You are on page 1of 23

STASE ILMU KESEHATAN ANAK TUMBUH KEMBANG

Maya Silvyana, S.Ked 06310108

KONSULEN dr. Oscar, Sp.A

SMF ILMU KESEHATAN ANAK RS. CAMATHA SAHIDYA

BATAM 2012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatdan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dr. Oscar Sp.A selaku konsulen yang telah memberi bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas di stase ilmu kesehatan anak dengan judul Tumbuh Kembang Anak pada kepaniteraan klinik senior di RS. CAMATHA SAHIDYA Dalam penyusunan makalah ini penulis masih merasa banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan ke depan. Penulis berharap makalah ini dapat memberi banyak manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Semoga makalah ini dapat memberi masukan bagi rekanrekan yang ingin mengetahui masalah Tumbuh Kembang Anak.

Batam,

April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... I.1 Latar belakang............................................................................................. BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... II.1 Definisi....................................................................................................... II.2 Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang............................................. II.3 Kebutuhan Dasar Anak................................................................................. II.4 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak II.5 Konsep Bermain Pada Balita......................................................................... BAB III PENUTUP.. III.1 Kesimpulan. III.2 Saran DAFTAR PUSTAKA .

i ii 1 1 2 2 3 3 4 9 14 14 15 16

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak. Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang

pesat, sedangkan pertumbuhan fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga membutuhkan perhatian orang tua yang besar.

BAB II PEMBAHASAN

II.1

Definisi

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun induvidu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter). 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Menurut kamus kedokteran Dorland, pertumbuhan ialah proses normal pertambahan ukuran organisme sebagai akibat pertambahan jaringan pada yang telah ada sebelumnya. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bias diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak batasan dari pertumbuhan adalah setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun struktural dalam arti sebagian atau menyeluruh. Menurut kamus kedokteran Dorland, perkembangan ialah proses pertumbuhan dan diferensiasi. Definisi lain dari perkembangan ialah bertambahnya kemampuan ( skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Istilah Perkembangan meliputi pertumbuhan fisik, maupun pematangan fungsi, emosi dan perilaku sosial. Menurut Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak batasan dari perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur, dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.

II.2

Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

1. Faktor genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku dan bangsa. 2. Faktor lingkungan Lingkungan adalah merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Adapun tahap-tahap tumbuh kembang manusia adalah sebagai berikut: 1. Neonatus (lahir 28 hari) 2. Bayi (1 bulan 1 tahun) termasuk golongan 3. Toddler (1-3 tahun) anak usia dini 4. Pra sekolah (3-6 tahun) 5. Usia sekolah (6-12 tahun) 6. Remaja (12-18/20 tahun) 7. Dewasa muda (20-40 tahun) 8. Dewasa menengah (40-65 tahun) 9. Dewasa tua

II.3

Kebutuhan Dasar Anak

Secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar : 1. Kebutuhan fisik-bio-medis (ASUH) Meliputi : - pangan / gizi merupakan kebutuhan terpenting. - Perwatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi / anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll

- Pemukiman yang layak - Higiene perorangan, sanitasi lingkungan - Sandang - Kesegaran jasmani, rekreasi 2. Kebutuhan emosi / kasih sayang (ASIH) Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi. Kasih sayang dari orang tuanya (ayah, ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust) 3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH) Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, produktivitas. keterampilan, kemandirian, kretivitas, agama, kepribadian, moral-etika,

II.4

Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kotinu sejak dari konsepsi sampai maturitas atau dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. 2. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan yang lain berbeda. 3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. 4. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas 5. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

6. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

Pertumbuhan dan perkembangan selama masa bayi Usia (bulan) 1 Fisik - Penambahan berat badan 150 210 gram setiap minggu selama 6 bulan pertama -Penambahan tinggi badan 2,5 cm setiap bulan selama 6 bulan pertama -Peningkatan lingkar kepala sebesar 1,5 cm selama 6 bulan 2 pertama Refleks merangkak hilang Bila telungkup, dapat mengangkat kepala hampir 45 derajat dari meja 3 Refleks primitif menghilang Mampu menahan kepala lebih tegak bila duduk, tetapi masih menunduk ke depan. Memegang tangan 4 Mulai merangkak sendiri Keseimbangan kepala pada posisi duduk n\baik. Mampu duduk tegak bila disangga. Menggenggam objek dengan kedua tangan. Dapat memasukkan objek ke mulut. Tangan sering terbuka Refleks menggenggam menghilang Refleks menggenggam tidak ada. Menggenggam tangan sendiri Motorik kasar Dapat memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain Bila telungkup dapat mengangkat kepala sebentar dari tempat tidur. Menahan kepala sebentar secara paralel. Motorik halus Tangan tertutup Refleks menggenggam kuat Tangan mengatup saat kontak dengan mainan.

