Professional Documents
Culture Documents
LESSON STUDY
PENERAPANNYA PADA PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Tugas Mata Kuliah Micro Teaching
Dosen: Drs. Harudin Syam, M.Pd.
Disusun Oleh:
Eka Lusiandani Koncara
2007/2008
KATA PENGANTAR
Di sini kami juga akan menyimpulkan hasil peer teaching kami yang
telah kami lakukan beberapa waktu lalu dengan menggunakan lesson study.
Semoga bermanfaat…
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
Semester 5 Pendidikan Agama Islam
STAI DR. KHEZ. Muttaqien – Purwakarta
BAB I
LESSON STUDY
1
www.sisttems.org
Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson
study menjaga agar siswa selalu menjadi jantung kegiatan pengembangan
profesi guru. Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan
cermat meneliti proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara
mengamati dan mendiskusikan praktek pembelajaran di kelas. Kesempatan
ini juga memperkuat peran guru sebagai peneliti di dalam kelas. Guru
membuat hipotesis (misalnya, jika kami mengajar dengan cara tertentu,
anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam kelas bersama siswanya.
Kemudian guru mengumpulkan data ketika melakukan pengamatan
terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan apakah
hipotesis itu terbukti atau tidak di kelas.
2
Yoshida, M. (1999). Lesson Study: A Case Study of a Japanese Approach to Improving Instruction Through
School-Based Teacher Development
praktek kelas mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang
otonom tentang pembelajaran (teaching) dan belajar (learning) di ruang
kelas sepanjang hidupnya.
3
Artikel pendidikan Indonesia di edu-articles.com Nopember 2007
1. Tahap Perencanaan
a. Skenario pembelajaran,
b. Rencana pelajaran,
c. Petunjuk mengajar guru,
d. Lembar kerja siswa,
e. Media atau alat peraga pembelajaran,
f. Lembar penilaian proses dan hasil pembelajaran.
3. Tahap Refleksi
BAB II
BILA LESSON STUDY DITERAPKAN
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN KITA
C. Pendapat Irma
(PAI 5 STAI Dr. KHEZ. Muttaqien)
Lesson Study merupakan salah satu model pembinaan
keprofesionalan guru yang ada dalam kegiatan supervisi. Supervisi ini
dilaksanakan oleh kepala sekolah pemipin sekolah dalam program kerjanya,
karena kepala sekolah mempunyai peranan sebagai manajer (pengarah,
penggerak sumber daya) dalam proses pembelajaran di kelas.
“Untuk dapat terlaksananya Lesson Study harus ada kerja sama antar
semua pihak yang terkait diantaranya pihak sekolah. Dengan kendalanya
banyak guru yang tidak mau melakukan Lesson Study karena merasa sudah
paham dalam melaksanakan KBM”.
F. Pendapat Ratih
(PAI 5 STAI Dr. KHEZ. Muttaqien)
Lesson Study bermanfaat bila diterapkan di sekolah karena kegiatan
pembinaan yang efektif dengan tidak menggunakan dana. Kegiatan ini
dilaksananakan oleh seluruh guru dan kepala sekolah sebagai pimpinan
yang akan mengevaluasi.
BAB III
GURU IDEAL
Dari data HDI juga terungkap bahwa kualitas sumber daya manusia
Indonesia saat ini menduduki peringkat 105, dimana untuk wilayah Asia
Tenggara Singapura menduduki peringkat 25, Brunai peringkat 26, Malaysia
peringkat 57, Thailand peingkat 57, dan Philipina menempati peringkat 77.
(Falah Yunus, 2007).4
4
Artikel pendidikan Indonesia di edu-articles.com Nopember 2007
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. 5
Lain lagi dengan tanggapan para siswa tentang bagaimana guru yang
ideal dalam perspektif mereka. Berikut beberapa kutipan pendapat para
siswa yang kami temukan mengenai bagaimana kriteria guru yang mereka
inginkan.
“Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan
keluh kesah kami serta membantu kami menyelesaikan masalah” kata Zhang
Qi, siswa kelas 4 Sekolah Dasar di China. “Guru Shan selalu melucu dalam
kelas menulis kami dan membuat kami sangat tertarik dalam pelajaran itu.
Tanpa saya sadari, saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya
5
UU No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen
6
UU No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen
mempelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.” ujar Shi Yujing, yang
juga siswa Sekolah Dasar di China.
“Guru kami tahu nama tiap anak”, ujar seorang anak laki-laki dari
Peshawar. “Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka ‘aap’”
(‘aap’ ~ bentuk sopan ‘kamu’) tambah seorang anak perempuan dari Lahore.
“Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar,” kata seorang
anak laki-laki dari Haripur.8
Luvani, siswa SMAN 3 “Yang asyik, bisa ngerti anak didiknya. Yang
pas ngajar serius. Yang paling penting sih berjiwa muda. Kalau udah berjiwa
muda, usia enggak jadi masalah.”
Azhari, SMP Taruna Bakti “Yang ngerti cara ngajarnya, yang enakeun
cara ngomongnya, dan pastinya enggak galak.”
