You are on page 1of 13

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu pertandingan olahraga. Ada bermacam-macam istilah wasit. Dalam bahasa Inggris di kenal Referee, Umpire, Judge atau Linesman. Istilah wasit dalam bahasa Inggris Referee berasal dari sepak bola. Awalnya kapten dari setiap tim saling berkonsultasi untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi di lapangan. Kemudian peran ini didelegasikan kepada seorang umpire. Setiap tim membawa umpire-nya masing-masing sehingga masing-masing kapten tim dapat berkonsentrasi kepada permainan. Akhirnya, seorang yang dianggap netral

dinamai referee (dari would be "referred to") bertindak sebagai orang yang akan menyelesaikan permasalahan jika umpire tidak bisa

menyelesaikannya. Referee tidak berada di lapangan sampai 1891, ketika Umpire menjadi Linesman (sekarang asisten wasit). Keberadaan Wasit tersebut dapat mempermudah pemain dalam pertandingan, sehingga dapat mempermudah jalannya pertandingan, dan juga disiplin pemain. Pada laporan observasi ini kami akan menjelaskan bagaimana kinerja wasit dalam pertandingan sepak takraw.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahn diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa Pengertian sepak takraw ?? 2. Berapa jumlah Official dalam permainan sepak takraw?? 3. Apa Peraturan wasit dalam sepak takraw ?? 4. Syarat mutlak apa yang harus di miliki seorang wasit? 5. Langkah apa saja yang harus dilakukan wasit dalam memimpin pertandingan? 6. Bagaimana kinerja wasit takraw selama ini? C. Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan observasi ini antara lain : 1. Mengetahui Pengertian Wasit 2. Mengetahui pengertian sepak takraw 3. Mengetahui alat apa saja yang digunakan wasit dalam permainan sepak takraw 4. Mengetahui peraturan wasit dalam permainan sepak takraw

D. Metode Penilitian Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini antara lain : 1. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari buku atau internet. 2. Observasi, yaitu mendatangi langsung tempat penelitian. 3. Menonton video pertandingan sepak takraw serta melihat kinerja wasit.

BAB II LANDASAN TEORI A. Sepak Takraw a. Sejarah Sepak Takraw Sepaktakraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepaktakraw adalah olahraga permainan

tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 7 orang secara melingkar. Pada periode 1945 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring. Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi, mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA. Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan

hasil keputusan antara lain adalah dirubahnya sebutan Sepak raga menjadi Sepaktakraw. Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika,

kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.

Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2 Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional. Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakrawIndonesia). Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut. Hasil penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran pelatih untuk pulau

Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya pelatih tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan. Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club wanita serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB mempunyai masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan

adanyakelas olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulum olahraga sepaktakraw segera diterapkan. b. Pengertian Sepak Takraw Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).

B. Official (Petugas Pertandingan) Satu pertandingan harus dipimpin oleh beberapa petugas pertandingan :

1 ( satu ) official referee. 2 ( dua ) wasit ( wasit utama dan wasit II ) 6 ( enam) penjaga garis/ linesmans ( 4 disisi lapangan dan 2 digaris belakang)

C. Peraturan dan Syarat mutlak wasit sepak takraw Wasit dapat meningkatkan mutu dari permainan sepaktakraw ini jika ia memimpin dengan penuh semangat dan disiplin. Sebelum permainan dimulai, wasit terlebih dahulu hendaklah : a. Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net), bola dan keadannya. b. Memberikan petunjuk secara singkat kepada penjaga garis (lines man). c. Menetapkan regu mana yang pertama melakukan service (sepakan permulaan) d. Memperkenalkan regu yang akan bermain dan pemainpemainnya. e. Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan permulaan (service) f. Mulai permainan : Sebelum angka 0-0 diumumkan, Wasit hendaklah : 1. Mengawasi regu yang menerima service Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan

