You are on page 1of 8

BIMBINGAN UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA YANG DIHADAPI SISWA

17 November 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Siswa yang hadir di sekolah untuk memperoleh layanan pembelajaran terdiri dari beragan jenis keunggulan dan permasalahan. Setiap siswa ini, memiliki kemampuan atau kelebiahan yang berbeda beda begitu pula dengan kekurangan atau ketidakmampuannya. Dari berbagai kekurangan atau ketidakmampuan yang menjadi masalah bagisiswa salah satunya adalah kesulitan untuk belajar, jangankan anak berbakat atau berpotensi, anak bodohpun membutuhkan atau lebih membutuhkan seseorang yang data memahami serta menghargai kekurangan atau ketidakmampuannya, atau orang yang mampu memecahkan masalahnya itu. Hal ini dikarenakan karena sifat dasar anak berbeda beda, baik tempramennya, gesca, sikap, maupun emosinya. Begitu juga dengan siswa yang kesulitan belajar, akan berbeda dengan anak yang normal lainnya dan begitu jelas. Berbagai observasi menunjukkan bahwa cara berpikir anak/siswa yang kesulitan belajar berbeda dengan cara berpikir anak normal pada umumnya. Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan dalam berpikir atau menerima materi/stimulus atau rangsangan dari orang lain, khususnya saat belajar, Kita menyadari bahwa kurang adanya perhatian terhadap kebutuhan anak yang memiliki masalah/kesulitan belajar dalam cara berpikir merealisasikan sesuatu dan kesempatan. Semua sisiwa ini memerlukan layanan bimbingan dan pengarahan yang didalamnya juga termuat bimbingan karir mulai dari yang benar-benar bermasalh hingga yang sangat unggul. Bimbingan ini merupakan layanan bantuan bagi siswa baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka bisa mandiri dan bisa berkembang secara optimal. Kegiatan dapat berbentuk bimbingan pribadi sosial, belajar, maupun karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dengan itu, kita sebagai calon pendidik dan pembingbing sekalidus orangtua mereka, harus mengetahui apa sebenarnya terjadi pada anak didik kita, baik yang mempunyai kelemahan atau ketidakmampuan dalam berpikir (siswa yang kesulitan belajar) dan bagaimana cara kita untuk mengetahui anak itu, dan bagaimana cara kita membingbing si anak agar tercipta siswa yang cerdas dan mampu bersaing. Untuk itu penulis akan membahas tentang cara mengetahui siswa yang kesulitan belajar dan cara membingbingnya 1.2 Rumusan masalah Pada perumusan masalah, penulis mencoba memfokuskan permasalahan pada kelemahan dan ketidakmampuan siswa dalam berpikir atau dalam menerima pelajaran bidang study bahasa Indonesia (siswa yang kesulitan untuk belajar bahasa Indonesia) Adapun focus permasalahannya adalah sebagai berikut: 1. bagaimana cara mengetahui siswa sebelum dan sesudah diadakannya bimbingan 2. pengaruh kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran terhadap dirinya dan lingkungannya

3. usaha apa saja untuk mengatasi kendala tersebut 4. peranan bimbingan dalam pembelajan siswa 1.3 Tujuan penulisan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. mengetahui kesulitan apa yang dihadapi siswa sehingga ia tidak mampu mengikuti pelajaran bahasa Indonesia 2. melakukan observasi, pengamatan langsung pada objek untuk mengetahui masalah-masalah apa yang dihadapi siswa khususnya siswa yang kesulitan belajar bahasa Indonesia 3. memecahkan masalah/kendala-kendala yang dihadapi saat proses bimbingan 4. menjadikan siswa yang kesulitan belajar menjadi mudah dan mau belajar dengan lebih baik dari sebelum diadakan bimbingan 1.4 Manfaat penulisan Dengan dilakukannya bimbingan bagi siswa/anak yang kesulitan belajar bahasa Indonesia atau anak yang memiliki kekurangan dan ketidakmampuan dalam berpikir atau menerima pelajaran, memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah: 1. memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan isi hatinya akan butuhnya perhatian dari orangtua dan kita selaku pendidik, pembingbing dan orangtua 2. memberikan perhatian atau mendapatkan perhatian khusus dari guru 3. memberikan/membangkitkan semangat belajar siswa dan aktif dan tidak merasa minder lagi, jadi lebih percaya diri dan membuang jauh-jauh rasa putus asa 4. setelah mendapatkan bimbingan, setidaknya mereka akan mencoba dan berusaha untuk menghadapi masalah yang mereka hadapi dengan bimbingan guru dan orangtua dan berusaha untuk lebih baik BAB II PEMBAHASAN Bimbingan belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan agar siswa dapat memahami diri sendiri, mampu mengatasi masalah/ kesulitan yang dialami siswa tersebut, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menyalurkan potensi yang dimilikinya. Alasan pemberian bimbingan belajar karena kesulitan dalam belajar itu termasuk dalam masalah pribadi yang dapat menghambat tujuan pembelajaran. Pemberian bimbingan belajar siswa, guru perlu memperhatikan hal-hal yang melatar belakangi siswa mengalami kesulitan belajar. Namun dalam praktiknya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa hanya mengulangi materai yang pernah diajarkan, belum dikuasai siswa dan tidak melihat penyebab utama siswa tidak menguasai materi pelajaran itu. Kondisi ini berakibat pada pemecahan kesulitan belajar anak tidak dapat terselesaikan dengan baik. Salah satu langkah awal dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut adalah dengan mencari penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa mencari solusi pemecahan yang tepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang prosesnya rumit, karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan terutama bila 2diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara meningkatkan hasil belajar adalah mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa melalui pemberian bimbingan belajar merupakan bagian tugas guru sebagai pendidik. Hal ini sejalan dengan Fetty Kartikawati (1977)

