You are on page 1of 99

MATERI SL PTT PADI

MATERI SL PTT TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) APA ITU SL PTT ? Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu KATA-KATA KUNCI : Sekolah Lapang, Kelola, Tanaman dan Terpadu PAKET TEKNOLOGI : BENIH UNGGUL , PENGOLAHAN LAHAN, PERSEMAIAN, SISTEM TANAM, PENGAIRAN BERSELANG, PEMUPUKAN DAN PENYIANGAN, POPTT serta PANEN DAN PASCA PANEN PEMAHAMAN BUAT PETANI - Jelaskan kalau selama ini banyak Tanah Sawah Sakit ( kurang bahan organik, pupuk kimia tinggi dan pestisida tinggi) maka jadikan Tanah Sawah Sehat. Di samping itu, yang membuat tanah sehat adalah melakukan pengaturan pola tanam. Bisa padi-padi-palawija atau padi-palawija-padi. Banyak keuntungan yang didapat antara lain, memutus siklus hama dan penyakit, mengistirahatkan tanah, bisa menambah hara dalam tanah (bila ditanam leguminosa seperti kacang tanah, kedelai, dll ) sebab akarnya dapat mengikat hara N), dll. Tapi prakteknya, jarang petani yang menerapkan pola tanam ini. - Jelaskan Cara Memperbaiki Pengolahan Lahan . Bagaimana? Jerami/sekam dikembalikan lagi ke sawah, berikan Bahan Organik ( pupuk kandang ) minimal 1-2 ton/ha supaya tanah gembur, mudah dibelah, C organik tinggi di atas 3 %, pertukaran oksigen lancar, dll. Berikan kesempatan tanah untuk istirahat, jangan langsung selesai dibajak kemudian 1-3 hari langsung ditanam. - Jelaskan pula tanah sawah miskin unsur hayati maka tambahkan unsur Mikro Organisme dan POC ( Pupuk Organik Cair )seperti EM4, Organox, dll (menambah unsur hayati dan membantu penyerapan hara) - Jelaskan mengapa selama ini Bibit-Bibit Padi yang dihasilkan kecil maka jadikan bibit yang tumbuh besar dan sehat. Caranya : Pakai Benih Bermutu, Perbaikan Tempat Pembibitan, Sistem Tanam yang sehat dan Melakukan Pengairan Berselang.

- Jelaskan mengapa anakan padi sedikit, hama mudah berkembang, produksi kurang maksimal. Maka rubah sistem tanam yang acak-acakan dengan cara yang berbaris dan teratur. Bisa pakai sistem tanam tandur jajar dan Legowo. Jelaskan manfaat sistem tanam ini. Lakukan Pengoyosan minimal 3x dalam 1 musim tanam. Sebab dengan pengoyosan yang baik akan memutus akar. Dengan putusnya akar maka akan menghasilkan anakan baru. - Jelaskan PEMUPUKAN yang berimbang sebab pupuk adalah makanan tanaman. Berikan informasi Jenis-Jenis Pupuk, Dosis Pupuk, Aplikasi Pemupukan, dan Cara Menghitung NPK ke dalam pupuk tunggal. - Jelaskan metode POPTT ( Pengendalaian Organisme Pengganggu Tanaman Terpadu). Berikan pemahaman bahwa yang disebut pengendalian ada tahapannya : pra- serangan, pasca serangan (pertama, pakai pestisida organik. Kedua, pakai pestisida anorganik). Kenalkan apa itu musuh alami, jenis-jenis musuh alami, dll. Sebagai contoh untuk hama keong mas, perlu tahapan-tahapan untuk mengendalikannya. - Jelaskan panen dan pasca panen yang baik. Berikan pula penjelasan cara panen yang tepat waktu, cara mengetahui perkiraan hasil panen, cara merontokan hasil, cara penyimpanan hasil dll Sekarang, marilah kita bahas satu persatu, tetapi sebelum kita bahas, sebaiknya kita memahami analisa usaha tani padi sawah. Dengan memahami analisa usaha taninya maka kita mendapatkan gambaran yang baik tentang laba rugi menanan tanaman padi. Dilihat dari segi ekonomi, menanam tanaman padi yang berorientasi pada pasar sangat menguntungkan. Analisa usaha tani tanaman padi dapat baca disini, Analisa Usaha Tanaman Padi. 1. BENIH UNGGUL Klasifikasi Benih Unggul Di Indonesia. Secara umum klasifikasi (pembagian) benih padi unggul di Indonesia adalah 4 macam : Benih Penjenis ( Label Putih), Benih Dasar ( Label Kuning), Benih Pokok (Label Ungu) dan Benih Sebar (Label Biru). Buat perbandingan : Ada petani yang menggunakan benih IR64 dalam 1 kotak sawah dapat hasil 12 karung GKG. Tetapi sewaktu menggunakan

Benih Unggul Terbaru Jenis Inpari 10 mendapatkan hasil ditempat yang sama sekitar 16 karung GKG. Kenapa? sebab benih IR64 dikeluarkan sejaka tahun 1986 ( sudah 26 tahun). Sedangkan Inpari 10 pada tahun 2009 (baru 3 tahun). Artinya semakin petani menggunakan benih unggul terbaru semakin baik sebab umur padi semakin pendek dan hasilnya semakin banyak. Penggunaan benih terbaru pun bergunan untuk memotong siklus hama dan penyakit padi. Buat Ilustrasi : Cara hemat memakai benih. Petani A punya sawah 2.000 m2, dia pakai benih 10 kg, sedang petani B luas sawah 5000 m2 cukup pakai benih 10 kg. Kenapa petani B dengan sawah luas 5.000 m2 , benih 10 kg cukup untuk pembibitan ( 20 kg/ha). Sedangkan petani A dengan luas 2.000 m2 sering memakai benih 10 kg ( 50 kg/ha). Jelaskan dari keduanya mana yang efesien dan ekonomis? Bila para petani bisa menghemat benih sampai 1020 kg/ha maka berapa banyak dana petani yang dapat dihemat. Beda Benih dengan Bibit. Beri pemahaman kepada petani apa beda benih dengan bibit? Setelah itu jelaskan ciri-ciri benih unggul dan juga ciri-ciri bibit unggul. Rekomendasi Benih/Ha . Untuk benih padi kebutuhan normal atau rekomendasi adalah sekitar 25 kg/ha. Bila ada petani yang memakai benih 25 kg/ha berarti sudah sesuai anjuran. Tapi, bila di atas 25 kg/ha berarti para petani perlu dibimbing kembali. Cara Menghitung Kebutuhan Benih. Untuk menghitung kebutuhan benih padi per hektar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut adalah jarak tanam, berat 1000 butir, jumlah bibit/tancep. Setelah itu dikurangi daya tumbuh dan hama yang biasa menyerang bibit padi. Silahkan baca Cara menghitung Kebutuhan benih. Cara Mendapatkan Benih. Untuk mendapatkan benih unggul kembali petani diharapkan bisa melakukannya sendiri. Sebelum panen, sebaiknya petani melakukan 2 kali panen. Panen pertama adalah panen buat benih yang akan ditanam pada musim berikutnya. Cari benih yang bagus dan jarak dari pematang min 2 meter. Kebutuhannya disesuaikan dengan luas lahan yang akan digarap. Baru setelah itu, petani panen semuanya.

Dan yang lebih bagus adalah petani dapat melakukan persilangan sendiri. Artinya petani dapat menjadi seorang pemulia padi. Di beberapa daerah tertentu ada petani yang sekaligus seorang pemulia tanaman. Hasil panen yang didapat dari petani pemulia sungguh luar biasa. Dan juga kisah Pak Warsiyah seorang pemulia padi. Menguji Daya Tumbuh Padi. Untuk melakukan ini caranya sangat sederhana. Ambil sekitar 100 butir padi. Rendam selama 24 jam. Tiriskan. Setelah itu taro di piring yang di atsnya ada kertas tissu. Beri air sedikit dengan cara diperciki. Setelah 2-3 hari lihat dan hitung. Berapa % yang tumbuh. Bila dibawah 80 % berarti benih tsb daya tumbuhnya kurang baik. Benih yang baik daya tumbuh di atas 90 %. Perlakuan Benih. Untuk memperoleh benih yang baik dapat dilakukan dengan merendam pada air larutan garam 2 3 %. Bisa juga pake larutan ZA dengan perbandingan 20 gram ZA/liter air. Tapi yang ada juga yang menggunakan garam, setelah diberi garam dengan jumlah tertentu telur yang semula berada di dasar air akan terangkat ke permukaan. Benih yang digunakan hanya benih yang tenggelam dan yang mengapung dibuang. Setelah diangkat benih perlu dibilas dengan air agar garam yang menempel di benih dapat tercuci. Benih yang baik untuk dijadikan bibit adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut. Diamkan beberapa saat, kemudian tiriskan. Benih dicuci kembali sampai bersih. Selanjutnya rendam selama 1 hari. Setelah itu tiriskan kembali, benih tsb dimasukan ke dalam karung selama 1-2 hari ( sebagai patokan : mulai keluar titik tumbuh gabah ). Bila demikian benih siap untuk disebarkan. Varietas Unggul Benih Padi. Berikan pemahaman tentang Varietas Unggul Benih padi yang telah dikeluarkan Kementan. Jelaskan manfaat benih unggul dalam hal produksi. Adapun VUB tersebut adalah : IR64, Ciherang, Sintanur, Cibogo, Cileulis, Fatmawati, Inpari 1-13, Inpara, Hipa, Situpatenggang, Inpari 14-20, dll. Sedangkan dari Varietas Unggul Benih dari BATAN : Cilosari, Diahsuci, Bestari, Inpari Sidenuk, Pandan Putri dll. Selengkapnya bisa baca Jenisjenis padi yang banyak ditanam di Indonesia 2. PENGOLAHAN LAHAN ,

Jadikan Sawah Sehat. Salah satu faktor keberhasilan menanam padi sawah adalah memperhatikan cara dan waktu pengolahan padi sawah. Dengan cara ini akan membuat sawah kita sehat. Bila petani memperhatikan cara pengolahan lahan sawahnya dengan sempurna, memberikan bahan organik, mengembalikan jerami, sekam dll ke dalam sawah. Kemudian memberikan kesempatan lahan sawahnya minimal 2 pekan untuk memproses bahan organik, jerami, sekam dll secara alami. Maka sang petani tsb telah menjadikan tanah sawahnya sehat. Pengertian Pengolahan Lahan. Pengolahan Lahan adalah proses membalik tanah dari lapisan bawah tanah ke permukaan tanah agar terjadi proses pertukaran aliran udara, air bisa meresap masuk dan sinar matahari masuk kedalamnya. Pada saat yang sama, sisa-sisa jerami atau rumput pada lapisan atas berada dibawah agar terjadi proses pembusukan. Proses Pengolahan Lahan. Proses pengolahan pada padi sawah ini biasanya diawali dengan mengalirkan air ke dalamnya. Setelah beberapa hari tanah sawah dikeringkan. Setelah itu, proses selanjutnya adalah tanah tersebut dibalik. Proses pembalikan tanah itu bisa dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan hand traktor. Bila menggunakan handtraktor, proses membalik tanah ini bisanya seperti spiral, memutar dengan menyempit. Oleh sebab itu biasanya, tanah padi sawah perlu dipacul kembali pada bagian-bagian sudutnya atau pinggirnya. Realitas di kalangan petani : baru selesai mengolah lahan selama 1-2 hari , lahan sawahnya sudah ditanami. Silahkan baca Pengolahan Lahan Padi Sawah Ciri-ciri Sawah Sehat - Kandungan C organik di atas 3 %. Apalagi bisa di atas 5 %. - Banyak binatang-binatang kecil dan MO - Banyak ikan, belut, anak katak, capung dll - Kedalaman sawah sebetis orang dewasa atau min 25 cm - dll Fungsi jerami sangat penting, apalagi jerami mengandung berbagai unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman. Dengan mengetahui fungsi

jerami ini maka akan bisa menambah hasil panen dan menghemat pengeluaran pupuk. Kembalikan Jerami Ke sawah. Selama ini, banyak di kalangan petani yang membakar jerami padinya. Padahal dengan mengembalikan jerami di sawah sama saja memberikan kehidupan buat sawahnya. 3. LAHAN PEMBIBITAN selengkapnya bisa baca disini Lahan Persemaian. Lahan pembibitan bisa juga disebut lahan persemaian. Dengan lahan persemaian yang baik dan benar maka akan dihasilkan bibit padi yang sehat dan besar. Kemudian memperhatikan jumlah benih yang akan di sebar per meter persegi. Maka bibit padi umur 15 hss akan diperoleh bibit yang siap tanam. Luas Lahan Persemaian. Berdasarkan rekomendasi yang dianjurkan luas lahan persemaian adalah 4 % dari luas lahan yang akan ditanam. Misalkan ada petani yang punya lahan 1 Ha maka luas lahan perrsemaiannya sekitar 4 % dari 10.000 m2 adalah 400 m2. atau 1/25 bagian lahan yang akan kita garap. Bila petani punya sawah 2.000 m2 maka butuh 80 m2 buat lahan persemaiannya. Kenapa? Dengan cara ini akan hemat benih dan bibit padi cepat tumbuh subur dan besar Arah Tempat Pemsemaian. Diusahakan dalam membuat petak persemaian melihat arah matahari. Dibuat sejalan dengan terbit dan tenggelamnya matahari. Artinya menghadap arah Timur dan Barat. Perhatikan Lebar Petak Persemaian. Ini yang penting. Indikasi keberhasilan petani sawah adalah melihat petak persemaiannya. Bila petani menggunakan lebar petak persemaian antara 1,2 1,5 m maka petani tsb sudah mengerti cara buat petak persemaian. Hindari, Jangan sampai ada petani yang membuat petak persemaian seperti lapangan bola mini. Panjang bisa 10 m x lebar 5-7 meter. Berapa banyak Benih yang disebar. Untuk ukuran standar, sebar benih sebanyak 1-1,5 genggaman insan (orang) dewasa per meter persegi. Pupuk Untuk Lahan Persemaian. Dengan lahan sekitar 400 m2/ha maka diperlukan Pupuk Kandang sebanyak 100-200 kg, tambahkan sekam padi beberapa karung atau abu dari pembakaran sekam. Berikan pupuk NPK sebanyak 10 g/m2. Atau 4 kg/ 400 m2.

Umur Bibir Persemaian. Secara umum tanam bibit padi dalam umur 15- 20 hss. Tapi pendapat saya, umur persemaian padi disesuaikan dengan umur tanaman padi.Bila varietas padi umur 103 hari seperti Inpari 13 atau 102 hari seperti Inpari 19 maka sebaiknya ditanam ketika bibit padi berumur di bawah 15 hss. Bila umur padi berumur sekitar 108-116 hari seperti Inpari 10 dan varietas yg seumur maka bibit padi berumur di bawah 18 hss. Untuk Ciherang, yang berumur 115-125 hari sebaiknya umur bibit ditanam di bawah 20 hss. Prinsip Pindah Tanam : Pindah tanam tanaman padi sama dengan prinsip wanita, semakin kawin muda semakin banyak anak. Demikian pula bibit padi, ditanam di bawah umur 15 20 hss maka akan banyak jumlah anakannya. Sebelum Pindah Tanam. Sebaiknya sebelum 2-3 hr sebelum bibit pindah tanam disemprot insektisida alami atau insektisida kimia ( spontan, regant, hipolag, culbix, dll). Hal ini untuk menghindari adanya telur atau hama yang menempel pada lahan persemaian. 4. SISTEM TANAM Pengertian Sistem Tanam. Menurut saya, Sistem Tanam adalah cara atau metode terbaik yang dilakukan petani untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik bagi luasan sawahnya. Silahkan baca Sistem tanam sebagai Sarana Hasil Panen. Macam-Macam Sistem. Sistem tanam yang dilakukan petani beragam. Namun dari sistem tanam yang baik adalah : 1. Tandur Jajar. Secara umum bila petani mau melakukan sistem ini dengan rapi dan tanaman berbaris sudah bagus. Hasilnya pun akan baik. Asalkan jarak tanam agak lebar. Saya menyaksikan banyak petani yang memakai sistem tandur jajar denga hasil yang terbaik. 2. Sistem Tanam Legowo. Setelah itu kenalkan sistem tanam legowo. Kemukakan hasil yang didapat dari sistem tanam legowo dengan tandur jajar. Sistem tanam legowo ada 2 pilihan, pakai sisipan atau tanpa sisipan. Biarkan petani mencobanya, supaya petani melihat hasilnya.

Manfaat Sistem Tanam Yang Baik. Dengan sistem tanam yang baik, keuntungan buat petani adalah mempermudah pemupukan, pengoyosan, penyemprotan, panen dll. Akan hemat dalam hal waktu. Apalagi pengoyosan, dengan alat oyos akan menghemat waktu dan tenaga juga biaya. Sistem Tanam Legowo. Secara umum, sistem tanam legowo boleh disebut sebagai sistem tanam yang memberikan hasil terbaik. Adapun keuntungan sistem tanam legowo adalah sbb : 1. Memperbanyak tanaman pinggir, dengan banyak tanaman pinggir maka jumlah anakkan padi banyak sehingga produksi padinya akan maksimal 2. Sinar matahari bisa langsung masuk ke bagian bawah tanaman terutama bagi tanaman pinggir. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai daun, maka proses fotosintesis akan semakin maksimal sehingga tanaman menjadi subur 3. Mengurangi kemungkinan serangan hama. Hama tikus paling tak suka daerah yang agak terbuka., 4 Pada lahan yang agak terbuka, kelembaban akan berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang. 5. Mempermudah dalam penyiangan, dengan cara ini akan menghemat 50 % tenaga kerja 6. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 4: 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 20 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produksi gabah. 7. Akan mempermudah pelaksanaan pemupukan dan penyemprotan hama dan penyakit. dll Sistem Tanam Indikator Keberhasilan Pertanian. Bila di suatu hamparan sawah terlihat sistem tanam yang berbaris dan teratur. Maka daerah tersebut telah berhasil dan bagus teknologi pertaniannya. Dapat dilihat secara kasat mata indikasi keberhasilan pertanian padi sawah. Untuk memahami sistem tanam yang baik maka silahkan baca Sistem Tanam Legowo danSejarah Padi Sistem Legowo. 5. PENGAIRAN BERSELANG

Padi bukan tanaman air tapi tanaman butuh akan air. Dengan kaidah ini maka tak selamanya tanaman padi selalu tergenang. Ada saatnya tanaman padi tak butuh genangan air. Oleh sebab itu perlu adanya tehnik pengairan berselang. Mengapa ada saatnya tak perlu tergenang? karena bukan tanaman air maka akar padi juga butuh oksigen di dalamnya. Begitu juga dengan mikroorganisme tertentu dan binatang-binatang tertentu seperti cacing. Dengan tehnik pengairan berselang ini akan dapat menyuburkan tanaman padi. Cara melakukan pengairan serselang : 1. Pergiliran air berselang fase tanam sampai anakan maksimal (50 hari setelah tanam) anjurannya adalah 4 hari basah 3 hari kering 2. fase pembentukan malai sampai pengisian biji (50-85 hari setelah tanam) petakan sawah digenangi terus cuma kadar air sekedarnya 3. Sekitar 10 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan Untuk memahami lebih jelas tentang pengairan berselang silahkan baca disini 6. PEMUPUKAN BERIMBANG Mengapa Tanaman Butuh Pupuk ? Tanaman adalah mahkluk hidup yang membutuhkan makanan. Makanan untuk tanaman berupa hara makro ( N P dan K ) dan mikro ( Ca, Mg, S, dll ). Hara makro dan mikro tsb disebut pupuk. Dengan pupuk inilah tanaman tumbuh berkembang. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pemupukan selengakpnya Aplikasi dan Dosis Pemupukan Tanaman PAdi dan Kapan Tanaman Padi Dipupuk . Ilustrasi Pemupukan Pada Petani - Ada petani A ,dia cuma pake urea sekali saja pada umur 7 hst. - Ada petani B, dia pakai NPK saja. Itupun cuma sekali tanaman.

