You are on page 1of 53

KELOMPOK 1

Achmad Ariyadi Agus Rivaldy Kurnia Alexander Bagaskara Alip Tania Putri Amelia Virgiyani Sofyan Mata Kuliah
Dosen M.T.

1215041001 1215041002 1215041004 1215041005 1215041006

: Bahan Konstruksi Teknik Kimia : Panca Nugrahini F, S.T,

Polimer merupakan Ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, dan serat-serat alamiah.

POLIMERISASI

Polimerisasi adalah reaksi pembentukan rantai polimer organik yang panjang dan berulang. Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan rantai bertahap.

POLIMER
Polimer alamiah mencakup protein seperti sutera,enzim dan serat otot. Polimer disebut juga makromolekul.
Polimer adisi contohnya: polietilena, teflon, PVC, PVA dan PMMA. Polimer kondensasi contohnya :nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester.

KLASIFIKASI POLIMER
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis. 1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No 1. 2. Polimer Pati/amilum Selulosa Glukosa Glukosa Monomer Polimerisasi Kondensasi Kondensasi Contoh Biji-bijian, akar umbi Sayur, Kayu, Kapas

3. 4.
5.

Protein Asam nukleat


Karet alam

Asam amino Nukleotida


Isoprena

Kondensasi Kondensasi
Adisi

Susu, daging, telur, wol, sutera Molekul DNA dan RNA (sel)
Getah pohon karet

KLASIFIKASI POLIMER

2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia.

KLASIFIKASI POLIMER
No Polimer 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Polietena Polipropena PVC Polivinil alcohol Teflon Dakron Nilon Polibutadiena Poliester Melamin Epoksi resin Monomer Etena Propena Vinil klorida Vinil alcohol Tetrafluoroetena Metil tereftalat dan etilena glikol Asam diamin Butadiena Ester dan etilena glikol Fenol formaldehida Metoksi benzena dan alcohol adipat dan heksametilena Terdapat pada Kantung, kabel plastik Tali, karung, botol plastik Pipa paralon, pelapis lantai Bak air Wajan atau panci anti lengket Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis) Tekstil Ban motor Ban mobil Piring dan gelas melamin Penyalut cat (cat epoksi)

KLASIFIKASI POLIMER
Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer).

1. Polimerisasi Adisi
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomermonomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).

KLASIFIKASI POLIMER
Nama polimer Polietilena Polipropilena Polistirena Polivinil klorida Polivinil dienklorida Politetraetilena (teflon) Poliakrilonitril Polivinilasetat Polimetilmetakrilat Kegunaan Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik Karpet plastik, botol Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik,

mainan, bahan pengepakkan


Pipa, genteng plastik Plastik wrap Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel) Wig (rambut palsu), cat, benang Tekstil, gumresin, cat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

KLASIFIKASI POLIMER
2. Polimerisasi Kondensasi
polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi.

Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.

KLASIFIKASI POLIMER
Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
1. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein. (-P-P-P-P-P-P-P-P-)n. Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.

KLASIFIKASI POLIMER
2. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.

KLASIFIKASI POLIMER
Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut : (-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n Kopolimer tidak beraturan Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut : Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n Kopolimer blok Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n Kopolimer berseling

KLASIFIKASI POLIMER
Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
1. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

KLASIFIKASI POLIMER
2. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

KLASIFIKASI POLIMER
Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya 1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66

KLASIFIKASI POLIMER
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.

3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)


Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya diswell (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).

Penggolongan polimer berdasarkan kegunaanya


1. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari.
Polimer komersial Polietilena massa rendah(LDPE) Polietilena massa Kegunaan atau manfaat yang lentur, bahan pelapis jenisBotol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel Tali, anyaman, karpet, film

jenisLapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol

rendah(HDPE)
Polipropilena (PP) Poli(vinil klorida) (PVC)

Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantaui, isolasi kawat dan kabel

2. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, polyester

3. Polimer fungsional (functional polymers) Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran, biopolymer.

KLASIFIKASI POLIMER SINTESIS


1. Polietilena (PE)
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan Polipropilena (PP). Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN POLIETILENA


Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya.

1. Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular weight polyethylene) (UHMWPE)
polietilena dengan massa molekul sangat tinggi, hingga jutaan. Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan pembentukan rantai panjang menjadi struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE. UHMWPE bisa dibuat dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang paling umum. UHMWPE digunakan sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak dari mesin pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti peluru, dan sebagai implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam operasi.

2.

Polietilena berdensitas polyethylene) (HDPE)

tinggi

(High

density

dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah.

3. Polietilena ''cross-linked'' (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE)


PEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat ketahanan terhadap temperatur tingi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimia.

4. Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE)


MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9260.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. MDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa digunakan pada pipa gas.

5. Polietilena berdensitas polyethylene) (LDPE)

rendah

(Low

density

LDPE dicirikan dengan densitas 0.9100.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas.

6. Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE)


LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9150.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.

7. Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)


VLDPE dcirikan dengan densitas 0.8800.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer linier dengan tingkat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin.

