You are on page 1of 11

1. IBU AMINAH 60 TAHUN 2.

MATA KIRI CEKOT-CEKOT, MELIHAT BAYING-BAYANG PENYEBAB SAKIT MATA


1. Sakit dipermukaan mata (ocular) 2. Sakit didalam orbit mata (orbital) Sakit dipermukaan mata Rasa sakit di permukaan mata adalah kondisi dimana rasa sakit berasal dari luar struktur permukaan mata, beberapa penyebabnya adalah :

Sakit Orbital digambarkan sebagai sakit yang terdapat dibagian dalam mata atau di belakang permukaan mata.Berikut ini beberapa penyebab sakit mata yang berasal dari orbital :

MERAH,

DAN

HANYA

DAPAT

glaukoma menyebabkan nyeri orbital, walaupun sebagian besar kasus glaukoma tidak menyakitkan. Glaukoma disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular, atau tekanan internal mata, yang akhirnya dapat menyebabkan cacat dalam penglihatan dan bahkan kebutaan jika tidak diobati. Tekanan intraokular dapat meningkat dikarenakan penyumbatan cairan mata atau peningkatan produksi aqueous humor (cairan yang menggenangi mata). Hal ini biasanya terjadi pada orang tua. Humor aquos meningkat pada saat apa? Glaukoma tekanan normal atau rendah : penyebab nya kepekaan abnormal terhadap tekanan intraokular karena kelainan vaskular atau mekanis di caput nervi opticus atau bisa juga karena penyakit vaskular Tekanan intraorbital oculi yang meningkat: Hipertensi okuli TIO meningkat, tetapi tanpa kelainan diskus opticus atau lapang pandang. Glaukoma TIO meningkat, ada kelainan diskus opticus.

Konjungtivitis adalah salah satu masalah mata yang paling umum. Konjungtivitis biasanya disebabkan oleh alergi, bakteri, kimia, atau peradangan virus dari konjungtiva (membran yang lembut melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata). ciri-ciri sakit mata yang disebabkan oleh konjungtivitis ini adalah mata berubah warna menjadi merah muda. rasa sakit biasanya ringan, atau tidak ada rasa sakit sama sekali. Gatal, kemerahan. Lecet kornea juga penyebab umum sakit mata. kornea adalah salah satu bagian pada mata paling transparan, sensitif dan lembut. Lecet biasanya terjadi dikarenakan goresan ke permukaan kornea, seperti dari benda asing atau terlalu sering menggunakan lensa kontak. Efek Kimia dan luka bakar merupakan penyebab signifikan pada sakit mata. Efek Kimia yang dimaksud berupa asam atau zat basa, seperti pembersih rumah tangga atau pemutih.

iritis adalah peradangan pada iris, atau bagian berwarna dari mata, yang menyebabkan rasa sakit mata dalam. neuritis Optik adalah suatu peradangan pada saraf optik. Saraf optik terhubung ke bagian belakang mata. Penyebab peradangan ini biasanya berasal dari multiple sclerosis, infeksi virus, atau infeksi bakteri. Sinusitis, yang merupakan infeksi bakteri atau virus dari sinus, dapat menyebabkan rasa nyeri orbital atau lekuk mata. Migran, adalah penyebab yang sangat umum nyeri orbital mata yang terkait dengan sakit kepala. Trauma peristiwa, seperti cedera penetrasi ke mata, pukulan mata dengan benda asing, dan tabrakan kendaraan bermotor, yang menyebabkan rasa sakit mata signifikan dan cedera. Goresan ke kornea biasanya terkait dengan peristiwa traumatis yang sangat menyakitkan. Ini adalah mata masalah umum yang menyebabkan orang untuk mencari bantuan medis.

Adapun luka bakar biasanya berasal dari sumber cahaya yang kuat, seperti percikan las api atau juga berasal dari matahari dan alat-alat penerangan yang memiliki intensitas cahaya cukup tinggo.

