You are on page 1of 50

1

Karya Tulis ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh KarUjian Nasional di SMA Negeri ! Wonogiri Tahun Ajaran 2009/2010

Disusun Oleh :

ERLIN WIJAYANTI
12976/XI IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PERSEMBAHAN

Karya tulis imi penulis persembahkan kepada : 1. Papi dan mami tercinta 2. Adikku yang bandel 3. Semua teman-teman yang membantuku

MOTTO

Keikhlasan memiliki kilauan sinar meskipun mata tak melihatnya. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Seburuk-buruknya kegagalan adalah ketika kita gagal memahami bahwa kita gagal. Kemarin adalah pengalaman, hari ini adalah kenyataan, dan esok adalah perjuangan. Tak ada gading yang tak retak.

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb, Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesaikannya laporan penelitian karya tulis ilmiah ini dengan usaha dan hasil yang maksimal, sehingga penulis dapat memenuhi syarat untuk menempuh ujian nasional. Pada dasarnya, laporan ini dibuat penulis berdasarkan dari data nyata yang diperoleh dari studi pustaka. Hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan yakni laporan ini telah penulis buat dengan pengamatan yang seksama dengan tujuan memperkecil kesalahan yang dibuat. Laporan ini disusun secara sistematis dengan format sesuai karya tulis ilmiah, dan menggunakan struktur tata bahasa yang baik dengan tujuan agar pembaca lebih mudah dalam mempelajarinya dan untuk dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ada sehingga dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai tolak ukur bagi penulis sejauh mana penulis dapat mempersembahkan karya tulis ini. Dengan terselesaikannya karya tulis ini diharapkan pembaca dapat menambah pengetahuan yang efektif dan efisien. Dalam menyusun karya tulis ini penulis banyak menemui hambatan dan kesulitan, namun berkat kesungguhan serta tuntutan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Mulyadi, MT selaku kepala SMA Negeri 1 Wonogiri. 2. Ibu Dra. Purwantiningsih selaku wali kelas XI IPA 3 yang memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. 3. Ibu Dra. Jauhari Wuryanti selaku guru pembimbing teknis yang penuh kesabaran dan kesanggupan dalam membimbing kami dari awal hingga terselesaikannya karya tulis ini. 4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga terselesaikannya karya tulis ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan, maka dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Wonogiri,

Mei 2010

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... HALAMAN MOTTO....................................................................................... KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL....................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... A. Latar Belakang Masalah........................................................ B. Perumusan Masalah............................................................... C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis............................................. D. Metode Pengumpulan Data.................................................... E. Sistematika Penulisan............................................................ BAB BAB BAB II. LANDASAN TEORI................................................................... III. PEMBAHASAN HASIL............................................................. IV. PENUTUP.................................................................................... A. Kesimpulan............................................................................ B. Saran...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... i ii iii iv vi vii 1 1 2 2 2 2 4 17 40 40 41 42

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9

Nilai Nutrisi Madu per 100 gram............ Informasi Laba Nutrisi Karakteristik Kimia Madu... Informasi Enzim.. Kekentalan Madu Vitamin-Vitamin yang Terkandung dalam Madu... Ph Minimum untuk Pertumbuhan Spesies Bakteri Penyebab Luka Standar Madu Asli berdasarkan SNI 01 3545 2004.. Perbedaan Madu Asli dan Palsu..

1 3 1 4 1 4 1 5 1 6 1 6 2 5 3 5 3 5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Morfologi Lebah Madu Anatomi Lebah Madu... Sarang Lebah Madu. Koloni Lebah Madu. Metamorfosis Lebah Madu.. Komposisi Madu

5 6 7 8 11 13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Madu merupakan senyawa yang dihasilkan lebah. Manusia mendapatkannya dari dalam sarang yang dibangun serangga penyengat itu. Banyak sekali jenis madu yang dapat ditemui, baik yang berasal dari hutan maupun dari peternakan lebah. Sebelum digunakan atau dipasarkan madu melalui beberapa proses terlebih dahulu. Dengan tujuan membuat si manis ini lebih layak dikonsumsi dan lebih tahan lama bila disimpan. Madu sudah mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi sejak masa Romawi dan Yunani Kuno, serta digunakan sebagai ramuan obat pada zaman Mesir Kuno. Rata-rata orang menyukai madu karena rasanya yang manis. Selain itu mereka juga mengenal madu sebagau bahan campuran obat-obatan atau jamu saja. Hal tersebut sangat disayangkan, karena sesungguhnya manfaat yang dimiliki sangat besar. Zat-zat yang terkandung dalam madu nyata berkhasiat dan diperlukan tubuh. Oleh sebab itu, mengkonsumsi madu secara teratur itu mutlak diperlukan. Madu yang dikonsumsi biasanya terdapat dalam botol-botol dengan Label Madu Murni. Memang sebagian dari hal tersebut benar adanya, tapi pada kenyataannya sering ditemukan madu palsu. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kepopuleran madu dengan membuat madu. Madu sintetis atau mencampurkan madu asli dengan zat lain, semata-mata untuk merauk keuntungan. Sudah tentu manfaat serta khasiat yang akan diperoleh tidak seperti halnya madu asli. Bahkan tindakan tersebut bukan saja merugikan konsumen secara materi, namun juga merugikan kesehatan. Kerap kali seseorang menemukan bahwa madu yang dimilikinya tidak lagi berkhasiat seperti awal membelinya. Hal tersebut bisa dikarenakan cara penyimpanan yang tidak tepat. Selain itu cara penggunaan dan pemasakan madu yang salah, juga dapat mengurangi khasiat madu. Sangat disayangkan karena zat-

zat penting di dalamnya akan hilang. Sehingga perlu diperhatikan cara penyimpanan dan pemasakan madu yang benar. B. Perumusan Masalah 1. Apakah madu itu ? 2. Apa saja jenis-jenis madu itu ? 3. Bagaimana cara pemrosesan madu sebelum dipasarkan ? 4. Apakah manfaat madu bagi tubuh ? 5. Bagaimana cara penggunaan madu yang tepat bagi tubuh ? 6. Bagaimana cara memilih dan menyimpan madu untuk mendapatkan kualitas terbaik ? C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan kandungan-kandungan yang terdapat dalam madu. 2. Menjelaskan manfaat madu bagi tubuh. 3. Meyakinkan pembaca akan kebaikan yang didapat dari mengkonsumsi madu. 4. Menunjukkan cara memilih dan menyimpan madu yang baik. D. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun karya tulis ini yaitu dengan metode studi pustaka. Penulis memperoleh data dengan membaca dan menelaah dari buku yang berhubungan dengan materi yang telah ada, kemudian mencari hal-hal yang menjadi permasalahan yang dibahas di dalam karya tulis ini. Selain itu, penulis juga menggunakan media internet untuk menemukan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan karya tulis ini. E. Sistematika Penulisan Penulis mengajukan karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut : HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis D. Metode Pengumpulan Data E. Sistematika Penulisan BAB II. LANDASAN TEORI BAB III. PEMBAHASAN HASIL BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Madu merupakan senyawa yang dihasilkan oleh lebah madu. Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada di sekitarnya. Lebah madu termasuk dalam famili Apidae, terdapat di Eropa, Afrika dan Asia. Pada Apidaae, madu dan tepung sari disimpan dalam sisiran yang vertical dan tempayak dibesarkan dalam sisiran yang sama. Klasifikasi lebah madu adalah sebagai berikut : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Species : : : : : : : Animalia Arthropoda Insecta Hymenoptera Apidae Apis Apis Andreniformis Apis cerana Apis nigrocineta Apis dorsata Apis florae Apis koschevnikovi Apis laboriosa Apis mellifera A. andreniformis, A. cerana, dan A. dorsata adalah lebah alam Indonesia, A. florae di Yunan, Cina, A. koschevnikovi di Serawak (Kalimantan), A. laboriosa di Himalaya dan A. mellifera berasal dari kawasan laut tengah. Lebah madu adalah serangga social yang hidup bergerombol membentuk koloni. Dari 20.000 spesies lebah yang dikenali hanya lebah madu yang menghasilkan madu. Famili Apidae

merupakan jenis lebah penghasil madu sejati. Yang paling penting sebagai penghasil madu dan lilin adalah lemah madu dari genus Apis. Lebah madu memiliki peranan paling penting dalam menghasilkan madu, mereka mengumpulkan nectar (sari madu) dari beragam jenis bunga dan aneka tanaman, lalu menyimpan sari madu disarangnya. Setelah sari madu terkumpul, lebah pekerja menambahkan berbagai enzim. Reaksi dari enzim-enzim disertai penguapan mengubah sari madu menjadi madu. 1. Morfologi dan Anatomi Lebah Madu a. Morfologi (Struktur Eksternal) Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam. Gambar 1. Morfologi Lebah Madu

b. Anatomi (Struktur Internal)

Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi sistem pencernaan, sistem penginderaan dan sistem reproduksi. Sistem pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, calon dan rectum. Sistem penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera pencium dan indera peraba. Dalam hal sistem reproduksi, organ reproduksi yang berkembang sempurna pada lebah hanya pada lebah jantang dan ratu. Seekor lebah ratu dewasa yang produktif dapat menelurkan 1000-2000 sel telur per hari. Gambar 2. Anatomi Lebah Madu

2. Habitat Lebah Madu Salah satu syarat hidup lebah adalah adanya tanaman. Secara umum lebah bisa hidup di seluruh belahan bumi, kecuali di daerah kutub. Hal ini disebabkan di daerah kutub tidak ada tanaman yang menjadi sumber pakan lebah. Di daerah tropis lebah dapat berkembang biak dengan baik dan produktif sepanjang tahun karena tumbuhan sebagai sumber pakan tersedia terus. Di daerah sub tropis lebah tidak produktif pada musim dingin. Di alam bebas lebah tinggal di gua-gua dalam hutan termasuk di tebingtebingnya. Di hutan, koloni lebah juga tinggal di pohon-pohon yang berlubang. Sementara di daerah peternakan lebah tinggal di dalam tempat yang sudah disediakan namanya stup.

Gambar 3. Sarang Lebah Madu

3. Cara Hidup Lebah Madu Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku social. Lebah soliter membangun sendiri serangganya dan mencari makan untuk keturunannya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunannya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan salimh berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing. 4. Koloni Lebah Madu Lebah madu hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni, yang berdiam dalam satu sarang lebah. Sampai say ini jenis koloni yang umum

dibudidayakan adalah jenis apis cerana dan apis mellifera. Di dalam koloni terdapat seekor lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan dan puluhan ribu lebah pekerja, jumlah ini tergantng pada efektivitas penyerbukan dan kondisi makanan (bunga) setempat. Masing-masing anggota koloni memiliki pekerjaan yang dilakukan secara fungsional dan professional. Sel sarang atau sisir, semacam malam merupakan tempat lebah tersebut berkelompok. Sel sarang atau sisir tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dan tempat telur/ pemeliharaan keturunannya. Jumlah makanan yang tersimpan dalam sarang tergantung pada kondis flora, cuaca, jumlah lebah per koloni dan jenis lebah. Gambar 4. Koloni Lebah Madu

a. Lebah Ratu Lebah ratu merupakan pemimpin koloni dan bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kekompakan koloni. Ratu ini berjenis kelamin betina dan hanya terdapat satu ekor dalam tiap koloni. Tugas utamanya adalah menghasilkan telur untuk perkembangan koloni. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kita 2000 butir sehari. Ukuran ratu paling besar, panjang badannya hamper dua kali dan beratnya hamper tiga kali lebah pekerja. Umur ratu bisa mencapai enam tahun. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan khasiat.

b. Lebah Jantan Lebah jantan berasal dari telur yang tidak dibuahi. Lebah ini berfungsi sebagai lebah pemacek, yakni mengawini ratu muda. Jika beruntung, seekor lebah jantan hanya dapat kawin sekali selama hidupnya, karena setelah berhasil mengawini ratu, lebah ini akan mati. Karena sifatnya yang pemalas, pada saat krisis makanan, banyak lebah jantan dibunuh oleh lebah pekerja. Berbeda dengan lebah betina, lebah jantan tidak memiliki sengat. c. Lebah Pekerja Lebah pekerja adalah kelompok yang jumlahnya paling banyak dalam koloni. Lebah pekerja juga berasal dari sel telur yang dibuahi. Ovariumnya tidak berkembang sempurna sehingga tidak dapat bertelur. Lebah pekerja bertanggung jawab kesejahteraan koloni. Kecuali tugas reproduksi, semua pekerjaan pada koloni lebah madu sepenuhnya dilakukan oleh lebah pekerja. Tugas lebah pekerja sesuai dengan perkembangan umur. Dari mulai menetas sampai umur tiga hari sebagai petugas kebersihan. Umur 3 12 hari bertugas sebagai perawat larva. Sejak hari ke 13 18 bertugas membuat dan memoles sisiran sarang. Dari umur 18 20 bertindak sebagai pengawal dan menjaga kesegaran udara di dalam sarang. Mulai hari ke 20 sampai datangnya kematian lebah bertugas mengumpulkan nectar, pollen, propolis dan air. Dimasa tuanya lebah pekerja berperan sebagai pemandu bagi lebah muda untuk mencari lokasi pengumpulan nectar, pollen, propolis dan air. Untuk mencari nectar, lebah betina terbang sampai sejauh 14 kilometer dengan kecepatan 24 km/jam. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan, termasuk untuk larva dan pupa. 5. Siklus Hidup Lebah menjalani metamorfosis lengkap (holometabola) sehinga terdapat empat tahap bentuk kehidupan: 1) Telur 2) Larva 3) Pupa (kepompong) 4) Imago (lebah dewasa)

Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermathcea (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah : a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang. b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya. Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah : a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, perubahan larva jadi pupa 1 hari, pupa/ kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3 hari, perubahan larva jadi pupa 1 hari, pupa/ kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.

c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, istirahat 4 hari, perubahan larva jadi pupa 1 hari, pupa/ kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah madu sesuai asal selnya. Gambar 5. Metamorfosis Lebah Madu

6. Proses Terbentuknya Madu Selain petunjuk bau, lebah mengomunikasikan jarak dan arah sumber bunga lewat tarian khusus lebah. Lewat komunikasi itu, kawanan lebah akan mendatangi sumber bunga yang sama. Tak mengherankan, 500 hingga 1.000 ekor lebah bisa mendatangi sumber bunga yang sama. Kemampuan ini menyebabkan lebah bisa menghasilkan madu dalam jumlah banyak. Langkah pertama dalam membuat madu dimulai ketika lebah lapangan terbang dari bungan ke bungan mengumpulkan jus manis atau nectar bunga yang menyediakan. Dengan lidah mereka, lebah menghisap nectar lapangan dan

menyimpannya di kantung dalam tubuh mereka. Setelah mengisi kantung mereka dengan jus manis ini, lebah lapangan terbang kembali ke sarang lebah mereka dan memuntahkan sari disimpan ke dalam mulur lebah rumah. Di dalam sarang, lebah memanfaatkan lebah perut untuk mencerna dan memuntahkan sari madu berulang kali hingga madu dicerna secara terpisah. Kemudian, madu disimpan dalam sarang lebah. Nectar memiliki kandungan air dan ragi alami yang tinggi, yang bisa saja membuat kandungan gula di dalamnya terfermentasi. Setelah pemuntahan yang terakhir dilakukan, sarang lebah yang sudah berisi madu (sisir madu) ditinggalkan tanpa penutup. Lebah di dalamnya mengepakkan sayap mereka untuk mengipas sehingga tercipta sirkulasi atau alisan udara sepanjang sisir madu yang menguapkan kandungan air dalam nectar. Turunnya kadar air meningkatkan konsentrasi gula, mencegah terjadinya fermentasi. Madu matang yang dipindahkan dari sarang oleh lebah penjaga tidak akan terfermentasi dan terjaga keawetannya. Madu adalah sumber makanan lebah. Lebah menyimpan madu sebagai cadangan makanan pada musim dingin atau ketika kekurangan sumber makanan. Lebah memproduksi madu dalam jumlah yang melebihi kebutuhan mereka sehingga kelebihan produksi madu yang diambil manusia tidak membahayakan lebah. 7. Komposisi Madu Madu merupakan campuran gula dan berbagai senyawa lain. Madu, lebih manis daripada gula. Rasa manis yang berbeda membuat madu lebih disukai manusia. Namun, kebanyakan vegetarian tidak mengonsumsi madu karena madu adalah hasil dari makhluk hidup. Mikroorganisme tidak bisa hidup di dalam madu. Namun, penting diketahui pula bahwa madu bisa mengandung bakteri Clostridium botulinum yang berbahaya bagi bayi. Berbeda jauh dengan air, kekentalan cairan madu mencapai 1,4 kg/l atau 40 kali lebih kental daripada air.

