You are on page 1of 16

1

MANFAAT EKONOMI SUMBER DAYA ALAM


DEFINISI adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mencoba menerapkan teori ekonomi (khususnya teori ekonomi mikro) dalam pengelolaan sumber daya alam dan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia secara optimal (efisien) dan efektif) dan lestari FUNGSI PRODUKSI Pertumbuhan ekonomi agregat sering diartikan sebagai kenaikan produksi nasional. Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara keluaran (Output) dengan jumlah masukan (input). Secara sistematis dapat ditulis : Y = f (L , K , R , T) dimana : Y = jumlah produksi L = jumlah tenaga kerja K = kapital T = Teknologi R = jumlah barang sumberdaya alam Dari fungsi produksi di atas sumberdaya alam bersama-sama masukan lainnya menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi I. PENTINGNYA SUMBERDAYA ALAM BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Adam Smith : ABSOLUTE COMPARATIVE ADVANTAGE dengan teori tersebut Adam Smith menyarankan agar setiap masyarakat berproduksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliki. Jadi masyarakat yang kaya akan sumber daya akan lebih banyak berproduksi.
A. Isu- Isu Pokok Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

SDA terbatas tersedianya Lokasi dari cadangan SDA terletak jauh dari yang memerlukan

Adanya pergeseran para pengguna dari yang semula memakai SDA yang renewable menjadi non renewable Pemanfaatan SDA yang tidak lagi bijaksana dan berpandangan jangka pendek belum adanya pertimbangan lingkungan Semakin meningkatnya ketergantungan kita pada SDA kelas rendah Semakin terbatasnya kondisi lingkungan global Peranan yang diberikan kepada pasar dan menentukan pengelolaan SDA Faktor-Faktor Penunda Kelangkaan Perubahan teknologi : dengan inovasi dimungkinkan efisiensi dan pemanfaatan SDA kelas rendah sehingga menjamin aliran SDA Perdagangan internasional : dengan perdagangan internasional dimungkinkan dipakainya SDA internasional

1.

1.

Cadangan, tingkat penggunaan dan eksplorasi Cadangan akan meningkat dengan adanya penemuan hasill eksplorasi, eksplorasi akan menghasilkan informasi tambahan tentang SDA. Tujuan pengelolaan SDA untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal dan lestari dan tergantung pada pemanfaatan

2.

Sumberdaya Alam Dan Pertumbuhan Ekonomi Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik akan meningkatkan pencemaran lingkungan.

3.

Hubungan Antara Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Barang Sumberdaya Dan Lingkungan Dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa menuntut lebih banyak produksi barang SDA yang harus digali dan semakin menipisnya SDA dan pencemaran lingkungan semakin meningkat

4.

Mengukur Kelangkaan Sumberdaya Alam

Pengukuran ekonomi terhadap kelangkaan Biaya Produksi Teori Klasik (Ricardo) dan NeoKlasik (Jevons) : peningkatan biaya produksi berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan SDA Barnett dan Morse, SDA itu langka bila :

Biaya riil per satuan output naik terus selama periode pengambilan Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari biaya produksi komoditi lain Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari harga komoditi lain

Sda tidak menjadi langka karena : Adanya barang substitusi ex : plastik mengganti kulit Adanya penemuan baru dengan metoda eksplorasi baru Adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari negara lain

Adanya peningkatan pengetahuan teknik Adanya pemakaian ulang (recycle)

1. Harga Barang SDA

Kelangkaan dapat dilihat dari harga barang SDA yang semakin naik maupun dilihat dari royalti atau rent. Rent adalah harga bayangan satu satuan barang SDA dalam persediaan. Bila seseorang tertarik pada kelangkaan maka rent lebih tepat, tetapi bila ingin mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang SDA maka yang tepat adalah harga karena sudah mencakup biaya produksi dan rent. Brown dan Field menyatakan : Biaya rata-rata atau biaya persatuan untuk mengukur kelangkaan masih meragukan karena : teknologi berkembang terus yang berdampak pada biaya biaya persatuan tidak memperhitungkan biaya pengambilan SDA di masa y.a.d biaya persatuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya SDA

