You are on page 1of 6

http://www.e-ktp.com/2011/06/hello-world/ Apa itu e-KTP?

e-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamana n / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Ke pendudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku se umur hidup Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspo r, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, S ertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU N o. 23 Tahun 2006 tentang Adminduk) Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik yaitu verifika si dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia. Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari (fi ngerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah, dan bentuk gigi. Pada e-KTP, yang di gunakan adalah sidik jari. Penggunaan sidik jari e-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip yan g terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi deng an algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk s ampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut: Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sep uluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol da n telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena alas an berikut: 1. 2. ke 3. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali bentuk semula walaupun kulit tergores Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar

Informasi penduduk yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layout kasar be rikut: Untuk mendapatkan informasi di atas dari penduduk, wajib KTP harus mengisi formu lir tipe F1.01. Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan seba gai berikut: 1. 2. 3. 4. Identitas jati diri tunggal Tidak dapat dipalsukan Tidak dapat digandakan Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada

Quote: Struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dar i KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang ak

an mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di ta ngan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya: 1. 2. 3. l) 4. 5. 6. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai spira Printing,yaitu pencetakan kartu Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman

e-KTP dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text, microtext, filt er image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet ser ta anti copy design. Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 d an Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2 006. Bentuk KTP elektronik sesuai dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kart u kredit yaitu 53,98 mm x 85,60 mm. Mengapa harus e-KTP?

Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesi a yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini diseba bkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang ter hadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya digunakan untuk h al-hal berikut: 1. Menghindari pajak 2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota 3. Mengamankan korupsi 4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris) Quote: Kartu identitas elektronik telah banyak digunakan di negara-negara di Eropa anta ra lain Austria, Belgia, Estonia, Italia, Finlandia, Serbia, Spanyol dan Swedia, di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Maroko, dan di Asi a yaitu India dan China. Mendagri Gamawan Fauzi membeberkan keunggulan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e -KTP) yang akan diterapkan di Indonesia, dibandingkan dengan e-KTP yang diterapk an di RRC dan India. Gamawan menyebut, e-KTP di Indonesia lebih komprehensif. Di RRC, Kartu e-ID tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-ID hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbat as. Sedang di India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan a dalah sistem UID (unique Identification), yang di Indonesia namanya NIK (Nomor I nduk Kependudukan). UID diterbitkan melalui register pada 68 titik pelayanan, sedangkan program KTP e lektronik di Indonesia akan dilaksanakan di 6.214 kecamatan, ujar Gamawan. Dengan demikian, KTP elektronik yang akan diterapkan di Indonesia merupakan gabun gan e-ID RRC dan UID India, karena KTP elektronik dilengkapi dengan biometrik da n chip,

http://www.e-ktp.com/2011/06/fungsi-dan-kegunaan-e-ktp/ Fungsi dan kegunaan e-KTP adalah : 1. Sebagai identitas jati diri 2.Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya; 3. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; Terciptanya keakuratan data penduduk un tuk mendukung program pembangunan. Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) telah sesuai dengan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependuduk an Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perpres N o. 26 Tahun 2009 yang berbunyi : 1. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat ver ifikasi dan validasi data jati diri penduduk; 2. Rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi biodata, tanda t angan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan; 3.Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam database kependuduka n; 4. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada aya t (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentua n : Untuk WNI, dilakukan di Kecamatan; dan Untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap dilakukan di Instansi Pelaksana *). 5. 5. Rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP berbasis NIK sebagai mana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari telu njuk tangan kanan penduduk yang bersangkutan; 6. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan peru ndang-undangan; 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh Pe raturan Menteri.

http://www.e-ktp.com/2011/05/perbedaan-ktp-lama-ktp-nasional-ktp-elektronik-e-kt p/ KTP Lama (KTP Kabupaten) 1978 Karakteristik -Blanko Kertas dan Laminasi plastik -Photo di lekatkan (lem) -Tanda Tangan/ Cap Jempol -Data Tercetak dengan komputer -Berlaku di Tiap Kabupaten/Kota Teknologi -Stempel Asli -Nomor Serial khusus -Guilloche Patterns Pada Blanko -Hanya untuk keperluan identitas diri

Verifikasi / Validasi -Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst KTP Nasional 2004 Karakteristik -Photo dicetak pada kartu -Tanda Tangan/Cap Jempol -Data tercetak dengan komputer -Berlaku Nasional -Tahan Lebih lama (tidak mudah lecek) Teknologi -Bahan terbuat dari plastik -Nomor serial khusus -Gulloche Pattrens pada kartu -Hanya untuk Keperluan ID -Scannin photo dan tanda tangan/cap jempol Verifikasi / Validasi -Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst KTP Elektronik / e-KTP (2011) Karakteristik -Photo dicetak pada kartu -Data tercetak dengan komputer -Berlaku Nasional -Mampu menyimpan data -Data dibaca/ditulis dengan card Reader -Hanya satu kartu untuk satu orang Teknologi -Bahan terbuat dari PVC/PC -Nomor Serial Khusus -Guilloche Patterns pada kartu -Scanning photo dan tanda tangan/Cap Jempol -Terdapat microchips sebagai media penyimpan data -Menyimpan data finger print biometric sebagai satu uniq identificaton personal -Mampu menampung seluruh data personal yang diperlukan dalam multi aplikasi Verifikasi / Validasi -Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst -Multi Aplikasi -Diterima asecara International -Tidak bisa di Palsukan -Satu orang satu kartu (menggantikan kartu lain) -Tingkat kepercayaan thd keabsahan kartu sangat tinggi

http://www.e-ktp.com/2011/04/bentuk-gambar-foto-e-ktp/ Chip tidak nampak, karena menggunakan gelombang radio RFID (radio frequency iden tification) Sehingg e-KTP tidak harus persis menyentuh alat pembaca untuk bisa dibaca http://serbatiga.blogspot.com/2012/02/3-kekurangan-e-ktp.html kekurangan e-ktp 1. Infrastruktur Kurang Memadai