Selain karbohidrat (yang terdiri dari fruktosa, glukosa, maltosa, sukrosa dan gula lain), madu juga mengandung berbagai vitamin, yaitu vitamin B6, vitamin C, tiamin, niasin, riboflavin dan asam pantotenik. Mineral-mineral penting yang terkandung dalam madu adalah kalsium, besi, tembaga, magnesium, mangan, fosfat, potassium, sodium dan zinc. Berbagai jenis asam amino juga ditemukan dalam madu. Meski dalam jumlah sedikit, madu mengandung pula senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan, yaitu chrysin, pinobaksin, vitamin C, katalase dam pinocembrin. Satu sendok madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori. Gambar 6. Komposisi Madu

Tabel 1. Nilai Nutrisi Madu per 100 gram Energi 300 kcal Karbohidrat Gula Serat Lemak Protein Air 1.270 kj 82,4 g 82,12 g 0,2 g 0g 0,3 g 17,10 g

Tabel 2. Informasi Label Nutrisi Informasi untuk Label Nutrisi Kalori Total (kilo kalori) 64 Kalori (kilo kalori) 0 Lemak Total 0 Lemak Larut 0 Kolesterol 0 Sodium 0,6 mg Karbohidrat Total 17 g Gula 16 g Serat Diet 0 Protein 0,15 mg 304 0 0 0 0 2,58 mg 81 g 76 g 0 0,7 mg

Warna madu berkisar dari bening air sampai gelap. Warna madu berkaitan dengan kandungan mineral dan karakteristik bunga. Madu berwarna terang rasanya tidak setajam madu berwarna gelap. Umumnya, madu yang berwarna gelap dan lebih berair sifat antioksidannya lebih kuat. Sejauh ini, antioksidan yang teridentifikasi dalam madu berupa pinocembrin, pinobaksin, chrysin dan galagin. Pinocembrin yang sangat istimewa pada madu kandungannya lebih banyak dibandingkan dengan zat lainnya. Vitamin C, katalase, dan selenium juga terdapat dalam madu. Secara kimia, madu cocok dengan aneka jenis produk. Kadar pH dan titik isoelektriknya berada pada kisaran makanan-makanan lain. Tabel 3. Karakteristik Kimia Madu pH Asam pH dan Asam Kisaran : 3,4 6,1 Kisaran : 0,17 17 %

Untuk mencegah fermentasi yang tidak diinginkan dan untuk menghindari kristalisasi, madu bisa dipanaskan. Proses yang umum digunakan adalah pemanasan pada suhu 770 C selama 2 menit dilanjutkan dengan proses pendinginan dengan cepat menjadi bersuhu 540 C. Cara lain adalah memanaskan madu pada suhu 600 C selama 3 menit atau pada suhu 71 0 C selama 1 menit. Bisa

juga dipanaskan pada kisaran suhu tersebut, tidak lebih dari 77 0 C karena madu akan rusak pada suhu yang terlalu tinggi. Panas spesifik madu berada dalam kisaran 0,54 0,60 kal/g/0C pada madu cari dan 0,73 kal/g/0C pada madu granulasi. Konduktivitas meningkat bersamaan dengan suhu dan padatan total, berkisar pada 118 x 10 5 kal/cm det 0C hingga 143 x 105 kal/cm det 0C. Tabel 4. Informasi Enzim Enzim Fungsi Invertase Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa Amilase Mengubah tepung menjadi dekstrin atau gula Oksidasi Mengubah glukosa menjadi glukonalaktan yang menghasilkan Catalase Asam hydrogen Mengubah peroksida menjadi air dan oksigen Membuang fosfat inorganic dari fosfat organik

Mikroba yang ditemukan dalam madu ragi dan bakteri berspora. Tidak pernah ditemukan bakteri penyebab penyakit dalam madu karena bakteri tidak bisa berduplikasi dalam madu. Jika ditemukan bakteri dalam madu, kemungkinan besar madu terkontaminasi dari sumber lain. Suhu optimal untuk penyimpanan madu adalah di bawah 110 C atau pada kisaran suhu 21-270 C. Larutan madu 15% membeku pada suhu -1,420 C, hingga -1,530 C. Kekentalan madu tergantung pada kandungan air, suhu dan sumber bunga. Bergantung pada kandungan air, suhu, sumber bungan dan factor-faktor lain, gerakan air dalam madu bervariasi antara 0,5 (16% H2) dan 0,6 (18,3% H2O) pada kisaran suhu 4-370 C. Tabel 5. Kekentalan Madu Suhu (0C) 13,7 29,0 39,4 48,1 Kekentalan (poise) pada 16,1 % H2O 600,0 68,4 21,4 10,7

71,1

2,6

Tabel 6. Vitamin-vitamin yang Terkandung dalam Madu Vitamin-vitamin yang terkandung dalam madu Thiamin < 0,002 mg < 0,01 mg Riboflavin < 0,06 mg < 0,3 mg Niacin < 0,06 mg < 0,3 mg Biotin Tidak Tidak tersedia Asam Phantotenic < 0,05 mg < 0,25 mg Vitamin B6 < 0,005 mg < 0,002 mg Folat < 0,002 mg < 0,01 mg Vitamin B-12 Tidak Tidak tersedia Vitamin C 0,1 mg 0,5 mg Vitamin A 0 0 Vitamin D 0 0 Vitamin E 0 0

BAB III PEMBAHASAN HASIL

Dari berbagai sumber telah didapatkan data-data yang diperlukan. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut : 1. Madu Pengertian madu itu sendiri, adalah cairan yang kental dan terasa manis yang dihasilkan oleh tawon madu dengan jalan proses peragaian suatu cairan manis yang dihasilkan oleh bunga atau bagian-bagian dari tanaman. Jelas bahwa madu bukan hanya suatu cairan manis belaka yang dapat dibuat manusia dengan jalan sintesa. Begitu sangat diperhatikan cara-cara dan syarat-syarat supaya tawon madu dapat menghasilkan madu terbaik itu berarti bahwa dikatakan madu merupakan hasil produksi tawon madu yang murni karena harus dibuat dan disimpan oleh pembuatnya sendiri di dalam sarangnya.

Komponen utama madu adalah glukosa dan fruktosa. Senyawa dan bahan lain yang terkandung dalam madu adalah protein, asam amino, enzim, asam-asam organik, mineral, tepung sari, sukrosa, maltosa, malezitos, dan oligosakarida lainnya termasuk dekstrin. Dalam madu juga terdapat sedikit kapang, algae, ragi dan partikel-partikel yang berasal dari proses pengambilannya. Warna madu bervariasi, dari hamper tidak berwarna sampai coklat gelap. Konsistensi madu bisa encer, kental, atau berkristal. Cita rasa dan aromanya berbeda-beda, bergantung pada sumber asalnya. 2. Jenis-jenis Madu Madu memiliki banyak ragam dan jenis, sesuai dengan bunga yang menjadi sumbernya. Lebah terkadang mengumpulkan cairan bunga dari ribuan kuntum bunga yang jenisnya berbeda-beda. Madu yang berasal dari satu jenis bunga saja, atau berasal dari satu jenis bunga yang dominant sebagai sumber madu. Di banyak Negara, beberapa jenis madu sering dicampur untuk mengubah kandungan airnya atau untuk mengubah warnanya. Warna madu berbeda-beda, dari yang kuning jernih sampai yang berwarna kehitam-hitaman. Para ilmuwan tidak tahu persis penyebab perbedaan warna tersebut. Ada yang mengatakan penyebabnya zat warna caroteiodes yang terdapat di dalam tanaman dan ada yang mengatakan adanya asam tanic. Biasanya, warna madu mengikuti tanaman yang menjadi sumbernya. Jika bunga yang didatangi lebah memiliki zat-zat racun, besar kemungkinan madunya beracun. Nectar dari bunga pohon rhododendron menghasilkan madu beracun yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Selain rhododendron, beberapa tanaman mengandung senyawa beracun dalam nektarnya, antara lain azalea, andromeda, agave, atropa, datura, euphorbia, kalmia, gelsemium, dan melaleuca. Madu beracun ini biasanya merupakan madu liar. Saat ini, sudah banyak diproduksi madu yang tentunya berasal dari jenis tanaman yang selain tidak beracun, juga bermanfaat bagi kesehatan.