Harga barang SDAS relatif lebih baik dari biaya persediaan persatuan karena : harga riil lebih melihat ke depan dan mencerminkan adanya biaya yang diharapkan di masa y.a.d Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda kelangkaan SDA yang ditunjukkan oleh harga riil barang SDA harga riil tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin langkanya SDA yang memiliki SDA pengganti Harga riil SDA dapat meningkat atau menurun yang berarti menunjukkan kelangkaan

Nilai sewa dari SDA atau nilai SDA di tempatnya Nilai sewa lebih tepat dibanding harga dan biaya produksi, contoh : kayu dimana nilai sewa meningkat tetapi biaya produksi dan harga justru menurun. Kelemahannya : Sulit mendapat data nilai sewa ekonomis Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan SDA yang semakin naik dalam arti ekonomi

Jadi kelangkaan bisa diukur secara fisik dan ekonomis. Secara fisik mempunyai kelemahan tidak memiliki kepastian besarnya persediaan sedang secara ekonomis memiliki kelemahan bila pasar tidak bekerja secara sempurna
A. Peranan Ekonomi Lingkungan dalam Analisis Fungsi Lingkungan

1. Ekonomika lingkungan merupakan studi tentang dampak yang tidak diinginkan dan studi tentang pilihan penggunaan sumber daya alam. 2. Peranan utama lingkungan adalah sebagai sumber bahan mentah, asimilator dan sumber kesenangan
A. Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

1. Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung terus menerus namun tidak menyebabkan kesejahteraan generasi penerus menjadi menurun. 2. Pengertian tekanan ekologi adalah menurunnya kualitas sumber daya alam terhadap prospek ekonomi. Kondisi ini dapat diatasi hanya dengan merubah kebijakan ekonomi.
3. Syarat-syarat tercapainya pembangunan berkelanjutan dapat dilihat dari terpeliharanya

lingkungan alami, masih besarnya peranan sumber daya alam sebagai sumber bahan mentah dan besarnya peranan lingkungan untuk menampung limbah dan mempunyai kemampuan untuk mengolah limbah secara alami. 4. Perlu adanya hak penguasaan yang jelas bagi swasta yang melindungi lingkungan. 5. Perlu adanya penyusunan neraca sumber daya alam untuk mengetahui cadangan sumber daya alam dan terjadinya degradasi lingkungan. 6. Perlu penetapan ekolabeling bagi produk yang dihasilkan oleh produsen untuk menjaga kualitas lingkungan. I. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN UKURAN KELANGKAAN

6 A. Klasifikasi Sumber Daya Alam

1. Sumber daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak pulih dan gabungan 2. Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak dapat diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis 3. Berdasarkan pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk barang publik 4. Pembedaan antara sumber daya alam pulih dan tak pulih dapat dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya pengelolaan 5. Pembedaan sumber daya alam dapat juga dilihat dari aspek primer dan sekunder 6. Dikaitkan dengan penggunaannya, sumber daya alam dapat dilihat dari sifat hubungannya yaitu : komplementer, substitusi dan netral

A. Mengukur Kelangkaan Sumber Daya Alam

1.

Pengertian langka menurut ekonom adalah jumlah barang yang diminta lebih banyak dari yang tersedia

2.

Persediaan sumber daya alam diartikan sebagai volume sumber daya alam yang sudah diketahui dan dapat diambil untuk mendatangkan keuntungan.

3.

Para ekonom mengemukakan beberapa cara mengukur kelangkaan yaitu Fisher dengan menggunakan harga barang dan nilai sewa, Barnett anda Morse menggunakan satuan biaya produksi dan ada pula yang menggunakan royalti dan elastisitas substitusi.

4.

Menurut Brown and Field penggunaan biaya produksi per satuan, harga barang dan nilai sewa ekonomis memiliki kelemahan

I.

