You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan muncul, seperti demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini terlaksana apabila semua bidang pembangunan bergerak secara terpadu yang menjadikan manusia sebagai subjek. Pengembangan masyarakat sebagai sebuah kajian keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia yang berperadaban. Pengembangan masyarakat merupakan sebuah proses yang dapat merubah watak, sikap dan prilaku masyarakat ke arah pembangunan yang dicita-citakan. Indikator dalam menentukan kemakmuran suatu bangsa sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakatnya. Masyarakat madani (civil society) sudah sejak awal tahun 1990an menjadi perbincangan dikalangan para ilmuan di Indonesia. Masyarkat madani merupakan elemen penting dalam demokrasi, meskipun praktek demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan semestinya, pembangunan masyarakat madani menjadi perhatian tidak saja di kalangan cendekiawan tetapi pemerintah dan masyarakat (terdidik) yang lebih luas, yang semakin menyadari pentingnya masyarakat madani dalam rangka mewujudkan system politik dan ekonomi serta budaya yang lebih demokratis yang sedang dilandasi reformasi itu, sehingga dapat diarahkan kepada konsep masyarakat madani sebagai acuan baru. Dilihat dari aspek ekonomi, penciptaan dan pengembangan masyarakat madani berarti menciptakan dan mengembangkan system prekonomian yang memberikan kesempatan yang sama kepada para pelaku ekonomi.

Masyarakat Madani di Indonesia


1

Munculnya istilah masyarakat madani pada era reformasi ini, tidak terlepas dari kondisi politik negara yang berlangsung selama ini. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat belum merasakan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Pemerintah atau penguasa belum banyak memberi kesempatan bagi semua lapisan masyarakat mengembangkan potensinya secara maksimal. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan masyarakat madani, asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat kesempatan berkembang dan dikembangkan. Mewujudkan masyarakat madani banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk itu perlu adanya strategi peningkatan peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat martabat manusia menuju masyarakat madani itu sendiri. Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebahagian pejabat pemerintah, politisi, cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat tentang masyarakat madani (sebagai terjemahan dari kata civil society). Tanpaknya, semua potensi bangsa Indonesia dipersiapkan dan diberdayakan untuk menuju masyarakat madani yang merupakan cita-cita dari bangsa ini. Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian pula, bangsa Indonesia pada era reformasi ini diarahkan untuk menuju masyarakat madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia akan mengalami perubahan yang fundamental yang tentu akan berbeda dengan kehidupan masayakat pada era orde baru. Hal ini disebabkan, dalam masyarakat madani yang dicita-citakan, dikatakan akan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya nilainilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan [pluraliseme]" , serta taqwa, jujur, dan taat hukum. Konsep masyarakat madani merupakan tuntutan baru yang

memerlukan berbagai torobosan di dalam berpikir, penyusunan konsep, serta tindakan-tindakan. Dengan kata lain, dalam menghadapi perubahan

Masyarakat Madani di Indonesia


2

masyarakat dan zaman, diperlukan suatu paradigma baru di dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karena menurut Kuhn, apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigma lama, maka segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan". Oleh karena itu diharapkan adanya cara berpikir yang baru dari masyarakat itu sendiri untuk mencapai tingkatan masyarakat madani yang sebenarnya.

Masyarakat Madani di Indonesia


3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Undang-undang Tentang Masyarakat Madani Cita negara madani dan demokratis nyata ada di dalam Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ide mengenai masyarakat madani dan demokratis yang tertuang dalam Pembukaan bahkan dipertahankan untuk tidak dirubah manakala bangsa ini melakukan reformasi konstitusi. Amandemen konstitusi sejak 1999 bahkan menunjukkan komitmen kuat bangsa yang semakin mengkristal untuk hidup bernegara secara demokratis. Pembukaan UUD 1945 sebagai bagian tak terpisahkan dari konstitusi telah pula menegaskan bahwa negara yang dilahirkan ini adalah untuk mengabdi pada rakyat, mensejahterakan rakyat, bukan sebaliknya: rakyat melayani pemerintah. Pemerintah Negara Indonesia, demikian alinea IV Pembukaan UUD 1945, memiliki kewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Pemerintah dan negara ini ada untuk melindungi rakyatnya. Dalam negara Indonesia rakyatlah yang berdaulat . Pilihan Republik sebagai bentuk negara menunjukkan bahwa di dalam negara Indonesia yang berdaulat adalah orang banyak, bukannya sedikit orang entah yang mengejawantah dalam monarki maupun oligarki, walau kalau ditilik sejarahnya, negara Indonesia berasal dari himpunan ratusan kerajaan besar kecil. Inilah cita negara demokrasi yang digagas oleh para pendiri bangsa, dan terus dipertahankan oleh MPR manakala melakukan perubahan terhadap UUD 1945 sejak tahun 1999-2002.