Saat ini ada beberapa macam madu, sebagai berikut : a. Madu Campuran Adalah campuran dari dua atau lebih jenis madu yang berbeda dalam hal warna, rasa dan tempat serta asal bunga. Sebagian besar madu di pasaran berjenis madu campuran. Cina adalah produsen madu terbesar di dunia diikuti oleh Amerika Serikat, Argentina, Turki, Meksiko, Ukraina dan India. b. Madu Monofloral Yaitu dibuat dari berbagai jenis bunga. Madu monofloral memiliki rasa dan warna berbeda bergantung asal nectar. Pada praktiknya, karena sulit mengambil nectar dari satu jenis bunga saja, lebah juga menambahkan nectar dari jenis bunga lain. c. Embun Madu Embun madu tidak diambil dari nectar bunga, tetapi berasal dari cairan mirip madu berupa sekresi serangga lain atau dari getah tanaman yang dihisap serangga lain. Di Eropa, embun madu cukup populer terutama madu yang berasal dari hutan pinus yang mengandung getah pinus dan digunakan sebagai obat. Negara yang menghasilkan Jerman tepatnya Hutan Hitam karena rasanya penuh aroma, memabukkan, pedas, berwarna merah gelap. d. Madu Organik Kini, juga dikenal madu organik. Di Inggris misalnya, standart madu organik yang ditentukan departemen pertanian meliputi asal lebah, tempat penangkaran lebah dan bunga-bunga yang dihinggapi lebah harus berasal dari lingkungan pertanian organik. e. Madu Akasia Madu jenis ini memiliki warna kuning muda dan memiliki aroma yang lembut. Madu jenis ini istimewa karena memiliki kandungan gula buah (fruktosa) yang tinggi, oleh sebab itu madu jenis ini selalu dalam keadaan kondisi cair. f. Madu Pohon Limau

Madu jenis ini adalah madu yang paling laris di pasaran, karena dia memiliki aroma yang harum dan rasa yang lezat. Warna madu pohon limau biasanya agak kehijau-hijauan. g. Madu Heather Adalah madu yang banyak dicari orang, sehingga harganya menjadi mahal. Madu jenis ini yang memiliki warna kuning tua atau merah tua memiliki rasa yang tajam namun lembut. h. Madu Lobak Adalah madu mengandung glukosa dalam jumlah yang besar, sehingga madu jenis ini akan mengkristal dengan cepat. Jika madu jenis ini tidak dikeluarkan lansung dari sarang lebahnya dan segera dikemas, ia dapat mengeras di dalam sarang lebah atau bahkan rusak. i. Madu Alfalfa Madu jenis ini berwarna amber (kekuningan) terang. Ia memiliki aroma yang harum dan cita rasa yang lembut. Madu Alfalfa tidak cepat mengkristal. Oleh sebab itu biasanya ia dijual masih dalam bentuk sarang lebah. j. Madu Willow (Madu Pohon Syafinah) Adalah sejenis pohon yang memiliki daun-daun berwarna ungu. Madu willow adalah salah satu jenis madu yang paling nikmat rasanya. Aroma madu willow juga sangat harum. Ia memiliki warna terang kehijau-hijauan. Madu jenis ini teristimewa karena tidak cepat mengkristal tidak seperti madu lobak. Oleh sebab itu madu jenis ini dapat terus cair selama bertahun-tahun. k. Madu Eucalyptus Madu ini memiliki cita rasa yang kuat. Ia berwarna amber (kuning) muda. Madu jenis ini sangat terkenal karena khasiat yang dimilikinya, khususnya untuk mengobati penyakit dada. l. Madu Citrus Adalah memiliki warna terang dan cita rasa yang lezat. Madu ini sebenarnya berasal dari pohon lemon. m. Madu Pohon Sikamore

Madu ini cirinya adalah berupa rasa yang tidak cepat masak. Oleh sebab itu, sebaiknya madu jenis ini baru digunakan beberapa bulan setelah diperas. n. Madu Dandelion Yaitu madu yang memiliki cirri khas warna kuning tua keemasan. Cita rasa madu tersebut sangat enak dan tajam. o. Madu Gandum Hitam Madu jenis ini berwarna gelap bahkan warnanya hampir hitam gelap. Sebelum diolah, madu gandum hitam mengandung sejumlah besar serbuk berwarna kuning. Cita rasanya sangat kuat. Madu gandum hitam yang berasal dari Cina mengandung zat besi dalam kuantitas tinggi, sehingga madu gandum ini dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para penderita penyakit kekurangan darah. p. Madu Thyme Yaitu madu yang berwarna kemerahan, cita rasanya juga sangat kuat dan nikmat. 3. Pemrosesan Madu sebelum Dikonsumsi Biasanya panen dilakukan pada waktu malam hari, katanya lebih jinak dibandingkan pada waktu siang hari. Tapi dengan panen malam hari, lebah biasanya tidak bisa kembali lagi kesarangnya atau jatuh ke air dan mati, karena lebah memerlukan matahari untuk membantu navigasinya. Asapan yang digunakan dengan menggunakan akar kayu tidak hanya mengusir lebah tetapi juga membunuh, karena lebah menyerang bara api ketika malam. Dengan teknik pengasapan dengan smoker bisa mengatasi jumlah kematian lebah. Sarang lebah tidak dipanen seluruh sarang, tetapi hanya kepala madu tempat lebah menyimpan madunya. Dengan demikian, lebah dapat membuat kembali kepala madu dan mengisinya kembali jika pakan cukup banyak musim itu. Dengan begitu, bisa lebih dari sekali panen saru sarang semusim.

Cara pengolahan yang lama adalah cengan cara memeras sarang beserta dengan isinya. Hal ini menyebabkan madu menjadi kotor dan terlihat kurang higienis karena madu akan bercampur dengan sarang, anakan lebah dan juga kotoran yang ada didalam sarang. Pengolahan paska panen yang baru adalah dengan cara sarang dibuka bagian lilin penutup sarangnya, kemudian sarang diiris tipis-tipis secara horizontal supaya madu bisa keluar lebih cepat. Irisan tersebut kemudian diletakkan di atas kain (ditiriskan) supaya madu menetes ke dalam tempat penampungan. Hal ini menjadikan madu lebih higienis (tidak bercampur dengan kotoran dan keringat), tidak bercampur dengan anak lebah sehingga madu bisa lebih tahan lama. Setelah itu madu ditest dengan refraktometer untuk mengetahui kadar air madu. Rata-rata kadar air madu hutan berkisar antara 24-26%. Tapi beberapa daerah bisa memanen dengan kadar air hanya 20%. Setelah itu madu dimasukkan dalam jerigen dan ditutup rapat dengan karung goni dan diberi tanda supaya mempermudah inventarisasi. Berdasarkan pemrosesannya madu digolongkan menjadi beberapa macam: a. Madu sisir Dijual langsung dengan malamnya, ditutup dengan plastic dan pada sisisisinya diberi penahan. b. Madu mentah Yang dikeluarkan dari sarangnya atau diperoleh melalui proses ekstraksi, diendapkan dengan pemanasan tidak lebih dari 490C. Madu mentah mengadung serbuk sari dan partikel lilin berukuran kecil. Kandungan serbuk sari dalam madu diyakini bisa mengobati demam hanya jika dikonsumsi langsung. c. Madu kental Dikemas dalam kontainer berisi satu atau lebih sisir madu yang tertutup ekstrasi madu cair. Jenis madu ini lebih disukai di kawasan selatan Amerika Serikat.

