You are on page 1of 35

PENDAHULUAN

Di dalam hidup sehari-hari kita banyak melihat barang dan jasa yang diperjualbelikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut ada yang langsung dikonsumsi oleh konsumen akhir atau diolah kembali untuk menjadi produk lain, sehingga output suatu produsen menjadi input bagi produsen lain. Jumlah barang dan jasa tersebut sangat bervariasi dalam volume/kuantitas, kualitas, model, ukuran, dan jenis. Hal penting bagi kita ialah bahwa barang dan jasa tersebut tidak menjelma dengan sendirinya, ini berarti memerlukan suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan barang dan jasa tersebut. dimungkinkan tercipta melalui Penciptaan barang dan jasa tersebut suatu kegiatan produksi dengan

mentransformasikan faktor-faktor produksi melalui suatu sistem produksi. Faktor-faktor produksi yang ditransformasi tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal, metode atau dikenal istilah 4M. Peranan manajemen ialah mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut sedemikian rupa, sehingga produk yang tercipta sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektivitas. Manajer produksi dapat dengan mudah mencapai

sasaran atau tujuan perusahaan tersebut dengan menggunakan skill melalui proses manajemen dengan memperhatikan fungsi-fungsi manajemen (planning,

organizing, actuating, contolling/ POAC). Untuk menciptakan produk yang benar-benar sesuai dengan selera dan kebutuhan atau keinginan konsumen, manajer harus dapat memadukan dukungan kualitas yang baik dengan perolehan keuntungan yang maksimal, sehingga dapat

STIE Dwimulya | 1

menjamin kelangsungan hidup perusahaan untuk selalu berkembang.

Hal ini

sangat mungkin dicapai apabila seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan dimulai dengan rencana kerja atau rencana produksi yang matang. Suatu kegiatan yang dimulai dengan perencanaan yang kurang baik akan sangat berpengaruh pada hasil akhir yang akan diperoleh. Beberapa definisi Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian ? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini.

STIE Dwimulya | 2

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI

A.

APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN MANAJEMEN OPERASI Untuk menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis

(perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu: 1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar. 2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan. 3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka dalam fungsi operasional diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan demikian, Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output atau pengertian lainnya ialah KAJIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI SUATU FUNGSI OPERASI. Aktifitas tersebut berlaku untuk berbagai macam produsen barang seperti elektronik, garmen, otomotif, demikian pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti media masa, hiburan, pendidikan, konsultan.

STIE Dwimulya | 3

Beberapa definisi yang dianggap perlu, antara lain : a) Produksi adalah aktifitas atau kegiatan untuk menambah manfaat, meliputi

manfaat tempat, bentuk dan waktu serta gabungan dari masing-masing manfaat tersebut. b) Produk adalah hasil/output dari suatu kegiatan produksi baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (yang berwujud disebut barang dan yang tidak berwujud disebut jasa). c) Produsen adalah orang atau lembaga yang menghasilkan produk setelah melalui proses produksi. d) Proses Produksi adalah metode, cara atau teknik yang digunakan dalam kegiatan penciptaan produk. e) Sistem Produksi adalah serangkaian elemen yang saing berhubungan dan saling menunjang untuk pelaksanaan kegaiatan penambahan manfaat dalam suatu kegiatan-kegiatan produksi. f) Produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil kegiatan yang sesungguhnya

dengan hasil kegiatan yang seharusnya (antara realisasi dan target).

STIE Dwimulya | 4

Secara sederhana produktivitas ditunjukan oleh rasio antara output dan input.

g)

Perencanaan Produk adalah perencanaan tentang apa, berapa dan bagaimana produk yang akan dibuat oleh suatu perusahaan. Perencanaan produk berhubungan dengan masalah-masalah tehnik antara lain disain, bentuk produk, kegunaan produk dan proses produksi. Ditinjau dari manajer produksi perencanaan produk berkaitan erat dengan masalah penyediaan fasilitas produksi, efisiensi dan pola produksi.

h)

Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang apa, berapa yang akan diproduksikan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan biasanya ialah jangka pendek

i)

Luas Produksi (Kapasitas Produksi) adalah kapasitas produksi yang digunakan dalam suatu perusahaan, besarnya dapat berubah-ubah antara satu periode dengan periode lainnya.

j)

Luas Perusahaan (Kapasitas Terpasang)

STIE Dwimulya | 5

Adalah kapasitas yang tersedia/terpasang dalam suatu perusahaan, besarnya dapat berubah dalam jangka panjang, sedangkan dalam jangka pendek selalu tetap. k) Manajemen Adalah kegiatan/usaha untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan cara mengkoordinir dan mengatur orang lain. l) Manajemen Produksi adalah kegiatan mengatur orang lain agar dapat menciptakan dan menambah manfaat (utility).