mengemukakan bimbingan adalah suatu proses pemberitahuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, Penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan Secara umum, anak/siswa yang kesukitan belajar atau siswa yang mengarah kepada siswa bodoh dapat diartikan sebagai anak yang mempunyai masalah kelemahan atau kekurangan dalam hal berpikir atau intelegensinya kurang. Dari hasil observasi menunjukkan tingkat intelegensi siswa yang kesulitan belajar biasanya dibawah rata-rata dan lebih cenderung masa bodoh atau diam. Dasil tesnya pun hampir selalu dibawah rata-rata dan bawaannya tidak bersemangat. A. Jenis Bimbingan Jenis bimbingan yang di ambil diarahkan kepada kelemahan atau ketidak mampuan (anak bodoh) yang menjadi bahab observasi. Jenis bimbingannya hampir sama dengan jenis bimbingan anak tuna cakap belajar. Karena dilihat dari fungsi bimbingan atau penyuluhan itu bersifat pencegahan, pengembangan, dan penyembuhan. Adapun beberapa fungsi bimbingan di SD, antara lain: a. Penyuluhan (distributive) b. Pengadaptasian (adaptive) c. Penyesuaian (adjustive) Jenis dan layanan bimbingan berupa bantuan-bantuan diantaranya: a. Pemberian informasi sebagai orientasi b. Bantuan untuk menyesuaikan diri c. Penyuluhan tentang perkembangan individu B. Teknik Mimbingan Betapapun pentingnya bimbingan harus diberikan kepada siswa tertentu, karena tugas utama seorang guru harus berpase pada terselenggaranya Proses Belajar Mengajar (PBM). Oleh karena itu sejumlah kemungkinan layanan bimbingan hanya beberapa saja yang benar-benar berkaitan secara langsung dengan PBM, tugas lainnya merupakan kompetnsi dari layanan khusus bimbingan dan pelayanan di sekolah. Kegiatan bimbingan itu berjalan paralel dan berdampingan serta berurutan logis dengan kegiatan Evaluasi dan Pengajaran dalam kerangka suatu pola PBM yang lengkap. Adapun beberapa Metode yang digunakan dalam bimbingan ini, antara lain: a. Observasi (pengamatan) Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku) anak di kelas. Karena sikapnya mengamati, maka alat yang cocok untuk teknik ini adalah Panca Indra penglihatan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu. 2. Direncanakan secara sistematis. 3. Hasil yang dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan. 4. perlu diperiksa ketelitiannya.

Teknik observasi ini dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu: 1.Observasi Sehari-hari, saat kita melakukan Proses Belajar Mengajar. 2.Observasi Sistematis 3.Observasi Partisipatif 4.Observasi Nonpartisipatif b. Dokumentasi Dokumentasi ini meliputi Lapor dan Buku Leger karena kita bisa tahu perkembangan anak dari hasil catatan guru selama Proses Belajar Mengajar di nilai. Anak yang mengalami kelemahan atau ketidak mampuan (anak bodoh) akan menunjukan tingkat prestasi yang jauh tertinggal dari anak-anak normal lainnya. Tapi disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. c. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan sesponden (orang yang diminta informasi) atau orang yang bersangkutan dengan bimbingan. Dalam bimbingan wawancara dilakukan oleh guru dengan siwa. Misalnya: - Wawancara guru dengan murid (anak bodoh) secara langsung ditempat khusus. - Wawancara guru dengan teman-teman terdekatnya. Kegiatan wawancara sangat penting karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: a. Teknik yang tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi siswa. b. Dapat dilakukan kepada semua tingkat umur. c. Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi. d. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan melalui teknik lain. Adapun kelemahan wawancara antara lain: a. Tidak efisien, tidak dapat menghemat waktu. b. Sangat bergantung kepada kesediaan kedua belah pihak. c. Menuntut penyusunan bahasa dari pihak pewawancara. C. Layanan Bimbingan 1. Rencana dan Pelaksanaan Perencanaan layanan bimbingan ini meliputi: a. Menemukan murid yang bermasalah (anak bodoh). Untuk menemukannya, kita harus tau pengertian dan ciri-ciri anak bodoh. b. Memperoleh data atau informasi. Untuk memahami secara lengkap tentang mengapa anak itu dikatakan bodoh, maka kita harus melakukan pengumpulan data atau informasi mengenai pribadi anak tersebut. Informasi atau data dapat diperoleh dari dokumentasi (raport, buku leger), tes hasil kecerdasan dan observasi, juga bisa dilakukan lewat: 1. Wawancara antara guru dan siswa. 2. Home visit, kunjungan kerumah orang tua.