- Ada petani C, dia pakai pupuk sesuai dosis yang dianjurkan pemerintah. Jelaskan hasil yang diperoleh. Misalkan petani A dapat 6 karung dalam 1 kotak sawah, petani B dapat 8 karung dalam kotak yang sama. Sedangkan petani C dapat 10 karung. Terangkan manfaat menggunakan pupuk berimbang. Perumpamaan pupuk Tanaman tumbuh seperti seperti anak kecil. Anak kecil butuh makan untuk tumbuh berkembang. Anak kecil makan butuh nasi, sayur dan lauk. Tanaman pun demikian, bagi tanaman pupuk Urea adalah Nasi, pupuk TSP adalah sayur dan pupuk KCL adalah lauk Pauk. Oleh sebab itu, tanaman perlu dipupuk dengan seimbang. Jangan sampai anak kecil dikasih nasi aja. Jangan sampai tanaman dikasih pupuk urea aja. Jenis-Jenis Pupuk Secara umum, pupuk dapat di bagi ke dalam 2 kelompok : 1. Pupuk Organik. Yang dapat dikelompokan dalam pupuk organik adalah pupuk kandang, kompos dari tanaman, kotoran hewan/manusia, sisa-sisa makanam, dll. Dari pupuk organik ini dapat dibuat POC ( pupuk organik cair ). Bahkan dari urine kita pun dapat dibuat POC. 2. Pupuk Anorganik / pupuk kimia Pupuk Pabrik/kimia dibedakan kedalam 2 jenis : - Pupuk Tunggal : pupuk buatan yang mengandung 1 unsur hara makro. Seperti Urea, untuk mengenal pupuk urea baca disini dan ZA,TSP untuk mengenal pupuk TSP baca disini, KCL - Pupuk Majemuk : pupuk buatan yang mengandung minimal 2 unsur makro atau lebih ( NPK Kujang, Ponska, pelangi, dll) Sebagai pupuk buatan, kita diharapkan dapat mengenal karakteristik pupuk buatan tsb sehingga dapat mengetahui manfaat penggunaannya. Kandungan Pupuk Buatan

Pupuk Tunggal seperti urea ( 46 % hara N ) dan ZA ( 21 % hara N dan 24 % sulfur ), SP-18 (Super Phosphate -18) ( 18 % P2O5 ), SP-36 (Super Phosphate -36) ( 36 % P2O5 ) atau TS-36 ( 36 % P2O5 ) dan TSP (Triple Super Phosphate) ( 46 % P2O5 ) serta KCL ( 60 % K2O) Pupuk Majemuk. Pupuk majemuk banyak macamnya, akan tetapi ada beberapa yang paling banyak digunakan petani seperti NPK Kujang 30 6 8, NPK Ponska 15 15 15 dan NPK pelangi 20 10 10. Menghitung Kandungan Pupuk NPK Majemuk ke dalam Pupuk Tunggal Dalam 100 kg NPK Kujang 30 6 8terdapat 65,22 kg Urea, 16,67 kg Sp36 dan 13,33 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1 karung NPK kujang terdapat 32,6 kg Urea, 8,33 kg SP36 dan 6,66 kg KCL. Dalam 100 kg NPK Ponska 15 15 15 terdapat 32,6 kg Urea, 41 kg Sp36 dan 25 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1 karung NPK Ponska terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan 12,5 kg KCL. Dalam 100 kg NPK Pelangi 20 10 10 terdapat 43,47 kg Urea, 27,78 kg Sp36 dan 16,67 kg KCL. Beri penjelasan kalau dalam 1 karung NPK Pelangi terdapat 21,73kg Urea, 13,89 kg SP36 dan 8,33 kg KCL. Berapa Dosis Pupuk Untuk Tanaman Padi/Ha ? Dalam kesempatan ini, ada 3 dosis yang bisa dijadikan rekomendasi, Untuk lebih jelasnya silahkan Dosis dan Aplikasi Pupuk Untuk Tanaman Padi. Dosis 1, 250 kg urea, 100 kg TSP (sebanding dng 128 SP-36/TS36) , 75 kg KCL, dan jangan lupa pakai 1.000 kg Pupuk Organik, Aplikasi : Pupuk dasar : 50 kg TSP + 40 kg KCL dan 50 kg urea Pupuk Susulan (PS) 1 : 50 kg TSP kg + 35 kg KCL + 100 kg Urea, PS2 : 100 kg urea Dosis 2, 150 kg NPK ponska +300 kg NPK kujang Aplikasi : Pupuk dasar : 150 kg Kujang PS1 : 150 kg NPK ponska, PS 2 : 150 kg Kujang Dosis 3, 300 kg ponska + 150 kg urea (sebanding dng 100 kg urea dan 110 kg ZA)

Aplikasi : Pupuk dasar : 150 kg ponska + 1000 kg PO Pupuk Susulan (PS) 1 : NPK ponska 150 kg + 50 kg Urea, PS2 : 100 kg urea Atau untuk 1000 meter Dosis 1, 25 kg urea, 10 kg TSP , 7,5 kg KCL, 100 kg PO, Pupuk dasar : 5 kg TSP + 4 kg KCL dan 5 kg urea Pupuk Susulan (PS) 1 : 5 kg TSP kg + 3,5 kg KCL + 10 kg Urea, PS2 : 10 kg urea Dosis 2, 30 kg ponska, 15 kg urea, 100 kg PO, Pupuk dasar : 15 kg ponska + 100 kg PO Pupuk Susulan (PS) 1 : NPK ponska 15 kg + 5 kg Urea, PS2 : 10 kg urea Dosis 3, 30 kg NPK kujang, 15 kg NPK ponska, 100 kg PO, Pupuk dasar : 15 kg Kujang + 100 kg PO PS1 : 15 kg NPK ponska, PS 2 : 15 kg Kujang Bila Tak Ada Pupuk Urea Permasalahan yang dihadapi oleh petani : nga ada pupuk urea nga mau pupuk. Ada petani yang begitu fanatik dengan pupuk ini. Solusi ? 1. berikan penjelasan ada pupuk pengganti urea seperti pupuk ZA.Dan jg katakan kpdnya bahwa tanaman tak hanya butuh urea tapi jg pupuk SP dan KCL. 2. Jelaskan kalau didalam pupuk NPK ada kandungan pupuk ureanya. Pemupukan Berbanding Lurus dengan Hasil Panen. Bila petani melakukan pemupukan berimbang, maka sebagian besar saya jumpai merkea mendapatkan hasil yang tinggi. Demikian pula dengan hasil rendemen beras yang tinggi. Dengan demikian petani memperoleh pendapatan yang baik. PENYIANGAN atau PENGOYOSAN Pengertiannya

Secara umum menurut kebanyakan petani yang disebut pengoyosan/penyiangan pada tanaman padi adalah membersihkan gulma atau tanaman lain yang mengganggu pertumbuhkan tanaman yang akan kita panen hasilnya. Fungsi Utama Penyiangan Menurut saya fungsi utama penyoyosan : memutus akar padi. Dengan putusnya akar maka akan muncul anakkan padi yang baru. Jadi fungsi utamanya bisa disebut memperbanyak anakkan padi. Kalau begitu, makin sering dilakukan pengoyosan maka makin banyak anakkan yang diperoleh. Disamping juga dapat membersihkan tanaman padi dari gulma. Dengan demikian min 2 atau 3 tanaman padi dioyos. Selengkapnya dapat dibacaPengoyosan/Penyiangan Tanaman Padi 7. POPTT Arti Kata POPTT? . POPTT singkatan dari Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman Terpadu. Jadi dalam menghadapi serangan OPT dilakukan dengan cara terpadu. Kata Kunci : Kelola, Organisme (hidup), Pengganggu, Tanaman dan Terpadu Apa itu OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman ) Secara umum OPT dapat dikelompokan dalam 2 bagian : Hama dan Penyakit. Jelaskan beda antara hama dan Penyakit. Kasus-Kasus Di Lapangan Selama jadi PPL, kita punya beberapa kasus di lapangan mengenai POPT ini. Jelaskan kasus-kasus tersebut dengan lengkap. Sebagai gambaran saya berikan ilustrasi : - Ada Petani A keracuan Furadan, hal ini disebabkan pak A menyemprot hama kungkang cuma tak langsung mati. Karena kesal, maka dia memakai Furadan. Furadan tsb direndam selam 2 pekan. Kemudian dia semprotkan. Dan akhirnya petani A keracunan,

- PPL beserta petani B melihat ada tanaman padi yang terkena penggerek batang. Ada tanaman padi yang pertumbuhannya kurang bagus. Diambil anakkan padi yang daunnya menggulung kaya sedotan. Batang tanaman tsb dibuka dan terlihat ada ulat penggerek, dan dipelajari nama hama padi tsb. Bila menyerang di masa vegetatif disebut sundep. Bila penyerangan pada masa generatif disebut beluk. Berikan penjelasan insektisida apa yang cocok untuk penggerek batang. - Ada petani C, dia melakukan penyemprotan dengan insektisida 2-3 hari sebelum pindah bibit dengan insektisida. Hal ini dilakukan supaya terhindar dari hama tanaman padi - .Ada petani D yang bingung cara mengatasi keong mas. Dengan bijak sang PPL memberikan cara mengendalikan hama koeng mas. Dst dst Jenis-Jenis OPT Secara umum, hama dan penyakit utama tanaman padi adalah sbb : Hama : Penggerek batang, Wereng, Walang Sangit, Tikus, Burung, dll Penyakit : Hawar Daun Bakteri (HDB), Blas /blast (Pyicularia grisea), Busuk batang , dll Mengendalikan OPT Dalam mengendalikan OPT ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, dan tindakan terakhir adalah melakukan pencegahan dengan pestisida kimia. - Mengenal Musuh Alami Dengan mengetahui musuh alami maka petani akan sadar pentingnya keberadaan mereka. Musuh alami adalah sahabat petani. Seperti : Katak, capung, tomcat, dll. Membuat Perangkap Hama Bila ada hama yang bisa dikendalikan dengan perangkap sederhana maka gunakan tindakan tsb. Saya sering mengajarkan cara membuat perangkap hama walang sangit dari botol minuman bekas 1500 ml.

Kapan penerapannya : untuk walang sangit, biasanya mereka akan berkembang biak 2 pekan sebelum malai padi keluar. Maka buat dan pasanglah perangkap tsb dimana walang sangit akan tiba. Atau bisa juga perangkap yang lain sesuai dengan kondisi lapangan yang terjadi,,, Gunakan Pestisida Alami Ada baiknya petani menggunakan tanaman tertentu untuk melakukan pengendalain hama dan penyakit. Selain murah, penggunaan pestisida ini aman dan ramah lingkungan. Dan yang penting : musuh alami tak mati. Cara membuat pestisida alami dapat kita cari di google. Gunakan Pestisida / Insetisida Berspektrum Terbatas Melakukan penyemprotan pestisida adalah langkah terakhir. Atau bila hama dan penyakit sudah di atas ambang ekonomi. Penggunaan pestisida/insektisida pun harus melihat daya spektrumnya. Hindari bahan aktif yang bisa membunuh banyak musih alami. Untuk penggerek batang bisa gunakan insektisida sistemik dibandingkan yang kontak dan lambung. Di samping itu, para PPL juga bisa mengetahui berbagai kode dan arti yang terdapat pestisida. Dan apa arti racun kontak, sistemik dan lambung. Sebab masalah utama bagi petani adalah masalah hama dan penyakit. Jadi minimal sbg PLL mengetahuinya. 8. PANEN DAN PASCA PANEN Pengertian Panen dan Kapan Gabah Dipanen? Panen adalah memetik hasil yang telah kita tanam. Untuk menentukan kapan panen adalah sekitar 30-35 hari setelah keluar malai. Atau sekitar 90 % gabah telah menguning, bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau. Untuk kadar air sekitar 21-26 % dll Panen pun disesuaikan dengan umur tanaman padi disamping keadaan iklim. Bila musim kemarau biasanya umur padi lebih cepat dibandingkan musim penghujan.

Sebagai contoh : IR64 (110-20 hss, 5-6 ton gkg), Ciherang (116-125 hss, 58,5ton/ha GKG), , inpari 13 (103 hss, 8ton), Inpari 10 (108-116 hss, 5-7 ton gkg), dll Panen Awal Untuk Benih Selanjutnya Bagi petani yang mengerti pentingnya benih unggul maka biasanya mereka akan melakukan panen 2 kali. Panen Awal dan Panen Susulan. Panen awal, Lakukan panen awal untuk kita jadikan benih selanjutnya. Caranya : - Cari malai bernas yang jauhnya sekitar 2 meteran dari pematang sawah. Malai dari tanaman yang rata tingginya. - Tentukan jumlah benih yang akan petani pakai. Misalkan petani punya lahan 5.000 m2 maka kebutuhan benihnya sekitar 12,5 kg. Karena masih GKP maka panen sekitar 20 kiloan saja. - Usahakan hasil panen yang dijadikan benih jangan dirontokan dengan cara dibanting. Melainkan dengan cara diilis atau diinjak-injak atau dengan cara dirontokan. Sebab dengan dibanting bisa menimbulkan kepatahan pada gabah. Panen Susulan Untuk Panen susulan, bisa dilakukan bila panen untuk benih dilakukan. Cara Panen Untuk cara panen ini, banyak cara yang bisa petani lakukan. Tetapi yang terbaik adalah kelompok tani mempunyai mesin perontok padi. Jadi para anggotanya bisa menggunakannya. Keuntungan dengan cara ini adalah menghindari banyaknya butir gabah yang jatuh dan hilang. Kadar Air Dalam Panen Biasanya habis panen dinyatakan adalam GKP ( Ganah Kering Panen ) . Biasanya kadar air dalam GKP sekitar 22-25 %. Setelah dilakukan penjemurankadar air menjadi 14-15 %. Dan dalam kondisi gabah seperti ini dinamakan GKG ( Gabah Kering Giling ).

Menghitung Perkiraan Hasil Panen Untuk menghitung perkiraan hasil panen yang didapat maka kita dapat menggunakan model ubinan. Ubinan ini adalah perkiraan sementara, alangkah baiknya bila nanti para petani mencocokkan dengan hasil realitanya. Selama ini, menurut saja terjadi ketidaktepatan / kesalahan kita dalam melakukan ubinan. Kita lebih suka memakai cara 2,5 x 2,5 m atau mudahnya hasil ubinan tinggal dikali 1.600. Padahal kenyataannya tak seperti itu. Untuk mengetahui model ubinan, dapat dibaca atau dipelajari disini, untuk sistem tanan tandur jajar Model Ubinan Padi Yang Tepat . Dan untuk sistem legowo adalah Ubinan Sistem Legowo . Tapi secara umum tehnik ubinan adalah sbb : 1. Melakukan ubinan disesuaikan dengan sistem tanamnya. Sebab cara ubinan sistem tanam tandur jajar berbeda dengan sistem legowo. 2. Bila kita mengetahui jumlah rumpun/ha, jmlh anakan, jumlah butir/malai, berat 1000 butir maka akan dapat diketahui hasil perkiraan hasil panennya. Sekian. Demikianlah materi SL PTT ini saya tulis dan jelaskan. Semoga saja tulisan ini dapat memberikan pencerahan dan pembelajaran bagi saya dan teman-teman PPL terutama kepada THL dalam mengajarkan SL PTT kepada petani. Semoga dengan pengetahuan yang kita peroleh ini dapat menambah wawasan dan ilmu pertanian kita sehingga dapat kita share (bagikan dan jelaskan) kepada petani di daerah kita masing-masing. Dengan demikian, kita sebagai PPL THL telah berkontribusi untuk memajukan pertanian di Indonesia. Dan semoga saja, ilmu budidaya padi melalui penyuluhan kita sbg PPL THL dapat menjadi ladang amal kita di dunia ini. Amin

Like Be the first to like this.

3 Responses to MATERI SL PTT PADI


1. tin-tin says:
29 September 2011 at 11:09 pm

makasih tausiyahnya mas


Reply

2.

rukun makmur ds musir lor rejoso nganjuk jatim says:


18 May 2012 at 12:35 pm

terima kasih pak untuk ulasan nya semoga bisa bermanmaat untuk petani maju indonesia
Reply

3.

Armeina Yukanita (@AYukanita) says:


13 August 2012 at 10:45 pm

terimakasihinfonya sangat membantu


Reply

POLA TANAM PADI SAWAH DAN IP 400


Posted on 13 April 2012

POLA TANAM : TARGET PADI DAN KEDELAI BISA TERCAPAI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Melihat harga gabah yang sedang membaik, para petani yang baru saja panen langsung tancap gas. Apalagi kalau bukan menanam padi kembali. Kejadian seperti ini dapat kita saksikan di berbagai daerah, termasuk di daerah tempat saya bertugas. Apalagi, pemerintah seakan dikejar target besar surplus beras 10 juta ton sampai tahun 2014. Sehingga cerita di atas sesuai dengan skenario penanaman padi sawah menjadi IP 300 bahkan IP 400 yang ingin digalakkan pemerintah. Tapi ada beberapa daerah di Indonesia yang petaninya santai saja. Santai di sini bukan berarti tak giat bekerja. Santai disini berarti mereka tak ikutikutan menanam padi kembali. Sebab mereka punya pola tanam yang jelas : Padi Padi Palawija (kedelai). Saya ambil contoh, ada petani di Daerah Banyumas, sebut saja namanya Sutono. Sutono adalah petani yang pernah mengecap bangku pendidikan. Sewaktu MT1, dia menanam padi. Varietas yang digunakan adalah padi logowa. Umur padi logowa adalah sekitar 115 hari. Alhamdulillah, selesai panen dia dapat 11,2 ton/ha riil GKP. Kemudian petani ini di MT2, menanam padi varietas Inpari 4. Sekali lagi, petani ini bersyukur sebab hasil panennya dapat sekitar 7,5 ton/ha riil GKP. Dia memilih menanam varietas ini sebab akan mengejar tanam kedelai. Selesai MT2, dia punya target menanam palawija, dalam hal ini adalah kedelai. Varietas kedelai yang ditanam adalah grobogan atau gepak kuning. Untuk tahun kemarin dia pakai varietas gepak kuning. Alhamdulillah, dia panen sekitar 2,5 ton. Harga kedelai saat itu, di tingkat petani sekitar 6.000-6500 per kilo.

