You are on page 1of 10

PERKABELAN

Satu hal yang banyak dilupakan orang adalah perkabelan. Padahal kontribusi perkabelan terhadap hasil akhir suara cukup signifikan. Jenis kabel Jenis kabel dibagi berdasarkan fungsinya: 1. Kabel Strom / Kabel Power Kabel yang dialiri arus untuk menyalakan perangkat audio disebut kabel strom / kabel power. Tanpa kabel strom, perangkat audio sebaik apapun tidak dapat menyala. Signal dari kabel strom ini nantinya diubah oleh perangkat audio menjadi signal suara. Oleh karena itu kemurnian signal yang dialirkan oleh kabel strom ini sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh perangkat audio. Faktor yang mengurangi kemurnian signal adalah EMI (Electro Magnetic Interference) dan RFI (Radio Frequency Interference. Contoh: handphone walaupun dalam posisi standby tetap mencari signal sehingga mengeluarkan RFI. Untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, mulailah dari awal segalanya yaitu kabel strom yang baik. 2. Kabel Digital Kabel yang dialiri oleh signal digital disebut kabel digital. Signal digital diambil dari CD Player sebelum dikonversi ke analag oleh DAC (Digital to Analog Converter) di dalam head unit. Ada 2 jenis kabel digital yang sering digunakan, yaitu: S-PDIF dan TOS-LINK. Kabel digital format S-PDIF unggul dalam hal kualitas suara (lebih berkesan analog) tetapi panjang maximum-nya 2 meter. Apabila dipaksakan lebih dari 2 meter, maka signal digital via S-PDIF cacat dan dapat menyebabkan kerusakan pada head unit ataupun prosesor. Kabel digital format Toslink memang kalah dalam hal kualitas suara namun panjang-nya bisa sampai 6 meter atau bahkan lebih. 3. Kabel Interconnect Signal analog yang keluar dari prosesor atau head unit adalah signal dengan voltage rendah atau sering disebut Signal Arus Lemah. Kabel yang digunakan untuk mengalirkan signal arus lemah ini menuju amplifier disebut Kabel Interconnect. Ada 2 jenis kabel interconnect yang sering digunakan, yaitu kabel interconnect format Balance dan Un-balance. Kabel Un-balance terdiri dari 2 kabel utama, yaitu: kabel untuk signal suara positif dan kabel untuk signal suara negatif yang digabung dengan ground. Terminasi kabel un-balance umumnya menggunakan model RCA namun bisa juga menggunakan model XLR. Desain kabel Un-balance lebih sederhana AudioPlusCentre Page1

dibandingkan Balance sehingga banyak digunakan di Audio Mobil dan Audio Rumah High-End. Kabel Balance terdiri dari 3 kabel utama, yaitu: kabel untuk signal suara positif, kabel untuk signal suara negatif, dan kabel untuk ground. Oleh karena signal suara negatif tidak menumpang pada ground maka signal suara lebih murni dan tidak mudah terinduksi. Dengan kata lain, hasil suara kabel Balance lebih baik dibandingkan dengan kabel Un-balance. Terminasi kabel Balance menggunakan model XLR dan tidak bisa menggunakan model RCA. Keunggulan dari terminasi model XLR adalah sifat koneksi-nya yang lebih paten dengan sistem click. Kabel Balance banyak digunakan di Pro-Audio (untuk panggung atau caf) dan mulai digunakan di Audio Rumah High-End maupun Audio Mobil High-End. 4. Kabel Speaker Signal keluaran amplifier adalah signal dengan voltage tinggi dan sering disebut Signal Arus Kuat. Kabel yang digunakan untuk mengalirkan signal arus kuat disebut Kabel Speaker. Oleh karena kabel speaker mengalirkan signal arus kuat, maka ukuran kabel speaker lebih besar dibandingkan kabel interconnect.

