You are on page 1of 23

1

Menyusun Bahan Ajar Agar tujuan perkuliahan tercapai dengan lebih 1 menyenangkan
Suhardjono2

Pengantar
Bagaimana meningkatkan gairah belajar mahasiswa? Jadikanlah perkuliahan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Dorong mahasiswa agar bangga pada dosennya. Buat perkuliahan yang menarik dan mahasiswa mendapat manfaat nyata. Tumbuhkan inspirasi mahasiswa sehingga mereka mencintai pengetahuan, ilmu, budaya, dan bersemangat untuk terus belajar.... Untuk itu, peran dosen dalam kegiatan perkuliahan sangatlah berarti. Performance, unjuk kerja, kepribadian, senyum dosen tidak saja merupakan media utama komunikasi, tetapi juga sebagai panutan
yang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang paling berarti-

tentang semangat belajar, sebagai pribadi yang menyenangkan, kemauan keras, kejujuran dan berbagai panutan baik yang lain. Karenanya, syarat menjadi dosen yang baik, memang tidak mudah. Paling tidak, mereka harus memiliki empat kompetensi: profesional, pedegogik, sosial dan kepribadian sebagai tenaga pengajar yang sekaligus juga mendidik.
Makalah pada Workshop penyusunan bahan ajar Hibah A2 Jurusan Sipil Faklutas Teknik Universitas Brawijaya, 26 Mei 2008 Prof. Suhardjono dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Agar perkuliahan menjadi ajang pertukaran pemikiran, ide dan kreativitas yang menyenangkan dan bermakna, diperlukan kompetensi pedagogik. Pengetahuan, ketrampilan tentang bagaimana mengajar- berkomunikasi-, termasuk bagian penting dari kompetensi itu. Penggunaan media pembelajaran dalam perkuliahan sudah merupakan keharusan. Internet sudah menjadi wajib. Apalagi pemakaian buku teks, buku ajar bahkan diktat kuliah. Karenanya, kemampuan dosen dalam menyusun buku ajar, yang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu perkuliahannya, sudah merupakan keharusan. Bila dosen menghendaki mahasiswanya belajar, maka ia harus menjadi model pribadi yang belajar, Bila harapannya adalah mahasiswanya membaca, maka ia harus menjadi model pembaca yang rakus. Tentu saja bila kita berkehendak agar mahasiswa rajin menulis, jadikan diri kita sebagai panutan dalam hal menulis. Paling tidak melalui buku (bahan) ajar3 yang kita terbitkan.

Karya tulis dosen ...


Tulisan dosen yang dipergunakan untuk meningkatkan mutu perkuliahannya bermacam bentuknya. Ada yang berupa diktat, kumpulan soal jawab, kumpulan bacaan (readers), buku (bahan) ajar, maupun buku teks. Diktat: Puluhan tahun yang lalu saat saya masih kuliah- informasi pengetahuan, tidak mudah diperoleh.
Pada makalah ini buku ajar dimaksudkan sebagai buku yang berisi bahan ajar yang ditulis dan dipublikasikan oleh dosen guna meningkatkan mutu perkuliahannya. Karenanya buku ajar seringkali juga disabut sebagai bahan ajar, atau sering pula ditulis sebagai buku (bahan) ajar.

Buku teks langka, internet juga belum ada. Informasi tentang ilmu tertentu seolah-olah hanya ada di benak dosen. Karenanya, apa yang diomongkan dosen perlu disimak baik-baik, cermat, dan seksama. Karena, seolaholah, itulah keseluruhan ilmu yang akan didapat. Karenanya, saat itu, pembuatan diktat yang merupakan rekaman tertulis narasi dosen dan juga cacatan-catatan kuliah beliau, dihimpun dan diperbanyak (distensil, karena fotokopi juga belum ada) dan menjadi bacaan wajib. Itu dulu. Kumpulan soal jawab: Ini juga dulu. Sukses dalam perkuliahan artinya sukses dalam ujian. Meskipun tidak pernah masuk kuliah, bila ujiannya berhasil, sukseslah dia. Sebaliknya, meskipun rajin kuliah dan pintar, namun karena sial di saat ujian dapat saja gagal ujian, menjadikan tidak lulus semester, dan (bahkan) harus mengulang kembali semester itu. Nilai ujian merupakan indikator utama keberhasilan. Itu dulu. Akibatnya, perlu disiasati dengan menghafal teknik ujian. Mendalami how to pass the test, tidak perlu mengerti apa, dan bagaimana, yang penting bila soalnya begini, begitulah jawabannya. Jadilah buku soal-jawab menjadi bahan kuliah yang sangat penting. Sekali lagi itu, dulu. Readers: Dulu, kita juga beramai-ramai mengumpulkan kumpulan berita, artikel ilmiah, beberapa bab dari buku teks, yang dihimpun menjadi satu dan dan disebut sebagai readers. Dosen menghimpun readers sesuai dengan isi kuliahnya, untuk memperkaya pemahahan mahasiswa. Saat ini, bacaaan sangat banyak dan dapat dengan sangat mudah diperoleh melalui internet, menjadikan pamor readers memudar. Namun bukan berarti bahwa diktat, kumpulan soal jawab maupun readers, tidak lagi bermanfaat. Paling tidak, bila hal itu dibuat dosen, yang kemudian dipilah, ditata dan disusun sedemikian agar optimal dan membantu tercapaianya tujuan perkuliahan , tentu memberi

