You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada pembelajaran geometri Euclid terdapat beberapa aksioma-aksioma dan postulat-postulat.

Aksioma-aksioma tersebut menjadi suatu acuan sehingga muncullah teori-teori dan teorema-teorema. Berkaitan dengan postulat Euclid tersebut ada konsep kesebangunan yang menjadi pembahasan pada makalah ini. Bagaimana penggunaaan aksioma dan postulat Euclid dalam kesebangunan. 1.2. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Geometri Euclid yang dibimbing oleh Refi Elfira Yuliani, S.Si. disamping itu, penulis bermaksud memberi penjelasan tentang prosedur penggunaan aksioma atau postulat Euclid dalam kesebangun. 1.3. PERUMUSAN MASALAH Dalam pembahasan kesebangunan hal-hal yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan ? 2. Jelaskan apa yang dimaksud kesebangunan bangun datar itu ? 3. Bagaimana menghitung panjang salah satu sisi yang belum diketahui dari dua bangun yang sebangun ? 4. Sebutkan syarat-syarat segitiga yang sebangun ? 5. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan khusus dalam segitiga siku-siku ?

BAB II KESEBANGUNAN 2.1 SEGITIGA SEGITIGA YANG SEBANGUN A. Syarat Segitiga-Segitiga Sebangun 1. Teorema sudut-sudut-sudut untuk kesebangunan Dua segitiga dikatakan sebangun jika terdapat korenspodensi satu-satu antara titik-titik sudutnya sehingga sudut-sudut yang bersesuaian kongruen. 2. Teorema sudut-sisi-sudut untuk kesebangunan Dua segitiga sebangun jika terdapat korenspondensi satu-satu antara titik-titik sudutnya seihngga perbandingan ukuran dua pasang sisi yang bersesuaian sama dan sudut antara pasangan sisi-sisi itu kongruen. 3. Teorema sisi-sisi untuk kesebangunan Dua segitiga sebangun jika terdapat korenspondensi satu-satu antara titik-titik sudutnya sehingga perbandingan ukuran sisi-sisi yang bersesuaian sama. Pada Gambar dibawah tampak dua segitiga, yaitu ABC dan DEF. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada kedua segitiga tersebut adalah

sebagai

berikut:

Dengan

demikian,

diperoleh :

Ukurlah sudut-sudut dari kedua segitiga itu dan bandingkan hasil pengukuranmu untuk sudut-sudut yang bersesuaian, yaitu A dengan D. B dengan E, dan C dengan F Jika pengukuranmu benar kamu akan memperoleh hasil A = D B = E.dan C = F. Karena sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai dan sudut yang bersesuaian sama besar maka ABC dan DEF sebangun.

Jadi. kesebangunan dua segitiga dapat diketahui cukup dengan menunjukkan bahwa perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai. Lakukan pengukuran panjang sisi-sisi dari kedua segitiga tersebut dan bandingkan hasil pengukuranmu untuk sisi-sisi yang bersesuaian. Karena sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama dan sudut yang bersesuaian sama besar Maka ABC sebangun dengan DEF. Jadi. kesebangunan dua segitiga dapat diketahui cukup dengan menunjukkan bahwa sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat berikut : a. b. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar.

B. Garis-Garis Sejajar pada Sisi Segitiga

a. Teorema Garis Garis Sejajar


Jika tiga atau lebih garis-garis sejajar dipotong transversal dalam segmen-segmen yang kongruen, maka setia transversal yang memotong garis-garis sejajar tersebut pasti dalam bagian bagian yang kongruen.

Bukti : Misal : Diketahui : garis AB sejajar dengan garis CD sejajar dengan garis EF, dan masing-masing berjarak sama. Jika garis GH sebuah transversal dan memotong ketiga garis tersebut, maka Garis GH akan memotong garis dengan jarak yang sama atau kongruen A C E H G B D F

b. Teorema Garis Bagi


Jika dua garis membagi dua sama sebuah sisi pada segitiga dan sejajar dengan sisi kedua maka ia membagi sisi ketiga dalam bagian yang sama.

Butki : C Misal : diketahui segitiga ABC, dan garis DE D E membagi sisi AC, serta DE sejajar dengan AB, Akan dibuktikan bahwa garis DE akan A F B membagi garis CB dengan bagian yang sama ?

menurut aksioma pasch, jika sebuah garis memotong salah satu sisi, maka garis tersebut akan memotong sisi yang lainnya. Selanjutnya, menurut teorema bisector sudut menyatakan bahwa setiap sudut memiliki bisector sudut yang membagi sisi dengan besar sudut yang sama, sebutlah bisector F,

Menurut teorema ketegaklurusan, bisector F tegak lurus dengan sisi AB sehingga AC = CB,

Karena AC = CB, DE membagi AC menjadi dua bagian yang sama, dan DE sejajar dengan AB, maka DE akan membagi CB dengan bagian yang sama pula

c.

