sama-sama aliran tapi ternyata dunianya berbeda. Mau tahu apa bedanya ? Ini pertanyaan Galileo. Sebelum bicara perbedaan mari bicara persamaannya dulu. Seperti sudah disinggung diatas, kalor adalah kata benda. Fluida juga kata benda. Aliran air misalnya mudah dilihat, aliran gas asap knalpot terlihat di jalan-jalan kota Jakarta. Tapi aliran kalor... Manusia biasa pasti tidak bisa melihatnya. Jadi

ibaratnya, dua-dua sama-sama mahluk Tuhan tapi yang satu manusia yang lain adalah Jin karena tidak kasat mata. Namun ilmu energi tidak pernah kehilangan arah dan apalagi energi itu tidak hilang hanya dia mempunyai berbagai bentuk. Kadang terlihat indra mata kadang tidak. Percayalah indra manusia sendiri tidak terbatas lima namun lebih dari itu, banyak, malah amat banyak, mungkin tak berhingga. Mau tahu contohnya ? Wah ini sudah terlalu jauh melenceng, lebih baik kembali ke persoalan tadi. Jadi bagaimana dua mahluk berbeda jenis ini bisa berkomunikasi ? Antara aliran fluida dan aliran kalor ? Ternyata mereka berdua bicara dengan bahasa yang sama yaitu Bilangan Non-Dimensional. Semua parameter yang memainkan peran dirubah dalam bentuk parameter tanpa dimensi yang kemudian merupakan sintesis parameter baru dengan pengertian tersendiri yang bisa berlaku di dua dunia bahkan juga bisa berlaku diluar itu. Kasus perpindahan kalor konveksi di dalam pipa atau ducting sebagai contoh kasus industrial, termasuk juga aliran saluran terbuka (open channel) menjadikan parameter beda jenis menjadi satu formula dalam Termofluida. Konservasi energi, massa dan momentum, merupakan rumah dimana penghuninya terdiri dari individu yang kadang harus berdiri sendiri kadang harus bertalian seperti dalam satu keluarga. Seperti layaknya tubuh manusia, bila ada bagian-bagian yang sakit seringkali solusinya harus dilihat secara terintegrasi sehingga tidak terjadi tumpang tindih obat yang menjadikan munculnya penyakit atau ketidak setimbangan lain. Pendekatan holistik ini telah dikenal sejak awal abad 20, sehingga semua hukum perpindahan itu menjadi lebih mudah dipahami dalam banyak kasus industrial bisa diselesaikan ketimbang dicari jalannya melalui perpindahan massa saja, perpindahan momentum saja atau perpindahan kalor saja. Peristiwa Perpindahan mulai diperkenalkan awal sekali di sekolah Teknik Kimia kira-kira delapan puluh tahun yang lalu. Lebih jauh lagi kemudian untuk menambah pengetahuan dalam memahami fenomena aliran air dan aliran kalor mencari padanannya dari aliran listrik. Yang terakhir ini berkembang lebih dulu dengan pesat, sehingga banyak fenomena alam yang dipahami berbasiskan fisika listrik. Analogi elektrik akhirnya menjadi salah satu model baku dalam berbagai penyelesaian permasalahan kalor dan fluida. Alat Penukar kalor Alam semesta, langit dan bumi seisinya, udara dan air disekitar kita, hanya mempunyai satu warna saja. Yaitu warna kacamata yang kita pakai. Itulah artinya Paradigma. Sebagai ilustrasi contohnya, sebelum abad 16, semua manusia mengira bahwa bumi itu berbentuk datar. Jadi bila ada orang yang bilang bahwa bumi bulat di Eropa, maka orang itu dianggap tidak waras. Apalagi pada waktu itu gereja amat berkuasa, sehingga pandangan yang lain dari pandangan gereja dianggap musuh bersama yang patut dimusnahkan. Sekarang ini bila ada orang yang bilang bumi datar maka kita akan tertawa dan menganggap bahwa orang itu gila. Itu paradigma masyarakat, secara individu juga ada paradigma. Demikianlah kiranya saya memandang dunia ini, saya menggunakan kaca mata heat transfer sehingga semua yang ada didunia ini,