B.

MENGAPA MANAJEMEN OPERASIONAL PENTING UNTUK DIPELAJARI Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya

mempelajari MO diantaranya adalah: 1. MO merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep MO. 2. Dengan mempelajari MO, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa. 3. Dengan mempelajari MO, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.

STIE Dwimulya | 6

4. Karena MO merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO akan berdampak besar bagi perusahaan

C.

APA SAJA YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER OPERASIONAL DAN LINGKUP TANGGUNG JAWABNYA Berkaitan dengan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian

yang benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional, maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional. Secara

lebih terperinci, penjelasan mengenai tugas atau aktifitas serta tanggung jawab seorang manajer operasional tergambar dalam sepuluh keputusan utama yaitu: 1. Desain barang dan jasa. Keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan, dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain barang dan jasa. 2. Manajemen Kualitas. Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan. 3. Desain proses dan kapasitas.

STIE Dwimulya | 7

Menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena berkaitan dengan berbagai hal. 4. Strategi lokasi. Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang bergerak di sektor barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi perusahaan. 5. Strategi layout. Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional. 6. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan. Karena tenaga kerja merupakan bagian integral dan paling penting dari seluruh input yang digunakan dalam perusahaan maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini adalah sesuatu yang paling penting. 7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain Management). Keputusan ini menjelaskan apa yang akan pentingnya integrasi antara perusahaan itu sendiri dengan pihak supplier maupun distributor karena adanya interdependensi. 8. Manajemen Persediaan. Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan.

STIE Dwimulya | 8

9.

Penjadwalan. Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritir yang harus benar-benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.

10. Pemeliharaan. Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil. Penjelasan lebih terperinci ada dalam bab-bab selanjutnya.

D.

APA SAJA BIDANG KEGIATAN YANG MASIH MEMERLUKAN KEAHLIAN MANAJEMEN OPERASIONAL Untuk menjawab pertanyaan dimanakah peluang kerja untuk bidang

manajemen operasional, maka dalam hal ini akan diberikan contoh-contoh kasus yang banyak berkecimpung mengenai manajemen operasional, antara lain: 1. Manajer Pabrik (Plant Manager) yang biasanya harus berpengalaman dalam manajeman pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pula pengelolaan karyawan di operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.

2. Direktur Pembelian (Director of Purchashing) harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai fungsi pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat

STIE Dwimulya | 9

keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi. 3. Manajer Mutu (Quality Manager)mempunyai pandangan yang luas mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua asprk operasional karena kualitas merupakan tanggung jaewab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional. 4. Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants) harus memiliki keahlian yang berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan. 5. Manajer dan perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manajer and Planner) bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan. Disamping itu selain konsep manajemen operasional, harus pula menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang tersedia.

Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi

STIE Dwimulya | 10

manajer operasional bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misaklnya di pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.

E.

SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL. Bidang manajemen operasional termasuk konsep yang masih baru, namun

sejarahnya amat menarik. Peningkatan dalam konsep dan disiplin ilmu manajemn operasional didukung adanya penemuan baru dan sumbangan pemikiran banyak para ahli. Dalam hal ini akan dipaparkan secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep standarisasi dan pengendalian mutu dengan menghasilkan produk yang dapat dibungkar pasang untuk jenis produk senjata yang dapat dijual dengan harga tinggi. Frederick W. Taylor (1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bias menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt serta Frank dan Lillian Gilberth termasuk yang pertama kali mencari cara yang sistematis dan terbaik untuk memproduksi. Henry Ford dan Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan pengetahuan mereka akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi sehingga memberikan sumbangan penting tentang mail order.
STIE Dwimulya | 11

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kejadian penting dalam perkembangan manajemen operasional. Gambar Kejadian Penting Dalam Manajemen Operasional FOKUS PADA FOKUS PADA BIAYA
Early Concept 1776-1880 (Smith,