Masyarakat Madani di Indonesia


4

2.2 Sejarah Masyarakat Madani Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan masyarkat madani, baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk yang berjangka pendek , dilaksanakn dengan memilih dan menempatkan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat memimpin (capable). Jika dicari akar sejarahnya, maka dapat dilihat bahwa dalam masyarakat Yunani kuno masalah ini sudah mengemuka. Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil society sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Orang yang pertama kali yang mencetuskan istilah civil society ialah Cicero (106-43 SM), sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut Cicero ialah suatu komunitas politik yang beradab seperti yang dicontohkan oleh masyakat kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep civil society (kewargaan) dan urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekerdar konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan. Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan (Rahardjoseperti yang dikutip Nurhadi, 1999). Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the

Masyarakat Madani di Indonesia


5

World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan. Sementara itu konsep masyarakat madani, atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui pemikiran John Locke (abad ke-18) dan Emmanuel Kant (abad ke-19). Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (negara). Dalam tradisi Eropa abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok lain. Barulah pada paruh kedua abad ke-18, terminologi ini mengalami pergeseran makna. Negara dan masyarakat madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas yang berbeda. Bahkan kemudian, Kant menempatkan masyarakat madani dan negara dalam kedudukan yang berlawanan, yang kemudian dikembangkan oleh Hegel, menurutnya masyarakat madani merupakan subordinatif dari negara.

2.3 Pengertian Masyarakat Madani Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradap.

Masyarakat Madani di Indonesia


6

Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air, disini ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejaraha pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-unsur di dalamnya Adapun tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam Ferguson dalam bukunya Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil (An Essay on The History of Civil Society) yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson menekankan masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri, dan munculnya kapitalisme, serta mencoloknya perbedaan antara individu. Masyarakat madani (civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda. Di bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu. 2. Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga,

Masyarakat Madani di Indonesia


7

asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat. 3. Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain :

egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah. 4. Menurut Ernest Gellner, Civil Society (CS) atau Masyarakat Madani (MM)merujuk pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara. 5. Menurut Cohen dan Arato, CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara wilayah ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya mencakup semua kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga resmi, menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public good). 6. Menurut Muhammad AS Hikam, CS atau MM adalah wilayahwilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan keswadayaan (voluntary), keswasembadaan kemandirian (self-generating), yang tinggi

(self-supporing),dan

berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. 7. Menurut M. Ryaas Rasyid, CS atau MM adalah suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringanjaringan yang produktif dari kelompok-kelompok sosial yang mandiri,

Masyarakat Madani di Indonesia


8

perkumpulan-perkumpulan, berhadapan dengan negara.

serta

lembaga-lembaga

yang

saling

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis. Secara global bahwa dapat disimpulkan yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan Negara, yang memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat

mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik.

2.4 Ciri Masyarakat Madani Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda beda. Bila merujuk pada pengertian dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Menurut Blakeley dan Suggate (1997), masyarakat madani sering digunakan untuk menjelaskan the sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market. Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, antara lain ; 1. Terintegrasinya individu individu dan kelompok kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.