Radang kelopak mata biasanya terjadi dikarenakan kelenjar minyak terpasang di tepi kelopak mata. penyebab lainnya adalah adanya iritasi mata. ditandai dengan adanya benjolan kecil pada mata Anda, benjolan mata ini dibentuk oleh kelenjar minyak mata yang tidak normal. sehingga menyebabkan iritasi pada mata, rasa sakitnya cukup menyakitkan

Sakit didalam orbit mata (orbital)

MATA MERAH

Penurunan visus pada pasien disebabkan adanya kerusakan pada kornea yang merupakan media refraksi. Kerusakan kornea dapat disebabkan karena penyebab trauma. Panas dan nyeri pada mata pasien disebabkan oleh penyebab trauma pada ujung-ujung saraf kornea dan konjungtiva. Rangsangan ini juga meningkatkan sekresi kelenjar lakrimal sehingga terjadi epifora. Jaringan orbita yang terkena rangsangan mengalami inflamasi. Inflamasi pada palpebra menyebabkan edema palbebra serta entropion dan blefarospasme akibat nyeri. Inflamasi pada konjungtiva menyebabkan pelebaran pembuluh darah konjungtiva yang tampak sebagai conjunctival injection dan pericorneal injection. Akibat rangsangan panas juga terjadi iskemik pada limbus 360 dan luka bakar pada konjungtiva. Injeksi siliar: Melebarnya pembuluh darah perikornea (a.siliaris anterior) atau injeksi siliar atau injeksi perikornea terjadi akibat radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan uvea, glaukoma,endoftalmitis ataupun panoftalmitis. Injeksi siliar bersifat: i.Berwarna lebih ungu dibanding dengan pelebaran pembuluh darah konjungtiva ii.Pembuluh darah tidak tampak iii.Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan, karena menempel erat degan jaringan perikornea. iv.Hanya lakrimasi v.Fotofobia. Visus menurun: Visus terbagi menjadi dua yaitu visus sentralis dan visus perifer. Visus sentralis dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan visus sentralis dekat. Visus sentralis jauh merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda yang letaknya jauh. Visus perifer menggambarkan luasnya medan penglihatan dan diperiksadengan perimeter. Inflamasi pada iris dan rangsangan ujung saraf kornea menyebabkan dilatasi pembuluh darah iris dan kontraksi iris sehingga pupil pasien tampak midmidriasis, reflek pupil negatif, dan pasien mengalami fotofobia. Peningkatan TIO pada mata kanan pasien dapat disebabkan inflamasi iris yang menyebabkan iris menempel pada lensa sehingga terjadi blok pupil, dapat juga disebabkan adanya sel-sel inflamasi yang menyumbat trabekula meshwork sehingga mengganggu aliran humor aqueous.

Terdapat ganglion siliaris di belakang bola mata. TIO meningkat ganglion cilliaris tereksitasi rangsang aferen ke batang otak mengeluarkan rangsang eferen ke pusat muntah reflex vagal akibat n.vagus terangsangmual muntah.

5. DUA BULAN LALU PERNAH MENGALAMI SAKIT YANG SAMA SAAT MENJELANG MAGHRIB DAN SUASANA MENDUNG
karena pupil middilatasi secara spontan saat pencahayaan berkurang, sehingga iris menebal dan menempel pada trabekulum out flow terhambat. Penutupan sudut pada mata hiperopia yang sudah mengalami penyempitan anatomik bilik mata depan biasanya dieksaserbasi oleh pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. Serangan akut tersebut sering dipresipitasi oleh dilatasi pupil, saat pencahayaan berkurang Sudut sempit dari lahir, tapi aliran HA lancar, seiring bertambahnya usia > 40 tahun lensa kristalina mulai membesar menambah diafragma iris lebih ke depan, biasanya sering dipresipitasi dengan pupil yang melebar saat cahaya kurang, sebagai usaha memasukkan sinar yang lebih banyk hal tersebut memicu glaukoma akut. pupil mengalami dilatasi sehingga memperberat hambatan aliran humor akuos pada sudut iridokornealis yang secara primer sudut sempit atau tertutup

SEPERTI BAYANG BAYANG (PENURUNAN VISUS)?