FOKUS PADA MUTU


Lean Production Era 1980- 1995

CUSTOMIZATION
Mass Customization Era 19952010

Labor Specialization Babbage)

Just in Time Computer Aided Design Electronic Data Interchange

Globalization Internet Enterprise Resource Planning Learning Organization International Quality Standards Finite Schedulling Supply Chain Management Agile Manufacturing E-commerce

Standardized Parts (Whitney)

Scientific Management Era Total Quality Managemnet 1880-1910 Baldrige Award Gantt Chart (Gantt) Empowerment Motion & Times Studies (Gilberth) Kanbans Proceess Analysis (Taylor) Queuing Theory (Erlang)

Mass Production Era 19101980 Line

Moving Asssembly (Ford/Sorensen) Statistical Sampling (Shewhart)

Economiq Order Quantity (Harris) Linear Programming, PERT/CPM (Du Pont) Material Requiremet Planning

STIE Dwimulya | 12

BAB II STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

Manajer Operasional pada saat ini harus memiliki pandangan global dalam strategi operasi, perkembangan yang cepat dalam perdagangan dunia yang seolah dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak organisasi memperluas operasinya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. A. ALASAN YANG MENDASARI PERUSAHAAN MENJADI GLOBAL Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk menegmbangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut : 1. Efisiensi Biaya Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan: a) Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b) Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan.

2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan

STIE Dwimulya | 13

Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.

3. Pemberian produk yang lebih baik Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku 4. Menarik pasar Baru Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka. 5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya. 6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat mempertahankan karyawan.

STIE Dwimulya | 14

B.

PENGERTIAN PERUSAHAAN YANG BEROPERASI SECARA GLOBAL Perusahaan yang telah memutuskan untuk mengambangkan usaha di dunia

internasional dapat memilih keterlibatannya dalam bentuk: 1. Bisnis Internasional (International Business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi perdagangan atau investasi internasional, contoh Harley Davidson. 2. Perusahaan peruasahaan Multinasional yang terlibat (Multinatioanl banyak dalam Corporation) bisnis yaitu

internasional,

mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara, contoh The Body Shop. 3. Perusahaan Transnasional (Transnational Corporation) yaitu

perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara independent, contoh Nestle. 4. Organisasi Global (Global Organization) yaitu organisasi yang menghasilkan produk dengan melewati lintas batas, contoh Caterpilar. Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah: a. Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global b. Komponen bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global c. Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia d. Permintaan bukan berdasarkan local saja. e. Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global. f. Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global

STIE Dwimulya | 15

C.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN UTAMA UNTUK MENCAPAI OPERASI GLOBAL. Ada berbagai pertimbangan utama yang dilakukan perusahaan yang

beroperasi secara global diantaranya:

1. Desain Produk Global Harus selalu diingat bahwa ditiap Negara ada perbedaan social dan budaya sehingga perusahaan harus memperhatihkan berbagai hal, misalnya kemasan dan cara pemasaran yang mungkin akan bervariasi. 2. Desain Proses Global dan Teknologi Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu pengelolaan atau manajemen sehingga operasi global dapat diintegrasikan. 3. Analisa lokasi fasilitas global Menggunakan faktor kunci sukses untuk memilih negara, diantaranya dengan mempertimbangkan tingkat ekonomi nasional, tingkat inovasi, jumlah penduudk yang trampil, tingkat perubahan teknologi, stabilitas pemerintahan, pertanggung jawaban produk, pembatasan ekspor,

kesamaan bahasa, etika kerja, tingkat pajak, inflasi, ketersediaan bahan baku, tingkat bunga, jumlah penduduk dan ketersediaan sarana jalan. 4. Dampak budaya dan etika

STIE Dwimulya | 16

Budaya yang ada di tiap Negara berbeda, hal tersebut juga harus disikapi dengan arif agar kegiatan operasi perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat, perlindungan terhadap hak intelektual , budaya korupsi.

D.

