You are on page 1of 13

PENGENALAN MIKROKONTROLER

4.1 Pendahuluan Yang dimaksud dengan mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung didalam sebuah chip yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara yang khusus. Cara kerja mikrokontroler sebenarnya hanya membaca dan menulis data. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor yang digunakan di dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen-komponen pendukung, seperti : prosesor, memori, dan I/O. Namun, secara analogi mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang ditekankan untuk efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya juga dapat disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Kelebihan penggunaan mikrokontroler adalah sebagai berikut : Mudah dalam penggunaan Sistem jauh lebih kompak dan ringkas. Tingkat keamanan dan akurasi yang lebih baik. Harga lebih murah dan mudah didapat.

Contoh sederhana penggunaan mikrokontroler dapat dilihat di lingkungan sekitar seperti toaster, mesin cuci, microwave, magiccom, lampu lalulintas, kemudian di dunia pertanian kita dapat membuat kontrol kelembaban untuk budidaya jamur, di dunia perikanan kita dapat mengendalikan suhu air kolam. Bahkan kita dapat membuat PABX mini, SMS Gateway, atau ke arah militer kita mampu menciptakan radio militer frekuensi hopping (radio komunikasi anti sadap dengan lompatan frekuensi 100 kali dalam 1 detik), sistem pemantau cuaca menggunakan balon udara, Automatic Vehicel Locator (menggunakan GPS) dan masih banyak lagi yang bisa kita kembangkan.

4.2 Jenis Mikrokontroler Secara teknis hanya ada 2 jenis mikrokontroler yaitu :

1. RISC (Reduced Instruction Set Computer) dengan instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak 2. CISC (Complex Instruction Set Computer) dengan instruksi yang dapat dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Mikrokontroler yang beredar di pasaran memiliki banyak varian diantaranya keluarga Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Dallas, Philip, keluarga PIC dari Microchip, Zilog, Renesas. Masing-masing keluarga juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe. Sulit sekali untuk menghitung berapa tepatnya jumlah mikrokontroler.

4.3 Mikrokontroler MCS-51 Meskipun termasuk tua, keluarga Mikrokontroler MCS51 adalah keluarga mikrokontroler yang terpopuler saat ini. Keluarga ini diawali oleh Intel yang mengenalkan IC Mikrokontroler tipe 8051 awal tahun 1980-an. Tipe 8051 termasuk sederhana dan harganya murah sehingga banyak digemari, banyak pabrik IC besar lain yang ikut memproduksinya, tentu saja masing-masing pabrik menambahkan kemampuan pada mikrokontroler buatannya meskipun kesemuanya masih dibuat berdasarkan dasar dari 8051. Belakangan ini, pabrik IC Atmel ikut menambah anggota keluarga MCS51. Atmel merupakan pabrik IC yang sangat menguasai teknologi pembuatan Flash PEROM, dan wajar apabila Atmel memasukkan Flash PEROM ke dalam mikrokontroler buatannya. Produksi mikrokontroler MCS51 Atmel dibagi dua macam, yang berkaki 40 setara dengan 8051 yang asli, bedanya mikrokontroler Atmel berisikan Flash PEROM dengan kapasitas berlainan. AT89C51 mempunyai Flash PEROM dengan kapasitas 2 KiloByte, AT89C52 4 Kilo Byte, AT89C53 12 Kilo Byte, AT89C55 20 Kilo Byte dan AT89C8252 berisikan 8 Kilo Byte Flash PEROM dan 2 Kilo Byte EEPROM. Yang berkaki 20 adalah MCS51 yang disederhanakan, penyederhanaan dilakukan dengan cara mengurangi jalur untuk input/output paralel, kemampuan yang lain sama sekali tidak mengalami pengurangan. Penyederhanaan ini dimaksudkan untuk membentuk mikrokontroler yang bentuk fisiknya sekecil mungkin tapi mempunyai kemampuan sama. Atmel memproduksi 3 buah mikrokontroler mini ini, masing-masing adalah AT89C1051 dengan kapasitas Flash PEROM 1 Kilo Byte, AT89C2051 2 Kilo Byte dan AT89C4051 4 KiloByte. Ketiga mikrokontroler ini secara umum disebut sebagai AT89Cx051. Notasi C pada tipe sebuah mikrokontroler produksi Atmel menandakan bahwa chip tersebut dalam pemrogramannya harus menggunakan rangkaian terpisah yang biasa disebut dengan

downloader. Sehingga apabila ingin melakukan pemrograman ulang sebuah chip AT89Cxx harus mengeluarkannya (mencabut) dari rangkaian aplikasi.

