You are on page 1of 13

Zakarias S.

Soeteja

Secara umum dalam membuat proposal

PTK seorang guru (calon peneliti) melakukan kegiatan pendahuluan yaitu membuat dan menyusun format rencana perbaikan,

merancang prosedur dan instrumen pengumpul data membuat atau menyusun proposal.

Menyusun rencana perbaikan adalah kegiatan

menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan. Hal ini menuntut guru mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat. Rencana perlu dituangkan dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat perencanaan secara sistematis. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama dengan format rencana pembelajaran sehari-hari, dengan tambahan komponen-komponen yang terkait dengan perbaikan.

Dengan mencantumkan secara rinci dan lengkap

setiap langkah dan hal-hal yang berkaitan dengan substansi, seperti acuan, pertanyaan, atau alat peraga, maka ketika akan melaksanakan tindakan perbaikan, semuanya sudah siap. Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, dengan perkataan lain mengembangkan alternatif tindakan menjadi rencana yang siap dilaksanakan, Anda perlu menempuh sejumlah langkah berikut.

Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri

dari langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika memang dibutuhkan. Menyusun RPP yang lengkap. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
5

Anda harus ingat kembali bahwa pengumpul data utama

dalam PTK adalah guru, sedangkan data yang dikumpulkan pada dasarnya merupakan data kualitatif . Pada hal-hal tertentu, jika guru merasa terlalu sibuk untuk mengumpulkan data sendiri, ia dapat meminta teman sejawat untuk berperan sebagai pengamat, bahkan dapat menggunakan alat perekam seperti tape-recorder atau video-camera. Jika PTK ini Anda lakukan dalam bentuk kolaborasi, yaitu bersama rekan guru lain atau dosen dari LPTK, maka Anda dapat meminta mitra kolaborasi Anda berperan sebagai pengamat. Sehubungan dengan itu, setelah menyusun RPP dan mensimulasikannya, seyogianya Anda menentukan bagaimana cara mengumpulkan data dan instrumen apa yang akan digunakan. Tentu saja cara dan instrumen pengumpul data harus Anda sesuaikan dengan tujuan perbaikan yang Anda rancang, karena ketercapaian tujuan inilah yang menjadi fokus pengumpulan data.

Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Proposal perlu diajukan dengan berbagai tujuan seperti kebutuhan biaya, keikut sertaan dalam lomba perlombaan, dukungan sumber daya dll. Terkait dengan Proposal PTK, hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru atau beberapa orang guru yang bekerja sama dalam satu sekolah) untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan di wilayah Anda menyelenggarakan perlombaan melakukan PTK bagi para guru SD, SMP , dan SMA, maka jika sebagai guru, Anda ingin mengikuti perlombaan tersebut, Anda harus mempersiapkan sebuah proposal, sesuai dengan format yang- diberikan oleh panitia. Pada tingkat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), dalam hal ini Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (Dit. P2TK-KPT), terdapat program tahunan yang menyediakan dana untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Program ini berupa program kompetisi, yang berarti bahwa dana diberikan kepada para dosen LPTK yang proposalnya terpilih. Para dosen LPTK ini wajib berkolaborasi dengan para guru, sehingga dengan demikian terbuka peluang bagi Anda untuk ikut dalam kompetisi ini.

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, setiap sponsor pada

dasamya akan mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka yang mengajukan proposal. Variasi tersebut pada umumnya terdapat pada identitas dan hal-hal yang bersifat administratif, namun dari segi substansi pada dasamya semua Proposal PTK mengacu pada komponen yang sama. Hal-hal yang bersifat administratif misalnya: surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti, dan semacamnya; sedangkan substansi proposal penelitian pada dasamya terdiri dari komponen berikut. a. Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah. b. Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian. c. Kerangka Teoretis. d. Metodologi Penelitian. Proposal PTK tentu mempunyai ciri khas yang membedakannya dari proposal penelitian biasa. Meskipun demikian, substansi proposal PTK tidak jauh berbeda dari substansi penelitian non PTK, hanya pengemasannya yang berbeda.

JUDUL PENELITIAN BIDANG KAJIAN PENDAHULUAN PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT HASIL PENELITIAN KAJIAN PUSTAKA RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN JADWAL PENELITIAN BIAYA PENELITIAN PERSONALIA PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN: 1. Instrumen Penelitian 2. Curriculum Vitae semua peneliti 3. Surat Keterangan Kepala Sekolah 4. Surat Keterangan Ketua Kepala Dinas Pendidikan dll.

1. Judul
Judul PTK haruslah singkat dan jelas namun marnpu

menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian. Contoh: Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif, untuk meningkatkan Kompetensi Apresiasi Seni Rupa Siswa Kelas 7 SMP Parigi . Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 7 SMP Parigi dalam Pembelajaran Seni Musik pokok Bahasan Seni Musik Daerah Setempat melalui metode pemberian contoh dan mengaktifkan Siswa. Dengan memperhatikan contoh judul di atas, Anda. dapat membuat judul sendiri sesuai dengan bidang studi dan masalah Pembelajaran yang menjadi fokus penelitian Anda. Cobalah Anda susun judul penelitian untuk setiap alternatif tindakan.

2. Bidang Kajian Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus

PTK yang Anda usulkan, misainya: desain dan strategi pembelajaran, alat bantu, penilaian, atau motivasi yang rendah. Sebagai contoh, bidang kajian untuk judul di atas adalah: desain dan strategi pembelajaran.

3. Pendahuluan Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses

identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk diatasi.

4. Perumusan dan Pemecahan Masalah Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalarn bentuk kalimat tanya dan

memang merupakan masalah penelitian. Pemecahan masalah disajikan dalarn bentuk alternatif tindakan, lengkap dengan argumentasi mengapa tindakan itu yang dipilih untuk mengatasi masalah.

11

5. T ujuan Penelitian Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan perbaikan. Dalam hal ini Anda harus ingat bahwa tujuan penelitian berbeda. dari tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada. mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada. umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. Dengan perkataan lain tujuan ini berkaitan dengan. mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang kita lakukan berhasil mencapai perbaikan yang diharapkan, atau ada yang perlu diubah pada daur (siklus) berikutnya. Sebagai contoh, tujuan penelitian yang terkait dengan perbaikan pembelajaran 7 SMP dalam Seni Budaya, dapat disusun sebagai berikut.

Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam menjelaskan.


Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jawab dan diskusi. Menganalisis dampak penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan siswa terhadap pemahaman siswa. 6. Manfaat Penelitian Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru (peneliti), siswa, dan institusi (sekolah/LPTK)

7. Kajian Pustaka
Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain yang relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka dapat berasal dari berbagai sumber. 8. Reneana dan Prosedur Penelitian Bagian ini memuat: a. Subjek penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan.

b. Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari


perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang semuanya bersifat siklis (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan). Dalam prosedur juga tergambar peran tim peneliti dalam setiap tahap penelitian.

9. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu pelaksanaan. 10. Blaya Penelitian Bagian ini mencanturnkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari sponsor. 11. Personalia Penelitian Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian. 12. Daftar Pustaka Memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Daftar Pustaka ditulis menurut aturan tertentu secara konsisten. 13. Lampiran Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang dilampirkan adalah: (1) instrumen penelitian, (2) riwayat hidup tim peneliti, (3) surat keterangan lain yang diperlukan, dan (4) bagan, tabel, gambar atau foto yang perlu dilampirkan untuk memperjelas laporan.

You might also like