MENGELOLA OPERASI JASA DI DUNIA GLOBAL. Untuk melakukan pengelolaan jasa di dunia global maka ada beberapa hal

yang perlu dilakukan yaitu: 1. Menentukan apakah orang maupun fasilitas mencukupi untuk menjaga eksistensi jasa yang diberikan. 2. Mengidentifikasi pasar asing yang masih terbuka yang tidak dikontrol pemerintah. 3. Menentukan jasa apa yang paling banyak diminati oleh klonsumen luar negeri. 4. Menentukan bagaimana mencapai konsumen global. Oleh karena itu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang akan memutuskan untuk beroperasi secara internasional harus selalu

mempertimbangkan perbedaan perspektif pada beberapa keputusan manajemen operasional diantaranya: a. Perencanaan kapasitas jasa yang akan diberikan perusahaan kepada para konsumen. b. Perencanaan lokasi tempat pemberian pelayanan kepada konsumen.

STIE Dwimulya | 17

c. Desain fasilitas dan layout yang akan digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya. d. Penentuan jadwal pelayanan kepada konsumen

E.

MENGEMBANGKAN MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN Perusahaan yang beroperasi seharusnya mempunyai suatu misi sehingga

bisa mengetahui arah tujuan yang ingin dicapai. Misi dapat diartikan sebagai : 1. Alasan pendirian organisasi 2. Memberian batasan dan focus. 3. Menjawab pertanyaan tentang, apa yang akan diberikan kepada masyarakat Adapun misi perusahaan yang ditetapkan, diantaranya sangat ditentukan faktor lingkungan, konsumen, nilai dan filosofi yang berlaku, pertumbuhan perusahaan, citra di masyarakat. Untuk dapat mencapai misi yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien maka organisasi perlu menetapkan strategi tertentu. Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai: 1. 2. 3. 4. Rencana tindakan untuk mencapai misi. Memperlihatkan bagaimana misi akan dicapai Setiap perusahaan mempunyai strategi bisnis Area fungsional mempunyai strategi

F.

STRATEGI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

STIE Dwimulya | 18

Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu: 1. Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing 2. Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alsan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan. 3. Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas. Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih keunggulan adalah: 1) Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai. 2) Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai.

STIE Dwimulya | 19

3) Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.

G.

KEPUTUSAN UTAMA DALAM MANAJEMEN OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI STRATEGI BERBEDA Berikut digambarkan bahwa sepuluh keputusan utama dalam manajemen

operasional. Perusahaan akan berbeda apabila diterapkan pada perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa serta pada perusahaan yang menetapkan strategi berbeda.
Gambar Strategi Operasional di perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa Produsen Produk Barang Produk berwujud 1. Desain Produk 2. Kualitas Kualitas obyektif 3. Proses dan Kapasitas Konsumen tidak terlibat dalam proses. Kapasitas bisa melebihi permintaan karena bisa disimpan dan dipindahkan Produsen Produk Jasa Produk tidak berwujud Kualitas Subyektif Konsumen secara langsung terlibat dalam proses. Kapasitas harus sesuai dengan permintaan

4. Lokasi 5. Layout 6. Sumber Daya Manusia

Biasanya dekat dengan bahan baku Fokus pada peningkatan efisiensi Fokus pada keahlian taknis, upah berdasar output

Perlu lebih dekat dengan pelanggan Dapat meningkatkan nilai produk Para pekerja berinteraksi langsungdengan konsumen, standar bervariasi

STIE Dwimulya | 20

7. Manajemen Rantai Pasokan 8. Persediaan

Hubungan suplly chain sangat penting Untuk semua jenis persediaan

Hubungan supply chain penting tetapi tidak kritis Tidak dapat disimpan sehingga harus dicarai cara lain melayani perubahan permintaan

9. Penjadwalan

Kemampuan menyimpan mempengaruhi kecepatan produksi

Seringkali ada perubahan jadwal konsumen sehingga harus menyesuaikan penjadwalan karyawan. Biasanya upaya untuk perbaikan

10. Pemeliharaan

Biasanya upaya untuk pencegahan

MANAJEMEN OPERASI SEBAGAI SUATU SISTEM YANG PRODUKTIF

INPUT

MANAJEMEN OPERASI

OUTPUT

MANUSIA MATERIAL

PROSES
MODAL BARANG/JASA

TRANSFORMASI

(KONVERSI)
METODE

MACHINE

STIE Dwimulya | 21

Umpan Balik informasi Untuk Mengendalikan Teknologi Dan Masukan

H.

BIDANG TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Peramalan Barang dan Jasa

MASUKAN (INPUT) Man Material Money Machine

PROSES TRANSFORMASI Fasilitas Mesin Proses

KELUARAN (OUTPUT) Barang Jasa

Fungsi Manajemen (POAC)

Lingkungan Ekstern (Pemerintah, teknologi, ekonomi, pesaing, konsumen, buruh, hubungan internasional dll.)

