You are on page 1of 20

TUGAS KEWARGANEGARAAN NATURALISASI WARGA NEGARA ASING MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA DOSEN PENGAMPU: I MADE WIDIANA,SH

KELOMPOK : Khusnul Khotimah 1210122008 Yudistira Ardhana 1210122030 Wayan Nurita 1210122065 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2012
BAB I
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang ciri-cirinya adalah: memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu. Bangsa juga merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideology nasionalisme. Berikut pendapat beberapa para ahli tentang pengertian bangsa: a. Ernest Renan (Perancis) = Bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari 2 hal, yaitu rakyat yang harus hidup bersama-sama menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus mempunyai kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu. b. Otto Bauer (Jerman) = Bangsa adalah kelompok manusia yag memiliki kesamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib. c. F. Ratzel (Jerman) = Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik). Secara etimologis, Negara berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau State (Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau statum yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Menurut KBBI (1996:685) dinyatakan bahwa Negara adalah: (1) organissi disuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; 92) kelompok social yang menduduki
2

wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Berikut ini beberapa pengertian Negara menurut pakar kenegaraan : a. George Jellinek = Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu. b. G.W.F Hegel = Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal. c. Logeman = Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. d. Karl Marx = Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/kapitalis) untuk menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain (ploretariat/buruh). Warga Negara menurut KBBI (1996:1125) adalah penduduk sebuah Negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dsb yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga dari Negara itu. Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang bukan merupakan Negaranya. Suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia juga salah satu Negara yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut. Ketentuan mengenai kewarganegaraan di negara kita telah diatur dalam Undangundang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI sebagai pengganti Undang-

undang Nomor 62 Tahun 1958. Ada beberapa cara bagi Warga Negara Asing untuk mendapatkan kewarganegaraan Republik Indonesia, yaitu : a. Menyampaikan pernyataan menjadi WNI karena perkawinan campuran (Pasal 19) Bagi Warga Negara Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan menyampaikan pernyataan menjadi Warga Negara Indonesia apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan berkewarganegaraan ganda. Adapun mekanismenya adalah dengan mengajukan permohonan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di mana pemohon berdomisili. Waktu yang diperlukan dari pengajuan permohonan hingga penyerahan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI kurang lebih 3 (tiga) bulan. Cara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia ini cocok ditujukan bagi pesepakbola asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia seperti pemain Persib Bandung asal Uruguay, Christian Gonzalez yang telah menikah dengan Eva Siregar. Namun demikian perlu diteliti lebih detil apakah Christian Gonzalez sudah mengantongi Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAB) dan Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) dari Kantor Imigrasi sebagai bukti formal bahwa yang bersangkutan telah 5 (lima) tahun berturut-turut tinggal di Indonesia.

b. Pewarganegaraan atau naturalisasi (Pasal 8) Naturalisasi adalah pemerolehan kewarganegaraan bagi penduduk asing; hal menjadikan warga negara; pewarganegaraan yg diperoleh setelah memenuhi syarat sebagaimana yg ditetapkan dl peraturan perundang-undangan c. Karena telah berjasa bagi negara RI atau dengan alasan kepentingan negara (Pasal 20) Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui faktor apa sajakah yang menyebabkan WNA menjadi WNI.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apa faktor-faktor yang menyebabkan WNA menjadi WNI melalui proses Naturalisasi ?

1.3 Batasan Masalah Dalam makalah ini, penulis membatasi permasalahan Naturalisasi bagi para pemain sepak bola.

BAB II KONSEP

2.1 Naturalisasi Naturalisasi adalah proses perubahan status dari penduduk asing menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006. (Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 49). Permohonan naturalisasi dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin; 2. sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut; 3. sehat jasmani dan rohani; 4. dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara RI Tahun 1945; 5. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih; 6. mempunyai pekerjaan dan / atau penghasilan tetap; 7. jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
6

Adapun mekanismenya adalah dengan mengajukan permohonan kepada Presiden RI melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Berkas permohonan naturalisasi dapat disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di mana pemohon berdomisili. Waktu yang diperlukan dari pengajuan permohonan hingga penyerahan surat keputusan Presiden RI kurang lebih 6 (enam) bulan. Keputusan Presiden mengenai pengabulan permohonan naturalisasi berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau janji setia. Apabila pemohon tidak mengucapkan sumpah atau janji setia sesuai waktu yang telah ditentukan maka keputusan Presiden tersebut batal demi hukum. Apabila PSSI akan menggunakan mekanisme naturalisasi bagi beberapa pesepakbola asing untuk mendapatkan kewarganegaraan Republik Indonesia guna dijadikan pemain timnas, maka hal itu sulit diwujudkan karena para pesepakbola asing tersebut belum memenuhi salah satu ketentuan permohonan naturalisasi yaitu belum bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut.