Convers Teorema Garis Bagi Jika sebuah garis membagi dua sama dua sisi segitiga maka garis itu sejajar dengan sisi ketiga. Bukti ; Misalkan diketahui DE membagi sisi AC dan CB, maka akan di buktikan bahwa garis DE sejajar dengan sisi AB. Karena DE adalah sebuah garis, maka menurut teorema urutan pada garis U3 ada F sehingga DFE. Menurut postulat kesejajaran Euclid, jika titik F di perpanjang ke segala arah, maka hanya ada satu garis yang akan tegak lurus dengan garis AB, misal di titik G, Karena FG tegak lurus dengan AB, dan FG merupakan jalur terpendek antara garis AB dengan DE, maka garis AB sejajar dengan DE.

d. Teorema dasar Similaritas 1


jika sebuah garis sejajar dengan satu sisi segitiga dan memotong dua sisi yang lain maka perbandingan ukuran segmen-segmen yang bersesuaian dari dua sisi yang lain adalah sama. Bukti : Misal, diketahui DE sejajar dengan AB, dan DE memotong sisi AC. Akan dibuktikan bahwa perbanndingan ukuran segmen-segmen yang bersesuaian sama

menurut postulat kesejajaran euclid, garis sejajar mempunyai garis tranversal, misalkan transversal garis DE dengan AB adalah garis FG, maka terdapat korespondensi satu-satu anatara titik-titik sudutnya.

Sudut

berkorespondensi

dengan

sudut

D,

sudut

berkorespondensi dengan sudut E, Karena DE sejajar dengan AB, dan sudut-sudutnya

berkorespondensi maka menurut teorema sudut-sisi-sudut untuk kesebangunan, sisi-sisi akan bersesuaian dan memiliki perbandingan ukuran yang sama

e.

Teorema dasar Similaritas 2 Jika sebuah garis memotong dua garis segitiga sehingga perbandingan ukuran ruas garis yang bersesuaian sama maka garis itu sejajar dengan sisi segitiga.

Pada Gambar Dibawah, ABC dan DEC sebangun. Berikut akan ditentukan perbandingan ruas garis dari kedua segitiga tersebut. Perhatikan Gambar dibawah.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa ruas garis .DE // AB sehingga diperoleh ACB = DCE (berimpit) CAB = CDE (sehadap)

Karena dua sudut yang bersesuaian dari ABC dan DEC sama besar maka kedua segitiga itu sebangun. Karena sebansun maka berlaku

Kedua ruas dikalikan (a + d)(c + b) sehingga diperoleh

Contoh:

Dalam PRT, PT//QS, hitunglah QR dan ST! Jawab :

10

C. Kesebangunan Khusus dalam Segitiga Siku-Siku

1. Teorema Sisi Siku-Siku


Dalam segitiga siku-siku dengan garis tinggi ke sisi miring, kuadrat ukuran salah satu sisi siku-siku sama dengan hasil kali ukuran sisi miring dan segmen pada sisi miring yang bersisian dengan sisi siku-siku.

2. Teorema Ukuran Garis Tinggi


Dalam segitiga siku-siku dengan garis tinggi ke sisi miring, kuadrat ukuran garis tinggi sama dengan hasil kali ukuran segmen-segmen pada sisi miring.

3. Teorema Phytagoras
Kuadrat ukuran sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat ukuran sisi-sisi siku-sikunya. Dalam segitiga siku-siku terdapat kesebangunan khusus. Perhatikan gambar segitiga siku-siku di bawah. a AD2 = BD x CD; b. AB2 = BD x BC; c. AC2 = CD x CB.

Contoh :

11

Pada gambar di bawah segitiga siku-siku terdapat kesebangunan khusus. Perhatikan gambar di samping. Pada segitiga siku-siku di bawah.

diketahui AB = 6 cm dan BC = 8. Tentukan a. AC; b. AD; c. BD. c. BD2 = AD x DC = 3,6 x 6,4 = 23,04 BD = 23,04 = 4,8 cm

Jawab: a. AC2 = AB2+BC2 = 62 + 8 2 = 36+64 = 100 AC = 100 = 10 b. AB2 = AD x AC 62 = AD x 10 36 = AD x l0 AD =36/10 = 3,6 cm DC = l0 cm - 3,6cm = 6,4 cm