semua benda, semua mahluk mati maupun hidup, bahkan semua titik yang eksis di alam semesta ini, bagi saya adalah sebuah heat-exchanger (Alat Penukar Kalor). Mengapa demikian ? Ya karena itu tadi, setiap saat pada titik itu terjadi lalu lalang energi dalam hal ini kalor (ada yang datang dan ada yang pergi) disamping ada produksinya sendiri baik itu berupa produksi negatif (melepas kalor) atau produksi positif (menambah kalor). Titik kesetimbangan energi sesaat itulah yang diindikasikan oleh sebuah parameter yaitu temperatur di titik tersebut pada saat itu. Sehingga temperatur dapat dianggap suatu keadaan yang menunjukkan level atau tingkatan energi yang dimiliki oleh benda. Dan memang ahli fisika sejak lama menyaatakan bahwa semua benda yang berada diatas nol derajat Kelvin memiliki energi. Hal ini juga menunjukkan bahwa definisi temperatur semakin hari semakin berkembang dan meluas pengertiannya melebihi paramater lain. Jaman dahulu ada masyarakat yang menyembah batu, pohon, candi, matahari, awan, langit bahkan sampai sekarangpun ada. Jangan menganggap rendah dulu, karena dengan indranya manusia itu menyensor bahwa pohon atau batu itu berjiwa. Dan sesungguhnya jiwa itu atau ruh adalah energi yang ada didalam benda itu. Selama benda itu berada pada temperatur diatas nol derajat Kelvin maka dia mempunyai energi. Secara ilmiah sebenarnya sudah bisa terbukti. Dan perlu diingat bahwa energi itu tidak hilang kan ? berarti bila orang mati.. ruhnya juga tidak hilang hanya pindah alam saja. Diskusi mengenai hal ini karena cukup memakan waktu, lebih baik kita lanjutkan pada kesempatan lain. Heat-Exchanger (Alat Penukar Kalor) adalah sebuah peralatan industri yang merupakan nama umum (generic) bagi peralatan dimana fungsi utamanya adalah mempertukarkan berarti juga memindahkan kalor dari satu sistem kedalam sistem lain. Nama ini kemudian berubah sesuai dengan fungsi alat tersebut misalnya Steamer, steam generator, boiler, reboiler, condenser, evaporator, heater, pre-heater, superheater, vaporizer, fire-heater, distiller, extractor, contacter, cooler, intercooler, aircooler, chiller, dryer, spray dryer, vacuum dryer, separator, humidifier, dehumidifier, gasifier, receiver, radiator, furnace, burner, incinerator, cooling tower, Storage tanker, cooker, toaster, AirConditioner, refrigerator, freezer. Percayalah masih ada seribu nama lagi yang belum disebutkan disini. Peralatan diatas adalah peralatan standar yang ada di dunia industri. Kebutuhan akan Sumber Daya Manusia yang mampu untuk menghandle alat itu saja demikian banyak dan dibutuhkan untuk semua tingkatan dari mulai klerk sampai yang expert. Masih sebanyak itu pula yang kita butuhkan di bidang industri kesehatan dan farmasi, industri makanan dan obat-obatan. Dan satu lagi yang amat disayangkan, untuk negara kita, yaitu industri teknologi pasca-panen. Untuk ini seharusnya pengembangan SDM dimulai dari sekolah-sekolah pertanian sebagai basisnya. Pengembangan Teknologi Tepat Guna seperti halnya dengan apa yang telah dikembangkan negara-negara tetangga kita Thailand, Malaysia, India, Pakistan dan Bangladesh, patut menjadi perhatian kita untuk tetap dikembangkan.