manfaat. Paling tidak, manfaatnya meningkatkan mutu diri dosen sendiri.

adalah

Tidak hanya itu, kumpulan informasi yang ada pada diktat, soal jawab dan readers, bila disusun dengan sistematis, bila dikemas menjadi buku yang bertujuan meningkatkan mutu ketercapaian tujuan instruksional tertentu, jadilah ia menjadi buku (bahan) ajar.

Buku (bahan) ajar


Buku yang berisi dan merupakan bahan ajar --sehingga umum ditulis sebagai buku ajar, atau bahan ajar atau bahkan buku (bahan) ajar)-berfungsi untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan. Adanya bahan ajar tertulis, menjadikan dosen tidak perlu terlalu banyak menyajikan materi di kelas. Dosen akan lebih punya waktu untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Sedang bagi mahasiswa, buku ajar dapat meningkatkan kegembiraannya (karena tidak terus menerus mendengar ceramah dosennya, dan dapat belajar aktif mandiri melalui membaca) dan mampu memperkaya informasi yang diterimanya. Bahan ajar adalah materi perkuliahan yang disusun secara sistematis yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Buku ajar berbeda dengan buku teks. Perbedaannnya tidak hanya pada format, tataletak dan perwajahan, tetapi terutama pada orientasi dan pendekatan yang dipakai dalam penyusunannya. Pada tabel berikut disajikan perbedaan
(sajian perbedaan ini sangatlah ekstrim, pada kenyataannya tidak demikian, tentu ada buku

ajar yang hampir seperti buku teks, dan demikian pula sebaliknya)

antara buku ajar dengan buku teks


Bahan (Buku) Ajar 1. Ditulis dan dirancang untuk dipergunakan mahasiswa (terutama mahasiswa yang mengikuti perkuliahannya) Dipergunakan dalam lingkup yang terbatas. Dikemas untuk dipakai pada kegiatan instruksional Menjelaskan tujuan instruksional (menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai Strukturnya berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai Memberikan kesempatan mahasiswa untuk berlatih 1.

Buku Teks Ditulis untuk pembaca (mahasiswa) yang lebih luas. Dirancang untuk dipasarkan secara luas. Dikemas untuk dijual secara umum Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional

2.

2.

3.

3.

4.

4.

Stukturnya berdasarkan logika bidang ilmu

5.

5.

Umumnya tidak memberikan kesempatan pembacanya untuk berlatih Umumnya tidak memberikan rangkuman Isinya umumnya sangat padat Umumnya tidak memberikan penjelasan cara mempelajari bahan ajar

6. 7. 8.

Memberikan rangkuman Kepadatan isi berdasarkan kebutuihan mahasiswa Umumnya memberikan penjelasan cara mempelajari bahan ajar

6. 7. 8.

Paulina (1997) menyatakan paling tidak ada tiga cara yang dapat dipergunakan dosen dalam menyusun bahan ajar, yakni (a) menulis sendiri, (b) pengemasan kembali informasi, dan (c) penataan kembali.

Dimodifikasi dari Panen dan Purwanto, Penulisan Bahan Ajar, PAU, P3AI Dirjen Dikti, 1997

Dalam praktik penulisan buku ajar, dosen melakukan dengan mengabung tiga cara tersebut. Sesuai dengan tujuann instruksionalnya dosen mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber, baik dari buku teks, artikel ilmiah, jurnal, berita di media massa, dan sebagainya. Informasi tersebut kemudian dikemas sesuai dengan kebutuhan mahasiswanya. Selanjutnya dengan menggunakan struktur kerangka yang sistematis informasi tersebut ditata, dikemas dan ditulis sebagai buku (bahan) ajar.