d. Madu saring Mengalami proses penyaringan kepingan lilin, propolis dan lainnya tanpa membuang serbuk sari. Lebih disukai dalam pemasaran madu obat, biasanya madu saring berwarna keabuan karena mengandung serbuk sari. Madu saring cenderung lebih cepat mengkristal dibandingkan dengan madu ultra saring. e. Madu ultra saring Diproses melalui penyaringan sangat halus dengan tekanan tinggi untuk membuang semua padatan dan butiran serbuk sari. Agar memudahkan penyaringan, dilakukan proses pemanasan dengan suhu 650C-770C. Madu ultra saring lebih bening dan awet karena setelah melalui proses pemanasan tersebut, kandungan gula kristal di dalamnya terpecah sehingga madu tidak cepat mengkristal. Sayangnya, kualitas beberapa enzim seperti diastase dan invertase menurun karena proses pemanasan tersebut. Biasanya, madu yang dijual di supermarket adalah madu jenis ini. f. Madu hasil pemanasan Adalah madu yang dihasilkan setelah dipanaskan dan diekstrasi yang menyebabkan tingkat kelembapannya menurun. Sel-sel ragi di dalam madu pun hancur. Panas juga mengencerkan kristal di dalam madu, menghasilkan mutu produk yang kurang baik dan kurang segar sehingga menghasilkan madu yang berwarna lebih gelap. g. Madu ultrasonikasi Dihasilkan tanpa proses pemanasan. Melalui proses ultrasonikasi, sel-sel ragi dihancurkan sehingga menghasilkan madu yang tidak cepat terfermentasi. Selain sel-sel ragi, kristal dalam madu juga berkurang melalui proses ini. 4. Manfaat Madu Bagi Tubuh Aktivitas mengumpulkan madu konon sudah berlangsung sejak 10.000 tahun yang lalu. Bukti yang mendukung pendapat ini adalah temuan gambar pada dinding di sebuah gua di Valensia, Spanyol. Gambar tersebut memperlihatkan dua laki-laki menggunakan tangga yang terbuat dari sejenis rumput liar sedang meraih sarang lebah berisi madu. Pada awalnya, manusia lebih memanfaatkan

madu sebagai makanan. Kemudian, pemakaian madu tidak lagi terbatas hanya dikonsumsi sebagai pemanis. Pada masa lalu, para atlet Romawi dan Yunani kuno meminum madu sebelum dan sesudah bertanding sebagai obat untuk stamina dan pemulih energi. Selama berabad-abad, madu memang dikenal sebagai bahan baker para olahragawan. Ini karena madu mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan. Jadi, madu adalah sumber energi instant. Hingga kini, dalam dunia olahraga, madu diberikan sebelum pertandingan dan sebagai pengganti karbohidrat yang digunakan pada saat latihan. Bangsa Mesir kuno memanfaatkan madu untuk mengobati luka baker dan luka akibat tusukan benda tajam. Studi mengenai khasiat madu sebagai obat tidak pernah berhenti dilakukan ilmuwan diseluruh penjuru dunia. Semakin lama, semakin banyak fakta yang mengungkap peran penting madu sebagai obat, sebagai antibakteri, atau sebagai penyembuh. Madu sangat kuat menaklukkan kuman sehingga tak ada satu kumanpun yang sanggup berhadapan dengan madu. Sebagai suatu senyawa dari dua jenis monosakarida jenuh, gerakam air dalam madu yang kental berlangsung lamba, sebagian besar molekul air bersatu dengan gula, hanya sedikit tempat untuk mikroorganisme sehingga madu bukan medium yang baik untuk perkembangan mikroorganisme. Berbeda dengan hydrogen peroksida dalam obat kimia, umumnya volume madu hanya sebesar 3%, dengan konsentrasi 1 mmol/1. Zat besi dalam madu mengoksidasi radikal bebas dalam oksigen yang dilepaskan oleh hydrogen peroksida. Jika digunakan sebagai salep (misalnya untuk mengoles luka), hydrogen peroksida dihasilkan dari madu yang mengencer dan cairan tubuh. Hasilnya, hydrogen peroksida dilepaskan secara perlahan dan berperan sebagai antiseptik. Berbeda pula dengan khasiat hydrogen peroksida 3% dalam obat kimia, pelepasan secara perlahan hydrogen peroksida dari madu yang dioleskan pada luka tidak merusak jaringan sekitarnya.

Hydrogen peroksida dihasilkan melalui reaksi: glukosa + H2O + O2 asam gluconic + H2O2. Hidrogen peroksida dalam madu aktif jika madu telah mengalami proses pengenceran. Di dalam madu terjadi unsur oksidasi yang membuat proses penguraian gula di dalam darah menjadi lebih mudah sehingga kadar gula tidak meningkat. Madu yang kaya vitamin B1, B5, dan C, serta 100 unsur lainnya sangat diperlukan penderita diabetes. Dalam hal penyembuhan luka, mengoleskan madu adalah alternative terbaik mengobati borok yang sulit disembuhkan pada penderita diabetes tidak cocok menggunakan antibitotik. Kadar pH madu biasanya berkisar 3,2 sampai 4,5. Tingkat pH yang relative asam ini mencegah pertumbuhan aneka bakteri. Karna pH madu berada pada kisaran 3,2 4,5, keasaman madu adalah factor signifikan yang menyebabkan madu bersifat antibakteri. Sifat antibakteri madu membantu mengatasi infeksi pada luka, sedang aksi antiinflamasinya dapat mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan. Madu juga merangsang tumbuhnya jaringan bari, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi timbulnya parut atau bekas luka pada kulit. Tabel 7. pH Minimum untuk Pertumbuhan Spesies Bakteri Penyebab Luka Bakteri Escherichia coli Salmonella sp. Pseudomonas aeruginosa Streptococcus pyogenes pH 4,3 4,0 4,4 4,5

Berdasarkan temuan terkini, madu memiliki pengaruh besar sebagai nutraceutical (kondisi kesehatan yang lebih baik dalam jangkan panjang sebagai hasil mengonsumsi madu). Tambahan lagi, karena banyak mengandung karbohidrat, pada madu sering ditemukan polifenol yang dapat berperan sebagai antioksidan. Sebagai elemen nutrisi, antioksidan mencegah tekanan oksidatif membentuk sel dalam tubuh, tetapi hal ini masih dipertentangkan.

Antioksidan yang terkandung dalam madu diyakini dapat mengurangi kerusakan usus pada peradangan usus besar. Lebih jauh lagi, sejumlah studi mengungkapkan madu berperan efektif dalam meningkatkan populasi bakteri probiotik di dalam usus sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki pencernaan, berkadar kolesterol rendah dan mencegah kanker usus. Madu memiliki kekuatan menyembuhkan luar biasa. Sudah lama manusia memanfaatkan madu untuk mengatasi luka baker, menjaga stamina atau meningkatkan gairah seksual. Khasiat setiap jenis madu bisa saja berbeda, tetapi semua jenis madu pasti mengandung antioksidan, seperti vitamin E dan vitamin C, yang kadarnya sama. Antioksidan tersebut diyakini sangat berpotensi mencegah kanker dan penyakit jantung. Kandungan gizi dalam madu yang terdiri dari asam amino, karbohidrat, protein, serta beberapa jenis vitamin dan mineral adalah zat gizi yang mudah diserap sel-sel tubuh. Asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit, juga sebagai bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak. Madu juga mengandung zat antibiotic yang berguna untuk mengalahkan kuman pathogen penyebab penyakit infeksi. Madu dipercaya bisa mengurangi bau badan, mengobati bengkak dan luka gores sekaligus mencegah luka melekat pada perban. Setetes madu pada mata dapat mengobati radang selaput mata (conjunctivitis). Hasil Penelitian Ilmiah Terapi Madu Pengobatan Borok pada Penderita Diabetes Jennifer Eddy, professor dari University of Wisconsin School Medicine and Public Health, menerapkan terapi madu kepada seorang penderita diabetes yang jari kakinya terkena borok dan harus diamputasi. Dalam waktu 6 hingga 12 bulan pengobatan dengan madu, boroknya sembuh. Dua tahun selanjutnya, dia sembuh total.

Madu terbukti ampuh mengalahkan bakteri Streptococcus pemangsa daging serta Staphylococcus aureus (MRSA) yang juga bisa menghancurkan daging. Pengobatan Kulit yang Terbakar Untuk membandingkan efektivitas terapi madu dan salep Perak Sulfaziadine (SSD) untuk luka bakar, dilakukan penelitian terhadap 120 pasien luka bakar dan 25 orang sehat untuk pembanding. Luka bakar pada 60 pasien diterapi oleh madu, sedangkan 60 lainnya diberi salep Perak Sulfaziadine. Derajat luka bakar bervariasi 10%-60% permukaan tubuh. Semua sample darah responden diperiksa pada saat mulai dirawat dan seminggu sekali selama 3 minggu perawatan rumah sakit. Sample darah diambil untuk analisi biokimia terhadap serum LPP pada semua pasien yang menggunakan terapi salep SSD dan terapi madu. Laju penurunan serum LPP pada pasien yang diterapi oleh madu lebih cepat daripada pasien yang diobati dengan salep SSD. Sementara itu, ratarata serum UA menurun baik pada pasien SSD maupun pasien yang diterapi madu. Madu yang dalam pengobatan India, ayurveda, disebut nectar untuk kehidupan sejak lama dipakai untuk mengobati luka bakar. Penyembuhan dengan terapi madu tidak hanya lebih cepat, bahkan tidak meninggalkan bekas. Dengan demikian, hasil analisis biokimia dalam kasus penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa madu tidak hanya menyembuhkan lebih cepat, tetapi juga lebih baik karena fruktosa dalam madu meningkatkan nutrisi pada luka dan mempercepat proses epithelisasi. Oleh karena itu, terapi madu adalah yang terbaik untuk mengobati luka bakar. Dapat diketahui fakta tentang madu yaitu : Madu bekerja sebagai antibiotic alami yang sanggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu sangat asam yang tidak cocok untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan bakteri.

