Professional Documents
Culture Documents
By: Aryu Wedha Adhika Kustantyo Meli Nur A. Edi Sumarwan Wiskha D. F
# MENURUT YAHODA Tumbuh, berkembang dan aktualisasi Integrasi : Masa lalu dan sekarang Otonomi dalam pengambilan kupusan Persepsi sesuai kenyataan Menguasai lingkungan : mampu beradaptasi # WHO (World Health Organization) menyebutkan ada 8 kriteria sehat mental: Orang yang dapat menyesuaikan diri secara kreatif dan konstruktif. Saling tolong menolong memuaskan satu sama lain. Lebih puas memberi dari pada menerima. Relatif bebas dari ketegangan dan kecemasan. Dapat menerima kekecewaan atau kegagalan hidup, dan dapat diambil hikmahnya sebagai pelajaran hari depan. Memiliki rasa empati dan bisa menggambarkan dirinya seperti oran yang dilihatnya. Mempunyai rasa kasih sayang. Dapat menyelesaikan rasa permusuhan secara kreatif dan konstruktif.
Proses terapiutik
Social (caplan,szasz)
menimbulkan stres,
yang menyebabkan ansietas dan mengakibatkan timbulnya gejala Existensial (Ellis, Rogers) Individu gagal menemukan dan menerima diri sendiri Pasien dianjurkan untuk mengkaji dan menerima diri sendiri serta dibantu untuk mengendalikan perilakunya. Supportive Therapy (Wermon,Rockland) Faktor biopsikososial & respon maladaptive saat ini Menguatkan respon koping adaptif
Klien: berperan serta dalam pengalaman yang berarti untuk mempelajari diri Terapist: memperluas kesadaran diri klien Klien: terlibat dalam identifikasi coping Terapist: hubungan yang hangta dan empatik
Medical (Meyer,Kreaplin)
Klien: menjalani prosedur diagnostic & terapi jangka panjang Terapist : Therapy, Repport effects,Diagnose illness, Therapeutic Approach
Berdasarkan konseptual model keperawatan diatas, maka dapat dikelompokkan ke dalam 6 model yaitu:
1. Psycoanalytical (Freud, Erickson) Gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). Ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku = Penyimpangan Perilaku Faktor penyebab lain gangguan jiwa dalam teori ini adalah Adanya konflik intrapsikis terutama pada masa anak-anak. Proses terapi = menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi, transferen untuk memperbaiki traumatic masa lalu. Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau pengkajian mengenai keadaan-keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya ( pernah disiksa orang tua, pernah disodomi, diperlakukan secar kasar, diterlantarkan, diasuh dengan kekerasan, diperkosa pada masa anak), dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik setelah terjalin trust (saling percaya).
3. Social ( Caplan, Szasz) Seseorang akan mengalami gangguan jiwa karena factor social dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang. Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam konsep model ini adalah pentingnya modifikasi lingkungan dan adanya dukungan sosial. Peran perawat : pasien harus menyampaikan masalah menggunakan sumber yang ada di masyarakat melibatkan teman sejawat, atasan, keluarga atau suami-istri. Sedangkan therapist berupaya : menggali system sosial klien seperti suasana dirumah, di kantor, di sekolah, di masyarakat atau tempat kerja.
Terima kasih . . .