STIE Dwimulya | 22

BAB III PERAMALAN / FORECASTING

Suatu

analisis

ekonomi

dan

kegiatan

usaha

perusahaan

yang

menitikberatkan pada mengkaji situasi dan kondisi yang berlaku sekarang maupun yang telah lalu, dan melihat pengaruhnya pada situasi dan kondisi di masa yang akan mendatang, membutuhkan suatu teknis dan metode analisis peramalan. Peramalan/forecasting ialah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa akan datang. Peramalan menjadi penting sebab situasi dan kondisi yang berkaitan dengan ekonomi dan kegiatan usaha dihadapkan pada, 1. Meningkatnya kompleksitas organisasi 2. Meningkatnya ukuran-ukuran keberhasilan organisasi 3. Perubahan lingkungan yang sangat cepat Kegunaan dari peramalan ialah akan membantu dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang baik ialah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila peramalan yang dibuat kurang tepat, maka keputusan yang kita buat kurang baik, sehingga diperlukan suatu kemampuan menguasai teknik dan metode secara benar. Ketepatan dalam melakukan peramalan akan menunjang perencanaan yang ditetapkan.

A.

JENIS-JENIS PERAMALAN Peramalan dilihat dari sifat penyusunannya terbagi atas dua macam, yaitu :

STIE Dwimulya | 23

1. Peramalan Kualitatif Peramalan kualitatif bersifat subyektif dan didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau judgement dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif didasarkan atas data historis yang relevan di masa lalu, mengikuti pendekatan statistika formal dan pendekatan yang sistematis yang meminimumkan kesalahan (error) peramalan. Dalam peramalan kuantitatif, memerlukan tiga kondisi yaitu : a. Adanya informasi masa lalu b. Informasi tersebut dapat dikuantifisir c. Dapat diasumsikan bahwa pola di masa lalu dapat berkelanjutan di masa yang akan datang. B. JENIS POLA DATA Jenis pola data dapat dilihat dalam gambar sbb :

(1) Pola Data Horizontal

(2) Pola Data Musiman

STIE Dwimulya | 24

(3) Pola Data Siklus Keterangan :

(4) Pola Data Trend

(1) Pola data horizontal menunjukan bahwa nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata (stasioner terhadap nilai rata-ratanya) (2) Pola data musiman menunjukan bahwa nilai data dipengaruhi oleh faktor musiman (harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan) (3) Pola data siklus menunjukan bahwa nilai data dipengaruhi oleh flukstuasi dalam jangka panjang (4) Pola data trend menunjukan bahwa nilai data terjadi kenaikan atau penurunan dalam jangka panjang.

C.

TAHAPAN PERAMALAN Tahapan peramalan yang baik meliputi 3 hal : a. Menganalisis Data Masa Lalu. Tahap ini berguna untuk mengetahui pola data yang tepat di masa lalu. Analisis dilakukan dengan cara membuat tabulasi kemudian mem-plotkan data untuk mengetahui pola data b. Menentukan Metode Tahap ini ialah menetapkan metode peramalan yang baik. Metode yang baik ialah metode yang menghasilkan penyimpangan terkecil. c. Memproyeksikan Data.

STIE Dwimulya | 25

Tahap ini ialah memproyeksikan data masa lalu dengan menggunakan metode terpilih dan mempertimbangkan adanya faktor-faktor perubahan. D. MODEL DAN DASAR-DASAR PERAMALAN Dalam Peramalan Kuantitatif, dikenal dua model data yaitu : 1. Model deret berkala/ time series 2. Model kausal/ eksplanantoris/ regresi

(1)

Model Deret Berkala Model deret berkala bertujuan menemukan pola dalam deret data historis,

kemudian mengeksplorasi data historis tersebut untuk diekstrapolasi ke masa yang akan datang. Peramalan dengan model deret berkala memperlakukan sistem sebagai suatu kotak hitam (black box) dan tidak ada upaya untuk menemukan faktor yang berpengaruh pada perilaku sistem tersebut. Sistem dianggap sebagai suatu proses bangkitan (generating process) yang tidak diketahui mekanismenya.