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM A. Kegiatan yang Berkaitan dengan Pengembangan Sumber Daya Alam 1. Ada beberapa pengertian konservasi, namun secara umum diartikan sebagai suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumber daya alam dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang masih tetap tersedia. 2. Cadangan sumber daya alam adalah sumber daya alam yang sudah diketahui dan bernilai ekonomis. Cadangan ini sudah diketahui jumlah atau besarnya deposit dalam satuan ukuran tertentu dan sudah diketahui manfaatnya. 3. Menurut David Ricardo manusia akan selalu menggunakan sumber daya alam yang paling tinggi kualitasnya kemudian baru beralih kekualitas yang rendah. 4. Kelompok Roma berpendapat, bahwa masyarakat hanya memikirkan kepentingannya sendiri dalam jangka pendek karena tingkat kesejahteraannya masih rendah. 5. Gerakan konservasi di Amerika Serikat adalah untuk mengembangkan sektor kehutanan secara ilmiah. 6. Kebijakan investasi dan di investasi dapat menghasilkan kegiatan konservasi atau deplisi. 7. Penggunaan yang lestari secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan konservasi. 8. Standar minimum digunakan untuk pelaksanaan konservasi agar daerah yang sudah kritis tidak menjadi punah. A. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Konservasi Sumber Daya Alam 1. Salah satu faktor yang paling konsisten mempengaruhi konservasi dan digunakan dalam perencanaan pengambilan sumber daya alam untuk membuat penerimaan bersih di masa mendatang adalah tingkat bunga. 2. Suatu kenaikan dalam tingkat bunga akan berarti adanya suatu penurunan yang progresif dalam nilai sekarang dari penerimaan bersih.

3. Dibandingkan sewa pajak mempunyai peranan yang lebih penting untuk konservasi sumber daya alam. 4. Hak penguasaan merupakan lembaga ekonomi yang utama dalam mempengaruhi keputusan untuk konservasi, karena akan menurunkan lebih lanjut lembaga-lembaga ekonomi yang lain seperti sistem persewaan, kredit dan perpajakan. I. PENERAPAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PADA SUMBER DAYA ALAM A. Analisis Biaya dan Manfaat dalam Penggunaan Sumber Daya Alam 1. Pada pengambilan sumber daya alam tambahan manfaat akan mengikuti konsep hukum tambahan manfaat yang semakin berkurang. 2. Manfaat dari tambahan kegiatan pengambilan sumber daya alam akan melebihi atau minimal sama dengan biaya alternatif. 3. Proyek yang layak dipilih adalah yang mempunyai B/C rasio lebih besar dari satu, artinya manfaat harus lebih besar dari pada biaya. 4. Konsep manfaat dan biaya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu antara riil dan semu, langsung dan tidak langsung, primer dan sekunder, dan sebagainya. 5. Untuk mengetahui layak tidaknya suatu proyek maka kita harus mengenal dan dapat mengukur manfaat dan biaya suatu proyek 6. Dalam pelaksanaan suatu proyek aspek yang dianggap sulit adalah menentukan tingkat diskonto dan umur proyek.
A. Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Suatu Proyek

1. Analisis Manfaat dan Biaya dirumuskan sebagai: O = B/C ratio l = investasi awal proyek; Bn Mn = biaya, waktu = manfaat waktu i, r = bunga diskonto

2. Payback period adalah lama waktu yang diperlukan suatu badan usaha untuk memperoleh kembali investasi awalnya. 3. Average Rate of Return on Investment adalah alat untuk mengukur keuntungan proyek investasi yang diusulkan.

4. Net Present Value adalah nilai sekarang aliran kas ditambah nilai sekarang nilai akhir suatu proyek dikurangi investasi awal. 1. Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan Net Present Value aliran kas keseluruhan dari proyek sama dengan nol. 2. Hubungan antara pemilik dan penyewa atau pemakai sumber daya alam yang berupa penyerahan hak penguasaan dari pemilik kepada pemakai dikenal sebagai persewaan. 3. Hubungan penggunaan sumber daya alam baik untuk produk maupun hasil produksi sangat ditentukan oleh bentuk pasar. 4. Distribusi tingkat penggunaan sumber daya alam dapat bersifat komplementer, bersaing atau netral. Jika dikaitkan dengan bentuk pasar maka akan terlihat kebijakan yang akan dilaksanakan yaitu konservasi atau deplisi. 5. Jika hubungan ketergantungan dalam tingkat penggunaan adalah melalui penerimaan maka yang digunakan pada umumnya adalah sumber daya yang dapat diperbaharui. 6. Hubungan antara tingkat penggunaan sumber daya alam melalui penerimaan marjinal dan biaya marjinal tergantung dari macam masukan dan macam produk yang dipengaruhinya.

I.