Madu mengandung hydrogen peroksida sehingga merupakan antiseptic yang luar biasa. Proses osmosis di dalam madu membasmi bakteri. Kekentalan madu karena sedikit mengandung air, menghasilkan proses osmosis, menyerap air dari bakteri pada luka dan luka bakar bagaikan spons menyerap air. Madu mengeringkan bakteri sehingga sulit tumbuh. Penelitian di Dr. V.M. Medical College Maharashtra, India pada 1988 ini adalah studi paling meyakinkan dalam riset madu untuk mengobati luka terbakar. Pengobatan Luka Di RS Anak Universitas Bonn, Jerman, dokter menggunakan terapi madu terhadap 50 anak penderita kanker yang kemampuan penyembuhannya melemah akibat kemoterapi. Anak-anak yang lukanya diterapi madu lebih cepat sembuh daripada mereka yang diberi obat biasa berupa yodium, antibiotic dan salep. Meskipun ada 2% pasien terapi madu yang merasa sakit, madu meski tidak seperti yodium yang bermanfaat mencegah pembengkakan kelenjar gondok menguntungkan dari segi biaya. Madu yang digunakan adalah jenis madu dari Selandia Baru, Medihoney yang berasal dari bunga leptospermum (sejenis teh. Bunga teh ini hanya ada di Australia dan Selandia Baru. Kini, banyak rumah sakit di Jerman menggunakan terapi madu. Begitu pula di Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Di Selandia Baru, belakangan ini madu digunakan untuk mengobati lecet pada punggung pasien akibat terlalu lama terbaring di ranjang rumah sakit. Hasl uji coba itu memuaskan. Pengobatan Luka Herpes Bibir dan Alat Kelamin Di Uni Emirat Aran dilakukan penelitian untuk membandingkan terapi madu dan salep acyclovir untuk mengobati luka berulang pada penderita herpes bibir dan alat kelamin. Melalui studi tersebut diperoleh hasil bahwa madu lebih efektif mengobati luka di bibir dan alat kelamin. Bahkan, waktu penyembuhan menggunakan madu lebih cepat sementara rasa sakit juga berkurang.

Di samping efek osmosis, produksi hydrogen peroksida dan keasaman madu mampu mengalahkan bakteri pada luka harpes. Kandungan madu berupa flavonoid, vitamin C, zinc, asam amino, tembaga dan vitamin B kompleks efektif, mengatasi luka herpes. Tembaga menyebabkan virus herpes tidak aktif. Flavonoid yang mengandung propolis lebih efektif untuk herpes pada alat kelamin. Madu sebagai Antioksidan Di Universitas California dilakukan penelitian untuk mengkaji madu sebagai antioksidan. Sebanyak 25 responden (berusia 18-68 tahun) diharuskan mengonsumsi madu jenis buckwheat (madu berwarna gelap) 4-10 sendok makan setiap hari selama satu bulan, dalam bentuk apa saja kecuali untuk makanan yang dibakar dan pemanis teh. Kebanyakan responden mengonsumsi madu secara langsung. Setelah 5 minggu, kadar darah seluruh responden diperiksa. Hasilnya, konsumsi 4 sendok makan madu setiap hari menaikkan tingkat antioksidan dalam darah para responden. Tidak ada kenaikan berat badan pada responden. Mereka malah menyatakan merasa lebih bergembira dan kenyang apabila sarapan pagi dengan madu. Madu, Bahan Bakar Olahragawan Karbohidrat yang dicerna sebelum, saat dan setelah berolahraga meningkatkan performa atlet dan mempercepat pemulihan. Madu adalah sumber karbohidrat alami yang setiap sendoknya mengandung 17 gram karbohidrat. Komposisi karbohidrat yang unik dalam madu adalah sajian yang sempurna sebelum melakukan latihan. Hasil riset yang dikeluarkan sebuah jurnal kesehatan menyebutkan bahwa karbohidrat berkadar glycemic rendah pada madu mengurangi risiko terjadinya hypiglycemia pada saat berolahraga. Tak hanya itu, ketersediaan glycemic pun terjamin selama berolahraga.

Sementara itu, Laboratorium Nutrisi di Universitas Memphis, Tennesse, menyatakan bahwa bagi atlet, madu melejitkan performa, ketahanan dan pemulihan. Uji coba pemberian madu dilakukan pula kepada 9 pembalap sepeda. Para pembalap yang mengonsumsi madu menyelesaikan lomba dengan waktu tempuh 3 menit lebih cepat, disertai peningkatan tenaga rata-rata sebesar 6%. Selain itu, dilakukan uji coba pemberian madu terhadap 39 atlet angkat besi, setelah mereka berlatih. Tes terhadap hormon kortisol (hormone yang dilepaskan ketika otot bekerja keras) menurun. Artinya, madu adalah asupan energi yang baik. Dibandingkan dengan sumber gula lainnya, madu tidak meningkatkan kadar gula dalam darah. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa nilai energi dari 100 gram madu, sama dengan 294-328 kalori. Nilai satu kilogram madu sebanding dengan 50 butir telur, 24 pisang, 40 jeruk, 5,7 liter susu segar dan 1,68 kilogram daging1. Dari zat-zat yang terkandung dalam madu, ternyata banyak manfaat darinya : a. Sehat Berkat Madu : 1. Konsumsi madu secara teratur memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri dan penyakit yang diakibatkan oleh virus. 2. Madu dalam konsentrasi 30%-50% berfungsi jauh lebih baik daripada obat antibiotic. 3. Madu kental menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang mengencer hingga 40% menjadi bersifat bakterisida (pembunuh bakteri) sehingga mampu berperan sebagai antibakteri dan antijamur. Madu ampuh melawan Salmonela shigela, E. Coli, dan Vibrio cholera penyebab penyakit kolera yang merenggut nyawa jutaan penduduk dunia. 4. Madu memperpendek masa hidup bakteri diare pada balita.

Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia ( Bandung, 2008 ) hlm.38

5. Madu dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, akibat borok, serta obat untuk terapi pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit. 6. Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam dan membantu pembentukan butiran jaringan baru. Semua madu alam bisa mengobati luka karena lecet atau terbakar (terkena minyak panas, air panas, atau knalpot motor). 7. Madu berguna untuk mengobati infeksi saluran kencing karena madu menghentikan pertumbuhan organisme pathogen. 8. Madu mampu mengurangi efek yang ditimbulkan oleh racun. 9. Madu mengatasi rasa pusing. 10. Karena mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan, madu adalah sumber energi instant. Satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori. 11. Madu yang disimpan lama membantu metabolisme tubuh. 12. Madu sangat bermanfaat menormalisasi fungsi organ tubuh dan menyegarkan kerja urat saraf. 13. Madu ampuh mengatasi gangguan pernapasan, terutama untuk mengenyahkan dahak atau cairan yang menyumbat saluran pernapasan. 14. Madu adalah disinfektan ringan sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan. Cairan manis ini bisa pula meningkatkan produksi saliva atau cairan ludah yang dapat membantu mengatasi tenggorokan kering atau teriritasi. 15. Para penyanyi opera memanfaatkan madu untuk memelihara kondisi tenggorokan mereka agar bisa menyanyi dengan kualitas suara yang prima. 16. Selain mengatasi pilek, madu juga adalah obat batuk. 17. Madu bisa mengobati masuk angin. 18. Sembelit bisa diatasi dengan madu. 19. Penderita maag aman mengonsumsi madu.