Format RCA

Format XLR

AudioPlusCentre

Page2

Kabel strom

Head Unit

Kabel Interconnect (sinyal analog) Kabel Digital (sinyal digital)

Prosesor

Kabel Interconnect

Amplifier

Kabel Speaker

Speaker

Kabel Interconnect

Arah kabel Kabel high-end biasanya memiliki panduan arah yang dicetak di selongsong kabel. Untuk mendapatkan kualitas suara optimal, sebaiknya rekomendasi pabrik kabel tersebut diikuti. Arah signal suara Sumber signal suara adalah CD Player, yang kemudian dialirkan ke prosesor (crossover aktif, time alignment, atau EQ), lalu ke amplifier, dan terakhir ke speaker.
Kabel Interconnect (sinyal analog) Kabel Digital (sinyal digital)

Head Unit

Prosesor

Kabel Interconnect

Amplifier

Kabel Speaker

Speaker

Kabel Interconnect

Arah signal DC (strom) di mobil Signal DC berjalan dalam lingkaran tertutup. Apabila salah satu bagian dari lingkaran tersebut terputus maka arus berhenti mengalir di semua bagian. Dalam keadaan mesin menyala, sumber arus DC adalah alternator, yang kemudian mengalir ke aki, ke perangkat audio, ke bodi mobil, kembali ke aki dan terakhir ke alternator.

Alternator

Aki

Perangkat Audio

Bodi mobil / ground AudioPlusCentre Page3

Sekring Fungsi sekring adalah melindungi perangkat audio dan sistem kelistrikan mobil dari kerusakan akibat hubungan arus pendek (short circuit). Sekring harus diletakkan sedekat mungkin dari penghasil atau penyimpan arus (aki / cap bank) karena kabel di antara sekring dan penghasil / penyimpan arus relatif tidak terlindungi oleh sekring. Aki Sekring Sekring
Batcap / Cap Bank Kabel ini harus sependek mungkin karena tidak terlindungi sekring

Perangkat Audio

Kabel ini harus sependek mungkin karena tidak terlindungi sekring

Idealnya, jarak antara sekring ke penghasil / penyimpan arus di bawah 35 cm. Ukuran Sekring Ukuran sekring pengaman mengikuti sekring yang terpasang di perangkat audio. Misalkan sekring pada head unit 10A maka sekring pengaman juga 10A. Jika sekring pada amplifier 40A maka sekring pengaman juga 40A. Ukuran dan Panjang Kabel Strom Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan ukuran dan panjang kabel strom, yaitu: 1. Besarnya arus yang mengalir melalui kabel strom (Amperage). Besaran ini didapat dari sekring yang terpasang di perangkat audio. Misalnya sekring yang terpasang di amplifier 40 Ampere berarti kabel strom amplifier akan dilalui arus maximal 40 Ampere. Demikian juga untuk head unit yang sekring-nya 10 Ampere berarti kabel strom head unit akan dilalui arus maximal 10 Ampere. 2. Ukuran kabel strom. Kabel strom biasanya dinyatakan dalam satuan AWG. Semakin kecil bilangan AWG semakin besar diameter kabel. Kabel strom yang digunakan untuk head unit umumnya 16 sampai 12 AWG dan kabel strom yang digunakan untuk amplifier umumnya 8 sampai 0 AWG. 3. Panjang kabel strom. Panjang kabel strom adalah jarak antara aki mobil ke amplifier atau jarak antara aki mobil ke head unit. Langkah-langkah perhitungan-nya sebagai berikut: 1. Tentukan Amperage amplifier atau head unit berdasarkan sekring yang terpasang pada perangkat tersebut.

AudioPlusCentre

Page4

2. Tentukan ukuran kabel yang digunakan. 3. Lihat pada tabel di bawah ini panjang kabel maximum yang dapat digunakan dalam satuan meter. AWG 20 00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 30 40 50 Amperage 75 100 18,8 20 14,9 19,8 15,8 11,8 15,8 12,5 9,5 12,5 9,9 7,5 9,9 7,9 5,9 7,9 6,2 4,6 6,2 4,9 3,6 4,9 3,9 2,9 3,9 2,9 X 2,9 X X X X X X X X 60