Kerangka Isi Buku Ajar Umumnya buku (bahan) ajar mempunyai ciri sebagai berikut: (a) menggunakan struktur dan urutan yang sistematis, (b) menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, (c) memotivasi mahasiswa untuk belajar, (d) mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa sehingga menyediakan bimbingan bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan tersebut, (e) memberikan latihan yang banyak bagi mahasiswa, (f) menyediakan rangkuman, (g) secara umum berorientasi pada mahasiswa secara individual, (h) biasanya bahan ajar bersifat mandiri artinya dapat dipelajari oleh mahasiswa secara mandiri karena sisetmatis dan lengkap. Program Insentif Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi5 memberikan ketetapan buku ajar paling tidak, berisi : (1) Prakata, (2) Daftar Isi, (3) Batang Tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta Tujuan Instruksionalnya, (4) Daftar Pustaka, (5) Glosarium, (6) Indeks (sebaiknya).
Komentar umum mengenai kekurangan dan saran dalam naskah buku ajar yang perlu diperhatikan oleh penulis6 :
1. Dalam bagian Prakata belum dituliskan mengapa buku ditulis, siapa khalayak pengguna buku, bagaimana struktur buku, dan apakah ada pesan khusus bagipengguna buku ajar. Pembagian bab yang kurang merata: ada bab yang terlalu banyak mengandung subbab tetapi ada pula yang tidak mengandung subbab. Tujuan mempelajari setiap bab (tujuan instruksional) belum atau tidakmencerminkan kompetensi yang dituju. Buku ajar untuk mahasiswa tingkat awal sebaiknya dilengkapi dengan pertanyaan dan cara pemecahan soal.

2.

3. 4.

5 6

Lihat lampiran 2

Komentar dari Panitia Seleksi Penulisan Buku Ajar Dikti

5. 6. 7. 8.

Penggunaan bahasa Indonesia yang belum baik dan benar. Penggunaan istilah asing masih terlalu banyak dan kurang taat asas. Glosarium untuk istilah penting, baik berupa padanan atau definisi masih sangat minimum. Ilustrasi buku tidak dipakai untuk menjelaskan teks. Ilustrasi sering dijiplak dari sumber asing tanpa memperhatikan masalah HKI Sering hanya berupa penulisan ulang disertasi.

9.

10. Gaya penyajian kerap kali berupa catatan kuliah. 11. Indeks sangat langka. 12. Kurangnya merujuk pada hasil-hasil penelitian di dalam negeri, sebagaimana yangdiinginkan dalam program penulisan buku teks Indonesia ini. Umumnya penulismasih merujuk buku teks berbahasa asing sehingga naskah yang diajukan berkesansaduran atau kumpulan kliping.

Beberapa buku ajar yang saya tulis, menggunakan kerangka isi sebagai berikut :
(1) Pengantar (2) Rancangan Perkuliahan (3) Daftar Isi

umumnya

(4) Batang Tubuh yang terdiri dari beberapa Bab. Masing-masing Bab terdiri dari (a) ringkasan isi bab, (b) sajian isi yang terdiri dari beberapa sub bab, (c) rangkuman isi bab, (d) soal dan balikan jawaban, (e) tugas tertruktur, dan (f) daftar bacaan yang dapat dipakai untuk memperkaya isi bahasan (5) Penutup (6) Data Diri

Bagian penting dari buku ajar (dan hal inilah yang menjadikan buku ajar berbeda dengan buku teks) adalah disajikannya informasi tentang rencana dan tujuan perkuliahan Perlu diingat, bahwa buku ajar berfungsi untuk meningkatkan tercapaian tujuan perkuliahan. Karenanya, infomasi rencana dan tujuan perkuliahan hendaknya ditulis di awal buku, dengan uraian yang jelas dan serinci mungkin agar mahasiswa

dapat mengetahui tujuan dan manfaat buku ajar dan keterkaitannya dengan tujuan perkuliahan yang diikutinya. Umumnya, saya memulai menjabarkan rancangan dan tujuan perkuliahan dengan menjelaskan tentang identitas mata kuliah: (Nama mata kuliah, Besaran Kredit sks, Waktu, Tempat, dan informasi lain yang diperlukan) Setelah itu, secara berurutan saya sajikan:
1. Tujuan Perkuliahan
(Contoh) Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan:
1. 2. 3. Memahami konsep, prinsip dan prosedur penelitian ilmiah, khususnya penelitian di bidang Teknik Pengairan untuk menunjang keberhasilan dalam penyusunan skripsi. Mampu membuat pra usulan skripsi sesuai dengan konsep, prinsip dan prosedur dasar penelitian ilmiah yang dipahaminya Makin menghargai makna penelitian dan tatacara kerja ilmiah

2. Pokok Bahasan
1. 2. 3. 4. 5. 6.

(Contoh) Isi perkuliahan terdiri dari enam topik bahasan sebagai berikuti:
Pengetahuan, Ilmu, Filsagat dan Penelitian Penelitian Usulan Penelitian Melaksanakan Penelitian Laporan Penelitian Sukses Menyusun Skripsi

3. Rancangan Acara Perkuliahan


(Contoh: dengan menggunakan tabel sebagai berikut)
Minggu ke 1 2 3 Topik / sub Topik Bahasan Pendahuluan, penjelasan rancangan perkuliahan, menyepakati kontrak perkuliahan. Bab 1. Pengetahuan, Ilmu dan Teknologi Bab 1. Kebenaran Ilmiah, Filsafat Ilmu, Metode Keimuan, dan Penerapan Metode Keilmuan Bab 2. Definisi Penelitian, Jenis Penelitian, Masalah Keilmuan Dastny....