Input
Proses Bangkitan Generating Process

Output

Terdapat dua alasan utama mempelakukan sebagai black box, a. Sistem tidak dimengerti dan kalaupun diketahui sulit untuk mengukur hubungan yang mengaturnya

STIE Dwimulya | 26

b. Perhatian utama hanya untuk meramalakan apa yang akan terjadi dan bukan untuk mengetahui mengapa hal itu terjadi (2) Model Kausal/ Eksplanatoris/ Regresi Model kausal mengasumsikan adanya hubungan sebab dan akibat antara input dan output sistem dengan satu atau lebih variabel bebas. Setiap perubahan dalam input akan berakibat pada output sistem dengan carta yangdapat diramalkan dengan menganggap hubungan sebab dan akibat itu tetap

Input
Hubungan Sebab & Akibat

Output

Kedua model tersebut pada dasarnya mempunyai keuntungan dalam kondisi tertentu. Model deret berkala seringkali dapat digunakan dengan mudah untuk meramal sedangkan model kausal dapat digunakan dengan keberhasilan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Masalah kritis dalam peramalan yaitu memisahkan pola dari komponen kesalahan, sehingga pola tersebut dapat digunakan untuk peramalan. Prosedur umum untuk menduga pola hubungan baik kausal maupun deret berkala ialah dengan mencocokan suatu bentuk fungsional sedemikian rupa, sehingga komponen kesalahan pada persamaan di atas dapat diminimumkan. Salah satu bentuk penduga ialah kuadrat terkecil, istilah kuadrat terkecil didasarkan atas kenyataan bahwa prosedur penaksiran berusaha meminimumkan jumlah kuadrat kesalahan atau nilai tengah kesalahan kuadrat

STIE Dwimulya | 27

Kesalahan (error) = Data Pola ei = xi - fi

Kesalahan Kuadrat (squared error) ei2= (xi - fi)2

Jumlah Kesalahan Kuadrat (sum of squared error/SSE) SSE = ei2 = (xi - fi)2

Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (mean of squared error/MSE)

E.

METODE NILAI TAKSIRAN DAN NILAI RATA-RATA Salah satu metode dalam model deret berkala dapat menggunakan nilai

taksiran atau nilai taksiran. Nilai rata-rata membuthkan suatu kondisi bahwa data harus stasioner atau berada dalam keseimbangan di sekitar nilai konstan. Adapun nilai taksiran merupakan metode coba-coba (trial and error) di mana yang menggunakan metode ini, sebagaimana layaknya metode-metode dalam model deret berkala, dapat melakukan coba-coba untuk setiap perhitungannya. F. METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) Apabila suatu model deret berkala (time series) ditunjukan suatu proses konstan yang mengandung kesalahan random, maka nilai tengah akan sangat bermanfaat sebagai nilai ramalan di masa yang akan datang. Akan tetapi apabila deret berkala mengandung kecenderungan trend (naik atau turun) atau pengaruh musiman atau kecenderungan dan musiman sekaligus, maka nilai tenagh tidak

STIE Dwimulya | 28

dapat menggambarkan pola sata tersebut. Untuk hal seperti ini, maka metode pemulusan/ smoothing akan lebih baik dibandingkan dengan nilai tengah. Klasifikasi metode pemulusan ialah sebagai berikut :

Metode Rata-rata

Metode pemulusan Eksponensial

Metode Rata-rata Bergerak Tunggal

Metode Pemulusan Eksponsial Tunggal

Metode Rata-rata Bergerak Ganda

Metode Pemulusan Eksponsial Ganda

Metode Rata-rata Bergerak Lainnya

Metode Pemulusan Eksponsial Triple Metode Pemulusan Klasifikasi Pegels

1) Metode Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average/SMA) SMA merupakan suatu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan, dengan cara menentukan sejak awal berapa nilai observasi masa lalu yang akan digunakan untuk menghitung nilai tengah. Pengertian rata-rata bergerak digunakan untuk nilai ramalan di masa mendatang, hal yang harus diperhatikan ialah jumlah titik dalam setiap rata-rata ialah konstan dan observasi yang digunakan ialah yang paling akhir. 2) Metode Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average/DMA)