Mekanisme penurunan penglihatan pada glaukoma adalah: Apoptosis sel ganglion renita penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti dalam retina serta berkurangnya akson di nervus opticus discus optikus atrofi, disertai pembesaran cawan optikus. Pada stadium akut blum ada glaukoma, karena tidak terjadi kerusakan saraf, tapi karena oedem kornea kekeruhan

6. TIBA-TIBA MATA KIRI KEMENG DAN BERAIR 7. PENGLIHATAN KABUR DAN SOROT LAMPU KENDARAAN DI JALAN DIRASAKAN PECAH SEPERTI WARNA PELANGI
kontraksi iris meradang yang nyeri disertai dilatasi pembuluh darah di iris, atau fenomena reflek yang timbul pada ujung saraf kornea. Fotofobia disebabkan spasmus siliar dan kelainan kornea bukan karena sensitif terhadap cahaya. Lakrimasi disebabkan oleh iritasi saraf pada kornea dan siliar, jadi berhubungan erat dengan fotofobia.

3. KEPALA TERASA MAU PECAH 4. MUAL DAN MUNTAH

Akibat adanya kongesti cairan pada stroma kornea abrasi sinar

8. KELUHAN HILANG SAAT TIDUR DAN MINUM OBAT


karena saat tidur pupil menadi miosis dan menyebabkan sudut iridokornealis melebar

9. TIGA MINGGU LALU KELUHAN TERULANG 10. PEMERIKSAAN FISIK OPTALMOLIGIS

penggantung lensa, kemudian melintasi pupil, lalu masuk ke dalam bilik mata depan (ruang antara kornea dan iris), selanjutnya cairan mengalir pada sudut antara kornea dan iris melalui jaringan labalaba yang terbuka sangat kecil yang disebut trabekular. Akhirnya cairan masuk melalui schlemn ke dalam vena-vena ekstraokular. Pada mata normal tekanan intraokular tetap konstan dan bervariasi dalam rentang 2 mmHg. Tekanan intraokular normal kurang lebih 15 mmHg dengan rentangan 12-20 mmHg. Glaukoma dapat terjadi bila ada habatan dalam pengaliran humor aqueous yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Bila tekanan terus meningkat dapat mengakibatkan ischemik dan matinya neuron-neuron mata sehingga mengakibatkan degenerasi nervus optikus dan berakhir dengan hilangnya penglihatan sampai pada kebutaan

GLAUKOMA
Definisi

11. PENYAKIT DALAM KEADAAN DARURAT DAN HARUS SEGERA DITANGANI UNTUK MENCEGAH PENGLIHATANNYA HILANG SECARA PERMANEN
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. Humor akuos berperan sebagai pembawa zat makanan dan oksigen untuk organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea, disamping itu juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme pada kedua organ tersebut. Adanya cairan tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan menimbulkan tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler. Tekanan intraokuler inilah yang berperan dalam terjadinya glaukoma sehingga menimbulkan kerusakan pada saraf optik. Humor akuos diproduksi oleh badan silier, masuk ke dalam bilik mata belakang kemudian mengalir ke bilik mata depan melalui pupil. Setelah sampai ke bilik mata depan humor akuos akan meninggalkan bola mata melalui suatu bangunan yang disebut trabekulum yang terletak di sudut iridokornea. Keseimbangan antara produksi dan pengeluaran/ pembuangan humor akuos inilah yang menentukan jumlah humor akuos di dalam bola mata. Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. Tekanan intraokular dipertahankan oleh produksi dan pengaliran humor aqueous yang terus menerus di rongga interior. Cairan yang terbentuk di dalam badan siliar mata mengalir diantara ligament atau

Glaucoma adalah suatu neuropati optic kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapang pandang; biasanya disertai peningkatan tekanan intraocular. Pada sebagian besar kasus, glaucoma tidak disertai dengan penyakit mata lainnya (glaucoma primer). Etiologi Mekanisme peningkatan tekanan intraocular pada glaucoma adalah gangguan aliran keluar humor aquos akibat kelainan system drainase sudut bilik mata depan (glaucoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor aquos ke system drainase (glaucoma sudut tertutup). Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraocular ini, disebabkan: Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil).