2.2 Warga Negara Asing Pengertian dari warga Negara asing adalah warga Negara lain yang lahir di negeri lain dan memiliki paspor lain selain di Indonesia. Contohnya adalah orang yang lahir di Belanda, asli Belanda dan memiliki Paspor UNI EROPA dll. Bagi WNA yang ingin berpindah kewarganegaraan harus mendapat surat rekomendasi yang menyatakan telah menetap paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut sebagai salah satu syarat mutlak.
7

2.3 Warga Negara Indonesia Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagaiorang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta darisuatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab. Beberapa pengertian warga negara : 1. Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan mendapat perlindungan Negara. 2. Warga Negara secara umum ada Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. 3. Warga negara adalah orang yg tinggal di dalam sebuah negara dan mengakui semua peraturan yg terkandung di dalam negara tersebut. 4. Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga Negara.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah: 1. setia orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI. 2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
8

3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya. 4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut. 5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI. 6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI. 7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin. 8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya. 9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui. 10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya. 11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan. 12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
9

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi: 1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing. 2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan. 3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia. 4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut: 1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia 2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia. Jadi, warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik warga asli negara tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut memiliki ketentuan kepada siapa yang akan menjadi warga negaranya.

10

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN WARGA NEGARA ASING MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA MELALUI PROSES NATURALISASI

3.1 Faktor- faktor Internal 3.1.1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 Menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 dijelaskan bahwa Warga Negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu Negara. Status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga Negara dan negaranya. Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, Negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, ihwal kewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1946 tentang warga Negara dan penduduk

Negara. Undang-Undang tersebut kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1947 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1946 dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Lagi untuk Mengajukan Pernyataan Berhubung dengan Kewargaan Negara Indonesia. Selanjutnya, ihwal kewarganegaraan terakhir diatur dengan Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

11

Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tersebut secar filosofis, yuridis, dan sosiologis sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Republik Indonesia. Secara filosofis, Undang-Undang tersebut masih mengandung ketentuan-ketentuan yang belum sejalan dengan filsafah Pancasila, antara lain, karena bersifat diskriminatif, kurang menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan antar warga Negara, serta kurang memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak. Secara yuridis, landasan konstitusional pembentukan Undang-Undang tersebut adalah Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 yang sudah tidak berlaku sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali kepada Undang-Undang dasar 1945. Dalam perkembangannya, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengalami perubahan yang lebih menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia dan hak warga Negara. Secara sosiologis, Undang-Undang tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional dalam pergaulan global, yang menghendaki adanya persamaan perlakuan dan kedudukan warga Negara di hadapan hukum serta adanya kesetaran dan keadilan gender. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, perlu dibentuk undang-undang kewarganegaraan yang baru sebagai pelaksanaan Pasal 26 ayat (3). Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan agar hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

12

Untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar sebagaimana tersebut diatas, Undang- Undang ini memperhatikan asas-asas kewarganegaraan umum atau universal, yaitu asas ius sanguinis, ius soli, dan campuran. Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini sebagai berikut : 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan Negara tempat kelahiran. 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menetukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diaatur dalam Undang-Undang ini. 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menetukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. 4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride). Kewarganegaraan yang diberikan kepada anak dalam Undang-Undang ini merupakan suatu pengecualian. Selain asas tersebut di atas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. 1. Asas kepentingan nasional adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.
13

2.

Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara Indonesia dalam keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.

3.

Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap Warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

4.

Asas kebenaran substantive adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administrative, tetapi juga disertai substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5.

Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.

6.

Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga Negara pada khususnya.

7.

Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.

8.

Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya. Pokok materi muatan yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi: a. Siapa yang menjadi Warga Negara Indonesia;
14

b. Syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia; c. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia; d. Syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia,; e. Ketentuan pidana. 3.1.2. Prestasi Orang Bersangkutan Mengacu pada ketentuan Pasal 20 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006, kelihatannya PSSI ingin menggunakan kriteria pertama yaitu orang asing yang karena prestasinya yang luar biasa di bidang keolahragaan yang telah memberikan kemajuan dan keharuman nama bangsa Indonesia. Namun demikian, apabila kita menafsirkan Pasal 20 tersebut secara legal formal maka wacana tersebut tidak terpenuhi karena para pesepakbola asing yang akan diberikan kewarganegaraan Republik Indonesia belum menunjukan prestasi yang luar biasa dalam dunia persepakbolaan dan belum memberikan kemajuan dan keharuman nama bangsa Indonesia.

3.1.3.

Keinginan Individu untuk menjadi Warga Negara Indonesia Salah satu penyebab mengapa Warga Negara Asing menjadi Warga Negara

Indonesia adalah karena keinginan individu itu sendiri., adapun beberapa alasan diantaranya : 1. Tergantung pada setiap individu itu sendiri, dan setiap individu itu memiliki alasan yang berbeda-beda seperti contohnya karena kehidupan di Indonesia lebih baik dan lebih aman.