20. Penderita diabetes juga aman mengonsumsi madu, di bawah pengawasan dokter. 21. Campuran madu dan jus wortel bermanfaat untuk penglihatam dan baik untuk mereka yang sering bekerja di depan computer dalam waktu lama. 22. Madu bisa meringankan gejala asma jika dikonsumsi dalam bentuk jus bersama bubuk lada hitam dan jahe. 23. Penderita alergi di sebuah lingkungan bisa disembuhkan dengan setiap hari mengonsumsi sesendok madu yang berasal dari lingkungan yang sama. 24. Untuk menjaga tekanan darah, madu dikonsumsi bersama bawang putih. 25. Madu yang langsung diambil dari sarangnya dapat meningkatkan berat badan dan merupakan obat pencahar yang ringan. 26. Madu bisa mengurangi berat badan membersihkan darah. 27. Madu mengobati penyakit anemia. 28. Osteoporosis bisa dicegah oleh madu. 29. Mereka yang panjang umurnya selalu mengonsumsi madu secara teratur. 30. Madu bermanfaat untuk kesehatan lambung. Kandungan mineral madu dapat mengurangi derajat keasaman dan membantu mencegah perdarahan lambung. 31. Gula dan mineral dalam madu berfungsi sebagai tonikum yang memberikan sumber tenaga bagi jantung. Jeruk peras ditambah madu dapat mengatasi gangguan jantung. 32. Madu dapat mengurangi rasa sakit ketika datang bulan. 33. Madu juga menambah tenaga pada saat kehamilan dan persalinan, serta menguatkan janin. 34. Campuran madu, jamu dan telur mempercepat proses penyembuhan luka dalam perut atau rahim setelah melahirkan. 35. Jus papaya dicampur madu berkhasiat bagi pertumbuhan anak, ibu hamil dan memperlancar ASI. 36. Madu menambah kesuburan pria dan wanita. 37. Madu dipercaya sebagai afrodisiak atau pembangkit gairah seksual.

38. Campuran air kelapa dan madu berkhasiat meniadakan akibat buruk dari gairah seks yang berlebihan. 39. Bagi pecandu alcohol, konsumsi madu dan jus buah-buahan dalam jumlah banyak dapat menghentikan ketergantungan. 40. Madu bisa digunakan untuk pembersih gigi dan gusi. b. Anak-anak Sehat Berkat Madu : 1.Madu yang dioleskan pada gusi bayi adalah obat penenang dan anestesi yang aman bagi bayi pada masa pertumbuhan giginya. 2.Madu baik untuk anak-anak karena berfungsi sebagai disinfektan, memperbaiki susunan darah, meningkatkan kadar haemoglobin dan menambah nafsu makan. 3.Madu yang bersifat penenang (sedative) berguna untuk mengatasi ngompol pada anak-anak, di samping membuat tidur lebih nyenyak. 4.Madu bermanfaat untuk mengobati cacingan. 5.Madu mengobati batuk, pilek, dan deman pada anak-anak. c. Cantik Berkat Madu : 1.Madu adalah antioksidan yang mampu memperbaiki keindahan kulit, melembutkan dan membuat awet muda. 2.Madu melembutkan bibir, melembabkan dan mencegah bibir mongering atau pecah-pecah. 3.Madu bisa menghilangkan jerawat. 4.Madu menghilangkan noda dan flek hitam di wajah dan mencegah keriput. 5.Madu menambah kesuburan rambut. 5. Penggunaan Madu yang Tepat Bagi Tubuh Untuk orang yang sehat dan ingin menggunakan madu untuk menjaga kesehatan dan stamina, maka minum madu 1-2X sehari 1 sendok makan adalah memadai. Bagi yang minum madu untuk penyembuhan suatu penyakit dianjurkan minum lebih banyak yaitu antara 3-4X sehari 1 sendok makan. Produk kecantikan mengandung madu yang paling banyak di pasaran saat ini adalah untuk produk perawatan kulit, terutama sabun mandu dan sabun cair,

krim wajah dan losion untuk kulit. Sementara itu, produk sampingan mengandung madu yang paling pesat perkembangannya adalah untuk perawatan rambut. Penggunaannya sesuai dosis yang dianjurkan : Dalam kehidupan modern, peran madu sebagai pemanis tergeser gula yang diperoleh dari tebu dan bit sejak abad ke 18. Padahal, dari segi kesehatan dan kuliner, pemakaian madu dalam makanan lebih dianjurkan. Selain lebih sehat, madu mengikat molekul air sehingga dalam pembuatan kue misalnya, kue tidak mengering dan mengeras jika sebelum dipanggang terlebih dahulu diberi madu. Madu adalah gula alami, cocok untuk memasak. Dibandingkan dengan gula, rasa madu juga lebih banyak, yaitu sekitar 18%-20%. Madu dapat digunakan dalam berbagai kue, es krim, dan pudding selain untuk selai roti. Kiat Memasak Menggunakan Madu : Jika mengganti gula dengan madu, gunakan madu dari jumlah gula yang dibutuhkan pada resep. Untuk resep masakan yang memerlukan air, kurangi penggunaan air sebanyak 20% dari jumlah madu. Misalnya, masakan memerlukan satu cangkir air. Madu yang dimasukkan adalah cangkir. Karena 20%-nya mengandung air, jumlah air yang diperlukan hanya 9/10 cangkir, tidak satu cangkir penuh. Agar kandungan nutrisinya tidak hilang dan untuk mempertahankan nilai gizinya, sebaiknya madu tidak dimasak dengan suhu yang terlalu tinggi. Madu lebih cepat terbakar daripada gula dan enzim-enzim yang terkandung di dalamnya akan terurai pada suhu 460 C. Jika mengeras, cairkan madu dengan cara meletakkan botol madu dalam panci berisi air hangat. Sebelum mengambil madu dengan sendok, basahi dahulu permukaan sendok dengan air agar madu tidak menempel pada sendok. Jika madu disimpan dengan baik di dalam wadah/botol tertutup rapat dalam ruangan bersuhu dingin, kualitas madu akan terjaga.

6. Memilih dan Menyimpan Madu untuk Mendapatkan Kualitas Terbaik Madu asli adalah madu yang dihasilkan dari lebah, madu kualitas rendah adalah madu yang sudah diencerkan dengan larutan gula, dan madu palsu adalah cairan yang dibuat mirip madu. Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh sebuah televise, diketahui hasil analisa laboratorium madu ini sama sekali tidak menunjukkan adanya indicator madu seperti kandungan glukosa, fruktosa dan enzim diatase. Madu palsu lebih persis jika disebut sebagai larutan manis, karena jika disebut sirup pun tidak masuk criteria. Sirup dalam istilah kefarmasian adalah larutan yang mengandung gula 50 sampai 55%, sedang madu palsu tidak mengandung gula. Madu palsi terbuat dari : Air panas Pemanis buatan seperti siklamat CMC (karboksi methyl selulosa) berfungsi sebagai pengental Dan pewarna caramel Madu ini dijual dengan harga sangat murah, jauh di bawah harga madu umumnya dan umumnya didistribusikan melalui agen jamu. Bayangkan, dengan minum jamu ditambah madu, orang berharap kesehatan apa jadinya jika justru yang diminum adalah madu palsu ini. Madu asli mempunyai beberapa karakteristik fisik yang tidak bisa dipalsukan : 1. Memutar Optik : Madu asli mempunyai kandungan gula yang spesifik yang dapat mengubah sudut putaran cahaya terpolarisasi. 2. Higroskopis : Madu asli bersifat menyerap air, jika madu dibiarkan terbuka pada tempat dengan kelembapan udara tinggi maka madu akan bertambah encer. 3. Madu asli jika dituangkan ke dalam air hangat tidak akan pecah atau air akan tetap jernih sebelum diaduk. Bagi madu yang sudah dicampur akan lebih cepat membuat keruh.

4. Sedangkan sifat-sifat madu yang umumnya dipalsukan antara lain: sifat madu yang bisa membuat telor matang, tidak tembus Koran atau jika dikocok mengeluarkan gas. 5. Kandungan madu yang juga tidak bisa dipalsukan adalah adanya kandungan Enzim Diastase. Kandungan diastase inilah salah satu yang digunakan acuan SNI untuk menentukan madu itu asli atau tidak. Karena enzim ini hanya bisa dihasilkan dari kelenjar ludah lebah. Tabel 8. Standar Madu Asli berdasarkan SNI 01-3545-2004 Jenis Uji Aktifitas Enzim Diastase Hidroxy Methyl Furfural (HMF) Kadar air Gula Pereduksi Sukrosa Keasaman Abu Logam arsen (As) Satuan DN Mg/kg % b/b % b/b % b/b Ml N NaOH/kg % b/b Mg/kg SNI Min. 3 Maks. 50 Maks. 22 Min. 65 Maks. 5 Maks. 50 Maks. 0.50 Maks. 0.50

Tabel 9. Perbedaan Madu Asli dan Palsu Madu Asli Mempunyai aroma Dicampur air putih, warnanya keruh Terasa kesat Mengandung fluktosa, glukosa, enzim dan berbagai macam vitamin Diproduksi oleh lebah sendiri Madu Palsu Tidak beraroma Dicampur air putih, warnanya beming Cenderung licin Mengandung sukrosa (gula) dan air Dibuat manusia dengan berbagai

