You are on page 1of 22

KAMUS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Daftar Isi

KataPengantar ....................................................i Daftar Isi A-B C-D E-F G-H I-J K-L M-N O-P Q-R S-T ...................................................................ii .................................................................1-6 .........................................................6-8 ...............................................................9-12 .............................................................12-14 .............................................................14-16 .17-20 .............................................................20-22 .............................................................22-25 ............................................................ 26-27 ............................................................ 28-34 ........................................................... ..35 ................................................................. 36 ..................................................................36

Nama : Nani Anggraini NIM : 06121014045

U-P W-X Y-Z

Daftar Pustaka .37-40

PG PAUD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sriwijaya

Antisosial : Perilaku yang kurang pertimbangan untuk orang laindan yang dapat menyebabkan kerusakanpada masyarakat, baik sengaja/melalui kelalaian [27] Anxiety (Kecemasan) : perasaan takut sesuatu yang tidak jelas dan dirasakan oleh anak sendiri karena sifatnya subjektif.[11] Asimilasi (pengetahuan yang sudah dimiliki) : Adalah mengacu pada kemampuan seseoranguntuk menerima (mengambil)informasi baru dan mencocokkannya dengan struktur yang sudah ada. 3.6 [17] Asertif :Suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan,yang dirasakan,dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak hak serta perasaan pihak lain. [18] Authobiographical memory : Ingatan kita akan kejadian-kejadian spesifik yang terjadi pada kehidupan kita. 9.9 [17] Authoriti and Sosial Order Maintaining Orientation : Orientasi berdasarkan otoritas,aturan pasti,dan pemeliharaan atas aturan social 12.7 [17] Autonomy vs shame and doubt (percaya diri dan ragu ragu) : Tahap ketika seorang anak merasa bahwa dirinya dapat mandiri tetapi serangkali ada ketakutan dengan kemandiriannya tersebut. 2.6 [17] Autism : Suatu kondisi yang disebabkan terutama oleh kondisi otak yang abnormal. 7.22 [17]

Adaptif : Perilaku yang berhubungan dengan kegiatan sehari hari dan situasi social .7.1 [17] Agresif ; Cenderung (ingin) menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan ,menghalangi,menghambat(KBBI : 1995:12).[15] A coming-into-being and a being : Masa persiapan dan masa akhir yang akan dicapai pada setiap saat. 3.9
[17]

Akomodasi(pengetahuan baru) : Yaitu anak akan mengubah atau memodifikasi skema struktur kognitif yang sudah ada untuk disesuaikan dengan objek atau kejadian atau informasi baru dan membentuk skema baru agar sesuai. 3.6 [17] Anak Berbakat : Anak dengan kemampuan kecerdasan pada satu atau beberapa bidang yang berada sangat jauh di atas rata rata kemampuan anak sebayanya. 7.4 [17] Ambang sensori(sensory threshold) : Merupakan intensitas dari stimulasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respons. 6.10 [17]

Attachment : Kelekatan emosional 1.11 [17]

dan tidak ada tujuan atau sasaran akhir yang ingin dicapainya. 4.3 [17] Bermain Asosiatif : Kegiatan bermain anak yang ditandai oleh interaksi yang terjadi antar anak yang sedang bermain kooperatif. 10.23 [17]

Babling(meraban) : dimana anak mengulang suku kata konsonan dan vokal,misalnya ma-ma,da-da-da. 5.14
[17]

Bermain destruktif : [17] menghancurkan. 4.26

Kegiatan

bermain

Bahasa : Sistem lambang bunyi yang berartikulasi yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran,perkataan perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa,serta percakapan yang baik,sopan santun, [17] Bahasa : Sistem komunikasi melalui suara,gerakan,atau symbol yang dapt dimengerti orang lain. 11.3 [17] Bahasa : Ekspresi kemampuan manusia yang bersifat innate/bawaan (Hulit & Howard,1997). 11.3 [17] Basic trust vs basic mistrust(Kepercayaan dan ketidak kepercayaan) : Basic trust adalah kepercayaan kepada orang lain dan perasaan bahwa diri kita berharga begitu sebaliknya dengan basic mistrust . 2.5 [17] Bermain : Merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang semata-mata demi kesenangan

Bermain fisik : Kegiatan bermain yang melibatkan motorik halus dan motorik kasar atau penggunaan bagian tubuh dalam kegiatan bermain [17] (Jhonson,dkk.,1999) 6.4 Bermain fungsional : Kegiatan bermain yang ditandai dengan gerakan otot (muscular) yang berulang ulang. 4.23 [17] Bermain kasar ( rough and tumble play) : kegiatan bermain yang banyak melibatkan aktivitas fisik. 4. [17] Bermain Kooperatif : Kegiatan bermain bersama teman dengan ditandai kerjasama. 10.23 [17] Bermain konstruktif : Kegiatan bermain yang lebih kompleks dibandingkan bermain fungsional [17] (Papalia,2004 b ) 4.24 Bermain Paralel : Kegiatan bermain dua anak atau lebih dengan alat permainan yang kurang lebih sama dan melakukan kegiatan bersama.10.23 [17]