SIFAT FISIK POLIETILENA


Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi gelas sulit melihat sifat fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat bervariasi bergantung pada tipe polietilena. Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya berkisar 120oC hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar 105oC hingga 115oC. Kebanyakan LDPE, MDPE, dan HDPE mempunyai tingkat resistansi kimia yang sangat baik dan tidak larut pada temperatur ruang karena sifat kristalinitas mereka. Polietilena umumnya bisa dilarutkan pada temperatur yang tinggi dalam hidrokarbon aromatik seperti toluena atau xilena, atau larutan terklorinasi seperti trikloroetana atau triklorobenzena.

KELEMAHAN POLIETILENA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN

Penggunaan polietilena yang sangat luas menjadi masalah lingkungan yang amat serius. Polietilena dikategorikan sebagai sampah yang sulit didegradasi oleh alam, membutuhkan waktu ratusan tahun bagi alam untuk mendegradasinya secara efisien. Pada bulan Mei tahun 2008, Daniel Burd, remaja Kanada berusia 16 tahun, memenangkan Canada-Wide Science Fair di Ottawa setelah menemukan Sphingomonas, tipe bakteri yang mampu mendegradasi polietilena. Bersama bakteri Pseudomonas, bakteri itu mampu mendegradasi lebih cepat.

POLIVINIL CLORIDA (PVC)


Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.

PEMBUATAN POLIVINIL CLORIDA (PVC)

PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama, yaitu minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Bahan baku minyak bumi diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi berbagai macam zat termasuk etilena. Garam dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida dan gas klor. Etilena direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida. Proses cracking atau pemecahan molekul etilen diklorida tersebut menghasilkan suatu gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Melalui proses polimerisasi (penggabungan molekul monomer) dihasilkan molekul besar dengan rantai panjang (polimer) polivinil klorida yang berupa bubuk halus berwarna putih.

POLIMERISASI:

APLIKASI (KEGUNAAN) POLIVINIL CLORIDA (PVC)


1.Pakaian PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC juga waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.

2. Kabel listrik PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang pada umumnya dipilih.

3. Perpipaan Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan kebocoran.

Compound PVC selanjutnya dapat diproses menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang diinginkan melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut. 1. Teknik Ekstruksi Teknik ini dilakukan dengan cara memanaskan resin PVC dan mengalirkannya melalui suatu cetakan berbagai bentuk, sehingga dihasilkan produk memanjang yang profilnya mengikuti bentuk cerakan tersebut, misalnya produk pipa, kabel dan lain-lain. 2. Teknik Cetak-Injeksi (Injection Molding) Teknik ini dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC dan menyuntikkannya ke dalam suatu ruang cetakan tiga dimensi untuk menghasilkan produk seperti botol, dash board, housing bagi produkproduk elektronik seperti TV, computer, monitor dll.

3. Teknik Cetak-Tiup (Blow Molding)

Teknik ini dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC, kemudian lelehan PVC ditiup di dalam suatu cetakan sehingga membentuk suatu produk, misalnya botol. 4. Teknik Kalendering Proses kalendering menghasilkan produk berupa film dan lembaran dengan berbagai tingkat ketebalan, biasanya dipakai untuk produk alas lantai, wall paper, dll. Pemanfaatan resin PVC tidak terbatas melalui teknik tersebut diatas, sebagai contoh resin PVC yang terdispersi dalam larutan juga dapat digunakan sebagai bahan pelapis/coating, misalnya untuk lapisan bawah karpet dll.

POLIPROPILENA
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5".

Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan pencetakan.

KEGUNAAN POPLIROPILEN popliropilen banyak diguanakan sebagai bahan dalam produksi peralatan meja makan, keranjang, peralatan kamar mandi, keperluan rumah tangga, mainan, peralatan listrik, barang barang kecil, komponen mobil, dan seterusnya.

Polipropilena merupakan sebuah polimer utama dalam barangbarang tak tertenun. Sekitar 50% digunakan dalam popok atau berbagai produk sanitasi yang dipakai untuk menyerap air (hidrofil), bukan yang secara alami menolak air (hidrofobik).

Polipropena juga umum digunakan sebagai polipropilena berorientasi dwi sumbu atau Biaxially Oriented polypropylene (BOPP). Lembaran BOPP ini digunakan untuk membuat berbagai macam bahan seperti clear bag (tas yang transparan). Saat polipropilena berorientasi dwisumbu, ia menjadi sejernih kristal dan berfungsi sebagai bahan pengemasan untuk berbagai produk artistik serta eceran. Polipropilena yang berwarna-warni banyak dipakai dalam pembuatan permadani dan tatakan untuk digunakan di rumah. Tali yang terbuat dari polipropilena cukup ringan untuk mengapung di air. Polipropilena digunakan pula sebagai pengganti polivinil klorida (PVC) sebagai insulasi untuk kabel listrik LSZH (Low Smoke Zero Halogen) dalam lingkungan ventilasi-rendah, terutama sekali terowongan. Ini karena PP mengeluarkan sedikit asap serta halogen yang tidak beracun, yang akan menghasilkan asam pada suhu tinggi. Polipropilena juga dipakai dalam membran atap sebagai lapisan paling atas kebal airnya sistem kayu lapis tunggal yang bertentangan dengan sistem bit termodifikasi. Penggunaan medis dari PP yang paling umum adalah sebagai bahan pembuat benang jahit untuk operasi yang diberi nama Prolene, yang dibuat oleh Ethicon Inc.