Penelitian eksperimental dalam perpindahan kalor mengharuskan pengukuran parameter utama yaitu temperatur. Dari definisinya yang bisa dikembangkan terus menerus, titik tolak utama adalah bagaimana bisa mendapatkan data yang relevan dengan kasus yang ditangani, yaitu temperatur secara tepat dengan berbagai pengertiannya. Termometer, termokopel, termistor, termistance, pirometer, berbagai peralatan dikembangkan. Namun hal yang lebih penting daripada sekedar mengukur parameter untuk penelitian adalah pendalaman mengenai fenomena yang terjadi. Sehingga secara global kita sudah harus mengetahui lebih dulu berapa besarnya (magnitude lorde de grandeur) dari parameter yang akan diukur sehingga alat ukur mana yang cocok untuk bisa memberikan respons terbaik dari data yang kita butuhkan, dapat diperolah. Komputer dan sistem akisisi data membantu untuk memberi masukan data yang akurat dan cepat dalam penelitian. Sistem pengukuran on-line dengan respons cepat dan langsung menjadikan analisis peneliti lebih dalam dan akurat. Kombinasi dengan sistem kendali menjadikan peralatan pabrik dan mesin sekarang ini bisa menjadi lebih terpelihara. Beda-hingga FDM (Finite Difference Method) sudah dikenal dalam perpindahan kalor sejak 70 tahun yang lalu. Namun demikian karena solusi numerikal ini membutuhkan kalkulasi yang banyak, pengembangannya tergantung dari teknologi kalkulator. Baru sejak ada komputer di tahun 60 an, model FDM ini banyak digunakan terutama untuk perpindahan kalor konduksi disusul konveksi. Gabungannya dengan perkembangan Finite Element dalam mekanika fluida menjadikan termofluida berkembang bersama dalam Computational Fluid Dynamics. Perangkat lunak baru muncul seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Aplikasinya sangat bermanfaat sekali terutama dalam simulasi pra-rancangan. Kita ucapkan termakasih kepada para ahli matematik yang menciptakan modelmodel pendekatan baru, diantaranya yang amat bermanfaat dalam perpindahan kalor adalah Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network), sekalipun demikian studi yang lebih mendalam masih dibutuhkan untuk meninjau mana persamaan yang sesuai untuk berbagai kasus. Hasil tulisan para peneliti yang dipublikasikan dalam seminar-seminar baik nasional maupun internasional sebenarnya tidak terlalu istimewa karena kebanyakan semua bisa masuk tanpa di review atau dengan review yang tidak terlalu ketat. Tapi bolehlah itu dibilang sebagai upah bagi peneliti yang telah bekerja keras untuk mendapatkan suatu hasil. Untuk peneliti muda, hal ini bermanfaat untuk menumbuhkan jati diri dan meningkatkan ke-PD-annya (Percaya Diri). Banyak program hibah penelitian, sekarang ini, yang diselenggarakan oleh berbagai instansi baik Diknas maupun Kementrian Negara Ristek ataupun juga Universitas dan badan-badan swasta. Di satu sisi kelihatannya amat positif karena kehidupan penelitian mulai tumbuh di negara ini, peneliti muda mendapatkan jalan untuk jalur pemantapan. Namun dilain sisi peneliti senior kelihatannya mengandalkan mata pencariannya dari situ, para jago-jago proposal bertanding di arena yang itu-itu juga seperti pemburu yang berburu di kebun binatang. Sebaiknya kalau sudah 2 kali dapat proyek