Bermain Sendiri (Solitary Play) : Kegiatan bermain sendiri tanpa memperhatikan kehadiran anak anak lain di sekitarnya.10.23 [17] Bermain sensorimotor : kegiatan yang mengandalkan refleks dan kegiatan semacam ini diulang ulang 4.15
[17]

segala macam orang yang memiliki karakteristik unik 4.11 [17] Bicara : Ekspresi lisan dari bahasa. 11.3 [17] Blue collar : Orang tua yang memiliki pekerjaan yang bersifat manual. 6.27 [17]

Bermain simbolik : adalah kegiatan bermainyang ditandai oleh kemampuan anak untuk mereprentasikan penglaman aktual atau khayalannya melalui penggunaan beberapa objek,gerakan, dan bahasa (Yawkey & Pellegrini,dalam Tedjasaputra,2002) 4.16
[17]

Bermain sosial : Berkaitan dengan kemampuan anak untuk terlibat dalam interksi sosial yang kompleks selama kegitan bermain 6.5 [17] Bermain sosial : Kegiatan bermain yang melibatkan du anak atau lebih dan di dalam kegiatannya akan melibatkan aturan permainan 4.17 [17] Bermain objek : Kegiatan bermain yang menggunakan objek dalam kegiatan bermainnya 6.5 [17] Berpikir transduktif (transductive reasoning) : Yaitu penalaran yang melibatkan kombinasi fakta-fakta yang saling tidak berhubungan . 3. [17] Bersosialisasi : sebagai kemampuan seseorang untuk dapat berbaur dengan orang lain,menyesuaikan diri dengan kegiatan dan kebiaaan kelompok,dan dengan

Cadel : Salah satu bentuk kesalahan artikulasi. 11.26


[17]

Centration : Anak hanya dapat berpikir satu aspek, dan tidak menghiraukan aspek lainnya sehingga sering mengakibatkan pengambilan kesimpulan yang tidak logis. 9.30 [17] Cephalocaudal : Bahwa kepala dan bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu sehingga bagian atas tampak lebih besar dari pada bawah.8.3 [17] Child abused : Anak yang dianiaya dan diabaikan .6.24
[17]

Conduct Disorder (perilaku mengganggu) : Merupakan suatu pola negative permusuhan dan perilaku menentang yang terus-menerus tanpa adanya

pelanggaran serius terhadap norma sosial atau hak orang lain [11] Cooing : Ocehan tanpa arti yang jelas.11.7 [17] Coplayer : Ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersama anak 4.31 [17]

Disrupted attachment: terganggu 2.28 [17]

Ikatan

emosional

yang

Distractibility( Perhatian yang mudah teralih) : Berkaian dengan perubahan perilaku anak akibat adanya stimulasi lingkungan 6.10 [17] Distraksi : Memusatkan perhatian menjauhi dari situasi yang tidak diinginkan [23] Downs syndrome : Merupakan suatu bentuka abnormalitas kromosom yang membuat seseorang mengalami perkembangan fisik dan mental yang terganggu serta sangat mudah terkena penyakit seperti leukimia,gangguan jantung,dan infeksi pernapasan 6.28 [17] Dual focusing : Memberi perhatian pada dua hal sekaligus 9.8 [17] Dysgraphia : Kesulitan dalam keterampilan menulis dengan tangan .termasuk di dalamnya adalah mengeja atau menuangkan ekspresi atau maksud dalam bentuk tulisan.7.19 [17] Dyslexia : Ketidakmampuan anak untuk menguasai keterampilan dalam membaca sesuai dengan tahap perkembangannya.7.18 [17]

Depresi : Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010). [17] Destruktif : Perusak [17] Difficult child : Menampilkan perilaku menarik diri dan memprotes situasi baru 6.9 [17] Disekuilibrium(disequilibrium) : Yaitu munculnya keadaan mental tidak nyaman pada waktu yang [17] sangat singkat 3.7

Syamsuddin (1990:69) mengemukakan emosi merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.[11] Early childhood : masa kanak kanak awal usia 4 6 tahun.11.21 [17] Easy child : Memilki rutinitas yang teratur pada masa bayi serta merespons secara positif dan cepat terhadap pengalaman baru 6.9 [17] Egosentrisme(egosentrism) : Ketidakmampuan anak untuk dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain 3.13 [17] Ekspresif : Tepat (mampu) memberikan (mengungkapkan gambaran,maksud,gagasan,perasaan)
[26]

Empati : Kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain dan merasakan yang orang lain rasakan dalam situasi tertentu (Papalia,dkk.2004).10. [17] Heinz Kohut: Empati adalah kemampuan untuk berpikir dan merasa diri ke dalam kehidupan batin orang lain (Wikipedia) Empati Global : suatu respons empati ketika batasan yang jelas antara perasaan dan kebutuhan diri dan perasaan dan kenutuhan orang lain belum terbentuk. 10.14 [17] Exchange of Favors : Perilaku yang benar atau baik adalah perilaku yang memuaskan kebutuhan seseorang dan orang lain. 12.6 [17]