c. Menganalisis Data Setelah data terkumpul, kita melakukan analisis terhadap semua data yang diperoleh. Langkahlangkah analisis diutamakan untuk menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab anak bermasalah (anak bodoh) baik secara Interen maupun Eksteren. d. Memberikan layanan bimbingan Layanan bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan anak yang ada hubungannya dengan faktor-faktor penyebab anak bermasalah (anak bodoh). Layanan bimbingan lebih cenderung dari hati kehati, karena sifatnya individual tapi tidak menutup kemungkinan peran teman-teman sekelasnya menjadi motivasi bagi (anak bodoh) yang memiliki kelemahan atau ketidak mampuan dalam berpikir, menerima materi, stimulus atau rangsangan. Layanan bimbingan bisa berupa tes tambahan untuk menambah materi dari semua materi pelajaran, juga perhatian dan kesempatan yang dibutuhkannya, dan memberikan sedikit pencerahan atau refresing biar tidak begitu tegang. 2.1 Cara mengetahui siswa yang kesuliatan untuk belajar Setiap siswa atau anak memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda, ataupun karakteristik anak atau siswa yang susah belajar adalah: 1. memiliki kelemahan dalam berpikir dan menerima materi atau stimulus yang diberikan oleh guru 2. itegensinyan dibawah rata-rata. 3. tidak menunjukkan peringkat prestasi 4. lebih cenderung menyendiri, cuek dan pemalu 5. jika dharapakan dengan sebuah pertanyaan atau soal cenderung tidak menjawab atau lambat 6. tidur didalam kelas dan tidak aktif Adapun factor-faktor menyapa siswa atau anak itu sulit untuk belajar atau kesulitan dalam belajar khususnya dalam bidang bahasa Indonesia a. factor internal/dari dalam diri anak minimal brain diffunction( ketidakdefenisian minimal otak) yang bisa termanisfestasi dalam berbagai kondisi kesulitan seperti: persepsi, konseptualisasi, bahasa memory, pengendalian, perhatian implus(dorongan) atau fungsi motorik kelemahan perceptual kelemahan dalam membaca(dyslexia) malas belajar bawaan b. factor ekstrim(dari luar diri anak) factor keluarga(turunan ) lingkungan beban pikiran karena ada masalah dalam keluarga kurangnya perhatian dan nasehat dari orangtua tidak adanya bimbingan atau pengarahan 2.2 Pengaruh ketidakmampuan atau kelemahan dalam menerima materi, stimulus/rangsangan bagi anak/siswa yang kesulitan belajar adalah: a. pengaruh bagi dirinya.

Menjadi suatu masalah atau kelemahannya. Menjadi penghambat dalam meraih prestasi Menjadi kurang percayadiri dan tidak bersemangat Hindari dan juga sering menyendiri Membuat anak jadi merasa bodoh dan makin tidak terkontrol emosinya Dimarahi, diomeli dan jadi bahan tekan teman Menambah beban teman sekelompoknya b. pengaruh bagi teman-temannya Menjadi kendala saat kerja kelompok Menimbulkan rasa kasihan Bahan cemoohan atau ledekan Mengurangi saingan dalam prestasi Mempengaruhi dalam suasana belajar mengajar Untuk memecahkan pengaruh yang tidak baik ini maka bimbingan pun dihadirkan untuk mengatasi persoalan maka bimbingan pun di hadirkan untuk belajar. Sejalan dengan tujuan bimbingan yakni membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar-mangajar yang efektif dan efisien 2.3 Langkah-langkah untuk mengatasi kendala ataupun kesulitan untuk belajar yang dihadapi anak yang mengalami kelemahan/ketidakmampuan antara lain: 1. Memberikan perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, dan sesuai dengan kebutuhan 2. Khususnya bagi orangtua terimalah kelemahan yang dimilikianak dengan kesabaran dan tanggungjawab untuk membimbingnya 3. Maafkan dia dan jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka 4. Jangan sekali-kalisiswa atau anak di cap bodoh karena itu akan menjadi beban baginya 5. Selalu berprasangka baik terhadap anak 6. Dekati dan jadilah teman curhat yang setia bagi mereka 7. Gunakan metode bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya Dalam menempuh langkah ini, terlebih guru/pembimbing perlu untuk mengatasi masalahmasalah pribadi siswa , dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa mempunyai masalah dan belum dapat mengatasi/dipecahkan, akan cenderung terganggu konsentrasi dalam belajar siswa dan akibatnya perstasi belajar yang dicapainya rendah. Masalah masalah pribadi juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi/antar siswa maka pembimbing perlu membantu terutama didalam: a. menciptakan suasana hubungan social yang menyenangkan b. memutilasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar mengajar c. menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna d. meningkatkan motivasi belajar siswa e. menciptakan dan memutilasi tumbuhnya minat belajar siswa 2.4 Jenis bimbingan a. Pengertian bimbingan