4.3.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89C51 4.3.1.1 Karakteristik AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 adalah mikrokontroler keluaran ATMEL dengan 4Kbyte Flash PEROM (Programmable and Eraseable Read Only Memory). AT89C51 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memori dan dapat di isi berkali-kali ( 1000 kali). Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi berstandar kode MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler bekerja dalam mode single chip operation yang tidak memerlukan external memory untuk menyimpan source code tersebut. AT89C51 sendiri memiliki beberapa fitur sebagai berikut : Memiliki RAM internal 128 byte. 32 jalur I/O (input/output). Operasi clock dari 0 sampai 24 MHz. Memilki serial port, untuk komunikasi serial. Dua buah Timer/counter 16-bit. Menangani 6 sumber Interupsi. Berkemampuan Idle mode dan down mode.

Susunan pin-pin mikrokontroler AT89C51 diperlihatkanan pada gambar dibawah ini. Penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut :

Gambar 1 : Susunan pin mikrokontroler AT89C51

Tabel 1 : Deskripsi pin-pin IC Mikrokontroler AT89C51


No 1-8 Nama Pin Port 1 (P1) Fungsi merupakan port paralel 8 bit dua arah (input-output) yang digunakan sebagai keperluan general purpose 9 Reset (RST) adalah intrupsi reset (aktif high) perpindahan kondisi rendah ke tinggi akan mereset AT89C51. Pin ini dihubungkan dengan rangkaian power on reset. 10-17 Port 3 (P3) adalah port paralel 8 bit dua arah (input-output) yang memiliki fungsi pengganti. Fungsi pengganti meliputi TXD (Transmisi Data), RXD (Receiver Data), INT0 (Interupt 0),INT1 (Interupt 1), T0 (timer 0), T1 (Timer 1), WR (Write), dan RD (Read). Bila fungsi pengganti tidak dipakai, pin-pin ini dapat digunakan sebagai port paralel 8 bit serba guna. 18-19 XTAL1 XTAL2 20 21-28 Ground (GND) Port 2 (P2) dan adalah pin input osilator kristal, yang merupakan input clock bagi rangkaian osilator internal. dihubungkan ke Vss atau Ground adalah port paralel 8 bit dua arah (input-output). Port 2 ini mengirim byte alamat bila dilakukan pengaksesan memori ekternal. 29 Program Strobe merupakan sinyal pengontrol yang membolehkan program Enable (PSEN) memori eksternal masuk ke dalam bus selamat proses pemberian/pengambilan intruksi. 30 Address Latch digunakan untuk menambah alamat memori eksternal selama Enable (ALE) 31 EA pelaksanaan intruksi. bila pin ini diberi logika tinggi, mikrokontroler akan melaksanakan intruksi dari ROM ketika isi program counter kurang dari 4096, bila diberi logika rendah maka

mikrokontroler akan melaksanakan seluruh intruksi dari memori program luar. 32-39 Port 0 (P0) merupakan port paralel 8 bit open drain dua arah. Bila digunakan untuk mengakses memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori dengan data 40 Vcc dihubungkan ke Vcc (+5 Volt)

4.3.1.2 Struktur Memori AT89C51 mempunyai struktur memori yang terpisah antara RAM internal dan Flash PEROM. RAM internal dialamati oleh RAM Address Register sedangkan Flash PEROM yang menyimpan instruksi-instruksi MCS51 yang dialamati oleh Program Address Register. Dengan adanya struktur memori yang terpisah tersebut, walaupun RAM internal dan Flash PEROM mempunyai alamat awal yang sama yaitu alamat 00 namun secara fisiknya kedua memori tersebut tudak saling berhubungan.