penelitian, maka arena pertandingannya harus pindah atau meningkat, terutama ke dunia internasional. Atau usahakanlah agar penelitian itu menetas menjadi produk yang bisa bersaing di pasar bebas. Tentu membawa hasil penelitian yang awalnya berupa prototipe menjadi produk yang siap bersaing dipasar tidaklah mudah. Tapi itulah tantangannya. Inilah kiranya hal yang menghambat dunia penelitian kita karena sampai sejauh ini sejak 20 tahun berkecimpung di dunia penelitian, hasil penelitian yang betul bisa menetas ke masyarakat tidak lebih dari 1% saja. Lalu untuk apa dong semua anggaran penelitian yang besar itu kalau hasilnya hanya menambah penuh lemari buku dengan laporan penelitian yang tebal tapi tidak berguna. Kebanyakan peneliti bersenang-senang sendiri dengan obyek penelitiannya dari hibah penelitian yang didapat, beberapa diantaranya jadi sanggup beli mobil baru. Dan selalu menganggap bahwa itu adalah hasil hebat dari penelitiannya sekaligus dapat kum (angka kredit) untuk pengumpulan kredit biar cepat jadi profesor. Mengapa tidak ? Memangnya dosen/peneliti tidak boleh beli mobil baru ? Over ten years being happy with such a system, its time to ask yourself, is this really a good way to make our people get benefit from our research activity ? Pertanyaan ini menjadi penting untuk para engineers karena prinsipnya engineer lah yang sanggup mengaplikasikan ilmu agar menjadi bermanfaat untuk masyarakat banyak. Hasil penelitian (dan pengembangan) sendiri seringkali sulit untuk dikatakan salah atau benar. Atau tepatnya tidak ada yang bisa menghakimi apakah hasil yang diperoleh bagus atau tidak, kebanyakan semua hanya saling menghargai pekerjaan sesama kolega peneliti. Guru besar yang cerewet dan ngomong sembarangan biasanya malah lebih benar dengan kritiknya yang tanpa basabasi. Metodologi penelitian yang akurat, perlahan dan biasanya dengan jalan panjang menuju hasil tanpa pretensi apa-apa sebelumnya, inilah yang biasanya menunjukkan kualitas penelitian yang sebenarnya. Hasilnya seringkali membuka fenomena alam baru yang tak terduga. Dosen atau peneliti yang sering berrefleksi dalam mengkaji hasil yang sebenarnya sedikit demi sedikit perilakunya akan berubah karena tahu diri diposisi mana sebenarnya dia berada. Pendidikan S3 Bila ingin penelitian maju maka program pendidikan S3 harus dijalankan sebaikbaiknya. Karena dengan program S3 inilah penelitian yang serius dilaksanankan terutama dari sisi peserta didik yang notabene juga adalah peneliti. Kemandirian dalam penegakan konsep menjadikan mahasiswa S3 nantinya mampu mempertahankan ide. Sedangkan ketrampilan mengemukakan ide dengan lisan dan tulisan menjadi latihan bagus yang banyak di eksplor di S2 sebagai sarana bagi penelitian yang sebenarnya nanti di S3. Peserta banyak bingung stress, diawal mula studi fase ini sering berlangsung cukup lama. Penentuan topik dan proposal sering tidak mudah, penggalian ide sering berubah-ubah karena banyak faktor yang dipertimbangkan mulai dari konsep, sarana dan fasilitas, waktu yang tersedia, akses informasi dan juga uang yang tersedia. Kebanyakan peserta belum menyadari bahwa proses S3 ini adalah full student-centered learning system. Karena sistem yang demikian ini, banyak peserta yang memaki-maki pembimbingnya (dalam hati tapi) karena merasa tidak terbantu, atau ada yang merasa sudah buang duit banyak koq tidak dapat ilmu apa-apa. Namun bagi

