You are on page 1of 6

KONSEPSI DASAR KETAHANAN NASIONAL

KELOMPOK 7

Manusia pada dasarnya adalah ciptaan tuhan yang memiliki derajat dan harkat tertinggi dibanding hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda mati karena manusia diberikan kelebihan dapat berpikir (akal) dan berbahasa. Jika manusia tidak menggunakan kelebihan akal dan dapat berbahasa tersebut sebagaimana mestinya, ia akan menurunka derajatnya menjadi kelompok binatang, tumbuhtumbuhan dan benda mati. Dengan kelebihan akal dan dapat berbahasa manusia pada akhirnya menjadi manusia yang berbudaya dalam arti, manusia mampu mengembangkan nilai-nilai dan hubungan-hubungan dengan lingkungannya baik yang bersifat supranatural, abstrak maupun konkrit.

Hubungan manusia dengan lingkungannya dapat dijelaskan sebagai berikut:


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Hubungan Manusia dengan Tuhan Manusia dengan cita-cita Manusia dengan kekuasaan Manusia dengan kebutuhan Manusia dengan manusia Manusia dengan rasa seni dan keindahan Manusia dengan rasa aman Manusia dengan alam sekitarnya Atau atau medianya Agama Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan dan keamanan Ilmu pengetahuan dan teknologi

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia pada dasarnya adalah konsepsi tentang pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam segenap aspek kehidupan nasional melalui pemanfaatan, kerjasama, dan pemberdayaan lingkungan. Rincian aspek kehidupan nasional, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Aspek ilmiah (Trigatra), yang meliputi: a. Posisi dan lokasi geografi Indonesia (SI) b. Keadaan dan kekayaan alam (KAYA) c. Keadaan dan kemampuan penduduk (MAMPU) 2.
a. b. c. d. e.

Aspek sosial (Pancagatra), yang meliputi: Ideologi (I) Politik (POL) Ekonomi (EK) Sosial Budaya (SOSBUD) Pertahanan Keamanan (HANKAM)

a.

b.

Gatra bidang posisi dan lokasi geografis Pengaruh posisi lokasi geografis indonesia menampakkan bahwa wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat dengan segenap isinya. Posisi dan lokasi geografis indonesia berada pada tempat yang sangat strategis sehingga memerlukan sikap yang tegas dalam mengatur dan menggunakan posisi dan lokasi tersebut. Bagi bangsa indonesia, sikap tersebut sudah jelas dan diatur dalam wawasan nusantara, yaitu gatra posisi dan lokasi geografis. Indonesia tidak menganut paham geopolitik, geostrategis dunia lain sebab penganutan salah satu wawasan dunia Barat atau negara lain berarti Indonesia masuk dalam blok negara-negara tertentu. Gatra keadaan dan kekayaan alam Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak terbatas jumlahnya, jenis, kualitas, sebaran maupun lokasinya, dihadapkan pada permasalahan berat yaitu karena belum menguasai teknologi eksplorasi, eksploitasi maupun pemberdayaan manusianya sehingga banyak diantara kekayaan alam itu dikuasai dan dicuri bangsa asing. Prinsip dan pola pemberdayaan kekayaan alam didasarkan azas maksimal, lestari dan daya saing.

c.

azas maksimal: sebagai azas pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam untuk menghasilkan manfaat yang optimal/terbesar bagi kepentingan pembangunan nasional dan kesejahteraan daerah azas lestari: kebijakan pengelolaan sumber dan kekayaan alam untuk mempertahankan keberadaan kekayaan alam tersebut selama mungkin agar genearasi penerus bisa menikmati. azas daya saing: untuk menghasilkan devisa negara atau pendapatan negara untuk mengurangi ketergantungan indonesia terhadap negara lain. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah penyebaran penduduk yang tidak merata dan kecenderungan migrasi penduduk ke pusat-pusat pertumbuhan seperti ekonomi, pendidikan dan industri sehingga timbul ketimpangan antar daerah. Untuk mengantisipasi ketimpangan jumlah penduduk di setiap penjuru wilayah maka perlu diterapkan pola transmigrasi terpadu yaitu pemindahan penduduk dari wilayah yang padat ke daerah-daerah yang masih kosong atau sedikit penduduknya terutama memindahkan penduduk miskin dan memiliki kemampuan yang diperlukan di daerah baru.

You might also like