You are on page 1of 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSONAL HYGIENE

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN PROVINSI JAWA TENGAH 2013

I.

KONSEP TEORI A. Definisi Personal Hygiene Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (http://www.asetmandiri.com/ id : hidayat 2.diakses pada 18-10-2010 jam 19.00). Personal hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan kulit seseorang untuk awal dalam perlindungan terhadap organisme (http://keperawatan.undip.ac.ic.id.diakses pada 18-10-2010 jam 20.00). B. Macam macam personal hygiene meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Perawatan kulit kepala dan rambut Perawatan mata Perawatan hidung Perawatan telinga Perawatan kuku kaki dan tangan Perawatan genetalia Perawatan kulit seluruh tubuh Perawatan tubuh secara keseluruhan Perawatan gigi dan mulut

C. Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang 4. Mencegah penyakit 5. Menciptakan keindahan 6. Meningkatkan rasa percaya D. Beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Body image Praktik sosial Status sosial ekonomi Pengetahuan Budaya Kebiasaan seseorang Kondisi fisik

E. Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene meliputi 1. Dampak fisik Banyak timbul 2. gangguan adalah kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering gangguan integritas kulit,gangguan membran mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada luka. Gangguan psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. F. Manifestasi Klinis/ tanda dan Gejala Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan Hidung kotor dan telinga juga kotor Gigi kotor disertai mulut bau Kulit panjang dan tidak terawat Kuku panjang-panjang dan tidak terawat Badan kotor dan pakaian kotor Penampilan tidak rapi intergumen terdiri atas kulit,lapisan subkutan dibawah kulit dan

G. Anatomi dan Fisiologi Sistem perlengkapannya seperti kelenjar dan kuku,kulit,lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel sel epitel ini mudah sekali mengalami regenerasi .lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot,saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar yaitu : 1. Kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebum yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. 2. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai pelumas dan berwarna coklat. Lapisan hypodermis atau subkutan terdiri dari pembuluh darah,syaraf,limfa dan jaringan pengikat yang berisi sel lemak.jaringan lemak adalah insulator panas bagi tubuh subkutan juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stessor dan tekanan tanpa injury. Kaki,tangan dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian yang khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kulit termasuk adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas, bisa nyeri dan pada

pasien normal kemampuan berjalan. Kuku adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bad, yang terletak dikulit pada nail groove yang disembunyikan oleh fad kulit, disebut euticle.kuku juga memiliki body nail itu berbentuk area putih disebut lunula di bawah kuku terdapat lapisan epitel disebut nail bed kuku yang normal dan sehat transparan .lembut dan konveks dengan warna nail bed merah jambu penyakit dapat mempengaruhi bentuk ketebalan dan curvature dari kulit. H. Pemeriksaan Umum I. Keadaan umum Kesadaran TD N S RR

Pemerikasaan Fisik 1. Rambut a. b. c. d. Keadaan kesuburan rambut Keadaan rambut yang mudah rontok Keadaan rambut yang kusam Keadaan tekstur

2. Kepala Botak atau alopesia,ketombe,berkutu,adakah eritemia,kebersihan 3. Mata a. Apakah sklera ikterik b. Apakah konjungtiva pucat c. Kebersihan mata d. Apakah gatal atau mata merah 4. Hidung a. Adakah pilek b. Adakah alergi c. Adakah perubahan penciuman d. Kebersihan hidung e. Keadaan membrana mukosa f. Adakah septum deviasi 5. Mulut Keadaan mukosa mulut, kelembapan, adanya lesi, kebersihan 6. Gigi Adakah kurang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi, pertumbuhan, kebersihan.

7. Telinga Adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga, adakah infeksi 8. Kulit Kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu, tekstur, pertumbuhan bulu 9. Kuku Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan 10. Genetalia Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan lubang urethra, keadaan skrotum. 11. Tubuh secara umum Kebersihan, normal dan keadaan postur II. Konsep Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Kulit A. Pengkajian 1. Warna kulit Pengkajian terhadap masalah kebersihan kulit meliputi penilaian tentang keadaan kulit, misalnya kulit untuk mengetahui adanya pigmentasi kulit. Warna kulit yang tidak normal dapat disebabkan oleh melanin pada kulit : warna coklat dapat menunjukkan adanya penyakit addison atau tumor hipofisis, warna biru kemerahan dapat menunjukkan adanya polisitemia, warna merah menunjukkan adanya alergi dingin, hipertermia, psikologis, alkohol atau inflamasi lokal, warna biru (sianosis) pada kuku atau sianosis perifer akibat kecemasan atau kedinginan, atau sentral karena penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen yang meliputi bibir, mulut, dan badan. Selanjutnya, warna kuning menunjukkan ikterus yang menyertai penyakit hati, hemolisis sel darah merah, obstruksi saluran empedu, atau infeksi berat yang dapat dilihat pada sklera, membran mukosa dan abdomen ; apabila terdapat pada telapak tangan, kaki, dan muka menunjukkan dampak atas konsumsi wortel atau kentang ; apabila pada area kulit terbuka (bukan pada sklera dan membran mukosa) menunjukkan adanya penyakit ginjal kronis. Warna pucat (kurang merah muda pada orang kulit putih) atau warna abu-abu pada kulit hitam menunjukkan adanya sinkop, demam, syok, atau anemia. Kekurangan warna secara umum dapat menunjukkan albinisme.

