Professional Documents
Culture Documents
Prima Ezy Arif Kurniawan Rico Afrinando Yoga Tri Warmen Diva Septian Jones (1110951001) (1110952031) (1110953009) (1110952029) (1110952049)
Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama : Motor induksi satu fase. Motor induksi tiga fase.
Komponen-komponen
Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus phasa.
Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas
Komponen rotor adalah bagian dalam dari motor yang merupakan bagian yang bergerak
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan rotor. Garis garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul GGL maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorenz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorenz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot slotnya yang di lilitkan pada sejumlah kutub tertentu. Jumlah kutub ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang di induksikan pada rotornya. Makin besar jumlah katup akan mengakibatkan makin kecil kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan putar medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Jika pada belitan stator diberi tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan arus tiga fasa. Arus ini akan mengalir melalui belitan yang akan menimbulkan fluks dan karena adanya perbedaan sudut fasa sebesar 120 antara ketiga fasanya, maka akan timbul medan putar, dengan kecepatan sinkron ns,
Perbedaan kecepatan sinkron medan putar stator (ns) dan kecepatan rotor (nr) disebut slip. Besarnya slip yang terjadi adalah: Dimana : s : slip motor ns : kecepatan stator nr : kecepatan rotor