You are on page 1of 2

In looking for someone to hire, I look for three qualities : intelegence, energy and integrity.

However, integrity is the most important quality, because if they dont have it, then intelegence and energy can be very dangerous (Warren Buffet) Sepenggal kata di atas menggambarkan betapa pentingnya arti integritas bagi sebuah institusi atau organisasi. Sebuah kecerdasan tidak akan memberi manfaat jika berada dikepala manusia yang tidak memiliki integritas. Demikian juga sebuah semangat kerja yang membara justru menjadi sesuatu yang berbahaya jika berada di dada orang yang tidak memiliki integritas. Berbagai kasus korupsi yang muncul sering menjadi sebuah contoh nyata bagaimana seseorang yang cerdas dan berenergi, justru akan merusak ketika tidak didukung oleh sebuah integritas. Apa itu integritas? Wikipedia menyebut, Integrity as a concept has to do with consistency of actions, values, methods, measures, principles, expectations and outcomes . Sementara Standford of Encyclopedia of Phylosophy menyebut, Integrity is a matter of persons integrating various parts of their personality into a harmonious, intact whole. The integrity of persons is analogous to the integrity of things: integrity is primarily a matter of keeping the self intact and uncorrupted. Dalam bahasa yang mudah, integritas dapat disebut sebagai menyatunya ucapan dan perilaku ke dalam perilaku yang bermoral. Ya, perilaku bermoral para pegawai, dari tingkat pimpinan hingga tingkat terbawah, merupakan kunci dari tercapainya tujuan organisasi secara efisien, efektif dan akuntabel. Roda organisasi dapat berjalan secara baik jika ditopang operator yang kompeten dan memiliki integritas yang baik. Dari perilaku inilah terbentuk suatu lingkungan kerja yang kondusif dalam mencegah terjadinya penyimpangan. Perilaku ini membentuk kompetisi yang sehat dan sikap saling menghargai antar pegawai. Selain itu terbentuk sikap check and rechek serta saling mengawasi yang kondusif bagi pencapaian tujuan organisasi. Salah satu wujud dari integritas tersebut adalah ditaatinya etika. Integritas dan Etika. Keduanya merupakan komponen penting dalam mendorong agar organisasi tetap berjalan pada relnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Warren Buffet di atas, teramat berbahaya bagi sebuah organisasi atau institusi jika digerakkan oleh personel yang tidak dilengkapi dengan integritas dan etika. Kekuatan, peluang, sumber daya, kecerdasan dan energi yang ada justru akan membentuk sebuah kekuatan perusak yang akan menghancurkan tujuan yang dicita-citakan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat bagaimana kecerdasan dan semangat kerja menjadi kekuatan perusak jika tidak dilengkapi integritas dan moralitas. Berbagai kasus yang merebak seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang merugikan negara hingga ratusan trilliun rupiah, penyimpangan keuangan negara dan daerah yang dilakukan oleh para pejabat publik, kasus Gayus Tambunan dan Bank Century, tak lebih karena kurangnya integritas dan moralitas. Demikian juga dengan sebaliknya. Kemapanan integritas dan etika para pegawai akan dapat mengangkat harkat martabat organisasi, bahkan dapat menjadi modal utama kesinambungan hidup organisasi. Sebagai contoh, Citybank di dunia perbankan dan HESS. Co di dunia perminyakan menjadi sebuah contoh dimana integritas dan etika pegawai dapat mempengaruhi kesinambungan hidup organisasi. Kedua unsur bagian dari lingkungan pengendalian ini memang harus dikedepankan oleh seluruh komponen bangsa agar tujuan nasional dapat tercapai. Hal yang positif ini tentunya harus dikedepankan agar menjadi

contoh bagi komponen bangsa lainnya. Bangsa kita membutuhkan integritas dan moralitas yang mapan untuk mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan.

You might also like