Pengumpulan tugas bab 1

4. Kegiatan Terstruktur
(Contoh) Macam tugas terstruktur yang wajib dikerjakan mahasiswa adalah sebagai berikut:
N o 1 Jenis Tugas Tugas Kelomp ok I Uraian Tugas Melalui kerja kelompok kecil (satu kelompok paling banyak 5 mahasiswa) jawablah soal-soal bab 1 dan kerjakan tugas terstrukturnya. Jawaban soal ditulis pada kertas ukuran A4, satu spasi, font 12. Melalui kerja kelompok kecil (satu kelompok paling banyak 5 mahasiswa, Keterangan Soal dan tugas disajikan di halaman 17. Dikumpulkan di minggu ke 3 Soal dan tugas

Tugas Kelomp

10

ok II

anggota kelompok harus BERBEDA dengan kelompok pada tugas I) jawablah soal-soal bab 2 dan kerjakan tugas terstrukturnya. Jawaban soal ditulis pada kertas ukuran A4, satu spasi, font 12.

disajikan di halaman 31. Dikumpulkan di minggu ke 6

Dstnya..

5.

Penilaian Hasil Belajar 6. Bacaan 7. Data Diri Dosen Pengasuh

Inti buku ajar adalah sajian isi bab. Umumnya isi dari masingmasing bab adalah sebagai berikut :
(a) ringkasan isi bab, (b) sajian isi yang terdiri dari beberapa sub bab, (c) rangkuman isi bab, (d) soal dan balikan jawaban, (e) tugas tertruktur, dan (f) daftar bacaan yang dapat dipakai untuk memperkaya isi bahasan

Berikut disajikan contoh dari suatu isi Bab

Bab 1
Pengetahuan, Ilmu, Filsafat, dan Penelitian
(sajian ringkasan isi awal bab, bertujuan untuk memberikan pengertian bagi mahasiswa tentang apa yang akan dibahas pada bab ini, berikut sebagain contohnya...) Segala sesuatu yang diketahui oleh manusia merupakan pengetahuan (knowledge) manusia. Termasuk di dalamnya ilmu. Ilmu (science) merupakan bagian pengetahuan yang spesifik. Ilmu bertugas sebagai peningkat kehidupan manusia. Obyek kajian ilmu berada pada sebatas pengalaman manusia. Penelitian merupakan upaya pemecahan atau pemaparan masalah dengan menggunakan metode ilmiah, dan terdiri dari tiga elemen utama, yaitu (1) masalah, (2) teori, dan (3) pengumpulan dan analisis fakta empirik. Dan seterusnya....
(selanjutnya dituliskan secara isi setiap subbab dengan rinci, berikut contohnya...)

1.1.

Pengetahuan (knowledge)

11

Kemajuan manusia dewasa ini tidak lain karena pengetahuan Pengetahuan (knowledge) yang dimilikinya. Bagaimana manusia berpengetahuan? Apa Segala sesuatu yang kita KETAHUI motif manusia mencari Diperoleh dengan berbagai cara : pengetahuan? Apa yang ia berpikir, perasaan, tangkapan indra, lakukan dan dengan apa agar intuisi, mimpi, wahyu, dll.. memiliki pengetahuan? Sangat luas cakupannya Kemudian apakah yang ia Dipilahkan: etika, estetika, logika, dll ketahui itu benar? Dan apa berdasar berbagai kekhususannya yang mejadi kriteria kebenarannya? Itu adalah sebagian contoh pertanyaan di sekitar pengetahuan. Sangat sering kita mendengar kata pengetahuan. Apa arti kata itu?
PBM Logika dan Filsafat Ilmu suhardjono

15

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pengetahuan sebagai "segala sesuatu yang diketahui" manusia. Apa saja yang kita ketahui, merupakan pengetahuan kita. Dengan demikian, pengetahuan mempunyai makna yang sangat luas, dan untuk memudahkan kajian diadakanlah pemilahan. Pengetahuan dapat dipilahkan menurut kegunaannya (dan kemudian diberi nama tertentu) misalnya: pengetahuan tentang baik dan buruk (etika), pengetahuan tentang indah dan jelek (estetika), atau pengetahuan tentang benar dan salah (logika). Dan seterusnya.....