peserta yang dulu waktu berada di tingkat S1 atau S2 nya sudah biasa dilepas untuk bekerja di lab atau dimana saja atau mereka yang banyak mendapat tugas dari gurunya yang dikerjakan berkelompok atau sendiri-sendiri, tenang saja menghadapi situasi ini. Atau mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja sebagai manajer atau supervisor, kelihatan tidak cemas. Bahkan malah keluar inisiatif dan idenya. Pembelajaran berbasis student inilah yang menjadi model pendidikan sekarang. Dulu sudah diperkenalkan ditingkat SD-SMP dan SMA dengan nama CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) namun karena inkonsistensi atau berbagai hal lain yang terjadi (mungkin juga karena kebijakan pendidikan di Indonesia ini sering berubah-ubah). Hal itu tidak lagi dijalankan, bahkan oleh beberapa lulusan IKIP model ini dimaki-maki. Gitu-gitu aja koq modelnya, apanya yang baru? demikian katanya dalam suatu diskusi pendidikan. Karena sok amrik itulah maka mereka merubah diri dari tadinya Sekolah Guru menjadi Bukan Sekolah Guru. Lha kalau begitu nanti pasti anak-anak kita yang di SD SMP akan diajar oleh orang-orang yang Bukan Guru. Kalau dulu Teaching maka sekarang Learning. Kalau dulu mottonya Bagaimana dosen mengajar dengan baik -, maka sekarang berubah menjadi - Bagaimana agar mahasiswa bisa belajar dengan baik Berarti banyak sistem audit pendidikan yang juga harus berubah. Kekacauan ditingkat nasional mengemuka dengan munculnya banyak protes terhadap sistem UAN (Ujian Akhir Nasional). Kebanyakan sistem pendidikan kita dari mulai SD SMP SMU S1 S2 dan S3 membuat murid menjadi stress tegang underpressure cemas, takut dihukum bila salah. Guru menjadi penguasa yang ditakuti. Nilai Akademis rapor di sekolah dan Indeks Prestasi di Universitas menjadi satusatunya panutan dan tolok ukur keberhasilan studi. Kalau dalam satu kelas hanya sedikit murid yang lulus, atau sedikit yang mendapat nilai baik, maka guru atau dosen merasa bangga. Mata kuliahnya dianggap seakan-akan sulit jadi gurunya hebat bisa cerita panjang lebar didepan kelas menunjukkan kebolehannya. Guru terus nulis di papan dan murid ramai-ramai mencatat mengcopy apa yang ditulis guru. Maka jadilah murid-murid kita follower (pengikut saja seperti bebek) tidak pernah ada yang berani dan kreatif menjadi pionir. Quantum Learning Kalau begitu bagaimana caranya agar tercipta situasi yang menyenangkan di kelas ? Atau paling tidak murid tidak stress dari waktu ke waktu. Bagaimana agar peserta didik bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan target kurikulum tercapai. Karena itu guru atau dosen harus kreatif mengembangkan metode mengajar dengan caranya sendiri-sendiri. Sehingga transfer pengetahuan itu terjadi bukan saja dari guru ke murid tapi juga antara sesama murid. Dan harus diingat bahwa transfer of attitude sama pentingnya dengan transfer pengetahuan. Bila demikian adanya maka tidak akan ada murid yang terlambat dan tidak ada murid yang buru-buru lari keluar kelas bila bel usai berbunyi, karena semua masih akan tekun bekerja sekalipun waktu telah habis.