Masyarakat Madani di Indonesia


9

2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan kekuatan alternatif. 3. Terjembataninya kepentingan kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi organisasi volunter mampu memberikan masukan masukan terhadap keputusan keputusan pemerintah. 4. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga lembaga sosial dengan berbagai perspektif. Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis di mana para anggotanya menyadari akan hak hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan kepentingan. Di mana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas luasnya bagi kreativitas warga negara untuk mewujudkan program program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Dengan demikian kita sebenarnya memiliki tiga visi mengenai masyarakat sipil dan negara. Pertama, kehadiran masyarakat sipil hanya bersifat sementara dalam perkembangan masyarakat. Karena

kecenderungannya untuk rusak dari dalam, maka pada akhirnya masyarakat sipil akan ditelan oleh negara, yakni sebuah negara ideal, yang merupakan taraf perkembangan masyarakat yang tertinggi. Kedua, karena negara hanya cerminan saja dari masyarakat sipil dan berfungsi

Masyarakat Madani di Indonesia


10

melayani individu yang serakah, maka negara akan diruntuhkan atau runtuh dengan sendirinya dalam suatu revolusi proletar. Jika negara lenyap, maka yang tinggal hanya masyarakat, yakni suatu masyarakat tanpa kelas. Dan ketiga, visi yang melihat bahwa masyarakat sipil tidak saja bisa menjadi benteng kelas yang memegang hegemoni, dalam hal ini kelas borjuasi, tetapi bisa pula menjalankan fungsi etis dalam mendidik masyarakat dan mengarahkan perkembangan ekonomi yang melayani kepentingan masyarakat. Di lain pihak, masyarakat sipil sendiri juga terdiri dari organisasi-organisasi yang melayani kepentingan umum, atau memiliki rasionalitas dan mampu mengatur dirinya sendiri secara bebas. Bisa terjadi keduanya saling mendukung, dalam arti buruk maupun baik dari segi kepentingan umum.

2.5 Syarat Masyarakat Madani Bila kita kaji, masyarakat di negara negara maju sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani. Maka, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani. Yakni adanya democratic government (pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis) dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung tinggi nilai nilai civil security, civil responsibility, dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuh prasyarat masyarakat madani. Antara lain sebagai berikut ; 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat 2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (social capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok

Masyarakat Madani di Indonesia


11

3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan. Dengan kata lain, terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial 4. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum di mana isu isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan 5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta

tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan 6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga lembaga ekonomi, hokum, dan sosial berjalan secara produkitf dan berkeadilan sosial 7. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka, dan terpercaya. Tanpa prasyarat tersebut, maka masyarakat madani hanya akan berhenti pada jargon. Masyarakat madani akan terjerumus pada masyarakat sipilisme yang sempit yang tidak ubahnya dengan paham militerisme yang anti demokrasi dan sering melanggar hak asasi manusia. Dengan kata lain, ada beberapa rambu yang perlu diwaspadai dalam proses mewujudkan masyarakat madani (DuBois dan Milley, 1992). Rambu rambu tersebut dapat menjadi jebakan yang menggiring masyarakat menjadi sebuah entitas yang bertolak belakang dengan semangat negara dan bangsa.

2.6 Institusi Penegak Masyarakat Madani Institusi (lembaga) masyarakat madani adalah institusi (lembaga) yang dibentuk atas dasar motivasi dan kesadaran penuh dari diri individu, kelompok, dan masyarakat tanpa ada instruksi (perintah), baik yang

Masyarakat Madani di Indonesia


12

bersifat resmi (formal) dari pemerintah (negara) maupun dari individu, kelompok, dan masyarakat tertentu. Sifat atau karakteristik lembaga (institusi) masyarakat madani : 1) Independen adalah bahwa lembaga ini memiliki sifat yang bebas (netral) dari intervensi lembaga lain, baik lembaga pemerintah maupun nonpemerintah. 2) Mandiri, yaitu bahwa lembaga ini memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan fungsi lembaga, dengan tidak melibatkan pihak lain di luar institusi. 3) Swaorganisasi, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian institusi (lembaga) dilakukan secara swadaya oleh SDM lembaga. 4) Transparan, yaitu bahwa dalam pengelolaan dan pengendalian institusi (lembaga) dilakukan secara terbuka. 5) Idealis, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian, serta pelaksanaan institusi (lembaga) diselenggarakan dengan nilai-nilai yang jujur, ikhlas, dan ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat banyak. 6) Demokratis, yaitu bahwa institusi (lembaga) yang dibentuk, dikelola, serta dikendalikan dari, oleh, dan untuk masyarakat sendiri. 7) Disiplin, yaitu bahwa institusi (lembaga) dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus taat dan setia terhadap segenap peraturan perundangan yang berlaku.

