You are on page 1of 19

KELOMPOK I LABORATORIUM LINGKUNGAN

ANNIDA

UNNATIQ ULYA (21080110120028) NOVITA KUSUMA W (21080110120034) ANADYA KHAERINA (21080110130044) SARIYANG YOGI A (21080110141107)

Parameter fisik air merupakan parameter


sebagai dasar untuk mengetahui kualitas air dengan pemeriksaan air secara fisik sehingga air tersebut memenuhi standar baku mutu air.

Air yang memenuhi baku mutu air adalah air yang tidak berwarna. Parameter warna baku mutu air untuk air minum berdasarkan PERMENKES RI NOMOR: 492 /MENKES /PER / IV / 2010 adalah 15 Pt-Co (kurang dari atau sama dengan 15 Pt-Co) Menurut Sutrisno (2004), tingginya warna pada air dapat dikarenakan adanya pencemar. Pencemar air dapat berupa partikel-partikel penyebab kekeruhan seperti lumpur, partikel besi dan mangan serta mikroorganisme seperti alga atau lumut. Dapat pula karena kontaminasi dari senyawa seperti zat tekstil dll. Derajat warna ditetapkan secara kolorimetri.

Kekeruhan air disebabkan oleh banyaknya partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor Kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan terhambatnya proses desinfeksi Standar kekeruhan untuk air minum berdasarkan PERMENKES RI NOMOR: 492 / MENKES / PER / IV / 2010 adalah 5 NTU (kurang dari atau sama dengan 5 NTU) Menurut Sutrisno (2004), kekeruhan pada air dapat disebabkan karena adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terdapat pada air

Air berlumpur

Air limbah

Alat

ukur kekeruhan adalah turbidimeter. Prinsip kerja: Interaksi cahaya dengan partikel penyebab kekeruhan atau pengukuran cahaya yang dipedarkan oleh zat-zat tersuspensi.

Kualitas

air yang memenuhi standar baku mutu air adalah air yang tidak memiliki rasa dan bau. Penentuan bau dan rasa dilakukan dengan indra perasa dan penciuman Air dapat memiliki rasa dan bau karena tersuspensi oleh suatu zat atau partikel lain.

Contoh zat terlarut yang bisa mengakibatkan bau dan rasa:


Zat-zat anorganik: a. Senyawa sulfida : bau sulfur b. Klor yang tinggi : bau kaporit c. Ion besi dan mangan yang tinggi : bau anyir d. Garam (NaCl) yang tinggi : rasa asin

TDS

(Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau sama dengan milligram per Liter (mg/L). Menurut Fardiaz (1992), Total Padatan Terlarut (TDS) menunjukkan banyaknya partikel padat yang terdapat didalam air Berdasarkan PERMENKES RI NOMOR: 492 / MENKES / PER / IV / 2010, total zat padat terlarut maksimum pada air adalah 500 mg/l.

Salah satu alat pengukur padatan terlarut

Suhu didefinisikan sebagai derajat panas suatu benda. Menurut PERMENKES RI NOMOR: 492 / MENKES / PER / IV / 2010, suhu yang menjadi parameter air baku disini memiliki satuan unit C dengan temperatur air normal. Suhu dalam perairan dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan kedalaman perairan tersebut. Suhu air mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air karena semakin tinggi suhu maka semakin kurang kandungan oksigen terlarut.

Daya hantar listrik adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik yang dinyatakan dalam jtmhos/cm (jtS/cm). Cara uji daya hantar listrik (DHL) diterapkan untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah. DHL dapat dikatakan sebagai penetapan pendahuluan dalam pemeriksaan kualitas air. Dengan mengetahui besarnya DHL, secara garis besar jumlah mineral yang ada dalam air dapat diketahui. Jika DHL-nya tinggi, maka kadar mineralnya tinggi dan sebaliknya jika DHL-nya rendah, maka kadar mineral dalam air tersebut rendah pula.

Tingkat

kecerahan menyatakan tingkat cahaya yang diteruskan ke dalam kolom air dan dinyatakan dalam presentase (%), dari beberapa panjang gelombang yang ada yang jatuh agak lurus pada permukaan air Kemampuan penetrasi cahaya matahari sendiri dipengaruhi kekeruhan air yang diakibatkan adanya suspensi dalam air (lumpur), planktonik, jasad renik dan warna air. Pengukuran tingkat kecerahan air menggunakan Secchi disc

Baku

mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan: 1. Keputusan MENKLH No. 02 Tahun 1988 2. Peraturan MENKES No.492 Tahun 2010 3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001

SEKIAN & TERIMAKASIH

You might also like