Tidak membelakangi regu yang melakukan service 2. Mengawasi regu yang melakukan sepakan permulaan (service) Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan Kedua kaki pemain apit kanan/apit kiri dalam seperempat lingkaran, kecuali Tekong sebelah kakinya (kanan/kiri) di dalam lingkaran. Tidak menginjak garis manapun juga (walaupun seorang) Tempat pemain tidak bertukar APIT tidak mengangkat kakinya sewaktu melambungkan bola atau Tekong sewaktu melakukanTendangan Awal Sepak Takraw Menyepak bola sepakan permulaan Menyerukan perkataan berikut jika regu yang melakukan service mati Kandas : pindah bola Keluar (out) : atau pindah

Menyerukan perkataan "Batal" jika kedua regu (walaupun seorang dalam permainan) Mengapit atau menahan bola Meningjak garis tengah Menyentuh jaring Memainkan bola lebih dari tiga kali berturut-turut Bola kena tangan (bawah bahu hingga jari)

Menggertak,

melakukan

gerakan-gerakan

menghadang atau berjalan-jalan (service) Memegang tiang jaring atau bangku wasit Masuk ke lapangan lawan Menahan kawannya dari menyentuh jaring, tiang jaring bahu wasit atau garis tengah Mengumumkan angka sebelum service dilakukan Mengumumkan perkataan berikut ini jika terjadi tambahan angka (menanyakan kepada regu yang menunggu angka 13 atau 14). Angka 13 sama tambahan angka 5 Angka 14 sama tambahan angka Angka 14,16,17... bola akhir Game terakhir... Tukar tempat (angka 8 pertama) Mengumumkan kemenangan sesuatu regu Menang WO.

10

BAB III HASIL OBSERVASI A. Kinerja Wasit Sepak Takraw Kinerja wasit merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah pertandingan, apabila wasit tersebut memimpin sebuah pertandingan secara profesional dan adil maka pertandingan tersebut akan berjalan dengan tertib, dan apa bila wasit tidak memimpin secara profesional makan pertandingan tersebut tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Menurut hasil observasi kami terhadap kinerja wasit takraw di beberapa video hasil pertandingan gelaran turnamen akbar, maka kami simpulkan bahwa wasit di pertandingan takraw tersebut memimpin dengan profesional dan adil, serta memiliki good moral character wasit seperti yag tercantum di bab sebelumnya. B. Syarat Mutlak yang Harus Dimiliki Wasit Sepak Takraw Wasit yang memimpin pertandingan bersama Official Referee akan menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan masalah yang belum tercantum dalam peraturan ini. Keputusan Official Referee adalah mutlak (tidak dapat diganggu gugat) a. Syarat Mutlak Menjadi Wasit Sepak Takraw Seorang wasit yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut, serta standar fisik dan kesegaran jasmani yang baik meliputi: Mata (tidak berkacamata) Pendengaran (tidak tuli)

11

Bermoral dan karakter yang baik Menguasai peraturan permainan Sepaktakraw Pemikiran yang professional Berdedikasi dan inisiatif Percaya diri, daya fikir yang baik dan tepat dalam mengambil keputusan Berjiwa kepemimpinan Berkewajiban (comitment) b. Good Moral Character Referees Personality/berkepribadian sebagai wasit Sense of Responsibility/bertanggung jawab Referees Qualities/berkualitas Good Moral Character/berkepribadian baik Behavior & courteous Considerate & Sympathetic Good Leadership Perception & impression Sharp memory c. Langkah-Langkah Wasit dalam Memimpin Pertandingan Wasit melaksakan prosedur sebagai berikut: Memeriksa lapangan permainan, garis, tiang, net, bola, posisi kursi wasit dan letak kursi linesman menurut peraturan.

12

Mengadakan briefing dengan para linesman tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta bagaimana memberi isyarat: masuk atau keluar bila ditanya oleh wasit. Memastikan regu yang mana melakukan sepak mula atau pilih tempat dan pemanasan awal. (Regu yang melakukan sepak mula harus dicatat pada lembaran skor/score sheet). Memeriksa pakaian pemain, mereka tidak diperbolehkan memakai: gelang, cincin, jam dan gigi palsu. Hal tersebut dilarang demi keamanan.

13

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari penulisan hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahawa : 1. Wasit pada cabang olahraga sepak takraw telah memiliki kualitas yang baik serta bersikap profesional. 2. Wasit pada cabang takraw harus mengetahui semua peraturan dalam cabang olahraga sepak takraw.

You might also like