Berguling dari telungkup ke sisi 5 Memulai tanda pertumbuhan gigi. BB lahir menjadi dua kali lipat lain Bila duduk dapat menahan kepala dengan tegap. Dapat membalik dari posisi telungkup ke 6 telentang Penambahan BB 90 Bila akan menarik 150 gram setiap untuk posisi duduk, 6 mengangkat kepala TB bulan Duduk tegak sebentar Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan 8 Mulai menunjukkan pola yang teratur dalam eliminasi kandung kemih dan defekasi Duduk dengan mantap tanpa sokongan lain Mulai menggenggam dengan menggunakan jari telinjuk, jari keempat, dan kelima terhadap bagian tungai 9 Pertumbuhan gigi lateral atas Menarik badan ke posisi berdiri dean berdiri berpegangan bawah Menggunakan ibu jari dan jari telujuk dalam minggu selama Memegang botol. Menggenggam kaki dan menarik ke mulut. Memainkan jari-jari kaki.

bulan berikutnya. Penambahan selama 7 6 1,25 cm setiap bulan berikutnya. Pertumbuhan gigi insisi tengah atas

pada perabot 10 Bila pada posisi telungkup atau telentang mempu 11 mengangkat kepala Muncul gigi lateral bawah 12 Tiga kali BB lahir. Panjan lahir meningkat 50%. Lingkar kepala dan 15 lingkar dada sama. Lingkar kepala 48 cm. BB 11 kg. 18 TB 78,7 cm Secara fisiologis mampu mengendalikan sfingter 24 Lingkar kepala 49 50 cm Peningkatan BB 1,8 2,7 kg Gigi geligi utama 16 gigi Berjalan tanpa bantuan Memanjat tangga Melompat di tempat dengan kedua kaki Duduk sendiri di kursi Naik dan turun tangga sendiri dengan dua kaki pada setiap langkah Berlari dengan seimbang, dengan 30 Empat kali lipat BB lahir langkah lebar Melompat dengan kedua kai Saat berdiri, mengangkat salah satu kaki untuk melangkah Bila duduk, berputar untuk meraih objek Berjalan dengan satu tangan dipegang

menggenggam kasar Menggenggam objek dengan tangan Memiliki genggaman yang k\lebih erat Dapat membalikkan halaman buku.

Mencoret-coret secara spontan

Dalam menggambar, membuat tekanan sesuai tiruan Dalam menggambar, meniru tekanan vertikal dan melingkar

Koordinasi jari baik, memegang krayon

Gigi utama lengkap (20 gigi)

Berdiri sebentar pada kedua kaki

dengan jari bukan menggenggamnya

Pertumbuhan dan perkembangan anak pra sekolah Usia (tahun) 3 Fisik Penambahan BB 1,8-2,7 kg Penambahan TB 7,5 cm Motorik kasar Mengendarai sepedaroda tiga. Melompat panjang Motorik halus Secara benar memasukkan biji-bijian dalam botol berleher sempit. Dalam menggambar meniru 4 BB rata-rata 16 kg TB rata-rata 103 cm Melompat dan meloncat pada satu kaki. Menangkap bola dengan tepat lingkaran Menggunakan gunting dengan baik untuk memotong gambar. Dapat memasang sepatu tapi tidak mampu mengikat 5 BB rata-rata 18,7 kg. Meloncat dan melompat pada talinya Mengikat tali sepatu. Mengetahui nama hari dalam Mengetahui lagu sederhana. Menyebutkan satu atau lebih warna. Bahasa Menggunakan kalimat lengkap dari tiga sampai empat kata. Mengajukan banyak pertanyaan