Ekuilibrasi(equilibration) : Pergerakan ekuilibrium menjadi disekuilibrium. 3.7 [17]

dari

Elaboration : Strategi untuk menyambungkan beberapa bagian dan coba menghubungkannya dengan sebuah cerita atau kejadian. 9.13 [17] Elicitors : adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa. Emosi : Menurut Goleman (1995:411) emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khas,suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak..Menurut

Experience : Persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. Expression : Terjadinya perubahan pada rasiologis.contoh :Tubuh tegang, suara keras dan berlari kencang menjauh Extended family(keluarga besar) : Yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua,anak-anak,serta satu atau

lebih orang dewasa lain yang masih memiliki hubngan keluarga. 6.21 [17] External aid : Alat bantu luar merupakan strateg i yang amat umum digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa. 9.13 [17]

menyatakan objek, kejadian dan mengekspresikan rutinitas sosial. 9.7 [17] Fonologi : Pengetahuan tentang bunyi bahasa.11.6
[17]

Faktor nature : Kualitas dan karakteristik bawaan yang diturunkan orang tua biologis atau orang tua kandung ( Santrock, 1998) 1.18 [17] Faktor nurture :Sebagai kekuatan kompleks dari dunia fisik dan sosial yang mempengaruhi susunan biologis dan pengalaman psikologis anak sejak sebelum dan sesudah lahir(Berk,2000) 1.18 [17] Fast mapping : Proses seorang anak menyerap arti dari suatu kata baru setelah mendengarnya satu atau dua kali dalam sebuah percakapan. 11.22 [17] First word: Pada Bayi umur 10-14 bulan mengatakan kata pertamanya,kata pertama ini digunakan dalam

Gaya auditori : Adalah anak yang paling baik bunyi dan kata-kata jika pembelajaran diberikan dengan cara mendengarkan. 6.13 [17] Gaya kinestetik : Anak dengan gaya ini akan paling baik hasilnya jika belajar dengan menggunakan gerakan. 6.14 [17] Gaya visual :Anak memilik gaya ini menunjukkan hasil belajar yang paling baik melalui kegiatan melihat. 6.14 [17] Gender : Merupakan sesuatu yang bersifat biologis dan sisi feminitas dan maskulinitas yang ada pada diri seseorang,dapat mempengaruhi kecendrungannya untuk berpikir,merasa,dan perilaku . 6.3 [17]

General knowledge : Anak akan lebih mudah mengingat pada hal-hal yang mereka kenal dan menurut penelitian anak akan mengenal bagian dari sesuatu. 9.28 [17] Generativity vs stagnation(pembangkitan dan kebosanan) : Generativity bearti keinginan untuk menciptakan dan membimbing generasi berikutnya.apabil hal it tidak berhasil maka orang akan merasa tidak berkembang dan bosan(stagnation) 2.9
[17]

Hemisphere : bagian otak yang terdiri dari dua belahan. 5.38 [17] Hiperaktivitas : Aktivitas motorik yang tinggi dengan ciri-ciri aktivitas selalu berganti,tidak mempunyai tujuan tertentu,berulang dan tidak bermanfaat (Hallahan & Kauffman,1994)[3]

Giftedness : Keberbakatan .7.3 [17] Grammar (tata bahasa) : Peraturan yang digunakan untuk menggambarkan struktur bahasa yang termasuk di dalamnya adalah syntax bagaimana cara mengkombinasikan kata untuk membentuk kalimat yang baik.11.6 [17]

Identifikasi : Dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain Identity vs identity confusion(identitas dan kebingungan identitas) : Tahap ini anak mulai mencari jati diri dan identitas mereka 2.8I [17] Imitasi : Dorangan untuk meniru orang lain[6] Impulsif : Ketidakmampuan menghambat respons akibat rangsangan dari luar. [17]

Handedness : Penggunaan tangan dominan.8.17 Hedonistik : Kepuasan untuk diri sendiri. 10.27

[17] [17]

Inattention : Kesulitan untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian pada tugas. [17] Inescapability: Tidak dapat lari dari kenyataan yang dihadapi. 2.28 [17]

Incomprehensility; Ketidakmampuan memahami apa yang terjadi di sekitarnya. 2.28 [17] Indoor : Bermain dalam lingkungan yang tertutup. 6.4
[17]

Intensitas atau tingkat energi reaksi(intensity or energy level of reactions) : Yaitu bagaimana anak merespons terhadap reaksi yang ia rasakan. 6.10 [17] Interaksi : Dalam buku Drs.Soetomo interaksi adalah hubungan timbal balik antara orang satu dengan orang lainnya.[10] Internalisasi : Adalah proses menenggelamkan informasi kedalam pikiran. 3.25 [17] Intimacy vs isolation(keintiman dan isolasi) : Tahap ketika seseorang menemukan keintiman psikologis dengan orang lain baik dalam bentuk hubungan persahabatan maupun percintaan. 2.8 [17] Irama Biologis(biological rhythms) : Brkaitan dengan keteraturan fungsi tubuh atau pola perilaku anak. 6.9
[17]