15

2. Karena di Indonesia ada potensi besar untuk bisnis, hal ini dimaksudkan bahwa warga Negara asing dengan paspor Indonesia memiliki fasilitas besar untuk bisnis berhasil (contohnya orang asli Cina yang ada di Indonesia, atau orang India). 3. Karena jatuh cinta dengan orang Indonesia dan menikah, 4. Pengungsi dari Negara lain. 3.2 Faktor-faktor Eksternal

3.2.1

Kepentingan Bangsa Indonesia Orang asing yang diberi kewarganegaraan karena alasan kepentingan negara

adalah orang asing yang dinilai oleh negara telah dan dapat memberikan sumbangan yang luar biasa untuk kepentingan memantapkan kedaulatan negara dan untuk meningkatkan kemajuan, khususnya di bidang perekonomian Indonesia.

3.2.2

Jasa Besar Individu terhadap Negara Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia adalah orang

asing yang karena prestasinya yang luar biasa di bidang kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, lingkungan hidup serta keolahragaan telah memberikan kemajuan dan keharuman nama bangsa Indonesia. Seperti dalam kutipan JAKARTA, KOMPAS.com - Naturalisasi pemain nampaknya tidak akan menjadi mimpi panjang bagi PSSI dan sejumlah pemain asing yang berniat membela tim nasional Indonesia. Pasalnya di tengah rumit serta lamanya proses pewarganegaraan seseorang warga Negara Asing (WNA) ke warga Negara

16

Indonesia (WNI), masih ada pasal 20 dalam Undang-undang kewarganegaraan tahun 2006 yang memungkinkan hal tersebut dapat terwujud. Dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006, pasal 20 disebutkan "Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda. "Ini bisa menjadi angin segar bagi PSSI ditengah rentetan persyaratan dan birokrasi yang dinilai rumit. Selama ini proses naturalisasi pemain asing sering terganjal dengan aturan harus menetap di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut," kata Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Status Keimigrasian (Lalimpuskin) Jakarta Selatan, Mas Agus Santoso di Jakarta, Rabu (21/7/2010). "Bagi WNA yang ingin berpindah kewarganegaraan harus mendapat surat rekomendasi yang menyatakan telah menetap paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut sebagai salah satu syarat mutlak. Surat tersebut kami yang bertugas menerbitkannya," "Selama ini memang syarat ini (surat rekomendasi) menjadi halangan terbesar seseorang ingin pindah kewarganegaraan. Tapi mau bagaimana lagi memang prosedurnya seperti itu," paparnya.

17

Berdasarkan pengalaman pewarganegaraan beberapa pemain sepakbola asing yang telah ditanganinya, Agus menjelaskan tidak ada perlakuan khusus. Mereka semua tetap harus mengikuti aturan yang ada walaupun memiliki darah keturunan Indonesia. Akan tetapi, PSSI tidak perlu resah. Selain memanfaatkan undang nomor 12 tahun 2006, pasal 20, Otoritas Spakbola nasional tertinggi di Indonesia ini masih bisa berharap kesediaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengabulkan permohonan perpindahan kewarganegaraan pemain yang akan naturalisasi dalam bentuk tertulis. "Tidak ada jalur pintas kecuali Presiden bersedia mengeluarkan kebijakan untuk menerima permohonan kewarganegaraan mereka dalam bentuk tertulis," kata Agus. Sementara itu, PSSI sendiri saat ini masih dalam tahap merayu pemain asing keturunan Indonesia agar benar-benar mau tergerak untuk membela "timnas Merah Putih". "Saat ini kami masih dalam tahap pendekatan agar mereka mau pindah kewarganegaraan dan bermain di timnas. Karena seperti peraturan FIFA, untuk membela timnas suatu negara para pemain harus memiliki kewarganegaraan negara yang bersangkutan," ujar Sekjen PSSI, Nugraha Besoes.

18

BAB IV KONSEP

4.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan Warga Negara Asing menjadi Warga Negara Indonesia melalui proses Naturalisasi terdiri dari 2 faktor yaitu faktor internal berupa : (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006, (2) Prestasi orang bersangkutan, (3) Keinginan individu untuk menjadi Warga Negara Indonesia, sedangkan dari faktor eksternal berupa : (1) Kepentingan Bangsa Indonesia, (2) Jasa besar individu terhadap Negara.

4.2 Saran

Pemerintah supaya lebih selektif dalam memberikan kewarganegaraan Indonesia dengan mempertimbangkan dampak dan maknanya.

19

DAFTAR PUSTAKA

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006, Penerbit Kesindo Utama Surabaya. Team Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. http://fachmiulilmaulana.blogspot.com/2010/03/pengertian-bangsa-negara-warganegara_09.html http://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/bangsa-negara-penduduk-dan-warganegara/ http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/06/pengertian-warga-negara-menurut-uud.html http://www.kumham-jogja.info/karya-ilmiah/37-karya-ilmiah-lainnya/167-menyoal-wacananaturalisasi-pemain-sepakbola-asing http://tunas63.wordpress.com/2009/10/13/syarat-menjadi-wni-warga-negara-indonesia/ Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 49. http://bola.kompas.com/read/2010/07/21/23080256/Pasal.20.UU.Kewarganegaraan.Percepat. Naturalisasi

20

You might also like