Indikasi Aroma Dicampur Dipegang Kandungan Madu Panen Madu

yang diperolehnya dari bebagai bahan baku seperti sirup, nectar bunga. tapioca, soda dan lain-lain yang dapat membahayakan kesehatan Warna Madu Tergantung bungan yang dihisap lebah manusia Warna cenderung sama

Kekentalan

Kekentalant tergantung kondisi Kekentalan cenderung sama cuaca, jika musim hujan madu cenderung encer karena dibuat oleh manusia sesuai aturan baku pembuatnya

Beberapa tips yang dapat digunakan untuk mendeteksi keaslian madu adalah : 1. Madu asli berbusa dan mengandung gas. Ini merupakan indicator adanya enzim diatase dan fermentasi gula. 2. Metode korek api. Ujung korek api dicelupkan ke dalam madu, jika madu asli maka api akan menyala dan bertahan. Jika madu kualitas rendah, api menyala dan segera mati karena mengandung air. Sedang jika korek dicelupkan ke madu palsu, api tidak bisa menyala. 3. Dengan air dingin (air es). Madu asli ditambah air dingin dan diaduk tidak akan segera menyebar, malah awalnya seperti menggumpal dulu, dan untuk melarutkannya dibutuhkan waktu lama juga terdapat banyak busa, sedang madu kualitas rendah mudah larut dan busa lebih sedikit, sementara madu palsu segera larut dan sama sekali tidak ada busa. 4. Isikan madu ke dalam gelas sampai terisi 1/3 gelas kira-kira, kemudian tuangkan air putih sampai penuh ke dalam gelas lalu diaduk. Jika madu tersebut: ASLI : maka air campuran tersebut akan berwarna keruh, ini disebabkan karena madu masih mengandung sari bungan, jika madu PALSU : maka air campuran tersebut akan berwarna agak bening. 5. Tuangkan madu ke dalam satu sendok makan, kemudian panaskan sendok yang terisi madu tersebut di atas lilin. Jika madu tersebut: ASLI : maka jika sudah mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut pasti akan tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk-aduk madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi masih terasa lembut. PALSU : maka jika sudah

mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut tidak akan tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk-aduk madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi dia akan terasa agak keras dan akan membentuk kawat tipis. 6. Siapkan toples gelas (contoh: toples bekas selai). Isi potongan ikan mentah dalam toples dan rendam dengan madu. Jika madu tersebut: ASLI : maka setelah 2 minggu potongan ikan tersebut tidak menciut alias masih dalam bentuk semula dan akan mengeluarkan bau menyengat. PALSU : maka setelah 2 minggu potongan ikan tersebut akan menciut/ susut dari bentuk aslinya. Ada beberapa tips agar kita bisa mendapatkan madu asli : 1. Usahakan saat membeli mengetahui jenis nectar madu tersebut. Karena tiap nectar mempunyai sifat dan karakteristik fisik yang khas. Misalkan madu kapuk dan Kaliandra, madu kapuk tidak mengkristal walaupun disimpan lama di kulkas, sedangkan madu Kaliandra akan cepat mengkristal seperti gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa dipastikan madu itu palsu atau dicampur. 2. Belilah madu asli di tempat yang dipercaya, seperti di Peternakan lebah. Jika tidak mengetahui dimana membeli madu yang asli setidaknya bisa dilihat dengan membandingkan harganya. 3. Lebih aman belilah madu ke peternak lebah yang telah mempunyai standar madu dari SNI. Pada masyarakat Eropa jaman dahulu, madu ini disimpan dengan cara tradisional di dalam gudang bawah tanah, tetapi tidak disimpan bersama dengan anggur atau produk lain. Hal ini disebabkan karena madu memiliki kecenderungan kuat untuk menyerap bau dan kelembaban di sekitarnya, maka disarankan agar tempat penyimpanan selalu bersih, wadah harus tertutup rapat.

Hal ini juga disarankan untuk menyimpannya di wadah yang tidak tembus cahaya, atau disimpan di tempat yang gelap. Suhu optimal untuk penyimpanan, adalah 4-100 C (39-500 F). Madu harus disimpan dalam gelap, kering, hal ini akan mencegah madu menyerap kelembaban apapun. Karena jika madu menyerap uap air secara berlebihan, dapat mengakibatkan timbulnya proses fermentasi. Juga tidak dianjurkan untuk menyimpan madu selama lebih dari 2 tahun. Panas yang berlebihan dapat memiliki efek yang merugikan pada nilai gizi madu. Pemanasan hingga 370 C menyebabkan hilangnya hampir 200 komponen bermanfaat yang terkandung pada madu, termasuk bagian dari yang bersifat antibakteri. Pemanasan sampai dengan 400 C akan menghancurkan invertase, sebuah enzim penting. Pemanasan hingga 500 C mengubah madu menjadi caramel, membuat madu menjadi tidak lebih bermanfaat dibandingkan dengan gula (tinggal rasa manisnya saja). Hal-hal yang harus dihindari dalam penggunaan madu : Madu tidak boleh dicampur dengan makanan yang panas. Madu tidak boleh dipanaskan. Madu tidak boleh dicampur dengan air hujan, minuman beralkohol dan mustard. Madu sebaiknya tidak dikonsumsi ketika bekerja di lingkungan yang kondisinya panas. Madu, sirup jagung dan pemanis alami dapat mengancam kesehatan bayi. Karena sistem pencernaan bayi tidak bersifat asam, madu meningkatkan pertumbuhan endospora botulinum yang beracun. Sebaiknya, madu tidak diberikan kepada anak di bawah usia 12 bulan. Madu sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es. Agar kualitasnya terjaga, hindarkan madu dari sinar matahari. Jika disimpan dalam tempat tertutup rapat pada ruangan yang dingin, kualitas madu tidak akan rusak. Di Mesir, ditemukan madu yang masih berkualitas baik padahal sudah berusia 5.000 tahun.

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah disajikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Madu merupakan zat yang dihasilkan oleh lebah madu dengan proses yang cukup panjang dan tidak dapat dibuat sekalipun menggunakan alat-alat canggih. Karena kandungannya jelas berbeda. 2. Madu memiliki banyak jenis, sesuai dengan bunga yang menjadi sumbernya.

3. Madu bisa langsung dikonsumsi setelah diambil dari sarangnya. Namun bila untuk dipasarkan dan disimpan madu perlu melalui proses sehingga tetap steril dan tidak kehilangan kandungan yang dimilikinya. 4. Di dalam madu terkandung berbagai zat yang semuanya sangat baik bagi tubuh. Sejak zaman dulu hingga sekarang mad uterus dikembangkan dan dimanfaatkan baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun campuran makanan. 5. Madu dapat dikonsumsi segala usia, dari anak-anak hingga orang tua. Dapat pula digunakan disemua kondisi, saat sehat maupun sakit. Tak ada pantangan khusus untuk menggunakannya, asalkan sesuai dosis yang ada. 6. Madu di pasaran sangat banyak ragamnya, bahkan muncul madu palsu yang begitu mirip dengan madu asli. Agar tidak menderita kerugian maka harus dapat mengetahui dan membedakan antara madu yang asli dengan yang palsu. 7. Untu mendapatkan madu berkualitas baik, tidaklah dibenarkan hanya memperhatikan asal madu itu saja. Akan tetapi, cara penyimpanannya yang baik dan benar merupakan salah satu factor terpenting yang mempengaruhi kualitas madu.

B. SARAN Saran penulis dalam karya tulis ini adalah : 1. Masyarakat lebih memahami manfaat mengkonsumsi madu, sehingga dapat merasakan khasiatnya yang cukup banyak. 2. Konsumen madu lebih teliti dalam memilih madu, agar tidak tertipu dengan keberadaan madu palsu. 3. Selalu memperhatikan tempat penyimpanan madu, agar tetap terjaga zat-zat berguna yang terkandung di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Rostita. 2007. Berkat Madu : Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas. Bandung : Qanita Kusmayadi, Ismail. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung : Gafindo Media Pratama www.arman-08up.blogspot.com. Budidaya Ternak Lebah 23 www.astrodigi.com. Menyimpan Madu www.wisatalembang.com www.binaapiari.com. Madu Asli vs Madu Palsu www.maduterapi.blogspot.com. Madu Asli dan Madu Palsu

You might also like