TANDA DAN GEJALA


STADIUM PRODROMAL Subjektif: Sakit kepala sebelah pada mata yang sakit (timbul pada waktu sore hari karena pupil middilatasi sehingga iris menebal dan menempel pada trabekulum out flow terhambat) Penglihatan sedikit menurun Melihat pelangi di sekitar lampu (hallo) Mata merah Objektif: Injeksi silier ringan Edema kornea ringan TIO meningkat

STADIUM AKUT / INFLAMASI Subjektif: Sakit kepala hebat sebelah pada mata yang sakit Kdg disertai mual, muntah Mata merah Penglihatan kabur Melihat hallo di sekitar sumber cahaya Objektif: Injeksi silier Edema kornea COA dangkal ( Van Herrick), Tyndall effect (+) Pupil melebar / lonjong, RP (-) TIO sangat tinggi STADIUM ABSOLUT Penglihatan buta (visus = 0) Sakit kepala Mata merah TIO sangat tinggi, kesakitan STADIUM DEGENERATIF Visus = 0 Degenerasi kornea ( bullae, vesikel ) TIO tinggi, tanpa rasa sakit GLAUKOMA SUDUT TERBUKA Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan. Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam. Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul gejala berupa: - penyempitan lapang pandang tepi - sakit kepala ringan - gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan). Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan). Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak. Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup. Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan: - penurunan fungsi penglihatan yang ringan - terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya - nyeri pada mata dan kepala. Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut. Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut. Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah. Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang. Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang. Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita. GLAUKOMA SEKUNDER Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat: Infeksi Peradangan Tumor Katarak yang meluas Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis. Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata. Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler. GLAUKOMA KONGENITALIS Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.

Klasifikasi
Klasifikasi glaucoma berdasarkan etiologi Glaucoma primer Glaucoma sudut terbuka Glaucoma sudut terbuka primer (glaucoma sudut-terbuka kronik, glaucoma simpleks kronik).

Glaucoma tekanan normal (glaucoma tekanan rendah). Glaucoma sudut tertutup Akut Subakut Kronik Iris plateau Glaucoma congenital Glaucoma congenital primer Glaucoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan mata lain. Sindrom-sindrom pembelahan bilik mata depan: o Sindrom axenfeld o Sindrom reiger o Sindrom peter Aniridia Glaucoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular. Sindrom Sturge-Weber Sindrom marfan Neurofibromatosis 1 Sindrom Lowe Rubella congenital Glaucoma sekunder Glaucoma pigmentasi Glaucoma ekfoliasi

Akibat kelainan lensa (fakogenik) Dislokasi Intumesensi Fakolitik Akibat kelainan traktus uvea Uveitis Sinekia posterior (seklusio pupilae) Tumor Edema corpus ciliare Sindrom iridokorneoendotelial (ICE) Trauma Hifemia Kontusio/resesi sudut Sinekia anterior perifer Pascaoperasi Glaucoma sumbatan siliaris (glaucoma maligna) Sinekia anterior perifer Pertumbuhan epitel ke bawah Pascabedah tandur kornea Pascabedah ablation retinae Glaucoma neovaskular Diabetes mellitus Oklusi vena centralis retinae

Tumor intraocular Peningkatan tekanan vena episklera Fistula kronis-kavernosa Sindrom Sturge-Weber Akibat steroid Glaucoma absolute : hasil akhir semua glaucoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras, tidak dapat melihat, dan sering nyeri.

