You are on page 1of 2

PEMBUATAN KITOSAN OLIGOMER MELALUI METODE DEGRADASI OKSIDATIF DAN PENGARUHNYA TERHADAP VISKOSITAS DAN BERAT MOLEKUL Salmi

Julianti, Harry Agusnar, dan Zul Alfian. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara Resume Kitosan merupakan suatu senyawa polimer yang diproduksi dalam jumlah besar di alam, yaitu terdapat pada limbah udang dan kepiting yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Kitosan bersifat sebagai polimer kationik yang tidak larut dalam air, dan larutan alkali dengan pH di atas 6,5. Kitosan mudah larut dalam asam organik seperti asam formiat, asam asetat, dan asam sitrat. Kelarutan kitosan dalam larutan asam serta viskositas larutannya tergantung dari derajat deasetilasi dan derajat degradasi polimer. Kitosan oligomer merupakan gula amino dengan bobot molekul rendah dengan derajat depolimerisasi 20.3 dan memiliki berat molekul rataan sekitar 2.000 g/mol serta tidak bersifat toksik. Kitosan oligomer merupakan campuran oligomer dari D-glukosamin yang terbentuk melalui proses depolimerisasi kitosan. Menurut Mc Kay et. Al (1989) telah melakukan penelitian bahwa larutan kitosan mengalami hidrolisis setiap harinya ini ditandai dengan penurunan viskositasnya. Adanya penyiapan kitosan dengan bobot molekul rendah memiliki banyak perubahan dalam kelarutannya dan beberapa manfaat biologis khusus seperti aktivitas anti tumor, efek peningkatan imunitas dan aktivitas anti jamur. Kitosan dengan bobot molekul rendah telah dibuat dengan metode yang berbeda. Pereaksi yang merupakan oksidator kuat dapat mengoksidasi ikatan (1,4) glikosida dan mendegradasi kitosan dengan sistem reaksi asam, basa dan netral. Radiasi gelombang mikro bermanfaat dalam mendegradasi polisakarida, Sun (2007). Kitosan oligomer merupakan campuran dari D-glukosamin yang terbentuk melalui proses depolimerisasi kitosan dengan memutus ikatan -glikosidik. Saat ini kitosan oligomer menarik perhatian para peneliti karena dapat larut dalam air dan mempunyai aktivitas

biologis, yaitu sebagai antibakteri, anti jamur dan anti virus. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang pembuatan kitosan oligomer dengan metode degradasi oksidatif melalui penambahan H2O2 30% dan radiasi gelombang mikro dan pengaruhnya terhadap viskositas dan berat molekul. Untuk mendapatkan nilai viskositas intrinsik maka dapat dicari dengan menggunakan metode Least Square. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa H2O2 30% dan ultrasonicbath mempengaruhi sifat kitosan. Hal ini dapat terlihat dari penurunan viskositas intrinsik kitosan melalui degradasi dengan H2O2 30% mengalami degradasi sebesar 75,009% dan degradasi dengan H2O2 30% dan ultrasonic bath mengalami degradasi sebesar 93,67 yaitu dari 0,6316 menjadi 0,1574 dan 0,04 dan berat molekul kitosan melalui degradasi dengan H2O2 30% mengalami degradasi sebesar 97,91% dan degradasi dengan H2O2 30% dan ultrasonic bath mengalami degradasi sebesar 99,58% yaitu dari 1,49.105 menjadi 3.106,705 dan 630,957. Maka penambahan oksidator kuat dan ultrasonic bath mempengaruhi nilai viskositas intrinsik dan berat molekul dari kitosan. Dimana dengan adanya oksidator kuat H2O2 30% dan ultrasonic bath akan menyebabkan terjadinya degradasi pada kitosan awal dengan rantai panjang menjadi kitosan dengan rantai yang lebih pendek atau yang disebut dengan kitosan oligomer.

You might also like