Industry vs inferiority( menghasilkan dan tidak berhasil) : Tahap ini anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan sekolah . Anak pada usia sekolah dasar menggerahkan tenaga dan pikirannya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual. 2.7 [17] Inisiatif : Dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah atau menangkap peluang.[16] Inner spech : Yaitu anak secara mental bicara kepada dirinya sendiri yang tidak terdengar orang lain. 3.22
[17]

Integrity vs despair(integritas dan keputusasaan) : Pada tahap ini ,seseorang melihat ke belakang dan menilai apa yang telah dilakukan dalam kehidupan. Apabila gagal ia akan merasa menyesal dan tidak menyukai diri sendiri(despair) 2.9 [17] Intelegensi majemuk (multiple intelligences) : Memandang kecerdasan manusia berdasakan penguasaan kemampuan yang dimilikinya,tidak semata-mata berdasarkan suatu nilai yang telah distandarisasi. 5.1 [17]

Irreversibility : Ketidakmampuan membalikkan kejadian anak tidak mampu membalikkan secar mental serangkaian kejadian,transformasi, atau langkahlangkah penalaran. 3.14 [17] Irreversibility : Kegagalan [17]1]

dalam ketajaman melihat pola (model) dan melakukan pendekatan terhadap suatu situasi secara logis. 5.5 [17] Kecerdasan visual-spasial(visual-spatial intelligence) : Kecerdasan ini tercermin pada kemampuan untuk membenuk mental model,melakukan atraksi, dan mengoperasikan model tersebut. 5.6 [17] Kemandirian : Kemampuan mengatur diri sendiri sesuai dengan hak dan kewajibannya tidak tergantung pada orang lain sampai batas kemampuannya ,mampu bertanggung jawab atas keputusannya,tindakan dan perasaannya sendiri serta mampu membuang pola perilaku yang mengingkari kenyataan.[15] Kognitif : (dari bahasa Latin cognosere, untuk mengetahui atau untuk mengenali) merujuk kepada kemampuan untuk memproses informasi, menerapkan ilmu, dan mengubah kecenderungan (Nehlig, 2010). Kompensasi : Memfokuskan diri pada kegiatan yang dapat mereka kuasai,misalnya olahraga dan hubungan social,dan mengurangi kegiatan yang dapat memberi masalah pada mereka. [17] Komunikasi : Proses pengiriman dan penerimaan informasi,ide,perasaan,atau pesan.11. 5 [17] Konkret : Tampak. [17] Kecerdasan logika-matematika (logical- mathematical intelligences) : Kemampuan kecerdasan ini tercermin Kecerdasan gerak tubuh (bodily-kinesthetic intellgence) : Kecerdasan yang menggunakan tubuh, atau bagian anggota tubuh untuk memecahkan masalah dan berkomunikasi. 5.5 [17] Kecerdasan musikal-berirama (musical-rytmic intellengence) : Kemampuan yang peka terhadap bunyi bunyi nonverbal dalam lingkungan,seperti irama,tinggi-rendah suara,dan pola nada. 5.6 [17] Kecerdasan antardiri-interpersonal (interpersonal intellengence) : Kecerdasan yang memiliki kepekaan dan mengerti akan perasaan orang lain. 5.6 [17] Kecerdasan dalam diri-intrapersonal(intrapersonal intelligence) : Kecerdasan yang memiliki kepekaan akan perasaan yang paling dalam dari diri sendiri,mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri. 5.6 [17] Kecerdasan alam-natural(naturalistic intellengence) : Kecerdasan yang dimiliki anak sebagai seorang pengamat lingkungan yang baik . 5.7[17]

Kebutuhan akan aktualisasi diri : Pada tahap ini seseorang akan mengembangkan diri dan melakukan apa yang dikuasainya. 2.18 [17] Kebutuhan akan rasa aman : Yaitu kebutuhan atas dasar keselamatan,kestabilan,batasan daan bebas dari rasa takut . 2.18[17] Kebutuhan fisiologis : Merupakan kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi oleh manusia. 2.18
[17]

Lack of konservasi : Ketidakmampuan melakukan konservasi. 3.13 [17]

Kebutuhan rasa percaya diri : Kebutuhan untuk perasaan yang kuat dan menguasai sesuatu atau perasaan dihormati oleh orang lain. 2.19 [17] Kemampuan aktual : Mengacu pada batas kemampuan lebih tinggi yang dapat dicapai oleh seorang anak saat memecahkan masalah secara mandiri tanpa bantuan orang lain. 3.26 [17] Kemampuan beradaptasi(adaptability) : Meliputi kemudahan anak untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan. 6.9 [17] Kemampuan potensial : Mengacu pada batas kemampuan lebih tinggi dapat dicapai oleh seorang anak saat memecahkan masalah dengan menggunakan bantuan orang yang lebih kompeten. 3.26 [17] Klasifikasi tunggal (singgel classification) : Ketika anak hanya dapat menggolongkan objek berdasarkan satu sudut pandang yang ada saat ini saja. 3.14 [17]

