Professional Documents
Culture Documents
Andi Nur Ildha Arfanita (05) Diffary Halun Ramadhan (09) Rezky Esa Putri (11) Debby Haniel (12) Lita Damayanti (27)
GEMPA TEKTONIK
GEMPA VULKANIK
GEMPA RUNTUHAN
Gempa Intermidier adalah gempa yang hiposentrumnya terletak antara 100-300 km dibawah permukaan bumi. Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan. Contohnya gempa yang pernah terjadi di sebelah selatan Jawa, Nusantara Tenggara, dan Teluk Tomini. Gempa dangkal adalah gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km dibawah permukaan bumi. Gempa ini berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan besar.
SKALA MERCALLI
Sebelumnya, satuan gempa dinyatakan dengan skala Mercalli. Satuan ini ditemukan tahun 1902 oleh orang Italia, bernama G. Mercalli. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 skala berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa bumi. Skala ini dimodifikasi pada tahun 1931 oleh ahli gempa H. Wood dan F. Neumann. Skala MMI (Mercalli Modify Intensity) hingga kini masih digunakan terutama jika tidak ada peralatan seismograf yang digunakan.
SKALA RICHTER
Skala yang diukur oleh alat seismograf umumnya adalah Richter. Skala Richter mengukur kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi. Skala ini diciptakan pada tahun 1935 oleh Charles F. Richter, seorang ahli ilmu gempa bumi (seismologi). Menurut skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan pecahan desimal dan ada hubungan dengan energi gempa.
Menurut skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan pecahan desimal dan ada hubungan dengan energi gempa . Sebagai contoh, gempa dengan kekuatan 2.0 atau lebih kecil dianggap gempa mikro, biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia dan hanya tercatat pada seismograf terdekat. Gempa bumi dengan kekuatan 4.5 dapat tercatat pada seismograf di seluruh dunia dan terjadi ribuan kali dalam setahun termasuk gempa kecil. Kekuatan 5.3 dikelompokkan sebagai gempa bumi sedang atau menengah dan kekuatan 6.3 termasuk kelas gempa bumi kuat. Karena skala Richter menggunakan kelipatan logaritma, maka setiap angka mewakili kekuatan yang 10 kali lebih kuat dibandingkan angka sebelumnya.
C. Hiposentrum Pusat gempa disebut juga dengan istilah hiposenter (hypocenter/hiposentrum) yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "di pusat", adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi. Titik di permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter. Hiposentrum adalah sumber gempa di kedalaman bumi tertentu. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan pengukuran gelombang seismik. D. Episentrum Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas atau di bawah kejadian lokal yang memengaruhi permukaan bumi. Episenter terletak di atas permukaan bumi, di atas lokasi gempa. Berlawanan dengan Hiposenter (Hiposentrum) yang menjadi pusat gempa dan yang terjadi di dalam bumi.
B. Seismogram
Seismogram atau rekaman gerakan tanah, atau grafik aktivitas gempa bumi sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat dipergunakan salah satunya untuk menentukanmagnitudo gempa tersebut. Selain itu dari beberapa seismogram yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat gempa atau posisi dimana gempa tersebut terjadi.
E. Teduhseisme Teduhseisme, yaitu daerah berbentuk gelang pada permukaan bumi yang tidak diguncang gelombang primer dan sekunder. F. Homoseista Homoseista yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dipermukaan bumi yang dilalui gempa pada waktu yang sama. G. Isoseista Isoseista yaitu garis dipermukaan bumi yang menghubungkan tempat-tempat dengan intensitas gempa yang sama
KESIMPULAN
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan atas gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa buatan. Berdasarkan bentuk episentrum, gempa dibedakan menjadi gempa linier dan gempa sentral. Berdasarkan hiposentrumnya, gempa dibedakan menjadi gempa dalam, gempa intermediet, dan gempa dangkal.