Pendekatan Quantum Learning menempatkan kembali posisi pendidikan lebih cenderung berpihak kepada kepentingan siswa. Dan memang sebenarnyalah bahwa semua gedung dimana kelas-kelas itu berdiri, semua sarana dan fasilitas, termasuk laboratorium, komputer, pusat kesehatan, gymnasium, semua itu ada untuk kepentingan peserta didik. Tanpa mereka dosen itu bukan apa-apa dan semua sarana dan fasilitas itupun tak ada artinya. Pendidikan sekarang lebih banyak dilihat sebagai proses pembelajaran yang tiada henti. Kacamata guru tidak lagi banyak digunakan namun kaca mata murid lebih diutamakan bahkan dengan variasi warna yang lebih banyak. Tujuan pendidikan tidak lagi mengerucut tinggi tapi melebar dan berdimensi banyak. Landasan budi-pekerti tetap menjadi struktur fundamental. Seninya adalah bagaimana mengimplementasikan itu semua dalam satu kendaraan yang bernama sekolah. Real life is a good school ini adalah pernyataan seorang penyanyi kita yang telah sukses di mancanegara. Berarti adaptasi terhadap kehidupan nyata menjadi persoalan penting dan jangan pernah diabaikan dengan selalu menganggap bahwa pendidikan didalam ruang kelas selalu menjadi tolok ukur keberhasilan. Kurikulum Berbasis Kompetensi muncul dengan sejuta deskripsi mulai dari perguruan tinggi sampai tingkat kelas nol kecil. Belum habis di universitas dibahas, buku pelajaran SD sudah mengadopsi KBK. Dosen tidak begitu bingung karena cuek, lalu bagaimana dengan guru-guru di sekolah menengah. Semua pada kebingungan karena menunggu petunjuk. Filsuf Yunani Apa yang dipelajari di Perguruan Tinggi ini adalah sebuah model pendekatan yang asal muasalnya dari para filsuf Yunani kurang lebih tahun minus 500 (500 SM). Walaupun sebelum tahun-tahun itu juga sudah banyak ahli pengetahuan Yunani namun yang mulai dicatat adalah Socrates. Mahaguru ini selalu melakukan pendekatan dengan membuat deskripsi dan definisi yang tepat tentang segala sesuatu. Bila beliau ingin mengetahui tentang pahlawan perang misalnya maka beliau pergi menemui seorang pahlawan perang yang telah terbukti unggul menaklukan lawan di medan laga. Lalu di wawancaralah si jago perang ini, sampai beliau bisa mendeskripsikan dengan tepat pahlawan perang itu seperti apa sebenarnya. Muridnya ada banyak dan selalu ikut kemana mahaguru ini pergi. Salah satu muridnya adalah Plato, yang kerjanya tidak lain dan tidak bukan hanyalah mencatat saja, semua apa yang dikatakan dan dilakukan oleh gurunya. Setelah gurunya wafat, maka keluarlah semua catatan Plato dari apa yang diajarkan gurunya Socrates. Tidak hanya itu, apa yang didapat dari gurunya juga dicerna dan akhirnya tercampurlah apa yang dicatat dari Socrates dengan apa yang menjadi pendapatnya sendiri. Diantaranya yang kemudian terkenal disebut Platonisme. Kira-kira pengertiannya begini, apa yang hidup itu adalah semua yang ada dalam imajinasi manusia. Bila imajinasi itu telah di copy menjadi sesuatu yang nyata maka dia menjadi mati. Contohnya bila seorang designer furniture membayangkan kursi dengan model terbaru yang akan dia bikin, maka selama ada dalam pikiran si designer kursi itu tetap hidup dan selalu bisa berubah-ubah. Bila kursi imajiner itu kemudian di copy menjadi sebuah kenyataan, artinya kursi itu dibuat menjadi kursi nyata, maka sejak itu