Memang pertumbuhan Internet di Indonesia sudah sangat maju. Namun tidak semuanya menjangkau ke daerah-daerah terpencil. Juga tidak semua orang bisa mengoperasik an komputer dengan baik. Seharusnya daripada mencanangkan program e-KTP, seharus nya pemerintah mengadakan program "Indonesia BerInternet". Maksudnya adalah peme rintah mengayakan jaringan Internet untuk semua wilayah. Baik di kota, maupun di desa. Atau juga dengan mengintegrasikan antara jalur Internet dengan instalasi listrik sehingga hanya dengan mencolokan cocolok (aduh, bahasa Indonesianya apa ya) ke stopkontak, kita langsung dapat terhubung ke Internet. 2. Wajib Mengirimkan Data yang Sangat Pribadi Dari yang mimin tahu, e-KTP ini selain harus memasukan data pribadi selain nama, alamat, status, pengguna e-KTP juga diharuskan memindai retinanya yang jelas-je las itu merupakan data yang sangat rahasia dari seorang manusia selain sidik jar i. Memang alasannya untuk keamanan, tapi terlalu berlebihan untuk memasukan data retina. Kesannya seperti memata-matai. 3. Rawan Hacking Karena e-KTP menggunakan program komputer dalam pembuatannya, maka pasti akan ad a celah yang bisa dieksploitasi oleh cracker untuk mencuri data seseorang pada e -KTP. Walaupun jarang terdengar cracker yang melakukan aksi di Indonesia, tapi p asti ada. Bahkan banyak. Lihat saja kasus defacing di Indonesia pada tahun 2011 banyak terjadi termasuk saat defacing situs PSSI yang menghebohkan itu. Selain i tu, server yang menunjang e-KTP juga harus selalu siaga 24 jam setiap harinya ag ar mudah diakses. Tapi kita tahu bahwa di Indonesia rawan dengan pemadaman bergi lir. Sehingga jika listrik yang menghidupkan server e-KTP mati, maka akan sangat gawat sekali. Belum keamanan server baik itu secara langsung maupun secara virt ual harus selalu dijaga.

Kriptoprosesor - Chip yang berisi operasi kriptografi - Menerima instruksi terenkripsi dan melakukan operasi dekripsi sehingga input d apat dikenali oleh program yang menjalankannya Biometric Scanning - Cara mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih aspek fisik dan perilaku ma nusia - Terbagi jadi -> Karakteristik fisik (bentuk wajah, DNA, iris, dll) -> Aspek perilaku (ritme, gaya berjalan, suara, dll) Biometric Scanning dan E-KTP -> Enrollment (Template Generator) : informasi diambil dari seseorang menggunaka n sensor dan disimpan di database atau di chip E-KTP -> Biometric Scan : pendeteksian terhadap aspek biometrik pemilik E-KTP, dan dic ocokkan dengan hasil pemeriksaan sebelunya. Data cocok, akses diberikan. Struktur E-KTP per layer 1. Chip pada kiri lapisan dan tampilan depan (KARTU TANDA PENDUDUK REPUBLIK INDO NESIA, garuda Pancasila, peta kepulauan Indonesia) 2. Security Printing terdiri dari hologram dan microtext 3. PET/PETF/PETG 4. inlay pad 5. Chip 6. PET/PETF/PETG 7. inlay pad 8. tampilan belakang (Security Printing dan data diri) Chip E-KTP memiliki antena yang memancarkan gelombang jika digesek, dan gelomban

g tersebut akan dikenali oleh pendeteksi E-KTP sehingga pendeteksi akan mengetah ui e-KTP tersebut berada di orang yang benar atau tidak. Proses pembuatan e-KTP 1. Hole-punching / membuat lubang baru untuk peletakan chip 2. Pick and Pressure / menempatkan chip pada kartu 3. Implant / pemasangan antena spiral 4. Printing / pencetakan kartu 5. Spotwelding / pressing kartu dengan aliran listrik 6. laminating / pelapisan kartu dengan plastik pengaman Keamanan e-KTP 1. Random Number Generator standard AIS-31 (P2)/FIPS 140-2 2. Two-way authentification between smart card reader/writer and chip 3. Per-file Access Conditions 4. Symmetric Security Algorithm based on 3DES 168-bit, AES 128-bit or compliant algorithm 5. Anti-tear support by chip 6. Cryptoprocessor hardware 7. Key Management Security System Card-reader 1. ISO Standard 14443A/B 2. Frequency: 13.56MHz -/+ 7KHz 3. 100Kbit/sec baudrate 4. Built-in Secure Access Module with compliant cryptoprocessor 5. Two-way authentification between smart card reader/writer and chip

You might also like