MENURUNNYA FUNGSI LINGKUNGAN A. Penyebab Menurunnya Fungsi Lingkungan 1. Merosotnya fungsi lingkungan karena adanya beberapa ciri yang melekat pada lingkungan yaitu: a) sifat sebagai barang publik, b) sifat sebagai barang milik bersama dan c) adanya sifat eksternalitas. 2. Ada beberapa kebijakan yang perlu diambil pemerintah dalam kaitannya dengan fungsi lingkungan agar tetap lestari yaitu: Memperbaiki hak penguasaan menjadi barang privat. Memperbaiki manajemen sumber daya alam dan lingkungan. Menerapkan sistem ekolabeling. Melaksanakan audit lingkungan.

10

Memberikan insentif untuk pengelola lingkungan yang baik. Kebijakan Adipura bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan dengan maksud membudayakan sikap hidup bersih dan sehat. Dasar penilaian Adipura meliputi aspek: 1) organisasi dan kelembagaan, 2) kesehatan, dan 3) kondisi fisik kota.
A. Sumber dan Macam-macam Pencemaran

1. Secara umum limbah dapat dikelompokkan menjadi stock pollutants yaitu limbah yang sulit diserap oleh lingkungan dan fund pollutants, yaitu limbah yang mudah diserap oleh lingkungan. 2. Limbah dikelompokkan pula menurut luas dampak yang ditimbulkan yaitu bersifat lokal yang berarti kerusakan sebagai akibat pencemaran berada di sekitar sumber pencemaran, dan bersifat regional yang berarti kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih luas dari daerah sekitar. 3. Volume limbah yang efisien adalah alokasi yang dapat memaksimumkan nilai sekarang dari manfaat sosial bersih yang ditimbulkan. 4. Manfaat sosial bersih adalah manfaat yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa tertentu dikurangi kerugian yang ditimbulkan adanya kerusakan. 5. Jenis biaya untuk penanggulangan pencemaran adalah biaya kerusakan akibat pencemaran dan biaya pengendalian atau pencegahan timbulnya pencemaran. 6. Sumber daya air dibedakan menjadi sumber daya air tanah yaitu sumber air bersih yang terdapat di dalam tanah dan batu-batuan, dan sumber daya air permukaan yaitu sumber air yang terdiri dari badan sungai, danau dan lautan. 7. Pencemaran pada air tanah terjadi jika bahan pencemar memasuki daerah titik jenuh. Sedang sumber pencemaran air permukaan adalah limbah yang sengaja di buang di badan air dan limbah yang tertinggal pada saat pengangkutan di badan air. 8. Sumber pencemaran air pemukaan dibedakan menjadi sumber tak bergerak dan sumber bergerak. 9. Biological oxygen demand (BOD) merupakan ukuran volume oksigen yang diperlukan oleh suatu badan air.

11

10. Bahan berbahaya dan beracun merupakan pencemar yang sulit di asimilasi oleh lingkungan, sehingga dikategorikan sebagai stock pollutants. 11. Baku mutu emisi udara ambien terdiri dari dua yaitu: pertama, baku mutu primer yang diartikan sebagai baku mutu yang harus dipatuhi oleh semua kegiatan, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia. Sedang yang kedua, baku mutu sekunder bertujuan untuk melindungi kesejahteraan manusia dari pencemaran. 12. Pencemar udara dikelompokkan berdasarkan sifatnya dan terdiri dari partikel dan gas. 13. Pencemaran yang terjadi pada sumber daya tanah termasuk sangat tinggi, karena tanah atau bumi merupakan tempat kehidupan manusia dan banyak limbah padat yang dibuang ke dalamnya. I. EKONOMIKA KUALITAS LINGKUNGAN A. Ekonomika Pengendalian Pencemaran 1. Model keseimbangan material menggambarkan interaksi antara perekonomian dan lingkungan. 2. Apabila kemampuan lingkungan dalam mengasimilasi lebih rendah dari volume limbah itu sendiri maka akan terjadi eksternalitas. 3. Kerusakan adalah semua dampak negatif yang dialami oleh pengguna lingkungan sebagai akibat dari menurunnya fungsi lingkungan. 4. Fungsi kerusakan menunjukkan hubungan antara volume limbah dan kerusakan yang disebabkan oleh limbah tersebut. 5. Ambang batas adalah keadaan yang menunjukkan tingkat konsentrasi tertinggi yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. 6. Biaya penanggulangan pencemaran adalah biaya-biaya untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke dalam lingkungan. 7. Tingkat emisi yang efisien adalah tingkat emisi yang biaya kerusakan marjinalnya sama dengan biaya marjinal penanggulangan pencemaran. 8. Prinsip kesamaan marjinal digunakan untuk mencapai tingkat emisi yang efisien.
A. Ekonomika Perlindungan Lingkungan