kursi itu tidak berubah lagi atau dengan kata lain kursi itu menjadi mati. Dan yang tetap hidup itu adalah kursi imajiner yang ada dalam pemikiran karena dia selalu bisa berubah setiap saat artinya tetap hidup. Muridnya lagi dari Plato ini adalah Aristoteles yang lebih banyak mengembangkan kearah ilmu pengetahuan. Diantaranya yang terkenal adalah reduktif dan deduktif. Kalau didunia kedokteran sekarang kita kenal adanya biologi molekuler dan rekayasa genetika, maka itu sebenarnya masih mengikuti model yang dicanangkan oleh Aristoteles dengan prinsip reduksinya tahun minus 300 an. Namun kira-kira itulah yang menjadi cikal bakal ilmu pengetahuan dengan metode ilmiahnya yang ada sekarang ini. Jadi perdebatan panjangnya mengenai bagaimana asalmuasal ilmu pengetahuan mulai berkembang baru terjadi setelah renaisance di Eropa tahun 1400 an. Kemana aja sebelum itu, apa tidak ada perkembangan ilmu pengetahuan ? Itulah jaman Kegelapan yang cukup lama dimana ilmu pengetahuan seakan-akan berhenti bergerak di Eropa. Sebaliknya malah di Timur Tengah dan dunia islam justru terjadi pencerahan. Sains malah maju dan banyak hal dalam sains diketemukan dan diadopsi kemudian oleh bangsa Eropa. Masa ini banyak hubungannya dengan masuknya filsafat kedalam pendidikan agama islam, tasawuf merupakan salah satu intersectionnya yang diprakarsai oleh diantaranya Farabi, Ibnu Sina dan Ghazali antara abad 9 sampai abad 12 M. Karya Ibnu Sina dalam bentuk ensiklopedi Kedokteran masih terus digunakan sebagai pedoman di Eropa sampai dengan 700 tahun kemudian. Jangan heran bila model pendekatan yang sama sekali berbeda telah diperkenalkan juga oleh IS ini dan sampai sekarangpun masih banyak digunakan di berbagai tempat yaitu cara-cara penyembuhan sufi. Beberapa orang pernah bertanya pada saya: Apa bedanya filsafat islam dengan tasawuf. Jawaban saya demikian, ini dengan anggapan bahwa semua pernah belajar tentang teori Himpunan (union). Bayangkanlah dua buah lingkaran himpunan dan namakanlah yang pertama itu filsafat islam dan yang kedua tasawuf. Dekatkanlah sampai bersinggungan dan berpotongan. Maka ditengah akan ada bagian intersection yang berada baik di lingkaran satu maupun dua. Arsirlah bagian itu. Nah sekarang bagian intersection yang diarsir itu adalah persamaan antara filsafat islam dengan tasawuf, sedangkan bagian yang tidak diarsir yang masing-masing merupakan bagian himpunan 1 sendiri dan himpunan 2 sendiri itulah perbedaannya. Mana yang lebih besar antara yang satu dengan yang lainnya, tidak ada yang bisa menentukan. Perkembangan di Timur Jangan dikira apa yang diperkenalkan oleh filsuf Yunani itu adalah cikal bakal ilmu yang tertua didunia... Oo bukan sama sekali. Filsafat dan sains di timur sudah dikenal jauh lebih lama lagi. Lihat contohnya di Cina, ilmu falak yang dikenal di dunia islam tahun 1000 an, di Cina telah diketahui sejak tahun minus 2000 an. Astronominya telah berkembang lama sebelum orang tahu di barat bahwa bumi mengelilingi matahari. Model pendidikan seperti di kuil Siauw Liem Sie menjadikan para siswanya pandai ilmu kanuragan Im Yang Bu Tek Cin Keng, berjiwa halus dan berbudi luhur memegang teguh nilai etika disamping pandai berilmu surat yang ditandai dengan syair-syairnya yang tertulis dengan tinta

cina dan pit (alat tulis cina yang mirip kuas kecil). Tak usah heran bahwa merekapun mengenal Thian (the monotheisme). Cerita perwatakan Mahabharata yang mendasari filsafat Jawa tentu semua sudah mengenal bahwa maha karya ini datang dari India. Demikian pula cerita melankolik tapi tegas Ramayana yang kesemuanya melambangkan ilmu kehidupan. ++++++++++++++++++++++ Saya mencoba merekonstruksi ingatan 40 tahun yang lalu saat membaca dialog dalam episode Kumbokarno Gugur. Cuplikan ini adalah diskusi antara Rahwana dengan adiknya Kumbokarno. R: Adikku, engkau tahu kita sekarang dalam peperangan melawan Pasukan Rama dan Lesmana. Banyak satria kita yang gugur di