Bentuk

institusi

(lembaga)

masyarakat

madani

dapat

diklasifikasikan dalam 3 (tiga) macam, yaitu : 1. Institusi (lembaga) Sosial, seperti : a. Lembaga sosial b. Masyarakat (LSM) dan partai politik c. Organisasi kepemudaan

Masyarakat Madani di Indonesia


13

d. Organisasi kemahasiswaan e. Organisasi Profesi f. Organisasi kemasyarakatan 2. Institusi (lembaga) Keagamaan Institusi ini adalah institusi (lembaga) yang dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat, untuk melakukan pengelolaan sdan pengendalian program-program bagi pengembangan keagamaan. a. Institusi (lembaga) keagamaan Islam b. Institusi (lembaga) keagamaan Kristen c. Institusi (lembaga) keagamaan Budha d. Institusi (lembaga) keagamaan Hindu e. Institusi (lembaga) keagamaan Katholik 3. Institusi (lembaga) Paguyuban Institusi ini adalah Institusi (lembaga) yang dibentuk dan

dikembangkan oleh masyarakat untuk melakukan pengelolaan dan pengendalian program-program bagi peningkatan

kekerabatan/kekeluargaan, yang berdasarkan daerah atau suku bangsa yang sama.

2.7 Paradigma dan Praktek Masyarakat Madani di Indonesia Dalam kultur masyarakat indonesia dapat terlihat bahwa ada banyak sekali perbedaan nilai dan norma yang terdapat didalamnya, lewat budayanya itulah masyarakat memandang fenomena yang terjadi di

Indonesia ini dan merespon dengan prilaku yang sangat beragam, sehingga hal ini menjadi dasar susahnya untuk memberi pemahaman dengan satu cara, artinya membutuhkan konsep kemadanian yang mampu menimbang serta mendukung kultur sebelumnya yang dimiliki dimana nantinya akan mempengaruhi paradigmanya terhadap konsep masyarakat madani ini.

Masyarakat Madani di Indonesia


14

Kemudian pada point yang kedua memiliki masalah yang sangat jelas dan rumit di Indonesia yakni tentang praktik konsep kemadanian ini. Jika dipandang sekilas tentu akan muncul komentar bahwa di Indonesia masyarakat madani ini tidak terwujud. Dapat dilihat bukti yang sangat nyata terjadi dikalangan masyarakat, contohnya kriminalitas yang semakin tinggi di indonesia. Bahkan anak-anak bangsa sudah banyak terkontaminasi moral buruk. Hal ini tentu berita yang menyakitkan bagi cita-cita indonesia untuk membentuk masyarakat yang cerdas dan sejahtera serta membuat bangsa menjadi terlihat sangat menyedihkan. Tentu dengan mudah bisa disimpulkan bahwa di indonesia tidak tercapai peranan praktik masyarakat madani. Contoh lain yang bisa dilihat yaitu maraknya perselisihan antar pelajar, antar suku bahkan antar kampung. Betapa besar petaka akibat perbuatan buruk macam ini. Jadi, hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman terhadap konsep masyarakat madani di indonesia.

2.8 Hambatan Penerapan Masyarakat Madani di Indonesia Hambatan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani adalah kebodohan. Kebodohan dalam hal ini mencakup seluruh unsur kehidupan, yang menyebabkan banyak masyarakat yang apatis serta fanatik terhadap golongan. Hal ini menjadi dasar terjadinya kriminalitas, kemiskinan, serta kebobrokan masyarakat indonesia. Adapun hambatan lain yang dihadapi adalah merupakan bagian dari tindak kebodohan. Salah satu car mengatasi kebodoan ini adalah dengan pendidikan. Jika sector pendidikan dapat dijangkau seluruh kalangan di Indonesia dari kalangan bawah sampai kalangan atas, maka masyarakat Indonesia bisa dipastikan akan paham betul tetang apa itu masyarakat madani.