(Jangan lupa menyajikan gambar, tabel, atau tulisan-tulisan penjelas agar menarik, memudahkan, memberikan Penelitian : aplikasi metode ilmiah perhatian khusus, dan memotivasi... sebagai contoh berikut ini...)
Permasalahan (latar belakang, rumusan, dll) Kajian Teori untuk
merumuskan dugaan jawaban

Metode Penelitian :
pengumpulan dan analisis fakta empirik untuk menguji dugaan jawaban

Verifikasi (uji kebenaran


teori dengan fakta empirik)

Kesimpulan

Selanjutnya sajikan isi subbab-subbab yang lain...


1.2. Ilmu (Science) (dituliskan isi subbab...........) 1.3. Teknologi seterusnya...........) (dituliskan isi subbab, begitu

12

Rangkuman Bab 1 (sajikan rangkuman isi bab, bertujuan


untuk membantu mahasiswa tentang hal-hal penting dibahas pada bab ini, berikut sebagain contohnya...)
1. Segala sesuatu yang diketahui oleh manusia merupakan pengetahuan (knowledge) manusia. Termasuk di dalamnya ilmu. Ilmu (science) merupakan salah satu bagian pengetahuan yang spesifik. Ilmu bertugas sebagai peningkat kehidupan manusia. Obyek kajian ilmu berada pada pengetahuan-pengetahuan yang berada pada sebatas pengalaman manusia.

Dstnya

13

Daftar Bacaan (sajikan daftar bacaan yang dipakai pada bab ini , berikut sebagain contohnya...)
Suhardjono (1990). Sebuah Pengantar Tentang: Fislafat Ilmu dan Hakekat Penelitian Makalah disampaikan pada Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah angkatan ke IV, Pusat Penelitian Universitas Brawijaya Malang. Tanggal 17-22 September 1990. Suriasumantri, Jujun S. (1984 ). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan Dstnya.

Soal latihan )
1. 2.

(sajikan soal latihan untuk dapat dipakai berlatih


ilmu, apa perbedaan dan

Apakah yang dimaksudkan dengan persamaannya dengan pengetahuan?

Penerapan kegiatan ilmiah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni (a) kegiatan penelitian (research), (b) pengembangan (development), dan (c) evaluasi (evaluation). Jelaskan perbedaan dari ketiga jenis kegiatan ilmiah tersebut. dstnya.... sesuai dengan rancangan perkuliahan , (sajikan berikut

3.

Tugas Kegiatan Terstuktur (Tugas kelompok)


tugas terstruktur contohnya ) 1. 2.

Baca berbagai definisi konsep tentang Pengetahuan, Ilmu dan Penelitian (cari melalui internet). Uraikan melalui makalah pendek (tidak lebih dari empat spasi tunggal, font 12, kertas A4) tentang : (a) (b) halaman,

Gambaran kemajuan ilmu dan teknologi (disarankan dalam bentuk grafik) yang mampu menggambarkan pesatnya laju kemajuan teknologi. Jawaban mengapa laju kemajuan teknologi bersifat eksponensial

Dstnya

14

Kesulitan dosen perkuliahannya

dalam

menulis

buku

ajar

Seharusnya tidak ada kesulitan yang mampu menghambat penulisan buku ajar. Dosen lah yang (paling) mengetahui tentang (1) tujuan perkuliahannya (2) apa, mengapa dan bagaimana materi kuliah yang akan diberikan, serta (3) apa, mengapa dan bagaimana evaluasi proses dan hasil perkuliahan akan dilakukan. Sehingga yang mengetahui bagaimana isi buku(bahan) ajar dari perkuliahannya, adalah dosen yang bersangkutan. Namun, mengapa ada dosen yang belum menulis buku ajar? Beberapa memberikan alasannya sebagai berikut (a) Sibuk dengan berbagai kegiatan lain sehingga belum sempat menulis, (b) Menulis buku ajar tidak saja butuh waktu tapi juga tenaga dan pikiran, sementara reward yang diperoleh tidak sebanding, (c) Masih membutuhkan dukungan untuk mau dan mampu menulis, (d) dan lain-lainnya... Benarkan alasan tersebut? Berbagai manfaat dapat diperoleh penulisan buku ajar, antara lain: sebagai hasil dari

Manfaat Penulisan Buku Ajar

Dosen makin memahami tujuan perkuliahannya, isi materi yang akan dikuliahkannya, dan hasil-hasil perubahan yang diharapkan terjadi pada mahasiswanya Dosen mampu merancang skenario pembelajarannya dengan lebih sidstematis, teratur, dan tersaji secara tertulis. Hal itu akan sangat membantu dalam peningkatan performance dosen dalam pelaksanaan sajian perkuliahan dan juga penilaian hasil belajarnya Bagi dosen, adanya buuku ajar dapat mengurangi waktu sajian lisan, sehingga menjadikan lebih banyak tersedia