2. Kelembapan Kulit Dalam keadaan normal, kulit agak kering, dan dalam keadaan patologis dapat dijumpai kekeringan pada daerah bibir. Kekeringan pada bagian tangan dan genital dapat menunjukkan adanya dermatitis kontak. Keadaan normal pada membran mukosa adalah lembap, dan bila terjadi kekeringan menunjukkan adanya dehidrasi. 3. Tekstur Kulit Penilaian tekstur kulit dapat dilakukan melalui pengamatan dan palpasi. Contoh tekstur abnormal adalah pengelupasan atau sisik pada jari tangan dan kaki. Perhatikan juga turgor, yaitu kembalinya kulit seperti semula tanpa meninggalkan tanda setelah dicubit dalam keadaan normal. Selain itu, perhatikan juga ada atau tidaknya edema dan lesi (makula, papula, nodul, tumor, vesikula, bula, pustula).

B. Diagnosa Keperawatan Gangguan integritas kulit berhubungan dengan : Perubahan sirkulasi Imobilisasi lama Edema Inkontinensia urine Malnutrisi

C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : 1. Menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel yang mati.

2. Merangsang sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat rasa nyaman. Rencana Tindakan : 1. Menghilangkan atau membersihkan bau, mengurangi kekeringan serta sel yang mati dengan cara perawatan kulit. 2. Merangsang sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat rasa nyaman dengan cara memandikan pasien.

III.

Konsep Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Kuku A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna bentuk dan keadaan tubuh. Adanya jari tubuh dapat menunjukan penyakit pernapasan kronis atau penyakit jantung dan bentuk kuku yang cekung atau cebung menunjukkan adanya cidera, defisiensi besi dan infeksi. B. Diagnosa Keperawatan Resiko terjadinya luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya kuman atau garukan dari kuku C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : 1. Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman pasien 2. Mempertahankan integritas kuku dan mencegah infeksi Rencana Tindakan : Lakukan pemeliharaan kuku dengan cara perawatan kuku.

IV.

Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Rambut A. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian dilakukan pada warna, ukuran, serta susunan rambut. Selain itu, kaji jenis rambut, apakah berminyak atau kering. Kemudian kaji pola pertumbuhan rambut, apakah pola cepat atau lambat, sedikit, atau jumlah kerontokan. Kaji juga aspek perkembangan dan faktor yang memengaruhi perawatan rambut, seperti pemakaian minyak rambut, kemampuan menyisir, frekuensi cuci rambut, serta pemakaian sampo.

B. Diagnosis Keperawatan 1. 2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah kulit kepala. Risiko gangguan konsep diri ( body image) berhubungan dengan kehilangan rambut ( misalnya akibat kemoterapi)

C. Perencanaan Keperawatan Tujuan: 1. 2. Mencegah infeksi daerah kepalla. Meningkatkan konsep diri.

Rencana tindakan: 1. 2. Mencegah infeksi daerah kepala dengan cara perawatan rambut seperti menyisir, mencuci, atau mencukur rambut. Meningkatkan konsep diri (body image) dengan cara memberikan motivasi terhadap keampuan pertumbuhan rambut. V. Asuhan Keperwatan pada Masalah Perawatan Mulut dan Gigi A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian gigi dan mulut yang perlu diperhatikan antara lain warna, keadaan permukaan, serta kelengkapan gigi, pada pipi dan perlu dilihat adanya warna mukosa serta keadaan permukaan, pada gusi perlu dilihat warna, tekstur, serta kelembapan. Pada daerah lidah dapat dilihat warna, tekstur dan posisi lidah B. Diagnosis Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan radangpada daerah gusi/gigi

2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan intake (asupan) yang tidak adekuat (cukup) akibat radang gigi/gusi C. Perencanaan Keperawatan Tujuan: 1. Mengurangi nyeri 2. Memperhatikan nutrisi yang adekuat 3. Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut Rencana Tindakan: 1. Mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan cara merawat gigi dan mulut secara teratur 2. Memperhatikan nutrisi akibat radang gigi/gusi dapat dilakukan dengan cara merawat gigi dan mulut secara benar

VI.

Konsep Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Alat Kelamin A. Pengkajian Keperawatan Yang perlu diperhatikan pada pengkkajian alat kelamin ( vulva higiene ) antara lain adalah ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya, adanya pendarahan, mukus, lokhea, kateterisasi, luka jahitan pada pasien pascapartum, serta kebersihannya. B. Diagnosa Keperawatan Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan atau kebersihan daerah vulva . C. Perencaaaan Keperawatan Tujuan : 1. Mencagah terjadi infeksi 2. Mempertahankan kebersihan daerah vulva

Rencana Tindakan : Mencegah terjadi infeksi dan mempertahankan kebersihan daerah vulva dengan cara melakukan perawatan vulva.

DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. PENGANTAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.

Wartonah, tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Wilkinson, judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi 7. Jakarta : EGC (http://www.asetmandiri.com/? Id :hidayat 2,) (http://www.undip.ac.id)

You might also like