Dari tahun ke tahun, pola tanan yang dia kembangkan adalah seperti itu, padi padi palawija. Salah satu alasannya adalah tanaman kedelai sangat efektif untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit tanaman padi. Apalagi menanam kedelai amat menguntungkan. Mengapa? sebab tanpa olah tanah. Bekas tanaman-tanaman padi MT2 dijadikan lubang tanam. Caranya cukup dilugal, kemudian dimasukan benih kedelai. Bertani kedelaipun tanpa pupuk dan pestisida, tanaman kedelai tumbuh subur sebab unsur hara di dalam tanah bekas MT2 masih subur. Jadi bisa dibilang, ini adalah kedelai organik. Cuma petani petani ini, menggunkan POC dari urine. Ya, cukup beberapa kali tanaman kedelai disemprot dengan POC buatan sendiri. Coba kita hitung berapa petani Sutono dapat dalam 1 tahun? dari hasil padi MT1 sebanyak 11,2 ton. Dari MT2 dapat 7,5 ton. Total padi 18,7 ton. Plus kedelai 2,5 ton. Coba bandingkan dengan hasil penelitian yang ingin agar tercapai IP 400. Supaya di dapatkan hasil dari IP 400 itu hasil sebesar 28 ton/ha/tahun. Baca disini. Ringkasnya seperti ini, karena 2025 penduduk indonesia 300 juta maka butuh banyak beras. Dari mana? salah satunya pake IP 400. Untuk MT1 dilaksanakan pada minggu ke 3 Desember 2009, dan dipanen pada minggu ke 2 Maret 2010. Sedangkan pertanaman MT.II dipanen pada akhir Juni 2010. Pertanaman MT. III terlaksana pada minggu ke 3 Juli 2010 dan panen pada minggu pertama November 201 0. Sedangkan pertanaman ke IV dilaksanakan pada minggu ke dua bulan November 2010, dan diperkirakan akan panen pada akhir Januari 2011. Hasilnya sbb : Pada MT.I hasil tertinggi sebesar 5.857 kg/ha didapatkan pada lahan sawah Sutiyo, dan hasil tertinggi pada MT.II sebesar 6.150 kg/ha didapatkan dengan varietas GH.OM. 2395 (Inpari 12), dengan perlakuan pemupukan A (pemberian 100% N-P-K berdasarkan hasil analisis tanah dengan PUTS) juga didapatkan pada lahan sawah Sutiyo. Sedangkan pad a MT.III hasil tertinggi sebesar 5. 900 kg/ha didapatkan dengan perlakuan pemupukan D (pemberian pupuk N-P-K (50%-100%-

50% berdasarkan PUTS) + 2 t/ha Pukan pada MT.II dan dengan takaran pupuk yang sama + 2 t/ha kompos jerami pada MT.III. Sampai dengan MT.III, total hasil gabah kering panen (GKP) tertinggi yang telah didapatkan adalah sebanyak 17.907 kg/ha atau 17,9 ton/ha untuk 3 kali tanam (3 MT). Ingat, ini adalah hasil tertinggi dari setiap di 3 MT. Coba bandingkan !!! Petani dengan pola tanam padi padi palawija dapat 18,7 ton/ha/tahun + kedelai lokal 2,5 ton. Penelitian dengan IP 400, tapi dari pekan ke-3 Desember November ( IP 300 ) dapat 17,9 ton/ha/tahun. Bila pemerintah ingin swasembada pangan, mengapa tidak dikejar pola tanam yg efektif dan efesien. Selain mengejar target padi, ditempat atau areal yang sama dapat meningkatkan komoditas kedelai. Sekali mendayung, produksi padi bagus. Produksi kedelai mantap. Apa yang kurang wahai, para pengambil kebijakan?
Like Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN

CIRI-CIRI BENIH ATAU BIBIT BERMUTU


Posted on 11 December 2011

CIRI-CIRI BENIH UNGGUL Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Ketika ada petani ditanya mengenai benih unggul maka salah satu jawabannya adalah tumbuhnya bagus. Apakah itu betul ? Sebelum saya menjawabnya, harus kita bedakan dulu arti benih unggul dan bibit unggul. Saya akan jelaskan beda benih dan bibit. Padi disebut benih bila masih dalam bentuk gabah, sedangkan bibit adalah gabah yang telah tumbuh, bisa di areal persemaian atau di tempat lainnya seperti di tanam di besek, di ember dll Jadi untuk Benih Unggul di sini, kita melihat dari segi gabahnya. Jadi Ciri-ciri benih bermutu adalah pertama, benih tersebut diketahui varietasnya dan bersertifikat atau berlabel. Kedua, tingkat kemurniannya mencapai 98%. Ketiga, Daya tumbuhnya di atas 90%. Keempat, bernas dan seragam. Kelima, Potensi hasilnya tinggi. Keenam, sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari hama . dll Sehingga apabila benih bermutu tsb ditanam akan tumbuh dan menghasilkan bibit-bibit unggul dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pertumbuhan bebit seragam. Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak. Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijau Tahan hama dan penyaakit Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani. dll Dengan pemahaman ini, maka dapat kita bedakan istilah benih unggul dan bibit unggul. Semoga,,,
Like Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN

SISTEM TANAM SEBAGAI SARANA HASIL PANEN


Posted on 31 May 2012

PAKAI SISTEM TANAM YANG MEMBERI HASIL TINGGI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Ada petani A, dia sudah lama menerapkan sistem tanam tandur jajar. Sebelum tanam, petani A ini mencaplak sawahnya. Jarak tanam yang dipakai adalah 27 x 27 cm. Hasil panen yang didapat pun sudah tergolong baik. Beberapa tahun kemudian, PPL datang memberikan penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam legowo. Legowo pun dengan sisipan. Singkat cerita, musim tanam berikutnya petani A ini tak menggunakan sistem legowo. Hitung punya hitung, hasil panen sebelum legowo lebih baik. Dan petani A ini kurang sreg dengan sistem legowo apalagi yang pake sisipan. Pertanyaannya : apakah petani A ini salah bila tak pakai sistem legowo? Ada juga petani B, beberapa musim tanam yang lalu Petani B menggunakan sistem tanam semau-mau tangan tukang tandur (asalasalan) alias sistem tanam ceker ayam. Beberapa musim sebelumnya, PPL datang memberikan penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam legowo. Yang diarahkan PPL adalah Legowo pun dengan sisipan. Tapi petani B tak pakai sisipan. Singkat cerita, musim tanam berikutnya petani B selalu pakai sistem legowo. Hitung punya hitung, hasil panen setelah pakai sistem legowo lebih baik. Petani B ini begitu bangga bisa menerapkan sistem legowo. Bahkan petani B ini menawarkan petani lain menggunakan sistem legowo ini. Pertanyaannya : apakah petani B ini sudah benar bila memakai sistem legowo ?

Ada juga petani C, beberapa musim tanam yang lalu Petani C menggunakan sistem tanam semau-mau tangan tukang tandur alias sistem tanam ceker ayam. Beberapa musim sebelumnya, PPL datang memberikan penyuluhan. Salah satu yang ditawarkan adalah sistem tanam legowo. Tapi petani C tak pakai sisipan. Singkat cerita, musim tanam berikutnya petani C tak pakai sistem legowo. Kembali lagi ke sistem tanam semau-mau tangan tukang tandur. Walau hitung punya hitung, hasil panen setelah sistem legowo lebih baik. Tapi petani C ini tak menerapkan sistem tanam yang sudah membuat panennya meningkat. Aneh ya? Pertanyaannya : apakah petani C salah bila memakai sistem legowo ? Dari ketiga kejadian yang dialami oleh para petani tersebut manakah yang disebut petani terbaik? Mungkin jawaban terbanyak dari pembaca : pasti B lah Jawaban saya : pasti bukan C lah Artinya petani A dan petani B sama-sama baik. Kok gitu? Menurut saya, sistem tanam adalah sarana yang bisa menghantarkan petani kepada hasil panen terbaik (terbanyak) Bila petani A dengan tandur jajar hasilnya lebih banyak dari legowo maka itu adalah pilihannya. Pilihan untuk mendapatkan hasil terbaik. Demikian pula, bila petani B mendapatkan hasil terbaik dari sistem legowo maka itu adalah pilihannya. Pilihan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kalau ada pertanyaan : kalo petani C dengan sistem tanam semau-mau tangan tukang tandur mendapatkan hasil terbaik. Bukankah itu pilihannya? Jawaban saya : Mau tau? Apa dong ? yang tanya seperti itu pasti bukan petani kok gitu? ya harus begitu heee
Like Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN
This entry was posted in SISTEM TANAM. Bookmark the permalink. HABIS MAKAN HINDARI 7 KEGIATAN INI PUPUK PADI DENGAN URINE MANUSIA

2 Responses to SISTEM TANAM SEBAGAI SARANA HASIL PANEN


1.
suli says:
1 June 2012 at 7:20 pm

ha ha ha..Pak Ihsan bisa improvisasi juga. ha ha ha ya ya.betul betul betul..semakin saya mendekati percaya Pak Ihsan

menjiwai JIWA petani. syukurlahsenang saya, ada perbandingan seperti itu, setidaknya bagi petani yang masih beranggapan bahwa banyak rumpun banyak hasilnya. lebih sistem ceker ayam..harus sudah di tinggalkan sebetulnya.
Reply

NURMANIHSAN says:
1 June 2012 at 11:15 pm

Begitulah yg terjadi di lapangan Mas Para PPL sepertinya begitu senang bila sistem legowo diterapkan. Mereka berpendapat dng legowo hasil akan tinggi. Padahal kan tidak slalu. Bisa jd ada petani yg hasilnya bisa tinggi dng tandur jajar. Sy pernah telp Pak Ito, dipakai sistem tandur jajar dengan jarak 35 x 35 cm. Dan hasil malainya kan luar biasa.
Reply

ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH


Posted on 29 August 2011

ANALISA EKONOMI USAHA TANI PADI SAWAH Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP DEPTAN BANTEN ) Bila kita ingin memulai bertanam padi maka alangkah baiknya bila seseorang itu dapat melihat analisa usaha taninya. Bahkan akan lebih baik lagi bila orang tersebut yang membuat sendiri analisa usaha taninya. Adapun rincian ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH adalah sbb : Modal 1. Kebutuhan benih 20 kg @ 6.000 = 120.000 2. pupuk kandang 1000 kg @ 1.000 = 1.000.000 3. sekam padi 20 karung @ 2.000 = 40.000 4. pupuk NPK kujang 5 karung @ 120.000 = 600.000 5. pupuk NPK Ponska 3 karung @ 120.000 = 360.000 6. pestisida / insektisida = 150.000 + 2.270.000 Biaya Operasional 1. Pengolahan lahan 30 HOKp @ 35.000 atau borongan = 1.050.000 2. Pencabutan bibit + penanaman 20 HOKw @ 25.000 = 500.000 3. Penyiangan + pemupukan ke-1 6 HOK @ 35.000 = 210.000 4. Penyiangan + pemupukan ke-2 6 HOK @ 35.000 = 210.000 5. Penyemprotan 4 HOK @ 35.000 = 140.000 6. Panen dan pasca panen 12 HOK @ 35.000 = 420.000 7. Biaya pengeringan 8 HOK @ 35.000 = 280.000 + 2.810.000 Pengeluaran = Modal + biaya operasional = 2.270.000 + 2.810.000 = 5.080.000 Pendapatan Hasil Panen misalkan 7 ton GKP per hektar. Setelah dikeringkan susut 18 %, maka hasilnya 5,74 ton GKG per hektar.

Harga 1 kg GKG adalah 3.500 Maka hasil yang diperoleh adalah 5.740 kg x 3.500 = 20.090.000 Keuntungan = HPendapatan Biaya Pengeluaran = 20.090.000 5.080.000 = 15.010.000 Bila dalam 1 musim tanam adalah 4 bulan, berarti dalam 1 bulan keuntungannya = 15.010.000 : 4 = 3.752.5000
Like Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN
This entry was posted in ABOUT TANAMAN PADI. Bookmark the permalink. MENCARI HASIL PANEN PADI YANG TINGGI MENGHITUNG PRODUKSI PADI

One Response to ANALISA USAHA TANI PADI SAWAH


1.
omyosa says:
15 September 2011 at 4:10 pm

MARI.. KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA. .

BERTANI DENGAN SISTEM GABUNGAN SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA), AGEN HAYATI PENGENDALI HAMA TANAH/TANAMAN (GLIO dan BVR), DENGAN POLA TANAM JAJAR GOROWO Prakiraan biaya pupuk untuk bertani sistem gabungan SRI, PO, EM16+, dan pola tanam jajar gorowo pada luas lahan 1 hektar, adalah: - Kompos 2 ton = 2000kg X Rp. 700,- (untuk menghemat biaya, kompos bisa dibuat sendiri) = Rp. 1.400.000,- Kapur Dolomit 500 kg X Rp. 1000,- = Rp. 500.000,- Agen hayati pengendali hama tanah GLIO NASA 30pact@100gram X Rp. 25.000,- = Rp. 750.000,- Pupuk Ajaib SO 13 liter X Rp. 125.000,- = Rp. 1.625.000,- Pupuk Organik Padat Power NASA 2 kg X Rp. 200.000,- = Rp. 400.000,- Agen hayati pengendali hama tanaman BVR NASA 40pact@100gram X Rp. 25.000,- = Rp. 1.000.000,Total = Rp. 5.675.000,Prakiraan hasil yang akan diperoleh bertani sistem gabungan SRI, PO, EM16+, dan pola tanam jajar gorowo pada luas lahan 1 hektar, adalah: - Lahan 1 hektar dapat ditanam 112.800 rumpun X 100 gram GKP/rumpun = 11.280 kg GKP X 60% = 6.768 kg BERAS X Rp 5.000,(harga beras organik sejenis IR-64 di pasar swalayan Rp. 10.900,-/kg) = Rp. 33.840.000,Total laba bruto 1 periode tanam 3 bulan (belum dikurangi biaya kerja dan sewa lahan) = Rp. 28.165.000,Biaya kerja, sewalahan dan lain-lain terdiri dari : - Sewa lahan 1 hektar 1 tahun X Rp.6.000.000,-/3 (3 periode tanam masih bisa nego) = Rp. 2.000.000,- Biaya kerja borongan dengan traktor 1 hektar (masih bisa nego) = Rp. 1.250.000,-

- Upah kerja/jaga 3 orang X 3 bulan X Rp. 900.000,- (jumlah pekerja tetap bisa dikurangi) = Rp. 8.100.000,- Uang makan 3 orang X 90 hari X Rp. 15.000,- (jumlah pekerja tetap bisa dikurangi) = Rp. 4.050.000,- Biaya panen 1 paket (masihbisa dihemat lagi) = Rp. 1.865.000,= Rp. 18.165.000,Total laba netto 1 periode tanam 3 bulan (sudah dikurangi biaya kerja dan sewa lahan) = Rp. 10.000.000,- Investasi/3 bulan = Rp. 5.675.000,- + Rp. 18.165.000,- = Rp. 23.840.000,- Laba netto/3 bulan = Rp. 10.000.000,- % laba netto/bulan = (10.000.000 : 23.840.000) X 100% : 3 bulan = (41,95% : 3) = 13,98% *) Catatan : *) Prosentase laba netto masih bisa ditingkatkan bila dilakukan beberapa penghematan. Selamat mencoba dan terimakasih, omyosa@gmail.com; 02137878827

KLASIFIKASI BENIH PADI


Posted on 13 August 2011

KLASIFIKASI BENIH atau BIBIT PADA TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN DI BANTEN ) Saya, beberapa rekan THL dan pengurus poktan yang didaftar pernah ke Balai Besar Padi di Sukamandi, Subang. Di sana, kami melihat dan menyaksikan secara langsung proses penanaman padi yang sangat luas. Sambil naik mobil yang disediakan gratis oleh Balai Besar, saya keliling melihat beragamnya varietas padi. Ada banyak tanda, tulisan dan varietas padi yang saya perhatikan. Dengan seksama saya perhatikan dan saya amati, mungkin ini adalah satu satu cara untuk mendapatkan jenis-jenis benih padi. Sewaktu pulang, para ketua poktan mendapatkan benih Inpari-10 dari BB Sukamandi. Benih itu berlabel Biru. Apakah artinya ini? Secara umum, pembagian jenis benih pada tanaman padi ada 4 jenis. Ini bisa kita sebut dengan Klasifikasi Benih Padi, antara lain : 1. Benih Penjenis (Breeder Seed). Benih varietas unggul yang dihasilkan atau diciptakan oleh para pemulia tanaman. Jumlah Benih Penjenis (BP) masih sangat murni dengan jumlah terbatas. Sehingga BP ini secara langsung mendapatkan perawatan serta pengawasan dari para pemulia. BP ini berlabel PUTIH. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata kunci, Jenis Pertama Putih. 2. Benih Dasar (Foundation Seed). Benih Dasar ini merupakan F-1 dari BP. Benih Dasar ini masih mendapatkan perlakuan sedemikian rupa sehingga kemurnian sifat sifat genetiknya tetap tinggi. Pengawasan penanaman dan pertanamanBD masih dilakukan langsung oleh para pemulia dan ahli perbenihan. BD ini berlabel KUNING. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata kunci, Dasar 2 Kuning. 3. Benih Pokok (Stock Seed). Benih Pokok ini merupakan F-1 dari BD . BD ini diperbanyak dengan sebaik-baiknya supaya dapat dijaga tingkat kemurnian genetiknya. Benih Pokok ini berlabel UNGU. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata kunci, Pokoknya Ungu ke-3.

4. Benih Berlabel (Extension Seed). Benih ini merupakan F-1 dari BPk (Benih Pokok). atau kadang terjadi BB ini perbanyakan langsung dari Benih Dasar. Biasanya BB inilah yang disebarkan kepada konsumen atau dibagikan pada para petani dalam rangka mensosialisasikan suatu benih bermutu. BB ini berlabel BIRU. Supaya mudah diingat maka kita pakai kata kunci, Label Biru. Dengan mengetahui klasifikasi ini, maka benih yang didapat para poktan itu adalah Benih Sebar. Benih Sebar inilah yang akan ditanam petani untuk dijadikan benih lagi beberapa musim.

BENIH PADI DARI MASA KE MASA


Posted on 18 February 2012

BENIH PADI DARI WAKTU KE WAKTU Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Sekitar tahun 1943, keluarlah SK benih bermutu yang bernama Bengawan. Umur padi bengawan ini sekitar 155-160 hari, umurnya di atas 5 bulan. Untuk tingginya, tanaman ini berkisar 145-165 cm. Potensi hasil belum diketahui pasti. Untuk tahun 1960an, varietas yang dihasilkan salah satunya adalah PB5. Dilepas pemerintah pada tahun 1967. Umur padi ini berkisar antara 135-145 hari. Sedangkan mengenai tingginya 100-130 cm. Untuk hasil produksinya sekitar 4,5-5,5 ton/ha gkg. Tahun 1978, salah satu benih bermutu yang keluar adalah Berantas. Umur varietas ini 125-130 hari dengan tinggi 105-110 cm. Varietas ini mempunyai potensi hasil 4,0 4,5 ton / ha gabah kering. Sekitar tahun 1980an, tepatnya sekitar tahun 1986, keluarlah varietas unggul padi yang terkenal sampai sekarang yaitu IR64. Umur tanaman ini lebih genjah dari varietas-varietas sebelumnya, yaitu sekitar 121 hari. Tinggi tanamannya cuma 101 cm. Rata-rata dan potensi hasilnya sekitar 56 ton/ha gkg. Pada awal tahun 2000 ini, varietas yang terkenal dikeluarkan adalah varietas ciherang. Varietas ini begitu dikenal petani, sampai suatu masa ada sekitar 47 % petani kita menggunakan varietas ini. Umur varietas ini 116-125 hari dengan tinggi tanaman 107 cm. Untuk potensi hasilnya juga makin meningkat yaitu sekitar 5-8,5 ton/ha gkg. Sekitar tahun 2008, muncullah benih padi dengan nama Inpari. Benih unggul Inpari ini sejak 2008 sampai tahun 2011 sudah ada 20 varietas, dari Inpari 1-20. Dengan keunggulan yang lebih baik dari varietas sebelumnya. Dilihat dari keluarnya benih unggul padi dari masa ke masa, terlihat dari umur padi yang tadinya mencapai 155-160 hari bisa mencapai 100 hari. Demikian pula dengan tinggi tanaman, di tahun 1940an ada tanaman yang tingginya 145-165 dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang tinggi tanaman ini bisa mencapai rata-rata 100 cm. Bahkan untuk inpari 1 tingginya mencapai 93 cm.