7
Program Pendidikan dan Pengembangan Anak (MOE-UNICEF 2001-2005 China)
8
Save the Children UK, Pakistan, 2001
Monika JK, SMAK 1 BPK Penabur “Yang jangan terlalu serius, bisa
gaul sama anak-anaknya. Bisa ngajar tapi tetep santai. Yang gaul, yang bisa
diajak ngobrol.”
Abidah, SMA Plus Muthahhari “Yang sering bikin games, yang enggak
pake bahasa baku, yang santai, enggak terlalu menuntut murid-muridnya
bisa ini itu.”
Sheila, SMA Taruna Bakti “Yang mau jawab kalau kita tanya-tanya.
Mau nerangin kalao kita ada yang enggak ngerti. Yang bisa diajak bercanda.
Penting nih!”9
9
Pikiran Rakyat Edisi 28 Nopember 2006
1. Dalam segi penampilan, guru harus berpakaian rapi, sopan, dan enak
dipandang, serta tidak tampil berlebihan. Guru juga harus dapat
menampilkan sikap dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai
dengan lingkungan kelas tempat ia melakukan proses pembelajaran.
10
Quantum Teaching, Bobi DePorter dkk, 2000
keberadaan guru dapat menjadi sangat berarti bagi motivasi dan prestasi
belajar siswa di kelas.
BAB IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Standar Kompetensi
Memahami macam-macam sujud. (Fiqih)
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud syahwi, dan sujud tilawah.
3. Indikator
Siswa dapat menjelaskan tata cara dan menyebutkan sebab
dilakukannya sujud syukur, sujud syahwi, dan sujud tilawah.
4. Tujuan pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat :
Menjelaskan tata cara sujud syukur secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud syukur.
Menjelaskan tata cara sujud syahwi secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud syahwi.
Menjelaskan tata cara sujud tilawah secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud tilawah.
5. Materi Pembelajaran
Macam-Macam Sujud
(Tata Cara Melakukan Sujud Syukur, Sujud Syahwi, dan Sujud Tilawah)
6. Metode/teknik
Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok.
7. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
8. Sumber Belajar
Buku PAI kelas VIII SMP.
Buku Fiqih yang berkaitan dengan materi.
9. Penilaian
Teknik : Tes lisan
Bentuk : Tanya Jawab
Instrument :
__________________________ __________________________
NIP: NIP:
Sungguh luar biasa apa yang dapat saya petik dari kegiatan tersebut.
Saya merasa lebih siap, lebih percaya diri, dan lebih konsisten
menerima kritikan atau komentar dari rekan-rekan saya mengenai
kegiatan pembelajaran di kelas.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, saya sadar dengan segala
kekurangan saya, dan saya menjadi tahu akan apa saja yang harus
saya perbaiki kemudian.
Beberapa temuan yang saya dapatkan pada kegiatan ini antara lain:
5. Observer 4 (Irma)
Beberapa hal yang berhasil saya catat pada kegiatan ini, antara lain:
8. Observer 7 (Ratih)
Hal yang saya dapat sebagai observer pada kagiatan ini, antara lain:
1. Standar Kompetensi
Memahami macam-macam sujud. (Fiqih)
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud syahwi, dan sujud tilawah.
3. Indikator
Siswa dapat menjelaskan tata cara dan menyebutkan sebab
dilakukannya sujud syukur, sujud syahwi, dan sujud tilawah.
4. Tujuan pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat :
Menjelaskan tata cara sujud syukur secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud syukur.
Menjelaskan tata cara sujud syahwi secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud syahwi.
Menjelaskan tata cara sujud tilawah secara lisan dengan singkat dan
jelas.
Menyebutkan contoh sebab sujud tilawah.
5. Materi Pembelajaran
Macam-Macam Sujud
(Tata Cara Melakukan Sujud Syukur, Sujud Syahwi, dan Sujud Tilawah)
6. Metode/teknik
Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok.
7. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Membaca do’a dan percakapan pembuka
Guru memeriksa kehadiran siswa
Appersepsi dan pre-test singkat
Membahas materi dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (60 menit)
Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok kecil.
Melakukan tanya jawab seputar tata cara dan bacaan sujud
syukur, sujud syahwi, dan sujud tilawah, dalam bentuk cepat
tepat singkat.
Guru menyimpulkan hasil tanya jawab sekaligus menjelaskan
secara singkat tentang tata cara sujud syukur, sujud syahwi dan
sujud tilawah.
Siswa melakukan diskusi kelompok membahas apa saja yang
menjadi sebab dilakukannya sujud syukur, sujud syahwi, dan
sujud tilawah.
Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya masing-masing.
Guru menyimpulkan seluruh hasil presentasi dari tiap kelompok.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Sekilas mengulas kembali serta menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Membaca do’a dan menutup pertemuan.
8. Sumber Belajar
Buku PAI kelas VIII SMP.
Buku Fiqih yang berkaitan dengan materi.
9. Penilaian
Teknik : Tes lisan
Bentuk : Tanya Jawab
Instrument :
__________________________ __________________________
NIP: NIP: