You are on page 1of 16

Motor Induksi

Prima Ezy Arif Kurniawan Rico Afrinando Yoga Tri Warmen Diva Septian Jones (1110951001) (1110952031) (1110953009) (1110952029) (1110952049)

Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama : Motor induksi satu fase. Motor induksi tiga fase.

Motor induksi satu fase.


Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp

Motor induksi tiga fase.


Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Komponen-komponen

Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus phasa.

Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas

Komponen rotor adalah bagian dalam dari motor yang merupakan bagian yang bergerak

Perbedaan mendasar dari rotor belit dengan rotor sangkar


Rotor sangkar tupai : Tahanan rotor tetap Arus starting tinggI Torsi starting rendaH Rotor belit : Memungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip ring yang terhubung ke sikat. Arus starting rendah Torsi starting tinggi

PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan rotor. Garis garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul GGL maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorenz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor

Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorenz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot slotnya yang di lilitkan pada sejumlah kutub tertentu. Jumlah kutub ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang di induksikan pada rotornya. Makin besar jumlah katup akan mengakibatkan makin kecil kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan putar medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

Jika pada belitan stator diberi tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan arus tiga fasa. Arus ini akan mengalir melalui belitan yang akan menimbulkan fluks dan karena adanya perbedaan sudut fasa sebesar 120 antara ketiga fasanya, maka akan timbul medan putar, dengan kecepatan sinkron ns,

Dimana : ns : kecepatan sinkron f : frekuensi p : jumlah kutub

Hubungan antara beban, kecepatan dan torque

Keuntungan dan kekurangan Motor Induksi


Diantara semua motor listrik baik arus searah maupun arus bolak-balik, motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena beberapa factor yang berhubungan dengan Keuntungan maupun kerugiannya. Keuntungan dan kelebihan dari motor induksi meliputi: Konstruksi yang sangat sederhana dan kuat (khususnya motor dengan rotor sangkar (sequirel cage) Harganya murah dan dapat diandalkan Mempunyai effisiensi yang tinggi Tidak menggunakan sikat (borstel) sehingga faktor gesekan dapat dihindari (kecil) Power Factor cukup baik Perawatannya lebih mudah Peralatan asutnya sangat sederhana. Selain keuntungan dan kelebihan tersebut diatas, motor induksi juga memiliki kekurangan/kerugian antara lain: Untuk pengaturan kecepatannya tidak bisa dilaksanakan tanpa mengurangi effisiensinya. Kecepatannya turun dengan meningkatnya beban yang diberikan. Arus asut yang dihasilkan sangat besar dan memberikan pengaruh juga terhadap Torsi Starting yang kecil.

Kecepatan motor induksi


Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Pada saat rotor dalam keadaan berputar, tegangan induksi ini dinyatakan dengan E2s.

Perbedaan kecepatan sinkron medan putar stator (ns) dan kecepatan rotor (nr) disebut slip. Besarnya slip yang terjadi adalah: Dimana : s : slip motor ns : kecepatan stator nr : kecepatan rotor

You might also like