15

waktu untuk memberikan pendidikan , bimbingan dan memberikan panutan

Dosen lebih meningkat mutu dirinya, baik dalam kompetensi pedagogic, maupun kompetensi professional bidang keilmuannya Penulisan buku ajar akan meningkatkan rasa percaya diri, eksistensi keilmuan, dan meningkatkan kompetensi kepribadiannya sebagai dosen

Bila beruntung, penulisan buku ajar dapat didanai melalui Program Insentif Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, atau beberapa sumber dana yang lain. Pada lampiran I dikutipkan tantangan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, untuk penulisan buku ajar pada tahun 2008. Sedangkan pada Lampiran II disajikan Panduan
PENGAJUAN USULAN PROGRAM PERGURUAN TINGGI INSENTIF PENULISAN BUKU AJAR

Penutup
Bila dosen menghendaki mahasiswanya belajar, maka ia harus menjadi model pribadi yang belajar, Bila harapannya adalah mahasiswanya rajin menulis, jadikan diri kita sebagai panutan dalam hal menulis, paling tidak melalui buku (bahan) ajar yang kita terbitkan. Adanya bahan ajar tertulis, menjadikan dosen tidak perlu terlalu banyak menyajikan materi di kelas. Dosen akan lebih punya waktu untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Sedang bagi mahasiswa, buku ajar dapat meningkatkan kegembiraannya (karena tidak terus menerus mendengar ceramah dosennya, dan

16

dapat belajar aktif mandiri melalui membaca) dan mampu memperkaya informasi yang diterimanya. Beberapa buku ajar yang saya tulis, umumnya menggunakan kerangka isi sebagai berikut :
(1) Pengantar (2) Rancangan Perkuliahan (3) Daftar Isi (4) Batang Tubuh yang terdiri dari beberapa Bab. Masing-masing Bab terdiri dari (a) ringkasan isi bab, (b) sajian isi yang terdiri dari beberapa sub bab, (c) rangkuman isi bab, (d) soal dan balikan jawaban, (e) tugas tertruktur, dan (f) daftar bacaan yang dapat dipakai untuk memperkaya isi bahasan (5) Penutup (6) Data Diri

Seharusnya tidak ada kesulitan yang mampu menghambat penulisan buku ajar. Karena dosen lah yang (paling) mengetahui tentang (1) tujuan perkuliahannya (2) apa, mengapa dan bagaimana materi kuliah yang akan diberikan, serta (3) apa, mengapa dan bagaimana evaluasi proses dan hasil perkuliahan akan dilakukan. Sehingga yang mengetahui bagaimana isi buku ajar dari perkuliahannya, adalah dosen yang bersangkutan. Namun, mengapa ada dosen yang belum menulis buku ajar? Beberapa memberikan alasannya sebagai berikut (a) Sibuk dengan berbagai kegiatan lain sehingga belum sempat menulis, (b) Menulis buku ajar tidak saja butuh waktu tapi juga tenaga dan pikiran, sementara reward yang diperoleh tidak sebanding, (c) Masih membutuhkan dukungan untuk mau dan mampu menulis, (d) dan lain-lainnya... Benarkan alasan tersebut? Berbagai manfaat dapat diperoleh sebagai hasil dari penulisan buku ajar, antara lain: (a) Dosen makin
memahami tujuan perkuliahannya, isi materi yang akan

17

dikuliahkannya, dan hasil-hasil perubahan yang diharapkan terjadi pada mahasiswanya, (b) Dosen mampu merancang skenario pembelajarannya dengan lebih sidstematis, teratur, dan tersaji secara tertulis. Hal itu akan sangat membantu dalam peningkatan performance dosen dalam pelaksanaan sajian perkuliahan dan juga penilaian hasil belajarnya, (c) Penulisan buku ajar akan meningkatkan rasa percaya diri, eksistensi keilmuan, dan meningkatkan kompetensi kepribadiannya sebagai dosen dan (d) Bila beruntung,

penulisan buku ajar dapat didanai melalui Program Insentif Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, atau beberapa sumber dana yang lain.

Bacaan :
Pannen, Paulinan dan Purwanto, 1997, Penulisan Bahan Ajar, Kumpulan Naskah AA: Mengajar di Perguruan Tinggi, Jakarta: PAU P3AI Dirjen Dikti Suhardjono, 2008, Metode Penelitian Bidang Teknik Sumberdaya Air, Buku Ajar, FT Unibraw.