Untuk umur tanaman dan tinggi tanaman semakin berkurang, tapi untuk hasil kebalikannya. Hasil panen dari tahun ke tahun harus semakin meningkat. Ada sebuah pertanyaan, apakah 10 tahun kedepan ada benih unggul yang berumur 90 hari dengan potensi hasil mencapai 12 ton/ha gkg? bisa saja. Waktulah yang akan menyingkapnya. Referensi : BB padi

MENGHITUNG KEBUTUHAN BENIH PADI PER HEKTAR


Posted on 27 July 2011

MENGHITUNG KEBUTUHAN BIBIT atau BENIH PER HEKTAR Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN BANTEN ) Bagi para petani, menghitung benih seharusnya merupakan suatu kebutuhan. Sebab dari benih inilah, proses usaha tani mereka dimulai. Untuk memudahkan perhitungan, sebetulnya pemerintah telah membuat anjuran atau rekomendasi bahwa untuk 1 ha diperlukan sekitar 25 kg benih. Atas dasar inilah, saya akan menguraikan atau menjelaskan mengapa angka 25 kg jadi patokan. Bila kita tanya kepada petani, pak, jarak tanam yang biasa bapak tanan atau yang dilakukan di daerah ini, biasanya berapa? kalo di sini sih, 25 x 25 cm, pak mantri. tapi ada juga yang tanam 20 x 22 cm oh gitu ya, bla-bla. Dari dialog singkat itu, dapat kita jadikan patokan untuk menghitung kebutuhan benih tersebut. Dalam 1 ha itu artinya luasan 10.000 m2. Atau untuk mudahnya 1 ha itu 100 m x 100 m 100 m = 10,000 cm Bila jarak tanam 25 x 25 cm, jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha = = 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm = = 400 x 400 = 160.000 tancep Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada 3 x 160.000 = 480.000 bibit Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram. Maka 27/ 1000 x 480.000 = 12.960 g atau 12,96 kg atau kita bulatkan jadi 13 kg Kok sedikit? bukannya rekomendasinya 25 kg?, itu baru perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah.

Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10 % yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Jadi total yang hilang 2,5 + 3,5 kg = 6 kg. Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 25 x 25 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih = 25 kg (13 + 6) kg = 6 kg Sekarang kita bahas bila jarak tanam 22 x 22 cm, Jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha = = 10.000 cm/20cm x 10.000 cm/33cm = 500 x 454 = 227.000 tancep Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada 3 x 227.000 = 681.000 bibit Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram. Maka 27/ 1000 x 681.000 = 18.387 g atau 18,4 kg Jumlah benih lebih banyak. itu baru perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah. Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10 % yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Total yang hilang 6 kg. Artinya bila petani menanam dengan jarak tanam 22 x 22 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih = 25 kg (18,4 + 6) kg = 0,6 kg ( jarak tanam ini yang mendekati rekomendasi dari kementan ) Semoga bermanfaat. Amin

PENGOLAHAN LAHAN PADI SAWAH


Posted on 24 September 2011

PENGOLAHAN LAHAN PADI SAWAH Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP di BANTEN ) Hari ini, ada 3 petak sawah sedang diolah oleh kuli traktor. Sawah itu milik Pak Sarjan. Luas lahan 3 petak sawah sekitar 6000 m2. Lahan sawah itu sedang dibajak dengan hand traktor. Di sudut sawahnya ada bibit padi yang sudah berumur 18 hari. Kalau tidak cepat dibajak, bisa jadi bibit padi yang sudah disebar itu akan ditanam lebih dari 20 hari. Tak berapa lama, 2 insan THL datang menemui pak Sarjan. Pak sarjan segera menghampiri mereka. ohh pak mantri, sedang apa, pak sarjan? salah seorang thl yang bernama dedih bertanya. Sedangkan temannya yang satu lagi bernama Pak Ruhli, dia melihat bibit padi di pojok sawah ini pak mantri, lagi olah lahan. Soal bibit dah 18 hari. Kalo telat dikit bisa-bisa ditanamnya lewat 20 hari nih memang seperti ini tiap tahun keadaannya, pak sarjan sebagaian besar memang seperti ini, kebut dibajaknya. Paling lusa besok baru bisa ditanam kalau menurut bapak, proses seperti ni sudah betul apa belum? abis mau bagaimana lagi pak mantri, traktor cuma satu karena cuma 1 trakktor, makanya bisa disiasati pak caranya bagaimana pak mantri? Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang pengolahan tanah padi sawah. Yang dimaksud Pengolahan Lahan adalah proses membalik tanah dari lapisan bawah tanah ke permukaan tanah agar terjadi proses pertukaran aliran udara, air bisa meresap masuk dan sinar matahari masuk kedalamnya. Pada saat yang sama, sisa-sisa jerami atau rumput pada lapisan atas berada dibawah agar terjadi proses pembusukan.

Proses pengolahan pada padi sawah ini biasanya diawali dengan mengalirkan air ke dalamnya. Setelah beberapa hari tanah sawah dikeringkan. Setelah itu, proses selanjutnya adalah tanah tersebut dibalik. Proses pembalikan tanah itu bisa dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan hand traktor. Bila menggunakan handtraktor, proses membalik tanah ini bisanya seperti spiral, memutar dengan menyempit. Oleh sebab itu biasanya, tanah padi sawah perlu dipacul kembali pada bagian-bagian sudutnya atau pinggirnya. Setelah proses in selesai, sebaiknya ditambahkan pupuk kandang. Kebutuhan pupuk kandang minimal 1-2 ton pe hektar. Lebih baik lagi diberikan jerami padi yang telah dikompos. Atau bisa juga dimasukan sekam padi hasil atau gabah. Semakin banyak semakin baik. Selanjutnya tanah kembali diratakan, agar proses percampuran lapisan tanah dan bahan organik atau sekam ini dapat terurai dengan baik. Biarkamlah proses ini berlangsung selama 15-20 hari. Jadi setelah bibit berumur < 20 hst, lahan sawah juga sudah siap ditanami. Boleh dibilang lahan sawah tersebut sudah sehat. Setelah 15-20 hari setelah proses percampuran tersebut, lahan sawah yang telah di balik dan dicampurkan (baca digemburkan) diproses kembali. Proses itu dinamakan pelumpuran lahan. Bila benih yang kita hasilkan sudah sehat, maka akan bertambah subur bila tanah sawah yang kita akan tanami bibit-bibit tersebut juga tanah sehat. PENGOLAHAN LAHAN TEMPAT PERSEMAIAN Selama menunggu proses penguraian lahan sawah selesai, sebaiknya kita membuat tempat persemaian. Rekomendasi tempat persemaian yang baik adalah 4-5 % dari luas lahan yang akan kita tanam. Kalau kita mempunyai lahan 1 hektar maka tempat perseamaian yang akan kita buat minimal 400 500 m2. Bila petani punya lahan ha maka diperlukan sekitar 200250m2. Untuk tempat pembibitan ini, harus kita perhatikan. Pertama, lihat arah matahari. Arah temapat pembibitan ini harus

menghadap timur dan barat. Mengapa? Jawabannya, supaya sinar matahari maksimal merata sampai ke semua tanaman, terutama pada bagian bawah tanaman. Kedua, Jangan terhalang pohon lain. Ketiga, Lebar tempat pembibitan. Sesuai rekomendasi, bila kita beli benih kemasan (label biru) biasanya ada petunjuk teknis pembibitan. Lebar tempat pembibitan tersebut 1,1-1,2 meter. Dan tak boleh lebih dari 1,5 m. Sedangkan buat panjangnya disesuiakan dangan panjang sawah si petani. Untuk mudahnya, tempat pembibitan yang baik sama seperti kita menanam pohon bayam/kacang tanah dll. Ada jarak yang lowong. Keempat, berikan juga pupuk kandang atau bahan organik yang sudah jadi untuk tempat pembibitan ini. Ukurannya bisa 50-100 kg per 400 m2. Kelima, berikan pupuk npk kujang//ponska sebanyak 1 sendok maka per 1 m2. Kalau 1 sendok ukurannya adalah 15 g maka untuk 400 meter adalah 6000 g atau 6 kg. Pupuk organic dan pupuk NPK bisa dicampurkan dan disebar merata pada permukaan tempat pembibitan. Setelah itu permukaan lahan yang akan ditanami diratakan. Keenam, benih siap ditaburkan ke tempat persemaian. Ketujuh, Taburkan/sebarkan 1-2 genggam benih yang ada di tangan kita untuk setiap 1 meter persegi. Kedelapan, tanamlah bibit-bibit tersebut dibawah 20 hst, sebab makin muda bibit ditanam maka semakin banyak anakannya.

NILAI EKONOMIS JERAMI PADI


Posted on 27 March 2012

JERAMI PADI MENGURANGI PUPUK BUATAN Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Pada musim tanam kali ini, saya dibuat takjub oleh seorang petani sederhana. Petani yang bagitu konsisten dalam mengelola sawahnya. Tiap hari pasti dia ke sawah, mengamati perkembangan tanaman padi dari waktu ke waktu. Bentuk cintanya pada tanaman padinya membuat hasil panen padi Inpari 10 nya begitu memikat hati. Saya hitung anakkan hasil panennya dalam satu petak melalui random sebanyak 12 tanaman, ratarata 20-22 anakkan. Bahkan di satu petak yang lain, saya hitung di bagian pinggirnya, rata-rata anakkan dengan 7 sampel di atas 30. Padahal sawahnya, sawah tadah hujan !!! Mengapa saya takjub? dia tak melakukan penyemprotan pestisida/insektisida sama sekali. Dia hanya membutuhka ratusan bahkan lebih katak dan anak katak, capung, laba-laba dan predator lainya untuk menyeimbangkan habitat sawahnya. Kemudian, dia juga tak terlalu banyak menggunakan pupuk buatan. APa yang diperbuatnya? memberikan kotoran sapi dan mengembalikan jerami padinya ke sawah. Untuk jerami padi, petani ini memasukan ke sawah dalam jumlah banyak. Ternyata, di sinilah letak jawaban : JERAMI PADI.

Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Sugiyatna dan teman2, dinyatakan bahwa bila padi sawah menghasilkan jerami dengan bobot kering 5-7 ton maka di dalamnya

terdapat kandungan hara N sekitar 49 kilogram. Untuk hara P2O5 sekitar 16 kg. Dan untuk K2O sekitar 145 kg. ( Sumber Sinar Tani ) Coba kita hitung kandungan hara tsb dalam bentuk pupuk yang ada di pasaran. Setelah saya hitung ternyata : Hara N sebesar 49 kg setara dengan 106,5 kg UREA atau 233,3 pupuk ZA Hara P2O5 sebesar 16 kg setara dengan 44,44 kg SP-36/TS-36 atau 88,88 SP-18 Hara K2O sebesar 145 kg setara dengan 241,6 kg KCL(60) Dari angka itu, ada yang Luar Biasa. Kandungan K2O nya atau hara yang ada pada pupuk KCL. Ternyata, disinilah rahsianya mengapa sawah petani yang saya sebutkan di atas begitu memikat hati walau dipupuk sekedarnya. Di samping pupuk kandang kotoran sapi. Mengapa jerami begitu dahsyat bila dimasukan kembali ke sawah : Pertama, tanah sawah jadi sehat. Bila jerami dimasukan drainase sawah jadi bagus. Perputaran oksigen lancar. Kedua, jerami menjadi media biak bagi mikroorganisme dan jesad renik. Setelah hal itu terjadi, berkembanglah cacing-cacing kecil. Selanjutnya berkembanglah anak katak, capung dll. Ketiga, terjadinya proses kimia di dalam sawah, melalui proses yang rumit terjadi penguraian hara di dalamnya sehingga keberadaan hara mudah diserap oleh akar tanaman. Keempat, di dalam jerami padi seperti yang saya jelaskan sudah terdapat hara N, P, K dll sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik/kimia. Dengan demikian dapat menghemat pengeluaran petani. Kelima, dll

Kalau melihat fungsi jerami yang begitu dahsyat dan menguntungkan, mengapa para petani tak mau atau tak sempat melirik potensi yang demikian besar. Apalagi keberadaan jerami ada di depan mata,,,

PENGOLAHAN LAHAN TEMPAT PEMBIBITAN


Posted on 18 November 2011

PENGOLAHAN SAWAH BUAT TEMPAT PERSEMAIAN Penulis : Nurman Ihsan ( THL TBPP DEPTAN BANTEN ) Biasanya kalau kita tanya para petani, kapan pengolahan lahan dilakukan? sebagian besar dari petani akan menjawab, setelah membajak saya selesai, besok atau lusa juga ditanam pak. Jelas sekali bahwa yang mereka lakukan kurang sesuai anjuran dari para PLL. Proses pengolahan sawah sebaiknya dibarengkan dengan proses pembuatan tempat pembibitan. Sawah dibajak semua, sekitar 4-5 % baru dijadikan tempat pembibitan. Jadi bahasa gampangnnya, selama para petani menunggu proses penguraian lahan sawah selesai, sebaiknya mereka membuat tempat persemaian. Rekomendasi tempat persemaian yang baik adalah 4-5 % dari luas lahan yang akan kita tanam. Kalau kita mempunyai lahan 1 hektar maka tempat perseamaian yang akan kita buat minimal 400 500 m2. Bila petani punya lahan ha maka diperlukan sekitar 200-250m2. Untuk tempat pembibitan ini, harus kita perhatikan. Pertama, lihat arah matahari. Arah temapat pembibitan ini harus menghadap timur dan barat. Mengapa? Jawabannya, supaya sinar matahari maksimal merata sampai ke semua tanaman, terutama pada bagian bawah tanaman. Kedua, Jangan terhalang pohon lain. Ketiga, Lebar tempat pembibitan. Sesuai rekomendasi, bila kita beli benih kemasan (label biru) biasanya ada petunjuk teknis pembibitan. Lebar tempat pembibitan tersebut 1,1-1,2 meter. Dan tak boleh lebih dari 1,5 m. Sedangkan buat panjangnya disesuiakan dangan panjang sawah si petani. Untuk mudahnya, tempat pembibitan yang baik sama seperti kita menanam pohon bayam/kacang tanah dll. Ada jarak yang lowong. Keempat, berikan juga pupuk kandang atau bahan organik yang sudah jadi untuk tempat pembibitan ini. Ukurannya bisa 50-100 kg per 400 m2.

Kelima, berikan pupuk npk kujang//ponska sebanyak 1 sendok maka per 1 m2. Kalau 1 sendok ukurannya adalah 15 g maka untuk 400 meter adalah 6000 g atau 6 kg. Pupuk organic dan pupuk NPK bisa dicampurkan dan disebar merata pada permukaan tempat pembibitan. Setelah itu permukaan lahan yang akan ditanami diratakan. Keenam, benih siap ditaburkan ke tempat persemaian. Ketujuh, Taburkan/sebarkan 1-2 genggam benih yang ada di tangan kita untuk setiap 1 meter persegi. Kedelapan, tanamlah bibit-bibit tersebut dibawah 20 hst, sebab makin muda bibit ditanam maka semakin banyak anakannya.

APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI


Posted on 12 August 2011

TIGA TAHAP DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Saya pernah bertanya pada seorang petani, nama petani itu Pak Karta. Pertanyaan saya ini, berkaitan dengan masalah pemupukan. pak Karta, waktu pupuk tempo hari, dikasih pupuk apa aja? cuma urea aja, pak kok cuma pupuk urea ? nga punya uang tuk beli yang lain ohh gituu, tapi bapak pakai pupuk kandangkan? tahun ini, nga dikasih pas musim tanam kemarin, emang dikasih pupuk kandang apa, pak karta? dikasih sih, tapi cuma 4 karung ayam petelor kalo jeraminya dimasukin lagi ke sawah nga pak? nga sih. Di dalam hati saya, keluar kata, Innalillahi . Kok bisa kata itu yang keluar? Kata Innalillahi adalah kata yang kita ucapkan bila kita atau orang lain mendapatkan musibah. Bukan sebatas ada orang meninggal saja, kalimat itu baru keluar dari mulut kita. Orang yang meninggal itu, salah satu bagian dari musibah. Bagi saya, apa yang diceritakan pak Karta adalah musibah. Bukan saja bagi pak Karta tapi juga bagi sebagian besar petani di Indonesia. Pak Karta hanya mewakili saja kenyataan yang dialami sebagian besar para petani. Saudaraku para petani,,,,

PUPUK KUJANG

Apa yang bisa kita harapkan dari usaha tani, bila kita sebagai petani mempersiapkan makanan bagi tanaman kita seadanya. Wajar saja bila hasil yang kita dapatkan pun seadanya juga. Secara umum, tanaman butuh makanan, termasuk tanaman padi. Dengan makanan yang cukup, maka perkembangan fase vegetatif dan fase generatifnya akan tumbuh dengan baik. Bila kita sudah memberikan yang terbaik bagi tanaman maka tanaman akan mengeluarkan hasil terbaiknya buat kita. Jadi ada korelasi antara usaha tani yang baik dengan hasil yang baik. Untuk tanaman padi, pola pemupukannya ( aplikasi ) dibagi dalam 3 tahap pemberian. Pada tulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan 3 Macam Dosis untuk Tanaman Padi . Kaidah Umum Pemupukan : - Secara umum, aplikasi untuk hara N adalah pupuk dasar 20 %, pupuk susulan ke-1 sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah 40 %. Mengapa pupuk dasar untuk hara N cuma 20 % ?? sebab tanaman padi yang berumur sekitar 8-12 hari masih kecil. Pertanyaannya : Apakah tanaman kecil dangan perakaran sedikit perlu banyak pupuk yang mengandung N? jelas tidak.