medan perang, sudah tinggal sedikit prajurit setia yang akan membela kita. Adikku, aku tahu engkau amat sakti mandraguna, berbudi amat luhur dan selalu membela kebenaran. Berbeda dengan aku yang memerintah kerajaan ini dengan cara angkara murka. Perang ini terjadi karena nafsuku mencuri Dewi Shinta yang aku tahu bukanlah hakku. Namun demikian aku ingin tahu apakah engkau bersedia untuk terjun ke medan laga di saat matahari terbit esok, untuk membela kerajaan kita. K: Kakang Rahwana, aku mengenalmu sejak kecil bahkan amat dekat. Aku tahu semua penyebab mengapa perang ini terjadi. Aku mengetahui dengan sebenarnya siapa sebenarnya yang salah dan siapa yang benar. Namun bagiku kerajaan ini adalah tanah kelahiranku yang selalu merupakan tanah air ibu pertiwi kepada siapa seharusnya aku mengorbankan jiwa dan ragaku. Apa yang harus kita katakan kepada para pahlawan dan ksatria di alam sana, yang telah gugur membela kerajaan ini bila aku menghindar dari perang ini. Takdirku mungkin harus terkubur disini setelah memenuhi kewajiban mempertahankan setiap jengkalnya. Gugur berkalang harumnya tanah ini, adalah kematian yang aku cita-citakan. Dan aku akan menyongsongnya dengan tak sabar esok. Jangan kuatir kakang, dikala surya terbit di timur besok pagi, aku sudah siap sedia berada di garis terdepan untuk membela kerajaan kita. Mungkin raga dan darahku akan tercerai berai terkena senjata pamungkas musuh, namun aku akan merasa bangga karena harumnya akan tercium keseluruh persada bumi. +++++++++++++++++++++++++++++ Tidak mudah menggali ingatan masa lalu. Apalagi waktunya sudah sedemikian lama. Menurut perkiraan saya, memori seperti diatas itu ada disebelah kanan otak kita. Inilah yang harus kita telaah sekarang, bahwasanya kemampuan otak manusia itu luarbiasa. Sejauh ini kita hanya menggunakan sedikit saja dari kemampuan otak kita yang sebenarnya. Pendidikan kita di sekolah kebanyakan selalu melatih belahan kiri otak kita saja. Bahkan tanpa sadar kita mematikan kemampuan otak kanan kita. Dialog diatas menunjukkan peran otak kanan yang menangkap nuansa keharuan, kebanggaan dan juga kepahlawanan yang tidak akan tertangkap secara matematis. Namun dia tercermin seakan indra keenam menangkap suasana hati dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk verbal

menjadi dialog diatas. Contoh ini menunjukkan perlunya kesetimbangan antara otak kiri dan otak kanan kita. Kurikulum Seimbang Begitu kita masuk sekolah mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi, seakan-akan apa yang ada di otak kanan harus ditinggalkan padahal kemampuan itu menunjukkan ciri manusiawi. Cobalah perhatikan Emosi, Imajinasi, Mapping, Musik, Seni, Kontemplasi, Refleksi, Ketauhidan, Empati, Rindu, Cinta dan Kasih Sayang. Alangkah ruginya meniadakan itu semua. Orang sekarang mengatakan SQ Spiritual Quotient ada disitu. Seiring dengan apa yang diperkenalkan oleh Goleman dengan Emotional Quotient (EQ) dan Gardner dengan multiple Inteligences (Kecerdasan Majemuk). Dahulu hanya IQ yang dianggap penting untuk dilatih di Sekolah. Bahkan sampai sekarang tolok ukur keberhasilan masih mengacu kepada sistem IQ ini. Sehingga sebagai akibatnya Skill dan Attitude menjadi terpinggirkan. Andai hal mulai kita pikirkan berarti kurikulum sekolah kita semua harus mempertimbangkan nuansa ini. Mulailah dari saat ini langkah demi langkah baik secara individual maupun institusional cobalah mempertimbangkan kurikulum yang seimbang dengan mempertimbangkan Kecerdasan non IQ misalnya Musik, Bahasa, Hubungan antar personal, Refleksi Diri, Natural, Matematik, Olahraga.

You might also like