Byte Address 7F

Bit Address

Byte Address FF F0 F7 F6 F5

Bit Address

F4

F3

F2

F1

F0

E0 General Purpose RAM D0

E7

E6

E5

E4

E3

E2

E1

E0

ACC

D7

D6

D5

D4

D3

D2

D0

PSW

30 2F 2E 2D 2C

B8 7F 77 6F 67 5F 57 4F 47 3F 37 2F 27 1F 17 0F 07 7E 76 6E 66 5E 56 4E 46 3E 36 2E 26 1E 16 0E 06 7D 75 6D 65 5D 55 4D 45 3D 35 2D 25 1D 15 0D 05 7C 74 6C 64 5C 54 4C 44 3C 34 2C 24 1C 14 0C 04 7B 73 6B 63 5B 53 4B 43 3B 33 2B 23 1B 13 0B 03 7A 72 6A 62 5A 52 4A 42 3A 32 2A 22 1A 12 0A 02 79 71 69 61 59 51 49 41 39 31 29 21 19 11 09 01 78 70 68 60 58 50 48 40 38 30 28 20 18 10 08 00 8D 8C 8B 8A 89 88 87 90 99 98 A0 A8 B0

BC

BB

BA

B9

B8

IP

B7

B6

B5

B4

B3

B2

B1

B0

P3

AF

AC

AB

AA

A9

A8

IE

Bit Addressable Locations

2B 2A 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 1F 18 17

A7

A6

A5

A4

A3

A2

A1

A0

P2

Not bit addressable 9F 9E 9D 9C 9B 9A 99 98

SBUF SCON

97

96

95

94

93

92

91

90

P1

Not bit addressable Not bit addressable Not bit addressable Not bit addressable Not bit addressable 8F 8E 8D 8C 8B 8A 89 88

TH1 TH0 TL1 TL0 TMOD TCON PCON

Bank 3

Bank 2 10 0F Bank 1 08 07 00 RAM Default Register Bank For R0 - R7

Not bit addressable

83 82 81 80 87 86

Not bit addressable Not bit addressable Not bit addressable 85 84 83 82 81 80

DPH DPL SP P0

SPECIAL FUNCTION REGISTERS

Gambar 2 : Lokasi memori RAM dan Spesial Function Register Struktur memori pada AT89C51 terdiri dari : 1. Random Acces Memory internal (RAM) merupakan memori sebesar 128 byte, yang biasa digunakan untuk menyimpan variabel atau data yang bersifat sementara. Alamat memori dapat dilihat pada gambar 2. RAM internal sendiri terdiri atas: Register Banks, register ini terletak pada alamat 00H hingga 07H setiap kali direset. Bit addressabel RAM, RAM yang terletak pada alamat 20H hingga 2FH dan dapat diakses secara pengalamatan bit.

General purpose RAM, RAM ini terdapat pada alamat 30H hingga 7FH dan dapat diakses dengan pengalamatan langsung maupun tak langsung. 2. Special Function Registers (SFR) merupakan memori yang berisi register-register dan mempunyai fungsi-fungsi khusus yang disediakan oleh mikrokontroler. Contoh: timer serial, INT 0, INT 1, Timer 0, Timer 1 dan lain-lain. SFR yang dimiliki oleh AT89C51 sebanyak 21 SFR dan terletak pada alamat 80H samapai FFH. Dibawah ini beberapa register yang terdapat pada SFR, yaitu: Register A (Accumulator) Accumulator terletak pada alamat E0H, dimana register ini banyak digunakan untuk operasi aritmatika dan operasi logika. Register B (Base register) Register B terletak pada alamat F0H dan hanya dipakai untuk operasi perkalian dan pembagian saja. Register R0-R7 Merupakan register serbaguna yang boleh dipakai untuk apa saja. Register ini tidak terletak di dalam SFR. Khusus register R0 dan R1 dapat digunakan juga untuk operasi pengalamatan tidak langsung (indirect addressing). Register DPTR Merupakan satu-satunya register 16-bit yang ada pada mikrokontroler keluarga MCS51. Seperti halnya register R0-R7, register DPTR memiliki fungsi serbaguna dan juga dapat digunakan untuk menyimpan alamat memori eksternal pada mode pengalamatan tidak langsung. Register ini terbagi atas : - DPL : merupakan bit 0-7 - DPH : merupakan bit 8-15 PSW (Program Status Word) / flag register Merupakan register yang berisi data-data mikrokontroler setelah suatu operasi selesai dijalankan dan terletak pada alamat D0H. Bit ke-3 dan ke-4 digunakan untuk pemilihan register bank. SBUF (serial buffer) Register ini berfungsi sebagai Buffer (penyangga) sehingga pada saat mikrokontroler membaca data pertama dan data kedua belum diterima secara penuh, maka data tidak akan hilang. Port