12

1. Ada dua metode untuk melindungi lingkungan yaitu pendekatan pengaturan langsung dan pendekatan insentif ekonomi berdasarkan mekanisme pasar. 2. Prinsip pencemar harus membayar adalah dengan memasukkan biaya eksternal ke dalam biaya produksinya. 3. Pada prinsip pencemar harus membayar ada dua interpretasi yaitu interpretasi sempit dan interpretasi yang luas. 4. Tingkat pencemaran yang optimum adalah pada saat perpotongan antara kurva keuntungan bersih marjinal dan biaya eksternal marjinal. 5. Instrumen yang digunakan dalam pendekatan pengendalian pencemaran untuk memelihara lingkungan adalah dengan cara: mengubah secara langsung tingkat harga atau biaya produksi; mengubah secara tidak langsung harga dan biaya melalui kebijakan fiskal dan moneter; menciptakan pasar bagi barang-barang lingkungan. Keuntungan dari pendekatan dengan pajak atas pencemaran adalah produsen masih dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai manfaat bersih lebih rendah dari biaya eksternal yang ditanggung masyarakat. Selain itu dengan pajak atas pencemaran tidak terlalu banyak dihindari. Pada kenyataannya penggunaan pajak lingkungan cukup sulit untuk dilaksanakan karena adanya ketidakpastian dalam biaya kerusakan lingkungan akibat pencemaran. Tinggi rendahnya elastisitas permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menentukan efektif tidaknya pungutan pencemaran. Sistem perdagangan perizinan merupakan pendekatan pengendalian pencemaran lingkungan dan konservasi sumber daya alam dengan tujuan mengubah tingkah laku produsen dalam kegiatannya sehingga dapat bersahabat dengan lingkungan.
I.

NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN


A. Kegunaan Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan

1. Fungsi dari neraca pendapatan nasional adalah sebagai:

13

Sistem pengukuran perkembangan sosial ekonomi suatu negara. Sistem informasi mengenai pengelolaan ekonomi dan pembuat kebijakan. Suatu catatan mengenai bekerjanya sistem sosial ekonomi suatu negara. Indikator di bidang ekonomi agar dapat dimengerti secara internasional. Fungsi dari neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah: Untuk menilai proses dan hasil pembangunan secara objektif dan menyeluruh. Menilai potensi pembangunan di masa mendatang Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam Memperjelas kompensasi baik fisik maupun moneter Mengelola sumber daya alam secara lebih efektif. Permasalahan dalam neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah: Belum memasukkan nilai pengurangan sumber daya alam dan lingkungan. Belum memperhatikan penurunan kualitas lingkungan Tidak memasukkan unsur biaya penanggulangan pada Produk Nasional Bruto. Permasalahan umum dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah penyatuan pandangan berbagai pihak. Permasalahan khusus pada penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah tidak tersedianya data yang menunjang. Perlunya neraca sumber daya alam dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan adalah untuk menjaga keseimbangan dan persediaan bagi generasi yang akan datang. Strategi untuk menjamin tersedianya sumber daya alam dan lingkungan adalah: Meneliti kondisi dan masalah sumber daya alam dan lingkungan. Mengubah teori dan praktik pemberian nilai pada setiap barang. Membuat studi dan aplikasi mengenai neraca sumber daya alam dan lingkungan.