Mastery play : Kegiatan bermain untuk menguasai keterampilan tertentu karena kegiatan tersebut dapat merupakan latihan bagi anak anak untuk menguasai berbagai keterampilan yang baru melalui pengulangan yang dilakukan oleh anak. 4.25 [17] Metode klinis(clinical method) :Di mana dengan metode ini ia memberi anak anak bermacam tugas dan masalah serta mengajukan serangkaian pertanyaan berdasarkan setiap jawaban yang diberikan oleh anak. 3.3 [17]

Minat : Gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu objek sebab ada perasaan senang (Menurut Tidjan 1976:71) [14] Moral : Suatu kumpulan aturan dasar yang berlaku secara umum mengenai benar dan salah (McDevitt & Ormrod,2002). [17] Motivasi : Suatu perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Donald : 1950) [12] Motorik halus : Gerakan terbatas dari bagian bagian yang meliputi otot kecil,terutama gerakan di bagian jari jari tangan contoh : menulis,memegang sesuatu.8.5 [17] Motorik kasar : Gerakan yang dihasilkan dari kemampuan mengontrol otot otot besar contoh : berjalan,berlari.8.5 [17]

Nuclear family (keluarga batih): Yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak-anaknya. 6.21[17]

Object permanence : Kesadaran bahwa sebuah benda atau orang tetap ada walaupun mereka tidak terlihat. 9.4 [17] Observasi : Merupakan mtode dengan melakukan pengamatan untuk mencari tahu mengenai apa yang dilakukan oleh anak didiknya. 4.30 [17] Onlooker : Mengamati apa yang dilakukan oleh anak dari jarak dekat. 4.31 [17] Onlooker Play (Bermain Mengamati) : Kegiatan mengamati anak anak lain yang sedang bermain dan hal ini menunjukkan minat yang semakin besar dari anak terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anak lain.

Non Verbal : Yaitu menggerkkan gerak isyrat,bahasa tubuh,eksperi wajah dan kontak mata,penggunaan objek seperti pakaian,potongan rambut dan sebagainya,simbol-simbol[9]

[17]

Operasi(operation) :Pada akhirnya skema individual yang dimiliki oleh setiap orang akan diintegrasikan ke dalam sistem proses mental yang lebih luas[17] Outdoor : Bermain dalam lingkungan yang terbuka. 6.4 [17]

manusia dan orgasme lainnya,tanpa membedakan aspek aspek yang terdapat dalam diri organisme organisme tersebut (Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin Dictionary of Psychology) [24] Perspektif : suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarinya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangan.[2] Pertumbuhan : bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler,berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya.[22] Perubahan kuantitatif : Perubahan dalam jumlah,seperti pertumbuhan dalam tinggi, berat,pertambahan kosa kata, dan seringnya komunikasi (Papalia , dkk,2004) 1.5[17] Pictorial stage : Tahapan gambar dari gambaran abstrak menjadi gambar yang menyerupai bentuk sebenarnya (usia 4 -5 tahun). [17] Pragmatik : Syarat syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi,bagaimana cara orang mempergunakan bahasa untuk melakukan komunikasi efektif yang disesuaikan dengan pendengar dan acaranya. [17]

Penalaran Prakonvensional : Bentuk penalaran moral yang paling awal dan paling muda,dimana individu belum mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan salah . 12.5 [17] Pengaruh non - normatif : Kejadian kejadian yang luar biasa yang mempunyai pengaruh besar pada kehidupan individu . 1.32 [17] Pengaruh normative : Pengaruh yang dipandang normal untuk kohort tertentu(Papalia,dkk,2004) 1.32
[17]

Perilaku prososial : Perilaku yang disengaja dengan maksud member keuntungan kepada orang lain (Hetheringtin & Parke,1999). 10.12 [17] Perkembangan : Tahapan tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan

Prespech: Mengatakan bahwa anak sudah dapat mengatakan bahwa ia menginginkan sesuatu [17] Pretend play :Bermain pura-pura , dengan bermain pura-pura anak akan dapat mempelajari berbagai hal dari kehidupan sehari-hari [17] Private speech : Bicara keras pada diri sendiri tanpa ada maksud untuk berkomunikasi [17] Play interfering : Keterlibatan guru yang mengganggu kegiatan bermain anak 4.27 [17] Play leader : Memimpin kegiatan bermain 4.31
[17]

Recall : Kemampuan untuk memproduksi pengetahuan dari ingatan . 9.10 [17] Receptors : Kegiatan yang berpusat pada sistem syaraf Contoh : mata melihat peristiwa kebakaran maka mata berfungsi sebagai indera penerima stimulus atau reseptor awal Recognition : Kemampuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang sudah kita ketahui sebelumnya. 9.10 [17]

Psikologi : Berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi yaituilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya [13]

Reinforcement : Proses dimana tingkah laku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti tingkah laku tersebut.[4] Rentang perhatian dan ketekunan( attention span and persistence) : Yaitu jumlah waktu yang dicurahkan dalam kegiatan 6.10 [17] Representational mapping : Hubungan logis yang dibuat antara bagian bagian dari gambaran dirinya masih diekspresikannya dalam cara yang sepenuhnya positif dan bersifat hitam putih. [17]