STIE Dwimulya | 29

DMA merupakan variasi dari prosedur rata-rata bergerak yang diinginkan untuk dapat mengatasi adanya trend yang lebih baik, DMA selanjutnya disebut Metode rata-rata bergerak linier. Dasar metode ini ialah menghitung rata-rata bergerak yang kedua, sehingga disebut juga rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak. 3) Metode Pemulusan Eksponensial Metode pemulusan eksponensial menjelaskan sekelompok metode yang menunjukan pembobotan menurun secara eksponensial terhadap nilai observasi yang terdahulu. Metode pemulusan eksponensial terdiri atas metode pemulusan tunggal, metode pemulusan ganda dan metode pemulusan lainnya, mempunyai sifat yang sama yaitu bahwa nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dibanding dengan nilai observasi yang terdahulu. G. METODE REGRESI Metode regresi merupakan model sebab dan akibat/ eksplanatoris, yaitu pendekatan yang mencoba mengajukan variabel lain yang berkaitan dengan rangkaian data dan mengembangkan suatu model yang menyatakan adanya saling ketergantungan fungsional diantara semua variabel tersebut. Model-model regresi ialah sebagai berikut : a.
Y1 Y2 . . . X1 X2 . . . Regresi Sederhana Y terhadap X a. Satu Variabel Tidak Bebas (Y) b. Satu Variabel Bebas (X) c. n Buah pengamatan (Observasi)

STIE Dwimulya | 30

b.
Y1 Y2 . . X11 X1k X12 X2k . . . . Model Ekonometrik (Korelasi Kanonik) Y11 Y1m Y12 Y2m . . X11 X1k X12 X2k . . a. m Variabel Tidak Bebas (Y1, Y2, ..., Ym) b. k buah Variabel Bebas (X1, X2, , Xk) c. n Buah pengamatan (Observasi) Regresi Berganda Y Terhadap X1, X2, Xk a. Satu Variabel Tidak Bebas (Y) b. K buah Variabel Bebas (X1, X2, , Xk) d. n Buah pengamatan (Observasi)

c.

RUMUS-RUMUS i. RATA-RATA SEDERHANA

X = ( Xi / n) ; i = 1,2,3, , n

ii. RATA-RATA BERGERAK TUNGGAL (SINGLE MOVING AVERAGE)

T X = (X1 + X2 + X3 + + XT)/T F T+1 = X = ( Xi / T) ; i = 1,2,3, , T T+1 X = (X2 + X3 + X4 + + XT+1)/T F T+2 = X = ( Xi / T) ; i = 1,2,3, , T+1 T+2 X = (X3 + X4 + X5 + + XT+2)/T F T+3 = X = ( Xi / T) ; i = 1,2,3, , T+2

STIE Dwimulya | 31

iii. RATA-RATA BERGERAK GANDA/ RATA-RATA BERGERAK LINIER (LINEAR MOVING AVERAGE)

S t S t at bt Ft+m

= (Xt + Xt-1 + Xt-2 + + Xt-N+1)/N = (St + St-1 + St-2 + + St-N+1)/N = 2 S t - S t = (2/(N-1)) (S t - S t) = at + btm

STIE Dwimulya | 32

BAB IV DESAIN PRODUK DAN MANAJEMEN KUALITAS

Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mencacu pada output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hamper selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya. Konsep desain produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam paper ini.

Desain Produk A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PRODUK Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan

STIE Dwimulya | 33

yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau kombinasi diantaranya ketiga strategi tersebut. Suatu produk yang diciptakan baik berupa barang atau jasa pada umumnya mengalami tahapan kehidupan produk (PLC = Product Life Cycle) melalui empat tahapan sbb : I (Introduction) = tahap perkenalan = tahap pertumbuhan = tahap kedewasaan = tahap penurunan

G (Growth) M (Maturity) D (Decline)

Sales

Growth

Maturityy

Introduction

Decline

Time

STIE Dwimulya | 34

Tahapan PLC Pilihan Strategi Perkenalan (Introduction) Masih menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk: 1) Riset, 2) Pengembangan produk, 3) Modifikasi proses, dan 4) Pengembangan pemasok. Pertumbuhan (Growth) Desain produk sudah stabil sehingga perlu peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif dan perlu peningkatan kapasitas agar dapat memenuhi permintaan Kematangan (Maturity) Pesaing sedah dapat dipastikan dan memerlukan inovasi, pengendalian biayaharus lebih baik, meningkatkan keuntungan dengan pembatasan lini produk. Penurunan (Decline) Produk hamper matimaka mungkin perlu menghentikan produk tersebut dan menggantinya dengan desain produk baru.

STIE Dwimulya | 35

You might also like