Sedangkan untuk hara yang mengandung P dan K aplikasinya adalah sbg pupuk dasar 50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50 %. Mengapa banyak? sebab pupuk yang mengndung P atau K larut juga cuma waktunya agak lama. - Bila pemakaian pupuk organik (terutama pupuk kandang banyak) maka penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi.
Pembahasan

Sekarang marilah kita bahas 3 macan dan 3 tahap pemberiannya : ( jangan lupa memberikan pupuk kandang min 1-2 ton/ha sewaktu pengolahan lahan ) Cara Pertama, 300 kg pupuk NPK Ponska dan 150 kg pupuk Urea ( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) . Pupuk dasar : 150 kg ponska. Ada 2 pendapat mengenai dosis ini, pertama diberikan pada awal tanam sampai 3 hst. Kedua, diberikan 8-14 hst. Saya pribadi lebih suka cara yang kedua. Mengapa? sebab pada umur 8-14 hst perakaran padi sudah mulai berkembang dan siap menghisap pupuk yang diberikan walau jumlahnya sedikit. Makanya dosis kandungan N diawal tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-1 dan ke-2. Pernah saya bertanya pak seorang petani yang memberikan pupuk urea di awal tanam 1 hst. Pak, tanaman menghisap pupuk lewat akar kan? ya pak menurut bapak, anak-anak (bulu-bulu) akar pada bibit padi dah berkembang belum? kayanya belum pak mantri kalau bibit belum dapat menghisap pupuk lewat akar kenapa diberikan pak. Apalagi pupuk urea mudah menguap, mudah hilang. Petani tersebut mengangguk setuju,,, Untuk pupuk NPK ponska, pupuk ini punya nilai lebih sebab terdapat kandungan Sulfur sekitar 10 %. Salah satu fungsi sulfur ini adalah

merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman muda. Baca disini Fungsi Sulfur Bagi Tanaman. Pupuk 150 kg Ponska/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1.000 m2 Pupuk ke-1 : 150 kg ponska + urea 50 kg. Diberikan sekitar pekan ke-3 atau 21 hst. Diberikan pada waktu selesai pengoyosan, sehingga anakkan yang dihasilkan bisa maksimal. Pupuk Ponska 150 kg/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1000 m2 ditambah Pupuk Urea 50 kg/ha = 50 kg/10.000 m2 = 5 kg/1.000 m2 . Pupuk ke-2 : 100 kg urea. Diberikan sekitar 30-40 hst. Atau sebagai patokan sewaktu daun bendera atau daun terakhir keluar. Pada kondisi ini, tanaman padi membutuhkan energi ( baca pupuk ) dalam jumlah maksimal. Kenapa? sewaktu tanaman padi akan mengeluarkan malai maka daun perlu hijau, apalagi daun bendera. Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses fotosintesis akan maksimal. Dan ini berpengaruh kepada panjang malai. Saya sering memperhatikan daun bendera yang masih agak hijau maka isi malai akan semakin baik, semakin merunduk. Dan perhatikan lagi, ketika daun bendera suatu malai sudah kuning maka gabah yang dihasilkan kurang bernas,,, Pupuk Urea 100 kg/ha = 100 kg/10.000m2 = 10 kg/1.000 m2. Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang ( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP Pupuk dasar : 150 kg ponska Pupuk ke-1 : 150 kg kujang + 12 kg TSP Pupuk ke-2 : 150 kg kujang
Cara Ketiga, 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL

( kandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O ) Pupuk dasar : 50 kg TSP + 40 kg KCL + 50 kg Urea

Pupuk ke-1 : 50 kg TSP + 35 kg KCL + 100 kg Urea Pupuk ke-2 : 100 kg Urea Bila tak ada pupuk TSP maka bisa diganti dengan 128 SP36 /TS Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui tahap kebutuhan makanan tanaman. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal diserap oleh tanaman. Sehingga pertumbuhan dan produksi yang kita harapkan akan maksimal. Dan jangan lupa, pas pemupukan sebaiknya kondisi air di sawah dalam keadaan macak-macak. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin.
Like Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink. UANG ARISAN BISA JUGA HARAM KLASIFIKASI BENIH PADI

100 Responses to APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI


1.
dwi khoirudin says:
29 November 2011 at 7:48 am

jika ada tambahan SP36 apa bisa mas,,.dan kapan pengaplikasiannya

Reply

NURMANIHSAN says:
13 December 2011 at 9:42 pm

Bisa saja mas Dwi, dengan menghitung dosis di NPK Ponska maka NPK nya bisa dikurangi dan ditambahkan SP-36 dan KClnya. Sekedar perbandingan 100 kg TSP46 = 128 kg SP-36. Untuk aplikasi sebaiknya SP-36 dan KCl diberikan pada pupuk dasar atau pupuk susulan ke-1 sebab pupuk ini larut dalam waktu agak lama.
Reply

2.

jumadil says:
13 December 2011 at 10:26 am

apakah aplikasi dan dosis pupuk yang anda tulis tersebut diperuntukan untuk lahan irigasi saja ?kalo iya bagaimana dengan lahan tadah ujan ?
Reply

NURMANIHSAN says:
13 December 2011 at 9:37 pm

Terima kasih mas Jumadil Secara umum tanaman padi membutuhkan pupuk dengan dosis seperti itu, jadi bisa sawah irigasi maupun tadah hujan. Memang kelebihan sawah irigasi, pengairan bisa diselang-seling dan saat yang baik untuk memberikan pupuk adalah saat dimana kondisi sawah sedang macakmacak.
Reply

3.

amin says:
15 December 2011 at 8:35 pm

mas kq justru pemupukan yang terakir urea kq bukan ponska apa alasanya mas.biasanya kalau kebanyakan urea biji padinya jadi ampang
Reply

NURMANIHSAN says:
17 December 2011 at 11:36 am

sebelum membahas lebih lanjutnya, mari kita lihat umur padi. Biasanya padi sudah dipanen berumur 110-120 hss (hari setelah sebar). bila pupuk terakhir diberikan umur 30-40 hst. jadi masih ada rentang waktu 50-60 hari setelah pemupukan terakhir ( dipotong 20 hr dipersemaian ). Dengan dosis 300 kg ponska + 150 kg urea. Mengapa urea terakhir? pupuk NPK ponska adalah pupuk majemuk yang terdiri atas 3 unsur : Urea, TSP dan KCl. Pupuk Urea, pupuk yang mudah larut dan menguap. sedangkn TSP dan KCL larut dalam jangka waktu yg agak lama. Oleh sebab itu pemberiannya diberikan pada tahap awal dan susulan ke-1. Jadi sewaktu aplikasi 1 dan 2 kandungan urea yang ada dlm ponska sudah sedikit atau habis. Oleh sebab itu pemberian urea perlu diberikan juga pada tahap akhir. Tujuan pemberiannya adalah agar daun tetap hijau sehingga proses fotosintesis tanaman akan maksimal. Sehingga untuk proses pembentukan dan pembesaran malai akan maksimal pula. Makanya sering kita saksikan daun padi yang menguning bersamaan dengan gabah yang menguning. Bila demikian hasil akan berkurang, sy sudah sering melakukan ubinan model ini. Tapi kita akan senang, bila daun padi masih dalam keadaan hijau tapi padi sudah menguning, hasilnya lebih banyak.
Reply

4.

muliyatul khamdiyati says:


16 December 2011 at 8:27 pm

Porsi pemupukan trsbt untuk luas sawah berapa ya mas. Makasih


Reply

NURMANIHSAN says:
17 December 2011 at 11:37 am

Untuk 1 hektar mas muliyatul


Reply

5.

ryo wijaya says:


23 December 2011 at 10:18 am

Mas dari pemupukan dasar hingga akhir,apakah bisa hanya menggunakan NPK KUJANG saja? karena NPK KUJANG sudah campuran.jadi tidak memakai urea,sp36,phonska,dan kcl.!
Reply

NURMANIHSAN says:
23 December 2011 at 9:24 pm

Trima kasih mas ryo wijaya. Secara umum bisa saja para petani memakai pupuk NPK kujang saja dengan dosis tertentu per hektar. Kita bisa mengkonversi (menghitung) berapa kebutuhannya per hektar. Untuk 100 kg pupuk kujang 30:6:8 terdpt: Untuk Urea (46 kg N) maka tinggal kita balik menghitungnnya 100/46 x 30 kg = 65,22 kg Untuk TSP (46 kg P2O5) maka tinggal kita balik menghitungnnya 100/46 x 6 kg = 13 kg kg Untuk KCL (60 kg K2O) maka tinggal kita balik menghitungnnya 100/60 x 8 kg = 13,33 kg Karena keb secara umum tanaman padi adalah 250 kg Urea, 100 kg TSP dan 75 KCl maka kebutuhan pupuk NPK kujang yang setara adalah 400 kg. Itu artinya 4 x 65,2 urea = 260,8 kg urea , 52 kg TSP dan 53,32 KCL. Dari unsur hara yang tersedia di NPK kujang maka dapat kita lihat ada kekurangan dari pupuk TSP sebesar 48 kg dan kekurangan KCL 21,68 kg. Tetapi kekurangan ini dapat kita tutupi dengan penambahan bahan organik (pupuk kandang) sekitar 2,5 ton/ha. atau jerami padi atau sekam padi ke dalam petak sawah.
Reply

6.

joko supriyono, madiun says:

22 January 2012 at 5:45 pm

Di kelompok tani di desa saya kalau pengambilan pupuk harus lengkap, urea, Za, phonska dan SP36 (harus diambil semua sesuai arahan distributor pupuk)n gimana mas takaran pupuk tsb utk pemakaian 1 ha, mulai pupuk dasar, susulan 1 dan susulan 2joko supriyono -Madiun, terimakasih
Reply

NURMANIHSAN says:
23 January 2012 at 4:50 pm

Trim atas pertanyaannya mas joko Untuk menghitung kebutuhan pupuk, cara yg paling mudah adalah dengan melihat zat tertentu yg dikandungnya. Sekarang, marilah kita hitung KADAR UNSUR HARA masing-masing pupuk, 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL Dosis pupuk Urea 250 kg. Untuk Urea ( 46% kg N dalam 100 kg) berarti dalam 250 kg urea, ada 2,5 x 46 kg N = 115 kg N Dosis pupuk TSP 100 kg. Untuk TSP ( 46 % kg P2O5 dalam 100 kg) berarti dalam 100 kg TSP, ada 1 x 46 kg P2O5 = 46 kg P2O5 Dosis pupuk KCL 75 kg. Untuk KCL ( 60% kg K2O dalam 100 kg) berarti dalam 75 kg KCL, ada 0,75 x 60 kg K2O = 45 kg K2O Nah, RDKK tiap daerah berbeda, demikian pula di madiun. Untuk itu, sebaiknya mas Joko sebutkan dosisnya masing2. Kemudian nanti sy hitung, apakah sesuai atau mendekati kebutuhan umum tanaman padi. Trim Sekedar perbandingan : 100 kg Urea = 220 Pupuk ZA 100 kg TSP (46%) = 128 kg SP/TS-36
Reply

jokosupriyono, madiun says:


26 January 2012 at 8:57 pm

terimakasih Mas atas petunjuknya, namun yg menjadi permasalahan di kelompok tani saya Pupuk Za sendiri sebagai bagian yang harus di ambil

oleh petani saat mengambil pupuk di kelompok tani, apa masuk hitungan unsur N yang ada di urea mas ? sedangkan unsur K sudah ada di pupuk jenis Phonska. secara pribadi saya senang memakai pupuk/mengambil pupuk jenis NPK/phonska dan Urea saja lebih gampang menghitungnya dan pemakaiannya.

NURMANIHSAN says:
26 January 2012 at 9:40 pm

Untuk pupuk ZA ( 21 % Nitrogen, 24 % Sulfur ), jelas masuk hitungan dengan Urea (46% unsur N). Jadi unsur N nya digabungkan. Cuma memang kelebihan pupuk ZA ada unsur sulfur tsb. Untuk aplikasi sebaiknya pupuk ZA untuk pupuk dasar sebab ada unsur S yang baik untuk pertumbuhan tanaman muda. Untuk RDKK pupuk seingat saya kira-kira seperti ini : 100 kg Urea, 100 kg ZA, 300 kg ponska + 50 kg SP-36 per hektar. Untuk dosis dan aplikasi : pupuk dasar 150 kg ponska + 50 P-36, susulan ke-1 : 150 kg ponska + 100 kg ZA, susulan ke-2 adalah 100 kg urea. Untuk Mas joko bisa coba 2 petak ( luas 500-1000 meter), yg 1 pake Ponska + urea saja. yg satunya pake ponska + urea + ZA. Dan liat hasilnya !! Trim
7. jokosupriyono, madiun says:
27 January 2012 at 9:30 pm

Terimakasih mas Ihsan atas petunjuknya, nanti saya cobanya utk musim tanam berikutnya, karena lahan sawah yang sekarang sudah masuk musim tanam semua dan menjelang pemupukan susulan ke dua. Setelah membaca arahan dari Mas pola pemupukan susulan sudah saya rubah yang semula susulan pertama ditekankan ke urea dulu sekarang dibalik utk pupuk npk didulukan dan urea didominankan ke susulan kedua, saya ingin tahu perubahan hasilnya dua bulan lagiSalam Ayo Bertani

Reply

NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 11:35 am

Oke, saya tunggu hasil panennya. Semoga meningkat mas joko. Salam juga. Maju pertanian Indonesia
Reply

8.

wawan suarjana says:


30 January 2012 at 9:58 pm

Mas, tentang pemupukan ke 3, saat padi umur 45 hari. Apa itu tidak akan menyebab kan penyakit kresek. Biasanya di tempat saya pemupukan terakhir itu maksimal umur 30 hari setelah tanam. Bila melebihi 30 hari biasanya terkena penyakit kresek(blas)
Reply

NURMANIHSAN says:
31 January 2012 at 10:13 pm

Trima kasih atas komennya mas wawan, Oh ya, saya waktu itu menghitungnya dari masa pembenihan, trim atas koreksinya. Pada tulisan berikutnya sudah ada, silahkan bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/10/03/kapan-tanamanpadi-dipupuk/ .
Reply

9.

zainul ahmadi says:


30 January 2012 at 10:31 pm

Saya mau nanya mas, tapi sebelumnya saya minta maaf kalau pertanyaan saya nanti membingungkan karena saya kurang begitu pahan tentang dunia pertanian. Begini; mertua saya biasanya dalam menggunakan pupuk itu berlebihan menurut aplikasi yang biasa digunakan petani yang lain. contoh musim padi sekarang ini, pupuk dasar SP36 150 kg dan ZA 50 kg,

susulan awal PONSKA 250 kg, susulan kedua UREA 250 kg(umur sebulan), dan nanti masih direncanakan lagi akan ada pemupukan lagi minimal 250 kg UREA. Bagaimana menurut mas, apakah itu berlebihan?, dan apakah kandungan unsurnya masih punya pengaruh baik untuk tanaman setelah padi?
Reply

NURMANIHSAN says:
5 February 2012 at 9:29 pm

Trim atas komennya dan pertanyaannya mas zainul ahmadi Coba kt liat kandungan haranya pupuk dasar Sp36 150 kg dan ZA 50 kg 150 kg SP36 = 1,5 x 36 kg = 54 kg 50 kg ZA (21% N) = 0.5 x 21 kg = 10,5 kg pupuk ke-1, 250kg ponska N = 15 x 2,5 = 37,5 kg N P = 15 x 2,5 = 37,5 kg P2O5 K = 15 x 2,5 = 37,5 kg K20 pupuk ke-2, 250 kg urea N = 46 x 2,5 = 115 kg N Jadi total N 10,5 + 37,5 + 115 = 163 N, P2O5 54 + 37,5 =91,5 kg dan K2O 37,5 kg Secara umum tanaman padi/ha butuh 115 kg N, 36 kg P2O5 dan 56,25 kg K2O jd untuk mertua mas, kandungan N dan P2O5 kebanyakan dan K2O kurang. Apalagi mau dikasih 250 kg urea lagi (115 kg N) yg kandungan N nya tinggi. Ini sudah sangat2 kelebihan. Hati-hati bisa kena peneyakit blas atau kresek. Trim
Reply

10.

Wawan Suarjana says:


1 February 2012 at 1:53 pm

Mas, kok pemupukan terakhir yang mas anjurkan (150 phonska + 150 urea). Apa ngga kebanyakan tuh unsur N nya. Emang sih dosis tsb bisa membuat pohon padi tumbuh besar, daun hijau kehitaman, dan biasanya malai nya panjang. Tapi dari pengalaman sih. Biasanya bulir padi banyak yang hampa/ga ngisi. Pohon padi mudah rebah. Dan yang paling parah kalau kelemban tinggi, daun yg terlalu hijau bisa terkena penyakit blas. Mas bagai mana kalo pemupukannya seperti ini. Pemupukan 1 (5-7hst) Urea 100kg, Sp36 50kg, Phonska 50kg. Pemupukan 2/ terakir(20-25hst) Urea 50kg, Sp36 50kg, Phoska 200kg. Selanjutnya pemberian pupuk dilakukan melalui penyemprotan. -Umur padi 30hst, pupuk multi NPK(13,2,45) 1Kg. -Umur padi 40hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg. -Umur padi 50hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg. -Umur padi 80hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg, hormon ga3 20% 5gr. Allhadulilah musim panen kemarin hasilnya 10ton/ha.
Reply

NURMANIHSAN says:
5 February 2012 at 9:00 pm

Trim mas wawan atas komennya selama ini, Mhn maaf sy tak menulis pemupukan terakhir seperti itu (150 phonska + 150 urea). yg sy tulis seperti ini Pupuk susulan ke-2 ini diberikan sejak umur bibit 30-35 hst. Sebagai patokan, pemberian pupuk susulan ke-2 ini setelah daun bendera ( daun terakhir) pada tanaman padi keluar. Sebab pada fase ini tanaman padi akan mengeluarkan malainya. Untuk fase ini dibutuhkan makanan yang cukup tinggi. Oleh sebab itulah pupuk susulan ke-2 diberikan. Cara 1, dosis yang disarankan 100 kg Urea. Atau untuk cara 2, dosis yang diberikan adalah 150 kg NPK Kujang. Memang pemupukan pd tulisan tsb ada 2 cara : cara 1, dosis 300 NPK Ponska dan 150 kg Urea pupuk dasar 150 kg NPK ponska

pupuk susulan 1, 150 kg Ponska + 50 kg urea pupuk susulan 2, 100 kg urea cara 2, dosis 300 NPK Kujang + 150 NPK Ponska pupuk dasar 150 kg NPK ponska pupuk susulan 1, 150 kg NPK Kujang pupuk susulan 2, 150 kg NPK kujang Yg mas wawan tanyakan itu diatas, hal tsb ada kata atau jadi bukan digabungkan. Kalau digabungkan cara 1 dan 2 jelas kandungan N nya tinggi. Mas wawan, tanaman padi umur 5-7 hari perakarannya masih sedikit dan pendek, jadi sayang kalo diguyur urea dalam jumlah besar. Sy senang mas wawan menerapkan pemupukan model tsb, smga ditiru pembaca lain. Tapi yg saya tuliskan bila diterapkan oleh petani kita saja sudah bagus. Kendala di lapangan, petani banyak yg blm melakukan pemupukan sesuai anjuran. Bila menerapkan pemupukan yg berimbang sj maka hasilnya akan bagus. Sy jg pernah melakukan ubinan dng hasil di atas 10 ton/ha dengan dosis pemupukan 300 kg NPK ponska + 150 kg urea. Tp waktu itu, sy melakukan ubinan model lama. Silahkan baca disinihttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/14/model-ubinanpadi-yang-lebihtepat/ atauhttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/09/09/menghitu ng-produksi-padi-sistem-legowo/
Reply

11.