12

C. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi yang Belum Diketahui dari Dua Segitiga yang Sebangun Konsep kesebangunan dua segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang salah satu sisi segitiga sebangun yang belum diketahui. Coba perhatikan contoh berikut! Contoh :

Diketahui ABC sebangun dengan DEF. Tentukan EF ? jawab:

E. Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan Kesebangunan Konsep dan sifat-sifat kesebangunan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah atau soal cerita yang berkaitan dengan kesebangunan. Untuk menyelesaikan soal cerita dapat dibantu dengan membuat sketsa atau gambar. Dari gambar itu, baru diselesaikan. Contoh: Sebuah kawat baja dipancangkan untuk menahan sebuah tiang listrik yang berdiri tegak lurus. Sebuah tongkat didirikan tegak lurus sehingga ujung atas tongkat menyentuh kawat. Diketahui panjang tongkat 2 m, jarak tongkat ke ujung bawah kawat 3 m dan jarak tiang listrik ke tongkat 6 m. Berapa tinggi tiang listrik? Jawab:

13

Misalnya, tinggi tiang listrik adalah t sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut.

Jadi, tinggi listrik adalah 6 cm. 2.2 KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. Dua Bangun Datar Yang Sebangun Perhatikan Gambar Persegi panjang ABCD dan PQRS mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian, yaitu :

Sisi-sisi yang bersesuaian adalah

Panjang sisi kedua persegi panjang tersebut mempunyai perbandingan yang senilai.

Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua persegi panjang mempunyai perbandingan yang sama, yaitu

14

Keempat sudut dari persegi panjang ABCD dan PQRS adalah 90" sehingga kedua persegi panjang tersebut mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu A = P, B = Q, C = R. dan D = S Dapat dikatakan bahrva persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PORS dan ditulis ABCD ~ PQRS. Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut. 1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai. 2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar C. Dua Bangun Datar Yang Sama Dan Sebangun Perhatikan dua lembar uang kertas yang nilainya sama. Misalnya Rp.5.000.00. Apakah uang tersebut panjang dan lebarnya sama? Coba hitunglah perbandingan dari masing-masing sisi-sisinya. Kamu akan memperoleh nilai perbandingan sisi-sisinya sama dengan 1. Dari hasil perbandingan di atas diperoleh : 1. sisi-sisi yang bersesuaian dari uang tersebut sarna panjang. 2. sudut-sudut yang bersesuaian dari uang tersebut sama besar (90o). Jadi, kedua uang tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Bangunbangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama disebut bangun-bangun yang kongruen, yakni bangun-bangun yang sama dan sebangun. Bangun-bangun yang kongruen jika diimpitkan akan saling menutupi satu sama lain. Dua bangun bersisi lurus dikatakan kongruen jika : 1. sisi-sisi yang bersesuaian dari bangun tersebut sama panjang: 2. sudut-sudut yang bersesuaian dari bangun tersebut sama besar D. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Yang Belum Diketahui Dari Dua Bangun Yang Sebangun Kita dapat menggunakan sifat dari dua bangun datar yang sebangun. yaitu perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai untuk menghitung panjang salah satu sisi yang belum diketahui dari dua bangun yang sebangun.

15

Contoh : Diketahui dua bangun datar di bawah sebangun. Tentukan nilai x dan y !

Jawab : Perbandingan sisi yang bersesuaian yang diketahui adalah 21/9 = 7/3 maka sisi yang lain juga harus mempunyai perbandingan yang sama. Nilai x dan y dapat diperoleh dari perbandingan di atas, yaitu :

Jadi, x = 3 cm dan y = 6 cm.

16

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut. 1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai. 2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Dua bangun bersisi lurus dikatakan kongruen jika : 1. sisi-sisi yang bersesuaian dari bangun tersebut sama panjang: 2. sudut-sudut yang bersesuaian dari bangun tersebut sama besar Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat berikut : 1. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai. 2. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar. Segitiga-segitiga yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama disebut segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan sebangun). Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut. 1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. 2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dua segitiga dikatakan kongruen jika dipenuhi salah satu dari tiga syarat berikut. 1. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi). 2. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu sama besar (sisi, sudut, sisi). 3. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik sudut itu sama panjang (sudut, sisi, sudut). SARAN Konsep kesebangunan seharusnya bisa kita manfaatkan dalam kehidupan seharihari, untuk itu, pemahaman tentang segitiga yang sebangun dan yang kongruen harus benar-benar kita pelajari. 17

DAFTAR RUJUKAN Creswell. John. 2009. Research Design Qualitative, Quantitative, And Mixed Method Approach. New Delhi : SAGE publications

15

18

You might also like