23,4 18,8 14,8 11,8 9,2 7,2 4,6

19,8 15,8 12,5 9,9 7,9 6,2 4,9 2,9

18,8 14,8 11,8 9,2 7,2 5,9 4,6 3,6 2,3

18,8 14,8 11,5 9,5 7,5 5,9 4,6 3,6 2,9 X

150 12,5 9,9 7,9 6,2 4,9 3,9 3,3 2,6 X X X X X

200 9,6 7,6 5,9 4,6 3,6 2,9 2,3 X X X X X X

500 3,6 2,9 2,3 X X X X X X X X X X

750 2,6 1,9 X X X X X X X X X X X

Sekilas tentang Alternator Whine (Storing) Alternator whine (atau di Indonesia sering diistilahkan storing) adalah whining atau bunyi ngiing di frekuensi tinggi yang terdengar melalui speaker. Penyebab alternator whine dan solusinya akan dijelaskan secara mendetail di materi The art of Grounding & Alternator Whine. Sekilas tentang Ground Sistem kelistrikan mobil memanfaatkan bodi mobil sebagai kabel negatif untuk membawa arus dari perangkat kelistrikan mobil seperti lampu, klakson, odometer, AC, wiper, dan lain-lain untuk kembali ke alternator. Oleh karena itu, bodi mobil sering disebut massa / ground. Hal ini diterapkan pabrikan mobil untuk menghemat biaya penggunaan kabel dan menyederhanakan sistem perkabelan di mobil. Berkaitan dengan grounding perangkat audio mobil, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Semua perangkat audio mobil harus dikoneksi ke ground dengan potensial yang sama. Itulah yang disebut ground terbaik. Apabila 2 perangkat audio mobil menggunakan titik ground yang berbeda potensial maka perbedaan potensial tersebut akan masuk ke sirkuit suara dan diperkuat sehingga menimbulkan alternator whine (storing). Penjelasan lengkapnya di materi The art of Grounding & Alternator Whine 2. Apabila perangkat audio menggunakan titik ground yang secara kebetulan sudah digunakan sebagai arus balik dari sistem kelistrikan mobil lainnya, AudioPlusCentre Page5

maka secara sistematis terjadi sharing atau penggunaan jalur balik yang bersamaan. Akibatnya, sistem kelistrikan mobil bisa terdengar melalui sistem audio. Contoh: pergerakan spion elektrik terdengar melalui speaker atau setiap kali klakson ditekan terdengar bunyi tek di speaker. Oleh karena itu, sebelum menentukan titik ground untuk perangkat audio, sebaiknya dideteksi terlebih dahulu apakah titik ground tersebut bersih dari sistem kelistrikan mobil lainnya. Pendeteksian ini tidak bisa dilakukan dengan Digital Multi Meter ataupun Osiloskop tetapi harus menggunakan speaker ajaib. Metode ini dijabarkan secara sistematis di materi The Art of Grounding & Alternator Whine. SPG dan MPG MPG (Multi Point Ground) adalah sistem grounding yang paling sering digunakan. Sesuai dengan namanya, pada sistem MPG, setiap perangkat audio menggunakan titik ground yang berbeda. Biasanya head unit dan prosesor (EQ, xover aktif, preamp) digabung pada 1 titik dan keseluruhan amplifier digabung pada 1 titik yang lain. SPG (Single Point Ground) adalah sistem grounding dimana seluruh perangkat audio menggunakan 1 titik ground yang sama. Keuntungan dan kerugian masing-masing sistem grounding bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
MPG Jumlah kabel Pengerjaan Tingkat kesuksesan Hemat kabel. Mudah. Di mobil tertentu bisa gagal. SPG Boros kabel. Relatif lebih rumit Relatif lebih kesuksesannya.