WS says:
5 February 2012 at 11:28 pm

Mas, mo nanya nih. musim kemarin morekat 2011 alhamdulillah saya dapat 10ton/ha. Tapi kok tanaman padi nya roboh semua/ayeuh, padahal ga ada hujan tuh. Varietas padi nya ciherang bima/cidenok. Apa kurang unsur kalium ya. Aku pake phonska 250kg(k2o=37,5kg). Apa harus nambah KCl ya.
Reply

NURMANIHSAN says:

14 February 2012 at 9:48 am

Sebelum saya jawab, sy mau tanya tanaman rebah semua hasilnya bisa tinggi mas?. Oh ya mas WS tinggal dimana?. Mengenai varietas sebenarnya di daerah kerawang dan sekitar menurut ucapan pak sutisna ( pemulia BATAN) yang berkembang disana adalah Sidenuk ( si dedikasi nuklir ). cuma para petani disana memberi nama jadi sidenok. Dan memang hasil untuk sidenuk ini tergolong tinggi. Kalo sy liat dari unsur pupuk KCL memang kurang. Kebutuhan K2O per hektar sekitar 45 kg. Kalo dari 250 NPK ponska cuma ada 37,5 kg K2O mas. Menurut saya, bisa ditambah 7,5/60 x 100 kg = 12,5 kg KCL lagi. trim
Reply

12.

Izid Muttaqin says:


13 February 2012 at 12:39 pm

saya pempunyai sawah sekitar 1,5 hektar, saya menggunakan pupuk 50 kg urea dan 50 kg sp 36 dan 6 kg furadan 3g. padi yang saya gunakan adalah jenis bibit 1 tahun sekali bukan bibit unggul. lokasi saya di kabupaten banjar gambut kalimantan selatan.
Reply

NURMANIHSAN says:
23 February 2012 at 7:16 pm

Trima kasih atas komentarnya mas Izid, Maaf sebelumnya, yg ingin mas Izid tanyakan tentang apa ya? Benih/bibitnya umur berapa hari mas sampe panen?
Reply

13.

abraham masykur says:


1 March 2012 at 1:17 am

mas, saya baru tanam padi di lahan seluas 3000m2, bibit ditanam pada umur 25 hari persemaian. saya tanam tidak serumpun tp hanya 3-4 btg perlubang, pemupukan pertama pada umur 15 hst dengan pupuk urea 20 kg dan tsp 20 kg.

yg sy tanyakan umur brp sy hrus pupuk lg dan dosisnya brp? kondisi saat ini tanaman nampak kurus dan kecil-kecil jika dibanding dengan padi yg ditanam serumpun. bls sgr. trima ksih
Reply

NURMANIHSAN says:
3 March 2012 at 6:49 am

Terima kasih mas Masykur atas komentarnya,,, Sy bisa jawab lebih leluasa bila melihat langsung kondisinya, sebelum sy jawab sy juga masih bingung dng kata serumpun. Serumpun itu artinya banyak bibit atau 1 rumpun. Memang bila kita ingin memndapatkan hasil yg maksimal harus melihat kondisi tanah, cara pengolahan lahan dll lihat disini, materi sl ptt padi Sy jawab dari sisi pupuk sj: untuk lahan 3000 m2, pupuk pertama sdh mas berikan 15 hst. Dosisnya diatas cukup ( setelah sy hitung untuk 3000m2 sekitar 15 kg Urea, 15 kg TSP dan 12 KCL). Apakah mas berikan pupuk kandang? tidak tidak 15 hst agak terlambat. Bila diberikan PK sebaiknya pupuk urea + tsp + kcl disebar sekitar 10 hst. Untuk pemberian sebaiknya 10 hari kedepan
Reply

14.

Ina says:
1 March 2012 at 8:41 am

sawah sy 40 are, dengan jenis padi yang akan d tanam adalah IR 64 rencananya saya mau mengaplikasikan hormon (pupuk hantu), kira2 dosis pemupukannya berapa y?
Reply

15.

Ibana Naga says:


2 March 2012 at 3:32 pm

saya bingung dalam pemupukan, cari2 di internet yg saya dapatkan 1. urea untuk masa vegetatif atau memperbanyak anakan

2. sp 36 untuk batang dan buah 3. kcl untuk enzim (getah/manusia darah yg menyalurkan energi) dan waktu pemupukan 1. sp 36 sejak awal krn payah larut 2. kcl sejak awal agar tanaman tahan terhadap penyakit 3. urea sejak awal agar anakan banyak pemupukan harus 3 kali, jadi bila penting pupuk sejak awal knp harus 3 kali??? saya punya tanah 1 hektar, sebaiknya takaran pupuk apa aja dan kapan diberikan ( ponska +urea+sp36+za)?
Reply

NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 10:45 pm

Untuk Ibana Naga silahkan bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/03/pupuk-padi/


Reply

16.

BUDI says:
9 March 2012 at 8:01 pm

aslkum pak nurma..sy petani gurem yg miskin ilmu bertani.di daerah tmpt sy klau pakae standar pemupukn bpk yg dosis totalnya cuman 450kg kemungkinan hasilnya hnya 5ton/ha. karena mayoritas petani pemupukan min 700kg. itu penyebabnya apa n bagaimana solusinya?
Reply

NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 11:00 pm

wslm mas budi Untuk mengetahui penyebab dan solusinya silahkan bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/01/ringkasanmateri-sl-ptt-tanaman-padi/
Reply

17.

pak barus says:


12 March 2012 at 10:46 am

Yth: Mas Nurman Assalamualaikum Wr.Wb. terima kasih telah berkenan sharing informasi melalui blog ini saya ingin menanam padi varietas BUNDA (benih unggul nusantara dimensi alam) yang potensi hasilnya sangat tinggi, mencapai 20 ton / ha. (di Banyuwangi telah berhasil hingga 22 ton / ha. GKP) belum lama ini ada sosialisasi oleh BKP Kementerian Pertanian, yang salah satu sesi nya tentang padi bunda oleh pemilik PVT-nya, Prof. DR. Hariyadi MP dalam presentasinya, ternyata kebutuhan unsur hara per Ha. untuk padi bunda ternyata cukup besar, yakni sebagai berikut: N= 600 kg P= 95 kg K= 565 kg Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg namun saya mengalami kesulitan untuk mengkonversi nilai kebutuhan di atas kedalam ukuran kebutuhan pupuk yang beredar di pasaran untuk itu mohon bantuan Mas Nurman untuk memberikan besaran konversi pupuk yang ada di pasaran, apakah dengan kombinasi NPK Phonska dengan yang lain, ataupun kombinasi NPK Kujang dengan yang lain, agar saya bisa mengaplikasikannya pada tanaman saya saya juga mohon saran, mana yang kira-kira lebih recommended menurut Mas Nurman menggunakan NPK Phonska ataukah NPK Kujang ? informasi tambahan, dalam budidaya padi bunda ini, saya mencoba aplikasi sistem TABELA, untuk itu mohon juga agar dibuatkan jadwal pemupukannya, pada berapa HST saja pupuk tersebut diberikan terima kasih atas kesediaan Mas Nurman untuk membantu, semoga menjadi amal jariyah dan mendapat pahala dari Allah SWT. Amin. tak lupa saya mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan Wassalamualaiku Wr.Wb.

Reply

NURMANIHSAN says:
12 March 2012 at 10:15 pm

Waalaikum salam Wr.Wb. Terima kasih sebelumnya saya ucapkan telah bersedia berkunjung ke blog saya, Pak Barus. Wah saya masih dalam tarap belajar pak kalau urusan pemupukan nih. Tapi sy akan jwab semampu saya,,, Sebelum sy jwb, ada beberapa pertanyaan yg akan sy ajukan, 1. varietas BUNDA ini jenis hibrid atau bukan? 2. umur tanaman ini brp hss? 3. tinggi tanaman? Kalau sy lihat dari hara yg diperlukan varietas ini boros hara, tapi tetap akan sy cari konversinya dng pupuk yg beredar dipasaran. Trim
Reply

pak barus says:


13 March 2012 at 3:44 pm

Terima kasih Man Nurman, maaf telah merepotkan oh ya, varietas BUNDA ini menurut pemilik PVT nya bukan hibrida, tapi padi unggul lokal, hanya saja dari pertemuan kemaren itu, dikatakan bahwa untuk menjadikan padi yang kita panen bisa menjadi benih, harus dengan perlakuan khusus, yang hingga kini masih dipegang sendiri oleh Prof. Hariyadi, tapi bila diinginkan oleh masyarakat, beliau akan memberikan tekniknya, hanya saja saya belum tahu apa syaratnya dari budidaya yang sudah dilakukan, umurnya 105 hss kalau tinggi tanaman saya belum tahu persis, tapi dari informasi yang saya terima, tingginya seperti padi lokal, lebih tinggi dari varietas ciherang gitu sebenarnya sudah ada takaran2 dari beberapa orang yang sudah menanam, tapi saya lihat itu merupakan kreasi mereka sendiri2, tapi data yang saya tulis di atas, berdasarkan data presentasi dari pemilik PVT nya Terima kasih sekali lagi Mas Nurman, maaf bila ada yang kurang berkenan
o

NURMANIHSAN says:

13 March 2012 at 8:46 pm

Terima kasih atas infonya Pak Barus, Nga merepotkan kok pak, malah saya senang dapat ujian mengerjakan soal baru, hee. Saya sudah buat hara yang disebutkan di atas sejak kemarin malam, baru malam ini sy jawab. Hara tsb adalah N= 600 kg P= 95 kg K= 565 kg, Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg Jawaban saya : 1. Pakai pupuk tunggal Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA ( S=24 , N=21 kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg (Ca=75, Mg=55) untuk unsur ini saya cari yang paling mendekati Ketiga, pakai urea 1.259 kg ( N=579 ) Keempat, pakai TSP46 207 kg ( P= 95,22 ) Kelima, pakai KCL 942 kg ( 565,2 ) 2. Pakai pupuk tunggal + majemuk Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA (S=24 , N=21) kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 ) Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128) Keempat, Urea 215 kg ( N=99) Kelima, KCL 728 kg (P=436,8) 3. DLL ( nyusul pak ) Saya pribadi cukup heran ada varietas umurnya 105 hss dan tingginya diatas ciherang hasilnya begitu banyak. Tapi pada sisi lain saya merasakan varietas ini sangat2 boros pupuk. Insya Allah akan saya bahas dalam tulisan khusus, pak Barus.
Reply

pak barus says:


14 March 2012 at 8:11 am

Alhamdulillah, terima kasih Mas Nurman, sudah dibuatkan resep nya sebenarnya di daerah jawa timur, padi bunda sudah cukup dikenal oleh masyarakat, karena padi bunda ini sudah menyebar ke masyarakat sejak sekitar 2010 (atau mungkin 2009), bahkan juga hingga ke sulawesi

sebenarnya sosialisasi oleh BKP kemarin di malang itu dikhususkan untuk santri pesantren, juga ada yang dari Banten, tapi saya lupa nama pesantren nya, kalau Mas Nurman menginginkan, mungkin bisa tanya ke BKP pasar minggu, nanti saya kasih nomor kontak orang BKP nya keberadaan saya disana pun waktu itu bukan sebagai peserta resmi, kebetulan saya dikasih info tentang acara tsb, kemudian saya kontak sana sini, dan saya diperbolehkan mengikuti sesi nya Pak Hariyadi dan juga Pak Jafar dari UGM, lalu saya pulang (sebenarnya jadwalnya 3 hari dan ada kunjungan lapang juga ke sawahnya Pak Hariyadi) sedikit info tambahan dari Pak Hariyadi, dalam beberapa hari ke depan akan ada kunjungan tim dari Thailand, untuk melihat program dan sawah Pak Har yang memiliki potensi hasil hingga 40 ton/Ha. dimana benih dan teknik budidayanya akan dilaunching dalam waktu yang tidak lama lagi

NURMANIHSAN says:
14 March 2012 at 7:20 pm

Maaf Pak Barus, Untuk NPK kujang kemarin saya tulis 1500 kg, seharusnya 1.600 kg. Kemarin salah ketik, tapi dah sy rubah. Trima kasih untuk semua infonya tentang varietas BUNDA, Pak. Boleh pak, saya bisa ke BKP pasar minggu kok. Bisa dikirim ke email atau no hp saya di 0812.82030682. Sekali lagi trima kasih banyak.

NURMANIHSAN says:
17 March 2012 at 6:03 am

Lanjutan,,, 3. Pakai pupuk tunggal + majemuk Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 ) Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90) Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510) Kelima, KCL 791kg (P=475)

Aplikasi dosis pupuk Untuk kapur dolomit, diberikan sewaktu pengolahan lahan. Tujuannya supaya kondisi pH tanah mendekati nertal (6,5-7). Diberikan min 3 pekan sblm tanam Pupuk kandang, menurut saya dosis pupuk organik/kandang min 5 ton/ha. Diberikan/ditaburkan 10 hari sblm tanam. Karena dosis pupuk yg luar biasa dan umur yg genjah (105 hss) maka pemberian diberikan 5 kali ( 0,10,20,30,40 hst) 1. pake pupuk tunggal pakai 100 kg ZA + urea 1.259 kg pakai TSP46 207 kg pakai KCL 942 kg 0 hst TSP 40 % dari 207 kg + KCL 40 % dari 942 10 hst ZA 100% + urea 15 % dari 1259 kg + TSP 30% + KCL 30% 20 hst urea 25 % + TSP 30% + KCL 30% 30 hst urea 30 % 40 hst urea 30 % 2. Pakai pupuk tunggal + majemuk kujang Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA (S=24 , N=21) kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 ) Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128) Keempat, Urea 215 kg ( N=99) dan Kelima, KCL 728 kg (P=436,8) 0 hst KCL 50 % 10 hst ZA 100% + NPK kujang 250 kg + TSP 30% + KCL 20 % 20 hst NPK kujang 500 kg + KCL 30 % 30 hst NPK kujang 600 kg 40 hst NPK kujang 250 kg + urea 215 kg 3. Pakai pupuk tunggal + majemuk ponska Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 ) Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90) Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510)

Kelima, KCL 791kg (P=475) 0 hst KCL 50 % 10 hst 300 kg NPK ponska + urea 15 % + KCL 25 % 20 hst 300 kg NPK ponska + urea 25 % + KCL 25 % 30 hst urea 30 % 40 hst urea 30 %
o

MUFRODI says:
14 March 2012 at 9:32 pm

Yth : Pak Barusuntuk mendapatkan benih padi BUNDA dimana ? saya tertarik untuk menanamnya.
Reply

pak barus says:


15 March 2012 at 8:24 am

sebenarnya didaerah banyuwangi, lumajang etc. (jatim) ada yang jual, tapi disarankan beli langsung ke malang Mas, ke tempat Prof Hariyadi, silahkan kontak di 0341-416341 semoga bermanfaat

pak barus says:


28 March 2012 at 10:45 am

bila kesulitan menghubungi nomor di atas, bisa juga melalui Mas Andi dari Tulungagung, bisa di hubungi di 081335188488 semoga bermanfaat
18. mushon says:
12 March 2012 at 9:20 pm

untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg dprlukan ap saja dan berapa takaranya
Reply

19.

eka says:

12 March 2012 at 9:24 pm

untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg diberikan apa saja dan berapa takaranya
Reply

20.

nurul nganjuk says:


16 March 2012 at 12:50 pm

sawah saya luasnya 180 ru dosis pemupupuk ke 1 urea, ponka , kcl, za brp kg ke 2 dan ke 3 brp kg makasih
Reply

NURMANIHSAN says:
27 March 2012 at 7:30 am

Sawah dng luas 180 ru = .. ? 1 ru adalah 3,75 x 3,75 m. Jadi 180 ru adalah 2520 dibulatkan 2500 m2 atau 1/4 ha. Kebutuhan pupuk : pupuk kandang dan pupuk anorganik. Jangan lupa pake pupuk kandang 250 kg/2500m2 Untuk pupuk anorganik : kalo pake ponska keb/ha adalah 300 kg ponska dan 100 kg urea dan 110 za. bisa ditambah 25 KCL. Aplikasi : pupuk dasar : 150 kg ponska + KCL 25 kg pupuk susulan ke-1 : 150 ponska + 110 ZA pupuk sus ke-2 : 100 kg urea KARENA LUAS MAS NURUL CUMA 1/4 Ha maka kebutuhan itu dibagi 4 untuk 2500m2.
Reply

21.

budi says:
30 April 2012 at 4:22 pm

assalmualaikum pak barus..pemupukan yang tepat untuk padi yang sudah berumur lebih 25 hari baru ditanam?,saya sdh pupuk yang ke1:organikpupuk ke2:Za+Sp36pupuk yang tepat selanjutnya apa?sedangkan padi sudah muncul padi dan belum tumbuh anakan..
Reply

22.

mar says:
2 May 2012 at 7:01 pm

mas nur bagaimana caranya pemupukan tabela [tanam benih langsung]? dan apakah ada bedanya kalau tanahnya masih subur dgn tdk subur pemupukannya?
Reply

NURMANIHSAN says:
3 May 2012 at 8:24 pm

Secara umum cara pemupukan dengan tabela atau bukan sama saja. Yg membedakan adalah waktu/tgl pemupukan dan dosisnya. Dosis yang saya tulis di tulisan adalah secara umum. Bila kita tahu tanah kita subur maka pemupukannya dikurangi. Misalkan daun padi pada umur 35 hst subur dan hijau ketuaan maka hara N nya dikurangi. Dari 100 kg menjadi 75 kg. Kalau tanah tak subur maka yang perlu diperhatikan adalah tanahnya bukan pupuknya. Berikan pupuk kandang pd tanah tsb. Mengapa? sebab bila tanahnya tidak remah dan liat maka tanaman seakan2 tercetkik shg pupuk yang kt berikan tak maksimal diserap akar.
Reply

23.

suli says:
3 May 2012 at 11:38 am

Saya trenyuh sama pak budi.terutama tanaman padi sudah tumbuh padi tapi belum ada anakan gitu tho.? dari umur varietas tersebut mungkin sangat genjah,umpama inpari 13 ya sudah terlalu tua bagi bibit ditanam 25

hari, kedua apakah itu betul betul umur 25 hari ? kalau bibitnya beli,harus curiga ?jangan jangan lebih dari itu, ketiga tanam terlalu dalam, beranak pasti susah/lambat,bernafas aja susah apalagi beranak.keempat bibit terlalu mungil ini terjadi sewaktu nyebar benih terlalu rapat jadi tumbuhnya jangkung jangkung,jawanya nyada =seperti lidi lidi. tidak pipih sedikit besar,kelima dari benih rapat dicabut akarnya putus/pendek pendek lebih lebih umur 24 hari, jadi di butuhkan tenaga LEBIH untuk sehat dulu baru beranak, urusan pupuk pak ihsan saja.saya nga jago urusan pupuk. kedepan saya sarankan begitu. MT selanjutnya perbaiki diawal , tidak ada kata terlambat.
Reply

24.

Farid says:
9 May 2012 at 1:28 am

Saya punya tanaman padi seluas 1,5ha skrg brumur 30 hari, pemupukan biasanya saya berikan 2 kali, yaitu pertama umur 7 hst (300kg phonska, 150kg sp36, dan 150kg urea) dan pemupukan yang kedua biasanya 35 hst. Pupuk apa yang sebaiknya saya berikan pada pemupukan kedua nanti? Mohon saran.! Suwun
Reply

NURMANIHSAN says:
12 May 2012 at 8:14 pm

Kalau melihat pupuk pertama yg diberikan, terlihat sudah terlalu banyak yang diberikan. Kebutuhan dosis untuk tanaman padi secara umum adalah 300 kg NPK ponska dan 150 kg urea. Nah, pemupukan ptama saja sudah 300kg phonska, 150kg sp36, dan 150kg urea. Apalagi diberikan pd umur 7 hst. Tanaman dng umur 7 hst akarnya masih kecil dan pendek jadi sangat sayang pupuk dng Hara N diberikan banyak. Apalagi hara N mudah menguap ke udara. Jadi untuk umur 35 hst, menurut saya cukup diberikan 100 kg urea saja. Karena hara P2O5 dan K2O masih banyak tersedia. Semoga saja tanahnya diolah dan diberikan pupuk kandang yang banyak supaya tanahnya remah.