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulam individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat kesejahteraan hidupnya(bimo walgito1982:11) Untuk melaksanakan bimbingan tersebut di perlukan petugas yang telah memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bimbingan. Dunia pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh maka dalam hal ini prose pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan social, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan intelek siswa Bimbingan menangani masalah-masalah atau hal-hal diluar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan tercapainya tujuan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Dasar perkembangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan disekolah adalah perlunya memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas hanya secara perkemabangannya secara optimal(menyangkut aspek fisik, emosi intelektual social dan moral spiritual pengalaman menunjukkan bahwa layanan bimbingan sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah siswa disekolahnya, besarnya kebutuhan siswa atau pengarah diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan di sekolah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenangan maupun manajemen. b. Jenis dan layanan bimbingan adapun jenis dan layanan bimbingan untuk siswa yang sulit untuk belajar: a. pemberian informasi sebagai orientasi b. bantuan untuk menyesuaikan diri c. penyuluhan tentang perkembangan individu siswa yang mengalami kesulitan belajar kadang-kadang ada yang mengerti bahwa dia mempunyai masalah tetapi tidak tau bagaimana mengatasinya, dan ada juga yang tidak mengerti kepada siapa ia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya itu. Apabila masalahnya itu belum teratasi, mereka mungkin tidak dapat belajar dengan baik, karena konsentrasinya akan terganggu. Dalam kondisi seperti ini, maka bimbingan memberikan layanan dalan bimbingan belajar, bimbingan social dan bimbingan-bimbingan dalam mengatasi masalahmasalah pribadi 2.5 Peranan bimbingan dalam pembelajaran serta tujuan bimbingan a. Bimbingan belajar Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mengatasi masalah yeng berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah, bimbingan ini meliputi: a. cara belajar, baik belajar secara berkelompok maupun individual b. cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar c. cara mengatasi kesulitan belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran(bahasi Indonesia) b. Bimbingan social Dalam proses bimbingan belajar di kelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Dalam kehidupan kelompok perlu adanya toleransi saling memberi dan menerima, tidak mau menang sendiri dan menghargai pendapat orang lain, langsung atau tidak langsung suasana di kelas atau disekolah akan dapat mempengaruhi perasaan aman bagi siswa yang bersangkutan

Bimbingan social di maksudkan agar siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik disekolah maupun di luar sekolah. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan melalui proses pemberian bantuan kepada siswa supaya individu itu dapat memahami dirinya sehingga ia mampu mangarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan ketentuan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa siswi yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka dapat belajar lebih baik bimbingan itu, dapat dilakukan dengan cara motivasi, pengarahan dan penyuluhan kepada yang bersangkutan. Maka tujuan utama dari bimbingan itu untuk membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan efisien dalam bidang bahasa Indonesia 3.2 SARAN Bimbingan untuk peserta didik sanagt dibutuhkan terutana bagi mereka yang sedang mendapat kesulitan belajar khususnay dalam bidang study bahasa Indonesia maka penulis perlu menyarankan hal-hal yang diinginkan yaitu: 1. Bagi guru pembingbing bimbinglah peserta didik tersebut sesungguhnya supaya tercipta belajar yang sebenarnya 2. Lakukan pengarahan terhadap mereka yang kesulitan mempelajari bahasa Indonesia, dalam dan arahkanlah mereka agar belajar bahasa Indonesia menyenangkan Demikian saran yang perlu dimuat oleh penulis dalam masalah ini apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam isi makalah, penulis meminta maaf kepada pihak yang terkait semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Terimakasih DAFTAR PUSTAKA Soejipto, kosasi, Raflis. 2007. profesi keguruan. Jakarta; rineka cipta Danim, Sudarman. Khairil. 2010. profesi pendidikan. Bandung; Alfabeta. www. Geogle. Com.

You might also like