tinggi

tingkat

Contoh MPG Head Unit Prosesor Amplifier

Contoh SPG Head Unit Prosesor Amplifier

AudioPlusCentre

Page6

Contoh yang salah Head Unit Prosesor Amplifier

Gambar di atas bukanlah SPG dan pasti menimbulkan masalah. Tips menghindari storing dan mendapatkan suara terbaik Ada persepsi yang berkembang bahwa kabel positif lebih penting dari kabel negatif. Benarkah persepsi ini? Menurut saya tidak benar, karena arus DC mengalir dalam lingkaran tertutup dan kabel ibarat pipa yang mengalirkan arus ini. Arus tidak akan mengalir lancar apabila ukuran pipa membesar lalu menyempit. Sebaliknya arus akan mengalir lancar apabila ukuran pipa seragam (sama). Untuk itu, perhatikan tips berikut: 1. Ukuran kabel negatif yang menghubungkan bodi mobil ke aki mobil harus sama dengan kabel positif yang menghubungkan aki mobil ke amplifier. Apabila dilihat pada gambar di bawah ini maka ukuran kabel B = A. Misalnya kabel positif dari aki mobil ke amplifier 4AWG maka kabel negatif dari bodi mobil ke aki mobil sebaiknya 4 AWG juga. 2. Ukuran kabel negatif yang menghubungkan amplifier ke bodi mobil harus sama dengan kabel positif yang menghubungkan aki mobil ke amplifier. Apabila dilihat pada gambar di bawah ini maka ukuran kabel C = A. Misalnya kabel positif dari aki mobil ke amplifier 4AWG maka kabel negatif dari amplifier ke bodi mobil harus 4AWG juga.

A Alternator Aki Amplifier

Bodi mobil / ground

Ukuran A = B = C

AudioPlusCentre

Page7

Rekomendasi letak perangkat audio dan jalan perkabelan di mobil Berikut ini adalah beberapa rekomendasi untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul dari instalasi audio di mobil dan sekaligus mengoptimalkan hasil suaranya: 1. Kabel strom positif diletakkan di sisi kiri atau kanan mobil mengikuti posisi aki mobil. Apabila aki mobil di sebelah kiri maka kabel strom diletakkan di sisi kiri mobil dan sebaliknya apabila aki mobil di sebelah kanan maka kabel strom juga diletakkan di sisi kanan mobil. 2. Kabel strom negatif dari amplifier atau head unit ditujukan ke ground terdekat (untuk sistem MPG) atau disatukan di satu titik (untuk sistem SPG). Biasanya lokasi ground terbaik adalah baut bangku atau baut safety belt. 3. Letakkan amplifier dan pasif crossover di bagian belakang mobil karena di bawah dashboard dan di bawah bangku terdapat banyak kabel kelistrikan mobil yang bisa meng-induksi amplifier atau pasif crossover sehingga terjadi storing. 4. Kabel interconnect harus sependek mungkin karena signal arus lemah yang mengalir di kabel interconnect sangat rentan terhadap induksi dari kelistrikan mobil. Kabel interconnect sebaiknya dijalankan melalui bagian tengah mobil karena selain merupakan jalan terpendek juga jarang dilalui oleh kabel kelistrikan mobil. 5. Kabel speaker harus sama panjang untuk channel kiri dan channel kanan supaya tidak terjadi pergeseran fase. Oleh karena itu sebaiknya kabel speaker dijalankan secara simetris melalui bawah bangku kiri dan bawah bangku kanan. Perhatikan gambar pada halaman berikutnya.

AudioPlusCentre

Page8

Gambar rekomendasi letak perangkat audio dan jalan perkabelan di mobil

Ruang Mesin

Aki

Dashboard
T

HU

Mid

Mid

Bangku kiri depan

Bangku kanan depan

Bangku belakang

Pasif Xover

Amplifier Bagasi

Pasif Xover

HU
T

Head Unit Tweeter Kabel Kabel Kabel Kabel Strom positif Strom negatif Interconnect Speaker Page9

AudioPlusCentre

Teknik grounding Ada beberapa pilihan teknik grounding: 1. Solder Titik ground pada bodi mobil di amplas untuk menghilangkan cat-nya lalu kabel disolder ke titik ground tersebut. 2. Terminal Kabel dijepit pada terminal yang berbentuk ring atau U yang kemudian dibaut ke bodi mobil. 3. Jepit Kabel dibentuk melingkar lalu dijepit dengan baut di bawah kaki jok atau terminal safety belt. Teknik ground terbaik sampai saat ini adalah solder. Selanjutnya terminal. Teknik jepit tidak disarankan karena lama kelamaan kabel memadat dan baut menjadi kendor.

AudioPlusCentre

Page10

You might also like