II.5

Konsep Bermain Pada Balita

A. Fungsi Bermain Pada Anak Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain.Keduanya bersifat universal di semua bangsa dan budaya.Diharapkan dengan bermain,anak akan mendapatkan stimulus yang mencukupi agar dapat berkembang secara optimal.Ada beberapa fungsi bermain pada anak yaitu sebagai berikut. 1. Perkembangan Sensorik Aktivitas motor merupakan bagian yang berkembang pada masa bayi. Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh keterampilan motorik kasar dan halus seperti stimulus visual,stimulus pendengaran,stimulus taktil (sentuhan),dan stimulasi kinetik.Stimulus sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak akan direspon dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas motoriknya. Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak.Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatanny.Oleh karena itu,orang tua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia 3 bulan pertama. Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting untuk perkembangan bahasanya (verbaal),terutama pada tahun pertama kehidupannya.Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayng yang diperlukan oleh anak.Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak lebiih responsif dan berkembang.Stimulasdi kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berberda. 2. Pekembangan Intelektual Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk pembelajaran: Eksplorasi dan manipulasi bentuk,ukuran,tekstur,warna pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang konsep abstrak.Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas keterampilan berbahasa.Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu dalam

upaya mengasimulasinya kedalam persepsi dan hubungan baru.Membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan membedakan antara fantasi dan realita.

3. Perkembangan Sosialisasi dan Moral Sejak awal masa anak-anak bayi telah menunjukkan ketertarikan dan kesenangan terhadap orang lain terutama terhgadap ibu.Dengan bermain,anak akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi,belajar untuk mengatasi persoalan yang timbul,mengenal nilai-niali moral dan etika,belajar mengenai apa yang salah dan benar,serta bertanggung jawab terhadap sesuatu yang diperbuatnya. Pada tahun pertama,anak hanya mengamati objek di sekitarnya.Pada usia 2-3 tahun,biasanya anak suka bermaian peran seperti peran sebagai ayah,ibu dan lain-lain. Pada usia pra sekolah anak lebih banyak bergabung dengan kelompok sebayanya (peer group) mempunyai teman favori

4. Kreativitas Situasi yang lebih menguntungkan/menyernagkan untuk berkreasi dari pada bermain.Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-idenya.Sekali anak merasa puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda,ia akan memindahkan kreasinya kesituasi yang lain.Memungkinkan fantasi dan imajinasi dan meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus.Untuk mengembangkan kreasi anak diperlukan lingkunagan yang mendukung 5. Kesadaran Diri Dengan aktivitas bermain,anak akan menyadari bahwa dirinya berbeda dengan yang lain dan memahami dirinya sendiri. Anak belajar untuk memahami kelemahan dan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang lain.anak juga mulai melepaskan diri dari orang tuanya. 6. Nilai Terapeutik Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres dari lingkungan. Dengan bermain,anak dapat mengekspresikan emosi dan ketik puasan atas situsi sosial serta rasa takutnya yang tidak

dapat diekspresikan di dunia nyata. Dengan bermain dapat memudahkan komunikasi verbal dan ninverbal tentang kebutuhan, rasa takut dan keinginan.

B. Bermain Di Masa Bayi Aktivitas yang dianjurkan Usia (bulan) 03 Stimulasi Visual - Objek warna terang di atas tempat tidur - Bawa bayi keberbagai ruangan sambil melakukan tugas di kursi bayi untuk pandangan vertikal pada lingkungan Stimulasi Auditif - Mengajak bicara - Gunakan mainan yang jika digoyangkan akan mengeluarkan Stimulasi Taktil - Membelai bayi sambil memandikan, popok - Menyisir - Menyelimuti - Membantu tengkurap, duduk di lantai - Tempatkan bayi di lantai untuk merangkak dan berguling Stimulasi Kinetik - Ayun bayi - Tempatkan di kereta

pada penggantian - Berjalan-jalan

- Tempatkan bayi suara

46

- Menonton TV, mainan warna terang yang dapat dipegang

- Mengajak bicara - Panggil namanya

- Bermain air - Tempatkan tubuh bayi yang telanjang di atas permadani yang lembut dan halus

dan gerakan ekstermitas 79 - Menonton TV,mainnan warna terang yang dapat dipegang - Panggil namanya - Ajari memanggil orang tuanya - Memberitahu yang 10 - 12 -Ajak ke tempat ramai bayi gambar yang besar didalam buku - Tiru bunyi suara binatang bagian tubuh - Merasakan hangat atau dingin - Memegang makan sendiri - Biarkan bayi merasakan angin sepoi-sepoi (tiupan kipas angin) - Permainan tarik dorong - Kereta-keretaan - Mengenal berbagai tekstur - Bermain air - Membantu tengkurap, duduk di lantai - Latih berdiri