AT89C51 terdiri dari 4 buah port, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Dimana port-port tersebut terletak pada alamat 80 H, 90 H, A0 H dan B0 H sehingga semua port ini dapat diakses dengan pengalamatan bit. Register timer Register yang terkait dengan penggunaan timer adalah register TH0, TL0, TH1, TL1, TMOD dan TCON. Register Interupsi AT89C51 mempunyai lima buah interupsi dengan dua level prioritas interupsi. Interupsi akan selalu nonaktif setiap kali sistem direset. 3. Flash PEROM merupakan memori yang digunakan untuk menyimpan instruksiinstruksi MCS51.

4.4 Set Instruksi dan Pemrograman Assembly MCS51 4.4.1 Mode Pengalamatan dalam MCS51 Data ataupun operan bisa berada ditempat yang berbeda sehingga dikenal beberapa cara untuk mengakses data operan tersebut yang dinamakan sebagai mode pengalamatan (Addressing Mode) antara lain yaitu : a. Pengalamatan Langsung (Direct Addressing) Pada mode ini operand ditentukan dari sebuah alamat 8 bit. Hanya berlaku untuk RAM internal dan SFR. Contoh: MOV A,7FH (isi accumulator dengan isi alamat 7Fh) b. Pengalamatan Tidak Langsung (Indirect Addressing) Mode ini menggunakan register tertentu berisi data yang menunjukan alamat. Bisa berlaku untuk internal dan eksternal RAM. Register untuk menunjukkan alamat tersebut adalah R0 atau R1, maupun Stack Pointer untuk operasi 8 bit. Untuk mengakses 16 bit alamat digunakan data pointer DPTR. Contoh: MOV A,@R0 (isi accumulator dengan alamat yang ditunjukkan oleh isi R0) c. Pengalamatan Register Pengalamatan mode ini lebih effisien dan mengeleminasi satu byte alamat

Contoh: MOV A,R7 d. Immediate Constant Sebuah nilai konstanta dapat mengikuti opcode dalam Program memori Contoh: MOV A,#20h (Mengisi accumulator dengan data 20h) e. Pengalamatan Bit Pengalamatan bit adalah penunjukan alamat lokasi bit baik dalam RAM internal (byte 32 sampai 47) atau bit perangkat keras. Untuk melakukan pengalamatan bit digunakan symbol titik (.), misalnya FLAGS.3, 40.5, 21H.1 dan ACC.7. Tabel dibawah menunjukan pengalamatan bit pada mikrokontroller AT89C51 Tabel 2 : SFR (Special Function Register) Simbol Posisi Bit CY AC F0 RS1 RS0 OV P TF1 TR1 TF0 TR0 IE1 IT1 PSW.7 PSW.6 PSW.5 PSW.4 PSW.3 PSW.2 PSW0 TCON.7 TCON.6 TCON.5 TCON.4 TCON.3 TCON.2 Alamat Bit D7H D6H D5H D4H D3H D2H D0H 8Fh 8EH 8DH 8CH 8BH 8AH Nama Carry Flag Auxilliary carry falg Flag 0 Reg. Bank Select Bit 1 Reg Bank Select Bit 0 Overflow Flag Parity Flag Timer 1 overflow flag Timer run control bit Timer 0 overflow flag Timer 0 run control bit Interupt 1 edge flag Interupt 1 type control

IE0 IT0 SM0 SM1 SM2 REN TB8 RB8 TI RI EA ES ET1 EX1 ET0 EX0 PS PT1 PX1 PT0 PX0

TCON.1 TCON.0 SCON.7 SCON.6 SCON.5 SCON.4 SCON.3 SCON.2 SCON.1 SCON.0 IE.7 IE.4 IE.3 IE.2 IE.1 IE.0 IP.4 IP.3 IP.2 IP.1 IP.0