Glaucoma fakolitik Kelainan pascatrabekular Peningkatan tekanan vena episklera Glaucoma sudut tertutup Sumbatan pupil (iris bomb) Glaucoma sudut tertutup primer Sekluso pupilae (sinekia posterior)

Klasifikasi glaucoma berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraocular Glaucoma sudut terbuka Membrane pratrabekular : semua kelainan ini dapat berkembang menjadi glaucoma sudut tertutup akibat kontraksi mebran pratrabekular. Glaucoma neovaskular Pertumbuhan epitel ke bawah Sindrom ICE Kelainan trabekular Glaucoma sudut terbuka primer Glaucoma congenital Glaucoma pigmentasi Glaucoma eksfoliasi Glaucoma akibat steroid Hifema Kontusio atau resesi sudut Iridosiklitis (uveitis)

Intumesensia lensa Dislokasi lensa anterior Hifema Pergeseran lensa ke anterior Glaukoma sumbatan siliaris Oklusi vena centralis retinae Pendesakan sudut Iris plateau Intumesensia lensa Midriasis untuk pemeriksaan fundus Sinekia anterior perifer Penyempitan sudut kronik Akibat bilik mata depan yang datar Akibat iris bomb Kontraksi membrane pratrabekular

Patofisiologi

Mekanisme penurunan penglihatan pada glaucoma Apoptosis sel ganglion retina penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti-dalam retina serta berkurangnya akson di nervus optikus diskus optikus atrofik disertai pembesaran cawan optic. Mekanisme peningkatan tekanan intra-okular baik disebabkan sudut terbuka maupun sudut tertutup. Sudut tertutup akut : tekanan intraocular mencapai 60-80 mmHg menimbulkan kerusakan iskemik akut pada iris yang disertai edema kornea dan kerusakan nervus optikus. Sudut terbuka primer : tekanan intraocular biasanya tidak meningkat lebih dari 30 mmHg dan kerusakan sel ganglion terjadi setelah waktu yang lama, sering setelah beberapa tahun. Glaucoma tekanan normal : sel-sel ganglion retina mungkin rentan mengalami kerusakan akibat tekanan intraocular dalam kisaran normal, atau mekanisme kerusakannya yang utama mungkin iskemia caput nervi optici.

parasimpatomimetik untuk menyebabkan konstriksi pupil dan meningkatakan aliran humor aquos keluar dari mata. Pada glaucoma penutupan sudut akut, diuretic dapat digunakan untuk menurunkan tekanan intraocular. Pembedahan dapat diperlukan. Tekanan intraocular harus dipantau setiap tahun pada individu yang berusia lebih dari 40 tahun atau setiap individu yang mengalami peningkatan resiko gangguan ini. Pembedahan yang meliputi iridektomi untuk glaucoma penutupan sudut, pembedahan drainase, atau trabekuloplasti laser dapat digunakan untuk memperbaiki aliran keluar humor aquos.

PENGOBATAN
Glaukoma sudut terbuka Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan). Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi). Glaukoma sudut tertutup Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide). Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker. Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata. Glaukoma sekunder Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan. Glaukoma kongenitalis Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

Diagnosis
Glaucoma dapat didiagnosis dari riwayat dan pemeriksaan fisik. Penurunan lapang pandang secara mendadak atau bertahap dapat dilaporkan. Hasil pemeriksaan tekanan intraocular biasanya akan tinggi, dan inspeksi ketat saraf optikus dapat menunjukkan perubahan warna yang khas dan pelengkungan pinggiran retina. Diagnosis dini glak=ukoma sangat penting untuk mengurangi risiko kebutaan.. Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah: Pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya perubahan pada saraf optikus akibat glaukoma Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri. Tekanan di dalam bilik anterior disebut tekanan intraokuler dan bisa diukur dengan tonometri. Biasanya jika tekanan intraokuler lebih besar dari 20-22 mm, dikatakan telah terjadi peningkatan tekanan. Kadang glaukoma terjadi pada tekanan yang normal. Pengukuran lapang pandang Ketajaman penglihatan Tes refraksi Respon refleks pupil Pemeriksan slit lamp Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus.

Penatalaksanaan
Tetes mata digunakan untuk menurunkan tekana intraocular. Obat-obatan yang paling sering digunakan adalah penyekat beta untuk mengurangi produksi humor aquos atau obat

PENCEGAHAN
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan.

Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut. -

Herpes zoster Variola Vacinia

KERATITIS
Definisi Keratitis adalah peradangan kornea, disebabkan bakteri, virus, jamur, autoimun. Pada umumnya didahului proses trauma, penggunaan lensa kontak, pemakaian obat golongan kortikosteroid tak terkontrol atau perluasan infeksi konjungtiva.

Jamur Candida Aspergillus Nocardia Cephalosporum

Etiologi Keratitis dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kurangnya air mata, keracunan obat, reaksi alergi terhadap yang diberi topical, dan reaksi terhadap konjungtivitas menahun.

Alergi terhadap : Stafilokok (ulkus marginal) Tuberkuloprotein (keratitis flikten) Toksin (ring ulcer , ulkus anularis)

Tanda dan gejala Keratitis akan memberikan gejala mata merah, rasa silau, dan merasa kelilipan.

Defisiensi vitamin Avitaminosis A (xeroftalmia)

Klasifikasi Pembagian keratitis ada bermacam-macam, salah satunya adalah klasifikasi keratitis menurut kausanya : Bakteri - Diplococcus pneumonia - Streptococcus haemoliticus - Pseudomonas aeruginosa - Klebsiella pneumonia Virus Herpes simpleks

Kerusakan N. V Keratitis neuroparalitik

Tidak diketahui penyebabnya (ulkus moorens)

Menurut tempatnya Keratitis superfisial


Ulseratif Keratitis pungtata superfisial ulserativa Keratitis flikten

Keratitis herpetika Keratitis sicca Keratitis rosasea

Diagnosis Tes penunjang : o Tes flouresin o Tes sensibilitas kornea o Keratoskop placido o Scrapping epitel kornea o Tes sensitivitas

Non-ulseratif Keratitis pungtata suferfisial Fuchs Keratitis numularis Dimmer Keratitis disiformis Westhoff Keratokonjungtivitis epidemika

Keratitis profunda
Ulseratif - Keratitis et lagoftalmus - Keratitis neuroparalitik - Xeroftalmia - Trakoma dengan infeksi sekunder - Keratitis gonore - Ulkus serpens akut - Ulkus serpens kronis - Ulkus ateromatosis Non-ulseratif - Keratitis interstitial - Keratitis pustuliformis profunda - Keratiis disiformis - Keratitis sklerotikans

Penatalaksanaan o Kausatif dengan memperhatikan bentuk infiltrat, scrapping kornea dan tes sensitivitas / kultur o Supportif : artificial tears, serum otologus, golongan kortikosteroid ( untuk keratitis profunda ) o Operatif : Flap konjungtiva / amnion

ULKUS KORNEA
Definisi Hilangnya sebagan permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea.

Etiologi a. Penyebab tukak adalah bakteri, jamur, akantamuba dan herpes simpleks b. Tukak kornea perifer dapt disebabkan oleh reaksi toksik, alergi, autoimun dan infeksi. Infeksi pada kornea perifer biasanya oleh karena kuman stafilokok aureus, h.influenza dan m.lacunata. c. Defisiensi vitamin A, lagoftalos akibat parese saraf ke VIII, lesi saraf ke III atau neurotrofik dan ulkus Mooren. Pada tukak kornea yang disebabkan oleh jamur dan bakteri akan terdapat defek epitel yang dikelilingi leukosit polimorfnuklear.

Bila infeksi disebabkan virus, akan terlihat reaksi hipersensitivitas disekitarnya

Pada pemeriksaan terlihat seperti kabut di kornea, hanya dapat dilihat di kamar gelap dengan focal ilumination dan bantuan kaca pembesar Makula : Penyembuhan akibat ulkus kornea. Kerusakan kornea pada 1/3 stroma sampai 2/3 ketebalan stroma Pada pemeriksaan terlihat putih di kornea, dapat dilihat di kamar terang dengan focal ilumination / batere tanpa bantuan kaca pembesar Lekoma : Penyembuhan akibat ulkus kornea Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan stroma. Kornea tampak putih, dari jauh sudah kelihatan. Apabila ulkus kornea sampai tembus ke endotel, akan terjadi perforasi, dengan tanda iris prolaps, COA dangkal, TIO menurun. Sembuh menjadi lekoma adheren (lekoma disertai sinekhia anterior.