Representational systems : Pada masa usia sekolah ketika anak mulai mengintegrasikan cirri ciri khusus dari diri ke dalam konsep yang umum dan multidimensional[17] Reseptif : Kemampuan anak untuk mengenal dan beraksi terhadap seseorang terhadap kejadian lingkungan sekitarnya,mengerti maksud mimic,dan nada suara dan akhirnya mengerti kata kata. [17] Resiliensi: Adalah anak yang mempunyai kekuatan batin dan emosional yang luar biasa sehingga dapat mengatasi berbagai trauma. 2.28 [17] Responsive : Tanggap terhadap perilaku maupun kebutuhan anak. 4.30 [17] Retardasi Mental : Keterlambatan dan gangguan dalam perkembangan mental berpikir. [17]

Scaffolding : proses membangun dan memahami pngetahuan baru disebut membantu meniti. 3.27 [17] Self Awarness ( Kesadaran diri ) : Perhatian yang berlangsung ketika seseorang mencoba memahami keadaan internal dirinya,keadaan ketika kita membuat diri sendiri sadar tentang emosi yang sedang kita alami dan juga pikiran-pikiran kita mengenai emosi tersebut[20] Self concept (konsep diri) : Gambaran menyeluruh tentang diri ,berisi sesuatu yang kita yakini tentang siapa diri kita. [17] Self esteem (Harga diri) : Bagian dari konsep diri ,berisi penilaian tentang diri dan perasaan yang dihubungkan dengan penilaian tersebut ( Berk,2000). 10.4 [17] Self Recognition (Pengenalan Diri) :Kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadaptuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar Kuni Arifatul Faiqoh 2012.Makalah Dimensi Pengenalan Diri. [19]

Self Regulation (Kemampuan Mengatur diri sendiri) : Kemampuan anak untuk mengatur perilakunya sendiri tanpa diingatkan oleh orang tua atau orang lain (Hetherington & Parke,1999). [17] Self Understanding (Pemahaman diri) : Menurut Santrock gambaran kognitif remaja mengenai dirinya, dasar, dan isi dari konsep diri remaja[25] Semiotic function (fungsi semiotik) ;Yaitu kemampuan untuk menggunakan suatu objek atau kejadian untuk menggantikan objek lain. 3.11[17] Semantik : Pengetahuan tentang kata kata dan artinya. [17] Signifier : Objek atau kejadian yang menggantika objek lain 3.11[17] Sinap : jika seseorang anak berhasil mempelajari suatu keterampilan atau konsep baru makna terbentuklah suatu hubungan baru pada saraf . 3.16 [17] Single parent(orang tua tunggal) ; Yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua saja. 6.21[17] Single representation : Pernyataan pernyataan yang dibuat anak merupakan satu dimensi yang terpisah pisah.Pemikiran anak melompat dari ide khusus ke ide khusus lainnya tanpa hubungan yang logis. 10.21 [17] Sistem vestibular : Sistem yang keseimbangan di dalam tubuh . 8.21 [17] mengatur

Skema (schema) : Yaitu sekumpulan pikiran atau kegiatan yang sama serta terorganisasi. 3.5[17] Slow learner : Anak yang lambat belajar. 6.32[17] Slow-to-up-children : Memerlukan aktu pemanasan yang lama untuk melakukan sesuatu. 6.9 [17] Social interaction : Hal lain yang mempengaruhi ingatan anak adalah cara kita mengemukakannya [17] Social speech : Pembicaraan yang dimaksudkan untuk dapat dimengerti oleh orang lain [17] Sociocultural perspective atau sociohistorical : Teori yang mengambil titik pandang budaya dan biasa. 3.22
[17]

Sosialisasi : Proses ketika anak mempelajari nilai nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dogde,dkk.2002) [17] State : Perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi. Contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada sesuatu yang terjadi Stage manager(menjadi manejer panggung) : Yaitu membantu anak untuk menyiapkan perlengkapanbermain bila diperlukan oleh anak,membantu memberi idemengenai apa tema bermain. 4.31 [17]

Stimulasi : Kegiatan merangsang secara memadai kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya.[7] Suasana hati(mood) : Meliputi sikap yang positif dan negatif dari anak. 6.10 [17] Suportive : Sikap guru yang mendukung terhadap perilaku maupun kebutuhan anak. 4.30 [17]