89H 88H 9FH 9EH 9DH 9CH 9BH 9AH 99H 98H AFH ACH ABH AAH A9H A8H BCH BBH BAH B9H B8H

Interupt 0 edge flag Interupt 0 type control Serial Mode control bit 0 Serial mode control bit 1 Serial mode control bit 2 Reciever enable Transmit bit 8 Receiver bit 8 Transmit interrupt flag Receive Interupt flag Enable all interupr Enable serial port interrupt Enable Timer 1 Interupt Enable external Interupt 1 Enable Timer 0 interupt Enable external interrupt 0 Serial port interrupt priority Timer 1 interupt priority External interrupt priority Timer 0 interupt priority External interrupt 0 priority

4.4.2

Perangkat Instruksi Intruksi-intruksi perangkat lunak berbeda untu masing-masing jenis

mikrokontroller. Intruksi-intruksi hanya dapat dipahami oleh jenis mikrokontroller yang bersangkutan. Intruksi-intruksi tersebut dikenal sebagai bahasa pemograman sistem mikrokontroler. Sebuah mikrokontroler tidak dapat memahimi intruksi-intruk yang berlaku pada mirkrokontroler lain. Sebagai contoh, mikrokontroler buatan intel dengan mikrokontroller buatan Motorola memiliki perangkat intruksi yang berbeda. Mikrokontroller AT89C51 memiliki 256 perangkat intruksi. Seluruh intruksi dapat dikelompokan dalam 4 bagian yang meliputi intruksi 1 byte sampai 4 byte. Apabila frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12 Mhz, kecepatan pelaksanaan intruksi akan bervarias dari 1 hingga mikrodetik. Perangkat intruksi mikrokontroller AT89C51 dapat dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut : Intruksi Transfer data Intruksi ini memindahkan data antara register-register, memori-memori, registermemori, antar muka register dan antar muka memori. Tabel 3 : Instruksi transfer data

Instruksi Aritmatika Intruksi ini melaksanakan operasi aritmatika yang meluputi penjumlahan, pengurangan, penambahan satu (inkremen), pengurangan satu (dekremen), perkalian dan pembagian.

Tabel 4 : Instruksi Aritmatika

Instruksi Logika dan Manupulasi Bit Instruksi ini melaksanakan operasi Boolean (AND, OR, XOR), perbandingan, pergeseran dan komplemen data. Tabel 5 : Instruksi logika dan manipulasi bit

Instruksi Percabangan Instruksi ini mengubah urutan normal pelaksanaan suatu program. Dengan instruksi ini program yang sedang dilaksanakan akan mencabang ke suatu alamat

tertentu. Intruksi percabangan dibedakan atas 2 yaitu : percabangan bersyarat dan percabangan tanpa syarat. Tabel 6 : Instruksi percabangan

4.4.3

Program Assembler AT89C51 Program bahasa assembly berisikan :

Intruksi-intruksi mesin : merupakan mnemonic yang menyatakan suatu instruksi yang bisa dijalankan (misalnya MOV) Pengarah-pengarah assembler (assembler directive) : merupakan intruksi ke program assembler yang mendefinisikan struktur program, symbol-simbol, data, konstanta dan lain-lain (misalnya ORG) Kontrol-kontrol assembler : mengatur (menentukan) mode-mode assembler dan aliran assembly langsung (misalnya $TITLE) Komentar-komentar : ditulis agar program mudah dibaca. Baris-baris program yang mengandung instruksi mesin atau pengarah assembler harus mengikuti aturan program assembler ASM51. masing-masing baris atas beberapa field yang dipisahkan dengan spasi atau tabulasi. Format umumnya : [label :] mnemonic [operand] [,operand] [] [; komentar]

contoh pembuatan program assembler ORG 0000H LJMP START ; LOMPAT KE LABEL START ; INISIALISASI ALAMAT AWAL

ORG 0100H START : ISI PROGRAM ASSEMBLER . . . END Catatan : Setiap pembuatan program tidak boleh di mulai dari alamat 0000H. jika pembuatan program di mulai dari alamat 0000H maka program dipastikan tidak akan berjalan sebab 0000 di isi oleh intrupt reset. Sebaiknya pembuatan program di mulai dari alamat memori 0100h agar tidak terjadi cras dengan interrupt yang lain. ; AWAL PROGRAM DIJALANKAN

You might also like