Reply

25.

sodikin says:
18 May 2012 at 11:56 pm

Saya coba menyemprot tanaman padi saya dengan pupuk daun dan saya campur dengan sedikit pupuk urea.setelah 2 hari pucuk daun padi yang baru saya semprot menjadi kering.apakah padi saya bisa pulih kembali?dan apakah cara saya itu tidak benar? mohon bantuannya.
Reply

NURMANIHSAN says:
19 May 2012 at 9:00 am

Salah satu sifat pupuk urea (46 %hara N) adalah bersifat sangat higroskopis ( kemapuan mengikat upa air ). Bila daun terkena pupuk urea maka pupuk urea akan mengikat uap air yg ada di daun sehinggi daun akan kering. Bila urea banyak menempelnya maka daun akan cepat kering tp bila sedikit maka daun akan kering secara perlahan-lahan. Tanaman akan pulih bila air yang ada disawah banyak, Bila ingin menyemprot tanaman dng pupuk daun jngn dicapur urea.
Reply

26.

sodikin says:
18 May 2012 at 11:58 pm

umur padi saya 3 minggu


Reply

27.

pongki says:
21 May 2012 at 6:08 pm

bagaimana jika hanya menggunakan pupuk za,urea,phonska dan sp36. berapa dosisnya setiap pemupukan
Reply

NURMANIHSAN says:
23 May 2012 at 9:49 pm

Silahkan bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/11/kebutuhanpupuk-padi-per-hektar/ . = 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA bisa ditambah 50 kg SP36.
Reply

28.

Zainal says:
26 May 2012 at 6:50 pm

Saya punya tanah 1ha dgn tnm padi tahunan, berapa pupuk yg sy butuhkan dan jenis pupuk apa
Reply

NURMANIHSAN says:
27 May 2012 at 5:50 pm

Trim mas zainal, Maksud padi tahunan apa ya?


Reply

zainal says:
1 June 2012 at 4:22 am

Ass wr wb atas pertanyaan saya kemarin, padi tahunan maksudnya bertanam padi 1 tahun sekali dan dilahan pasang surut. trims

NURMANIHSAN says:
1 June 2012 at 11:29 pm

Wslm Pak Zainal. Sy belum pernah melihat secara langsung lahan padi di pasang surut. Tapi berdasarkan literatur yg saya baca kebanyakan dosis pupuknya sbb : Urea

sebanyak 200 kg/ha, SP-36 sebanyak 75 kg/ha dan KCl sebanyak 50 kg/ha. Kalau bisa jerami musim panen sebelumnya dimasukan kembali.
29. Hasan Basri says:
30 May 2012 at 7:34 pm

Ass,,, sy dari lombok mas pengen nanya apakah pemupukan ini berlaku juga untuk persawahan di lombok sebab disini kita gak pernah nanam tanaman lain sekarang selain padi, apakah gak berpengaruh???
Reply

30.

zainal says:
2 June 2012 at 9:50 pm

ass..wr wb sy senang sekali ats penjelasan bp yg brharga buat sy,krn bagi sy ini adalh pengetahuan dan ilmu yg sy dpt dr bp,apalg sy petani pemula yg belum begitu mengerti mslh pemupukn yg benar. didaerah sy dosis dan aplikasiny N14-25kg/0.3ha-14hst tsp10kg/0.3ha-1bulan stlh ppk ke1. menurut bp bgmn? Dgn jarak 1bln untuk ppk kedua apa tdk kelamaan pa? daerah sy variates padi unus, mutiara,siam. 2.5 bln stlh tugal/semai baru ditanam. panen 6bln stlh tanam. Dosis yg bp berikan berapa kali aplikasi.
Reply

31.

NURMANIHSAN says:
11 June 2012 at 9:54 pm

Terima kasih Pak Zainal,,, Kalau tulisan saya di atas adalah dosis secara umum untuk padi sawah. Umurnya pun hampir sama. Nah, ketika diaplikasikan ke tanaman padi dengan habitat lain seprti lahan rawa maka jelas beda perlakuan dan dosisnya. Apalagi umur padinya pun mencapai 160 hari.

Hal yg baru bagi saya adalah umur 2,5 bulan ( 75 hss ) setelah tugal baru ditanam. Ini saja sudah luar biasa Pak Zainal. Ok pak, sebelum sy lanjutkan, ada bebrapa pertanyaan yg sy ingin ketahui : Pertama, umur 2,5 bulan tingginya brp cm? Kedua, umur 14 hst tingginya brp cm? Ketiga, umur berapa hst keluar malainya? Keempat, berapa kali pemupukan? dengan pupuk yg biasa dipakai bagaimana keadaan daun dan hasil panenya? Trima kasih banyak.
Reply

zainal says:
12 June 2012 at 1:07 am

Begini bp norman .. 1) umur 2.5 bln tinggi padi sekitar 70-80cm 2) tinggi padi setelah tanam skitar 2.5 jengkal atau 45-50cm (sebelum tanam daun/akar padi dipangkas dlu) 3) saat keluar malai 4-4.5bulan hst dgn catatan air cukup tergenang dilahan persawahan 4) untuk pemupukan 2x aplikasi,warna daun hijau. hasil panen 260 balik/ha atau 520gantang/ha didaerah sy pa tdk ada badan penyuluhan pertanian,hingga sy bingung bgmn bertani yg benar, mohon petunjuknya pa trima ksh pa ats komentar n waktunya
Reply

32.

sugi says:
12 June 2012 at 12:59 pm

wah terimakasih atas pencerahanya,sangat sangat sangat membantu, pak saya tinggal di daerah ngawi, begini pertanyaan saya pak, sawah saya 1/3 ha. d sini umumnya memupuk dng dosis 1/3 ha dng 3 kw pupuk, 100 kg urea, 100 kg ponska,100 kg za,organik 160 kg hasil berkisar 2,8 ton-3,2

ton yg saya alami slma ini. stlh saya lht tulisan bpk ternyata pemukan saya slma ini sangt berlebihan, dan tentu saja pemborosan. pertanyaan saya pak 1. bila saya menerapkan pemukan yg bapak rekomendasikan,otomatis pupuk yg saya terapkan selama ini dr 300 kg/ 1/3 ha akan berkurang menjadi 150 kg / 1/3 ha. it nanti apa tidak mempengarui hasil nya pak,mengingat tanah d sdh trbiasa dng 300kg. 2. pernyataan bpk sngt berbanding terbalik dng apa yg saya lakukan,yaitu membuang pupuk urea sbgai penutup pupuk, kalau pupuk urea d berikan d belakang, bukankah daun nya yg subur dan isi nya sedikit? 3. biasanya d sini sering terkena kresek, ujung daun nya mengering,biasanya d mulai pada saat padi dlm keadaan bunting. apa karna aplikasi pupuk yg berlebihan itu ya pak. sebelumnya saya minta maaf,karna banyak bertanya.terimakasih.
Reply

33.

NURMANIHSAN says:
13 June 2012 at 10:48 pm

Terima ksh atas kunjungannya,,, Kalau dilihat dari hasil panen yg dicapai mas sugi, sudah masuk katagori bagus. Dng hasil terendah saja 2,8 ton ( 8,4 ton/ha ) sudah bagus. Apalagi bisa 3,2 ton ( 9,6 ton/ha). Sangat bagus Mas Bisa dijelaskan bisa mencapai hasil seperti itu Mas Sugi? brp kali pemupukan dan aplikasi dosisnya? apa mas sugi pakai POC? varietas apa yg dipakai? supaya pembaca lain dpt pencerahan. 1. Untuk pemakaian dosis pupuk yg dipilh mas sugi adalah pupuk ponska + urea + ZA Keb pupuk padi untuk model spt ini per hektar adalah 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 ZA. Kalau 1/3 ha mjadi sekitar 100 kg ponska + 35 kg urea + 40 kg ZA. = 175 kg. ( didalam 100 NPK ponska tdpt 32,6 kg Urea + 42 kg SP-36 dan 25 KCL) Masalah pemupukan adalah masalah/wilayah perkiraan. Untuk mengetahuinya ada baiknya dilakukan uji coba. Bila nanti dng pupuk yg

biasa digunakan hasilnya sama/mendekati sama dng 100 kg ponska + 35 kg urea + 40 ZA maka ini adlah pilhan mas sugi. Tp bila hasilnya beda jauh, pemupukan yg biasa digunakan dpt diteruskan. Sbb sy juga dalam tarap menuntut ilmu,,, 2. Mas sugi bisa baca tulisanhttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/03/pupuk-padi/ . 3. Bisa jadi, dng dosis hara N tinggi membuat daun mudah terserang kresek. Padahal pd masa bunting, unsur N ( Urea/ZA dibutuhkan untuk mempertahankan daun spy hijau ) agar proses fotosintesis sempurna. Fungsinya lebih kpd penghasil energi tanaman. Cuma tak boleh berlebihan. Trim
Reply

34.

sugi says:
14 June 2012 at 12:33 pm

terimakasih, sblmnya saya mau mengklarifikasi dulu, 2,8ton-3,2ton it biasanya kita dpt pada musim tanam antra bln 7-bln 10. d bln ini lah hasil bs maksimal, dan d musim tanam bln 11- bln 2 hasil nya tdk jauh berbeda. nah kendalanya pada musim tanam antara bln 2 bln 6 biasanya hasil merosot tajam kisaran 2,2 ton per 1/3 ha. karna bnyk sekali serangan sundep,beluk potong leher dll. hasil terbaik yg pernah saya dpt pada musim tanam kemarin,,bln 11-bln 2 saya mendapatkan 3,3 ton dng IR 64, urea 100kg, 150 kg, za 100kg. dng 3 kali pemupukan. pupuk dasar d hari ke 3 dr tanam bibit urea 100kg, susulan pertama d hari ke 11 dng ponska 150kg, dan d tutup d hari ke 25 dng za 100kg. dan saya tdk memakai poc. saya hanya menggunakan pestisida dan fungisida yg biasa d gunakan para petani, oh iya pupuk organik saya gunakan 160 kg. stlh saya baca tulisan mas nurman, msh bnyk hal2 yg keliru dng apa yg saya lakukan slma ini. saya jg masih pemula d bidang pertanian. msh harus bljr lbh bnyk lg dr orang2 yg lbh paham d bidang nya. sprt mas nurman. tulisan2 mas nurman sngt membantu skali,dan menambah ilmu jg saya dan semua pembaca. semoga ilmu yg bermanfaat dr mas nurman d balas oleh Alloh SWT. amin.
Reply

sugi says:
14 June 2012 at 12:40 pm

maaf ada yg kurang , yg 150 itu pupuk ponska.


Reply

NURMANIHSAN says:
15 June 2012 at 10:48 pm

Mas Sugi, skemanya gini : Di Musim Tanam (MT) 1 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil bagus Di Musim Tanam (MT) 2 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil mendekati bagus Di Musim Tanam (MT) 3 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil kurang karena banyak hama dan penyakit. Solusi mengatasi hama dan penyakit silahkan bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/04/27/mengenalmusim-tanam-dan-pola-tanam/ - sekarang banyak varietas padi yang terbaru dan banyak hasilnya. Dan pernah coba pakai varietas Inpari mas sugi? atau bisa juga pakai varietas logawa. Semakin terbaru benih maka hama dan Penyakit akan berkurang sebab hama dan penyakit blm mengenal karakter varietas terbaru. Atau diselang seling MT1 pakai IR64 dan MT2 pakai yg lain. Dan di MT3 tanam kacang kedelai atau kacang hijau.
Reply

sugi says:
16 June 2012 at 9:26 am

ooo bgt ya, sekali lg trimakasih mas, pengetahuan saya tmbh lg, rencana saya mau tanam padi bunda. katanya hasilnya bs 15ton per ha. sprt biasa orng2 d sni suka ikut2an, termsuk saya. saya jg ikut2an. insyallloh akan saya sering lg hasilnya 3 bln ke dpn, stlh panen. dng modal tulisan2 mas nurman d atas akan coba saya terapkan. sekali lg terimakasih mas.
35. mufti says:

17 June 2012 at 1:05 pm

mas mau tnya., Apa yang membedakan tanaman tertentu harus dipupuk dengan ZA (Amonium Sulfat) dan tidak cukup dengan Urea, meskipun kandungan N urea 2 kali lipat ZA??
Reply

NURMANIHSAN says:
17 June 2012 at 8:17 pm

Untuk tanaman sayuran ( sawi ), ada petani yg menggunakan pupuk ZA. mengapa? sebab pupuk ZA kata petani tsb, nga terlalu panas. Dan hasil panen jg lebih manis. Berdasarkan pengalaman berbagai petani : kalau menggunakan pupuk ZA memang tak cepat tanaman menghijau dibanding urea tp secara bertahap tanaman tumbuh berkembang. Jd hasilnya tidak langsung. MAsalahnya, petani dikita ingin segera melihat hasil pemupukan dng cepat. menurut sy : untuk tanaman sayuran yang umurnya relatif pendek menggunakan pupuk ZA lebih baik sebab selain mengandung unsur N jg me ngandung sulfur. Baca fungsi sulfur bg tanamanhttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/01/26/fungsisulfur-s-atau-belerang-bagi-tanaman/ Untuk tanaman padi, menurut sy di awal pemupukan lbh baik menggunakan pupuk ZA sbb spt di atas mengndung sulfur. Baru setelah itu, menggunakan urea.
Reply

adehamka says:
22 June 2012 at 2:30 pm

ass pak nurman mohon infonya pak saya punya lahan sawah irigasi tehnis luas 7000 m2 dosis pupuk yang diberikan berapa ? dan aplikasinya kapan? agar hasil memuaskan saya dirumah sudah ada urea,phonska,sp36 dan kcl, terima kasih

waassalam adehamka
36. NURMANIHSAN says:
22 June 2012 at 9:21 pm

Kalau ada pupuk Ponska, berarti tinggal pakai urea /ZA. DOsis 300 kg NPK ponska + 150 kg urea / ha / 10.000 m2 Bisa jg pakai 200 kg ponska + 182 kg urea + 41 kg Sp36 + 25 KCL kalau sawah bapak 7.000 m2 bisa kan cari brp kebutuhannya? Catatan : Didalam 1 karung NPK Ponska terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan 12,5 kg KCL. Untuk aplikasi bisa baca lag tulisan diatas, pak. Bapak bisa bacahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/11/kebutuhanpupuk-padi-per-hektar/#comment-683
Reply

37.

tia says:
4 July 2012 at 8:43 pm

sawah saya 10.000 m2 pupuk yg biasa sya gunakan : pupuk dasar : 100kg Sp36,100kg ZA susulan 1 : 150kg Urea,150kg NPK susulan 2: 100kg urea,100kg NPK.! apakah cara saya sudah benar..?ini anjuran dari PPL di daerah saya..! pada musim hujan pemupukan susulan 1 di ubah : 100kg Urea, 200kg NPK..! karena hujan sdh mengandung unusr N yg tinggi..itu kata PPL di daerah saya..!MOHON BANTUANNYA..!!
Reply

NURMANIHSAN says:
21 July 2012 at 8:32 am

trima kasih ibu tia, sblm sy jawab, saya mau tau dulu pupuk NPK tsb merk apa? sebab kandungan tiap NPK berbeda. NPK yg umum adalah NPK kujang, NPK ponska dan NPK pelangi

Reply

tia says:
21 July 2012 at 10:35 am

NPK Ponska.

NURMANIHSAN says:
21 July 2012 at 4:58 pm

Secara umum keb pupuk untuk tanaman padi adalah 250 kg urea, 100 kg TSP/120 kg SP36 dan 75 (bisa jg 100 kg) KCL Untuk tia, dari pupuk dasar-ppk susulan 2 total 250 kg urea, 100 kg ZA,100 kg sp36 dan 250 kg NPK ponska. Mengetahui isi NPK 100 kg ponska : 32,6 kg Urea, 41 kg Sp36 dan 25 kg KCL jd dlm 250 kg ada 81,5 kg urea, 102,5 sp36 dan 62,5 kg KCL. jd, urea 331,5 kg, ZA 100, SP36 202,5 kg dan kcl 62,5 Mnrt sy : urea lebih 81,5 kg plus ZA 100 kg, sp36 82,5 kg dan minus kcl 12,5 kg kalau sudah pakai NPK ponska sebaiknya tak pakai ZA, sbb kandungan ponska dan ZA sama2 terdapat unsur belerang. Untuk musim hujan, memang air hujan mengandung urea. baca tulisan sayahttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/11/21/airhujan-mengandung-urea/
38. Rolis razali says:
23 July 2012 at 12:37 pm

mohon penjelasan nya pak, kalau tanam sistem tabela apakah jadwal pemupukannya sama,atau lebih awal. mohon rinciannya pak.
Reply

NURMANIHSAN says:
23 July 2012 at 9:00 pm

terima kasih atas pertanyaannya mas Rolis razali mungkin ada masukan pembaca lain yang pernah mengaplikasikan sistem tabela,,,
Reply

39.

Pongki says:
1 August 2012 at 7:42 pm

Gimana mas nurman sudah punya info tentang bibit padi BUNDA? Setelah baca artikel mas kok saya penasaran dg padi BUNDA trims.
Reply

NURMANIHSAN says:
3 August 2012 at 9:01 pm

coba bapak hub pak barus. dia dah tanam padi bunda tempo hari. coba lihat di di www,petanipadi.co.cc. hun pa effan. Sekedar Info Pak, untuk memperoleh benih padi BSM bisa pesan ke Distributor BSM Jatim, an. Effan Sholeh Wahyudi, email :eswahyudi@yahoo.com. Hp. 082143407030. Dan jika ingin mengetahui perkembangan tanaman padi BSM klik saja :http://www.petanipadi.co.cc.Insya Allah beberapa info tambahan dapat diperoleh juga.
Reply

40.