Lampiran 1.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa dalam rangka memotivasi dan menumbuhkembangkan minat dosen perguruan tinggi dalam menghasilkan publikasi ilmiah berupa Buku Ajar yang sesuai dengan disiplin ilmu dan mata kuliah yang di ampunya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional dalam tahun 2008 akan memberikan insentif kepada dosen perguruan tinggi (PTN/PTS) yang telah menulis Buku Ajar (sudah terbit). Berkenaan dengan hal tersebut kami mohon kiranya dapat menyampaikan informasi ini kepada para dosen di lingkungan perguruan tinggi Saudara dan kepada Koordinator Kopertis agar meneruskannya kepada pimpinan perguruan tinggi di wilayah kerja Saudara untuk segera menyampaikan usulannya. Usulan disampaikan selambat-lambatnya tanggal 29 Agustus 2008, ditujukan kepada:

18

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Jalan Pintu I Senayan Lt.4, Jakarta Pusat, Telp. (021) 70322640, Fax. (021) 57946042

19

Lampiran 2.
PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF PENULISAN BUKU AJAR PERGURUAN TINGGI LATAR BELAKANG
Program Insentif Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2000. Program ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi yang telah memiliki buku teks pembelajaran yang diturunkan dari pengalaman penelitiannya dalam bidang ilmu apapun yang telah diterbitkan. Tidak sedikit jumlah dosen Indonesia yang berpengalaman, dalam melakukan penelitian yang berhasil. Dosen yang mengikuti program penelitian multi tahun seperti Hibah Bersaing, Hibah Tim, dan Riset Unggulan Terpadu telah mengenal state of the art dalam bidang keahliannya. Pengalaman tersebut sepatutnya dimanfaatkan sebagai modal dasar untuk menulis buku teks. Namun sangat disayangkan jumlah buku yang ditulis dosen masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah dosen yang tercatat di perguruan tinggi Indonesia. Tahun anggaran 2006, DP2M meluncurkan program penulisan buku ajar khusus untuk dosen PTS yang kemudian dibuka pula untuk PTN. Program ini tidak membiayai penyiapan atau penerbitan naskah buku, tetapi menyediakan sejumlah dana insentif bagi penulis yang telah memiliki atau menerbitkan buku. DP2M Ditjen Dikti mengharapkan para penulis mengirimkan satu eksemplar buku yang telah diterbitkan oleh penerbit komersial maupun perguruan tinggi. Bagi para penerima insentif, hak kepengarangan tetap ada pada penulis. Royalti tetap menjadi hak penulis atau institusi tempat penulis bekerja. Royalti adalah suatu yang perlu diraih untuk menggerakkan perguruan tinggi berotonomi. Perlu ditambahkan bahwa, credit point penulisan buku menurut peraturan kenaikan pangkat yang baru cukup menarik, dalam bidang ilmu apapun. MAKSUD Program ini bertujuan memacu para dosen untuk terus meneliti dan terus menulis, khususnya menulis buku ajar. Kegiatan seperti ini pada akhirnya jelas akan meningkatkan publikasi ilmiah dan memperkaya wawasan ilmiah dalam kegiatan meneliti dan mengajar seorang dosen. Bagi para mahasiswa, buku yang dihasilkan akan menjadi sarana belajar atau pemahaman ilmu. PERSYARATAN PENERIMA INSENTIF Program ini terbuka bagi semua dosen yang telah mempunyai buku yang telah diterbitkan dan belum pernah mendapat insentif. Program ini tidak diperuntukkan untuk buku yang telah pernah menerima hibah buku teks. Jenis buku yang dapat diajukan untuk mendapatkan insentif adalah buku ajar, kompedium, pengayaan pembelajaran atau modul pengajaran, yang didasarkan pada data dan informasi hasil penelitian yang diselenggarakan di Indonesia. Buku bukan hasil terjemahan atau saduran dan dengan sendirinya harus bebas dari plagiarisme. Buku yang diajukan harus sudah lengkap. Unsur buku yang harus ada: (1) Prakata, (2) Daftar Isi, (3) Batang Tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta Tujuan Instruksionalnya, (4) Daftar Pustaka, (5) Glosarium, (6) Indeks (sebaiknya). Buku beserta persyaratan administrasi dikirimkan kepada:

20

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Gedung Dikti Lt. 4 Jl. Pintu Satu Senayan Jakarta

21

Berkas yang dikirimkan terdiri atas:


1. 2. 3. Surat pengantar Buku yang telah terbit Biodata setiap penulis berisi a. Nama, alamat kantor dan rumah, nomor telepon/faks kantor, rumah dan email b. Riwayat pendidikan sejak tingkat Sarjana (S1) c. Nama mata kuliah yang diasuh d. Jumlah mahasiswa bimbingan yang telah memperoleh Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3). e. Penelitian yang pernah dilakukan dengan sponsor yang membiayai f. Daftar tulisan yang diterbitkan dalam majalah ilmiah. Surat pernyataan di atas kertas segel yang memuat: a. Bahwa buku bebas dari plagiarisme b. Menyebutkan bidang ilmu berdasarkan konsorsium ilmu (Agama, Sastra dan Filsafat, Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Sosial, Pertanian, MIPA dan Farmasi, Teknik, Psikologi, Kesehatan dan Olahraga, atau Seni. c. Pengesahan oleh Rektor, Dekan atau Ketua lembaga penelitian perguruan tinggi setempat.