14

Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam Memanfaatkan sumber daya alam secara rasional Memperbaiki cara pengelolaan sumber daya alam.
A. Konsep, Metode, dan Aplikasi Penghitungan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

1. Degradasi lingkungan yang merupakan perubahan kualitas sumber daya alam dan lingkungan dapat dimasukkan sebagai biaya pembangunan. 2. Degradasi lingkungan yang berarti menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan meningkatnya biaya produksi. 3. Menghitung penyusutan dapat dilakukan dengan melihat perubahan nilai harga barang modal atau melihat nilai sekarang dari jumlah sewa barang modal. 4. Neraca sumber daya alam menunjukkan pendapatan riil suatu negara, jumlah sumber daya alam yang akan digunakan generasi mendatang dan melihat kesejahteraan dan penderitaan masyarakat. 5. Masalah utama dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah mengenai penyusunan teori nilai dan metode yang rasional guna menentukan nilai sumber daya alam dan lingkungan. 6. Beberapa metode yang digunakan dalam penghitungan sumber daya alam dan lingkungan adalah: a) pendekatan pendapatan, b) pendekatan kesejahteraan, c) penghitungan fisik dan d) penghitungan moneter. 7. Salah satu aplikasi dari metode penghitungan sumber daya alam dan lingkungan adalah untuk penyusunan nilai produk domestik regional hijau dan untuk menghitung nilai pendapatan regional hijau.
I.

VALUASI LINGKUNGAN
A. Model Penentuan Nilai Lingkungan

1. Pemberian nilai pada lingkungan dapat dibedakan dengan dua cara yaitu berdasarkan nilai atas dasar penggunaan dan nilai atas dasar yang terkandung di dalamnya. 2. Nilai atas dasar penggunaan dibedakan menjadi nilai atas dasar warisan generasi yang sebelumnya dan nilai karena keberadaannya.

15

3. AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan. 4. Ada dua kelompok besar teknik penilaian dampak yaitu dari: segi manfaat meliputi: 1) pendekatan nilai pasar; 2) pendekatan pasar pengganti; 3) pendekatan kompensasi; 4) pendekatan nilai survey. segi biaya meliputi teknik analisis biaya

A. Valuasi Ekonomi Degradasi Lingkungan di Sektor Kehutanan Dalam kajian sekarang ini belum diperhitungkan fungsi hutan yang tidak langsung seperti hutan sebagai sumber genetika, tempat rekreasi, fungsi ekologi dan keanekaragaman hayati, serta fungsi lingkungannya (environmental services). Demikian pula nilai ekonomi yang dihitung baru nilai ekonomi yang berkaitan dengan nilai penggunaan (use value) dan belum memperhitungkan nilai bukan penggunaan seperti nilai warisan, nilai keberadaan. Yang terakhir itu belum dilaksanakan karena memerlukan survei langsung dengan menggunakan pendekatan kesediaan membayar dan atau kesediaan menerima pembayaran; yang semuanya itu memerlukan biaya penelitian yang tinggi. Kalau nilai-nilai ini semua sudah dapat dihitung, maka nilai kerugian akibat kebakaran hutan, kerusakan hutan dan penebangan hutan akan menjadi jauh lebih besar lagi. Analisis ini menunjukkan bahwa peranan hutan yang bersifat multi fungsi itu ternyata memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan hutan sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan sumber kehidupan manusia hendaknya dilakukan melalui pengelolaan hutan secara sangat bijaksana berhati-hati, karena banyak fungsi hutan yang sifatnya tidak dapat dikembalikan lagi apabila sudah rusak atau hilang (irreversible). Jadi tidak berarti bahwa hutan sama sekali tidak boleh diambil manfaat langsungnya seperti kayu hutan dan hasil hutan ikutan lainnya, tetapi pemanfaatan hutan tersebut dapat dilakukan melalui pengelolaan yang bijaksana sehingga menjamin kelangsungan fungsi sumber daya hutan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa: 1. Degradasi lingkungan di sektor kehutanan dapat mengakibatkan dampak langsung dan tidak langsung.

16

2. Degradasi lingkungan yang disebabkan oleh penebangan hutan, kerusakan hutan, dan kebakaran hutan akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda. 3. Kebakaran hutan akan menimbulkan dampak antara lain: peningkatan suhu udara; timbul asp tebal; kadar debu berlebihan; menimbulkan berbagai dampak turunan; mempengaruhi ekosistem; mempengaruhi fotosintesis vegetasi hutan; hilangnya beberapa unsur hara; rusaknya vegetasi penutup; pengurangan penyerapan CO2 dan sebagainya Kerusakan hutan dan penebangan kayu akan menimbulkan beberapa kerugian di antaranya, pengurangan kesuburan tanah, hilangnya unsur hara, terjadinya erosi tanah, dan sebagainya.

You might also like