Pongki says:
1 August 2012 at 7:51 pm

Oh ya di daerah saya tepatnya lamongan kok banyak yg terserang blas,beluk ato potong leher. Bagaimana solusinya n pengendaliannya? Trims.
Reply

NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 10:03 pm

terima kasih mas suli atas penjelasannya,,, Menurut sy, tersebarnya penyakit dipengaruhi oleh min 3 faktor: 1. tanaman yang mas suli sebutkan, memiliki karakter varietasnya atau tanaman inang yang rentan. 2. lingkungan yg mendukung. ada varietas yang tahan penyakit kresek, tp karena ada sebagian besar sawah varietas lain tanaman kena kresek maka tanaman tsb kena imbasnya 3. kemampuuan pathogen dalam menimbulkan penyakit. Artinya ke3 faktor di atas memiliki keterkaitan satu sama lain. Dan petani memiliki peran dalam mengatur atau manipulasi untuk menekan penyakit tsb. Untuk Blas atau potong leher sama saja disebakan oleh Jamur Pyricularia oryzaelgrisea. cuma kalau blas biasanya yg terserang adalah daun makanya disebut Leaf blast ( Blash daun) di masa vegetatif. Untuk potong leher biasa terdapat pada malai. malai bisa patah atau malai keluar tak maksimal. Untuk beluk disebabkan oleh HAMA PENGGEREK BATANG. Cara yg paling mudah: kenali dulu ini penyakit atau hama. Bila penyakit disebabkan oleh apa? bakteri atau jamur atau virus. banyk merk dagang untuk mengendalikannya. Untuk beluk maka pakai insektisida. Sy sengaja tak menyebut merk dagang. Biasanya, untuk blas karena disebakan oleh jamur maka faktor kelembaban harus diperhatikan, atur jarak tanam yang agak lebar, sistem legowo. untuk pupuk, biasa yang doniman adalah hara N spt Urea tinggi. Jd tanaman rentan terserang penyakit ini.
Reply

41.

alief says:

3 August 2012 at 10:51 pm

kalau menggunakan cara tanam jajar legowo yg benar baris tanaman menghadap ke arah mana? saya menggunakan jajar legowo 2:1 dan biasa menghadap utara selatan alasan sya mengikuti arah angin.ad yg menyarankan mengikuti arah sinar matahari..!mohon penjelasanx..trims.
Reply

NURMANIHSAN says:
4 August 2012 at 12:47 pm

Trim mas alief atas pertanyaannya, Pertanyaan yg menarik nih. Selama ini pemahaman saya adalah menghadap timur dan barat. artinya mengikuti terbit menggelamnya matahari. banyak keuntungan yg bisa didapatkan. Bila menggunakan krn mengikuti arah mata angin, pertanyaannya adalah apakah arah angin selalu tetap ke arah utara selatan? setahu saya arah angin bisa berbeda dari waktu ke waktu. Karena berbeda maka tidak cocok dijadikan patokan. Kecuali di daerah tertentu yang anginnya besar. dengan menghadap arah angin maka akan mengurangi tingkat kerobohan tanaman. hal ini mungkin saja dilakukan.
Reply

42.

suli says:
4 August 2012 at 2:54 pm

Pak pongki penyakit blast atau potong leher biasanya sudah pembawaan varietas tersebut,dideskripsi padi.contohnya varietas sidenuk tidak tahan blast, saya pernah menanamnya gagal disawah semi rawa,tapi panen di sawah irigasi. solusi pilih yang tahan.

beluk itu karena hama jadi bukan penyakit,beluk kalau sudah bunting,keluarnya gabuk/hampa,sundep tanaman masih muda,bisa menyerang dari awal persemaian. Pestisida? bisa tanyakan pada kios dan sales pestisida yang selalu memakai baju nama produsennya
Reply

43.

kartolo says:
6 August 2012 at 12:44 am

Dosis 3, 30 kg NPK kujang, 15 kg NPK ponska, 100 kg PO, Pupuk dasar : 15 kg Kujang + 100 kg PO PS1 : 15 kg NPK ponska, PS 2 : 15 kg Kujang Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang ( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP Pupuk dasar : 150 kg ponska Pupuk ke-1 : 150 kg kujang + 12 kg TSP Pupuk ke-2 : 150 kg kujang pak ini dosis yang benar yang mana
Reply

NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 9:32 pm

trima kasih, yg di ats untuk 1.000 meter mas kartolo yg di bawah, untuk 1 ha. sebetulnya sama saja, cuma sy ingin memudahkan saja.
Reply

44.

kartolo says:
6 August 2012 at 12:45 am

makasih penjelasanya slm kenal


Reply

45.

kartolo says:
6 August 2012 at 11:12 pm

oya maksudnya pupuk dasarnya itu kujang dulu ato pomska dulu.dan sya pernah baca itu lbih baik mnggunakan pupuk yang kandungan p dan k nya banyak sedangkan kujang kandunga p 6 dan k 8 mohon penjlasan matur nuwun.
Reply

NURMANIHSAN says:
6 August 2012 at 11:32 pm

pupuk NPK ponska dulu, apalagi npk ponska terdapat sulfur 10 %. kandungan hara ini baik untuk awal tanam. baca http://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/01/26/fungsi-sulfur-satau-belerang-bagi-tanaman/
Reply

46.

lito says:
8 August 2012 at 12:49 am

Mas Nur, pertama tama saya ucapkan, terimakasih atas pencerahanya, karena saya masih pemula, ada beberapa pertanyaan yg mungkin Mas Nur bisa membantu, 1. apakah pupuk urea, za, sp, kcl, phonska, npk mutiara, kieserite, dolomite, zeolite, kalsit (kaptan) boleh dicampur dahulu sebelum ditaburkan di sawah? apa saja yg boleh dicampurkan untuk sekali penaburan pupuk supaya bisa menghemat biaya penaburan pupuk? 2. apakah dolomite dan za atau sp kalau dicampur bisa saling mengikat,

mengingat sp dan za bersifat asam sedangkan dolomite bersifat basa? 3. berhubung di daerah saya (sumatera utara) tidak dapat dolomite yg berbentuk granule, kalau dolomite yg berbentuk tepung dicampurkan dengan urea akan menggumpal sehingga sulit untuk ditaburkan secara merata, mohon pencerahannya supaya tdk menggumpal. 4. kalau kebanyakan pupuk berbentuk granule, sedangkan dolomite dan zeolite berbentuk tepung, bagaimana cara penaburanya supaya merata? (granule pasti lebih jauh daripada tepung) 5.bagaimana dosis dan usia padi untuk pemakaian mpk kalinitra dan kaliphos? kenapa diberikan asam gliberrelin 20% pada usia 80 hst? 6.kalau pada waktu pengolahan tanah diberikan bakteri psb ( sp lactobassilus) apakah dapat mempercepat proses pembusukan jerami? bagaimana cara aplikasi yg benar supaya bakteri tersebut tdk mutan? pemakaian bakterisida? mohon penjelasan dan..trims
Reply

NURMANIHSAN says:
9 August 2012 at 11:48 pm

Trim pak lito, dari pertanyaan saja, mas lito tak masuk katagori petani pemula. sy malah bs beljar dari pak lito,,, sy ini masih belajar pak, masih banyak hal yang blm saya ketahui,,, mngkn tak semua pertanyaan bisa sy jwb: 1. untuk yg ini, sebetulnya ada tabelnya, sy pernah baca, cm saya lupa. disana dijelaskan ppk apa saja yang bolh dicampur atau tidak 2. tergantung aplikasi, biasanya dolomite diberikan pas pengolahan lahan. spy pH mendekati netral. pengolahan tanah yg baik dilakukan 2-4 pekan sblm penanaman. Untuk ppk ZA + SP bisa diberikan pada pemupukan pertama. jd jngan berbarengan aplikasinya Untuk pupuk ponska sendiri mengndung urea/za, sp36 dan kcl plus sulfur. 3. untk dolomite (granule/tepung) kan aplikasinya pas pengolahn lahan. tuk urea sendiri diberikan berlainan. Kalau pake npk malah ppk urea aplikasinya pemupukan ke-2 dan ke-3 4. ya itu tadi pak, beda waktu saja. 5. biasanya ada aturan pemakaiannya, biasanya pemberian di masa

generatif. atau ada juga yg memberikan pada 30 hst. cuma bisanya aplikasinya 3- 4kali saja. cuma jarang petani yang memakainya. mngkn banyk petani yang tak kenal mpk tsb. kalo 20% asam gliberrelin usia 80 hst, sy harus bnyk beljar lg pak. itu mungkin dari saya. trim
Reply

lito says:
11 August 2012 at 9:23 am

Salam Mas Nur, terima kasih banyak atas penjelasannya, gini loh mas Nur, saya ini masih petani bodoh, masih kurang pengetahuan di pertanian, 1. untuk tabel pencampuran pupuk lito pernah baca di web.http://www.pusri.co.id/indexC030204.php tapi saya kurang yakin apakah za yg bersifat asam dapat dicampur dengan dolokmite yg bersifat basa. karena pemakaian dolokmite pada pengolahan tanah terbentur dengan pemakaian bakteri laktobasillus sp (supaya pembusukan jerami dapat dipercepat dan tidak terbentur jadwal air irigasi) yg menghendaki sifat asam, sedangkan sawah saya kekurangan zat kalsium dan magnesium, mohon pencerahannya. 2. katanya pemakaian zeolite aktif dicampur dengan pupuk supaya kadar nitrogen dan kaliumnya dapat diikat oleh zeolite (nilai ktk zeolite tinggi), pupuk menjadi slow release, dan juga kadar silikatnya diperlukan padi, saya sdh pernah mencoba hasilnya cukup memuaskan, tetapi terbentur dengan masalah pengumpalan tersebut. mohon pencerahannya. 3. kalau pemakaian tricoderma diawal penanaman itu gimana ya? sekali lagi lito ucapkan terima kasih, karena penjelasan Mas Nur sangat membantu dan bermanfaat bagi saya. semoga Tuhan dapat membalas kebaikan Mas Nur. thanks

NURMANIHSAN says:
13 August 2012 at 10:43 pm

wah, sy bisa belajar dari mas lito nih. kynya seorang peneliti,,, 1. sebetulnya, pemakaian pupuk kandang dan jerami padi yg dikembalikan

ke sawah cukup efektif untuk mengembalikan kondisi tanah sawah. selama ini kan kebalikan, petani kita royal pakai pupuk kimia cuma pupuk kandang tak diberikan sesuai kebutuhan tanaman. dan jerami tak dibalikan. akibatnya tanah sawah cendrung asam. tapi bila pupuk kandang + jerami masuk ke sawah, pemakaian kapur dolomite bisa diabaikan. ini yg saya sering terjadi dilapangan mas,,, 2. kalau mas lito pernah mencoba dan hasilnya ckp mmuaskan itu artinya mas lito dah aplikasi lapangan. ini modal yg bagus. walau terjadi penggumpalan, kalau hasilnya ckp memuaskan itu artinya penggumpalan tsb tak terlalu berpengaruh mas. itu pandangan sy yg blm blm aplikasi lapangan. mknys sy bisa beljar dari mas lito 3. wah, perlu di uji lapangan mas lito. sy berharap, mas lito bis aplikasi lapangan terutama pada tanaman padi. dan hasilnya, bisa dishare buat pembaca yg lain. sy jg terima kasih, sebab mas lito memberikan pencerahan bagi saya dan pembaca yang lain. semoga Allah SWt jg membalas kebaikan mas lito. trima kasih.
47. kartolo says:
9 August 2012 at 6:22 pm

pak,di daerah saya pake tanam sitem baris tpi ada legownya yaitu 13:1 klo yang baik itu sistem legowo 1 bandins berapa?
Reply

NURMANIHSAN says:
9 August 2012 at 11:24 pm

Kalo di BB padi, banyak legowo 2:1 tapi ada jg yg 4:1 mnrt saya: legowo yang bisa dijadikan pegangan legowo 2:1 6:1 lah. kalau di atas itu terlalu banyak. trim
Reply

Leave a Reply

KAPAN TANAMAN PADI DIPUPUK?


Posted on 3 October 2011

PEMUPUKAN YANG TEPAT BAGI TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN BANTEN ) Untuk memahami pemupukan bagi tanaman padi, kita harus mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Sekarang ini banyak varietas padi yang dilepas pemerintah berumur genjah. Contoh, Inpari 10 berumur 108116 hari dan Inpari 13 berumur 103 hari. Tetapi untuk padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115-125 hari.

FASE TUMBUH PADI

Dengan melihat 2 kondisi ini saja, kita akan kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya. Kalau saya pribadi, untuk menentukan kapan tanaman padi dipupuk dilihat dari fase-fase tumbuhnya tanaman padi. Saya ambil contoh padi ciherang yang berumur 115 125 hari. Biasanya pembagian fase-fase ini adalah sbb : - persemaian 20 hari - fase vegetatif 35 hst

- fase generatif reproduktif 36-65 hst - fase generatif pematangan 66-100 hst - PUPUK DASAR, Sswaktu bibit pindah tanam, bibit perlu waktu sekitar 8-12 hst atau rata-rata 10 hst untuk dapat memperkokoh perakaran. Saat inilah, sebaiknya pemupukan pertama dilakukan. Sebab pada saat itu daun dan akar tanaman padi sudah mulai berkembang. Dengan demikian akan maksimal menyerap unsur hara. Jangan diberikan pada waktu 0-5 hst, sebab daun dan akar tanaman padi belum berkembang dan masih dalam kondisi stres. Artinya akar belum siap menerima pupuk. Bila kita berikan akan sia-sia, apalagi kita berikan pupuk urea dalam jumlah yang tinggi. Sebab pupuk urea mudah menguap dan bersifat higroskopis. Pada waktu pemberian sebaiknya memperhatikan kondisi air. Sebaiknya sewaktu pemberian pupuk, saat kondisi air lagi macak-macak. - PUPUK SUSULAN KE-1 . Diberikan sekitar pekan ke 3 ( sekitar 2125 hst )ditandai setelah para petani melakukan pengoyosan, saat inilah pemupukan dilakukan. Sewaktu pengoyosan dilakukan maka akar tanaman padi akan putus. Dengan putusnya akar, tanaman akan membentuk anakan baru. Pada kondisi ini seperti ini, tanaman dapat maksimal penyerap unsur hara yang diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan jumlah anakan yang maksimal ke depannya. - PUPUK SUSULAN KE-2. Diberikan sekitar umur tanaman mencapai pekan ke 5 ( sekitar 30-40 hst ). Masa ini adalah peralihan dari fase vegetatif ke generatif. Dalam kondisi ini tanaman sedang membutuhkan nutrisi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan keluarnya daun bendera atau padi bunting. Artinya malai padi akan segera keluar. Pada umur tersebut adalah saat yang tepat pemupukan tahap ke 3 diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan malai yang optimal. Jadi bila kita ingin melakukan pemupukan tanaman padi, lihatlah 3 kondisi yang saya sebutkan di atas. Saat itulah kondisi tanaman padi akan maksimal menyerap unsur hara yang kita berikan. Dan hasilnya, kita sebagai petani akan puas memanennya sambil tersenyum. Semoga,,,
Like

Be the first to like this.

About NURMANIHSAN Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,, View all posts by NURMANIHSAN
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink. ARTI PERSAHABATAN BAHAYA IMUNISASI

8 Responses to KAPAN TANAMAN PADI DIPUPUK?


1.
tin-tin says:
3 October 2011 at 10:21 pm

wah info ini s9t barti bg sy. thank


Reply

2.

Ibana Naga says:


2 March 2012 at 3:40 pm

bila saya ingin gunakan ponska za dan urea berapa takaran yang efektif utk 3 kali pemupukan tsb per hektar?
Reply

NURMANIHSAN says:
4 March 2012 at 12:05 am

Untuk pupuk yang mengandung N kebutuhan per hektarnya secara umum adalah 114 kg N. Yang ideal 3 kali pemupukan. Kebutuhannya = 300 kg ponska + 150 kg urea = 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA

= 300 kg ponska + 50 kg urea + 220 pupuk ZA = 300 kg ponska + 330 pupuk ZA Anda tingal pilih salah satu di atas.
Reply

h says:
23 May 2012 at 5:21 pm

diperlukan 100 kg N untuk tanaman tomat di tanah berpasir tinggi berapa kg pupuk ZA yang diperlukan??

NURMANIHSAN says:
23 May 2012 at 9:46 pm

100 kg urea = 219 kg ZA


o

NURMANIHSAN says:
10 March 2012 at 10:46 pm

Untuk lebih jelasnya baca tentang pupuk Urea dihttp://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/10/pupuk-urea/


Reply

3.

Syafiudin says:
7 April 2012 at 6:06 am

Mau tanya kalau pakai pupuk semacam petroganik,+urea,za,phonska,sp 36 berapa takaran& waktu aplikasinya ? Terima kasih ( syafiudin di ngawi)
Reply

NURMANIHSAN says:
7 April 2012 at 4:47 pm

pupuk petrogonik adlh pupuk organik, pemberian ppk organik dpt menaikkan C-organik padi sawah. Sehingga sawah akan sehat dan subur. Makin banyak pupuk organik makin baik.Tanah akan gembur, dan meningkatkan daya simpan dan daya serap air, dll

Secara umum, keb pupuk 1 ton pupuk organik, 300 kg ponska, 100 kg urea, 100 kg za dan 50 kg tsp. aplikasi pupuk pertama, 10 hst 100 kg ponska + 50 kg za + 50 tsp pupuk kedua, 21 hst 200 kg ponska + 50 kg za pupuk ketiga 100 kg urea
Reply

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR


Posted on 19 May 2012

CARA MUDAH MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Untuk membuat POC banyak media dan bahan yang dapat kita gunakan. Berikut ini adalah salah satu cara yang amat mudah untuk membuat pupuk organik cair ( POC ). Gambar di bawah ini adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan.

Bahan dan alat: Kotoran domba/kambing Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia beracun/berbahaya) Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak dijual di pasar, kalau ada) Tong/drum ukuran volume 100-120 liter Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk diterapkan pada tanaman hortikultura.

Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC ke dalam 1 liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali. Manfaatnya adalah keniscayaan. Sumber : http://dusunlaman.net/2009/01/cara-mudahmembuat-pupuk-organik-cair-poc/ Bila POC tsb sudah kita buat maka aplikasi dapat lakukan setiap 10 hari sekali atau bisa juga setiap 7 hari sekali. Dengan memakai POC tsb maka penggunaan pupuk kimia bisa kita kurangi.

KEBUTUHAN PUPUK PADI PER HEKTAR


Posted on 11 March 2012

MACAM-MACAM PUPUK UNTUK TANAMAN PADI Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN ) Setelah bergelut dalam hitung menghitung pupuk untuk tanaman padi per hektar maka saya dapatkan berbagai variasi di dalam jumlah dan jenis pupuk yang diberikan. Jadi, para petani atau siapa saja bisa memakai sesuai dengan kondisi pupuk yang tersedia. Dengan demikian, kita mempunyai pilihan untuk mengaplikasikannya. Kandungan 1 karung pupuk NPK ( didalamnya ada pupuk tunggal ) 1 karung NPK Kujang : terdapat 32,6 kg Urea, 8,33 kg SP36 dan 6,66 kg KCL. 1 karung NPK Ponska : terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan 12,5 kg KCL. 1 karung NPK pelangi : terdapat 21,73kg Urea, 13,89 kg SP36 dan 8,33 kg KCL. Adapun jenis dan jumlahnya sbb : = 250 kg urea + 100 kg TSP + 75 KCL = 200 kg urea + 110 kg ZA + 100 kg TSP + 75 KCL = 150 kg urea + 220 kg ZA + 100 kg TSP + 75 KCL = 250 kg urea + 128 kg Sp-36/TS-36 + 75 kg KCL = 250 kg urea + 256 kg SP-18 + 75 kg KCL = 300 kg NPK ponska + 150 kg urea

= 200 kg NPK ponska + 182 kg urea + 41 kg SP36 + 25 kg KCL = 100 kg NPK Ponska + 215 kg Urea + 82 kg SP36 + 50 kg KCL = 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 pupuk ZA = 300 kg ponska + 50 kg urea + 220 pupuk ZA = 300 kg ponska + 330 pupuk ZA = 300 kg ponska + 150 npk kujang = 300 kg ponska + 50 npk kujang + 100 kg urea = 300 kg ponska + 50 npk kujang + 220 kg ZA dll Sebetulnya masih banyak variasi kebutuhan pupuk baik tunggal maupun mejemuk untuk tanaman padi. Yang terpenting adalah tercukupinya hara makro N, P dan K per hektarnya. Kalau dalam bahasa lugasnya : yang penting isi bukan merk dan jumlah. Dalam lain kesempatan mungkin akan saya tambah variasi di atas. Semoga,,,

You might also like