Tahap operasi konkret(cncrete operations period) : Tahap dimana cara berpikir logis yang menyerupai orang dewasa mulai muncul, namun masih dibatasi oleh kemampuan penalaran yang sifatnya masih berdasarkan realitas konkret, tahap ini terjadi dimulai sejak usia 6-7 tahun hingga kurang lebih usia 11 atau 12 bulan. 3.10[17] Tahap praoperasional (preoperational period) : tahap ini dimulai sejak usia 2 tahun hingga kurang lebih usia 6-7 tahun,dimana cara berpikir simbolik dan bahasa mulai jelas terlihat untuk menggambarkan objek dan kejadian, namun cara berpikir anak belum logis dan belum menyerupai cara berpikir orang dewasa. 3.10 [17] Tahap sensorimotor (sensorimotor period) : Dimulai sejak lahir hingga kurang lebih usia 2 tahun. Pada tahap ini bayi memahami dunia melalui tindakan fisik dan nyata terhadap rangsang dari luar. Perilaku berkembang dari refleks-refleks sederhana melalui beberapa tahap menuju seperangkat skema yang terorganisasi. 3.10 [17] Talkative : Orang yang banyak bicara. 11.12 [17] Temperamen : Sebagai gaya ingkah laku atau sebagai cara tipikal dari respons individuterhadap individu meliputi hal-hal seperti tingkat aktivitas,intensitas emosional,dan rentang perhatian(Hetherington & Parke,1999) 6.8 [17]

Tahapan(stages) : Adalah suatu periode waktu di mana cara berpikir dan perilaku anak dalam situasi yang beragam menggambarkan struktur mental tertentu yang mendasari .3.8 [17] Tahap morality of constraint : Tahap perkembangan moral anak yang memandang benar-salah hanya brdasaran fakta yang nampak dari luar. 3.15 [17] Tahap operasi formal(foermal operations period) : Tahapa pada proses berpikir logis sudah meliputi ide ide abstrak, tidak lagi terbatas pada objek objek yang bersifat konkret,tahap ini terjadi dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun hingga dewasa. 3.10 [17]

Tendency to approach or withdraw(kecenderungan untuk mendekat atau menghindar) : yaitu respons terhadap objek atau orang baru[17] The abstraction principle : Menekankan apa yang dapat dihitung oleh anak, bahkan anak tidak memperhatikan penggolongan benda yang dihitugnya. 9.24 [17] The cardinal principle : Mengajarkan jumlah tapi lebih ditekankan pada mengulang jumlah terakhir. 9. 24 [17] The Interpersonal Concordance : Perilaku yang baik adalah perilaku yang menyenangkan atau menolong orang lain dan diterima oleh mereka.12.7 [17] The one-one principle : Mengajarkan menghitung berurtutan satu persatu. 9.23 [17] The order irrelevance : Pada usia 5 tahun anak sudah dapat mengerti bahwa walaupun mereka selalu memulai dengan angka satu,dan angka satu ini dapat direpresentasikan dengan berbagai objek. 9. 25 [17] The Punishment and obedience Orientation : Konsekuensi yang bersifat fisik dari tingkah laku menentukan suatu kebaikan atau keburukan . 12.6 [17] The Social Contract Legalistic Orientation : Perilaku yang benar cenderung didefinisikan sebagai hak umum dan hokum individu,yang sudah diuji dan disetujui oleh masyarakat.12.7 [17]

The stable order principle : Yaitu memperkenalkan konsep jumlah dan ketraturan pada anak. 9.24 [17] The Universal Ethical Principle Orientation : Perilaku yang benar didefinisikan sebagai sebuah keputusan hati nurani berdasarkan prinsip etik dari yang dipilih. 12.7 [17] Toddler : Masa usia 2 3 tahun. 10.14 [17] Transductive reasoning : Mereka melihat dua hal berhubungan bila terjadi pada waktu yang bersamaan. 9.31 [17] Transgrensi Konvensional : aksi aksi yang melanggar aturan umum masyarakat,biasanya tidak tertulis,mengenai tingkah laku yang diterima oleh masyarakat 12.16 [17] Transgrensi Moral : aksi aksi yang menyebabkan kerusakan atau bahaya yang mengancam kebutuhan dan hak orang lain. 12.16 [17]

Uninvolved : Tidak terlibat atau tidak menaruh perhatian terhadap kegiatan bermain anak. 4.31 [17] Unoccupied Play (Bermain diam) : Kegiatan bermain yang hanya mengamati kejadian di sekitarnya,yang menarik perhatian anak tanpa berinteraksi dengan individu lain.10.23 [17] Unusual activities : Anak biasanya akan lebih mudah mengingat hal-hal yag baru atau unik [17]

White collar : Orang tua yang memiliki pekerjaan dalam bidang manejemen. 6.27 [17]

Zone of proximal development (ZPD) : Jarak aatau ruang antar perkembangan aktual dan potensial. 3.26
[17]

Verbal : Secara lisan dan tulisan[8] Visual recognition memory : Kemampuan untuk mengingat dan mengenali sesuatu yang telah mereka lihat sebelumnya. 9.5 [17]

DAFTAR PUSTAKA

asi-perkembangan-anak.html?m)akses26.Diakses pada tanggal 25 Mei 2013.


[8]

A.2012.Pengertian Motivasi.Http://tkampus.blogspot.com/2012/04/penge rtian-motivasi.html/m=1.Diakses tanggal 27 Mei 2013 (Agus.2008.Perspektif Sosiologi.http://agussetiaman.wordpress.com/2008/11 /25/perspektif-sosiologi/.Diakses tanggal 27 Mei 2013.
[3] [2]

[1]

Effendy,Onong.U.Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek.CV.remaja Rosda: Bandung.