POLISTIRENA
Polystyrene ( IUPAC Poly (1-phenylethane-1 ,2-diyl)), disingkat berikut ISO Standard PS, adalah sebuah aromatik polimer yang dibuat dari aromatik monomerstyrene, cairan hidrokarbon yang secara komersial diproduksi dari minyak bumi oleh di industri kimia . Polistirena adalah salah satu dari banyak digunakan sebagian besar jenis plastik . Polistirena adalah termoplastik substansi, yang di padat (kaca) menyatakan pada suhu kamar, tapi arus jika dipanaskan di atas dengan suhu transisi gelas (untuk pencetakan atau ekstrusi), dan menjadi padat kembali bila didinginkan. polistiren murni padat adalah plastik, berwarna keras dengan fleksibilitas yang terbatas. Hal ini dapat dilemparkan ke dalam cetakan dengan detail halus. Polystyrene bisa transparan atau dapat dibuat untuk mengambil berbagai warna.

KEGUNAAN POLISTIRENA
Polistirena adalah kimia nonreactive dan karenanya, digunakan untuk membuat wadah untuk bahan kimia lain, pelarut dan bahkan makanan Polystyrene dapat larut dalam pelarut yang mengandung aseton, seperti kebanyakan semprotan cat aerosol dan perekatcyanoacrylate.

KEKURANGAN POLISTIRENA
Buangan polystyrene tidak terurai selama ratusan tahun dan tahan terhadap fotolisis . Karena itu, sangat sedikit dari sampah dibuang di's modern saat ini, tempat pembuangan biodegrades sangat direkayasa. Busa Polystyrene adalah komponen utama dari puing-puing plastik di laut, di mana ia menjadi racun bagi kehidupan laut. pukulan polystyrene berbusa di angin dan mengapung di atas air, dan melimpah di lingkungan luar. Pelapukan oleh angin, matahari, hujan, dan gelombang aksi polystyrene menurunkan dan dicurigai karsinogen, termasuk styrene monomer (SM), dimer styrene (SD) dan trimer styrene (ST).

Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS) termasuk kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene memberi perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan stirena menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses. Beberapa grade ABS ada juga yang mempunyai karakteristik yang berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan dari yang mempunyai impact resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapat diperoleh dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifat menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV, dll.

ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS)

RESIN ATAU BINDER


Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).

POLYACETAL
Polyacetal (poliasetal) merupakan salah satu engineering plastic yang penting dan banyak digunakan di bidang elektronik, bangunan dan sector alat-alat teknik. Ada 2 tipe poliasetal yaitu homopolimer dan kopolimer. Asetal homopolimer merupakan polimer kristalin yang dibuat dari formaldehida. Bahan ini adalah resin termoplastik yang kristalin dengan struktur polieter yang terdiri dari rantai molekuler gugus metilen (CH2)__ dan oksigen (O)_ yang berulang. Formaldehid dipolimerisasikan dengan berbagai katalis menjadi homopolimer molecular yang tinggi (Delrin).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Polimer. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 1.50 WIB. Dapat diakses di [ http://id.wikipedia.org/wiki/PVC, Anonim.Polivinil Kloroda. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 2.50 WIB. Dapat diakses di http://ruangkimia.blogspot.com/2010/02/polivinil-klorida.html Dody Putranto di , Label: Kimia SMU Kelas XII Anonim.Polivinilclorida. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 5.50 WIB. Dapat diakses di http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/polivinilclorida-pvc.html Anonim.Polietilena. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 4.50 WIB. Dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Polietilena. Anonim.Poliproplen. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 2.30 WIB. Dapat diakses di http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/polipropilen.htm Anonim.Polistirena. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 1.50 WIB. Dapat diakses di http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/polistirena-styrofoam.html. Anonim.Polistirena. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 19.30 WIB. Dapat diakses di http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/polistirena.html ]

Anonim.selulosa asetat. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 21.30 WIB. Dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Selulosa_asetat Anonim. acrylonitrile. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 22.50 WIB. Dapat diakses di http://1tommyputra.wordpress.com/2011/05/21/polimerpolipropilena-pp-acrylonitrile-butadiene-styrene-abs-danpoliuretan/ Anonim. plastik. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 21.00 WIB. Dapat diakses di http://kimiaringgostar.blogspot.com/2012/05/plastik.html Anonim. Selulosa asetat. Diakses pada 27 Mei 2013 pukul 23.50 WIB. Dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Selulosa_asetat

You might also like