Tanda dan gejala Tukak kornea akan memberikan gejala mata merah sakit mata ringan hingga berat, fotofobia, penglihatan menurun, dan kadang kotor.Gejala yang dapat menyertai adalah terdapat penipisan kornea, lipatan Descement, reaksi jaringan uvea ( akibat gangguan vaskularisasi iris), berupa suar, hipopion, hifema dan sinekia posterior

Penatalaksanaan Bertujuan untuk menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika dan mengurangi reaksi radang dengan steroid. Secara umum tukk diobati sebagai berikut : a. Tidak boleh dibebat, karena akn menaikkan suhu sehingga akan berfungsi sebagai incubator b. Secret yang terbentuk dibersihkan 4 kali satu hari c. Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaucoma sekunder d. Debriment sangat membantu penyembuhan e. Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi local kecuali keadaan berat. Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat tenang kecuali bila penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2 minggu. Pada tukak kornea dapat dilakukan pembedahan/ keratoplasti apabila : a. Dengan pengobatan tidak sembuh b. Terjadinya jaringan aprut yang mengganggu penglihatan

Gejala Glaukoma akut subyektif 1. Injeksi silier + 2. Injeksi ++ konjungtiva 3. Kekeruhan +++ komea 4. kelainan pupil Midriasis non-reaktif 5. Kedalaman Dangkal 6. BMD Tekanan intraTinggi ocular 7. Sekret 8. Kelenjar pre-uri kular

Uveitis akut ++ ++ Miosis irregular Normal Rendah -

Keratitis akut +++ ++ +/++ normal /miosis N Norm -

Tanda Sakit Injeksi Pupil Reaksi cahaya Media refrakta

Konjungtivitis akut Tidak/hanya sedikit Konjungtiva Normal Normal Jernih

Iridosiklitis akut

Glakukoma akut

Terbentuk sikatrik. Ada 3 jenis sikatrik kornea,yaitu: Nebula : Penyembuhan akibat keratitis superfisialis. Kerusakan kornea pada membrana Bowman sampai 1/3 stroma

Sedang, terutama Hebat di seluruh bulbus mengenai mata okuli dan yang diurus dan yang diurus N. oleh N. V V Perikornea Miosis, ireguler Berkurang Keruh di oleh Konjungtiva, perikornea, episklera Lebar, lonjong

Berkurang sampai (-) korneaKornea keruh karena keratik edema

Visus Timbul Gejala sistemik Pemeriksaan sekret TIO

Baik Perlahan Tak ada

Sedang, tidakBuruk sekali begitu buruk Perlahan Tiba-tiba Sedikit Muntah Negatif tinggi,Tinggi sekali Uji bakteri

asiklope gik sensibilita s

gik

diamox+b edah tonometri

Ada kuman penyebab Negatif Normal, Normal turun konjungtivi tis Keratitis / tukak kornea sedang Hanya reflex epifora

Infeksi lokal

Iritis akut

Glaucoma akut Hebat dan menyebar -

Sakit Kotoran

kesat Sering purulen ringan Jernih, terang N N + N N

Sedang-berat -

Fotofobia Kornea

hebat Fluoresei n ++ +/presipitat

sedang Edema

Iris Penglihatan Secret Fler Pupil Tekanan

muddy <N -/+ <N N <N ++ <N <N> (pegel)

Abu-abu, hijau <N >N >N +++ (sangat pegel) Episklera Episklera Miotika

Vaskularisasi Injeksi Pengobatan

a.konjungtiv a post konjungtiva antibiotika

siliar siliar Antibiotik

Pleksus siliar siliar Steroid+siklope

You might also like