[9]

Effendy,Onong.U.Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek.CV.remaja Rosda: Bandung .[10] Faqod.2012.Pengertian Interaksi.http://id.shvoong.com/socialscience/educatio/2261194-pengertian interaksi/.Diakses tanggal 27 Mei 2013.
Firmansyah.2012.Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.http://rossafirmansyah.blogspot.com/2012/11/per kembangan-sosial-emosional-anak-usia.html.Diakses tanggal 26 Mei 2013.
[12]
[11]

Aniez.2010.Hiperaktivitas.http://aniezandmyprinc e.blogspot.com/2010/03/hiperaktivitas.html?m=1.Diak ses tanggal 27 Mei 2013. Atom.2010.Reinforcement.http://modifikasiperilakupsikologi.blogspot.com/2010/05/reinforcement.html?m =1.Diakses pada tanggal 27 Mei 2013. . Bagus,M.2012.Pengertian Kemandirian anak.Http://www.Vionetpaw.com/2012/09/Pengertian -kemandirian-anak.html?m=1.Diakses pada tanggal 26 Mei 2013.
[6] [5] [4]

Fubby.2010.Pengertian Reseptif.http://TheFubbys.wordpress.com/2010/06/04 /Pengertian-reseptif/.Diakses pada tanggal 27 Mei 2013.


[13]

Baim.2012.Interaksi Sosial.http://bangzaim.blogspot.com/2012/02/interaksisosial.html?m=1.Diakses tanggal 26 Mei 2013. Dewi.2012.Stimulasi Perkembangan Anak.http://skanisamith.blogspot.com/2012/05/stimul


[7]

Harahap,Rina.2012.Pengertian Psikologi.http://rinaapriyaniharahap.blogspot.com/20 12/12/pengertian-psikologi-secara-umum.html.Diakses tanggal 27 Mei 2013. Hariyanto.2010.Pengertian Minat.http://BelajarPsikologi.com/Pengertianminat/.Diakses tanggal 27 Mei 2013.
[14]

[15]

Hariyanto.2013.PengertianAgresif.http://BelajarP sikologi.com/Pengertian-Agresif/.Diakses tanggal 27 Mei 2013. .[16] Hermawan.2012.Tingkat Inisiatif.http://penyala.wordpress.com/2012/03/16/5tingkat-inisiatif/.Diakses tanggal 26 Mei 2013.
[17]

Narendra,Moersitowati.2000:1Perubahan kualitatif :Perubahan dalam jenis,struktur,atau organisasi (Papalia , dkk,2004) 1.5

[22]

[23]

Hildayani,Rini,dkk.2005.Psikologi Perkembangan Anak.Jakarta:Universitas Terbuka.

Nur.2009.Distraksi.http://Nursinginformatic.word press.com/2009/09/07/distraksi/.Diakses tanggal 26 Mei 2013. Pratama,Aries.2011.Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan.http://www.Slideshare.net/ariespratam a146/Definisi-pertumbuhan-danperkembangan.Diakses pada tanggal 27 Mei 2013. Rahmawan,Tizar.2010.Definisi Pemahaman Diri.http://tizarrahmawan.wordpress.com.Diakses pada tanggal 27 Mei 2013. _.2012.Pengertian Ekspresif. http://m.artikata.com/arti/326134/ekspresif.html.Diaks es tanggal 26 Mei 2013.
[27] [26] [25] [24]

Imron.2012.Perilaku Asertif.http://imron46.blogspot.com/2012/05/perilakuasertif.html?m=1.Diakses tanggal 27 Mei 2013. Kurnia.2012.Makalah Dimensi Pengenalan Diri.http://www.kuniaf.blogspot.com/2012/02/makalah -dimensi-pengenalan-diri.html?m=1.Diakses pada tanggal 26 Mei 2013. Maklum.2011.self esteem dan sel awareness. http://id.shvoong.com/socialsciences/counseling/2182572-self-esteem-dan-selfawareness/.Diakses pada tanggal 27 Mei 2013 Melani.2010.Conduct Disorder.http://mellanieimoet.blogspot.com/2010/04/ conduct-disorder.html?m=1)13.Diakses tanggal 27 Mei 2013.
[21] [20] [19]

[18]

Suningtyas.2013.Anti Sosial.http://suningtyas.blogspot.com/2013aaa/01/anti -sosial.html.diakases tanggal 27 Mei 2013.

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusun kemudahan praktis penting kamus dalam tidak kata-kata penting buku Psikologi perkembangan yang dapat memberikan mempelajari mengurangi buku kamus ini Psikologi nilai-nilai Psikologi dapat psikologi Perkembangan anak, Kamus ini dikemas secara tetapi dalam

perkembangan.Semoga kemudahan

membantu pembaca khususnya dalam memberi mempelajari perkembangan anak. Kamus ini saya akui masih banyak

kekurangan,oleh karena itu saya harap kepada para pembaca untuk memberikan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan kamus ini. Indralaya,Mei 2013

penyusun

You might also like