4.

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF 1. Buku dari pengusul akan diseleksi oleh suatu tim dan dievaluasi berdasarkan persyaratan administrasi, dan kriteria penilaian yang telah ditentukan. 2. Kriteria penilaian antara lain: kelengkapan unsur suatu buku teks, kemutakhiran pustaka, track record penelitian, produktivitas publikasi artikel ilmiah, keterkaitan naskah dengan pengajaran dan penelitian, keterbacaan, kualitas ilustrasi, khalayak pembaca dan kriteria lainnya. 3. Dana insentif hanya diberikan kepada penulis atau penulis pertama (jumlah penulis tidak lebih dari tiga orang), yang telah menyelesaikan administrasi, dan diserahkan setelah perjanjian ditandatangani. JADWAL Buku diajukan selambat-lambatnya tanggal 29 Agustus 2008. Para pengusul yang terpilih akan diumumkan pada bulan September. Pada bulan Oktober insentif akan diberikan.

22

LAMPIRAN III DATA DIRI : SEBAGAI PEMBICARA DALAM TOPIK PENULISAN BUKU AJAR DI JURUSAN
TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, MEI 2008 Prof. DR. Ir. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE, Kebumen, 23 Maret 1946, Alamat Rumah Jln. Arif Rachman Hakim IV/129 Malang 65119, Telp (0341) 327 834 ; HP 0811313229, e-mail: suharsuhar@yahoo.com, Alamat Kantor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jln. Mayjen Haryono 167 Malang 65145, Telp (0341) 551430. Pangkat Pembina Utama Gol. IVe, Guru Besar Ilmu Metode Penelitian, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pendidikan Formal: Sarjana Teknik Sipil, 1964 1972, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Diploma on Hydraulic Engineering, 1976-1977, International Institute of Hydraulic Engineering TH Delft, Nederland Magister Kependidikan bidang studi Teknologi Pendidikan, 1980 1982, Fakultas Pascasarjana IKIP Jakarta Doktor Kependidikan bidang Studi Teknologi Pembelajaran, 1986-1990, Fakultas Pascasarjana IKIP Malang Kursus : Three Months Sandwich Program on Educational Technology, College of Education University of Southern California, Los Angeles United States of America Six Months Sandwich Program on Educational Technology, College of Education, State University of New York at Albany, United States of America Refresher Course on Integrated Watershed Management for Sustainable Development, Int Studi banding, seminar dan workshop dalam bidang Akuntabilitas Pendidikan dan Akreditasi di Perguruan Tinggi, di beberapa perguruan tinggi di Australia (1985), Thailand (1997), New Zealand (1993) Inggris (1999), Singapura (2000) Pengalaman Pekerjaan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1971 1973, Pembantu Dekan Bidang Akademis, 1977 1979, Ketua Laboratorium Sungai dan Rawa Jurusan Pengairan, 1996 2000, Ketua P3AI Unibraw, 1998 2001, Dekan FT Unibraw, 1983 1985 dan 2001 2005, Tim Teknis Penilai KTI Guru Tingkat Pusat, 2006-kini. Pengalaman menulis buku : 135 Pertanyaaan dan Jawaban di Sekitar Pengantar Penelitian Ilmiah. 1993, ISBN 979-8379002,. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi : Berbagai Jurus Untuk Menjadi Pembicara dan Pendengar yang Baik., 1994,ISBN 979-629-001-4, Pengantar : Reklamasi Rawa. 1994, ISBN 979-629-002-2, . Kebutuhan Air Tanaman. , 1994, ISBN 979-629-000-6, Apa dan Bagaimana Menyusun Skripsi. , 1995, ISBN 979-629-003-0, Pedoman Penyusunan Karya Tulis aIlmiah di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesi Guru, 1996, ISBN No. 9798765-001, Meningkatkan Rancangan Instruksional., 1997, ISBN 979-421-487-6, Pengantar Pembelajaran Afektif, 2002, ISBN 979 508 783 5, Motivasi, Kerjasama Tim dan Sifat Kepemimpinan, 2003, ISBN 979 508 795 9, Laporan Penelitian Sebagai Karya Tulis Ilmiah, 2005, ISBN 979 508 807 6, Bunga Rampai: Kumpulan Karangan Sebagai Detaser Unijoyo, 2005, ISBN 979 508 567 0, Penelitian Tindakan Kelas, 2006, ISBN 979 526 259 9, dan lainlain. Menulis berbagai diktat dan buku ajar untuk kepentingan perkuliahan matakuliah penelitian, reklamasi, dan pengembangan sumber daya air.

23

Menjadi Anggota Dewan Redaksi pada berbagai Jurnal pendidikan.

bidang enjiniring dan teknologi

You might also like