Masyarakat Madani di Indonesia


15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulakn sebagai berikut : a. Menyarakat madani merupakan suatu wujud masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas dengan ciri: universalitas, supermasi, keabadian, pemerataan kekuatan, kebaikan dari dan untuk bersama, meraih kebajikan umum, piranti eksternal, bukan berinteraksi pada keuntungan, dan kesempatan yang sama dan merata kepada setiap warganya. ciri masyarakat ini merupakan masyarakat yang ideal dalam kehidupan. Untuk Pemerintah pada era reformasi ini, akan mengarakan semua potensi bangsa berupa pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, militer, ke arah masyarakat madani yang dicita-citakan. b. Di indonesia konsep masyarakat madani ini sangat bertolak belakang dengan penerapannya. Politik, ekonomi, sosbud serta hukum di Indonesia telah jauh dari nilai kemadanian malah sebaliknya Edanni. Namun kita harus melihat positifnya, bahwa masih ada kesempatan besar untuk memperbaiki masyarakat kita yang sudah mendekatai taraf menyedihkan ini. c. Mahasiswa seharusnya mampu berperan untuk mewujudkan masyarakat madani. Berbagai cara bisa ditempuh mahasiswa untuk hal itu. Misalnya: lewat pewacanaan, pengabdian berupa desa binaan, serta membangun skill kewirausahaan.

Masyarakat Madani di Indonesia


16

You might also like

  • Tpa
    Tpa
    Document4 pages
    Tpa
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Bidang Minat
    Bidang Minat
    Document1 page
    Bidang Minat
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Sukses Terbesar
    Sukses Terbesar
    Document2 pages
    Sukses Terbesar
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Noted
    Noted
    Document1 page
    Noted
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Bidang Minat
    Bidang Minat
    Document1 page
    Bidang Minat
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover Ceplok
    Cover Ceplok
    Document1 page
    Cover Ceplok
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Document8 pages
    Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Sugeng Riyadi
    No ratings yet
  • Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Document8 pages
    Perpindahan Panas Pada Sirip Fin
    Sugeng Riyadi
    No ratings yet
  • Fluida
    Fluida
    Document18 pages
    Fluida
    Dini Putri Permatasari
    100% (1)
  • Judul Tesis
    Judul Tesis
    Document1 page
    Judul Tesis
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover Letter
    Cover Letter
    Document1 page
    Cover Letter
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Kop Surat
    Kop Surat
    Document1 page
    Kop Surat
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Dinamo Meter
    Dinamo Meter
    Document13 pages
    Dinamo Meter
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Indonesia Menuju Negara Ict
    Indonesia Menuju Negara Ict
    Document2 pages
    Indonesia Menuju Negara Ict
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Rio 2
    Rio 2
    Document2 pages
    Rio 2
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Kesehatan Dalam Islam
    Kesehatan Dalam Islam
    Document18 pages
    Kesehatan Dalam Islam
    Dini Putri Permatasari
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Document2 pages
    Bab I
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Dinamo Meter
    Dinamo Meter
    Document13 pages
    Dinamo Meter
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Materi 1 Fungsi - Garis - 0
    Materi 1 Fungsi - Garis - 0
    Document5 pages
    Materi 1 Fungsi - Garis - 0
    Prihadi Nikosai
    No ratings yet
  • Indonesia Menuju Negara Ict
    Indonesia Menuju Negara Ict
    Document2 pages
    Indonesia Menuju Negara Ict
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Patok Pendidikan Di Perbatasan Indonesia
    Patok Pendidikan Di Perbatasan Indonesia
    Document2 pages
    Patok Pendidikan Di Perbatasan Indonesia
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Pompa Hidram
    Pompa Hidram
    Document26 pages
    Pompa Hidram
    Binabar Sungging Linuwih
    100% (2)
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Document11 pages
    Tugas 1
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Absen
    Absen
    Document22 pages
    Absen
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover Pompa
    Cover Pompa
    Document1 page
    Cover Pompa
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document2 pages
    Bab Iii
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover Pompa
    Cover Pompa
    Document1 page
    Cover Pompa
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Kera Turun Gunung Di Wonogiri
    Kera Turun Gunung Di Wonogiri
    Document1 page
    Kera Turun Gunung Di Wonogiri
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Dini Putri Permatasari
    No ratings yet
  • From Everand
    No ratings yet
  • From Everand
    No ratings yet