- Tunjukkan pada - Menyebutkan

Bermain usia 0-12 bulan

Usia (bulan)
06

Stimulasi Visual
- Mobil mainan

Stimulasi Auditorius
Mainan kecil yang

Stimulasi Taktil
- Main binatang

Stimulasi Kinetik
- Keranjang/ ayunan

anak-anak - Selimut berwarna kontraks 6 - 12 - Mainan berwarnawarrni - Buku dengan cerita dan gambar yang terang

jika digoyangkan akan mengeluarkan bunyi dan dapat dipegang - Mainan yang jika digoyangkan akan menimbulkan bunyi (kerincingan) dengan ukuran bentuk dan suara yang berbeda serta berwarna terang

- Selimut kapas lembut ataau halus

- Mainan yang diperberat atau dihisap

- Binatang-binatang dan boneka dengan tekstur yang lembut dan berbeda-beda - Boks aktivitas untuk keranjang bayi - Mainan yang dapat didorong dan ditarik

C. Bermain Selama Usia Pra-Sekolah

Perkembangan Fisik

Perkembangan Sosial

Perkembangan Mental dan Kreativitas

AKTIVITAN YANG DIANJURKAN Memberikan ruang untuk Anjurkan interaksi dengan Anjurkan usaha yang anak untuk berlari, melompat dan memanjat. Ajarkan anak untuk berenang . Ajarkan olahraga dan anak-anak tetangga. Halangi anak jika dia menjadi dekstruktif. khusus untuk ana-anak kreatif dengan bahan mentah. Membaca cerita.

Daftarkan anak ke sekolah Pantau tontonan TV

aktivitas yang sederhana. pra- sekolah. MAINAN YANG DIANJURKAN

Papan jungkit-jungkit. Perosotan dengan tinggi sedang. Kendaraan untuk dikendarai. Sepeda roda tiga

Rumah mainan berukuran anak. Boneka. Main-mainan seperti truk, mobil,kereta dan pesawat. Baju-baju mainan untuk berdandan

Buku-buku. Puzzele jigsaw. Mainan bermusik. Permainan gambar. Kaca pembesar dan magnet.

Ayunan yang dapat diatur. Piring,meja.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbedabeda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak. Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.Alat permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan alat permainan edukatif (APE).Jenis permainan disesuaikan dengan usia anak. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung, dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks yang akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita pula, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

B.

Saran

1. Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. 2. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan. 3. Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk menyesuaikan dengan umur anak. 4. Musik/ permainan yang mengandung bunyi merupakan salah satu permainan yang dapat merangsang stimulus anak, untuk itu dianjurkan untuk memberikan alat yang dapat mengeluarkan suara. Daftar Pustaka

1. A.H. Markum.1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. FKUI 2. A.M Sugeng Budiono, 2003, Bunga Rampai Hiperkes & KK, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 3. Abdul Bari S. 2000. Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal. 4. Ahira. 2008. Perkembangan Fisik Balita. Available online at

http://www.anneahira.com/ilmu (diakses tanggal 24 April 2010) 5. Alwi, Hasan., Sugono, Dendi., Adiwirmata, Sri Suseki., 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depertemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Jakarta

6. Andrianto, Petrus. Edisi II, Jakarta Cecilly L Beta, Linda A. Sowden. 2000. Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta: Egc. 7. Anggraini dan Sutomo. 2010. Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta: Demedia 8. Pardede N, Masa Remaja. Dalam : Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Sayitno H, Ranuh IGNG. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakrta: Sagung Seto:2002, hal. 138 9. Pardede, N. 2002. Masa Remaja - Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto. 10. Parrot, A. (2004). Does Cigarette Smoking Causa Stress? . Journal of Clinican Psvchologv. 11. Patth. E.F.dkk, 2004 Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, EGC 12. Kamus kedokteran Dorland, EGC.

You might also like